Anda di halaman 1dari 7

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Ada seorang siswa sebut saja si Yudi. Si Yudi adalah siswa kelas VIII yang akan
menghadapi ulangan akhir semester. Dia tidak pernah mengirimkan dan mengerjakan tugas satu
mata pelajaran pun. Ini diketahui setelah semua guru menanyakan tentang si Yudi dengan saya.
Saya sebagai wali kelas sudah memberikan pemanggilan yang ketiga kalinya. Saya chat secara
pribadi dan telepon tidak juga di jawab padahal handphonenya aktif.. Akhirnya saya mencoba
menghubungi orang tua si Yudi. Sebelumnya Yudi adalah siswa yang rajin di kelasnya, ia selalu
mengumpulkan tugas tepat waktu dan mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Dari
penjelasan Ibu Yudi bahwa bapak dan ibu Yudi sudah lama berpisah dan sekarang mereka sudah
memiliki keluarga masing-masing. Sekarang Si Yudi tinggal bersama ibunya dan ayah tirinya.

Agar dapat mengikuti pembelajaran secara daring, Yudi berinisiatif untuk membeli HP
dengan uang sendiri secara kredit dan harus dibayar setiap bulannya. Sehingga Yudi harus
bekerja memenuhi pembayaran HP tersebut. Sebenarnya Yudi ingin meminta uang dengan
ibunya, namun ia merasa kasihan dengan ibunya yang hidupnya juga pas-pasan. Sekarang Yudi
sibuk mencari kerja untuk melunasi hp yang dibelinya, sehingga tugas-tugas sekolahnya
terbengkalai. Saat ulangan akhir semester, Yudi mengikuti ulangan akhir semester yang diadakan
secara tatap muka di sekolah. Setelah Yudi mengikuti ulangan, saya memanggil Yudi ke kantor
dan meminta penjelasan dari Yudi.

Walaupun Yudi sudah mengikuti ulangan akhir semester banyak guru mapel yang tidak
menuntaskan nilai Yudi. Karena sebelumnya Yudi banyak tidak mengerjakan tugas, nilai tugas
guru mapel banyak yang kosong. Sehingga banyak guru mapel yang tidak menuntaskan nilai
Yudi. Anda sebagai Wali kelas Yudi apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan
membantu Yudi sehingga Yudi naik kelas atau membiarkan Yudi tinggal kelas?

A. Paradigma apa yang sebaiknya digunakan dalam studi kasus di atas?


a. Paradigma keadilan VS rasa kasihan (Justice VS Mercy), karena Yudi tidak
mengerjakan tugas yang merupakan kewajibannya sebagai pelajar serta tidak mengikuti
aturan sekolah, namun karena melihat kejadian yang menimpa Yudi, maka ada
pengecualian untuk Yudi.
b. Paradigma jangka pendek VS Jangka Panjang (Short Term VS Long Term), karena
jika Yudi tidak naik kelas akan mempengaruhi psikologi Si Yudi selain malu Si Yudi
juga bisa berhenti sekolah. Selain itu Yudi sebelumnya dikenal sebagai siswa yang rajin.
Ini memungkinkan Yudi bisa sukses ke depannya dan dapat membantu kehidupan orang
tuanya.

B. Prinsip apa yang mendasari pengambilan keputusan tersebut?

a. Prinsip berfikir berbasis hasil akhir. Jika Yudi naik kelas maka hal itu akan
membahagiakan Yudi dan orang tua Yudi.
b. Prinsip berfikir berbasis peraturan, berdasarkan peraturan atau kesepakatan kelas
bahwa sikap Yudi yang tidak mengerjakan tugas, sudah melanggar aturan sekolah dan
kesepakatan kelas.
c. Prinsip berfikir berbasis rasa peduli. Yudi tidak mengerjakan tugas karena harus
mencari uang untuk membayar cicilan HP yang akan digunakan untuk sekolah dan Yudi
tidak mau memberatkan ibunya. Dari masalah yang menimpa Yudi, maka selaku Wali
kelas kita harus membantu meringankan masalah Yudi.

C. 9 langkah pengambilan keputusan.

- Adapun langkah-langkah pengambilan keputusan sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi Permasalahan

Identifikasi masalah :

a. Apakah Yudi selalu tidak mengerjakan tugas ? iya


b. Siapa yang mengerjakan tugas ? Siswa kelas 8
c. Mengapa Yudi tidak mengerjakan tugas ? karena Yudi bekerja mencari uang untuk
membayar cicilan HPnya.
d. Dimana kejadiannya berlangsung ? di sekolah
e. Kapan kejadian Yudi tidak mengerjakan tugas ? Selama satu semester genap
f. Bagaimana kebiasaan Yudi dalam mengerjakan tugasnya pada semester
sebelumnya(ganjil) ? mengerjakan tugas tepat waktu.
g. Apakah mengerjakan tugas merupakan salah satu peraturan yang harus ditaati
siswa ? Iya.

Dari identifikasi masalah analoginya sebagai berikut:

Yudi adalah seorang siswa kelas 8 yang tidak mengerjakan tugas sekolah karena
harus bekerja untuk membayar cicilan HPnya. Padahal Yudi sebelumnya adalah siswa
yang selalu mengerjakan tugasnya tepat waktu dan mengerjakan tugas dengan baik.
Namun pada saat semester genap Yudi tidak mematuhi peraturan sekolah yaitu tidak
mengerjakan tugas satu pun dari 10 mata pelajaran. Sehingga Yudi dianggap melanggar
peraturan sekolah.

2. Menentukan Siapa saja yang terlibat

Yudi merupakan subjek keputusan yang akan dikenai keputusan

Guru merupakan subjek yang akan mengambil keputusan

Orang tua (ibu Yudi) merupakan subjek pencarian data primer

Guru mapel lain merupakan subjek pencarian data sekunder.

3. Mengumpulkan Fakta-Fakta

Data Primer : Pernyataan Yudi dan pernyataan ibu tentang masalah yang dihadapi Yudi.

- Pernyataan ibunya Yudi bahwa ia tidak dapat mengerjakan tugas karena sibuk bekerja
mencari uang untuk mencicil HP yang dibelinya.
- Pernyataan Yudi.

Data Sekunder : Pernyataan guru bahwa Yudi tidak pernah mengumpulkan tugas di
semester genap.

4. Pengujian benar/salah

 Uji legal : (berhubungan dengan hukum)

Yudi tidak pernah mengumpulkan tugas dan tidak pernah hadir di kelas daring. Hal ini
dibuktikan tidak terdapat dokumen-dokumen tugas Yudi yang masuk ke setiap guru mata
pelajaran. Selain itu Yudi tidak terdaftar di absensi GC. Hasil rekapan kehadiran Yudi
menunjukkan angka 0%.

 Uji regulasi : (berkaitan dengan kode etik siswa)

- Mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun 2020 yang mengacu pada KD 3.1-3.5 siswa harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui penugasan-penugasan yang diberikan
- Mengacu pada kesepakatan kelas bahwa setiap siswa wajib mengumpulkan tugas tepat
pada waktunya ternyata Yudi melanggar kesepakatan kelas tersebut dengan tidak

mengerjakan dan mengumpulkan tugas.

 Uji intuisi : (berkaitan dengan intuisi/prediksi masa depan yang ilmiah)

- Menurut saya selaku wali kelasnya yudi tidak berbohong atas alasannya tidak
mengerjakan tugas nya selama satu semester karena sebelumnya Yudi anak yang rajin

- Menurut saya Yudi akan disiplin mengerjakan tugasnya jika tidak ada masalah yang
menimpanya.

 Uji halaman depan koran:


- Jika hal ini dipublikasikan akan mendapatkan empati dari sebagian besar temannya dan
gurunya karena tahu masalah Yudi yang sesungguhnya dan memberi motivasi kepada
Yudi untuk semangat lagi mengerjakan tugasnya.

 Uji Panutan/Idola:

- Berdasarkan uji panutan saya memperkirakan bahwa keputusan yang diambil oleh wali
kelas tersebut kemungkinan besar akan sama dengan langkah keputusan yang akan
diambil oleh panutan (kepala sekolah, orang tua murid dan rekan guru yang lain).

5. Pengujian Paradigma Benar vs Benar

Paradigma rasa keadilan vs rasa kasihan (Justice vs mercy)

Paradigma jangka pendek vs jangka Panjang (short term vs long term)

6. Prinsip Pengambilan Keputusan

1. Berfikir berbasis hasil akhir


2. Berfikir berbasis peraturan
3. Berfikir berbasis rasa peduli

7. Investigasi Opsi Trilema

Opsi 1 dihukum karena sesuai dengan peraturan

Opsi 2 dihukum dengan kesepakatan agar mengerjakan hukuman pada saat jam pulang
sekolah

opsi 3 lainnya adalah dihukum pada saat jam pulang sekolah dan pengumpulan tugas
diperpanjang waktunya karena memikirkan banyak sekali tugas yang belum
dikumpulkan.
8. Buat keputusan

Yudi sebenarnya adalah siswa yang rajin namun karena harus bekerja untuk membayar
cicilan Hpnya dan tidak mau memberatkan beban ibunya, maka Yudi harus bekerja keras
untuk membayar cicilan HPnya setiap bulan, sehingga tugas-tugasnya terbengkalai.

Berdasarkan prinsip peraturan dan paradigma keadilan Yudi harus tetap mengerjakan
tugas. Berdasarkan prinsip rasa peduli dan paradigma rasa kasihan Yudi masih diberikan
kesempatan untuk menyelesaikan tugas pada saat jam pulang sekolah atau pengumpulan
tugas diperpanjang waktunya karena melihat masalah Yudi yang tidak mungkin bisa
menyelesaikan tugas di waktu yang singkat, karena 10 tugas mata pelajaran yang harus
diselesaikan.

9. Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan

Keputusan yang diambil adalah memberikan kesempatan kepada Yudi untuk


menyelesaikan tugas-tugas dari guru dan memberikan perpanjangan waktu untuk
menyelesaikan tugas-tugas dari guru, agar nilai mata pelajaran Yudi tuntas dan Yudi bisa
naik kelas. Keputusan ini terbaik karena siswa dapat mengumpulkan tugas dan
memperoleh nilai, sesuai peraturan sekolah dan membantu Yudi menyelesaikan
masalahnya.

Anda mungkin juga menyukai