Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK INFARK MIOKARD AKUT

KEPERAWATAN KRITIS

Disusun Oleh :

Putri Dwi Setya Wati / P1337420519024


Adila Amalita Hersandi / P1337420519028
Riska Bedtiningrum / P1337420519033
Lestiana Puspasari Dewi / P1337420519040
Salma Selina Nadhifa / P1337420519044

DIII KEPERAWATAN / WISANGGENI 1


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG KAMPUS V
MAGELANG
2021
SKENARIO KASUS
Tuan R usia 49 tahun masuk ruang ICU dengan keluhan utama klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk di dada dan menjalar ke ulu hati  dengan skala 8,nyeri hilang
timbul,sejak 3 hari yang lalu klien mengatakan nyeri pada dada,setelah dilakukan
pemeriksaan EKG ditemukan ST elevasi ( V2 garis datar V5) dan kenaikan hormon CKMB
113π/liter.

1. Identifikasi
a. Pemeriksaan EKG : Elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan untuk
mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. EKG umumnya dilakukan
untuk memeriksa kondisi jantung dan menilai efektivitas pengobatan penyakit
jantung. Elektrokardiogram dilakukan menggunakan mesin pendeteksi impuls
listrik jantung yang disebut elektrokardiograf.
https://www.alodokter.com/elektrokardiografi-ini-yang-harus-anda-ketahui
b. ST elavasi : Elevasi segmen-ST pada pemeriksaan elektrokardiografi (EKG)
merupakan salah satu kriteria infark miokard akut (IMA).Adanya elevasi
segmen-ST pada kasus infark miokard akut biasanya menunjukkan oklusi total
pembuluh darah koroner yang membutuhkan tindakan reperfusi segera.
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/download/825/581
c. CKMB : Creatinin kinase (CK) merupakan enzim yang berperan dalam
metabolisme otot. CK terdapat dalam semua jaringan dan memiliki tiga
isoenzim yaitu CK-MM, CK-MB, dan CK-BB. Pada otot skeletal, CK pada
umumnya ditemukan dalam bentuk isoform MM. Isoform BB hanya
ditemukan pada otak, dan fraksi MB ditemukan terutama pada jaringan
jantung.CK-MB digunakan untuk kondisi acute myocardial infarct (AMI) dan
untuk penyakit/kerusakan otot skeletal. Oleh karena itu, adanya CK-MB
dalam serum, tanpa adanya trauma/kerusakan otot yang lain, kemungkinan
memberikan indikasi adanya kerusakan nekrotik jantung sebagai konsekuensi
infark miokardial.
https://m.prodia.co.id/id/produklayanan/pemeriksaanlaboratoriumdetails/
ckmb-massa
2. Penentuan masalah
a. Apa yang menyebabkan pasien mengalami nyeri dada ?
b. Mengapa pada pemeriksaan EKG ditemukan hasil ST elevasi (V2 garis datar
V5)?
c. Berapa nilai rujukan CKMB ?
d. Apa yang menyebabkan nilai CK-MB pasien naik ?
e. Apa saja diagnosa pada kasus tersebut?
f. Apa Intervensi yang tepat untuk dilakukan ?
3. Brainstorming
a. Nyeri dada dapat terjadi saat otot jantung tidak mendapatkan suplai darah
yang cukup karena pembuluh darah arteri pada jantung menyempit atau
tersumbat.
https://www.alodokter.com/angina-pektoris

b. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (STEMI) terjadi jika aliran
darah koroner menurun secara mendadak akibat oklusi trombus pada plak
ateroskulerosis yang sudah ada sebelumnya. Trombus arteri koroner terjadi
secara cepat pada lokasi injuri vaskluer, dimana injuri ini dicetuskan oleh
faktor-faktor seperti merokok, hipertensi, dan akumulasi lipid (Suddarth,
2014).
http://repository.poltekeskupang.ac.id/1824/1/PDF.pdf

c. Nilai rujukan normal dari CK-MB sendiri adalah 0-3 mikrogram per liter.
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/rasa-nyeri-didada-atas-dan-pegal-
dileher-kiri

d. CKMB banyak ditemukan di otot jantung,jika total serum CK dan konsentrasi


CKMB meningkat berarti terjadi cedera pada miokardium
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20685/130100445.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

e. 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (ketidakseimbangan


antara suplai dan kebutuhan oksigen pada miokard akut) ditandai dengan
adanya keluhan nyeri
2. Gangguan perfusi jaringan miokard berhubungan dengan Iskemik
(penyempitan pembuluh arteri koronaria).
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen
miokard.
http://ejurnal.stikeskesdamudayana.ac.id/index.php/jmu/article/view/60/40

f. 1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (ketidakseimbangan


antara suplai dan kebutuhan oksigen pada miokard akut) ditandai dengan
adanya keluhan nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif meliputi lokasi, krakteristik,
durasi,frekuensi, kualitas,intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus.
2. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan terutama
mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif.
3. Kaji adanya diaphoresis.
4. Monitor tanda-tanda vital.
5. Beikan posisi fisiologis: semifowler
6. Lakukan pemeriksaan EKG 12 Lead
7. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal atau masker sesuai indikasi.
8. Ajarkan teknik nonfarmakologi distraksi dan relaksasinapas dalam pada saat
nyeri
9. Kolaborasikan pemberian terapi analgetik, antiplatetlet, antiangina,
analgesik, antikoagulan, dan fibrinolitik
2) Gangguan perfusi jaringan miokard berhubungan dengan Iskemik
(penyempitan pembuluh arteri koronaria).
Pemantauan tanda-tanda vital dengan bed side monitor. Pemantauan
tanda-tanda vital secara kontinyu hingga kondisi stabil dilakukan saat klien
diberi obat agens antiangina yaitu isorbid 1 mg & trizedon MR 35 mg dengan
efek hipotensi dan takikardi yang dapat meningkatkan kerja miokard dan dapat
mempresipitasi pembuluh darah serebral ((Jevon & Ewens, 2009), (Djuanda,
2010)).
3) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen
miokard.
Tindakan yang dilakukan adalah membatasi aktivitas klien dan menganjurkan
istirahat untuk mengurangi kerja jantung.
http://ejurnal.stikeskesdamudayana.ac.id/index.php/jmu/article/view/60/40
4. Penjelasan masalah dalam bentuk penjelasan sementara (tentative solution)
a. Nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang paling banyak dijumpai pada
ruang perawatan akut. terjadi karena arteri koroner mengalami penyempitan.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang sangat penting dalam
sistem kardiovaskular. Pembuluh ini bertugas mengalirkan darah yang
membawa oksigen dan nutrisi ke otot jantung atau miokard.
Penyempitan arteri koroner umumnya disebabkan oleh aterosklerosis atau
penumpukan plak kolesterol LDL, lemak jenuh, dan lemak trans pada dinding
dalamnya. Saat arteri koroner menyempit, aliran darah ke otot jantung jadi
berkurang atau malah berhenti seketika.
Hal ini menyebabkan otot jantung kekurangan pasokan oksigen yang
dibutuhkan untuk bisa berfungsi. Jika ini terjadi dalam waktu lama, terjadilah
kerusakan permanen pada otot jantung.
https://www.alodokter.com/waspadai-infark-miokard-akut-pada-kelompok-ini

b. Elevasi segmen-ST pada pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) merupakan


salah satu kriteria infark miokard akut (IMA). Adanya elevasi segmen-
ST pada kasus infark miokard akut biasanya menunjukkan oklusi total
pembuluh darah koroner yang membutuhkan tindakan reperfusi segera.
Elevasi segmen ST paling sering disebabkan oleh 3 penyebab: Varian normal
(repolarisasi dini) Iskemik miokard akut (STEMI) atau diskinesis dari
ventrikel. Elevasi segmen ST pada infark miokard dapat dilihat apabila terjadi
elevasi titik J pada 2 sadapan terkait sebesar > 2 mm (0.2 mV) pada pria
atau > 1.5 mm (0.15 mV) pada wanita di sadapan V2–V3 dan/atau > 1 mm
(0.1 mV) pada sadapan lain yang terkait. LBBB yang baru timbul juga dapat
mengindikasikan adanya infark miokard, namun hal ini sulit diaplikasikan
terutama apabila tidak ada EKG lama sebagai pembanding. Temuan
gelombang hiperakut T dapat dilihat pada awal terjadinya infark miokard.
Bila hal-hal di atas tidak terpenuhi, berikut beberapa fitur pada EKG yang
perlu dicurigai terjadinya infak miokard dengan elevasi segmen ST:
1) Gangguan gelombang T pada sadapan yang konkominan: T memanjang,
terbalik (inverted) atau tinggi
2) Gelombang Q
3) Depresi segmen ST pada sadapan yang resiprokal (aksis yang
berlawanan)
4) Amplitudo gelombang ST atau T yang menyamai atau melebihi
amplitude gelombang QRS.
https://www.alomedika.com/diagnosis-banding-elevasi-segmen-st-pada-
elektrokardiografi

c. Pemeriksaan penanda biokimia jantung, yaitu enzim CK-MB merupakan suatu


cara untuk mendeteksi infark miokard akut (IMA) secara cepat dan tepat.
Pengamatan terhadap peningkatan dan penurunan penanda biokimia isoenzim
kreatin kinase - MB (CK-MB) telah menjadi gold standard untuk diagnosis
IMA.
Nilai rujukan normal dari CK-MB sendiri adalah 0-3 mikrogram per liter,
tapi nilai ini dapat berbeda-beda di masing-masing Laboratorium. Peningkatan
dari nilai enzim CKMB akan terjadi dalam 3-12 jam setelah onset infark dan
puncaknya pada 18-24 jam kemudian akan kembali normal pada 24/36-72 jam
setelahnya
https://media.neliti.com/media/publications/181798-ID-kadar-ck-mb-pasien-
penyakit-jantung-koro.pdf
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/rasa-nyeri-didada-atas-dan-pegal-
dileher-kiri
d. Pada umumnya, CK-MB terdeteksi sekitar 5 jam setelah onset nyeri dada dan
konsentrasi puncak tercapai 11-18 jam setelah infark. Pemeriksaan CK-MB
(Massa) dapat dilakukan pada individu dengan chest pain atau gejala AMI
tanpa adanya penyebab trauma muskular lain.
Kadar CKMB dapat meningkat diluar kerusakan miokardium, peningkatan
kadar CKMB dapat terjadi pada kondisi hipotiroidisme dan peningkatan kadar
CK total terjadi pada 50% kasus. Myoglobin merupakan oxygen-binding
protein yang ditemukan dalam jantung dan striated muscle.
https://m.prodia.co.id/id/produklayanan/pemeriksaanlaboratoriumdetails/
triple-cardiac-marker

e. 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (ketidakseimbangan


antara suplai dan kebutuhan oksigen pada miokard akut) ditandai dengan
adanya keluhan nyeri
2. Gangguan perfusi jaringan miokard berhubungan dengan Iskemik
(penyempitan pembuluh arteri koronaria).
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen
miokard.
http://ejurnal.stikeskesdamudayana.ac.id/index.php/jmu/article/view/60/40

f. 1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (ketidakseimbangan


antara suplai dan kebutuhan oksigen pada miokard akut) ditandai dengan
adanya keluhan nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif meliputi lokasi, krakteristik,
durasi,frekuensi, kualitas,intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus.
2. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan terutama
mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif.
3. Kaji adanya diaphoresis.
4. Monitor tanda-tanda vital.
5. Beikan posisi fisiologis: semifowler
6. Lakukan pemeriksaan EKG 12 Lead
7. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal atau masker sesuai indikasi.
8. Ajarkan teknik nonfarmakologi distraksi dan relaksasinapas dalam pada saat
nyeri
9. Kolaborasikan pemberian terapi analgetik, antiplatetlet, antiangina,
analgesik, antikoagulan, dan fibrinolitik
2) Gangguan perfusi jaringan miokard berhubungan dengan Iskemik
(penyempitan pembuluh arteri koronaria).
Pemantauan tanda-tanda vital dengan bed side monitor. Pemantauan
tanda-tanda vital secara kontinyu hingga kondisi stabil dilakukan saat klien
diberi obat agens antiangina yaitu isorbid 1 mg & trizedon MR 35 mg dengan
efek hipotensi dan takikardi yang dapat meningkatkan kerja miokard dan dapat
mempresipitasi pembuluh darah serebral ((Jevon & Ewens, 2009), (Djuanda,
2010)).
3) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen
miokard.
Tindakan yang dilakukan adalah membatasi aktivitas klien dan menganjurkan
istirahat untuk mengurangi kerja jantung.
http://ejurnal.stikeskesdamudayana.ac.id/index.php/jmu/article/view/60/40

5. Penentuan tujuan pembelajaran


Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar dapat lebih memahami tentang infark
miokard akut (AMI).Dalam diskusi kami membahas tentang apa saja kata” sulit yang
ada dalam kasus,penyebab dari keluhan yang pasien alami dan intervensi apa yang
tepat dilakukan.Selain itu,3untuk mengetahui asuhan keperawatan yang tepat pada
skenario kasus diatas sehingga pasien dapat tertangani dengan baik, dan kita juga
dapat berfikir kritis dalam memecahkan sebuah kasus pada pasien.
6. Belajar mandiri
Infark miokard akut adalah istilah medis dari serangan jantung. Kondisi ini terjadi
saat aliran darah ke arteri koroner jantung mengalami penyempitan. Kedua hal ini
akan membuat otot jantung kekurangan oksigen dan mengalami kerusakan.
Infark miokard akut serangan jantung terjadi karena arteri koroner mengalami
penyempitan. Arteri koroner adalah pembuluh darah yang sangat penting dalam
sistem kardiovaskular. Pembuluh ini bertugas mengalirkan darah yang membawa
oksigen dan nutrisi ke otot jantung atau miokard.Penyempitan arteri koroner
umumnya disebabkan oleh aterosklerosis atau penumpukan plak kolesterol LDL,
lemak jenuh, dan lemak trans pada dinding dalamnya. Saat arteri koroner menyempit,
aliran darah ke otot jantung jadi berkurang atau malah berhenti seketika.Hal ini
menyebabkan otot jantung kekurangan pasokan oksigen yang dibutuhkan untuk bisa
berfungsi. Jika ini terjadi dalam waktu lama, terjadilah kerusakan permanen pada otot
jantung.

Anda mungkin juga menyukai