Pengantar
Salah satu kegiatan dalam mengisi tahun Santo Yoseph di lingkungan YPK Santo Yoseph
Medan di Pematangsiantar adalah menggali nilai-nilai spiritual Santo Yoseph. Untuk itu telah
dilakukan seminar bagi seluruh guru, pegawai di seluruh lingkup YPK Santo Yoseph. Dalam seminar
dijabarkan nilai-nilai hidup Santo Yoseph dengan bantuan foto-foto Santo Yoseph, teks-teks Kitab
Suci yang menyinggung Santo Yoseph, langsung atau tidak langsung, dan Surat Apostolik Paus
Fransiskus Patris Corde.
1
Hidupnya adalah kepenuhan terdalam dari “melakukan seperti yang telah dikatakan malaikat
Tuhan” (Mat 1:24). Inilah jalan hidup Santo Yoseph. Injil tidak mencatat kata-kata Santo
Yoseph, tetapi diamnya Santo Yoseph menjadi penanda kebenaran dari kata-kata tentang
dirinya sebagai orang yang “benar” [dikaios] (Mat 1:19).
Tentu sikap beriman masih tetap diperlukan sepanjang masa, dan akar dari semua
keutamaan yang lain.
2. BERTANGGUNGJAWAB
Menurut KBBI online, bertanggungjawab berarti: a) berkewajiban menanggung;
memikul tanggung jawab; b) menanggung segala sesuatunya (kepada). Ke dalam nilai
bertanggungjawab ini sudah termasuk nilai memberi diri, bijaksana, mandiri, disiplin,
kerjasama dan pelindung.
Santo Yoseph mengambil semua tanggungjawab sebagai “suami Maria dan ayah bagi
Yesus”, dengan pemberian diri secara total sepanjang hidupnya. Dengan menunjukkan diri
sebagai pribadi yang bijaksana, Santo Yoseph dengan disiplin melindungi Maria dan Yesus.
Hal itu tampak dalam peristiwa sensus, kelahiran di Betlehem, penyunatan Yesus, pengenaan
nama, persembahan Yesus di kenisah, pelarian ke Mesir, ketika Yesus tinggal di Bait Allah,
menafkahi dan mendidik Yesus di Nazaret.
Tentu karakter orang yang bertanggungjawab masih tetap dibutuhkan sepanjang
waktu. Karakter ini tetap penting dalam efektivitas kerja, sebagai prasyarat untuk berkembang
dan untuk kebaikan bersama.
3. TULUS
Menurut KBBI online, tulus berarti: sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dari
hati yang suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas. Karena itu, dalam
nilai tulus termasuk di dalamnya setia, jujur, penuh kasih, rendah hati, pengasuh yang baik,
lemah lembut dan sederhana.
Sebenarnya Santo Yoseph memiliki kewajiban hukum untuk menceraikan Maria,
seorang wanita yang akan melahirkan anak bukan dari benih dirinya. Namun, Santo Yoseph,
sebagai pria yang berbelas kasih, ingin menghindarkan Maria dari rasa malu dan cemohan
dari orang lain. Santo Yoseph disebut "tulus hati" karena tidak ingin memberitahukan
rencananya untuk menceraikan Maria di depan umum. Walaupun Santo Yoseph patuh pada
hukum Perjanjian Lama, tetapi ia tidak mau mengungkapkan rencananya menceraikan Maria
di depan umum karena ia menghormati rencana Tuhan. Kemudian, dalam membesarkan
Yesus dan mendampingi Maria, tidak ada tercatat sikap Yoseph yang menggerutu, tetapi
dengan ikhlas, jujur, penuh kasih dan sederhana melakukan hal-hal yang penting bagi Yesus
dan Maria.
Ketulusan hati tentu masih perlu di sepanjang kehidupan. Sikap tulus adalah akar dari
pemberian diri, yang membuat panggilan hidup lebih bermakna dan terasa menggembirakan.
Ketulusan juga menjadi prasyarat sebuah kegiatan atau organisasi bisa berjalan lebih baik.
4. TAAT
Menurut KBBI online, taat berarti: a) senantiasa tunduk (kepada Tuhan, pemerintah,
dan sebagainya); patuh; b) tidak berlaku curang; setia; c) saleh; kuat beribadah. Nilai
melayani, bersyukur dan peduli dimasukkan menjadi bagian dari nilai taat.
Santo Yoseph menerima semua misteri keibuan Maria, menerimanya bersama dengan
Sang Putera yang akan datang ke dunia oleh karya Roh Kudus. Santo Yoseph menunjukkan
2
dirinya memiliki kesiapsediaan pada kehendak Allah, sama seperti Maria, yang menyataan
“fiat mihi voluntas tua” kepada malaikat. Santo Yoseph juga menunjukkan ketaatan kepada
lembaga keagamaan dengan melaksanakan tuntutan Taurat bagi Maria dan Yesus (seperti:
upacara pentahiran wanita setelah melahirkan, sunat, mempersembahkan anak lelaki pertama
kepada Allah). Di sisi lain, ia juga taat pada lembaga negara dengan mengikuti sensus yang
diminta pemerintah pada saat itu. Santo Yoseph taat kepada Allah, agama dan negara.
Sikap taat itu tetap perlu untuk saat ini dan mendatang, yakni orang yang melihat nilai
positif dari tuntutan yang diberikan kepadanya dengan rasa syukur atas berbagai kebaikan
yang ia terima dalam hidupnya. Sikap ini kiranya juga melahirkan rasa peduli dan kemauan
melayani.
5. ULET
Menurut KBBI online, ulet berarti: a) liat; kuat (tidak mudah putus, tidak getas);
b) tidak mudah putus asa yang disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan
cita-cita. Di dalam nilai ulet terkandung nilai pekerja keras, pejuang, kreatif, optimis dan
sabra.
Ungkapan cinta dalam kehidupan keluarga Nazareth sehari-hari adalah pekerjaan
Santo Yoseph sebagai tukang kayu. Yesus, di rumah Nazaret, juga berpartisipasi dalam
pekerjaan Santo Yoseph, dan disebut "anak tukang kayu". Ia mempelajari keuletan ayahnya
bekerja. Tentu bisa dibayangkan bahwa Santo Yoseph lewat pekerjaannya menunjukkan
dirinya sebagai pekerja keras, ulet, kreatif, sabar dan optimis. Berkat meja kerjanya, Santo
Yoseph membawa pekerjaan manusia lebih dekat ke misteri Penebusan. Pekerjaan adalah
demi kebaikan manusia" yang "mengubah alam", dan membuat manusia "lebih manusiawi"
(Laborem Exersens, 9).
Dalam kehidupan ini, agar dapat sukses tentu dibutuhan keuletan. Tantangan pasti
akan selalu ada, karena itu perlu sejak dini seseorang memiliki tekad untuk tidak mudah putus
asa dan disertai kemauan keras dalam usaha mencapai tujuan dan cita-cita.
3
- devosi,
- misa
2. Memperdengarkan lagu-lagu rohani (masa biasa, adven, natal, prapaskah, paskah, Santo
Yoseph)
3. Membaca Kitab Suci (di sekolah sesuai dengan kesepakatan)
4. Rekoleksi dan Retret
5. Memperkenalkan lingkaran liturgi, sakramen dan sakramentali dalam Gereja Katolik
6. Pendalaman APP, Bulan Kitab Suci Nasional dan Ekologi
7. Aksi Sosial:
- kotak amal: untuk musibah, orang miskin, duka;
- kunjungan suka dan duka
8. Membudayakan kata maaf, permisi, tolong dan terima kasih
9. Berkolaborasi dengan pemimpin Gereja dan tokoh masyarakat
Lewat kegiatan-kegiatan di atas, diharapkan dapat dilihat indikasi-indikasi keberimanan pengurus
yayasan, tenaga pendidik dan kependidikan. Indikator keberhasilan tersebut dalam bidang:
Kognitif:
1. Mampu memimpin doa
2. Mampu memimpin ibadat sabda, baik di sekolah, lingkungan dan stasi
3. Mampu mengalokasikan waktu untuk membaca Kitab Suci
4. Mampu membedakan sakramen dan sakramentali
5. Mampu menghayati keutamaan kristiani (iman, harapan dan kasih)
6. Mampu menceritakan sejarah santo/santa pelindung kelas kepada peserta didik
7. Mampu menjadi teladan yang baik melalui sikap dan tutur kata
8. Mampu merefleksikan diri supaya semakin baik.
Afektif:
1. Rajin berdoa (pribadi, maupun bersama)
2. Hormat dalam mengikuti ibadat/misa
3. Terlibat berdoa rosario bersama sepanjang bulan Mei dan Oktober
4. Semakin menunjukkan rasa syukur atas hidup dan kerja
5. Senang hati mengikuti rekoleksi/retret
6. Berminat/suka akan lagu-lagu rohani
7. Aktif dalam kegiatan gereja dan lingkungan.
8. Siap sedia menjadi pengurus gereja.
9. Menghayati kegiatan APP dengan berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan
10. Terbiasa melakukan kunjungan bersama baik duka maupun suka dengan rasa kekeluargaan
11. Terbiasa menggunakan kata “maaf, tolong dan terima kasih”.
12. Semakin memberi diri dalam melaksanakan tugas
13. Membiasakan perilaku jujur, tulus, rendah hati dan bertanggungjawab
Psikomotorik:
1. Memiliki devosi kepada Santo Yoseph
2. Mengikuti misa sekolah yang sudah direncanakan
4
3. Mengakhiri setiap berdoa dengan “Santo Yoseph doakanlah kami”.
4. Mampu membuat renungan pada waktu ibadat
5. Mengikuti retret yang direncanakan
6. Mengikuti kegiatan rekoleksi yang direncanakan
7. Mengikuti ibadat bersama hari ekologi dengan sungguh-sungguh
8. Melakukan aksi natal dengan tulus
9. Melakukan kolaborasi dengan pemimpin/tokoh agama, masyarakat dalam pengembangan
sekolah
5
8. Mampu menganalisis butir soal
9. Mampu membuat jurnal harian
10. Mampu memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran
11. Memahami visi misi sekolah dan yayasan
Afektif
1. Berintegritas dalam melaksanakan pekerjaan
2. Berani mengutarakan pendapat untuk kemajuan sekolah
3. Menjaga nama baik yayasan, sekolah dengan sungguh-sungguh
4. Mendahulukan kepentingan umum daripada pribadi
5. Memiliki keinginan belajar untuk mendukung profesinya
6. Memiliki sikap sabar
7. Memiliki sikap disiplin
8. Memiliki sikap rendah hati
9. Senang hati mengerjakan tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan atau kepala sekolah
10. Bersikap inklusif, objektif dan tidak diskriminatif
Psikomotorik
1. Menandatangani daftar hadir setiap hari
2. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah
3. Memberi motivasi terhadap teman sejawat
4. Menggunakan akal budi dan pengetahuannya dalam menyelesaikan masalah
5. Membantu mengatasi masalah yang dihadapi teman sejawat
6. Mengembangkan kemampuan IPTEK untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran
7. Menunjukkan sense of belonging atas sarana dan prasarana di sekolah
8. Menyelesaikan tugas tepat waktu
9. Melaksanakan kode etik guru dengan senang hati
10. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tepat waktu
Afektif
1. Menunjukkan loyalitas kepada pimpinan
2. Tertib administrasi Gereja dan sipil
7
3. Memiliki etos kerja
Psikomotorik
1. Melaksanakan peraturan yayasan
2. Melaksanakan peraturan sekolah
3. Melaksanakan peraturan pemerintah
4. Melaksanakan peraturan Gereja
5. Menerapkan tata tertib sekolah yang telah ditempelkan di setiap ruangan
6. Menerapkan tata tertib kelas yang telah ditempelkan di setiap ruangan
7. Membiasakan tertib di sekolah dalam hidup sehari-hari
8. Menggunakan 3S (senyum, sapa, salam) kepada sesama warga sekolah dan masyarakat
Afektif:
1. Bekerja sampai tuntas
2. Kreatif membuat perangkat pembelajaran setiap hari
3. Aktif dalam pelatihan yang dilaksanakan sekolah dan luar sekolah
8
4. Terbuka terhadap perkembangan tekhnologi
5. Terbuka memberi dan menerima kritik serta saran dari teman sejawat
6. Rela menginventarisasi bakat-bakat siswa
7. Rela mendampingi siswa sesuai dengan bakatnya
8. Aktif mempromosikan sekolah
9. Rela berbagi suka dan duka
Psikomotorik:
1. Membuat laporan hasil pembelajaran kepada kepala sekolah sesuai kesepakatan
2. Memeriksa hasil ulangan/tugas rumah
3. Menyelesaikan pengisian rapor sesuai jadwal
4. Menerapkan perkembangan iptek untuk perkembangan dan variasi pembelajaran
5. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah
9
- Pembahasan Aksi Puasa Pembangunan (APP)
- Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN)
- Kegiatan Orang Muda Katolik (OMK)
3. Retret/rekoleksi sesuai kesepakatan
Indikator Keberhasilan dari nilai beriman bagi siswa/siswi SMA/SMK dalam bidang:
Kognitif:
1. Mampu memimpin doa-doa (Rosario, Angelus/Regina Caeli, tematik, dst)
2. Mampu mengucapkan doa St. Yoseph tanpa teks
3. Mampu menganimasi perayaan ekaristi lebih meriah dengan bimbingan guru
4. Mampu membaca kitab suci dengan baik
5. Mampu memilih ayat ayat emas kitab suci untuk dirinya
6. Mampu membangun kesadaran peduli lingkungan
Afektif:
1. Senang membaca Kitab Suci
2. Senang mendengarkan renungan
3. Semakin menghormati orangtua, guru dan teman
4. senang mengikuti Pembahasan APP, BKSN, Bulan Rosario, Bulan Maria, HPS dan Hari
Ekologi
Psikomotorik:
1. Mengaktualisasikan isi renungan dalam kehidupan sehari-hari
2. Selalu berdoa Angelus/Regina Caeli sesuai dengan waktunya
3. Memulai setiap aktivitasnya dengan berdoa
4. Mengawali dan mengakhiri doa selalu dengan tanda salib
5. Terlibat sebagai petugas dalam perayaan misa di sekolah maupun di luar sekolah
6. Mengamalkan nilai-nilai spiritual Santo Yoseph
7. Semakin rajin ke Gereja
8. Membuang sampah sesuai tempatnya
10
7. Membuat struktur organisasi kelas
Indikator Keberhasilan dari nilai bertanggungjawab dalam diri siswa/siswi tingkat SMA/SMK dalam
bidang:
Kognitif:
1. Mampu memilih jurusan yang tepat ke Perguruan Tinggi sesuai dengan bakat dan
kemampuan intelek
2. Mampu menyusun time table sendiri
3. Mampu memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai bakatnya
4. Mampu memimpin organisasi kelas/sekolah
Afektif:
1. Senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
2. Bertanggungjawab melaksanakan roster kerja
3. Tepat waktu datang dan pulang
4. Memiliki kesadaran membayar administrasi sekolah tepat waktu
5. Memiliki sense of belonging terhadap sarana dan prasarana sekolah
6. Memberikan rasa aman kepada teman temannya
7. Aktif menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Psikomotorik:
1. Menjaga dan mengembalikan buku paket dengan baik
2. Mempersiapkan buku pelajaran dan perlengkapan untuk pelajaran esok hari
3. Memakai seragam sekolah sesuai ketentuan
4. Mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas tepat waktu
5. Mengikuti pembelajaran sesuai roster
11
Kognitif
1. Mampu memahami makna/filosofi 3S
2. Mampu menjadi tutor sebaya
3. Mampu memahami makna/filosofi sense of belonging
Afektif
1. Semakin senang berteman dan akrab dengan orang lain
2. Terbiasa membantu sesama dalam pembelajaran
3. Memiliki rasa kepedulian bagi sesama
4. Terbuka terhadap nasihat orangtua atas prestasi belajar
5. Tertarik melakukan kegiatan-kegiatan sosial
6. Tulus menjaga nama baik sekolah dan yayasan
7. Senang terlibat dalam kegiatan gotong-royong
Psikomotorik
1. Menjadi inisiator dalam kegiatan-kegiatan sosial
2. Menjadi inisiator dalam kegiatan bersama (gotong-royong)
3. Berbagi kepada yang membutuhkan
4. Menghindarkan diri dari tawuran
5. Tidak mencontek saat mengerjakan tugas dan soal ujian
12
1. Setia melaksanakan tugas (piket kelas, kebersihan lingkungan sekolah)
2. Membiasakan mengumpulkan tugas tepat waktu
3. Rajin melaksanakan tugas dari setiap mata pelajaran
4. Menjaga kebersihan bangku, meja dan tembok (tidak ada coretan)
5. Memiliki rasa cinta NKRI
Psikomotorik:
1. Datang dan pulang sekolah tepat waktu
2. Memakai seragam sekolah sesuai jadwal yang ditentukan
3. Membayar SPP / administrasi sekolah tepat waktu
4. Berpakaian yang rapi dan bersih
5. Mengikuti upacara bendera pada hari-hari besar nasional
Melalui kegiatan-kegiatan di atas, diharapkan terlihat indikator keberhasilan nilai ulet dalam diri
siswa-siswi SMA/SMK dalam bidang:
Kognitif:
1. Nilai pelajaran tuntas.
2. Kreatif menciptakan suasana kelas yang tenang dan menarik.
3. Menciptakan ide-ide baru dalam menyelesaikan tugas.
4. Semakin banyak jumlah siswa diterima di perguruan tinggi yang bermutu.
5. Mampu mengikuti olimpiade yang diselenggarakan oleh pemerintah dan sekolah.
6. Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari sekolah dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Mampu menciptakan produk-produk yang berguna dan berdaya jual.
8. Cakap sebagai pemimpin.
9. Semakin berpikir kritis.
10. Mampu mengungkapkan ide secara logis.
13
11. Mampu mempertahankan pendapat dengan baik.
Afektif:
1. Lebih percaya diri.
2. Memiliki jiwa nasionalisme.
3. Memiliki daya juang.
4. Tekun mengikuti pelajaran.
5. Sungguh-sungguh mengerjakan tugas.
6. Semakin mencintai dan menghargai budaya daerah.
Psikomotorik:
1. Berusaha mencari bahan-bahan pelajaran dari sumber-sumber lain sesuai perkembangan
teknologi dan kebutuhan dunia industri.
2. Mengikuti perkembangan IPTEK dan menguasai teknologi yang berhubungan dengan bidang
pelajaran masing-masing.
3. Mengembangkan kreasi dengan memanfaatkan peralatan yang tersedia.
14
2. Mampu melafalkan doa-doa pokok Gereja (Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan, Doa
Angelus/Regina Caeli)
3. Mampu melafalkan doa Santo Yoseph
4. Mampu menjadi petugas liturgi
Afektif:
1. Terbiasa berdoa sebelum memulai dan mengakhiri kegiatan di sekolah
2. Terbiasa berdoa pribadi
3. Terbiasa membuat tanda salib di mana pun setiap memulai dan mengakhiri doa
4. Terbiasa melaksanakan kebaktian/ibadat sekali seminggu di sekolah
5. Rajin dan aktif dalam kegiatan menggereja
6. Menjadikan Santo Yoseph idola dalam belajar dan bekerja.
7. Sukarela mengikuti pendalaman APP dan mengumpulkan aksi solidaritas
8. bersyukur dan berterimakasih atas apa yang diperolehnya
9. sabar menghadapi musibah, masalah atau persoalan
10. Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah bangun tidur
11. Aktif mengikuti ibadat pada bulan Maria dan bulan Rosario
Psikomotorik:
1. Menerapkan buah-buah rekoleksi/retret di sekolah dan di rumah
2. Membiasakan diri membaca teks kitab suci 1-2 ayat setiap hari
3. Melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal dan giliran memimpin doa di sekolah
4. melibatkan diri dalam keanggotaan/kegiatan AREKA, PPA
5. Mengumpulkan dan memberi sembako/natura kepada orang yang membutuhkan
15
2. Mampu berkolaborasi dengan teman
3. Mampu menjadi pengurus kelas/OSIS
4. Mampu merancang slogan/poster edukatif yang menarik
Afektif:
1. Hadir di sekolah tepat waktu
2. Terbiasa dengan rambut yang rapi di sekolah
3. Terbiasa melaksanakan piket kelas
4. Berani mengemukakan pendapat
5. Menghormati guru, stakeholder dan semua warga sekolah.
6. Berani tampil dan percaya diri
Psikomotorik:
1. Mengenakan seragam sesuai aturan sekolah
2. Terlibat menjaga lingkungan sekolah agar bersih
3. Membuang sampah sesuai dengan tempatnya
4. Mengupayakan ruang kelas rapi dan bersih
5. Mengerjakan tugas yang diberikan guru
6. Menghindari rokok, judi, narkoba, cabut, tawuran, miras/mabuk.
7. Membiasakan diri menerapkan 3 S (sapa, salam, senyum)
8. Membuat laporan keuangan secara rutin
9. Aktif dalam promosi sekolah dengan mengunjungi unit SD asalnya
10. Menggunakan dan mengembalikan sarana/ prasarana dalam keadaan baik
16
2. Semakin peduli terhadap sesame yang menderita
3. Terbiasa berpenampilan bersahaja sebagai seorang pelajar
4. Siap sedia melakukan gotong royong
5. Terbuka menerima sanksi atau evaluasi
Psikomotorik:
1. Mengakui kesalahan dan meminta maaf
2. Menggunakan media teknologi dengan bijaksana
3. Terbiasa menyapa orang dengan tersenyum
17
Berbagai kegiatan yang diharapkan bisa menjadi cara penanaman nilai bertanggungjawab bagi
siswa/siswi SMP adalah:
1. Pengumpulan tugas tepat waktu dan tuntas
2. Belajar mandiri (mencari bahan pelajaran dari berbagai sumber)
3. Mengikuti kompetisi akademik maupun non akademik
4. Mengadakan sayembara seni dan sastra
Dari berbagai kegiatan di atas, diharapkan terlihat Indikator Keberhasilan dalam diri siswa/siswi SMP
dalam bidang:
Kognitif:
1. Memiliki pemahaman akan pentingnya belajar
2. Memiliki kesadaran bahwa kesuksesan diraih dengan kerja keras
3. Menyadari pentingnya melakukan pekerjaan tahap demi tahap
4. Memiliki keberanian untuk berkompetisi
Afektif:
1. Giat dan tekun dalam belajar
2. Tidak mudah menyerah (dalam belajar, berkompetisi)
3. Berani mengikuti kompetisi akademik maupun non akademik
4. Percaya diri mengikuti sayembara seni dan sastra
Psikomotorik:
1. Aktif berdiskusi dengan guru tentang materi yang kurang dipahami saat KBM
2. Aktif dalam kelompok pembelajaran teori dan praktek
3. Mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik
4. Mengumpulkan tugas tepat waktu
5. Menghindari mencontek tugas teman
6. Menghindari sikap menumpuk-numpuk pekerjaan
18
- Ibadat/Ekaristi perayaan Paskah setiap tahun
- Pembukaan dan penutupan bulan Maria
- Perayaan hari ekologi
- Syukuran Natal dan Tahun Baru
- Pendalaman Bulan Kitab Suci Nasional
- Hari Pangan Sedunia (HPS)
- Pewajiban memiliki notes bukti mengikuti ibadat
3. Retret dan Rekoleksi
- Retret kelas V
- Rekoleksi kelas VI
4. Aksi sosial dan kebersamaan
- Pengumpulan APP masa Prapaskah
- Pengumpulan aksi sosial untuk duka, sakit, bencana alam
- Pengumpulan aksi natal dari sebagian uang jajan
- Mendoakan teman sekelas yang berulangtahun pada awal pelajaran
5. Kreasi Seni
- Membacakan riwayat hidup santo-santa pelindung kelas
- Pemutaran lagu rohani sesuai tahun liturgi pagi hari sebelum kegiatan
Indikator Keberhasilan sebagai tanda bahwa siswa-siswi SD/TK sudah memiliki nilai beriman dalam
bidang:
Kognitif
1. Mampu melafalkan doa Santo Yoseph tanpa teks
2. Mampu melafalkan doa-doa pokok (Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan) tanpa teks
3. Mampu melakukan devosi kepada Santo Yoseph
4. Mampu menyanyikan lagu-lagu Santo Yoseph
5. Mengetahui cerita hidup Santo Yoseph
6. Mampu mengerti arti paskah
7. Mengenal cara berdoa Rosario
8. Mampu menyanyikan lagu urutan Kitab Suci
9. Mengetahui riwayat hidup Santo/Santa pelindung kelas masing-masing
10. Mampu memimpin doa di rumah dan di sekolah
Afektif
1. Senang mengikuti ibadat sabda
2. Bangga menjadi petugas ibadat
3. Terbiasa mengucap syukur atas peristiwa sukacita dalam hidupnya
4. Terbiasa membuang sampah pada tempat sampah
5. Senang membaca kitab suci
6. Berempati terhadap orang yang berduka, sakit dan yang terkena bencana
7. Membiasakan diri berbagi dengan sesama
19
8. Senang menyanyikan lagu-lagu rohani sebagai ucapan syukur
9. Berani ke kamar mandi sendirian
10. Senang mengikuti rekoleksi/retret
Psikomotorik
1. Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran/kegiatan
2. Mengucapkan doa Angelus/Regina Caeli dengan benar
3. Mengikuti kegiatan Bina Iman Anak
4. Menunjukkan sikap hemat
5. Memberi perhatian kepada orang yang tidak mampu
6. Memberi perhatian terhadap warga kelas yang berulang tahun
20
NILAI KETIGA: TULUS
Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan sebagai cara penanaman nilai “Tulus” adalah:
1. Pembiasaan:
- 3S (senyum, sapa, salam)
- Mengerjakan ujian dengan jujur
- Mengembalikan barang atau uang yang bukan miliknya.
2. Menuliskan biaya yang dikeluarkan setiap minggu dalam buku jurnal
3. Aksi
- Membesuk teman yang sakit dan yang berduka
- Pembuatan koperasi jujur
Lewat kegiatan-kegiatan di atas diharapkan terlihat indikator keberhasilan dari nilai “Tulus” pada diri
para siswa SD/TK dalam bidang:
Kognitif:
1. Mengetahui perlunya kebiasaan 3 S (senyum, sapa, salam)
2. Mengetahui fungsi buku kas
3. Mengetahui tata cara koperasi jujur
Sikap/Afektif:
1. Terlatih hidup jujur
2. Terlatih mandiri
3. Terbiasa menuliskan pengeluaran dengan benar
Psikomotorik:
1. Bertutur kata yang sopan terhadap semua orang.
2. Terbiasa memberi salam saat bertemu
3. Terlibat dalam membantu teman yang mengalami sakit dan duka
4. Mampu mengungkapkan perasaannya lewat tulisan
5. Mampu menerapkan sikap jujur mengerjakan tugas
6. Membayar barang di kantin jujur sesuai dengan harganya
7. Mengembalikan barang yang bukan miliknya.
21
Dari kegiatan-kegiatan di atas diharapkan terlihat indikator keberhasilan bahwa siswa-siswi telah
memiliki nilai “taat” dalam bidang:
A. Kognitif
1. Mengetahui rambu-rambu lalu lintas
2. Mengetahui peraturan sekolah
B. Sikap/Afektif
1. Menerima sanksi kesepakatan
2. Mengikuti nasihat orangtua
3. Mengikuti nasihat guru
4. Menunjukkan sikap taat pada peraturan berlalu lintas
5. Mengikuti peraturan sekolah
C. Psikomotorik
1. Hadir tepat waktu
2. Menggunakan seragam sekolah
3. Melakukan tugas piket setiap hari
4. Mengerjakan PR secara mandiri
5. Melakukan hasil kesepakatan kelas
6. Membayar kewajiban administratif sekolah tepat waktu
22
3. Berusaha bertanya kepada guru dan orang tua tentang pelajaran yang belum dimengerti
B. Sikap/Afektif
1. Tekun dan teliti mengidentifikasi, mencocokkan bahan dengan pola sesuai dengan petunjuk
2. Gigih menjawab soal-soal ujian
3. Rajin mengulangi pelajaran
C. Psikomotorik:
1. Menerapkan kebiasaaan antri di sekolah (ke kamar mandi, mengumpulkan tugas, masuk
kelas, jajan di kantin, memberi salam guru)
2. Menyelesaikan PR/tugas dari sekolah tepat waktu
3. Mempersiapkan diri dalam mengikuti ujian
4. Terbiasa menggunakan tulisan tegak bersambung dalam menulis
Penutup
Dengan mengidupi spiritualitas atau nilai-nilai hidup Santo Yoseph, kiranya keluarga besar
YPK Santo Yoseph Medan di Pematangsiantar dapat semakin berkenan kepada Allah, berani
menerima panggilan dari Allah untuk semakin dekat pada Yesus Sang Putera. Demikianlah kiranya
Keuskupan Agung Medan bisa benar-benar menjadi oase di tengah dunia. Dengan demikian semua
umat Allah bisa “bertambah besar dan bertambah hikmat, semua dikasihi Allah dan manusia”.
Anggota:
Albert Sinaga Pansius Simamora Jamsudin Saragih Joseph P. Gultom
Jahotman Sinaga Abner Sitanggang Parluhutan Samosir
23