8 M5 – MUTU
Menurut Nursalam (2016), Analisis dan nilai rujukan normal BOR, ALOS, TOI,
GDR, NDR
A. BOR (Bed Occupation Rate)
Nilai Rujukan
Tanggal Σ Bed Terisi BOR
Normal
13 Desember 2021 15 Bed 15
×100=94 %
1 Kosong 16
14 Desember 2021 11 Bed 16 75-80%
×100=100 %
5 Kosong 16
15 Desember 2021 8 Bed 14
× 100=87 %
8 Kosong 16
Rata-rata 94 %
G. Tingkat kepuasan
1. Tingkat kepuasan pasien diruang Diponegoro
Kepuasan Pasien Frekuensi Persentase (%)
Tidak puas 1 6%
Puas 12 75%
Sangat puas 3 19%
total 16 100%
Berdasarkan analisa dari tabel dari tingkat kepuasa pasien di dapatkan
data tingkat kepuasan paling tinggi adalah puas yaitu 75%
(sumber: kuesioner kepuasan pasien, nursalam 2016)
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Pengadaan sarana dan prasarana yang 0,5 3 1,5
rusak dari bagian pengadaan barang
2. Adanya program pelatihan atau 0,5 3 1,5
seminar khusus tentang pengoprasian
1 3
alat
TOTAL
0,25 2 0,5
Threathened
O-T
1. Kesenjangan antara jumlah pasien
0,25 2 0,5 3-2 = 1
dengan peralatan yang ada
2. Tingginya tuntutan masyarakat akan 0,25 2 0,5
pentingnya kesehatan
3. Ditemukan tidak tersedia sabun cuci 0,25 2 0,5
tangan disetiap wastafel ruangan
pasien 1 2
4. Ditemukan kerusakan salah satu
kamar mandi diruanan
TOTAL
3 METHOD (M3) S–W
a. MAKP 4–0=4
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Kepala ruang, ketua tim, dan perawat 1 4 4
pelaksana mengerti tanggung
jawabnya masing-masing
TOTAL 1 4
Weakness
1. Tidak ada kelemahan 0 0 0
TOTAL 0 0
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Semua perawat yang bertugas 0,4 3 1,2
bertanggung jawab pada semua pasien
2. Adanya kerjasama yang baik antara
perawat 0,3 4 1,2
3. Adanya mahasiswa praktikan
0,3 4 1,2
manajemen keperawatan
1 3,5
TOTAL
O–T
Threathened 0,2 2 0,4 3,6 – 2,6 = 1
1. Persaingan antar rumah sakit semakin
ketat 0,3 3 0,9
2. Makin sadarnya masyarakat akan 0,2 2 0,4
hukum
3. Makin sadarnya masyarakat akan 0,3 3 0,9
kesehatan
4. Bebasnya pers terkait penyebaran 1 2,6
informasi
TOTAL
b. Timbang Terima S–W
Internal faktor (IFAS) 3,5 – 3 = 0,5
Strength
1. Timbang terima di ruang Diponegoro 0,5 4 2
dilaksanakan sesuai SPO
2. Timbang terima dilaksanakan tepat 0,5 3 1,5
waktu saat pergantian shift
1 3,5
TOTAL
Weakness
1 3 3
1. Perawat tidak memperkenalkan
nama perawat shift selanjutnya dan
tidak menyampaikan penjelasan
yang jelas singkat dan padat oleh 1 3
perawat jaga
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Pelaksanaan timbang terima 1 3 3
dilakukan tepat waktu dan diikuti
oleh semua petugas yang
berkepentingan
TOTAL 1 3
O–T
Threathened
1 2 2 3– 2 = 1
1. Dengan berkembangnya IPTEK
masyarakat semakin kritis dalam
menanggapi tindakan keperawatan,
sehingga perawat dituntut untuk
lebih teliti dalam melakukan asuhan 1 2
keperawatan
TOTAL
c. Ronde Keperawatan
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Di ruang Diponegoro sudah 1 3 3
memiliki SPO ronde keperawatan S–W
TOTAL 1 3 3 – 4 = -1
Weakness
1. Tidak dilaksanakan ronde 1 4 4
keperawatanselama pandemi
1 4
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Permasalahan penyakit yang terdapat 1 3 3
diruang Diponegoro memadai untuk
dilakukan ronde keperawatan O–T
TOTAL 1 3 3–2=1
Threathened
1. Adanya tuntutan terkait pelayanan 1 2 2
yang lebih baik
1 2
TOTAL
d. Sentralisasi obat S–W
Internal faktor (IFAS) 3,5 – 2 = 1,5
Strength
1. Terdapatnya ruangan khusus untuk 0,5 3 1,5
untuk penyimpanan obat seperti
loker per bed
0,5 4 2
2. Adanya petugas farmasi untuk
mengambil resep dan mengantarkan
obat yang sudah diresepkan dan 1 3,5
memiliki SPO pengelolaan obat
TOTAL 1 2 2
Weakness
1. Dalam pemberian obat dicampur 1 2
dalam 1 Spuit
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya kerjasama yang baik antara 1 4 4
perawat dan mahasiswa dalam
menyiapkan dan memberikan obat
pada pasien
TOTAL 1 4
O–T
Threathened
1 2 2 4–2=2
1. Dengan berkembangnya IPTEK
masyarakat semakin kritis dalam
menanggapi tindakan keperawatan,
sehingga perawat dituntut untuk
lebih teliti dalam melakukan asuhan
keperawatan 1 2
TOTAL
e. Supervisi
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Kepala ruangan melakukan supervisi 1 3 3
secara rutin
TOTAL 1 3
Weakness S–W
0,4 4 1,6 3 – 4 = -1
1. Ruangan belum memiliki SPO
terkait supervisi
0,3 4 1,2
2. Supervisi belum terstruktur dan tidak
ada formulir penilaian yang tetap 0,3 4 1,2
3. Tidak ada dokumentasi terkait
supervisi 1
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS) O–T
Opportunity 3.5 – 3 = 0,5
1. Perawat dapat meningkatkan skilnya 0,5 4 2
setelah mendapat masukan dari
supervisi
2. Segera mengatasi permasalahan 0,25 3 0,75
terkait asuhan keperawatan
3. Dapat menilai tindakan asuhan 0,25 3 0,75
keperawatan yang dilakukan perawat
TOTAL 1 3,5
Threathened
1. Tuntutan pasien untuk mendapatkan 1 3 3
pelayanan yang profesional
1 3
TOTAL
f. Penerimaan Pasien Baru
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana untuk pasien baru 0,5 4 2
2. Di ruang Diponegoro sudah memiliki 0,5 4 2
SPO Penerimaan pasien baru S-W
TOTAL 1 4 4–2=2
Weakness
1 2 2
1. Pada penerimaan pasien baru diruang
diponegoro tidak ada lembar
pengkajian pasien baru 1 2
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa praktek yang 1 4 4
membantu penerimaan pasien
1 4 O–T
TOTAL
4–1=3
Threathened
1. Adanya tuntutan terkait pelayanan 1 1 1
profesional
TOTAL 1 1
g. Discharge Planning
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Perawat memberikan KIE kepada 1 4 4
pasien dan keluarga yang akan S–W
pulang 1 4 4-2=2
TOTAL
Weakness 1 2 2
1 2 2
1. Tidak adanya leaflet untuk pasien
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS) O–T
Opportunity 4– 2 = 2
1. Adanya mahasiswa untuk membantu 1 4 4
persiapan pulang pasien
1 4
TOTAL
Threathened 1 2 2
1. Kurangnya pemahaman terkait KIE
yang diberikan perawat pada Pasien
dan keluarga yang yang akan pulang 1 2
TOTAL
h. Dokumentasi
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Penulisan rekam medis 1 3 3
terdokumentasi dengan maksimal
TOTAL 1 3
Weakness
1. Seluruh diagnosa keperawatan yang 0,5 2 1
S–W
ditemukan tidak terdokumentasikan, 3 – 2= 1
hanya dituliskan satu diagnose
prioritas saja 0,5 2 1
2. Penulisan diagnosa keperawatan
belum lengkap tidak ada penyebab
dari masalah keperawatan yang 1 2
diambil
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Tersedianya format yang baku yang 1 4 4
membuat kinerja perawat semakin
efektif dan efisien O–T
TOTAL 1 4 4–1=3
Threathened
1. Adanya tuntutan terkait pelayanan 1 1 1
profesional
1 1
TOTAL
4 KEUANGAN (M4) S-W =
Internal Fakor (IFAS) 3-0=3
Strength
1. Sumber dana: dari pemerintah pusat 0,35 3 1,05
APBN & Bea Cukai digunakan
sebagai alat-alat besar (bed, ventilator,
multi monitor, alat-alat radiologi)
0,35 3 1,05
2. DAK (Dana Alokasi Khusus) :
Digunakan sebagai gaji pokok pegawai
ASN 0,3 3 0,9
3. Pendapatan Rumah Sakit : Didapatkan
dari BPJS, Umum, dan asuransi lain
(jasa raharja), digunakan sebagai gaji
pada pegawai non ASN 1 3
TOTAL
Weakness 0 0 0
Tidak terdapat kelemahan 0 0 0
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Perawat Ruangan bisa mengajukan
rancangan Anggaran Belanja (RAB) 0,5 3 1,5
pertahun
2. Ada kesempatan untuk menggunakan
instrumen medis dengan re-use
0,5 4 2
sehingga menghemat pengeluaran
1 3,50 O-T =
TOTAL
3,5 - 2 = 1,5
Threatened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 1 2 2
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang lebih
profesional sehingga membutuhkan
pendanaan yang lebih besar untuk
mendanai sarana dan prasarana. 1 2
TOTAL
5 M5 (Mutu)
Internal Faktor (IFAS)
Strenght
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan 0.2 3 0.6
kesehatan di rumah sakit
0.2 3 0.6
2. Kepuasan perawat terhadap sistem
gaji di rumah sakit S-W
0.2 3 0.6
3. Minimnya kejadian plebitis 0.2 3 0.6 3,2 - 2= 1,2
4. Minimnya kejadian dekubitus 0.2 4 0.8
5. Tempat praktik mahasiswa perawat 1 3.2
TOTAL
Weakness 2 2
1
1. Menilai kepuasan perawat dan 2
1
pasien dilakukan secara situasional
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS) O-T
Opportunity 3,5 - 3 = 0.5
1. Mahasiswa Ners Pratik manajemen 0.5 3 1.5
2. Kerjasama antara perawat dan
mahasiswa sangat baik 0,5 4 2
TOTAL 1 3,5
Threatened
1. Adanya peningkatan standara 3 3
1
masyrarakat yang harus dipenuhi
TOTAL 3
1
3.5
DOK ([X VALUE]; [Y VALUE])
3 PPB ([X VALUE]; [Y VALUE])
2.5
SO ([X VALUE]; [Y VALUE])
2 DP ([X VALUE]; [Y VALUE])
0
-3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
-0.5 M1 ([X VALUE]; [Y VALUE])
-1
-1.5
-2
-2.5
-3
-3.5
KETERANGAN : M3:
MAKP : Model Asuhan Keperawatan
M1 : Ketenagakerjaan
TT : Timbang Terima
M2 : Sarana dan Prasarana
Berdasarkan diagram layang dapat diketahui bahwa ruang Diponegoro:
(sumber : Dwi & Liduana. 2020. Analisis SWOT Dalam Penentuan Bobot Kriteria Pada
Pemilihan Strategi Pemasaran Menggunakan Analytic Network Process Jurnal Ilmiah
Teknik Informatika. 41-50).