TUGAS
Oleh :
NUR SODIQ
NIM : 1912000105
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga penelitian ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penelitian ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Nur Sodiq
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Ayu Sri Menda Br Sitepu, Pengembangan Kreativitas Siswa (Guepedia Publisher, 2019) hal. 34
2
Nurla Isna Aunillah, Membentuk Karakter Anak ,(Yogyakarta: Flashbooks,2015), hlm.71- 72
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat penulis kemukakan
permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu:
C. Batasan Masalah
Agar peneliti lebih focus pada penelitian dan tidak melebar kemana-mana ini
hanya mengkaji pada meningkatkan kreativitas anak usia dini melalui bermain
playdough kelas B usia 5-6 tahun di RA Mutiara Bunda Jambi.
b) Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan secara praktis dapat bermanfaat untuk :
1.) Untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Metedologi penelitian
pendidikan anak usia dini.
2.) Bagi peserta didik: dapat mempermudah anak mengembangkan
kemampuan kreativitas dalam pembelajaran.
3.) Bagi guru: untuk memperbaiki metode pembelajaran yang dikelola
guru, dalam mengembangkan kemampuan kreativitas.
4.) Bagi sekolah: untuk memberikan masukan bagi sekolah sebagai
bahan refleksi untuk mengembangkan kemampuan kreativitas anak.
Masyarakat
A. Defenisi Kreativitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kreativitas adalah
kemampuan untuk menciptakan atau sebuah daya cipta. Kreativitas juga bisa
diartikan sebagai kreasi terbaru dan masih orisinil yang tercipta. Ini karena
kreativitas suatu proses mental yang unik untuk menghasilkan sesuatu yang baru,
berbeda dan orisinil.
5
6
3
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, hal. 60
7
b. Ciri Kreativitas
Memahami ciri kreativitas sangat penting bagi pendidik anak usia dini,
karena dengan mengetahui dan memahami ciri-cirinya, maka akan
membantu anak dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal.
Menurut Desmita (Fakhriyanti, Diana Vidya, 2010) ciri kreativitas
yaitu:
1. Mempunyai daya imajinasi yang kuat.
2. Senang mencari pengalaman baru.
3. Memiliki inisiatif.
4. Mempunyai minat yang luas.
5. Selalu ingin tahu.
6. Mempunyai kebebasan dalam berpikir.
7. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat.
8. Mempunyai rasa humor.4
4
Anik Lestariningrum dkk. Inovasi Pembelajaran Anak Usia Dini. (CV. Bayfa Cendikia
Indonesia, 2021) hal. 41-42
8
b. Cacat Tubuh
Tubuh anak yang kurang sempurna tentunjuga akan mempengaruhi pada
perkembangan anak sehingga keadaan tubuh mempengaruhi cara berfikir
seseorang, karena anak yang cacat belajarnya juga akan menjadi terganggu.
2. Faktor Psikologi
a. Intelegensi
Kecerdasan pada umumnya diartikan sebagai Psiko-fisik dalam mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang
tepat. Bila dikaitkan dengan kecerdasan otak adalah organ yang paling
dibandingkan dengan organ lain.
Anak yang memiliki intelegensi tinggi akan lebih berhasil dibandingkan
dengan intelegensi yang rendah, seorang anak yang memiliki intelegensi yang
normal atau tinggi maka akan dapat berfikir lebih kreatif dan berhasil dengan
baik.
b. Kesiapan
Kesiapan menunjukkan kondisi anak untuk menanggapi dan mempraktekkan
suatu kegiatan yang memicu sikap mental, keterampilan dalam melakukan
kegiatan tertentu. Kesiapan ini sangat perlu di perhatikan dalam proses
belajar, karena bila anak dalam proses belajar yang sudah siap maka
kreatifitas anak akan muncul.
c. Kematangan
Suatu tingkatan dalam pertumbuhan seseorang, dimana sudah siap untuk
melakukan kecakapan baru. Dengan kata lain sudah siap (matang).
d. Motif
Proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong anak agar
dapat kreatif dalam belajar, mempunyai motif dalam berfikir dan
9
3. Faktor Kelelahan
Kelelahan sangat mempengaruhi berfikir, agar dapat berfikir haruslah
mejaga diri jangan sampai kelelahan dalam belajar, berikan anak waktu untuk
istirahat saat anak merasa kelelahan sehingga anak merasa nyaman dalam
belajar.
4. Faktor Keluarga
Keluaraga (family) adalah sekolah yang utama bagi anak. Anak memulai
segala hal dari keluarga. Anak akan menjadikan orang tua atau orang yang
lebih dewasa sebagai role model di setiap tingkah laku yang ditunjukan
kepada anak.
5. Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi kreatifitas anak meliputi metode
pembelajaran, kurikulum, relasi guru dengan anak, anak dengan anak, disiplin
sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keeadaan gedung,
metode belajar, dan tugas rumah.
10
6. Faktor Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan kreatifitas anak, ini
merupakan faktor yang sangat penting, karena perkembangan dan
kematangan anak sangat di pengaruhi oleh lingkungan.
1. Hadiah (Reward)
Sebagain besar banyak mengartikan bahwa hadiah sebagai suatu
apresiasi positif terhadap apa yang di capai seseorang atau anak, tahukah
bahwa hadiah dapat merusak motivasi intrinsik dan mematikan
kreativitas. Karena anak merasa menerima hadiah merupakan tujuan
utama saat akan melakukan segala sesuatu.
2. Persaingan (Kompetisi)
Anak-anak memiliki ambisi agar selalu menjadi yang terbaik
apabila pekerjaannya akan nilai. Saat itu akan menimbulkan persaingan
antar anak yang lain, kerena sudah menjadi suatu kebiasaan yang
memperoleh nilai terbaik akan menerima hadiah. Hal ini akan terjadi
dalam kehidupan sehari-hari dan sayangnya akan dapat mematikan
kreativitas.
4. Keluarga
Keluarga sangat mempengaruhi perkembangan anak, karena
keluarga sebagai tempat pembentukan watak anak selain pembentuk
kepribadian anak. Orang tua memegang peranan penting pada
perkembangan anak. Sering kali keinginan orang tua membantu anak
berpartisipasi dengan sabaik mungkin, mereka mendorong dalam
bidang-bidang yang tidak di minati oleh anak. Akibatnya mereka tidak
menyukai kegiatan tersebut sehingga tidak menghasilkan sesuatu yang
betul-betul kreatif.5
5
Ni Luh Ika Windayani, M.Pd dkk, Teori dan Aplikasi Pendidikan Anak Usia Dini. (Yayasan
Penerbit Muhammad Zaini, 2021) hal.40-47
6
Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada anak usia taman kanak-kanak,
(Jakarta : Kencana, 2010), h. 13
12
dikembangkan dengan baik oleh guru dan orang tua sebagai ujung tombak dan
sebagai sekolah yang pertama bagi kehidupan anak tersebut.
7
Zain Studens. Ac/2013/04/08.Permainandan Kreativitas Anak Usia Dini
14
2. Pengertian Bermain
Menurut bahasa bermain berasal dari kata dasar main yang berarti
melakukan aktivitas atau kegiatan untuk menyenangkan hati. Dengan kata lain,
bermain merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas anak untuk bersenang-
senang. Adapun menurut para ahli pendidikan anak pengertian bermain adalah:
a. Menurut Piaget
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan
menimbulkan kesenangan atau kepuasan bagi diri sendiri.
b. Menurut Parten
Bermain adalah seuatu kegiatan sebagai sarana bersosialisasi dan dapat
memberikan kesempatan anak bereksplorasi, menemukan,
mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara
menyenangkan.
c. Menurut Buhler dan Denziger
Bermain merupakan kegiatan yang menimbulkan kenikmatan.
d. Menurut Docket dan Fleer
Bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui bermain anak
akan memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan
kemampuan dirinya.
15
e. Menurut Mayesty
Bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari,
karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan.8
8
M. Fadillah, Bermain & Permainan (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2019) hal. 22
9
Andi Yudha Asfandiyar, Kenapa Guru Harus Kreatif?(Bandung: DAR! Mizan, 2009) hal. 78-79
16
5. Playdough
Playdough merupakan media yang mudah didapat, tidak mahal, dan
aman bagi anak. Playdough juga dapat dibuat oleh guru yang digunakan
sebagai media pembelajaran. Selain itu playdough jenis permainan yang
sangat menyenangkan bagi anak. Menurut Diyu, playdough adalah alat
bantu pembelajaran berupa adonan mainan yang terbuat dari tepung yang
mudah dibentuk oleh anak berguna untuk melatih kegiatan koordinasi jari
jemari tangan dengan mata.10
Playdough termasuk kedalam alat permainan edukatif untuk anak usia
dini karena media ini memenuhi ciri-ciri sebagai berikut
(Eliyawati,2005:63) :
a. Ditujukan untuk anak usia dini
b. Berfungsi untuk mengembangkan aspek-aspek anak usia dini
c. Digunakan berbagai cara, bentukdan bermanfaat multi guna
d. Aman tidak berbahaya bagi anak
e. Dirancang untuk mendorong aktivitas dan kreativitas anak
f. Bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan
g. Mengandung nilai pendidikan
10
Nurnaningsih Ahmad, Rena Madina dan Samsiar Rivai “Deskripsi Pengenalan Bentuk Geometri
Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Teratai Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo”.
(OnLine), Tersedia di: http://kim.ung.ac.id (02 Juni 2017)
17
a. Perkembangan Motorik
Penggunaan playdough dapat membantu anak melatih keterampilan
motorik dengan tangan, ketika memanipulasi playdough dengan jari-
jari mereka, contohnya keterampilan mencubit, meremas atau
menyodok saat mereka bermain dengan playdough.
b. Perkembangan Kognitif.
Dengan menggunakan playdough dapat membantu anak dalam melatih
imajinasi dan kemampuan kognitif seperti imitasi, simbolisme dan
pemecahan masalah. Hal ini membantu anak belajar lebih banyak
tentang lingkungan sekitar dan menirukan benda dengan playdough.
c. Perkembangan Emosi.
Dengan menggunakan playdough dapat membantu anak untuk tenang
disaat frustasi atau marah, Memegang dan meremas adonan bermain
dapat menghasilkan efek menenangkan pada anak dan merasa nyaman
dalam mengekspresikan diri.
d. Perkembangan Sosial
Dengan menggunakan playdough dapat membantu anak
mengembangkan keterampilan sosial saat bermain bersama dengan
anak yang lain. Selain itu bermain playdough memberikan kesempatan
bagi anak untuk latihan bekerja sama dan berbagi.
Cara membuatnya:
1. Masukkan tepung terigu dan garam dalam wadah. Aduk hingga rata.
Sisihkan.
18
8. Manfaat Playdough
Manfaat yang didapatkan ketika menerapkan playdough, yakni:
a. Mengembangkan Kemampuan Fisik Motorik Halus Anak
b. Memudahkan anak dalam membentuk benda yang di inginkan.
c. Meluweskan jari-jemari anak. d. Membuat otot-otot ringan bekerja
dengan baik.
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN
19
20
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti tanpa
campur tangan orang lain, yaitu peneliti yang langsung memperoleh data
dari subyek yang diteliti. Data primer dapat diperoleh melalui wawancara,
observasi dan angket.
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang tidak langsung dari sumbernya, dapat
di contohkan seperti mendapat dari orang lain atau objek lain atau juga
dapat dari data-data dokumen yang ada.
Sumber data
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah
ketersediaan sumber data. Penelitian kuantitatif lebih pada menjelaskan
(explaining, explain), karena lebih pada memahami orang (objek masyarakat),
sedangkan penelitian kualitatif lebih pada memahami (memahami) fenomena sosial
atau objek saat ini, karena merupakan studi tentang manusia (society as Sebuah
subjek).
Menurut sumber yang diperoleh dalam penelitian ini, adalah kata-kata dari
peristiwa dan dokumen dalam penelitian ini. Sumber data yang diperoleh adalah
catatan yang dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan guru (Catatan
Lapangan).
2. Subjek Penelitian
Merupakan tujuan untuk mendapatkan informasi yang mana dapat
memberikan sesuatu hal yang berhubungan dengan penelitian. Subjek
penelitian ini adalah guru dan murid dari kelompok B, guru dan murid
murupakan subjek ini dapat dikatakan sebagai informan.
Dalam studi kelas berdasarkan studi lapangan kualitatif, sampel
diperoleh dari populasi atau subjek, sampel digunakan sampling atau subjek
yang disesuaikan dengan kebutuhan. Pada umumnya objek pengambilan
sampel atau penyesuaian ini disebut ketergantungan lateral.
Pada teknik purposive sampling, yang ditekankan untuk menjadi
sampel adalah karena adanya pertimbangan karakteristik atau ciri-ciri
tertentu, pertimbangan tersebut tak lepas dari penelitian.
Berdasarkan metodologi tersebut, penelitian ini menetapkan guru RA
Mutiar Bunda sebagai keyinforman, responden tambahan sebagai siswa,
dan responden tambahan sebagai guru. Pengembangan Kreativitas anak usia
dini dalam bermain playdough.
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data
yang biasanya dilakukan oleh peneliti. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau
gabungan dari metode yang ada tergantung masalah yang dihadapi.
22
1) Metode Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung. 11
Jenis observasi yang diterapkan adalah observasi nonpartisipan yaitu
peranan tingkah laku peneliti dalam kegiatan-kegiatan yang berkenaan
dengan kelompok yang diamati kurang dituntut. Artinya dimana peneliti
tidak turut ambil bagian dalam kehidupan orang yang di observasi.
Pengambilan data melalui proses observasi dilakukan oleh peneliti
sendiri. Observasi dilakukan pada kelas yang dijadikan subjek penelitian
untuk mendapatkan gambaran langsung tentang pelaksanaan
mengembangkan kemampuan motorik halus melalui playdough.
11
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), hal. 149.
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta,
2010), hal. 317
13
Nasution, Metode Research (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), hal.113.
23
Apabila dilihat dari sifat atau teknik pelaksanaannya, maka wawancara dapat
dibagi atas tiga macam, yakni:
3) Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal yang menyerupai
catatan-catatan, transkip, buku, notulen, surat kabar, majalah, legger,
agenda dan sebagainya. 14 Dengan demikian metode dokumentasi adalah
bentuk sumber data tentang informasi yang berhubungan dengan
dokumentasi baik yang remi maupun tidak resmi. Metode dokumentasi ini
penulis gunakan untuk menghimpun data yang berupa catatan-catatan,
sejarah singkat sekolah, struktur organisasi sekolah, daftar nilai, tenaga
pengajar, administrasi dan data siswa atau guru serta dokumen-dokumen
lainya yang berhubungan dengan penelitian dan dibutuhkan oleh penulis.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan dan mengenai hal-hal yang
berkenaan dengan kondisi obyektif di RA Mutiara Bunda Jambi seperti
sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru,keadaan
peserta didik, dan lain-lain.
14
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta,
2013) hal. 274
24
Dalam proses analisis data, peneliti menggunakan model Miles dan Huberman,
yaitu ada tiga macam kegiatan:
1) Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, data yang direduksi akan
memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
Karena pada dasarnya data yang terkumpul dari lapangan begitu kompleks,
rumit dan belum bermakna, kemudian direduksi. data yang dianggap
pentinga dan relevan yaitu yang berkaitan dengan hasil mengembangkan
motorik halus melalui playdough.
2) Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah
dipahami. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singakat,
bagan, hubungan antara kategori, flowchat dan sejenisnya.
Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah
teks naratif. Supaya data yang banyak dan telah direduksi mudah dipahami
baik oleh peneliti maupun orang lain, maka data tersebut perlu disajikan,
25
C. Jadwal Penelitian
Tabel 1
Jadwal Penelitian
September Oktober November Desember
No Jenis Kegiatan Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Menyusu Rancangan
1
Penelitian
1. Perumusan Masalah
2
2. Tujuan Penelitian
1. Kerangka Teori
3
2. Metodologi
1. Menyusun Hasi
4 Temuan
2. Kesimpulan
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
2) Misi
- Menanamkan pengetahuan dasar tentang Ketuhanan Yang Maha
Esa
- Meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
- Menanamkan rasa hormat dan berbakti kepada orangtua dan patuh
kepada guru
- Menciptakan lingkungan RA Mutiara Bunda yang harmonis.
27
28
Tabel 2:
Kondisi Guru RA Mutiara Bunda Jambi
No Guru Jumlah
1 Kepala Sekolah 1
2 Guru 3
Jumlah 4
Sumber: Dokumen RA Mutiara Bunda Jambi
Tabel 3
Keadaan Sarana dan Prasarana RA Mutiara Bunda Jambi
Kondisi
No Jumlah Barang Jumlah
Baik Kurang Baik
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Guru 1
3 Ruang Kelas 2
4 Kamar Mandi 1
5 Area Bermain 1
6 Papan Tulis 2
B. Temuan Khusus
Temuan khusus ini merupakan hasil peneliti dilapangan untuk menggali data,
mengungkap fakta-fakta yang terjadi di lapangan, dan menemukan jawaban serta
isu-isu kunci yang diangkat oleh peneliti.
1) Bagaimana cara guru merencanakan Kreativitas Anak Melalui
Bermain Plaudough.
A. KESIMPULAN
Bedasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, maka dapat penulis
simpulkan bahwa tingkat kreativitas anak usia dini di RA Mutiara Bunda Jambi
sudah baik. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan kreativitas anak dapat
ditingkatkan dengan metode proyek melalui kegiatan bermain Playdough. Dilihat
dari adanya semangat dan antusias peserta didik dalam melakukan kegiatan melalui
bermain Playdough. Memang tidak semua peserta didik mempunyai semangat dan
minat yang sama, tetapi sebagian besar mereka sudah menggunakan imajinasinya
dengan baik. Dilihat dari kekreativan anak dalam membuat sebuah karya dari
adonan Playdough. Selain daripada itu sebagian anak dapat melakukan kegiatan
bermain dengan tidak meniru hasil karya temannya sendiri dan dapat mengikuti
instruksi dari guru.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis
mengemukakan saran sebagai berikut :
C. PENUTUP
Alhamdulillahhirobbil’alamin segala puji hanya milik Allah SWT, karena
berkat kasih sayang serta rahmat Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk tugas perkuliahan
32
33
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) di Sekolah Tinggi Agama Islam
Ma’arif Jambi.
DAFTAR PUSTAKA
34