Anda di halaman 1dari 13

Aset

1.Emas

Dari laporan keuangan pada tahun 2017 dapat kita lihat emas 31 Desember 2017 ke 31 Desember

2018 mengalami kenaikan sebesar Rp.1.346.985

2.Aset keuangan untuk pelaksaan kebijakan moneter meliputi

2.1surat berharga dan tagihan dalam rupiah

2.2surat berharga dan tagihan berbasis syariah

2.3 surat tagihan dalam valuta asing 31 Desember ke 31 Desember 2018 mengalami kenaikan

sebesar Rp.79.024.621

3.Hak tarik khusus dilembaga keuangan internasional

Mengalami kenaikan sebesar Rp.1.674.182

4.Tagihan

4.1Tagihan kepada pemerintah mengalami penurunan sebesar Rp.8.524.599 sedangkan

4.2Tagihan kepada bank juga mengalami penurunan sebesar Rp.102.265

5.Aset non kebijakan meliputi

5.1 Aset penyertaan mengalami peningkatan sebesar Rp.42.194

5.2 Aset keuangan non kebijakan lainnya mengalami peningkatan sebesar Rp.3.168.830

5.3 Aset tetap dan lainnya juga mengalami peningkatan sebesar Rp.12.644.761

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan dari tahun 2017 ke tahun 2018 aset mengalami
peningkatan

sebesar Rp.89.376.974

• Liabilitas Hutang

1. Uang dalam peredaran mengalami kenaikan sebesar Rp.54.338.442

2. Liabilitas keuangan untuk pelaksaan kebijakan moneter meliputi:

2.1 Giro bank mengalami kenaikan sebesar Rp.31.383.660

2.2 Surat berharga yang diterbitkan dan utang dalam rupiah mengalami penurunan sebesar

Rp.83.902.863

2.3 Surat berharga yang diterbitkan dan utang berbasis syariah dalam rupiah mengalami

kenaikan sebesar Rp.1.973.470

2.4 Surat berharga yang diterbitkan dan utang dalam valuta asing mengalami kenaikan sebesar
Rp.5.187.529

2.5 Surat berharga yang diterbitkan dan utang berbasis syariah dalam valuta asing juga

mengalami kenaikan sebesar Rp.414.122

3. Alokasi hak tarik khusus dari lembaga keuangan internasional mengalami kenaikan sebesar

Rp.1.767.323

4. Liabilitas keuangan kepada pemerintah

4.1 Giro mengalami penaikan sebesar Rp.18.085.151

4.2 Pinjaman mengalami penurunan sebesar Rp.13.952

5. Kewajiban non kebijakan mengalami kenaikan sebesar Rp.14.405.363

6. Selisih revaluasi mengalami kenaikan sebesar Rp.7.722.758

7. Modal tidak mengalami kenaikan maupun penurunan

8. Akumulasi surplus(defisit)

8.1 Cadangan umum mengalami kenaikan sebesar Rp.5.831.052

8.2 Cadangan tujuan mengalami penurunan sebesar Rp.554.153

8.3 Surplus(defisit)tahun berjalan mengalami kenaikan sebesar Rp.42.739.072

Dari uraian diatas dapat disimpulkan total liabilitas mengalami kenaikan sebesar Rp.89.376.974

II. Analisis Perbandingan Laporan Posisi Keuangan Bank Indonesia Per 31 Desember 2019-2020

• Aset

1. Emas mengalami peningkatan sebesar Rp.13.900.294

2. Aset keuangan untuk pelaksanaan kebijakan moneter meliputi

2.1 surat berharga tagihan dalam rupiah mengalami kenaikan sebesar Rp.573.437.282

2.2 surat berharga dan berbasis syariah dalam rupiah mengalami kenaikan sebesar Rp.3.2015.520

2.3 surat berharga dalam valuta asing mengalami kenaikan sebesar Rp.106.185.275

3. Hak tarik khusus dilembaga keuangan internasional mengalami kenaikan sebesar Rp.2.082.524

4. Tagihan meliputi

4.1 kepada pemerintah mengalami penurunan Rp.31.168.560

4.2 kepada bank mengalami penurunan Rp.417

5. Aset non kebijakan meliputi


5.1 penyertaan mengalami kenaikan sebesar Rp.1.558.490

5.2 aset keuangan non kebijakan keuangan lainnya mengalami penurunan sebesar

Rp.309.571

5.3 aset tetap dan lainnya mengalami penurunan sebesar Rp.4.188.026

Jadi total aset periode 31 Desember 2019 ke 31 Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar

Rp.693.502.811

• Liabilitas

1. Uang dalam peredaran mengalami kenaikan sebesar Rp.105.144.080

2. Liabilitas keuangan untuk kebijakan moneter meliputi

2.1 Giro bank mengalami penurunan sebesar Rp.101.307.464

2.2 Surat berharga yang diterbitkan dan utang dalam rupiah mengalami kenaikan sebesar

Rp.351.644.619

2.3 Surat berharga yang diterbitkan dalam berbasis syariah dalam rupiah mengalami kenaikan

sebesar Rp.15.507.150

2.4 Surat berharga yang diterbitkan dan utang dalam valuta asing mengalami kenaikan sebesar

Rp.62.819.640

2.5 Surat berharga yang diterbitkan dan utang berbasis syariah dalam valuta asing mengalami

kenaikan sebesar Rp.5.692.112

3. Alokasi hak tarik khusus dalam lembaga keuangan internasional mengalami kenaikan

sebesar Rp.2.163.213

4. Liabilitas keuangan kepada pemerintah meliputi

4.1 Giro mengalami kenaikan Rp.151.272.797

4.2 Lainnya mengalami kenaikan sebesar Rp.1.711.308

5. Kewajiban non kebijakan mengalami penurunan sebesar Rp.774.011

6. Selisih revaluasi mengalami kenaikan Rp.94.825.749

7. Modal tidak mengalami kenaikan apa pun

8. Akumulasi surplus(defisit)meliputi

8.1 mengalami kenaikan sebesar Rp.9.302.500

8.2 cadangan umum mengalami kenaikan sebesar Rp.2.566.365

8.3 surplus(defisit) tahun berjalan mengalami penurunan sebesarRp.7.065.247


Jadi total liabilitas per 31 Desember 2019 ke 31 Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar

Rp.693.502.811

I. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan per 31 Desember 2019 -2020

Laporan Surplus Defisit Bank Indonesia per 31 Desember 2019-2020

Menurut laporan keuangan tersebut dapat kita lihat :

• Penghasilan meliputi

1. Pelaksanaan kebijakan moneter meliputi

1.1 Pendapatan bunga mengalami kenaikan sebesar Rp.910.263

1.2 Pendapatan imbalan mengalami kenaikan sebesar Rp.2.003.945

1.3 Pendapatan bunga/surat berharga negara pemulihan ekonomi nasional mengalami

peningkatan sebesar Rp.3.208. 987

1.4 Transaksi aset keuangan mengalami penurunan sebesar Rp.15.588.790

1.5 Selisih kurs transaksi valuta asing mengalami peningkatan sebesar Rp.37.973

1.6 Lainnya juga mengalami peningkatan sebesar Rp.13.863

2. Pengelolaan sistem pembayaran mengalami penurunan sebesar Rp.136.585

3. Pengaturan dan pengawasan makro prudensial mengalami penurunan sebesar Rp.5.355

4. Pendapatan dari penyediaan pendanaan mengalami penurunan sebesar Rp.33.333

5. Pendapatan lainnya mengalami penurunan sebesar Rp.209.284

Jadi, jumlah penghasilan mengalami penurunan sebesar Rp.4.798.316


LAPORAN POSISI KEUANGAN

BANK INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
(Dalam Jutaan Rupiah)

31 Desember 31 Desember
Catatan 2019 2018
(Disajikan Kembali)

ASET
1. Emas 53.478.173 46.865.268
2. Aset Keuangan untuk Pelaksanaan Kebijakan Moneter B.10, B.ll, B.31, D.2 2.086.099.162 1.981.813.594
2.1. Surat Berharga dan Tagihan dalam Rupiah B.lO.2, D 2 1 354.936.043 292.739.327
B.ll.l, D 22 24.020.567 14.634.289
2.2. Surat Berharga dan Tagihan berbasis Syariah dalam Rupiah
2.3. Surat Berharga dan Tagihan dalam Valuta Asing B.lO.3, D 2 3 1.707.142.552 1.674.439.978

3. Hak Tarik Khusus di Lembaga Keuangan Internasional B.12, D 3 36.583.396 38.350.644


B.13, B.14, D.4 140.756.764 179.953.811
4. Tagihan
4.1. Kepada Pemerintah B.13.1, D.4.1 140.756.347 179.851.439
4.2. Kepada Bank B.14, D.4.2 417 102.372

5. Aset Non Kebijakan D.5 34.414.503 38.672.139


5.1. Penyertaan B.15,D 5 1 877.898 919.374

5.2. Aset Keuangan Non Kebijakan Lainnya B.16,D 52 4.290.591 4.614.101


5.3. Aset Tetap dan Lainnya B.17,D 5 3 29.246.014 33.138.664

TOTAL ASET 2.351.331.998 2.285.655.456

LIABILITAS
1. Uang Dalam Peredaran 793.742.924 749.183.201
2. Liabilitas Keuangan untuk Pelaksanaan Kebijakan Moneter B.IO, B.ll, B.31, B.32, D 7 996.137.979 937.013.537
2.1. Giro Bank B.lO.2, D.7.1 406.335.957 417.622.296

2.2. Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang dalam Rupiah B.lO.2, D.7.2 327.657.637 331.324.018

2.3. Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang berbasis Syariah dalam B.11.2, D.7.3 58.503.751 46.846.246
Rupiah
2.4. Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang dalam Valuta Asing B.lO.3, B.32.1, D.7.4 199.176.207 139.004.133

2.5. Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang berbasis Syariah dalam B.11.2, D 75 4.464.427 2.216.844
Valuta Asing
3. Alokasi Hak Tarik Khusus dari Lembaga Keuangan Internasional B.12, D 8 38.069.419 39.886.095
B.13, D 9 162.911.500 175.998.830
4. Liabilitas Keuangan kepada Pemerintah
4.1. Giro B.13.2, D 9 1 162.911.500 175.991.854
4.2. Pinjaman B.13.2, D 9 2 6.976

5. Kewajiban Non Kebijakan B.18, B.29, B.30, B.32.1, 19.636.715 23.751.596


D.IO

6. Selisih Revaluasi B.19, D.II 106.983.656 129.230.959


7. Modal B.20, D.12 B.20, 3.726.349 3.726.349
D.13 230.123.456 226.864.889
8. Akumulasi Surplus (Defisit)
8.1. Cadangan Umum B.20.2, D 13 169.008.705 154.601.659
8.2. Cadangan Tujuan B.20.2, D 13 27.764.276 24.247.259
8.3. Surplus (Defisit) Tahun Berjalan B.20.2, D 13 33.350.475 48.015.971
LAPORAN SURPLUS DEFISIT
BANK INDONESIA
LAPORAN SURPLUS DEFISIT
Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2019 dan 1 Januari s.d. 31 Desember 2018
(Dalam Jutaan Rupiah)
1 Januari s.d. 31 1 Januari s.d.
Desember 2019 31 Desember
Catatan 2018
(Disajikan
Kembali)
PENGHASILAN
1. Pelaksanaan Kebijakan Moneter B.32, D.15 90.156.500 104.645.786
1.1. Pendapatan Bunga B.21, B.32.2, D.15 48.753.935 43.625.026
1.2. Pendapatan Imbalan B.22, B.32.2, D.15 1.188.060 619.422

1.3. Transaksi Aset Keuangan B.23, D.15 18.700.451 10.434.010


1.4. Selisih Kurs Transaksi Valuta Asing B.24, D.15 21.409.718 49.813.107

1.5. Lainnya B.32.2, D.15 104.336 154.221


2. Pengelolaan Sistem Pembayaran B.25, D.16 373.570 388.538
3. Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial B.26, B.32.2, D.17 7.162 6.434
4. Pendapatan dari Penyediaan Pendanaan B.27, B.32.2, D.18 147.861 189.955
5. Pendapatan Lainnya D.19 1.118.500 638.538

JUMLAH PENGHASILAN 91.803.593 105.869.251

BEBAN
1. Pelaksanaan Kebijakan Moneter B.32, D 20 23.780.113 23.004.902
1.1. Beban Bunga B.21, D 20 20.275.321 20.044.525
1.2. Beban Imbalan B.22, D 20 2.425.953 1.680.273

1.3. Lainnya B.32.2, D.20 1.078.839 1.280.104


2. Pengelolaan Sistem Pembayaran B.25, B.32.2, D.21 4.652.440 3.474.070
3. Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial B.26, B.32.2, D.22 257.010 165.297
4. Remunerasi kepada Pemerintah B.28, D.23 7.060.217 5.464.668
5. Beban Umum dan Lainnya D.24 10.830.073 8.938.331

JUMLAH BEBAN 46.579.853 41.047.268

45.223.740 64.821.983
SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM PAJAK

PAJAK B.30, D.14.1 11.873.265 16.806.012

SURPLUS (DEFISIT) SETELAH PAJAK 33.350.475 48.015.971

Anda mungkin juga menyukai