Pada tahun 1892 para ahli botani Amerika dibawah pimpinan N.L.
Britton New York
Botanical Garden mengembangkan peraturan tatanam tumbuhan. Peraturan ini mereka anggap lebih objektif daripada Kode Paris. Pertemuan para ahli botani ini dipelopori oleh Botanical Club di Amerika pada pertemuan American Association for the advancement of science di Rochhester, New York tahun 1892. Peraturan tatanama tumbuhan yang diperkasai oleh Britton tersebut biasanya dikenal dengan Kode Rochhester. Ini juga belum diakui sepenuhnya oleh para ahli diseluruh dunia. Selanjutnya pada tahun 1907 tercetus Kode Amerika. Akhir tahun 1930 dirintis kongres botani internasional di Inggris yang dapat mencapai kesepakatan tentang tatnama tumbuhan yang disebut dengan International Rules of Botanical Nomneclature. Para ahli yang berjasa sampai terjadinya kesepakatan tadi diantar lain : T.A. Sparague dari Inggris M.L. Green dari Inggris A.S. Hitchcock dari Amerika
3.11 Sistem Binomial dan Polinomial
Nama meruoakan sesuatu yang penting dalam kehidupan. Nama mewakili sejumlah ciri dan sifat yang dimiliki tumbuhan. Nama dapat berbentuk nama lokal Local name, Vascular name atau Comman name. nama ilmiah yang kita gunakan sekarang ini telah melalui berbagai seleksi pemberian nama yang cukup panjang. Zaman dahulu nama ilmiah disusun da;am kata- kata yang cukup panjang dengan menguraikan beberapa ciri penting yang dimiliki tumbuhan.