net/publication/304170162
APLIKASI LOAD CELL UNTUK OTOMASI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG
CITATIONS READS
8 5,814
2 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
APLIKASI LOAD CELL UNTUK OTOMASI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG View project
Implementasi Metode Anfis untuk Menghindari Dynamic Obstacle di Area Koridor pada Three Wheels Omni-Directional Mobile Robot View project
All content following this page was uploaded by Wahyu Setyo Pambudi on 21 June 2016.
APLIKASI LOAD CELL UNTUK OTOMASI PADA DEPOT AIR MINUM ISI
ULANG
ABSTRAKS
Depot air minum isi ulang telah mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Ramainya
pelaku bisnis ini menarik minat pebisnis kecil yang turut memenuhi pasar air minum dengan depo isi ulang yang
berbeda merek dan model. Menjamurnya badan usaha di industri ini membuat banyak pihak pemilik untuk selalu
berbeda dan unik dari yang lainnya.
Pengembangan atau perbedaan antara satu dengan yang lainnya tidak hanya dalam kualitas air yang
dihasilkan tetapi juga dari sistem kerja yang dimiliki atau yang dijalankan. Improvisasi kecepatan dalam bekerja
atau perbaikan dalam hal memuaskan pelanggan dibutuhkan bagi setiap badan usaha yang bergerak di lini ini.
Otomasi sistem menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan.
Penggunaan load cell digunakan sebagai alat utama untuk improvisasi pada depot air minum isi ulang
agar menjadi otomatis. Sensor ini bekerja sebagai sensor berat pada sebuah timbangan yang akan digunakan
sebagai penimbang berat dari galon yang sedang dalam proses pengisian. Improvisasi ini bertujuan untuk
menghentikan proses pengisian yang secara manual menjadi otomatis.
Hasil dari pemakaian sensor load cell pada sebuah timbangan yang telah digunakan menunjukkan hasil
bahwa dalam 10 kali percobaan, sistem mampu untuk memberhentikan pengisian air minum isi ulang secara
otomatis dengan hasil menunjukkan galon penuh di 6 kali percobaan dan 4 percobaan berikutnya menunjukkan
hasil galon kurang penuh dan hal ini menunjukkan bahwa persentasi keberhasilan adalah sebesar 60%.
11
Jurnal Sains dan Teknologi ISSN: 2460-173X
Volume 1,Nomor 1, Juni 2015
Disaat pelanggan datang ke depot dan meminta pengisian dengan cara menekan tombol untuk
galon untuk diisi ulang, maka hal terbaik yang akan memulai pengisian sesaat setelah galon tepat berada
dilakukan depot adalah mengisi ulang air minum di bawah air menuju ke galon.
tersebut secara cepat dan sesuai prosedur. Disaat pengisian sedang berlangsung,
Operator melakukan pengisian dan operator pengisian akan menunggu galon hingga
menghentikan pengisian dengan cara manual. Saat galon terisi penuh. Operator akan menghentikan
melakukan pengisian, operator harus menunggu pengisian disaat galon telah terisi penuh. Prosedural
hingga galon terisi penuh dahulu untuk ini merupakan kondisi ideal dari prosedural
menghentikan pengisian. Karena jika galon ditinggal pengisian air minum isi ulang yang dilakukan oleh
untuk beberapa saat dan tidak dihentikan, maka operator pengisian.
galon akan terisi air secara terus menerus hingga Disaat tahap proses pengisian, operator
kepenuhan dan membuat air tumpah ke area tempat pengisian akan memiliki dua kemungkinan untuk
pengisian atau tempat kerja. bertindak, yaitu operator menunggu hingga galon
Untuk mengatasi permasalahan dan terisi penuh atau operator akan melakukan pekerjaan
kebutuhan akan hal tersebut, maka perlu diciptakan lain di luar dari prosedural pengisian atau
sistem kerja yang dimana sistem akan menghentikan meninggalkan tempat area pekerjaan untuk waktu
proses pengisian air minum isi ulang dari yang beberapa saat. Deskripsi ini menunjukkan bahwa
manual menjadi otomatis. Proses penghentian pada saat proses pengisian sedang berlangsung,
pengisian secara otomatis ini akan membuat kemungkinan untuk terjadinya galon kepenuhan
operator pengisian akan bekerja secara paralel dalam akan ada dan dapat terjadi jika operator pengisian
melakukan pengisian kerena tidak perlu menunggu meninggalkan tempat dalam waktu yang tidak
satu galon terlebih dahulu hingga terisi penuh ditentukan.
sehingga slot pengisian akan bekerja secara Sistem kerja baru yang ditawarkan pada
maksimal dan operator pengisian tidak perlu penelitian ini adalah untuk mencegah hal
khawatir jika galon ditinggalkan dalam keadaan kemungkinan galon kepenuhan menjadi tidak ada.
galon sedang melakukan pengisian karena pengisian Sistem akan menghentikan proses pengisian dengan
akan berhenti secara otomatis. Dengan hal ini, cara otomatis tanpa menunggu operator untuk
sistem yang baru akan menggantikan sistem yang melakukan penghentian proses pengisian. Operator
lama dengan menawarkan kemudahan tidak pengisian juga dapat meninggalkan tempat pengisian
perlunya lagi operator pengisian untuk atau tidak perlu menunggu hingga terisi penuh untuk
menghentikan proses pengisian secara manual. menghentikan pengisian. Sistem yang baru ini juga
menawarkan improvisasi dari sistem kerja yang
2. TINJAUAN PUSTAKA selama ini telah dipakai.
2.1 Depot Air Minum Isi Ulang
Depot air minum isi ulang merupakan tempat
dimana pengisian air minum isi ulang dilakukan.
Depot ini merupakan sebuah tempat dimana
pengisian air minum isi ulang dilakukan dengan
menggunakan mesin pengisian air minum isi ulang.
Mesin pengisian ini merupakan mesin yang
berfungsi merubah air baku menjadi air minum
setelah beberapa proses penyaringan atau filterisasi
sehingga air baku yang diawal tadi siap untuk Gambar 2.1 Slot Pengisian Galon Isi Ulang
diminum. Sumber : [Data Primer, 2014]
2.2 Proses Pengisian Air Minum Isi Ulang 2.3 Mikrokontroller Arduino Uno
Proses pengisian merupakan proses kerja dari Arduino Uno merupakan sebuah papan
pekerjaan operator pengisian galon air minum isi mikrokontroller yang didasarkan dari chip Atmel
ulang dalam melakukan pengisian. Proses kerja ini ATmega 328. Mikrokontroller ini memiliki 14
secara spesifik dapat berbeda-beda di tiap-tiap badan digital I/O (6 pin dapat digunakan sebagai output
usaha air minum isi ulang, akan tetapi pada dasarnya PWM) dan 6 analog input, 16 MHz osilator kristal,
mempunyai prosedur pengisian yang sama antara koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol
satu dengan yang lainnya. reset. Mikrokontroller ini beroperasi pada tegangan
Proses pengisian air minum isi ulang dapat 5V. Tabel 2.1 menunjukkan spesifikasi dari
dideskripsikan seperti berikut. Operator pengisian mikrokontroller arduino uno.
akan bergerak menuju galon kemudian memulai
mengisi galon dengan air minum isi ulang. Operator
pengisian akan meletakkan galon ke slot tempat
pengisian air minum. Slot pengisian dapat dilihat
pada Gambar 2.1. Operator pengisian akan memulai
12
Jurnal Sains dan Teknologi ISSN: 2460-173X
Volume 1,Nomor 1, Juni 2015
13
Jurnal Sains dan Teknologi ISSN: 2460-173X
Volume 1,Nomor 1, Juni 2015
tidak akan merubah sistem yang telah ada pada dihentikan atau tetap diteruskan. Sistem ini akan
awalnya atau tidak memodifikasi sistem yang telah diprogram berdasarkan bahasa C.
ada sebelumnya. Improvisasi sistem hanya akan
menambah sebuah sistem baru yang akan
dihubungkan ke sistem kerja yang lama. Pada sistem
kerja sebelumnya, sistem akan dimulai dengan
menekan tombol start yang akan mengaktifkan katup
air dan pompa kemudian air akan memenuhi isi
galon. Di berat air galon inilah sistem yang baru
akan dimulai atau berat galon yang merupakan input
dari sistem perancangan sistem kerja otomatis. Gambar 3.5 Blok Diagram Perancangan Perangkat
Untuk perancangan elektrikal dari Lunak Sistem
improvisasi sistem kerja otomatis ini dapat dilihat
pada Gambar 3.3 3.6. Perancangan Perangkat Lunak Sistem
15
Jurnal Sains dan Teknologi ISSN: 2460-173X
Volume 1,Nomor 1, Juni 2015
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari Tabel 4.2 didapat hasil pengukuran berat
4.1. Pengujian I – Pengujian Berat Sebenarnya pada sensor timbangan yang menggunakan load cell.
dengan Berat yang Terukur pada Alat Timbangan membaca berat galon penuh terisi oleh
Pengujian sistem dilakukan sebanyak 5 kali air adalah sebesar 19.7 Kg. Berat ini akan diinputkan
percobaan. Pengujian sistem dilakukan setelah ke sistem sehingga berat ini merupakan berat acuan
program pada arduino siap digunakan. Dalam dari sistem untuk mengehentikan proses pengisian.
sistem, sistem akan diberikan nilai acuan atau berat Dengan kata lain bahwa jika berat galon yang dibaca
dari galon untuk dijadikan bahwa jika nilai acuan itu oleh timbangan sebesar 19.7 Kg maka proses
terpenuhi maka proses pengisian akan berhenti. pengisian akan berhenti. Dan Tabel 4.3 akan
Percobaan I ini bertujuan untuk mengetahui menunjukkan hasil dari sistem yang telah dirancang
keberhasilan dari alat dalam melakukan pengukuran. berdasarkan berat acuan yang telah dicari
Dalam melakukan pengujian I, alat akan melakukan sebelumnya. Pengujian II ini memiliki hasil bahwa
pengukuran dari suatu benda yang telah diketahui alat memiliki error sebesar 0.7% dalam melakukan
beratnya. Percobaan ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 pengukuran terhadap galon yang terisi penuh oleh
air, dengan berat yang seharusnya terukur adalah
Tabel 4.1 Pengujian Berat Sebenarnya dengan Berat seberat 19 kg.
yang Terukur
Berat Sebenarnya Pembacaan
No. Error 4.3. Pengujian III – Pengujian Pemberhentian
(Kg) Berat Pada Alat
1 3.0 3.0 0.00 Pengisian Air Minum Isi Ulang Secara
2 5.0 5.0 0.00 Otomatis dengan Berat Acuan yang
3 17.7 19.0 1.3 Didapat Dari Pengujian II
4 18.5 20.0 1.5
5 19.0 21.2 2.2 Tabel 4.3 Pengujian Pengisian Galon dengan Berat
Acuan
Pada hasil pengujian I pada Tabel 4.1, terlihat Berat Acuan
No. Status galon Error
(Kg)
sensor load cell yang merupakan komponen utama 1 19.0 Kurang Penuh 3.3
dari alat memperlihatkan ketidaksesuaian berat yang 2 19.7 Kurang Penuh 1.7
diukur dengan berat yang sebenarnya. Pada 3 20.0 Kurang Penuh 1.3
percobaan pertama dan yang kedua, timbangan yang 4 22.0 Kepenuhan / tumpah -
didukung oleh sensor load cell ini berhasil untuk 5 21.2 Penuh ± 0.2
membaca berat sebenarnya dengan hasil yang akurat Pengujian pada tabel 4.3 adalah pengujian
sedangkan untuk percobaan ketiga hingga kelima yang langsung melakukan proses pengisian
sensor mengalami rata-rata error dalam pengukuran sebanyak lima kali. Pada percobaan pertama, penulis
sekitar 5%. memasukkan berat acuan kedalam sistem sebesar
19.0 kg yang artinya jika berat yang diukur oleh
4.2. Pengujian II – Pengujian Berat Galon timbangan yang diletakkan berada dibawah galon
yang Terisi Penuh oleh Alat membaca berat galon sebesar 19.0 kg, maka proses
Pada pengujian II adalah pengujian untuk pengisian akan berhenti dan hasil pada percobaan
mengetahui berat galon jika terisi penuh oleh air pertama ini adalah proses pengisian telah berhenti
dengan menggunakan timbangan sensor load cell sebelum galon terisi penuh dan batas air yang terisi
atau alat. Pengujian II ini bertujuan untuk dapat dilihat pada Gambar 4.1(a).
mengetahui berat yang dimiliki oleh galon ketika Pada percobaan kedua di Tabel 4.3, berat
terisi penuh oleh air sehingga nilai berat inilah yang acuan yang diberikan adalah berat acuan yang telah
akan diberikan atau diinputkan ke dalam sistem diujikan pada percobaan pengujian di Tabel 4.2.
sehingga ketika galon penuh terisi air maka proses Berat acuan ini diharapkan sebelumnya menjadi
pengisian akan berhenti. Dengan berat galon yang berat yang sesuai pada saat galon pas penuh. Dan
berat bersihnya sebesar 19 liter atau 19 kg maka hasil menunjukkan bahwa galon tidak terisi penuh
hasil dari pembacaan pada sensor timbangan dapat bahkan hanya berbeda sedikit dari percobaan
dilihat pada Tabel 4.2. pertama di Tabel 4.3. Hasil batas air yang didapat di
percobaan kedua dapat dilihat pada Gambar 4.1(b).
16
Jurnal Sains dan Teknologi ISSN: 2460-173X
Volume 1,Nomor 1, Juni 2015
(a) (b)
kali percobaan. Persentasi keberhasilan ini diukur operator pengisian dapat melakukan pekerjaan
dari level air di galon pada saat mesin melakukan ringan disekitar tempat pengisian sembari menunggu
penghentian di level berat bersih 19 Kg dan hasilnya galon terisi penuh tanpa khawatir akan kepenuhan
menunjukkan bahwa dari 10 kali percobaan, 6 atau galon tumpah.
percobaan menunjukkan mesin menghentikan proses
pengisian disaat level air penuh dengan toleransi dan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
2 percobaan lagi kurang penuh. Selisih dari level air 5.1. Kesimpulan
penuh ke kurang penuh tersebut berbeda-beda. Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang
alat yang disertakan oleh sistem yang mampu
4.5. Pengujian Manfaat dari Sistem memberhentikan proses pengisian secara otomatis
Pengujian dilakukan dengan melakukan dapat diambil kesimpulan bahwa dari 10 kali
pengambilan data pada pada kondisi sebelum dan percobaan, sistem mampu untuk memberhentikan
sesudah pemakaian dari alat yang dibuat. Dalam pengisian air minum isi ulang secara otomatis
sehari, pemasukan galon bisa mencapai 50 galon dengan hasil menunjukkan air penuh di 6 kali
untuk diisi ulang. Dengan kondisi menunggu 5 galon percobaan dan 4 percobaan berikutnya menunjukkan
untuk diisi terlebih dahulu sehingga dalam sehari hasil air kurang penuh. Persentasi keberhasilan
terdapat 10 kali pengisian yang tidak teratur menunjukkan sebesar 60%.
waktunya. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi 5 Didalam sistem, acuan untuk
galon pertama dibutuhkan waktu selama 10 menit 38 memberhentikan proses pengisian yang dijadikan
detik dengan operator menunggu sampai pengisian sistem adalah berat dari air galon penuh yang
penuh. Dan pengisian 5 galon kedua membutuhkan berisikan air. Di dalam penelitian ini, untuk
waktu selama 11 menit 54 detik dalam melakukan mendapatkan nilai acuan berat ini dilakukan
pengisian dengan kondisi operator pengisian tetap pengujian tersendiri sebanyak 5 kali percobaan dan
menunggu hingga pengisian selesai atau penuh. Jadi hasilnya menunjukkan hasil yang sama untuk berat
dapat dikatakan dengan kondisi tanpa alat, operator air galon penuh yaitu sebesar 19.7 kg dari berat yang
dapat melakukan pengisian dengan rata-rata seharusnya adalah sebesar 19 kg. Hal ini
membutuhkan waktu 11 menit 36 detik dengan menunjukkan bahwa terdapat error sebesar 0.7%.
operator tetap menunggu hingga pengisian selesai Dengan persentase keberhasilan sebesar 60%,
dilakukan. terdapat hal-hal yang menyebabkan
Pengambilan data juga dilakukan dengan ketidakberhasilan sistem dalam memberhentikan
kondisi menggunakan alat yang telah dibuat. Dengan proses pengisain sehingga proses pengisiantelah
sampel sama seperti pengisian tanpa menggunakan berhenti sebelum air penuh terisi. Bedasarkan
alat, pengisian pertama operator berhasil melakukan pengamatan penulis faktornya adalah dari sensor
pengisian selama 9 menit 10 detik dengan kondisi load cell itu sendiri. Sensor load cell memiliki
operator sedang melakukan pekerjaan lain yaitu kecenderungan untuk membaca dengan akurat pada
membereskan atau memasukkan galon-galon yang saat benda itu diam, tidak pada saat membaca disaat
akan diisi ke dalam ruangan karena ruangan kecil benda bergerak secara tidak menentu karena sensor
sehingga galon-galon yang akan diisi terletak diluar load cell sangat sensitif dengan sentuhan dan gerak
ruangan. Dan pada saat pengambilan sampel kedua, yang mengenai sensor load cell. Sehingga disaat
pengisian memakai waktu selama 10 menit 15 detik proses pengisian yang membuat galon bergerak dan
dengan kondisi operator sedang melakukan bergetar ditiap kali proses pengisian, sensor ini
pekerjaan lain, yaitu membersihkan galon dengan memiliki keakuratan sensitivitas yang berbeda pula
meletakkan galon ketempat slot pembersihan galon. di tiap kali proses pengisian. Hal inilah yang
Dari pemgambilan data dua sampel ini didapat membuat pembacaan sensor tidak selalu sama pada
waktu yang dibutuhkan oleh operator dalam tiap kali proses pengisian.
melakukan pengisian yaitu rata-rata membutuhkan Pengujian juga dilakukan dari pandangan
waktu selama 10 menit 2 detik. manfaat dari sistem yang telah dibuat. Dari
Dari pengujian yang telah dilakukan diatas pengujian yang telah dilakukan didapat selisih waktu
didapat selisih waktu antara melakukan pengisian antara melakukan pengisian dengan menggunakan
dengan menggunakan alat dan tanpa menggunakan alat dan tanpa menggunakan alat. Kondisi yang
alat selama 1 menit 16 detik lebih awal daripada diamati bukan hanya waktu efisiensi saja, tetapi juga
tidak menggunakan alat dengan kondisi jika kelakuan dari operator pengisian. Hasil
menggunakan alat, operator pengisian tidak perlu menunjukkan jika menggunakan alat akan
menunggu hingga galon terisi penuh sedangkan jika mendapatkan waktu selama 1 menit 16 detik lebih
tidak menggunakan galon operator pengisian harus awal daripada tidak menggunakan alat dengan
menunggu galon yang diisi hingga terisi penuh. kondisi operator pengisian tidak perlu menunggu
Hal ini dapat membuktikan bahwa dari dua hingga galon terisi penuh sedangkan jika tidak
kali percobaan, alat mampu membuat efisiensi menggunakan galon operator pengisian harus
waktu selama 1 menit 16 detik lebih cepat daripada menunggu galon yang diisi hingga terisi penuh.
tidak menggunakan alat dan mampu membuat
18
Jurnal Sains dan Teknologi ISSN: 2460-173X
Volume 1,Nomor 1, Juni 2015
Hal ini dapat membuktikan bahwa dari dua Nasution, Jidayani. 2013. Peta Sebaran Unsur
kali percobaan, alat mampu membuat efisiensi Besi (Fe) Pada Sumur Gali Di Kelurahan
waktu selama 1 menit 16 detik lebih cepat daripada Mabar Kecamatan Medan Deli Kota
tidak menggunakan alat dan mampu membuat Medan. Jurusan Pendidikan Geografi.
operator pengisian dapat melakukan pekerjaan Unversitas Negeri Medan. Medan
ringan disekitar tempat pengisian sembari menunggu
Nurhayati, Maika. 2009. Strategi Optimasi
galon terisi penuh tanpa khawatir akan kepenuhan
Daya Dukung Sumber Daya Air Di Kota
atau galon tumpah.
Bekasi. Program Pascasarjana. Program
Studi Ilmu Lingkungan. Universitas
5.2. Saran Indonesia. Jakarta
Dalam penelitian ini, terdapat kekurangan-
kekurangan yang perlu diperbaiki di dalam sistem. Pitoyo, 2005. Dua Jam Anda Tahu Cara
Seperti pembacaan sensor yang kurang maksimal Memastikan Air yang Anda Minum Bukan
pada saat pengisian air galon. Sensor yang Sumber Penyakit. Solo
cenderung tidak akurat jika benda yang akan diukur Principle and Usage of HX711 Weighing
terus bergerak dapat dihindari dengan cara Sensor Module, 2014.
pembuatan mekanik atau alas yang dapat meredam Principle and Usage of HX711 Weighing
pergerakan dari galon pada saat pengisian. Sehingga Sensor Module. 2014
sensor yang digunakan sebagai pengukur berat dapat
Souwmpie, Suhanda. Tandean, Syahputra.
dengan akurat dalam melakukan pengukuran.
Fendiyono. 2012. Sistem Pelelangan Ikan
Peredaman getaran atau gerakan pada saat
Terpadu. Skripsi S1. Program Studi Sistem
pembacaan pengukuran secara mekanik sebaiknya
Komputer. Universitas Binus. Jakarta
diikuti pula dengan sistem pembacaan pengukuran
yang baik, seperti pembacaan pengukuran dengan Wijaya, Andri. Kusnadi. Jelly. 2007. Aplikasi
menggunakan metode pembacaan data dynamic. Penentuan Pengangkatan Beban Untuk
Kalman filter merupakan salah satu dari banyak Lengan Robot Berbasis Strain Gauge.
metode yang dapat memprediksi data apa yang akan Skripsi S1. Program Studi Sistem
didapat berdasarkan data yang telah diterima Komputer. Universitas Binus. Jakarta
sebelumnya dan diikuti dengan koreksi pada data
yang didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Arduino.cc. 2014
http://www.engineersgarage.com/articles/load-
cell, 2014
http://www.omega.com/literature/transactions/v
olume3/strain.html, 2014
HX711 Datasheet. AVIA Semiconductor. 2014
19