Anda di halaman 1dari 16

l2.

8 M5 – MUTU
Menurut Nursalam (2016), Analisis dan nilai rujukan normal BOR, ALOS, TOI,
GDR, NDR
A. BOR (Bed Occupation Rate)
Nilai Rujukan
Tanggal Σ Bed Terisi BOR
Normal
13 Desember 2021 15 Bed 15
×100=94 %
1 Kosong 16
14 Desember 2021 11 Bed 16 75-80%
×100=100 %
5 Kosong 16
15 Desember 2021 8 Bed 14
× 100=87 %
8 Kosong 16
Rata-rata 94 %

B. ALOS (Average Lenght of Stay)


Nilai
Σ Hari Σ Pasien
Bulan ALOS Rujukan
Perawatan Keluar
Normal
596
Oktober 596 Hari 143 Pasien =4 Hari 1-10 Hari
143

C. TOI (Turn Over Interval)


Nilai
Σ Hari Σ Pasien
Bulan TOI Rujukan
Perawatan Keluar
Normal
143 ( ( 28 x 30 )−596)
Oktober 596 Hari ×100=2 Hari 1-3 Hari
Pasien 143

D. GDR (Gross Death Rate)


Nilai
Σ Pasien Σ Pasien
Bulan GDR Rujukan
Mati Keluar
Normal
143 7
Oktober 7 Pasien ×100=1 % <3%
Pasien 143

E. NDR (Net Death Rate)


Nilai
Σ Mati Σ Pasien
Bulan NDR Rujukan
>48 Jam Keluar
Normal
143 5
Oktober 5 ×100=1 % <2,5%
Pasien 143
F. Pasien Safety
1. Ketepatan identifikasi pasien
Kesalahan pengobatan
Presentase 0%

2. Angka Kejadian Plebitis


Tabel 1. Angka kejadian plebitis bulan
Jumlah pasien Nilai
No Periode Kejadian beresiko % Rujukan
plebitis Normal
1 13-15 Desember
2 45 4% < 25%
2021

3. Angka Kejadian Dekubitus


Jumlah pasien Nilai
No Periode Kejadian beresiko % Rujukan
Dekubitus Normal
1 13-15 Desember
1 45 2% -
2021

4. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh


Persentase : 0%

5. Angka Kejadian Jatuh


Jumlah pasien Nilai
No Periode Kejadian beresiko % Rujukan
Dekubitus Normal
1 13-15
0 38 0% -
November 2021

G. Tingkat kepuasan
1. Tingkat kepuasan pasien diruang Diponegoro
Kepuasan Pasien Frekuensi Persentase (%)
Tidak puas 1 6%
Puas 12 75%
Sangat puas 3 19%
total 16 100%
Berdasarkan analisa dari tabel dari tingkat kepuasa pasien di dapatkan
data tingkat kepuasan paling tinggi adalah puas yaitu 75%
(sumber: kuesioner kepuasan pasien, nursalam 2016)

2. Tingkat kepuasan perawat diruang Diponegoro


Kepuasan Perawat Frekuensi Persentase (%)
Puas 3 60%
cukup puas 2 40%
total 16 100%

(Sumber : kuesioner kepuasaan perawat, nursalam. 2016)


Masalah M5
1. Evaluasi kepuasan pasien dan perawat dilakukan secara situasional

2.8 Analisa SWOT


NO ANALISA SWOT BOBOT RATING BOBOT x RATING
1 SUMBER DAYA MANUSIA (M1)
Internal Faktor (IFAS)
Stregth
1. Jenis ketenagaan keperawatan total 17 0, 40 3 1,20
orang dengan :
- Ners 2 orang (16,7%)
- D4 Keperawatan 1 orang (8,3%)
- D3 Keperawatan 9 orang (75%)
0,15 2 0,30
2. Adanya kesempatan untuk mengikuti
S –W
pelatihan atau seminar bagi perawat 0,20 2 0,40 2,65 – 2 =
3. Perawat memiliki sertifikat sesuai 0,65
kebutuhan ruangan 0,25 3 0,75
4. Optimalnya pemberian asuhan
keperawatan 1 2,65
TOTAL
Weakness 1 2 2
1. Tidak adanya bagan struktural dan
penentuan anggota pada setiap Tim 1 2
TOTAL

Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity
1. Kebijakan RS untuk mengadakan 0,4 2 0,8
pelatihan dan seminar bagi perawat
2. Diperbolehkannya perawat untuk 0,4 3 1,2
meningkatkan jenjang pendidikan
0,2 3 0,6 O–T
3. Adanya mahasiswa praktik 2,6 – 3 = - 0,4
1 2,6
TOTAL
Threathned
1 3 3
1. Tuntutan masyarakat untuk pelayanan
professional 1 3 3
TOTAL

2 SARANA DAN PRASARANA (M2) S-W


Internal Faktor (IFAS) 3,3–2 = 1,3
Strength
1. Rumah sakit pendidikan tipe B 0,2 3 0,6
2. Terakreditasi paripurna 0,2 3 0,6
3. Digital right management (DRM)
yang lengkap 0,3 3 0,9
4. Sarana prasarana yang lengkap 0,3 4 1,2
TOTAL 1 3,3
Weakness
0,25 2 0,5
1. Beberapa sarana dan prasarana yang
ditemukan perbandingannya tidak
sesuai dari Depkes 0,25 2 0,5
2. Tidak ditemukannya nomor bed pada
kamar pasien dan penulisan nomor
penyimpanan obat massing-masing 0,25 2 0,5
pasien
3. Di temukan sarana alat-alat kesehatan
yang tidak sesuai jumlahnya dan 0,25 2 0,5
kekurangan jumlah nampan injeksi
4. Ditemukan penempatan alat-alat di
bak instrumen untuk rawat luka tidak
1 2
sesuai dengan jenis alat dan
kelengkapan

TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Pengadaan sarana dan prasarana yang 0,5 3 1,5
rusak dari bagian pengadaan barang
2. Adanya program pelatihan atau 0,5 3 1,5
seminar khusus tentang pengoprasian
1 3
alat
TOTAL
0,25 2 0,5
Threathened
O-T
1. Kesenjangan antara jumlah pasien
0,25 2 0,5 3-2 = 1
dengan peralatan yang ada
2. Tingginya tuntutan masyarakat akan 0,25 2 0,5
pentingnya kesehatan
3. Ditemukan tidak tersedia sabun cuci 0,25 2 0,5
tangan disetiap wastafel ruangan
pasien 1 2
4. Ditemukan kerusakan salah satu
kamar mandi diruanan
TOTAL
3 METHOD (M3) S–W
a. MAKP 4–0=4
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Kepala ruang, ketua tim, dan perawat 1 4 4
pelaksana mengerti tanggung
jawabnya masing-masing
TOTAL 1 4
Weakness
1. Tidak ada kelemahan 0 0 0
TOTAL 0 0
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Semua perawat yang bertugas 0,4 3 1,2
bertanggung jawab pada semua pasien
2. Adanya kerjasama yang baik antara
perawat 0,3 4 1,2
3. Adanya mahasiswa praktikan
0,3 4 1,2
manajemen keperawatan
1 3,5
TOTAL
O–T
Threathened 0,2 2 0,4 3,6 – 2,6 = 1
1. Persaingan antar rumah sakit semakin
ketat 0,3 3 0,9
2. Makin sadarnya masyarakat akan 0,2 2 0,4
hukum
3. Makin sadarnya masyarakat akan 0,3 3 0,9
kesehatan
4. Bebasnya pers terkait penyebaran 1 2,6
informasi
TOTAL
b. Timbang Terima S–W
Internal faktor (IFAS) 3,5 – 3 = 0,5
Strength
1. Timbang terima di ruang Diponegoro 0,5 4 2
dilaksanakan sesuai SPO
2. Timbang terima dilaksanakan tepat 0,5 3 1,5
waktu saat pergantian shift
1 3,5
TOTAL
Weakness
1 3 3
1. Perawat tidak memperkenalkan
nama perawat shift selanjutnya dan
tidak menyampaikan penjelasan
yang jelas singkat dan padat oleh 1 3
perawat jaga
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Pelaksanaan timbang terima 1 3 3
dilakukan tepat waktu dan diikuti
oleh semua petugas yang
berkepentingan
TOTAL 1 3
O–T
Threathened
1 2 2 3– 2 = 1
1. Dengan berkembangnya IPTEK
masyarakat semakin kritis dalam
menanggapi tindakan keperawatan,
sehingga perawat dituntut untuk
lebih teliti dalam melakukan asuhan 1 2
keperawatan
TOTAL
c. Ronde Keperawatan
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Di ruang Diponegoro sudah 1 3 3
memiliki SPO ronde keperawatan S–W
TOTAL 1 3 3 – 4 = -1
Weakness
1. Tidak dilaksanakan ronde 1 4 4
keperawatanselama pandemi
1 4
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Permasalahan penyakit yang terdapat 1 3 3
diruang Diponegoro memadai untuk
dilakukan ronde keperawatan O–T
TOTAL 1 3 3–2=1
Threathened
1. Adanya tuntutan terkait pelayanan 1 2 2
yang lebih baik
1 2
TOTAL
d. Sentralisasi obat S–W
Internal faktor (IFAS) 3,5 – 2 = 1,5
Strength
1. Terdapatnya ruangan khusus untuk 0,5 3 1,5
untuk penyimpanan obat seperti
loker per bed
0,5 4 2
2. Adanya petugas farmasi untuk
mengambil resep dan mengantarkan
obat yang sudah diresepkan dan 1 3,5
memiliki SPO pengelolaan obat
TOTAL 1 2 2
Weakness
1. Dalam pemberian obat dicampur 1 2
dalam 1 Spuit
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya kerjasama yang baik antara 1 4 4
perawat dan mahasiswa dalam
menyiapkan dan memberikan obat
pada pasien
TOTAL 1 4
O–T
Threathened
1 2 2 4–2=2
1. Dengan berkembangnya IPTEK
masyarakat semakin kritis dalam
menanggapi tindakan keperawatan,
sehingga perawat dituntut untuk
lebih teliti dalam melakukan asuhan
keperawatan 1 2
TOTAL
e. Supervisi
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Kepala ruangan melakukan supervisi 1 3 3
secara rutin
TOTAL 1 3
Weakness S–W
0,4 4 1,6 3 – 4 = -1
1. Ruangan belum memiliki SPO
terkait supervisi
0,3 4 1,2
2. Supervisi belum terstruktur dan tidak
ada formulir penilaian yang tetap 0,3 4 1,2
3. Tidak ada dokumentasi terkait
supervisi 1
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS) O–T
Opportunity 3.5 – 3 = 0,5
1. Perawat dapat meningkatkan skilnya 0,5 4 2
setelah mendapat masukan dari
supervisi
2. Segera mengatasi permasalahan 0,25 3 0,75
terkait asuhan keperawatan
3. Dapat menilai tindakan asuhan 0,25 3 0,75
keperawatan yang dilakukan perawat
TOTAL 1 3,5
Threathened
1. Tuntutan pasien untuk mendapatkan 1 3 3
pelayanan yang profesional
1 3
TOTAL
f. Penerimaan Pasien Baru
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana untuk pasien baru 0,5 4 2
2. Di ruang Diponegoro sudah memiliki 0,5 4 2
SPO Penerimaan pasien baru S-W
TOTAL 1 4 4–2=2
Weakness
1 2 2
1. Pada penerimaan pasien baru diruang
diponegoro tidak ada lembar
pengkajian pasien baru 1 2
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa praktek yang 1 4 4
membantu penerimaan pasien
1 4 O–T
TOTAL
4–1=3
Threathened
1. Adanya tuntutan terkait pelayanan 1 1 1
profesional
TOTAL 1 1
g. Discharge Planning
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Perawat memberikan KIE kepada 1 4 4
pasien dan keluarga yang akan S–W
pulang 1 4 4-2=2
TOTAL
Weakness 1 2 2
1 2 2
1. Tidak adanya leaflet untuk pasien
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS) O–T
Opportunity 4– 2 = 2
1. Adanya mahasiswa untuk membantu 1 4 4
persiapan pulang pasien
1 4
TOTAL
Threathened 1 2 2
1. Kurangnya pemahaman terkait KIE
yang diberikan perawat pada Pasien
dan keluarga yang yang akan pulang 1 2
TOTAL
h. Dokumentasi
Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Penulisan rekam medis 1 3 3
terdokumentasi dengan maksimal
TOTAL 1 3
Weakness
1. Seluruh diagnosa keperawatan yang 0,5 2 1
S–W
ditemukan tidak terdokumentasikan, 3 – 2= 1
hanya dituliskan satu diagnose
prioritas saja 0,5 2 1
2. Penulisan diagnosa keperawatan
belum lengkap tidak ada penyebab
dari masalah keperawatan yang 1 2
diambil
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Tersedianya format yang baku yang 1 4 4
membuat kinerja perawat semakin
efektif dan efisien O–T
TOTAL 1 4 4–1=3
Threathened
1. Adanya tuntutan terkait pelayanan 1 1 1
profesional
1 1
TOTAL
4 KEUANGAN (M4) S-W =
Internal Fakor (IFAS) 3-0=3
Strength
1. Sumber dana: dari pemerintah pusat 0,35 3 1,05
APBN & Bea Cukai digunakan
sebagai alat-alat besar (bed, ventilator,
multi monitor, alat-alat radiologi)
0,35 3 1,05
2. DAK (Dana Alokasi Khusus) :
Digunakan sebagai gaji pokok pegawai
ASN 0,3 3 0,9
3. Pendapatan Rumah Sakit : Didapatkan
dari BPJS, Umum, dan asuransi lain
(jasa raharja), digunakan sebagai gaji
pada pegawai non ASN 1 3
TOTAL
Weakness 0 0 0
Tidak terdapat kelemahan 0 0 0
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Perawat Ruangan bisa mengajukan
rancangan Anggaran Belanja (RAB) 0,5 3 1,5
pertahun
2. Ada kesempatan untuk menggunakan
instrumen medis dengan re-use
0,5 4 2
sehingga menghemat pengeluaran
1 3,50 O-T =
TOTAL
3,5 - 2 = 1,5
Threatened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 1 2 2
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang lebih
profesional sehingga membutuhkan
pendanaan yang lebih besar untuk
mendanai sarana dan prasarana. 1 2
TOTAL
5 M5 (Mutu)
Internal Faktor (IFAS)
Strenght
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan 0.2 3 0.6
kesehatan di rumah sakit
0.2 3 0.6
2. Kepuasan perawat terhadap sistem
gaji di rumah sakit S-W
0.2 3 0.6
3. Minimnya kejadian plebitis 0.2 3 0.6 3,2 - 2= 1,2
4. Minimnya kejadian dekubitus 0.2 4 0.8
5. Tempat praktik mahasiswa perawat 1 3.2
TOTAL
Weakness 2 2
1
1. Menilai kepuasan perawat dan 2
1
pasien dilakukan secara situasional
TOTAL
Eksternal Faktor (EFAS) O-T
Opportunity 3,5 - 3 = 0.5
1. Mahasiswa Ners Pratik manajemen 0.5 3 1.5
2. Kerjasama antara perawat dan
mahasiswa sangat baik 0,5 4 2
TOTAL 1 3,5
Threatened
1. Adanya peningkatan standara 3 3
1
masyrarakat yang harus dipenuhi
TOTAL 3
1

2.9 Diagram Layang Pre Intervensi

3.5
DOK ([X VALUE]; [Y VALUE])
3 PPB ([X VALUE]; [Y VALUE])

2.5
SO ([X VALUE]; [Y VALUE])
2 DP ([X VALUE]; [Y VALUE])

1.5 M4 ([X VALUE]; [Y VALUE])

M2 ([X VALUE]; [Y VALUE])


1
RK ([X VALUE]; [Y VALUE]) MAKP ([X VALUE]; [Y VALUE])
TT ([X VALUE]; [Y VALUE])
SV ([X VALUE]; [Y VALUE])
0.5 M5 ([X VALUE]; [Y VALUE])

0
-3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
-0.5 M1 ([X VALUE]; [Y VALUE])

-1

-1.5

-2

-2.5

-3

-3.5

Gambar. Diagram layang

KETERANGAN : M3:
MAKP : Model Asuhan Keperawatan
M1 : Ketenagakerjaan
TT : Timbang Terima
M2 : Sarana dan Prasarana
Berdasarkan diagram layang dapat diketahui bahwa ruang Diponegoro:

1. M2, M3 ( MAKP, timbang terima, sentralisasi obat, penerimaan pasien baru,


discharge planning, dan dokumentasi keperawatan) M4 dan M5 berada pada
kuadran I dimana memiliki kekuatan dan peluang yang lebih besar, sehingga
diperlukan tindakan yang agresif untuk lebih maju dan terus melakukan kegiatan
memperbesar pertumbuhan dan perkembangan.
2. Ronde keperawatan, dan supervisi berada pada kuadran II atau termasuk dalam
strategi Diservikasi dengan kata lain ronde keperawatan, dan supervisi berada
pada situasi yang mengharuskan untuk mencari cara atau terobosan baru untuk
memanfaatkan peluang dan memperbaiki kelemahan.
3. M1 berada pada kuadran IV berada disituasi sangat tidak menguntungkan. Hal
ini terjadi akibat adanya kelemahan pada suatu internal.

(sumber : Dwi & Liduana. 2020. Analisis SWOT Dalam Penentuan Bobot Kriteria Pada
Pemilihan Strategi Pemasaran Menggunakan Analytic Network Process Jurnal Ilmiah
Teknik Informatika. 41-50).

Anda mungkin juga menyukai