Anda di halaman 1dari 21

Ruang Kolaborasi Modul 3.

1
Studi Kasus
Dilema Etika

Kelompok 3 Kelas 237


• Novita Nawangsari
• Endang Sumiati
• Suyatno
• Lia Suryaningtyas
ILUSTRASI KASUS

Raka (nama samaran murid) adalah seorang siswa kelas XI BDP 1 yang tergolong
malas, sering tidak masuk tanpa keterangan . Pembinaan ditingkat sekolah oleh
guru mapel, wali kelas, dan guru BK sudah sering dilakukan bahkan sudah 3 kali
dilakukan home visit. Orang Tua Raka pun sudah pasrah dan menyerahkan pada
pihak sekolah karena dia sendiri belum mampu memotivasi dan menyadarkan
anaknya akan pentingnya pendidikan. Orang tua Raka hanya berharap anaknya bisa
dibantu agar naik kelas dan segera tamat SMK, Walaupun nilainya pas-
pasan.Dalam pembelajaran yang diikuti khususnya pada mata pelajaran saya, Raka
selalu remidi dalam tiap kali ulangan dan hasilnya juga tidak pernah mencapai
KKM . Karena hal tersebut akhirnya nilai akhir (Nilai Rapot) yang diperoleh oleh
Raka jauh berada dibawah KKM Sekolah.Keadaan ini juga telah terjadi dari
semester 1 dan saya sebagai guru mapel telah membantu nilai anak tersebut di
semester 1 hingga mencapai batas KKM.
ILUSTRASI KASUS

Saat rapat kenaikan kelas, Wali kelas Raka menyampaikan laporan bahwa Raka
tergolong anak yang malas , dari sisi nilai rapot yang diperoleh juga tidak
memenuhi kriteria kenaikan kelas karena ada 3 mata pelajaran dibawah KKM,
sementara syarat kenaikan kelas maksimal 2 mapel yang diperbolehkan di bawah
KKM. Dalam rapat kenaikan kelas diputuskan bahwa Raka dibantu untuk naik
kelas, namun untuk memenuhi kriteria kenaikan kelas, Kepala Sekolah meminta
bantuan 2 orang guru mata pelajaran (saya yang mengajar pemasaran dan salah
satu rekan saya yang mengajar matematika)yang memberikan nilai dibawah
KKM untuk membantu mengangkat nilainya Raka menjadi minimal sama dengan
KKM sehingga nilai siswa tersebut hanya tinggal 1 mapel dibawah KKM .Dalam
situasi tersebut saya mengalami dilema etika antara bersedia membantu anak
tersebut atau membiarkan nilai anak tersebut di bawah KKM
MEMBANTU MENAIKKAN
NILAI SISWA SAMPAI BATAS
KKM AGAR MEMENUHI
KRITERIA KENAIKAN
KELAS YANG DITETAPKAN
Dilema Etika
01
Nilai-nilai yang saling bertentangan
dalam studi kasus tersebut adalah
nilai yang berhubungan dengan
kebenaran dan kesetiaan karena
peraturan sekolah yang harus
diterapkan untuk pemberian nilai
minimal sesuia KKM
Pihak-pihak yang terlibat dalam situasi 02.
tersebut :

DEWAN GURU
GURU MURID KEPALA ORANG TUA RAKA
SEKOLAH
(Raka)
03. Fakta yang relevan
dengan situasi
tersebut :
 Ada murid (Raka) yang nilainya tidak mencapai KKM, karena
sering tidak masuk, tidak mengerjakan tugas, dan sudah melalui
tahapan proses panggilan orang tua, home visit

 Kurikulum menghendaki semua siswa memperoleh nilai


minimal sesuai KKM, aturan kenaikan kelas adalah maksimal
2 mata pelajaran boleh di bawah KKM

 Dalam rapat kenaikan kelas antara Kepala Sekolah, Wali Kelas,


guru mata pelajaran dan guru BK memutuskan untuk
membantu anak tersebut agar naik kelas
04. Pengujian benar salah terhadap situasi
Uji Legal Uji Regulasi Uji Publikasi
Jika saya mengambil tindakan membantu Seandainya keputusan saya dipublikasikan di media
Tidak ada aspek anak tersebut maka saya melakukan cetak/elektronik maupun viral di media sosial, saya
pelanggaran hukum pelanggaran kode etik karena telah tidak akan malu dan akan tetap merasa nyaman .
memberikan nilai yang tidak sesuai dengan Karena keputusan saya untuk mengangkat nilai murid
prosedur penilaian yang benar. Namun tersebut merupakan tindakan yang wajar dilakukan
Uji intuisi pelanggaran kode etik tersebut tidak
dikenakan sanksi hukum.
oleh sebagian besar sekolah . Selain itu saya juga
merasa nyaman karena keputusan yang diambil
tersebut bukan atas kemauan sendiri tetapi sudah
Berdasarkan perasaan dan intuisi saya tidak menjadi keputusan saat rapat kenaikan kelas.
ada yang salah dalam situasi tersebut , namun
saya hanya merasa tidak nyaman jika saya Keputusan yang akan diambil oleh
harus berbuat tidak jujur dengan mengangkat panutan/idola
nilai siswa yang sudah jelas-jelas diketahui
oleh orang lain bahwa nilai anak tersebut Kepala Sekolah mengambil langkah bijak atas aturan
dibawah KKM dan tentu saja kredibilitas saya yang dibuat kurikulum, walaupun aturannya sudah
sebagai seorang guru yang tegas dalam berpihak pada siswa
memberikan penilaian diragukan.
Paradigma kebenaran yang
05. muncul

a. VS

Kebenaran Kesetiaan

b. VS

Keadilan Kasihan
Paradigma kebenaran VS
05. Kesetiaan

a. VS

Kebenaran Kesetiaan
Paradigma kebenaran Vs
05. Kesetiaan
Membantu anak tersebut sebagai wujud kesetiaan dan
kepatuhan pada hasil rapat serta rasa kasian pada murid
dengan cara mengangkat nilai anak tersebut merupakan
tindakan yang benar karena saya telah menunjukkan
kesetiaan pada sekolah sebagaimana telah disepakati
pada saat rapat serta dapat membantu anak tersebut
mencapai harapannya untuk naik kelas serta memberikan
peluang pada anak tersebut untuk lebih cepat nantinya
mencapai pekerjaan/sekolah yang akan diharapkan.
05. Paradigma keadilan vs Kasihan

VS
b.

Keadilan Kasihan
05. Paradigma keadilan vs Kasihan
Karena saya telah melakukan
manipulasi terhadap data hasil
penilaian siswa, serta telah
berlaku tidak adil terhadap siswa
yang lainnya, tapi di sisi lain Saya
merasa kasihan terhadap masa
depan Raka jika tidak naik kelas.
06. Prinsip Penyelesaian Dilema

Rule-Based Thinking
Berdasarkan prinsip-prinsip yang mendalam dari
kurikulum

Ends-Based Thinking
Hasil akhir berpihak pada siswa dan tidak membawa
dampak buruk pada siswa lain dan kualitas sekolah

Care-Based Thinking
Jika saya meletakkan diri pada posisi orang tua
dan siswa tersebut
07. Investigasi Opsi Trilemma

Segitiga Restitusi
07. Investigasi Opsi Trilemma
a.Memanggil Raka dan orang tuanya untuk membicarakan terkait
riwayat nilai yang dimilikinya,
b.Saya mengajak Raka untuk membuat komitmen agar di tahun
ajaran berikutnya dapat meningkatkan motivasi belajarnya
c.Untuk nilai semester 2 ini, saya akan membantu secara
berkeadilan dengan cara memberikan tugas tambahan pada Raka
selama libur semester 2 sebagai bentuk remidial
d.Mengangkat semua nilai murid secara berkeadilan dengan
menggunakan persamaan regresi
Keputusan yang akan kami
08. ambil

Memberikan nilai sesuai KKM dengan


syarat anak tersebut menyelesaikan
tugas-tugasnya .
Menaikkan semua nilai siswa secara
regresi
Membuat perjanjian dengan Raka
dan orang tuanya
09. Refleksi dari Keputusan
Keputusan yang saya ambil sudah tepat karena :
1.Dengan memberikan Raka nilai sesuai batas KKM maka saya dapat memenuhi rasa kasihan saya pada
Raka dan keluarganya karena melalui langkah ini Raka dapat memenuhi kriteria naik kelas
2.Untuk memenuhi rasa keadilan pada seluruh siswa, saya tidak hanya mengangkat nilai Raka saja, namun
memberikan tambahan nilai juga pada seluruh siswa secara berkeadilan menggunakan teknik regresi.
3.Memberikan tambahan nilai pada Raka juga sebagai wujud kesetiaan terhadap hasil rapat dan kepala
sekolah yang meminta saya untuk membantu nilai siswa agar memenuhi kriteria kenaikan kelas, walaupun
harus memberikan penilaian yang tidak sesuai denngan fakta yang sebenarnya.
4.Memberikan tambahan nilai pada Raka juga sebagai wujud kepedulian saya sebagai warga sekolah yang
berarti saya lebih mengutamakan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan diri sendiri (rasa ego
dalam diri yang merasa bahwa kebenaran, kejujuran, ketegasan dan transparansi saya dalam memberikan
penilaian diragukan yang dapat menimbulkan ketidak percayaan dikemudian hari.
09. Refleksi dari Keputusan
Keputusan yang saya ambil sudah tepat karena :
5.Memberikan Raka tugas tambahan selama libur semester merupakan sebuah
usaha agar Raka mampu meningkatkan kompetensinya sehingga nilai yang dia
peroleh saat ini mencerminkan kemampuan yang dia miliki.
6.Membuat perjanjian dengan Raka dan orang tuanya merupakan wujud kepedulian
pada siswa agar terus berkembang dan memotivasi diri dalam belajar serta tidak
hanya tergantung pada orang lain, serta menyadarkan murid pada sebuah
konsekuansi yang akan diterima jika dia melanggar apa yang sudah dijanjikan
Daftar Tugas/Checklist Tugas Kolaborasi
Terima Kasih
Salam dan Bahagia

Anda mungkin juga menyukai