Anda di halaman 1dari 3

Program Berdampak Pada Murid

1. Latar Belakang

Program sekolah yang berdampak pada murid merupakan program sekolah


berdasarkan hasil analisis kebutuhan murid. Sasarannya adalah murid demi
mengembangkan potensi murid seutuhnya. Program yang dibuat berdasarkan minat dam
harapan dari murid dan untuk memfasilitasi perkembangan potensi yang ada dalam diri
murid. Yang menarik adalah bahwa dalam menyusun program di sekolah, penting sekali
dilakukannya pemetaan potensi murid. Untuk mempermudah dalam melakukan
pemetaan, dilakukanlah suatu pendekatan yang berbasis pada asset.

Selain pemetaan kompetensi/ kekuatan/ asset yang ada di sekolah, dalam


pengembangan program ini, diperlukan juga pemetaan kebutuhan murid dan semua
warga sekolah. Pemetaan kebutuhan dengan baik, terstruktur dan terarah, maka
diperlukannya suatu pendekatan yang baik. Pendekatan model BAGJA pilihan tepat
dalam menghimpun semua harapan warga sekolah, terutama kebutuhan murid, serta
berbagai pengalaman baik yang menjadi faktor penentu keberhasilan program di sekolah.
BAGJA merupakan model manajemen perubahan yang merupakan akronim dari Buat
pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi sebagai
terjemahan bebas yang diadaptasi dari model 5D sebagai bagian dari inkuiri apresiatif
(Define, Discover, Dream, Design, Deliver). Berbicara tentang pengembangan dan
pengelolaan suatu program, tentu tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Perlu adanya
pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan, untuk itu
diperlukannya pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA).

Setelah semua dilaksanakan maka perlu melakukan rantai hasil terdiri dari lima
bagian yaitu: input, aktivitas, hasil langsung (output), hasil antara (outcome) dan dampak
(impact). Input merupakan sumber daya yang diperlukan atau di singkat DOA, Data,
Orang dan Alat. Aktivitas merupakan tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan. Hasil langsung (output) merupakan hasil langsung dan segera setelah
aktivitas dilakukan dimana merupakan sesuatu yang bisa dikontrol sehingga memiliki
tanggungjawab untuk mencapainya. Jangka waktunya adalah selama program
berlangsung. Hasil antara (outcome) merupakan hasil tidak langsung yang tidak bisa
dikontrol hanya bisa dipengaruhi hal ini berupa perilaku, perubahan kinerja/kualitas.

2. Deskripsi Aksi Nyata

Program “Seka Sehat” dimana akronim dari Bahasa setempat “Seko Kamuda Sete
Ampahatn” bermakna satu anak satu tanaman sayuran sejalan dengan visi meningkatkan
prima dalam layanan dalam alur BAGJA, dimulai dari Buat pertanyaan (Define): Apa
tujuan yang hendak dicapai dalam program “Seka Sehat”? Tujuannya adalah untuk
mewujudkan pelajar Pancasila yang mandiri, gotong royong dan kreatif sangat padu
dengan visi sekolah meningkatkan prima dalam layanan. Di Gali mimpi (Dream), di gali
mimpi hal apa yang bisa berjalan dengan baik di masa depan. Apabila program “Seha
Sehat” bisa dilaksanakan dengan baik, semua warga sekolah merasakan hasil dari
hortikultura yang ditanami oleh para siswa, serta menambah hijau lingkungan sekitar
sekolah
Di Ambil pelajaran (Discover), di ambil pelajaran potensi yang ada di sekolah adalah
modal fisk, modal manusia, serta modal politik. UPT SMP Negeri 3 Sadaniang memiliki
modal fisik yaitu lahan sempit yang belum dikelola. Modal manusia, seperti dijelaskan
sebelumnya sumber daya manusia seperti para guru muda yang energik dan produktif
dimana beberapa guru memiliki keahlian bercocok tanam karena beberapa guru adalah
juga petani dan cekatan dalam bekerjasama. Modal politik, bekerjasama dengan
Kelompok Wanita Tani (KWT. KWT ini merupakan Asosiasi kelompok ibu rumah
tangga yang ingin menambah penghasilan dengan usaha pertanian seperti menanam sayur
mayur di dekat areal persawahan dengan pemanfaatan lahan kosong warga
Di Jabarkan rencana (Design), tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan
hal tersebut? Saya melihat di sekolah ini sudah pernah mengadakan kegiatan penghijauan
namun tidak berhasil karena letak lokasi di belakang sekolah yang rawan karena tanah
yang tergerus air bila hari hujan kemudian saya berdiskusi dengan rekan guru apa yang
bisa dilakukan untuk mengaktifkan kembali penghijauan dengan hortikultura. Kemudian
saya bincang santai kepada salah satu pengurus KWT dan diajak melihat lokasi kebun
sayur. Kemudian saya juga membuat surat permohonan bibit sayuran ke Dinas Pertanian
Kabupaten Mempawah sebagai sponsor bibit karena bisa saja bibit di KWT tidak
mencukupi suplai ke sekolah kami
Di Atur eksekusi (Deliver), program ini hendak dilaksanakan pada saat ajaran baru
nanti sekitar tanggal 12 Juli 2021, semua siswa baru diberikan bibit tanaman sayuran
seperti cabai, tomat, terong, timun dan kacang panjang serta polybag dari sekolah. Siswa
menanam di rumah dan setelah 2 minggu dibawa ke sekolah untuk ditanam pada lahan
yang sudah disediakan didepan sekolah. Anak juga mengirimkan foto hasil
perkembangan tanaman mereka
Rantai hasil program “Seka Sehat” berawal dari Input: Waktu pe;aksanakan pada
tanggal 21 – 23 Juni 2021 pada saat pendaftaran PPDB oleh Panitia PPDB. Aktivitasnya adalah
Kepala Sekolah bekerjasama dengan KWT (Kelompok Wanita Tani) untuk menyediakan bibit
tanaman seperti, cabe, tomat dan terong masing masing 3 bungkus beserta polybag. Pada saat
PPDB, siswa baru diberi bibit tanaman dan polybag. Pada saat masuk tahun pembelajaran baru
pada tanggal 12 Juli 2021, tanamanan dibawa ke sekolah di tanam pada taman hortikultura
sekolah. Hasil langsung (output) Siswa menanam serta merawat tanaman di sekolah. Lingkungan
sekolah lebih hijauAnak – anak didampingi guru pada saat merawat tanaman. Tujuan atau
capaian antara (outcome) Siswa memiliki kebiasaan merawat tanaman sepert menyiram tanaman
di sekolah. Dampak (impact) Siswa memiliki jiwa kewirausahan dan memiliki kemandirian/
Kegagalan yang dirasa belum mencapai tujuan dalam program yang berpihak pada
murid adalah beberapa siswa belun menunjukan hasil tanaman yang diberikan kepada
guru dan tempat untuk menampung di taman “Seka Sehat” depan sekolah belum
terbenahi dan membutuhkan waktu dan dana yang cukup, namun siswa bisa
meletakannya di depan kelas untuk sementara waktu sampai taman terbentuk.

3. Rencana Perbaikan
Jika program berdampak pada murid ini dilaksanakan rutin serta dilakukan oleh
semua warga sekolah, diharapkan sekolah benar – benar menciptakan profil pelajar
Pancasila yang diharapkan yaitu bernalar kritis, kreatif, berakhlak mulia, berkebhinekaan
globa;, berjiwa gotong royong. Maka dengan demikian terwujudlah insan-insan yang
cerdas dan berkarakter khususnya di Kabupaten Mempawah dan di seluruh pelosok tanah
air.

Anda mungkin juga menyukai