Oleh Kelompok: 06
Dosen Pembimbing
Indrawati, M.Pd. I
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PENUTUP..................................................................... 15
a. Kesimpulan ....................................................................... 15
b. Daftar Isi ........................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan peraturan pemerintah yang tercantum dalam UU pasal
28 ayat 1 Sidiknas nomor 20/2003, PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan lembaga pendidikan yang diperuntukkan untuk anak usia 1-8
tahun. Usia dini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan si kecil
yang harus dioptimalkan secara maksimal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Emosi?
2. Apa Fungsi Emosi?
3. Apa Jenis Emosi?
4. Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui Apa Pengertian Emosi?
2. Mengetahui Apa Fungsi Emosi?
3. Mengetahui Apa Jenis Emosi?
4. Mengetahui Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial emosi anak usia dini?
5. Mengetahui Apa Problematika perkembangan sosial dan emosi anak
usia dini?
6. Mengetahui Apa Tugas perkembangan emosi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EMOSI
Apakah yang di maksud dengan emosi?
Emosi sama dengan perasaan. Orang-orang telah mencoba untuk
memahami fenomena emosi selama ribuan tahun. Definisi utama emosi
mengacu pada perasaan kuat yang melibatkan pikiran, perubahan fisiologis,
dan ekspresi pada sebuah perilaku.
Contoh:
Seseorang berjalan menyusuri lorong gelap larut malam dan dia
mendengar sesuatu. Ada suara jejak di belakangnya dan dia
mulai gemetar, jantungnya berdetak lebih cepat, dan napasnya
semakin dalam.1
MENIMBULKAN
PERISTIWA PENAFSIRAN EMOSI
GEJALA FISIK
1
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK/Perdana Publising-Dr. Masganti Sit, M.Ag/Medan, Oktober
2012. Hal 127
6
Contoh:
Ketika seseorang berjalan menyusuri lorong gelap larut dan dia
mendengar sesuatu. Ada suara jejak kaki di belakangnya, dia
mulai gemetar, jantungnya berdetak lebih cepat, dan
pernapasannya menjadi lebih dalam dan pada saat yang sama dia
merasa takut.
GEJALA FISIK
PERISTIWA
GEJALA FISIK
Teori Schachter-Singer
2
Ibid. hal. 128
7
MENIMBULKAN
PERISTIWA ALASAN EMOSI
GEJALA FISIK
Teori Lazarus
Menyatakan bahwa pikiran harus datang sebelum emosi atau
rangsangan fisiologis. Dengan kata lain, seseorang harus terlebih
dahulu berpikir tentang situasi, sebelum dia mengalami emosi.
EMOSI
PERISTIWA PIKIRAN
MENIMBULKAN
GEJALA FISIK
3
Ibid. hal. 129
8
2. MEKANISME EMOSI
Bagaimanakah proses terjadinya emosi dalam diri seseorang?
Lewis and Rosenblum (Stewart, at. al. 1985) mengutarakan proses
terjadinya emosi melalui lima tahapan sebagai berikut.
b. Elicitors
Elicitors, yaitu adanya dorongan berupa situasi atau peristiwa.
Misalnya, ada peristiwa kebakaran.
c. Receptors
Receptor, yaitu aktivitas di pusat sistem syaraf, setelah indra
menerima rangsangan dari luar. Dalam hal ini mata melihat
peristiwa kebakaran maka mata berfungsi sebagai indra penerima
stimulus atau reseptor awal. Setelah mata menerima stimulus, ia
melanjutkan rangsangan tersebut ke otak sebagai pusat sistem
syaraf.
d. State
State, yaitu perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologi.
Dalam contoh kasus ini, setelah rangsangan mencapai otak maka
otak menerjemahkan dan mengolah stimulus tersebut serta
menyebarkan kembali stimulus yang telah diterjemahkan tadi ke
berbagai bagian tubuh lain yang terkait sehingga terjadi perubahan
fisiologis, seperti jantung berdetak keras, tekanan darah naik, badan
tegang atau terjadi perubahan pada hormon lainnya.
9
e. Expression
Expression, yaitu terjadinya perubahan pada daerah yang dapat
diamati, seperti pada wajah, tubuh, suara atau tindakan yang
terdorong oleh perubahan fisiologis. Contohnya, otot wajah
mengencang, tubuh tegang, mulut terbuka, dan suara keras berteriak
atau bahkan lari kencang menjauh.
f. Experience
Experience, yaitu persepsi dan interpretasi individu pada kondisi
emosionalnya. Dengan pengalaman individu dalam menerjemahkan
dan merasakan perasaannya sebagai rasa takut, stres, terkejut, dan
ngeri.4
B. FUNGSI EMOSI
Setelah kita mengetahui apa dan bagaimana mekanisme
terjadinya emosi pada individu, kita akan membahas tentang fungsi atau
peranan emosi pada perkembangan anak.
4
Perkembangan Sosial Emosional Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak/Yeni Rachmawati. Hal. 1.5
10
5
Ibid. hal. 1.7
11
C. JENIS EMOSI
Jenis-jenis emosi ini secara umum memiliki beberapa jenis di
antaranya:
a. Gembira
b. Marah
c. Takut
d. Sedih6
A. Faktor Hereditas
Rini Hildayati dkk (2007: 118) dalam bukunya
mengatakan bahwa faktor Hereditas berhubungan dengan
hal-hal yang diturunkan dari orangtua kepada anak
cucunya yang pemberian biologisnya sejak lahir. Islam
bahkan telah mengindikasikan pentingnya faktor hereditas
dalam perkembangan anak sejak 14 abad yang lalu. Nabi
Muhammad SAW, bersabda: “Menikahlah kalian dengan
sumber (penghentian) yang baik, akrena sesungguhnya hal
itu akan menurun kepada anak-anaknya.”(HR. Muslim)
6
Ibid. hal. 1.9
12
B. Faktor Lingkungan
Menurut Novan Ardy Wiyani dan Barnawi (2012:
35) faktor lingkungan diartikan sebagai kekuatan yang
kompleks dari dunia fisik dan sosial yang memiliki
pengaruh terhadap susunan biologis serta pengalaman
psikologis, termasuk pengalaman sosial dan emosi anak
sejak sebelum ada dan sesudah ia lahir. Faktor lingkungan
meliputi semua pengaruh lingkungan, termasuk di
dalamnya termasuk di dalamnya pengaruh keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
C. Faktor Umum
Faktor umum di sini maksudnya merupakan unsur-
unsur yang dapat digolongkan ke dalam kedua faktor
di atas (faktor hereditas dan lingkungan). Mudahnya,
faktor umum merupakan campuran dari faktor
hereditas dan factor lingkungan. Faktor umum yang
dapat memepengaruhi perkembangan anak usia dini
yakni jenis kelamin, kelenjar gondok, dan kesehatan.7
7
Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam
Vol. 14, No. 1, Juni 2017. Hal. 54
13
8
Ibid. hal. 56
14
KESIMPULAN
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik
dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan
adanya pemaduan itu siswa akan memeroleh pengetahuan dan
keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna
bagi siswa.
15
DAFTAR PUSTAKA
16