BAB III
JARINGAN FISIK, SATUS
SAAT INI DAN USULAN
Bangunan utama Daerah Irigasi Pemali Hilir berupa Bendung Notog di sungai
Pemali dengan pengambilan sebelah kanan.
Bendung dan jaringan irigasi ini terletak di desa Paku Laut Kecamatan Margasari
Kabupaten Tegal yang dibangun pada tahun 1893 dan direhabilitasi oleh Prosida
pada tahun 1971.
Bangunan Bendung ini terdiri dari :
Ambang Bendung : Panjang 85 meter
Pintu Pengambilan : 7 buah
Pintu Pembilas : 2 buah
Secara umum kondisi bendung cukup baik, bisa berfungsi sebagaimana mestinya
dan dapat menangkap air yang ada pada sungai Pemali sesuai kebutuhan.
Kerusakan – kerusakan yang terjadi pada bendung Notog adalah sebagai berikut :
- Sayap hilir kiri bendung rusak
- Balok daun pintu pembilas rusak 1 buah
- Pintu intake rusak 1 buah
Kondisi morfologi sungai secara umum berbelok-belok dan pada posisi dekat
bendung sungainya lurus. Kondisi airnya keruh banyak mengandung sedimen
yang melayang, kantong lumpur yang ada perlu direhabilitasi kembali.
Untuk bendung Notog tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan ini karena masuk
dalam lingkup pekerjaan Pemali Kanan yang didesain tahun 2010 PT. Yodya
Karya.
Pintu pengambilan ke arah Saluran Induk Pemali menggunakan pintu sorong baja
yang dilengkapi dengan alat ukur debit. Kondisi saat ini, pintu intake tidak
berfungsi atau rusak 1 buah perlu diperbaiki agar pembagian air dapat berjalan
lancar.
Keadaan pembilasan yang baik adalah jika lantai pembilas pada kedalaman rata –
rata sungai. Namun demikian, jika hal ini berarti terlalu dekat dengan dengan
ambang pengambilan, maka lantai itu dapat ditempatkan lebih rendah asal
pembilaan dicek sehubungan dengan muka air hilir (tinggi energi yang tersedia
untuk menciptakan kecepatan yang diperlukan.
Untuk penyempurnaan operasi dan pengukuran debit pada Jaringan Irigasi Pemali
Hilir, diusulkan pada masing-masing bangunan alat ukur dipasang peil scale baru
untuk memudahkan pembacaan debit yang mengalir di saluran.
Tabel 3.1. Debit Andalan dan Kebutuhan Air untuk areal seluas 25.232,00 Ha.
Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan Perencana PT. Maxitech Utama Indonesia tahun
2010
Jika kondisi saluran induk, saluran sekunder maupun saluran tersier baik dan tidak
terjadi kebocoran – kebocoran, maka air yang ada bisa mengairi sampai ke hilir
dengan sistem giliran, walaupun masih kurang dari yang diharapkan oleh petani.
Hal ini memperbesar laju sedimentasi pada saluran induk maupun saluran
sekunder yang berakibat mempersempit penampang, dan bilamana telah
mencapai kondisi tertentu dapat mengakibatkan timbulnya tumbuh – tumbuhan /
rumput yang menggangu aliran air.
Sedimentasi banyak dijumpai pada saluran dan bangunan Jaringan Irigasi Pemali
Kiri, karena saluran irigasi pada Jaringan Irigasi Pemali Kiri kecepatan aliran
airnya tidak direncanakan untuk menghanyutkan lumpur sehingga jika
pemeliharaannya kurang, dalam waktu lama akan terjadi pendangkalan saluran
irigasi
Masalah pelumpuran yang terjadi pada Jaringan Irigasi Pemali Kiri bagian hulu
tidak begitu berat. Tetapi dibagian tengah dan hilir terjadi pendangkalan saluran.
Hal ini perlu dilakukan rehabilitasi jaringan irigasi untuk memaksimalkan pelayanan
pembagian air sampai areal bagian hilir dari jaringan irigasi ini.
Pada saat ini Jaringan Irigasi Pemali Kiri sangat perlu direhabilitasi antara lain :
- Perbaikan / bongkar pasang baru lining dan lantai yang rusak,
- Sol lining yang bocor,
- Pasangan lining baru untuk tanggul yang rawan longsor,
- Normalisasi Saluran / Pengerukan endapan dan pembersihan wallet,
- Peninggian tanggul yang limpas air,
- Setiap deletasi lining beton diganti karet sealant,
- Normalisasi saluran gendong,
- Perbaikan bangunan air yang rusak,
- Normalisasi bangunan cross drain sesuai dengan kapasitas.
Secara rinci usulan perbaikan untuk saluran pada Jaringan Irigasi Pemali Kiri
dapat dilihat pada Lampiran Daftar Usulan Pekerjaan Saluran.
Secara rinci usulan perbaikan untuk bangunan dapat dilihat pada Lampiran Daftar
Usulan Pekerjaan Bangunan.
Kondisi saluran pembuang / drainase saat ini tidak terawat dengan baik. Hal ini
mengakibatkan buangan air tidak dapat langsung terbuang ke Sungai sehingga
menggenangi areal persawahan.
Jalan Inspeksi secara umum sudah memerlukan perawatan dan perbaikan karena
kondisinya sudah tidak memadai lagi bahkan di daerah pemukiman yan padat. Tanggul –
tanggul saluran sudah difungsikan sebagai rumah sehingga menyulitkan di dalam
melakukan pekerjaan O&P. Sedangkan jalan masuk lokasi pada umumnya sudah baik
karena dapat memanfaatkan jalan – jalan desa maupun jalan kabupaten yang sebagian
sudah diaspal.
Usulan untuk saluran dan bangunan pada jaringan irigasi Pemali Kiri dapat dilihat pada
lampiran.