Anda di halaman 1dari 25

 

STATISTIKA EKONOMI I
Chapter 8 –   Analisis Variansi

Rengganis Banitya Rachmat


rengganis.rachmat@gmail.com
 

Analisis Variansi
Teknik untuk mengetahui perbedaan atau persamaan
dua atau lebih observasi, dengan cara mengadakan
perbandingan antara dua atau lebih mean (rata-rata).
 

Analisis Varian Sederhana



 

Analisis Varian Sederhana



 

Analisis Varian Sederhana



 

Analisis Varian Sederhana


Distribusi F

e. contoh :
Level signifikasi (5%), df pembilang =2, df penyebut = 12  dari tabel
distribusi F didapat nilai Fkritis = 3,89
Dari tabel 8.1 nilai Fobservasi = 8,3.
Nilai Fobservasi > Nilai Fkritis   Ho DITOLAK (artinya terdapat perbedaan
antara rata2 sampel, shg data bukan berasal dr populasi yg sama)
 

df(1,3)

df(7,6)

df(12,40)
 

Analysis of Variance (ANOVA)


1. Digunakan bila ingin membandingkan dua atau lebih
rata-rata populasi secara simultan.
2. Asumsi dalam ANOVA:
a. Populasi-populasi yang diteliti memiliki distribusi
normal
b. Populasi-populasi tersebut memiliki deviasi standar
yang sama (atau varians yang sama)
c. Sampel yang ditarik dari populasi tersebut bersifat
bebas dan sampel ditarik secara acak
 

Prosedur pengujian hipotesis


1. Formulasi hipotesis nol dan alternatif
2. Pilih taraf nyata
3. Uji statistik yang sesuai adalah distribusi
F
4. Aturan pengambilan keputusan
5. Nilai hitung uji statistik
 

Contoh soal
 Tabel berikut ini berisi data skor hasil
kerja karyawan yang telah mendapat tiga
macam metode instruksi. Ujilah hipotesis
bahwa mean nilai hasil kerja dari 3
metode instruksi adalah tidak berbeda
 

Metode instruksi
 A1 A2 A3
86 90 82
79 76 68
81 88 73
70 82 71
84 89 81
Total 400 425 375
Mean 80 85 75
 

Langkah-langkah pengujian
1. Formulasi hipotesis
Ho : μ1 = μ2 = μ3
Ha : tidak semua populasi mempunyai
mean yang sama

2. Taraf nyata (α = 0,05) 


 

3. Uji statistik
uji yang sesuai adalah distribusi F.

4. Aturan pengambilan keputusan


k-1 = 3 –  1 = 2 (derajat bebas pembilang)
N-k = 15 –  3 = 12 (derajat bebas penyebut)
F0,05;(2;12) = 3,89
Fhitung ≤ 3,89 →  Ho diterima
Fhitung > 3,89 →  Ho ditolak
 

5. Nilai F hitung
SSr = 250 sehingga MSSr = 125
SSu = 448 sehingga MSSu = 37,33
F hitung = MSSr/MSSu
= 125 / 37,33 = 3,35

KESIMPULAN:
F hitung = 3,35 < Ftabel = 3,88 jadi HO
DITERIMA
 

Kasus sampel yg tdk sama


banyaknya
 

Analisis Varian Dua Faktor


1. Rasio F dapat diperbesar dengan memperkecil penyebutnya, dengan cara
menambah faktor yang diamati

Perbedaan efisiensi operator memperkecil penyakit pada rasio F.


“ ”
 

Anova Dua Faktor


 

STATISTIKA EKONOMI I
Chapter 9 –   Angka Indeks

Rengganis Banitya Rachmat


rengganis.rachmat@gmail.com
 

Angka Indeks
 Digunakan untuk membandingkan satu nilai lain dr variabel yang
sama.
 Nilai berupa data tunggal atau data berurutan.
 Guna lainnya : melihat perkembangan perusahaan atau besar
perubahan dari waktu ke waktu (trend).
 Macam Indeks :
1. Indeks harga, u/ menunjukkan perubahan harga barang
2. Indeks kuantitas, u/ menunjukkan perubahan kuantitas suatu
barang
3. Indeks nilai, u/ melihat perubahan nilai barang yang dihasilkan.
4. Indeks penduduk, dll
 

Angka Indeks
 Pemilihan periode dasar
 Periode dasar adalah nilai yang dijadikan pembanding, dan
biasanya dinyatakan dalam angka indeks sebesar 100.
 Secara umum :
 Periode dasar dipilih dimana keadaan ekonomi relatif stabil
 Periode dasar tidak jauh dari periode yang dibandingkan
 Pemilihan penimbang
 Dilakukan jika menginginkan hasil perbandingan yang
prima/baik.
 

Metode Penentuan Angka Indeks


 Metode Tidak Tertimbang
1. Metode angka relatif

2. Metode gabungan sederhana


 

Metode Penentuan Angka Indeks


 Metode Tidak Tertimbang
3. Metode rata-rata angka relatif
 

Metode Penentuan Angka Indeks


 Metode Indeks Tertimbang
1. Metode gabungan sederhana tertimbang
a. Perumusan Laspeyres
b. Perumusan Paasche
c. Perumusan Drobisch
d. Perumusan Fisher
e. Perumusan Marshall-Edgeworth
2. Metode rata-rata tertimbang angka relatif
3. Metode berangkai

Anda mungkin juga menyukai