Anda di halaman 1dari 23

Mewujudkan Spiritualitas Santo Yoseph

di Lingkungan YPK Santo Yoseph Medan di Pematangsiantar

Pengantar
Salah satu kegiatan dalam mengisi tahun Santo Yoseph di lingkungan YPK Santo Yoseph
Medan di Pematangsiantar adalah menggali nilai-nilai spiritual Santo Yoseph. Untuk itu telah
dilakukan seminar bagi seluruh guru, pegawai di seluruh lingkup YPK Santo Yoseph. Dalam seminar
dijabarkan nilai-nilai hidup Santo Yoseph dengan bantuan foto-foto Santo Yoseph, teks-teks Kitab
Suci yang menyinggung Santo Yoseph, langsung atau tidak langsung, dan Surat Apostolik Paus
Fransiskus Patris Corde.

Apa itu spritualitas?


Adolf Heuken SJ, dalam buku Spiritualitas Kristiani mengatakan bahwa spiritualitas
merupakan cara mengamalkan seluruh kehidupan sebagai seorang beriman yang berusaha merancang
dan menjalankan hidup ini semata-mata seperti Tuhan menghendakinya. Baginya, istilah spiritualitas
adalah istilah yang agak baru untuk mengatakan hidup rohani. Kata rohani sendiri berasal dari kata
Ibrani ruah, yang berarti roh atau nafas.
Nafas adalah tanda hidup, orang yang tidak memiliki nafas berarti mati. Spiritualitas itu
adalah sesuatu yang mendasar, penting, dan mampu menggerakkan serta memimpin cara berpikir dan
bertingkah laku seseorang. Tanpa spiritualitas tertentu, sesuatu/seseorang menjadi tanpa warna, tanpa
bentuk. Dalam konteks ini, spiritualitas itu bukan teoritis, tetapi suatu hal yang diwujudkan dalam
tindakan nyata.
Dari proses seminar yang telah dilakukan, diperoleh sejumlah hasil diskusi kelompok sebagai
nilai-nilai hidup atau spirit Santo Yoseph, yakni beriman, teladan, diam, taat, melayani, bersyukur,
peduli, bertanggungjawab, memberi diri, bijaksana, mandiri, disiplin, kerjasama, pelindung, ulet,
pekerja keras, pejuang, kreatif, optimis, sabar, tulus, setia, jujur, penuh kasih, rendah hati, pengasuh
yang baik, lemah lembut, sederhana.

Hasil Diskusi Tim


Tim Perayaan Tahun Santo Yoseph Yayasan Santo Yoseph Medan di Pematangsiantar telah membaca
hasil diskusi setiap unit. Tim kemudian mencoba memadatkan 28 nilai itu menjadi 5 nilai, dengan
mempertimbangkan karakter utama Santo Yoseph, kebutuhan sekarang dan masa depan. Kemudian,
kelima nilai itu diakronimkan menjadi BERSATU: Beriman, Bertanggungjawab, Tulus, Taat, Ulet)
1. BERIMAN
Menurut KBBI online, beriman berarti: mempunyai iman (ketetapan hati);
mempunyai keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ke dalam nilai
beriman ini, termasuk di dalamnya nilai teladan dan diam dari Santo Yoseph.
Santo Yoseph menunjukkan sikap beriman dengan mempercayai kata-kata malaikat
dalam mimpi tanpa syarat. Ia melakukan hal yang dikatakan kepadanya dengan keyakinan
bahwa Tuhan memiliki tujuan dan rencana yang baik. Contoh: mengambil Maria yang sudah
mengandung menjadi istrinya, mengungsi ke Mesir, mengungsi ke Nazaret. Ia tidak berbicara
apa pun, tetapi menunjukkan dirinya bisa menjadi teladan dalam hidup berumah tangga.

1
Hidupnya adalah kepenuhan terdalam dari “melakukan seperti yang telah dikatakan malaikat
Tuhan” (Mat 1:24). Inilah jalan hidup Santo Yoseph. Injil tidak mencatat kata-kata Santo
Yoseph, tetapi diamnya Santo Yoseph menjadi penanda kebenaran dari kata-kata tentang
dirinya sebagai orang yang “benar” [dikaios] (Mat 1:19).
Tentu sikap beriman masih tetap diperlukan sepanjang masa, dan akar dari semua
keutamaan yang lain.

2. BERTANGGUNGJAWAB
Menurut KBBI online, bertanggungjawab berarti: a) berkewajiban menanggung;
memikul tanggung jawab; b) menanggung segala sesuatunya (kepada). Ke dalam nilai
bertanggungjawab ini sudah termasuk nilai memberi diri, bijaksana, mandiri, disiplin,
kerjasama dan pelindung.
Santo Yoseph mengambil semua tanggungjawab sebagai “suami Maria dan ayah bagi
Yesus”, dengan pemberian diri secara total sepanjang hidupnya. Dengan menunjukkan diri
sebagai pribadi yang bijaksana, Santo Yoseph dengan disiplin melindungi Maria dan Yesus.
Hal itu tampak dalam peristiwa sensus, kelahiran di Betlehem, penyunatan Yesus, pengenaan
nama, persembahan Yesus di kenisah, pelarian ke Mesir, ketika Yesus tinggal di Bait Allah,
menafkahi dan mendidik Yesus di Nazaret.
Tentu karakter orang yang bertanggungjawab masih tetap dibutuhkan sepanjang
waktu. Karakter ini tetap penting dalam efektivitas kerja, sebagai prasyarat untuk berkembang
dan untuk kebaikan bersama.

3. TULUS
Menurut KBBI online, tulus berarti: sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dari
hati yang suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas. Karena itu, dalam
nilai tulus termasuk di dalamnya setia, jujur, penuh kasih, rendah hati, pengasuh yang baik,
lemah lembut dan sederhana.
Sebenarnya Santo Yoseph memiliki kewajiban hukum untuk menceraikan Maria,
seorang wanita yang akan melahirkan anak bukan dari benih dirinya. Namun, Santo Yoseph,
sebagai pria yang berbelas kasih, ingin menghindarkan Maria dari rasa malu dan cemohan
dari orang lain. Santo Yoseph disebut "tulus hati" karena tidak ingin memberitahukan
rencananya untuk menceraikan Maria di depan umum. Walaupun Santo Yoseph patuh pada
hukum Perjanjian Lama, tetapi ia tidak mau mengungkapkan rencananya menceraikan Maria
di depan umum karena ia menghormati rencana Tuhan. Kemudian, dalam membesarkan
Yesus dan mendampingi Maria, tidak ada tercatat sikap Yoseph yang menggerutu, tetapi
dengan ikhlas, jujur, penuh kasih dan sederhana melakukan hal-hal yang penting bagi Yesus
dan Maria.
Ketulusan hati tentu masih perlu di sepanjang kehidupan. Sikap tulus adalah akar dari
pemberian diri, yang membuat panggilan hidup lebih bermakna dan terasa menggembirakan.
Ketulusan juga menjadi prasyarat sebuah kegiatan atau organisasi bisa berjalan lebih baik.

4. TAAT
Menurut KBBI online, taat berarti: a) senantiasa tunduk (kepada Tuhan, pemerintah,
dan sebagainya); patuh;  b) tidak berlaku curang; setia; c) saleh; kuat beribadah. Nilai
melayani, bersyukur dan peduli dimasukkan menjadi bagian dari nilai taat.
Santo Yoseph menerima semua misteri keibuan Maria, menerimanya bersama dengan
Sang Putera yang akan datang ke dunia oleh karya Roh Kudus. Santo Yoseph menunjukkan

2
dirinya memiliki kesiapsediaan pada kehendak Allah, sama seperti Maria, yang menyataan
“fiat mihi voluntas tua” kepada malaikat. Santo Yoseph juga menunjukkan ketaatan kepada
lembaga keagamaan dengan melaksanakan tuntutan Taurat bagi Maria dan Yesus (seperti:
upacara pentahiran wanita setelah melahirkan, sunat, mempersembahkan anak lelaki pertama
kepada Allah). Di sisi lain, ia juga taat pada lembaga negara dengan mengikuti sensus yang
diminta pemerintah pada saat itu. Santo Yoseph taat kepada Allah, agama dan negara.
Sikap taat itu tetap perlu untuk saat ini dan mendatang, yakni orang yang melihat nilai
positif dari tuntutan yang diberikan kepadanya dengan rasa syukur atas berbagai kebaikan
yang ia terima dalam hidupnya. Sikap ini kiranya juga melahirkan rasa peduli dan kemauan
melayani.

5. ULET
Menurut KBBI online, ulet berarti:  a) liat; kuat (tidak mudah putus, tidak getas);
b) tidak mudah putus asa yang disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan
cita-cita. Di dalam nilai ulet terkandung nilai pekerja keras, pejuang, kreatif, optimis dan
sabra.
Ungkapan cinta dalam kehidupan keluarga Nazareth sehari-hari adalah pekerjaan
Santo Yoseph sebagai tukang kayu. Yesus, di rumah Nazaret, juga berpartisipasi dalam
pekerjaan Santo Yoseph, dan disebut "anak tukang kayu". Ia mempelajari keuletan ayahnya
bekerja. Tentu bisa dibayangkan bahwa Santo Yoseph lewat pekerjaannya menunjukkan
dirinya sebagai pekerja keras, ulet, kreatif, sabar dan optimis. Berkat meja kerjanya, Santo
Yoseph membawa pekerjaan manusia lebih dekat ke misteri Penebusan. Pekerjaan adalah
demi kebaikan manusia" yang "mengubah alam", dan membuat manusia "lebih manusiawi"
(Laborem Exersens, 9).
Dalam kehidupan ini, agar dapat sukses tentu dibutuhan keuletan. Tantangan pasti
akan selalu ada, karena itu perlu sejak dini seseorang memiliki tekad untuk tidak mudah putus
asa dan disertai kemauan keras dalam usaha mencapai tujuan dan cita-cita.

Hasil Lokakarya 15-16 April 2021


Para peserta lokakarya telah memberikan banyak sumbangan pemikiran dalam melihat dan mengerti
kelima nilai hidup Santo Yoseph supaya semakin konkret, dan bagaimana nilai-nilai itu dihidupi
dalam lingkup Yayasan Pendidikan Katolik Santo Yoseph Medan di Pematangsiantar.

Bagi pengurus yayasan, tenaga pendidik dan kependidikan


NILAI PERTAMA: BERIMAN
Untuk kalangan pengurus Yayasan, tenaga pendidik dan kependidikan, nilai beriman hendak
ditanamkan dengan berbagai kegiatan, yakni:
1. Doa dan ibadat. Di dalam kegiatan doa dan ibadat, sudah termasuk di dalamnya:
- doa pagi/malam,
- doa angelus/regina caeli,
- doa sebelum dan sesudah kegiatan,
- doa sebelum dan sesudah makan,
- doa Santo Yoseph,

3
- devosi,
- misa
2. Memperdengarkan lagu-lagu rohani (masa biasa, adven, natal, prapaskah, paskah, Santo
Yoseph)
3. Membaca Kitab Suci (di sekolah sesuai dengan kesepakatan)
4. Rekoleksi dan Retret
5. Memperkenalkan lingkaran liturgi, sakramen dan sakramentali dalam Gereja Katolik
6. Pendalaman APP, Bulan Kitab Suci Nasional dan Ekologi
7. Aksi Sosial:
- kotak amal: untuk musibah, orang miskin, duka;
- kunjungan suka dan duka
8. Membudayakan kata maaf, permisi, tolong dan terima kasih
9. Berkolaborasi dengan pemimpin Gereja dan tokoh masyarakat
Lewat kegiatan-kegiatan di atas, diharapkan dapat dilihat indikasi-indikasi keberimanan pengurus
yayasan, tenaga pendidik dan kependidikan. Indikator keberhasilan tersebut dalam bidang:
Kognitif:
1. Mampu memimpin doa
2. Mampu memimpin ibadat sabda, baik di sekolah, lingkungan dan stasi
3. Mampu mengalokasikan waktu untuk membaca Kitab Suci
4. Mampu membedakan sakramen dan sakramentali
5. Mampu menghayati keutamaan kristiani (iman, harapan dan kasih)
6. Mampu menceritakan sejarah santo/santa pelindung kelas kepada peserta didik
7. Mampu menjadi teladan yang baik melalui sikap dan tutur kata
8. Mampu merefleksikan diri supaya semakin baik.

Afektif:
1. Rajin berdoa (pribadi, maupun bersama)
2. Hormat dalam mengikuti ibadat/misa
3. Terlibat berdoa rosario bersama sepanjang bulan Mei dan Oktober
4. Semakin menunjukkan rasa syukur atas hidup dan kerja
5. Senang hati mengikuti rekoleksi/retret
6. Berminat/suka akan lagu-lagu rohani
7. Aktif dalam kegiatan gereja dan lingkungan.
8. Siap sedia menjadi pengurus gereja.
9. Menghayati kegiatan APP dengan berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan
10. Terbiasa melakukan kunjungan bersama baik duka maupun suka dengan rasa kekeluargaan
11. Terbiasa menggunakan kata “maaf, tolong dan terima kasih”.
12. Semakin memberi diri dalam melaksanakan tugas
13. Membiasakan perilaku jujur, tulus, rendah hati dan bertanggungjawab

Psikomotorik:
1. Memiliki devosi kepada Santo Yoseph
2. Mengikuti misa sekolah yang sudah direncanakan

4
3. Mengakhiri setiap berdoa dengan “Santo Yoseph doakanlah kami”.
4. Mampu membuat renungan pada waktu ibadat
5. Mengikuti retret yang direncanakan
6. Mengikuti kegiatan rekoleksi yang direncanakan
7. Mengikuti ibadat bersama hari ekologi dengan sungguh-sungguh
8. Melakukan aksi natal dengan tulus
9. Melakukan kolaborasi dengan pemimpin/tokoh agama, masyarakat dalam pengembangan
sekolah

NILAI KEDUA: BERTANGGUNGJAWAB


Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan agar para pengurus Yayasan, tenaga pendidik dan
kependidikan memiliki nilai bertanggungjawab adalah:
1. Menuliskan kembali tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing unit
2. Menyimpan berkas-berkas sendiri dalam satu file
3. Melengkapi administrasi guru (misalnya: RPP, daftar nilai, silabus, dst)
4. Membuat daftar hadir
5. Membuat daftar inventaris sekolah
6. Membuat daftar inventaris ruang
7. Menyusun fakta integritas (disusun per unit)
8. Menggalakkan gotong royong membersihkan kompleks sekolah
9. Mensosialisasikan visi, misi sekolah dan yayasan secara berkala
10. Melakukan pembinaan pendidikan:
- Menjelaskan kode etik guru
- Menjelaskan kompetensi pedagogik
- Menjelaskan kompetensi kepribadian
- Menjelaskan kompetensi profesional
- Menjelaskan kompetensi sosial
Lewat berbagai kegiatan tersebut, diharapkan para pengurus yayasan, tenaga pendidik dan
kependidikan memiliki kompetensi-kompetensi dalam bidang:
Kognitif
1. Menguasai tugas pokok dan fungsi masing-masing
2. Mampu memahami karakteristik para peserta didik
3. Mampu memahami teori dan metode pembelajaran kreatif
4. Mampu mengembangkan kurikulum, menyusun silabus, membuat RPP
5. Mampu mengembangkan potensi peserta didik
6. Mampu membuat evaluasi penilaian
7. Mampu membuat kisi-kisi soal

5
8. Mampu menganalisis butir soal
9. Mampu membuat jurnal harian
10. Mampu memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran
11. Memahami visi misi sekolah dan yayasan

Afektif
1. Berintegritas dalam melaksanakan pekerjaan
2. Berani mengutarakan pendapat untuk kemajuan sekolah
3. Menjaga nama baik yayasan, sekolah dengan sungguh-sungguh
4. Mendahulukan kepentingan umum daripada pribadi
5. Memiliki keinginan belajar untuk mendukung profesinya
6. Memiliki sikap sabar
7. Memiliki sikap disiplin
8. Memiliki sikap rendah hati
9. Senang hati mengerjakan tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan atau kepala sekolah
10. Bersikap inklusif, objektif dan tidak diskriminatif

Psikomotorik
1. Menandatangani daftar hadir setiap hari
2. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah
3. Memberi motivasi terhadap teman sejawat
4. Menggunakan akal budi dan pengetahuannya dalam menyelesaikan masalah
5. Membantu mengatasi masalah yang dihadapi teman sejawat
6. Mengembangkan kemampuan IPTEK untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran
7. Menunjukkan sense of belonging atas sarana dan prasarana di sekolah
8. Menyelesaikan tugas tepat waktu
9. Melaksanakan kode etik guru dengan senang hati
10. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tepat waktu

NILAI KETIGA: TULUS


Kegiatan-kegiatan yang diusulkan agar nilai tulus hati semakin dimiliki oleh para pengurus yayasan,
tenaga pendidik dan kependidikan adalah:
1. Pelatihan Public Speaking
2. Sosialisasi etos kerja
3. Kegiatan sosial, berupa:
- Mengumpulkan sumbangan bagi korban bencana dan yang berkemalangan,
- Mengunjungi yang sakit, kemalangan
4. Pemeriksaan batin atas kinerja secara berkala sesuai kesepakatan
Indikator Keberhasilan yang menunjukkan penghayatan nilai tulus lewat kegiatan-kegiatan di atas
dalam bidang:
Kognitif:
6
1. Mampu berbicara/menyampaikan pendapat dengan tutur kata yang sopan
2. Memiliki ketrampilan berbicara di depan umum
3. Mampu memutuskan skala prioritas dalam tugas
Afektif:
1. Terbiasa bersikap ramah kepada orang lain
2. Berusaha mengendalikan emosi
3. Terbiasa berkata jujur
4. Menjaga kebersamaan
5. Rela berbagi ilmu kepada sesama
6. Rela berkorban
7. Siap sedia mengumpulkan sumbangan sukarela
8. Siap sedia dalam acara suka-duka
9. Rela mengembalikan barang yang ditemukan yang bukan miliknya
10. Rela dan mau mengakui kesalahan
Psikomotorik:
1. Melaporkan keuangan dengan transparan
2. Memberikan alasan yang benar saat terlambat atau tidak hadir ke sekolah
3. Memberi alasan yang benar ketika tidak bisa memenuhi kesepakatan
4. Memberi nilai atas tugas dan ujian siswa secara obyektif

NILAI KEEMPAT: TAAT


Kegiatan-kegiatan yang hendaknya diupayakan agar nilai taat semakin dimiliki oleh tenaga pendidik
kependidikan adalah:
1. Membuat peraturan sekolah/yayasan (review, sosialisasi, evaluasi)
2. Menuliskan/menguraikan kembali: tugas dan administrasi kelas
3. Menempelkan tata tertib sekolah di setiap ruangan
4. Menjelaskan 3S (senyum, sapa, salam)
5. Seminar etos kerja
Lewat kegiatan-kegiatan di atas, diharapkan dalam diri pengurus yayasan, tenaga pendidik dan
kependidikan ada indikator keberhasilan dalam bidang:
Kognitif
1. Memahami peraturan yayasan
2. Memahami peraturan sekolah

Afektif
1. Menunjukkan loyalitas kepada pimpinan
2. Tertib administrasi Gereja dan sipil
7
3. Memiliki etos kerja

Psikomotorik
1. Melaksanakan peraturan yayasan
2. Melaksanakan peraturan sekolah
3. Melaksanakan peraturan pemerintah
4. Melaksanakan peraturan Gereja
5. Menerapkan tata tertib sekolah yang telah ditempelkan di setiap ruangan
6. Menerapkan tata tertib kelas yang telah ditempelkan di setiap ruangan
7. Membiasakan tertib di sekolah dalam hidup sehari-hari
8. Menggunakan 3S (senyum, sapa, salam) kepada sesama warga sekolah dan masyarakat

NILAI KELIMA: ULET


Kegiatan-kegiatan yang diupayakan agar nilai ulet semakin dimiliki oleh pengurus yayasan, tenaga
pendidik dan kependidikan adalah:
1. Mendokumentasikan kegiatan setiap hari
2. Melakukan pelatihan-pelatihan secara berkelanjutan, seperti:
- HOTS (High order thinking Skill)
- Metode pembelajaran
3. Melakukan promosi sekolah
4. Membudayakan 3S (senyum, sapa, salam)
5. Pembentukan team kreatif
6. Melaksanakan pentas seni sekolah
Lewat kegiatan-kegiatan di atas, diharapkan dalam diri pengurus yayasan, tenaga pendidik dan
kependidikan memiliki indikator keberhasilan dalam bidang:
Kognitif:
1. Mampu membuat video pembelajaran secara bervariasi
2. Mampu melakukan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan
3. Mampu menggunakan alam sekitar sekolah sebagai media pembelajaran
4. Menguasai TIK
5. Mampu berpikir secara luwes serta luas sehingga bisa menggabungkan ide-ide dan gagasan
baru
6. Mampu menulis soal-soal HOTS

Afektif:
1. Bekerja sampai tuntas
2. Kreatif membuat perangkat pembelajaran setiap hari
3. Aktif dalam pelatihan yang dilaksanakan sekolah dan luar sekolah

8
4. Terbuka terhadap perkembangan tekhnologi
5. Terbuka memberi dan menerima kritik serta saran dari teman sejawat
6. Rela menginventarisasi bakat-bakat siswa
7. Rela mendampingi siswa sesuai dengan bakatnya
8. Aktif mempromosikan sekolah
9. Rela berbagi suka dan duka
Psikomotorik:
1. Membuat laporan hasil pembelajaran kepada kepala sekolah sesuai kesepakatan
2. Memeriksa hasil ulangan/tugas rumah
3. Menyelesaikan pengisian rapor sesuai jadwal
4. Menerapkan perkembangan iptek untuk perkembangan dan variasi pembelajaran
5. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah

Untuk Siswa/Siswi Tingkat SMA/SMK


NILAI PERTAMA: BERIMAN
Agar para siswa tingkat SMA/SMK semakin beriman, perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan berikut
ini:
1. Doa dan Ibadat, berupa:
- Renungan singkat (sesuai kesepakatan unit)
- Ibadat pagi setiap hari Rabu
- Doa Angelus/Regina Caeli setiap waktunya
- Doa memulai dan mengakhiri pelajaran
- Doa rosario pada bulan Mei dan Oktober
- Doa Santo Yoseph pada awal dan akhir pembelajaran
- Misa sekolah (sesuai kesepakatan)
- Misa pelindung sekolah setiap tahun
- Misa perayaan Santo Yoseph setiap tahun
- Misa di awal dan akhir tahun pelajaran
- Syukuran Natal dan Tahun Baru
- Syukuran Paskah (sesuai kesepakatan)
- Lectio Divina (sharing Kitab Suci)
- Bacaan Kitab Suci 1-2 ayat sebelum pelajaran pertama di kelas.
2. Kegiatan bina iman, yakni kegiatan:
- Hari Pangan Sedunia (HPS) dan Hari Ekologi

9
- Pembahasan Aksi Puasa Pembangunan (APP)
- Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN)
- Kegiatan Orang Muda Katolik (OMK)
3. Retret/rekoleksi sesuai kesepakatan

Indikator Keberhasilan dari nilai beriman bagi siswa/siswi SMA/SMK dalam bidang:
Kognitif:
1. Mampu memimpin doa-doa (Rosario, Angelus/Regina Caeli, tematik, dst)
2. Mampu mengucapkan doa St. Yoseph tanpa teks
3. Mampu menganimasi perayaan ekaristi lebih meriah dengan bimbingan guru
4. Mampu membaca kitab suci dengan baik
5. Mampu memilih ayat ayat emas kitab suci untuk dirinya
6. Mampu membangun kesadaran peduli lingkungan
Afektif:
1. Senang membaca Kitab Suci
2. Senang mendengarkan renungan
3. Semakin menghormati orangtua, guru dan teman
4. senang mengikuti Pembahasan APP, BKSN, Bulan Rosario, Bulan Maria, HPS dan Hari
Ekologi
Psikomotorik:
1. Mengaktualisasikan isi renungan dalam kehidupan sehari-hari
2. Selalu berdoa Angelus/Regina Caeli sesuai dengan waktunya
3. Memulai setiap aktivitasnya dengan berdoa
4. Mengawali dan mengakhiri doa selalu dengan tanda salib
5. Terlibat sebagai petugas dalam perayaan misa di sekolah maupun di luar sekolah
6. Mengamalkan nilai-nilai spiritual Santo Yoseph
7. Semakin rajin ke Gereja
8. Membuang sampah sesuai tempatnya

NILAI KEDUA: BERTANGGUNGJAWAB


Kegiatan-kegiatan yang diusulkan agar dapat ditanamkan nilai bertanggungjawab adalah:
1. Menggiatkan kegiatan ekstrakurikuler
- Mendata siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
- Membuat jadwal kegiatan ekstrakurikuler
- Membuat daftar hadir
2. Membuat roster kerja di setiap kelas
3. Meminjamkan buku paket kepada siswa
4. Membentuk pengurus kelas
5. Melakukan sosialisasi/bimbingan ke perguruan tinggi favorit kepada kelas XII
6. Menempelkan tata tertib di setiap ruangan

10
7. Membuat struktur organisasi kelas
Indikator Keberhasilan dari nilai bertanggungjawab dalam diri siswa/siswi tingkat SMA/SMK dalam
bidang:
Kognitif:
1. Mampu memilih jurusan yang tepat ke Perguruan Tinggi sesuai dengan bakat dan
kemampuan intelek
2. Mampu menyusun time table sendiri
3. Mampu memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai bakatnya
4. Mampu memimpin organisasi kelas/sekolah
Afektif:
1. Senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
2. Bertanggungjawab melaksanakan roster kerja
3. Tepat waktu datang dan pulang
4. Memiliki kesadaran membayar administrasi sekolah tepat waktu
5. Memiliki sense of belonging terhadap sarana dan prasarana sekolah
6. Memberikan rasa aman kepada teman temannya
7. Aktif menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Psikomotorik:
1. Menjaga dan mengembalikan buku paket dengan baik
2. Mempersiapkan buku pelajaran dan perlengkapan untuk pelajaran esok hari
3. Memakai seragam sekolah sesuai ketentuan
4. Mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas tepat waktu
5. Mengikuti pembelajaran sesuai roster

NILAI KETIGA: TULUS


Cara Penanaman nilai tulus bagi siswa/siswi SMA/SMK adalah:
1. Membiasakan 3 S ( Senyum, Sapa dan Salam)
2. Melaksanakan kegiatan tutor sebaya
3. Melakukan gotong royong sesuai kesepakatan
4. Melakukan sosialisasi agar menjaga dan merawat sarana prasarana sekolah
5. Melakukan kegiatan sosial, berupa:
- Mengumpulkan Aksi Puasa
- Mengunjungi teman sekelas yang sedang sakit
- Mengunjungi teman yang kemalangan
- Melakukan Aksi Natal
- Melakukan Aksi Paskah
6. Mengadakan evaluasi kelas/evaluasi diri sesuai kesepakatan
7. Menunjukkan hasil belajar/prestasi kepada orang tua
Indikator Keberhasilan yang menunjukkan bahwa dalam diri siwa/siswi SMA/SMK sudah ada nilai
tulus dalam bidang:

11
Kognitif
1. Mampu memahami makna/filosofi 3S
2. Mampu menjadi tutor sebaya
3. Mampu memahami makna/filosofi sense of belonging
Afektif
1. Semakin senang berteman dan akrab dengan orang lain
2. Terbiasa membantu sesama dalam pembelajaran
3. Memiliki rasa kepedulian bagi sesama
4. Terbuka terhadap nasihat orangtua atas prestasi belajar
5. Tertarik melakukan kegiatan-kegiatan sosial
6. Tulus menjaga nama baik sekolah dan yayasan
7. Senang terlibat dalam kegiatan gotong-royong
Psikomotorik
1. Menjadi inisiator dalam kegiatan-kegiatan sosial
2. Menjadi inisiator dalam kegiatan bersama (gotong-royong)
3. Berbagi kepada yang membutuhkan
4. Menghindarkan diri dari tawuran
5. Tidak mencontek saat mengerjakan tugas dan soal ujian

NILAI KEEMPAT: TAAT


Kegiatan-kegiatan yang diusulkan sebagai cara penanaman nilai taat bagi siswa/siswi SMA/SMK
adalah:
1. Sosialisasi peraturan dan tata tertib sekolah mengenai:
- kehadiran di sekolah
- pemakaian seragam
- pembayaran SPP/administrasi lain
- penggunaan waktu yang efektif dan efisien
2. Pelaksanaan peraturan dan tata tertib:
-Mengumpulkan tugas tepat waktu
-Mengerjakan tugas dari setiap mata pelajaran
-Mengikuti pengarahan singkat pagi pagi hari
3. Pelaksanaan Upacara Bendera dalam perayaan-perayaan nasional
Indikator Keberhasilan bahwa seorang siswa/siswi SMA/SMK memiliki dalam dirinya nilai taat
dalam bidang:
Kognitif:
1. Mampu menciptakan budaya mendengarkan arahan guru dan teman di lingkungan sekolah
dan masyarakat
2. Mampu memahami makna peraturan dan tata tertib sekolah
3. Memiliki wawasan kebangsaan
Afektif:

12
1. Setia melaksanakan tugas (piket kelas, kebersihan lingkungan sekolah)
2. Membiasakan mengumpulkan tugas tepat waktu
3. Rajin melaksanakan tugas dari setiap mata pelajaran
4. Menjaga kebersihan bangku, meja dan tembok (tidak ada coretan)
5. Memiliki rasa cinta NKRI
Psikomotorik:
1. Datang dan pulang sekolah tepat waktu
2. Memakai seragam sekolah sesuai jadwal yang ditentukan
3. Membayar SPP / administrasi sekolah tepat waktu
4. Berpakaian yang rapi dan bersih
5. Mengikuti upacara bendera pada hari-hari besar nasional

NILAI KELIMA: ULET


Ada sejumlah kegiatan yang diusulkan sebagai cara penanaman nilai ulet bagi siswa/siswi
SMA/SMK, yaitu:
1. Kegiatan ekstrakurikuler (Pramuka, PKS, Karate, dll).
2. Sosialisasi cara belajar efektif.
3. Membentuk kelompok olimpiade.
4. Memperkenalkan situs situs pendidikan.
5. Kerja Bakti sesuai kesepakatan.
6. Pendampingan pelatihan/praktikum.
7. Melengkapi peralatan praktek.
8. Pameran produk-produk yang dihasilkan sekolah.
9. Membuat mading dan/atau majalah sekolah.
10. Pentas Seni dan budaya (lomba pidato, tari, vocal, dst).
11. Lomba Karya Ilmiah.
12. Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD).
13. Mewajibkan mengikuti Lomba Debat.

Melalui kegiatan-kegiatan di atas, diharapkan terlihat indikator keberhasilan nilai ulet dalam diri
siswa-siswi SMA/SMK dalam bidang:
Kognitif:
1. Nilai pelajaran tuntas.
2. Kreatif menciptakan suasana kelas yang tenang dan menarik.
3. Menciptakan ide-ide baru dalam menyelesaikan tugas.
4. Semakin banyak jumlah siswa diterima di perguruan tinggi yang bermutu.
5. Mampu mengikuti olimpiade yang diselenggarakan oleh pemerintah dan sekolah.
6. Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari sekolah dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Mampu menciptakan produk-produk yang berguna dan berdaya jual.
8. Cakap sebagai pemimpin.
9. Semakin berpikir kritis.
10. Mampu mengungkapkan ide secara logis.

13
11. Mampu mempertahankan pendapat dengan baik.
Afektif:
1. Lebih percaya diri.
2. Memiliki jiwa nasionalisme.
3. Memiliki daya juang.
4. Tekun mengikuti pelajaran.
5. Sungguh-sungguh mengerjakan tugas.
6. Semakin mencintai dan menghargai budaya daerah.
Psikomotorik:
1. Berusaha mencari bahan-bahan pelajaran dari sumber-sumber lain sesuai perkembangan
teknologi dan kebutuhan dunia industri.
2. Mengikuti perkembangan IPTEK dan menguasai teknologi yang berhubungan dengan bidang
pelajaran masing-masing.
3. Mengembangkan kreasi dengan memanfaatkan peralatan yang tersedia.

Untuk Siswa/Siswi Tingkat SMP


NILAI PERTAMA: BERIMAN
Kegiatan-kegiatan yang diusulkan sebagai cara penanaman nilai agar siswa/siswi tingkat SMP
semakin beriman adalah:
1. Ibadat dan Doa
- Rekoleksi/retret
- Ibadah/perayaaan Ekaristi setiap awal dan/atau akhir tahun ajaran
- Ibadat pada Bulan Maria dan bulan Rosario
- Syukuran Natal dan Tahun Baru
- Syukuran Paskah
- Devosi kepada Santo Yoseph setiap hari Rabu sepanjang tahun
- Devosi kepada Santo Yoseph setiap hari selama bulan Maret
- Membuat jadwal petugas ibadat/doa secara bergiliran di sekolah
2. Kegiatan-kegiatan lain
-
Berperan aktif dalam kegiatan ibadah di gereja/lingkungan.
-
Membacakan 1-2 ayat kitab suci di awal atau akhir pelajaran setiap hari.
-
Kegiatan Aksi Puasa Pembangunan
-
Mengadakan aksi Natal
-
Mengadakan aksi Paska
3. Memperkenalkan orang orang kudus
Melalu kegiatan di atas diharapkan bisa terlihat indikator keberhasilan, yang menandakan dalam
diri sudah ada nilai beriman pada diri siswa tingkat SMP dalam bidang:
Kognitif:
1. Mampu memimpin doa secara spontan secara kontekstual.

14
2. Mampu melafalkan doa-doa pokok Gereja (Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan, Doa
Angelus/Regina Caeli)
3. Mampu melafalkan doa Santo Yoseph
4. Mampu menjadi petugas liturgi
Afektif:
1. Terbiasa berdoa sebelum memulai dan mengakhiri kegiatan di sekolah
2. Terbiasa berdoa pribadi
3. Terbiasa membuat tanda salib di mana pun setiap memulai dan mengakhiri doa
4. Terbiasa melaksanakan kebaktian/ibadat sekali seminggu di sekolah
5. Rajin dan aktif dalam kegiatan menggereja
6. Menjadikan Santo Yoseph idola dalam belajar dan bekerja.
7. Sukarela mengikuti pendalaman APP dan mengumpulkan aksi solidaritas
8. bersyukur dan berterimakasih atas apa yang diperolehnya
9. sabar menghadapi musibah, masalah atau persoalan
10. Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah bangun tidur
11. Aktif mengikuti ibadat pada bulan Maria dan bulan Rosario
Psikomotorik:
1. Menerapkan buah-buah rekoleksi/retret di sekolah dan di rumah
2. Membiasakan diri membaca teks kitab suci 1-2 ayat setiap hari
3. Melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal dan giliran memimpin doa di sekolah
4. melibatkan diri dalam keanggotaan/kegiatan AREKA, PPA
5. Mengumpulkan dan memberi sembako/natura kepada orang yang membutuhkan

NILAI KEDUA: BERTANGGUNGJAWAB


Kegiatan-kegiatan yang diusulkan sebagai cara penanaman nilai bertanggungjawab bagi para siswa
SMP adalah:
1. Melakukan sosialisasi tentang:
- tata tertib sekolah pada setiap upacara bendera
- cara belajar efektif
- penggunaan sarana dan prasarana serta pengembaliannya.
- tata kerama
- kebersihan lingkungan
2. Membuat jadwal piket kelas/petugas kebersihan sekolah.
3. Membiasakan kerja kelompok/kolaborasi.
4. Membuat slogan, poster yang edukatif (misalnya: kawasan bebas asap rokok, bebas
narkoba).
5. Melibatkan siswa dalam promosi sekolah (misalnya: pertandingan antar SD di
wilayahnya).
6. Membentuk pengurus OSIS.
Melalu berbagai kegiatan di atas, diharapkan terlihat indikator keberhasilan dari nilai
bertanggungjawab pada diri siswa-siswi SMP dalam bidang:
Kognitif:
1. Mampu mengikuti proses pembelajaran di kelas dengan baik

15
2. Mampu berkolaborasi dengan teman
3. Mampu menjadi pengurus kelas/OSIS
4. Mampu merancang slogan/poster edukatif yang menarik
Afektif:
1. Hadir di sekolah tepat waktu
2. Terbiasa dengan rambut yang rapi di sekolah
3. Terbiasa melaksanakan piket kelas
4. Berani mengemukakan pendapat
5. Menghormati guru, stakeholder dan semua warga sekolah.
6. Berani tampil dan percaya diri
Psikomotorik:
1. Mengenakan seragam sesuai aturan sekolah
2. Terlibat menjaga lingkungan sekolah agar bersih
3. Membuang sampah sesuai dengan tempatnya
4. Mengupayakan ruang kelas rapi dan bersih
5. Mengerjakan tugas yang diberikan guru
6. Menghindari rokok, judi, narkoba, cabut, tawuran, miras/mabuk.
7. Membiasakan diri menerapkan 3 S (sapa, salam, senyum)
8. Membuat laporan keuangan secara rutin
9. Aktif dalam promosi sekolah dengan mengunjungi unit SD asalnya
10. Menggunakan dan mengembalikan sarana/ prasarana dalam keadaan baik

NILAI KETIGA: TULUS


Berbagai kegiatan yang diusulkan sebagai cara penanaman nilai tulus bagi siswa/siswi SMP adalah:
1. Melakukan kegiatan Sosial berupa:
- Mengunjungi teman yang sakit/berduka
- Mengumpulkan donasi bagi yang membutuhkan
- Mengunjungi panti asuhan/cacat
- Memberikan sebagian dari uang saku terhadap orang yang membutuhkan
2. Melakukan kegiatan gotong-royong.
3. Membiasakan 3S (Senyum, Sapa, Salam).
4. Menunjukkan hasil belajar/prestasi kepada orang tua.
5. Mengadakan evaluasi kelas/evaluasi diri sesuai kesepakatan.
Indikator Keberhasilan atau tanda-tanda bahwa siswa/siswi SMP di lingkungan YPK Santo Yoseph
Medan di Pematangsiantar telah memiliki nilai tulus dalam bidang:
Kognitif:
1. Memahami arti 3S (Senyum, Sapa, Salam)
2. Memahami manfaat kegiatan gotong royong
3. Memahami bahwa manusia perlu saling tolong menolong sebagai makhluk social
4. Bertutur kata dengan sopan
Afektif:
1. Rela membantu teman yang kesulitan

16
2. Semakin peduli terhadap sesame yang menderita
3. Terbiasa berpenampilan bersahaja sebagai seorang pelajar
4. Siap sedia melakukan gotong royong
5. Terbuka menerima sanksi atau evaluasi
Psikomotorik:
1. Mengakui kesalahan dan meminta maaf
2. Menggunakan media teknologi dengan bijaksana
3. Terbiasa menyapa orang dengan tersenyum

NILAI KEEMPAT: TAAT


Cara penanaman nilai taat bagi siswa/siswi SMP adalah:
1. Melakukan Sosialisasi tentang:
- Peraturan sekolah
- Peraturan yayasan
- Peraturan pemerintah (mis: peraturan lalulintas, prokes)
2. Mengikuti upacara bendera sesuai kesepakatan.
3. Membuat poster/slogan berupa ajakan-ajakan (mis: menjaga kebersihan lingkungan, tidak
merokok, anti narkoba).
Indikator Keberhasilan yang menandakan bahwa dalam diri siswa/siswi SMP sudah ada nilai taat
terlihat dalam bidang:
Kognitif:
1. Mampu menentukan sikap sesuai dengan isi poster/slogan
2. Mampu melafalkan sila-sila Pancasila
3. Mampu melafalkan Pembukaan UUD 1945
4. Mampu menyanyikan lagu-lagu wajib nasional
5. Memahami peraturan sekolah dengan baik
6. Memahami tata tertib berlalulintas
Afektif:
1. Peka atau tanggap dengan kondisi lingkungan sekolah
2. Dengan semangat mengikuti upacara bendara
3. Setia melaksanakan peraturan sekolah
Psikomotorik:
1. Membayar uang sekolah tepat waktu
2. Menempatkan sampah sesuai tempatnya
3. Mematikan lampu, kran air, kipas angin, AC jika selesai digunakan
4. Merawat tanaman dengan menyiram tanpa disuruh
5. Mematuhi peraturan lalulintas
6. Memasang poster/slogan di tempat-tempat strategis di sekitar sekolah

NILAI KELIMA: ULET

17
Berbagai kegiatan yang diharapkan bisa menjadi cara penanaman nilai bertanggungjawab bagi
siswa/siswi SMP adalah:
1. Pengumpulan tugas tepat waktu dan tuntas
2. Belajar mandiri (mencari bahan pelajaran dari berbagai sumber)
3. Mengikuti kompetisi akademik maupun non akademik
4. Mengadakan sayembara seni dan sastra
Dari berbagai kegiatan di atas, diharapkan terlihat Indikator Keberhasilan dalam diri siswa/siswi SMP
dalam bidang:
Kognitif:
1. Memiliki pemahaman akan pentingnya belajar
2. Memiliki kesadaran bahwa kesuksesan diraih dengan kerja keras
3. Menyadari pentingnya melakukan pekerjaan tahap demi tahap
4. Memiliki keberanian untuk berkompetisi
Afektif:
1. Giat dan tekun dalam belajar
2. Tidak mudah menyerah (dalam belajar, berkompetisi)
3. Berani mengikuti kompetisi akademik maupun non akademik
4. Percaya diri mengikuti sayembara seni dan sastra
Psikomotorik:
1. Aktif berdiskusi dengan guru tentang materi yang kurang dipahami saat KBM
2. Aktif dalam kelompok pembelajaran teori dan praktek
3. Mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik
4. Mengumpulkan tugas tepat waktu
5. Menghindari mencontek tugas teman
6. Menghindari sikap menumpuk-numpuk pekerjaan

Untuk Siwa/Siswi Tingkat TK dan SD


NILAI PERTAMA: BERIMAN
Kegiatan-kegiatan yang diusulkan sebagai cara penanaman nilai beriman dalam diri para siswa
SD/TK adalah:
1. Doa
- Doa memulai dan mengakhiri kegiatan
- Doa Angelus/regina caeli pada waktunya
- Doa Santo Yoseph sesudah Doa Angelus/regina caeli
- Doa pokok di akhir doa (Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan)
- Doa Salam Maria sepuluh kali setiap hari selama bulan Mei dan Oktober sesuai
kesepakatan
- Devosi kepada St Yoseph
2. Ibadat Sabda dan/atau ekaristi
- Ibadat sabda sekali seminggu
- Ibadat/misa pembukaan Tahun Ajaran Baru
- Ibadat Sabda/Ekaristi tgl 19 Maret

18
- Ibadat/Ekaristi perayaan Paskah setiap tahun
- Pembukaan dan penutupan bulan Maria
- Perayaan hari ekologi
- Syukuran Natal dan Tahun Baru
- Pendalaman Bulan Kitab Suci Nasional
- Hari Pangan Sedunia (HPS)
- Pewajiban memiliki notes bukti mengikuti ibadat
3. Retret dan Rekoleksi
- Retret kelas V
- Rekoleksi kelas VI
4. Aksi sosial dan kebersamaan
- Pengumpulan APP masa Prapaskah
- Pengumpulan aksi sosial untuk duka, sakit, bencana alam
- Pengumpulan aksi natal dari sebagian uang jajan
- Mendoakan teman sekelas yang berulangtahun pada awal pelajaran
5. Kreasi Seni
- Membacakan riwayat hidup santo-santa pelindung kelas
- Pemutaran lagu rohani sesuai tahun liturgi pagi hari sebelum kegiatan
Indikator Keberhasilan sebagai tanda bahwa siswa-siswi SD/TK sudah memiliki nilai beriman dalam
bidang:
Kognitif
1. Mampu melafalkan doa Santo Yoseph tanpa teks
2. Mampu melafalkan doa-doa pokok (Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan) tanpa teks
3. Mampu melakukan devosi kepada Santo Yoseph
4. Mampu menyanyikan lagu-lagu Santo Yoseph
5. Mengetahui cerita hidup Santo Yoseph
6. Mampu mengerti arti paskah
7. Mengenal cara berdoa Rosario
8. Mampu menyanyikan lagu urutan Kitab Suci
9. Mengetahui riwayat hidup Santo/Santa pelindung kelas masing-masing
10. Mampu memimpin doa di rumah dan di sekolah
Afektif
1. Senang mengikuti ibadat sabda
2. Bangga menjadi petugas ibadat
3. Terbiasa mengucap syukur atas peristiwa sukacita dalam hidupnya
4. Terbiasa membuang sampah pada tempat sampah
5. Senang membaca kitab suci
6. Berempati terhadap orang yang berduka, sakit dan yang terkena bencana
7. Membiasakan diri berbagi dengan sesama

19
8. Senang menyanyikan lagu-lagu rohani sebagai ucapan syukur
9. Berani ke kamar mandi sendirian
10. Senang mengikuti rekoleksi/retret
Psikomotorik
1. Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran/kegiatan
2. Mengucapkan doa Angelus/Regina Caeli dengan benar
3. Mengikuti kegiatan Bina Iman Anak
4. Menunjukkan sikap hemat
5. Memberi perhatian kepada orang yang tidak mampu
6. Memberi perhatian terhadap warga kelas yang berulang tahun

NILAI KEDUA: BERTANGGUNGJAWAB


Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan sebagai cara penanaman nilai “Bertanggungjawab” adalah:
1. Memberi roster.
2. Pembuatan struktur kelas.
3. Kegiatan pramuka.
4. Pewajiban membuat jurnal pribadi (time table dan/atau buku harian).
5. Bimbingan kelas sekali sebulan (saat penerimaan rapor bulanan) tentang sikap dan akademik.
Lewat kegiatan-kegiatan di atas diharapkan terlihat indikator keberhasilan bahwa siswa-siswi SD/TK
memiliki nilai bertanggungjawab dalam bidang:
Kognitif:
1. Mampu menyebutkan tanggungjawabnya sebagai seorang siswa
2. Mampu menyusun jurnal pribadi (time table dan/atau buku harian)
3. Memahami nilai-nilai dasar pramuka
Afektif:
1. Bersedia menolong teman yang membutuhkan bantuannya
2. Bersedia menjaga barang yang dititipkan teman
3. Bersedia mengganti barang yang dirusakkan atau dihilangkan
Psikomotorik:
1. Mempersiapkan roster secara mandiri
2. Melaksanakan tugas sesuai jabatannya di kelas
3. Menerapkan nilai-nilai pramuka (mandiri, jujur, bertanggung jawab)
4. Melaksanakan jadwal pribadi yang ditulisnya
5. Mengerjakan PR sampai tuntas
6. Mengembalikan barang yang dipinjam dalam keadaan baik
7. Menjaga barang-barang milik sekolah (buku, meja, alat-alat kebersihan, dinding)

20
NILAI KETIGA: TULUS
Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan sebagai cara penanaman nilai “Tulus” adalah:
1. Pembiasaan:
- 3S (senyum, sapa, salam)
- Mengerjakan ujian dengan jujur
- Mengembalikan barang atau uang yang bukan miliknya.
2. Menuliskan biaya yang dikeluarkan setiap minggu dalam buku jurnal
3. Aksi
- Membesuk teman yang sakit dan yang berduka
- Pembuatan koperasi jujur
Lewat kegiatan-kegiatan di atas diharapkan terlihat indikator keberhasilan dari nilai “Tulus” pada diri
para siswa SD/TK dalam bidang:
Kognitif:
1. Mengetahui perlunya kebiasaan 3 S (senyum, sapa, salam)
2. Mengetahui fungsi buku kas
3. Mengetahui tata cara koperasi jujur
Sikap/Afektif:
1. Terlatih hidup jujur
2. Terlatih mandiri
3. Terbiasa menuliskan pengeluaran dengan benar
Psikomotorik:
1. Bertutur kata yang sopan terhadap semua orang.
2. Terbiasa memberi salam saat bertemu
3. Terlibat dalam membantu teman yang mengalami sakit dan duka
4. Mampu mengungkapkan perasaannya lewat tulisan
5. Mampu menerapkan sikap jujur mengerjakan tugas
6. Membayar barang di kantin jujur sesuai dengan harganya
7. Mengembalikan barang yang bukan miliknya.

NILAI KEEMPAT: TAAT


Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan sebagai cara penanaman nilai “taat” bagi para siswa SD/TK
adalah:
1. Sosialisasi peraturan:
- Peraturan sekolah/kelas
- Peraturan lalu lintas
2. Pembuatan jadwal piket
3. Permainan tentang rambu lalu lintas
4. Pembuatan kesepakatan kelas
5. Bimbingan kelas sekali sebulan (saat penerimaan rapor bulanan)

21
Dari kegiatan-kegiatan di atas diharapkan terlihat indikator keberhasilan bahwa siswa-siswi telah
memiliki nilai “taat” dalam bidang:
A. Kognitif
1. Mengetahui rambu-rambu lalu lintas
2. Mengetahui peraturan sekolah
B. Sikap/Afektif
1. Menerima sanksi kesepakatan
2. Mengikuti nasihat orangtua
3. Mengikuti nasihat guru
4. Menunjukkan sikap taat pada peraturan berlalu lintas
5. Mengikuti peraturan sekolah
C. Psikomotorik
1. Hadir tepat waktu
2. Menggunakan seragam sekolah
3. Melakukan tugas piket setiap hari
4. Mengerjakan PR secara mandiri
5. Melakukan hasil kesepakatan kelas
6. Membayar kewajiban administratif sekolah tepat waktu

NILAI KELIMA: ULET


Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan sebagai cara penanaman nilai “ulet” bagi para siswa SD/TK
adalah:
1. Pemberian tugas:
- Kolase (komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca,
logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar.)
- Mozaik (seni mencipta gambar dengan menyusun kepingan-kepingan kecil berwarna dari
kaca, batu, atau bahan lain yang digunakan untuk mozaik)
- Meronce (seni merangkai objek benda menjadi sesuatu yang menarik dengan bantuan tali
atau benang)
- Mewarnai
- Pekerjaan Rumah (PR)
2. Pelatihan-pelatihan:
- Sabar menunggu giliran/budaya antri
- Pengisian Lembar Jawaban Kerja (LJK)
3. Pewajiban:
- Remedial
- Tulisan tegak bersambung
Dari kegiatan-kegiatan di atas diharapkan terlihat indikator keberhasilan (IK) bahwa seorang
siswa/siswi telah memiliki nilai “ulet” dalam bidang:
A. Kognitif
1. Dapat menyusun bahan permainan sesuai dengan petunjuk
2. Mampu merancang sebuah bangun (bentuk) sesuai dengan imajinasinya

22
3. Berusaha bertanya kepada guru dan orang tua tentang pelajaran yang belum dimengerti
B. Sikap/Afektif
1. Tekun dan teliti mengidentifikasi, mencocokkan bahan dengan pola sesuai dengan petunjuk
2. Gigih menjawab soal-soal ujian
3. Rajin mengulangi pelajaran
C. Psikomotorik:
1. Menerapkan kebiasaaan antri di sekolah (ke kamar mandi, mengumpulkan tugas, masuk
kelas, jajan di kantin, memberi salam guru)
2. Menyelesaikan PR/tugas dari sekolah tepat waktu
3. Mempersiapkan diri dalam mengikuti ujian
4. Terbiasa menggunakan tulisan tegak bersambung dalam menulis

Penutup
Dengan mengidupi spiritualitas atau nilai-nilai hidup Santo Yoseph, kiranya keluarga besar
YPK Santo Yoseph Medan di Pematangsiantar dapat semakin berkenan kepada Allah, berani
menerima panggilan dari Allah untuk semakin dekat pada Yesus Sang Putera. Demikianlah kiranya
Keuskupan Agung Medan bisa benar-benar menjadi oase di tengah dunia. Dengan demikian semua
umat Allah bisa “bertambah besar dan bertambah hikmat, semua dikasihi Allah dan manusia”.

Pematangsiantar, April 2021

PENGURUS YAYASAN SANTO YOSEPH MEDAN

Ketua Bendahara Sekretaris

Alboin Silalahi Ratnawati Sinaga Juler Manalu

Anggota:
Albert Sinaga Pansius Simamora Jamsudin Saragih Joseph P. Gultom
Jahotman Sinaga Abner Sitanggang Parluhutan Samosir

23

Anda mungkin juga menyukai