SKRIPSI
Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat sarjana strata 1
Disusun Oleh :
ANDI SAPUTRA
NIM. 16020048
iii
“MOTTO HIDUP”
Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow. The important thing
is not to stop questioning. (Albert Einstein) Belajar dari kemarin, hidup
untuk hari ini, berharap untuk hari besok. Dan yang terpenting adalah
jangan sampai berhenti bertanya
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Atas ijin ALLAH SWT sekripsi ini dapat selesai. Skripsi ini mungkin tidak akan
selesai ataupun bisa ada tanpa adanya mereka yang selalu memberikan doa,
dukungan dan motivasi terhadap saya. Kupersembahkan karya ini terutama
untuk orang yang sangat saya sayangi :
Keluarga Besar Pondok Pesantren Pambudi Luhur, Bapak Rilo dan Ibu Rilo
pambudi beserta guru – guru yang telah memberikan segenap perhatian,
dedikasi serta ridho dan Do’a kepada saya
Dan
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT serta shalawat dan salam penulis
sampaikan kepada tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Di antara begitu
banyak nikmat tentu yang kita pernah rasakan adalah nikmat sangan, pangan dan
papan yang mampu membuat kita masih terucap syukur selalu dan tentunya hikmah
nikmatnya mampu menerangi seluruh alam dan seisinya. Karena itu penulis bisa
menyusun Skripsi hingga selesai dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan
penulisan ini merupakan bentuk dan tanggung jawab atas terlaksananya penilitian
di UKM Mebel Putra Mandiri Jambi, dengan judul “ Perancanaan Kebutuhan
Material Kursi Kayu Pada UKM Mebel Putra Mandiri. Skripsi ini di susun
untuk memenuhi syarat – syarat mencapai gelar sarjana Teknik (ST) pada program
S1 program studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Adisutjipto Yogyakarta.
vi
1. Allah SWT atas anugrah yang di limpahkan kepada penulis
2. Seluruh Keluarga yang telah memberikan do’a dukungan dan motivasi
selama melaksanakan masa studi terutama untuk kakek dan nenek.
3. Ibu Riani Nurdin S.T., M.Sc. selaku Ketua Jurusan Teknik Industri, Sekolah
Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta. dan juga sebagai Pembimbing
pendamping.
4. Bapak Yasrin Zabidi, S.T., M.T selaku dosen pembimbing utama yang
selalu memberikan masukan, saran dan kritik dengan penuh kesabaran serta
bimbingan atas penulisan laporan tugas akhir.
5. Bapak Sahrul Manan sebagai pemilik dari UKM Mebel Putra Mandiri yang
telah memberikan waktu dan semua masukan untuk pelaksanaan penelitian.
6. Kepada teman – teman orang terdekat dan teman lapangan yang telah
memberi semangat dan perhatian tiada henti untuk membantu penulis dalam
pelaksanaan Penyusunan Laporan. Dari sebelum atau sesudah Penelitian.
7. Kepada teman – teman Teknik Industri STTA yang telah banyak membantu
dan bekerjasama dalam pelaksanaan dan pengerjaan laporan Penelitian.
8. Seluruh dosen Teknik Industri STTA Yogyakarta yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir khususnya
kepada bapak yasrin, Ibu marni, Pak Eko Pak Pras, Pak Bagus, dan ibu esa.
9. Keluarga Besar Pondok Pesantren Pambudi Luhur, Bapak Rilo dan Ibu Rilo
pambudi beserta guru – guru yang telah memberikan segenap perhatian
dedikasi dan ridhonya kepada penulis.
10. Yayasan Adi Upaya AU (YASAU) yang telah memberikan kesempatan
kepada saya untuk menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto.
11. (Alm) Ibunda tercinta dan semoga hidup di hiasi di taman – taman surga.
12. Terima Kasih untuk sahabat-sahabat : Hardian, syarif, hendra, bayu, gegen,
aidil, anha, yuyun dll yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.
13. Terima kasih untuk teman-teman angkatan 2016, yang selalu memberikan
dukungan dan doa.
vii
14. Semua pihak yang belum disebutkan yang secara tidak langsung telah
mendukung penulis selama masa kuliah dan penyusunan skripsi
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi perbaikan pada laporan selanjutnya. Harapan penulis semoga laporan ini
bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN .......................................................................................... ii
ix
2.3 Pengertian Manejemen Produksi ....................................................... 18
2.3.1 Perencanaan ............................................................................. 19
2.3.2 Pengendaliaan .......................................................................... 20
2.3.3 Pengendalian Produksi ............................................................. 20
2.3.4 Fungsi Pengendalian Proses Produksi ...................................... 23
2.3.5 Perencanaan Produksi .............................................................. 24
2.4 Aggregate Planning .......................................................................... 25
2.4.1 Ruang Lingku Aggregate Planning ........................................... 26
2.4.2 Fungsi Perencanaan Aggregate Planning .................................. 27
2.4.3 Input Dan Tujuan Perencanaan Aggregate ................................ 28
2.4.4 Biaya Perencanaan Aggregate .................................................. 29
2.4.5 Strategi Dan Teknik Perencanaan Aggregate ............................ 29
2.5 Material Requirement Planning (MRP) ............................................. 31
2.5.1 Tujuan MRP ............................................................................ 32
2.5.2 Input MRP ............................................................................... 33
2.5.3 Proses MRP ............................................................................. 39
2.5.4 Perhitungan MRP ..................................................................... 40
2.4.5 Output MRP ............................................................................ 42
xi
DAFTAR TABEL
xii
Tabel 4.17 Perhitungan MRP untuk Item K11122 ........................................ 69
Tabel 5.1 Data Ringkasan Pemesanan Komponen Kursi Kayu 12 Minggu ... 77
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
tersebut, yang mana biaya dari pembelian barang – barang tersebut itu
sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain yang lebih menguntungkan.
Tujuan utama dari sistem MRP ini adalah merancang suatu sistem yang
mampu menghasilkan informasi untuk melakukan informasi tersebut dengan
tepat (pembatalan pesanan, pesanan ulang, penjadwalan ulang). Aksi ini
sekaligus merupakan pegangan untuk melakukan pemesanan bahan kayu, yang
merupakan keputusan baru atau merupakan perbaikan atas keputusan yang
lalu. Dipilihnya metode ini karena teknik ini membuat pesanan berdasarkan
kebutuhan akan bahan kayu, sehingga diharapkan tidak akan terjadi
penumpukan bahan - bahan khususnya kayu.
UKM Mebel Putra Mandiri merupakan salah satu produsen mebel yang
beralokasi di Jambi. Pada saat ini perusahaan dalam memenuhi bahan baku
yang akan digunakan dalam proses produksi dilakukan dengan cara pemesanan
yang masih bersifat sederhana, dimana perusahaan belum mempunyai
perencanaan kebutuhan material yang baik, yaitu sering terjadinya pengaturan
dan perencanaan bahan baku belum terorganisir secara baik, terutama untuk
kebutuhan material yang dibutuhkan untuk produksi yang selama ini terjadi
4
adalah adanya penumpukan material. Hal ini dapat dilihat pada tabel kebutuhan
bahan baku dibawah ini :
Tabel 1.1 kebutuhan bahan baku
Jumlah Persediaa
Bulan produksi Kebutuhan bahan baku bahan baku Sisa bahan
(unit) baku
1. Kayu = 5.000 cm3 1. 5.800 cm3 1. 800 cm3
April 2018 2.500 2. Pelitur = 87.500 g 2. 85.000 g 2. 2.500 g
3. Paku = 38.750 g 3. 38.000 g 3. 750 g
4. Sekrup = 26.250 g 4. 26.000 g 4. 250 g
1. Kayu = 4.000 cm3 1. 4.300 cm3 1. 300 cm3
Mei 2018 2.000 2. Pelitur = 70.000 g 2. 69.800 g 2. 200 g
3. Paku = 31.000 g 3. 30.000 g 3. 1000 g
4. sekrup = 21.000 g 4. 20.800 g 4. 200 g
1. Kayu = 6.000 cm3 1. 6.500 cm3 1. 500 cm3
Juni 2018 3.000 2. Pelitur = 105.000 g 2. 104.200 g 2. 800 g
3. Paku = 46.500 g 3. 46.000 g 3. 500 g
4. Sekrup = 31.500 g 4. 31.000 g 4. 500 g
1. Kayu = 6.000 cm3 1. 6.600 cm3 1. 600 cm3
Juli 2018 3.000 2. Pelitur = 105.000 g 2. 104.800 g 2. 200 g
3. Paku = 46.500 g 3. 46.495 g 3. 5 g
4. Sekrup = 31.500 g 4. 31.000 g 4. 500 g
Tujuan utama dari sistem MRP ini adalah merancang suatu sistem yang
mampu menghasilkan informasi untuk melakukan informasi tersebut dengan
tepat (pembatalan pesanan, pesanan ulang, penjadwalan ulang). Aksi ini
sekaligus merupakan pegangan untuk melakukan pembelian bahan baku untuk
produksi, yang merupakan keputusan baru atau merupakan perbaikan atas
keputusan yang lalu. Dipilihnya metode ini karena teknik ini membuat pesanan
berdasarkan kebutuhan akan bahan baku, sehingga diharapkan tidak akan
terjadi penumpukan bahan baku atau sisa didalam gudang.
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas ruang linkupnya, maka
peneliti membatasi penelitian ini pada :
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang teori-teori yang akan digunakan untuk membahas isi
dari laporan. dan diharapakan penulisan laporan ini tidak menyimpang dari
apa yang di bahas.
7
Bab ini merupakan bab yang berisi tentang pengumpulan dan pengolahan
data yang penulis olah berdasarkan data yang telah diperoleh untuk
mengetahui bahan baku yang dibutuhkan.
bab yang berisi tentang rangkuman atau ringkasan dari hasil pengolahan
data serta saran-saran yang dapat berguna bagi perusahaan.
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tabel 2.1 dapat dilihat ringkasan penelitian sebelumnya yang meneliti
tentang perencanaan dan pengendalian kebutuhan material.
8
9
Sedangkan penilitian ini berfokus pada pembuatan mebel yaitu kursi kayu
yang jelas karakteristik, bahan, jumlah serta proses pembuatannya yang berbeda.
11
b. Kehilangan pelanggan
d. Biaya ekspedisi
e. Selisih harga
f. Terganggunya operasi
Biaya kekurangan bahan sangat sulit untuk diukur dalam praktik, hal
tersebut terutama dikarenakan bahwa kenyataannya biaya ini sering
merupakan Opportunity Cost yang sulit diperkirakan secara objektif.
18
2.3.1 Perencanaan
2.3.2 Pengendalian
Pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen.
Pengendalian dilakukan dengan tujuan supaya apa yang telah direncanakan
dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mencapai target maupun
tujuan yang ingin dicapai. Pengendalian merupakan salah satu tugas dari
manager. Pengendalian (kontrol) adalah salah satu fungsi manajerial seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staff, dan mengarahkan.
Mengendalikan merupakan fungsi penting karena membantu untuk
memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan korektif sehingga
meminimalkan penyimpangan dari standar dan mengatakan bahwa tujuan
organisasi telah tercapai dengan cara yang baik. Menurut konsep modern
kontrol adalah tindakan meramalkan sedangkan konsep awal pengendalian
hanya digunakan ketika kesalahan terdeteksi. Kontrol dalam manajemen
berarti menetapkan standar, mengukur kinerja aktual dan mengambil
tindakan korektif.
untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang
ditetapkan “ (T. Hani Handoko, 2001: 234).
Sedangkan yang dimaksud dengan proses produksi adalah kegiatan
dalam suatu perusahaan yang di arahkan untuk menjamin kontinuitas dan
aktifitas untuk menyelesaikan produk sesuai dengan bentuk dan waktu yang
diinginkan dalam batasbatas yang direncanakan. Dengan adanya
pengendalian dalam pelaksanaan produksi dari perusahaan dapat
membuahkan hasil yang baik.
Arti Penting Pengendalian Proses Produksi. Proses produksi
merupakan suatu bentuk kegiatan yang paling penting dalam pelaksanaan
produksi disuatu perusahaan. Hal ini karena proses produksi merupakan
cara, metode maupun teknik bagaimana kegiatan penambahan faedah atau
penciptaan faedah tersebut dilaksanakan. Kelancaran proses produksi sangat
dipengaruhi sistem produksi yang telah dipersiapkan sebelum perusahaan
melaksanakan proses produksi. Selain itu demi kelancaran proses produksi
diperlukan pula pengendalian proses produksi yang akan mengendalikan
seluruh komponen penting dalam suatu perusahaan. Sistem pengendalian
proses produksi Sesuai dengan kegiatan dalam suatu perusahaan maka
perusahaan harus diarahkan untuk menjamin kontinuitas dan aktivitas
kegiatan untuk menyelesaikan produk sesuai dengan bentuk dan waktu yang
diinginkan dalam batas-batas yang direncanakan. Untuk memperlancar
kegiatan produksi dibutuhkan pengendalian proses produksi, yaitu :
1. Pengendalian proses produksi Agar proses produksi dapat
berjalan dengan baik dan lancar diperlukan pengendalian yang
baik. Pengendalian proses produksi meliputi kapan produksi
dimulai dan kapan produksi diakhiri sehingga harus
direncanakan.
2. Pengendalian bahan baku Bahan baku merupakan masalah yang
cukup dominan dibidang produksi. Perusahaan menghendaki
jumlah persediaan yang cukup agar jalannya produksi tidak
terganngu, maka dengan adanya pengendalian bahan baku
22
dengan kapasitas yang tersedia, maka ada dua alternatif pendekatan yang
umum yang dapat dilakukan oleh seorang perencana, yaitu :
1. Menambah permintaan jika permintaan lebih kecil daripada
kapasitas.
Pendekatan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai
berikut
a. Perubahan harga atau penetapan harga
b. Iklan dan promosi
c. Back order Fluktuasi permintaan
2. Mengubah ketersediaan kapasitas (suplai) yang terdiri dari
a. Pengangkatan dan pemberhentian tenaga kerja
b. Overtime (kerja lembur)
c. Tenaga kerja paruh waktu
d. Inventory
e. Sub kontrak
f. Mengadakan perjanjian kerjasama
2. Strategi Murni
3. Strategi Campuran
c. Chase Strategi
Pada metode ini terdapat kebutuhan tenaga kerja yang
bervariasi setiap bulannya berdasarkan permintaan yang harus
dipenuhi. Hal ini dilakukan dengan adanya penarikan dan
pemberhentian tenaga kerja.
d. Linear Progaming
Metode ini dapat digunakan untuk produksi dengan dua
produk atau lebih karena tidak mungkin diselesaikan dengan
metode sebelumnya. Prosedur perhitungan yang dilakukan
melaui metode simplek.
31
dinamis dan apabila data permintaan bersifat statis maka digunakan model lot
sizing statis (Ullah dan Sultana, 2010).
d. Meningkatkan efisiensi.
MRP juga mendorong peningkatan efisiensi karena jumlah
persediaan, waktu persediaan, waktu produksi, dan waktu
pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai
33
c. Inventory data
Data persediaan yang tersedia ini diperlukan untuk mengetahui berapa
banyak material yang tersedia dan terpakai sebagai pertimbangan untuk
menerapkan MRP. Dasar dari data persediaan agar selalu up – to – date
adalah dari transaksi persediaan. Sedangkan transaksi persediaan bisa
berupa penerbitan order baru pembatalan pemesanan, perbaikan kesalahan
persediaan, pengambilan barang, pembatalan pengiriman dan lain – lain.
39
d. Lead time
Status persediaan ini harus diketahui untuk setiap item yang
diperbarui, setip ada perubahan untuk menghindari kekeliruan dalam
perencanaan.
Lot Size :
Safty Stock :
Lead Time: Time Periods (Weeks)
On Hand : 1 2 3 4 5
Gross Requirements
Scheduled Receipts
Projected On-Hand
Projected Available
Net Requirements
Planned Order Receipts
Planned Order Release
a. Lead Time
Merupakan jangka waktu yang dibutuhkan sejak MRP
menyarankan suatu pesanan sampai item yang dipesan siap
digunakan
b. On hand
41
44
45
8. MRP
Material Requirement Planning (MRP) adalah inti dari perhitungan
penilitian ini yaitu untuk menentukan berapa banyak bahan baku dari
keseluruhan komponen yang ada, sehingga efektifitas dan efiensi dari bahan
baku dapat di tercapai
9. Pembahasan
Yaitu melakukan analisa dan pembahasan dari metode yang telah di lakukan
dan membahas solusi dan keputusan terbaik.
10. Kesimpulan dan saran
Pernyataan singkat dan jelas tentang hasil penilitian yang di peroleh serta
memuat usulan atau pendapat yang di berikan peneliti.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
50
51
Pada bulan agustus UKM. Mebel putra mandiri mendapat pesanan 3000
unit kursi kayu, bulan september mengalami peningkatan sebanyak 500 unit
kemudian di bulan oktober UKM mendapat permintaan jauh lebih besar yaitu
sebanyak 5.500 unit kursi kayu. Pemesanan ini di daerah kabupaten merangin
saja karena memang UKM akan menerima pesanan di daerah yang tidak
terlalu jauh dari UKM karena terkendala transportasi.
54
Keterangan :
Tabel Bill Of Material ini di buat agar memudahkan perhitungan dan juga
pengelompokan part item dari kursi kayu juga menetukan jumlah unit part dan level
dari masing - masing komponen seperti yang tertera di bawah ini.
Selama masa produksi kursi kayu di bulan yang lalu UKM. Mebel Putra
Mandiri masih memiliki persediaan jadi yang belem terpakai, ini dapat digunakan
untuk produksi perencanaan di bulan agustus, dapat di lihat pada tabel di bawah ini
:
Produk Persediaan
Kursi kayu 500 unit
Set kursi kayu 450 unit
Rakitan kaki 500 unit
Kaki depan 400 unit
Kaki Belakang 400 unit
Palang 500 unit
Penyangga 400 unit
Bagian atas 300 unit
Papan sandaran 200 unit
Alas duduk 200 unit
Pelitur 1000 gram
Paku 1.200 gram
Sekrup 800 gram
Sumber : Data perusahaan
58
Rp 2.500/jam/orang
3 Biaya pemberhentian tenaga kerja 0
Rp 1.250/unit
Sumber data : perusahaan
Cost
Output
Reguler 5.000.000 5.000.000 5.000.000 15.000.000
Overtime - - -
Subcontract - - -
Hire/Fire - - -
Inventory 375.000 562.500 562.500 1.500.000
Back orders 0 0 0 0
❖ Average =
0 + 1.000
=
2
= 500 unit
❖ Biaya Reguler = reguler x biaya reguler
= 4.000 unit x Rp 1.250/unit
= Rp 5.000.000,00
❖ Biaya Inventory = Average x biaya inventory
= 500 unit x Rp 750/unit
= Rp 375.000,00
❖ Total biaya = Biaya reguler + Biaya Inventory
= Rp 5.000.000,00 + Rp 375.000,00
= Rp 5.375.000,00
❖ Ada 20 worker 1 orang membuat 4.000/20 = 200 unit/period
Beginning 0 0 0 0
Ending 0 0 0 0
Average 0 0 0 0
Baclog 0 0 0 0
Cost
Output
Reguler 3.750.000 4.375.000 5.000.000 13.125.000
Overtime 0 0 3.750.000 3.750.000
Subcontract - - -
Inventory 0 0 0
Back orders 0 0 0 0
❖ Average =
0+0
=
2
= 0 unit
❖ Biaya Reguler = reguler x biaya reguler
= 3.000 unit x Rp 1.250/unit
= Rp 3.750.000,00
❖ Biaya Inventory = Average x biaya inventory
= 0 unit x Rp 750/unit
= Rp –
❖ Biaya Overtime = banyaknya overtime x biaya overtime
= 1.500 unit x RP 2.500/unit
= Rp 3.750.000,00
❖ Total biaya = Biaya reguler + Biaya Inventory
= Rp 3.750.000,00+ Rp -
= Rp 3.750.000,00
Dari hasil aggregate yang telah dihitung sebelumnya maka dapat dibuatkan
tabel jadwal induk produksi untuk kursi kayu. Berikut adalah jadwal induk produksi
kursi kuyu.
K1 1.500 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
K11 9.050 8.000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000
K111 9.550 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
K1111 11.150 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K11111 11.150 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K11112 9.550 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
K1112 13.050 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
K11121 9.750 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
K11122 11.550 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K112 11.550 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K12 35.500 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000
K13 15.800 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500
K14 11.200 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500
BAB V
PEMBAHASAN
73
74
Berikut ini adalah data ringkasan kebutuhan akan material untuk setiap komponen dalam 12 minggu.
77
K1 1.500 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
K11 9.050 8.000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000
K111 9.550 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
K1111 11.150 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K11111 11.150 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K11112 9.550 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
K1112 13.050 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
K11121 9.750 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
K11122 11.550 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K112 11.550 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K12 35.500 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000
K13 15.800 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500
K14 11.200 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500
78
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di UKM. Mebel Putra Mandiri
Jambi, dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
1. Berdasarkan perbandingan kedua metode perencanan produksi agregate
yang telah dilakukan diketahui bahwa metode yang paling efektif guna
meminimumkan biaya produksi adalah perencanaan produksi dengan
metode Level Strategi dengan total biaya produksi yang dikeluarkan oleh
UKM Putra Mandiri adalah sebesar Rp 16.500.000,00/bulan
2. Kebutuhan bersih komponen penyusun Kursi kayu pada 12 minggu (3
bulan) perencanaan yaitu pada bulan Agustus 2020 – Oktober 2020 Adalah:
a. Komponen part numbert K11 (Aradachi) adalah sebanyak 1.000 unit
pada minggu ke satu sampai minggu ke sepuluh
b. Komponen part numbert K111 (Rakitan kaki) adalah sebanyak 1.000
unit pada minggu ke satu sampai minggu ke sembilan
c. Komponen part numbert K1111 (Kaki depan) adalah sebanyak 1.000
unit pada minggu ke satu sampai minggu ke delapan
d. Komponen part numbert C11111 (kaki belakang) adalah sebanyak
1.000 unit pada minggu ke satu sampai minggu ke delapan
e. Komponen part numbert C11112 (palang tengah) adalah sebanyak
1.000 unit pada minggu ke satu sampai minggu ke sembilan
f. Komponen part numbert C1112 (penyangga) adalah sebanyak 4.000
unit pada minggu ke satu sampai minggu ke delapan
g. Komponen part numbert K11121 (bagian atas) adalah sebanyak 1.000
unit pada minggu ke satu sampai minggu ke sembilan
h. Komponen part numbert K11122 (papan sandaran) adalah sebanyak
2.000 unit pada minggu ke satu sampai minggu ke delapan
i. Komponen part numbert K112 (alas duduk) adalah sebanyak 2.000 unit
pada minggu ke satu sampai minggu ke delapan
83
84
DAFTAR PUSTSKA
Nasution, Arman Hakin dan Prasetyawan Yudha, 2008, Perencanaan dan
Pengendalian Produksi, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Wahyunu, Asvin dan Ahmad Syaicu, 2015, Perencanaan persediaan bahan baku
dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP),
Produk kacang sanghai Pada perusahaan gangsar Ngunut – Tulungagung,
Jurnal Teknik Industri, Vol. 13, No. 2, 115 – 228.
Cost
Output
Reguler 5.000.000 5.000.000 5.000.000 15.000.000
Overtime - - -
Subcontract - - -
Hire/Fire - - -
Inventory 375.000 562.500 562.500 1.500.000
Back orders 0 0 0 0
❖ Average =
0 + 1.000
=
2
= 500 unit
❖ Biaya Reguler = reguler x biaya reguler
= 4.000 unit x Rp 1.250/unit
= Rp 5.000.000,00
❖ Biaya Inventory = Average x biaya inventory
= 500 unit x Rp 750/unit
= Rp 375.000,00
❖ Total biaya = Biaya reguler + Biaya Inventory
= Rp 5.000.000,00 + Rp 375.000,00
= Rp 5.375.000,00
❖ Ada 20 worker 1 orang membuat 4.000/20 = 200 unit/period
90
Beginning 0 0 0 0
Ending 0 0 0 0
Average 0 0 0 0
Baclog 0 0 0 0
Cost
Output
Reguler 3.750.000 4.375.000 5.000.000 13.125.000
Overtime 0 0 3.750.000 3.750.000
Subcontract - - -
Inventory 0 0 0
Back orders 0 0 0 0
❖ Average =
0+0
=
2
= 0 unit
❖ Biaya Reguler = reguler x biaya reguler
= 3.000 unit x Rp 1.250/unit
= Rp 3.750.000,00
❖ Biaya Inventory = Average x biaya inventory
= 0 unit x Rp 750/unit
= Rp –
❖ Biaya Overtime = banyaknya overtime x biaya overtime
= 1.500 unit x RP 2.500/unit
= Rp 3.750.000,00
❖ Total biaya = Biaya reguler + Biaya Inventory
= Rp 3.750.000,00+ Rp -
= Rp 3.750.000,00
92
K1 1.500 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
K11 9.050 8.000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000
K111 9.550 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
K1111 11.150 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K11111 11.150 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K11112 9.550 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
K1112 13.050 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
K11121 9.750 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
K11122 11.550 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K112 11.550 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
K12 35.500 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000
K13 15.800 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500 15.500
K14 11.200 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500
LAMPIRAN GAMBAR KURSI KAYU