Anda di halaman 1dari 3

Frampton K 291 - 301

Dengan diterbitkannya learning from Las Vegas pada tahun 1927 yang ditulis oleh
Venturi, Denise Scott Brown, dan Steve Izenour, penilaian venturi yang sensitive dan
waras terhadap realitas budaya yang dihadapi praktik sehari-hari perlu mengatur
ketertiban terhadap ketidakteraturan. Yang tersirat disini, penulis dibawa untuk
mengakui kelebihan desain arsitektur dalam masyarakat yang secara eksklusif
dimotivasi oleh dorongan ekonomi. Pada akhir analisisnya, mereka hampir dibawa
untuk mengakui bahwa hilangnya suatu monument itu adalah ketidakhadiran yang
hampir tidak dapat dikompensasikan oleh kecanggihan. Kasino di Las Vegas adalah
ruang besar dengan pola dasar dari semua ruang interior public ketinggiannya
dikurangi karena alasan anggaran atau pendingin udara. Rentang yang mudah dicapai
dan volume diatur oleh Batasan mekanis dan ekonomis dalam ketinggian. Lain halnya
dengan stasiun, restoran, ataupun pusat perbelanjaan yang tingginya hanya sepuluh
kaki yang mana mencerminkan perubahan terhadap monumentalitas. Seperti ruang
stasiun Pennsylvania yang diganti dengan kereta di atas tanah dan grand central
terminal tetap utama megahnya. Venturi bertekad untuk menghadirkan Las Vegas
sebagai ledakan otentik fantasi popular. Tetapi, seperti yang dikatakan Maldonando
dalam bukunya La Speranza Progettuale (Desain, Alam, dan Revolusi) tahun 1970,
kenyataannya menunjukkan sebaliknya. Las Vegas adalah puncak komunikatif semu
dari manipulasi selama lebih dari setengah abad. Kekerasan diarahkan pada
pembentukan perkotaan yang Nampak bebas dan menyenangkan dimana manusia
manusia tidak memiliki kemauan inovatif.
Akan tetapi, lingkungan anglo-saxon telah merangsang reaksi yang tidak pandang bulu
terhadap semua bentuk ekspresi modernis dalam arsitektur. Hal ini merupakan sebuah
situasi yang oleh kritikus Charles Jencks diidentifikasi sebagai “post-Modern”. Dalam
bukunya The Language of Post-Modern Architecture (1997), Jencks secara efektif
mencirikan Post Modernisme sebagai seni Populis-Pluralis yang dapat dikomunikasikan
secara langsung. Arsitek Post-Modernis sering menggunakan rumah pribadi sebagai
kesempatan untuk memanjakan diri salam obsesi istimewa, seperti yang terlihat jelas
pada stanley Tigerman's Hot dog House. Setiap tahun populisme amerika tumbuh
semakin menyebar. Seperti pada Venturi’s Brant House di Greenwich dan Ehrman
House di Arkmonk, New York.
Rasionalisme
Tidak ada yang bisa lebih jauh dari program populis dari Gerakan Neo-Rasionalis Italia
yang disebut Tendenza yang mana merupakan upaya untuk menyelamatkan arsitektur
dan kota agar tidak dikuasai oleh kekuatan besar konsumerisme megalopolitan.
Kembali ke batas ‘arsitektur’ ini diprakarsai oleh penerbitan dua teks mani tunggal;,
Aldo Rossi’s L’architecttura della citta (1966) dan Giorgio Grassi’s La costruzione logica
dell’architecttura (1967). Yang pertama menekankan peran yang harus dimaninkan
oleh jenis bangunan yang mapan dalam menentukan struktur morfologis bentuk
perkotaan seiring perkembangan waktu. Sedangkan yang kedua berusaha merumuskan
aturan komposisi atau kombinatorial yang diperlukan untuk logika intrinsik arsitektur.
Keduanya ini menilai prinsip dimana bentuk seharusnya mengikuti fungsi.
Sebagian besar program modern adalah kesadaran yang tidak pantas untuk arsitektur
dan baginya ini memiliki jalan lain untuk apa yang disebut arsitektur analogis yang
elemennya harus diabstraksikan dari Bahasa vernacular. Rossi mencoba untuk
menghindari keyakinan buta akan kemajuan dengan Kembali ke tipologi bangunan dan
bentuk konstruksi paruh kedua abad ke-19. Pendekatan analogis ini seperti yang
dikatakan Rossi, antara ‘persediaan dan ingatan’, meresapi seluruh karyanya, dari
monument perlawanan seperti bunker yang diproyeksikan untuk Cuneo pada 1962
hingga pemakaman Modena tahun 1971. Orang italia lainnya yang memberikan
kontribusi penting bagi tendenza adalah Vittorio Gregotti melalui bukunya Il
terriotio dell’architecttura (1966) dan juga Enzo Bonfanti yang bersama Massimo
Scolari mengedit majalah Neo-Rasionalis Contraspazio pada paruh kedua tahun 1960-
an. Realisasi tendenza yang paling luas di luar italia terjadi di Swiss, Ticino, yang mana
aliran rasionalis telah berkembang di awal 1960-an. Sekolah Ticino memasukkan
arsitek yang karyanya muncul di bawah pengaruh rasionalis yang jauh lebih luas dalam
hal ini adalah Rumah Rotalinti Neo – Corbusian Aurelio Galfetti, Bellinzona (1961).
Sejak akhir 1960-an Neo Rasionalisme telah memperoleh pengikut yang luas di seluruh
benua Eropa. Di Prancis, pengaruhnya terlihat jelas di Noisy-le-Grand, Marne-la-Vallée,
Prancis. Di Jerman, neo-Rasionalisme telah menemukan manifestasi utama dalam karya
tipologis Mathias Ungers, Jurgen Sawade, and J.P. Kleihues. Yang signifikan pada
perkembangan di jerman ini adalah Adopsi Ungers dari pendekatan Neo-rasionalis yang
dimodifikasi ke dalam bentuk perkotaan, sesaat pulang dari AS pada tahun 1975.
Tesisnya saat itu mengatakan bahwa di masa depan kita akan sering menemukan diri
kita dihadapkan dengan masalah penyusutan metropolitan. Ungers merekomendasikan
strategi perkotaan yang terpisah-pisah yang terdiri dari bentuk-bentuk pembangunan
terbatas sesuai kendala topografi. Konteks tersebut muncul dalam proyek-proyek
seperti Hotel Berlin pada 1976. Satu-satunya realisasi kontekstualnya hingga saat ini
adalah schillerstrasse perimeter block di Berlin yang dipasang Kembali pada 1982.
Ungers telah menjadi ahli teori dan guru Neo-rasionalis utama di technisce Universitat
di Berlin dan kemudian di Universitas Cornell dimana selama 8 tahun, ia memimpin
Departemen Arsitektur.
Prinsip transformasi aktif di semua bidang baik alam, kehidupan, dan seni. Ini adalah
prinsip pembentukan (Gestaltungsprinzip) yang mampu mengorganisasikan unsur
berbeda menjadi sesuatu yang terencana. Landasan Arsitektur dalam dialektika
transformasi tipologis memberikan pengaruh besar pada arsitek Luksemburg, Robert
Krier. Ia menghabiskan beberapa tahun di Studio Cologne Ungers sebagai asistennya.
Strukturalisme
Pemahaman krier bersaudara bahwa “fungsi mengikuti bentuk”, sikap anti teknokratis
mereka dan desakan mereka pada pentingnya budaya setempat pada akhirnya semua
menemukan parallel dalam karya dan pemikiran arsitek belanda Herman Hertzberger,
yang dalam segala hal tidak bisa dilepaskan lebih jauh dari etos Tendenza. Pengaruh
paling penting pada pemikiran Hertzberger adalah Aldo van Eyck. Ia adalah orang yang
bertanggung jawab atas kritik paling konsisten dan signifikan terhadap arsitektur
modern sebagai bagian tak terpisahkan dari pencerahan. Tahun 1962, Van Eyck
menyampaikan salah satu serangan paling tajam terhadap Europosentrisme dan
kebangkrutan budaya imperialis. “peradaban barat biasanya mengidentifikasi
dirinya denga peradaban seperti itu, dengan asumsi bahwa apa yang tidak seperti
itu, adalah suatu penyimpangan, kurang maju, primitive, atau sebagus-bagusnya
sangat menarik pada jarak yang aman.”
Konsep pemersatu yang diharapkan strukturalisme belanda untuk mengatasi aspek
reduktif Fungsionalisme dicirikan oleh Van Eyck sebagai kejelasan labirin, sebuah
konsep yang sejak itu telah dielaborasi sepenuhnya oleh murid-muridnya. Jadi,
Hertzberger menulis tentang gagsan umum mereka tentang ruang polivalen pada 1963.
“apa yang harus kita cari, dalam potongan prototipe yang merupakan interpretasi
kolektif dari pola hidup individu adalah prototipe yang memungkinkan interpretasi
individu dari pola kolektif; dengan kata lain. kita harus membuat rumah serupa
dengan cara tertentu. sedemikian rupa sehingga setiap orang dapat mewujudkan
interpretasinya sendiri tentang pola kolektif .... karena tidak mungkin (dan selalu
demikian) untuk membuat pengaturan individu yang benar-benar cocok untuk
semua orang. kita harus menciptakan kemungkinan interpretasi pribadi dengan
membuat sesuatu sedemikian rupa sehingga memang dapat diinterpretasikan.”
sila ini menjadi titik tolak dari mana Hertzberger telah mengembangkan sisa karyanya,
yang berpuncak pada pendirian kantor asuransi central beheer di Apeldoorn tahun
1974 yang dibangun sesuai desainnya dalam bentuk “kota di dalam kota”. Para arsitek
Tendenza pasti setuju dengan beberapa argumen Hertzberger yang mengatakan bahwa
organisasi fungsionalis dari unit-unit hunian menjadi area yang dibagi secara ketat
untuk hidup, makan, memasak, menucuci, dan tidur itu sendiri adalah sebuah tirani
dimana kita harus berusaha Kembali ke norma pada masa pra-industrial dari ruang-
ruang yang saling berhubungan. Di sisi lain, banyak arsitek tendenza juga pasti menolak
konsep ‘casbah’ nya. Tertutama seperti yang muncul pada central beheer. Alasannya
karena bentuk tipe introvert seperti itu tidak mampu menyediakan ruang public yang
representative pada skala perkotaan. Sejak pertengahan 1970-an Hertzberger telah
memodifikasi paradigma strukturalisnya. Tidak hanya dalam hal model labirin yang
saat itu muncul, tetapi juga dalam hal bentuk massa yang diasumsikan oleh karya-karya
terbaru yang diproyeksikan dan direalisasikan di Berlin (Lindenstrasse housing 1986)
yang mana disatukan oleh bentuk perimeter melingkar atau setengah lingkaran.
Produktivisime
Tidak ada yang lebih jauh dari Central Beheer selain Gedung berdinding kaca tiga lantai
– kantor asuransi Wills Faber and Dumas - yang dibangun di Ipswich tahun 1974 dan
menjadi desain untuk Foster Associates. Di sini, semua penekanan telah ditempatkan
pada keanggunan produk itu sendiri, untuk menyadari apa yang pernah didefinisikan
oleh Max Bill sebagai produktform. Sangat menarik untuk dicatat bahwa Norman Foster
hanya mengutip produktform sebagai pendahulu untuk karyanya. Centraal Beheer
dapat dilihat sebagai upaya untuk mengatasi pembagian kerja birokrasi melalui
pendudukan antropologis dari lanskap kantor labirinnya. Seperti dalam casbah
tradisional, Burolandschaft hertzberger yang terfragmentasi mendorong pola perilaku
yang berosilasi terus-menerus antara saat-saat kerja dan saat-saat relaksasi.

Anda mungkin juga menyukai