Penulis
Inesfa Mega Lestari1, Yanti Sunaidi, S.Si., M.Kes2, Dr. Hairuddin K, S.S., S.KM., M.Kes3
Data Penulis
1. Inesfa Mega Lestari, Amd.Kes : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis Fakultas
Teknologi Kesehatan Universitas MegaRezky, Jl. Antang Raya No.43 Makassar, Sulawesi
Selatan-90245
E-mail : inesfameghal.iml@gmail.com
2. Yanti Sunaidi, S.Si., M.Kes : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Teknologi
Kesehatan Universitas Megarezky, Jl. Antang Raya No.43 Makassar, Sulawesi Selatan-90245
E-mail : yantisunaidi@gmail.com
3. Dr. Hairuddin K, S.S., S.KM., M.Kes : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis Fakultas
Teknologi Kesehatan Universitas Megarezky, Jl. Antang Raya No.43 Makassar, Sulawesi Selatan-
90245
Abstrak
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak dapat ditularkan
seseorang ke orang lain. Pola hidup yang tidak sehat akan menyebabkan hiperurisemia
yang akan mengarah pada PTM yaitu hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan kadar asam urat dengan hipertensi sebagai faktor risiko penyakit
tidak menular (PTM) pada wanita di Rumah Sakit Umum Daerah Salewangang Maros.
Dalam penelitian ini menggunakan dekskriptif dengan pendekatan cross sectional. Dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 subjek penelitian yang mengalami
peningkatan kadar asam urat tertinggi berdasarkan usia yaitu 40-49 tahun sebanyak 50
subjek dengan median 7.85 mg/dL, dengan lama hipertensi 1-4 tahun yang paling banyak
peningkatan kadar asam urat yaitu 54 subjek dan tekanan darah 140/90-159/99 yang
paling banyak mengalami peningkatan kadar asam urat sebanyak 41 subjek. Berdasarkan
dari hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat hubungan yang cukup antara kadar asam
urat dengan hipertensi dengan nilai kolerasi pada uji spearman 0.478 dengan kejadian
peningkatan kadar asam urat dan hipertensi ditemukan banyak terjadi pada usia 40-49
tahun.
Abstract
Non-Communicable Diseases (NCDs) are diseases that cannot be transmitted from
one person to another. An unhealthy lifestyle will cause hyperuricemia which will lead
to Non-Communicable Diseases (NCDs) in women at Salewangan Regional Public
Hospital of Maros. This research used descriptive with cross sectional approach. The
result of research showed that from 100 research subjects who experienced the highest
increase urid acid level based on age, namely, 40-49 years as many as subjects with a
median of 7,85 mg/dL, with hypertension of 1-4 years that the most increasing uric acid
levels were 54 subjects and blood pressure of 140/90-159/99 in which the
mostexperienced increase uric acid levels of 41 subjects. Based on the result of the
research can be concluded that there is a sufficient relationship between level uric acid
in hypertension with a correlation value in Spearman test of 0,478 with the incidence of
increasing uric acid levels and hypertension commonfound in the age of 40-49 years.
PENDAHULUAN
Penyakit Tidak Menular (PTM) untuk memelihara kelangsungan
dapat diketahui sebagai penyakit yang hidup. Tubuh menyediakan 85 persen
tidak dapat ditularkan dari seseorang senyawa purin untuk kebutuhan setiap
ke orang lain (Kemenkes, 2019). hari yang berarti bahwa kebuthan akan
Penyakit Tidak Menular (PTM) mulai purin yang berasal dari makanan
muncul dari beberapa faktor risiko hanya sekitar 15 persen. Makanan
yang tidak dapat divariasikan dan yang tinggi akan zat purin akan
faktor risiko yang dapat divariasikan. diubah menjadi asam urat.
Dari faktor risiko yang tidak dapat Hiperurisemia dapat membentuk
divariasikan oleh individu yaitu usia, kristal asam urat atau batu ginjal yang
jenis kelamin, dan genetika. akan membentuk sumbatan pada
Sedangkan faktor risiko yang dapat ureter (Kanbara, 2010).
divariasikan yaitu faktor kesadaran Dari data Riskesdas 2018
individu itu sendiri dan intervensi prevalensi dari penyakit sendi dari
social (Alifariki, 2015). golongan jenis kelamin, pada wanita
8,46% dan pada pria 6,13%. Pada data
Asam urat dapat diproduksi oleh
Riskesdas 2018 di Sulawesi Selatan
semua makhluk hidup, dimana asam
penyakit sendi dengan hasil 6,38%.
urat merupakan hasil dari proses
Hiperurisemia salah satu penyakit
metabolisme sel yang memiliki fungsi
3
tidak menular yang dimana kita urat adalah dari segi usia, asupan
ketahui bahwa hiperurisemia itu senyawa purin yamg berlebihan,
sendiri adalah peningkatan kadar asam berlebihnya mengkonsumsi alcohol,
urat dalam darah dan penyakit tidak kegemukan (obesitas), kurangnya
menular merupakan suatu penyakit melakukan aktivitas fisil,
yang biasa tidak kita ketahui mengkonsumsi obat-obatan diuretika,
dikarenakan tidak adanya muncul hipertensi, penyakit jantung dan gagal
gejala ataupun keluhan. Hiperurisemia ginjal (Sholihah, 2014).
dapat timbul akibat dari produksi
METODE
asam urat yang berlebihan dan
pembuangan asam urat yang kurang. Jenis penelitian yang dilakukan
Adapun faktor yang dapat adalah dekskriptif. Sampel dalam
mengakibatkan hiperurisemia yaitu penelitian ini adalah populasi yang
produksi asam urat dalam tubuh yang memenuhi kriteria penelitian di RSUD
meningkat karena tubuh memproduksi Salewangang Maros.
asam surat secara berlebihan dengan
penyebabnya antara lain adanya Populasi dalam penelitian ini
adanya penyakit kanker yang dialami dalam penelitian ini adalah populasi
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1 Kareteristik Subjek Penelitian
Persentase
Karateristik Subjek Penelitian Jumlah
(100%)
30-39 28 28%
Usia (tahun)
40-49 72 72%
4
Tabel 4.2 Profil Kadar Asam Urat Darah Berdasarkan Kelompok Usia
Jumlah Nilai Nilai
Kelompok Nilai Median
n % Minimum Maksimum
Usia (Tahun) (mg/dL)
(mg/dL) (mg/dL)
Tabel 4.3 Kadar Asam Urat Normal dan Hiperurisemia Berdasarkan Kelompok Usia
Tabel 4.3 menunjukkan hasil Pada usia 40-49 tahun dengan kadar
kadar asam urat berdasarkan usia pada asam urat normal sebanyak 22 subjek
30-39 tahun dengan kadar asam urat (31%) nilai median 4,35 mg/dL dan
sebanyak 15 subjek (54%) nilai yang mengalami hiperurisemia
median 4,9 mg/dL dan yang sebanyak 50 subjek (69%) nilai
mengalami hiperurisemia sebanyak 13 median 7,85 mg/dL.
subjek (46) nilai median 7,8 mg/dL.
Tabel 4.4 Kadar Asam Urat Normal dan Hiperuisemia Berdasarkan Lama Hipertensi
Kadar Asam Urat
Variabel (Normal) (Hiperurisemia)
n % Rata-rata n % Rata-rata
Lama Hipertensi
(tahun)
1-4 35 39 5,3 54 61 6,2
5-8 2 18 5,15 9 82 8,6
(Sumber : Data Sekunder, 2020)
Tabel 4.4 menunjukkan hasil (61%). Lama hipertensi 5-8 tahun
lama hipertensi 1-4 tahun dengan dengan kadar asam urat normal
kadar asam urat normal sebanyak 35 sebanyak 2 (18%) nilai median 5,15
subjek (39%) nilai median 5,3 mg/dL mg/dL dengan kadar asam urat yang
dengan kadar asam urat yang mengalami hiperurisemia sebanyak 9
mengalami hiperurisemia sebanyak 54 subjek (82%) nilai median 8,6 mg/dL.
Adapun PTM yang bisa disebabkan oleh BLUD RSU Provinsi Sulawesi
Tenggara. 3(1), 214–223.
hipertensi adalah jantung koroner dan
stroke, sehingga untuk mencegah PTM Dian Pertiwi, Almurdi, Elmatris Sy.
(2014). Hubungan Asam Urat
pasien perlu untuk mengontrol tekanan Dengan Gula Darah Pada
darah dan salah satu caranya adalah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Yang Mengalami Obesitas.
dengan mengontrol kadar asam urat Fakultas Kedokteran. Universitas
darah. Andalas Padang. Jurnal Kesehatan
Andalas, 8(2)79-84.
Adapun keterbatasan dalam
Kemenkes, RI., (2019). Buku Pedoman
penelitian ini adalah data yang diambil Pencegahan Penyakit Tidak
hanya enam bulan terakhir sehingga Menular. Direktorat Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Tidak
jumlah sampel yang didapatkan hanya Menular. Kemenkes RI. Jakarta.
sedikit dan ada beberapa data rekam Kanbara, A., Hakoda, M., Seyama I.
medis yang kurang lengkap (diagnosa (2010). Urine Alkalization
Facilitates Uric Acid Excretion,
penyakit) sehingga penelitian mengalami Nutritional Journal, 9(45)
kesulitan dalam menganalisa data rekam Nurlali Farida Muhajir, Subrata TW,
medis pasien. Buton A. (2012). Hubungan Antar
Usia Dengan Kadar Asam Urat
KESIMPULAN Darah Di laboratorium Puskesmas
Srimulyo, Thiharjo, Sleman,
Kejadian hiperurisemia dan Yogyakarta. STIKes Guna Bangsa
hipertensi ditemukan banyak terjadi pada Yogyakarta.
Riskesdas. (2018). HASIL UTAMA
kelompok wanita usia produktif 40-49 RISKESDAS 2018 Kesehatan. 200.
tahun yang mengalami hipertensi. http://www.depkes.go.id/resources/
download/info-terkini/materi_rakor
Wanita dengan karateristik seperti diatas pop_2018/Hasil Riskesdas
memiliki faktor risiko mengalami penyakit 2018.pdf
Sholihah, F. M. (2014). Diagnosis And
tidak menular. Terdapat hubungan yang Treatment Gout Arthritis. Majority,
cukup antara kadar asam urat darah 3(07)
Sun HL, Pei D, Lue K-H, Chen Y-L. Uric
dengan hipertensi didapatkan nilai kolerasi Acid Levels Can Predict Metabolic
pada Uji Spearman yaitu 0,478 dengan Syndrome and Hypertension in
Adolescents: A 10-Year
nilai signifikan 0,01. Longitudinal Study. PLoS One.
2015 Jan;10(11):e0143786.
Seong Kyu Kim, MD, PhD and Jung-Yoon
Choe, MD, PhD. (2019).
DAFTAR PUSTAKA Association Between Smoking and
Serum Uric Acid In Korean
Alifariki, L. O. (2015). Analisis Faktor Population. South Korea, 98(7)
Determinan Proksi Kejadian Tinah, P. (2010). Faktor-Faktor Risiko
Hipertensi di Poliklinik Interna Hiperurisemia (Studi Kasus Di
9