Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jessika Meidina

NIM : 2010119220002

Kelas B Pendidika Biologi

Dosen : Dr. Sulistiyana,Sp.d., M.Pd

Resume materi kelompok 4

A. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan juga mengalami perubahan menyesuaikan dengan perkembangan
manusia. Oleh karena pendidikan dialami sejak manusia lahir hingga dewasa, maka
tujuan pendidikan juga merupakan suatu proses. Proses “memanusiakan dirinya
sebagai manusia” merupakan makna yang hakiki di dalam pendidikan.
Tujuan pendidikan nasional dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Kecerdasan yang dimaksud disini bukan semata-mata kecerdasan
yang hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual saja, melainkan kecerdasan
meyeluruh yang mengandung makna lebih luas.
Tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 berbunyi :”…bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Dalam Suwarno (1992), ada beberapa macam tujuan pendidikan, diantaranya sebagai
berikut :
1. Tujuan umum
Tujuan umum ialah tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala
waktu dan keadaan. Tujuan umum ini dirumuskan dengan memperhatikan
hakekat kemanusiaan yang universal. Menurut Lavengeld, tujuan umum
pendidikan adalah kedewasaan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yaitu pengkhususan dari tujuan umum atas dasar beberapa hal
antara lain :
a. Perbedaan individual pada si terdidik
b. Perbedaan lingkungan keluarga atau masyarakat
c. Perbedaan yang berhubungan dengan tugas lembaga pendidikan
d. Perbedaan yang berhubungan dengan pandangan atau falsafah hidup suatu
bangsa
3. Tujuan tak lengkap atau tak sempurna
Tujuan tak lengkap ialah tujuan yang hanya mencakup salah satu daripada
aspek saja. Misalnya : tujuan khusus pembentukan kecerdasan saja.
4. Tujuan sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang dicapai pada tiap tingkat perjalanan
menuju tujuan akhir. Misalnya menyelesaikan belajar di sekolah dasar
merupakan tujuan sementara untuk selanjutnya menuju ke SMP, SMA, dan
selanjutnya.
5. Tujuan insidentil
Tujuan insidentil ialah tujuan yang timbul karena adanya situasi yang terjadi
secara kebetulan.
6. Tujuan intermediair
Tujuan intermediair ialah tujuan yang merupakan alat atau perantara untuk
mencapai tujuan yang lain.

Selanjutnya dalam hubungan dengan hierarki tujuan pendidikan, dibedakan macam-


macam tujuan pendidikan yaitu :

1. Tujuan nasional
Tujuan nasional ialah tujuan umum pendidikan nasional yang mengandung
rumusan kualifikasi umum yang diharapkan akan dimiliki oleh setiap warga
negara setelah mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan nasional tertentu
(Suwarno, 1992:52).
2. Tujuan institusional
Tujuan institusional adalah tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga pendidikan
atau satuan pendidikan tertentu. Tiap lembaga pendidikan memiliki tujuannya
masing-masing yang berbeda satu sama dengan yang lainnya dan yang sesuai
dengan karakteristik lembaga tersebut (Suardi, 2010:7).
3. Tujuan kurikulum
Tujuan kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai oleh program studi, bidang
studi, dan mata pelajaran tertentu yang disusun berdasarkan tujuan institusional.
Perumusan tujuan kurikulum berpedoman pada kategorisasi tujuan pendidikan
atau taksonomi tujuan, yang dikaitkan dengan bidang studi bersangkutan (Suardi,
2010:7).
4. Tujuan instruksional
Tujuan ini dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan instruksional umum dan tujuan
instruksional khusus. Tujuan instruksional umum berisi kualifikasi yang
merupakan pernyataan hasil belajar yang diharapkan dimiliki oleh si terdidik
setelah mengikuti pelajaran dalam pokok bahasan tertentu. Tujuan instruksional
khusus merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan instruksional umum,
dinyatakan dalam rumusan sekhusus-khususnya, sehingga tujuan tersebut mudah
dinilai dan tidak menimbulkan salah tafsir (Suwarno, 1992:53).

B. Subjek Pendidikan : Peserta Didik dan Pendidik


Subjek pendidikan adalah pendidik sedang objek pendidikan adalah si terdidik yang
sekaligus juga sebagai subjek pendidikan
 Pendidik
Pendidik adalah orang dewasa yang susila atau manusia yang telah menjadi
pribadi seutuhnya atau manusia yang telah berbudaya. Hanya manusia dewasa
yang susila, pribadi yang utuh dan berbudaya yang mampu melakukan
tindakan mendidik, sebagai subjek pendidikan. Orang yang belum dewasa,
tidak susila, bukan pribadi yang utuh dan berbudaya tidak mungkin menjadi
pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dan susila yang memiliki
pengetahuan atau menguasai materi pembelajaran, yaitu guru. Dalam hal ini
guru berfungsi sebagai pengganti sementara orang tua, mengambil alih tugas
mendidik atau membantu orang tua melakukan tindak mendidik secara praktis
yaitu mengajar, memberi instruksi, melatih, memotivasi, dan memberi nasihat
hingga anak menjadi terpelajar. Dengan demikian pendidik dalam kaitannya
dengan pembelajaran dapat terdiri atas: guru, pembimbing/konselor, pelatih,
penatar, widyaiswara, instruktur, tutor, bahkan juga kepala sekolah,
administrator, pustakawan, dan laboran sekolah.
 Peserta Didik
Peserta didik adalah mereka yang sedang mengalami proses dididik. Mereka
adalah manusia muda yang belum dewasa, dalam proses menuju kedewasaan;
manusia yang sedang dalam proses memanusiakan dirinya menjadi manusia
seutuhnya; manusia yang dalam proses pembudayaan atau membudayakan
dirinya menuju manusia yang beradab. Dalam arti umum, anak didik adalah
setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang
yang menjalankan kegiatan pendidikan. Adapun ciri-ciri manusia terdidik,
kemampuan intelektualnya telah berkembang, yang sensitif terhadapmasalah-
masalah moral dan estetika, yang mampu mengapresiasi hakikat dan kekuatan
pemikiran matematika dan ilmiah, yang mampu memandang dunia dengan
perspektif sejarah dan geografi,dan lebih dari itu yang memperhatikan
pentingnya kebenaran, ketepatan, dan elegan dalam berpikir.Peserta didik
perlu memanusiakan dirinya melalui pendidikan Peserta didik memang belum
dewasa, tetapi sedang tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.
C. Objek Pendidikan
Objek pendidikan ada dua yaitu objek material dan objek formal.
a. Objek Material
Objek material adalah materinya atau bendanya yang dikenai pendidikan yaitu
peserta didik dan warga belajar. Objek material ilmu pendidikan adalah
perilaku atau manusia perlu diingat bahwa perilaku manusia jika hanya
dipelajari oleh ilmu pendidikan tetapi juga oleh ilmu-ilmu sosial lainnya
seperti psikologi, sosiologi, antropologi ,dan lain-lain. Apabila objek material
material suatu ilmu mempunyai kesamaan dengan objek material ilmu lain
untuk membedakannya perlu objek formal dari ilmu tersebut yang menjadi
keharusan atau ciri khas untuk menunjukkan macam suatu ilmu
b. Objek Formal
Objek formal adalah apa yang dibentuk oleh pendidikan yaitu gejala yang
tampak dirasakan, dihayati, dan diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari
atau perilaku peserta didik warga belajar metode penyelidikan ilmu
pendidikan sama dengan ilmu-ilmu yang lainnya yaitu memakai metode
penelitian ilmiah. Objek formal pendidikan merupakan penelaahan atau gejala
pendidikan dalam prespektif yang luas dan integratif orang mana ini bukan
hanya gejala yang melekat pada manusia berupa upaya memanusiakan
manusia agar menjadi manusia sebenarnya upaya pendidikan mencakup
seluruh aktivitas pendidikan yaitu mendidik dan didik termasuk pikiran
stematis tentang pendidikan
D. Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan
yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai
berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan
bagian dari lingkungan social. Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang
mencakup iklim, geografis, adat istiadat, tempat tinggal atau istiadat dan lainnya yang
dapat memberikan penjelasan serta mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan,
perkembangan anak untuk menjadi manusia yang lebih baik yang mempunyai nilai
tinggi, baik nilai insaniyah dan ilahiyah. Sejauh manakah seseorang berhubungan
dengan lingkungan, sejauh itu pula terbuka peluang masuknya pengaruh pendidikan
kepadanya.Tetapi keadaan itu tidak selamanya bernilai pendidikan, artinya
mempunyai nilai positif bagi perkembangan seseorang karena bisa saja merusak
perkembangannya.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber
daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Perlu pula dikemukakan bahwa pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui tiga
kegiatan yakni membimbing, mengajar, dan melatih ( ayat 1 pasal 1 UU RI
No.1/1989). Tiga aspek tersebut dibedakan sebagai berikut :
 Membimbing , terutama berkaitan dengan pemantapan jati diri dan pribadi
dari segi-segi perilaku umum ( aspek pembudayaan )
 Mengajar, terutama berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan
 Melatih, terutama berkenaan dengan keterampilan dan kemahiran teknologi.

Referansi :
https://www.academia.edu/4563266/MAKALAH_TUJUAN_PENDIDIKAN
http://eriscakhoiriyahhapsari.blogspot.com/2016/12/subjek-dan-objek-pendidikan-alat-
isi.html
https://pgsdday.blogspot.com/2017/11/pengertian-fungsi-dan-jenis-lingkungan.html

file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/PENDIDIKAN+HAKEKAT,+TUJUAN,
+DAN+PROSES+Makalah.pdf

Anda mungkin juga menyukai

  • LKPD Virus
    LKPD Virus
    Dokumen5 halaman
    LKPD Virus
    jessika meidina
    Belum ada peringkat
  • Materi Virus
    Materi Virus
    Dokumen7 halaman
    Materi Virus
    jessika meidina
    Belum ada peringkat
  • RPP Virus
    RPP Virus
    Dokumen8 halaman
    RPP Virus
    jessika meidina
    Belum ada peringkat
  • LKPD Jamur
    LKPD Jamur
    Dokumen1 halaman
    LKPD Jamur
    jessika meidina
    Belum ada peringkat
  • RPP Virus
    RPP Virus
    Dokumen6 halaman
    RPP Virus
    jessika meidina
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen10 halaman
    Kelompok 3
    jessika meidina
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 2
    Kelompok 2
    Dokumen8 halaman
    Kelompok 2
    jessika meidina
    Belum ada peringkat
  • EMBRIOLOGI
    EMBRIOLOGI
    Dokumen6 halaman
    EMBRIOLOGI
    jessika meidina
    Belum ada peringkat
  • #2 Embriologi - Blastula
    #2 Embriologi - Blastula
    Dokumen16 halaman
    #2 Embriologi - Blastula
    jessika meidina
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen21 halaman
    Kelompok 1
    jessika meidina
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN ZOOIN Laboratorium
    LAPORAN ZOOIN Laboratorium
    Dokumen65 halaman
    LAPORAN ZOOIN Laboratorium
    jessika meidina
    Belum ada peringkat
  • PP 2
    PP 2
    Dokumen8 halaman
    PP 2
    jessika meidina
    Belum ada peringkat