A. Zakat
Zakat merupakan tiang dari salah satu bangunan Islam, karena selain
kemaslahatan umat. Dengan adanya dana zakat yang diambil, dikelola dan
dialokasikan kepada yang berhak (muzaki, mustahik dan ‘amilin) dengan benar
maka kemaslahatan umat pun akan terjamin sebagaimana yang telah terjadi
1. Definisi Zakat
Secara etimologi zakat berasal dari kata zaka yang berarti adalah Al-
meskipun para ulama berbeda pendapat dalam redaksinya antara satu dengan
yang lainnya, akan tetapi pada prinsipnya sama yaitu bahwa zakat itu adalah
bagian dari harta dengan persyaratan tertentu yang Allah Swt. Mewajibkan
Menyuburkan pahala melalui pengeluaran sedikit dari nilai pribadi untuk kaum
1
Didin Hafidhudin, Zakat dalam Perekonomian Modern (Depok: Gema Insani, 2002),
hlm. 7.
16
17
kebaikan.3
surat Asy-Syams: 9
benda yang tumbuh dan berkembang baik (baik dengan sendirinya maupun
tersebut sudah dizakati, maka ia akan lebih tumbuh dan berkembang baik,
2
Amiruddin Inoed, dkk, Anatomi Fiqh Zakat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm 8.
3
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Jilid 3-4, penerjemah M. Nabhan Husain (Bandung: Al
Ma’arif, 1978), hlm. 5.
4
Mursyidi, Akuntatasi Zakat Kontemporer (Bandung: Rosda Karya, 2003), hlm. 75.
18
2. Baik, artinya menunjukan bahwa harta yang dikenai zakat adalah benda
yang baik mutunya, dan jika itu telah dizakati kebaikan mutunya akan lebih
3. Berkah, artinya menunjukkan bahwa benda yang dikenai zkat adalah benda
4. Suci, artinya bahwa benda yang dikenai zakat adalah benda suci. Suci dari
usaha yang haram, serta mulus dari gangguan hama maupun penyakit, dan
jika sudah dizakati, ia dapat mensucikan mental muzakki dari akhlak jelek,
tingkah laku yang tidak senonoh dan dosa, juga bagi mustahik-nya.
bersama.
diantaranya:
harta yang tertentu pula yang sudah mencapai nishab (batas jumlah yang
kepemilikan itu penuh dan sudah mencapai haul (setahun) selain barang
dari harta tertentu pula sebagai hak milik, yang ditentukan oleh pembuat
Madzhab Syafi’i, zakat adalah nama untuk kadar yang dikeluarkan dari
tertentu) yang diwajibkan untuk dikeluarkan dari harta tertentu untuk golongan
penyerahan atau penunaian hak yang wajib yang terdapat di dalam harta untuk
diberikan kepada orang-orang yang berhak seperti yang termaktub dalam Surat
At Taubah: 60
ِ ين َو ْال َعا ِملِينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُمَؤلَّفَ ِة قُلُوبُهُ ْم َوفِي ال ِّرقَا
ب ِ ات لِ ْلفُقَ َرا ِء َو ْال َم َسا ِك َّ ِإنَّ َما ال
ُ َص َدق
يضةً ِّمنَ هَّللا ِ ۗ َوهَّللا ُ َعلِي ٌم َح ِكي ٌم
َ يل ۖ فَ ِرِ ِيل هَّللا ِ َوا ْب ِن ال َّسب
ِ َِار ِمينَ َوفِي َسب ِ َو ْالغ
‘’Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya untuk
6
Wahbah Zuhaily, Zakat: Kajian berbagai Madzhab, Penerjemah Agus efendi dan
Bahrudin Fanany (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm 83-84
20
27 kali disebut dalam satu konteks dengan shalat, dan dari 30 kali sebutan
tersebut, terdapat 8 sebutan yang berada pada surat-surat yang turun di makkah
sebagai berikut:
َِإ َّن َربَّكَ يَ ْعلَ ُم َأنَّكَ تَقُو ُم َأ ْدن َٰى ِمن ثُلُثَ ِي اللَّي ِْل َونِصْ فَهُ َوثُلُثَهُ َوطَاِئفَةٌ ِّمنَ الَّ ِذين
ۚ ُِم ْنه يل هَّللا ِ ۖ فَا ْق َر ُءوا َما تَيَ َّس َر
ِ ِيَ ْبتَ ُغونَ ِمن فَضْ ِل هَّللا ِ ۙ َوآخَ رُونَ يُقَاتِلُونَ فِي َسب
صاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ َوَأ ْق ِرضُوا هَّللا َ قَرْ ضًا َح َسنًا ۚ َو َما تُقَ ِّد ُموا َأِلنفُ ِس ُكم ِّم ْن
َّ َوَأقِي ُموا ال
خَ ي ٍْر ت َِج ُدوهُ ِعن َد هَّللا ِ هُ َو خَ ْيرًا َوَأ ْعظَ َم َأجْ رًا ۚ َوا ْستَ ْغفِرُوا هَّللا َ ۖ ِإ َّن هَّللا َ َغفُو ٌر َّر ِحي ٌم
7
Iqbal M. Abraha, Problematika Zakat dan Pajak di Indonesia (Jakarta: Sketsa, 2009),
hlm. 20.
21
Di samping itu Al-Qur’an juga mengecam keras bagi orang yang tidak
mau menunaikan perintah zakat tersebut, sebagai mana yang disinyalir dalam
َّ َِب َو ْالف
ض ¡ةَ َواَل يُنفِقُونَهَ¡¡ا َ يل هَّللا ِ ۗ َوالَّ ِذينَ يَ ْكنِ ُزونَ ال َّذه ُ َبِ ْالبَا ِط ِل َوي
ِ ِص ُّدونَ عَن َسب
ب َألِ ٍيم
ٍ فِي َسبِي ِل هَّللا ِ فَبَ ِّشرْ هُم بِ َع َذا
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari
orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan
harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia)
dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih”.
sebagai berikut:
Sunah, dan Ijma para ulama. Dasar hukum zakat dari Al-Qur’an antara lain
yaitu:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan
orang miskin yang tidak mendapat bagian.”
8
Mursyidi, Akuntasi Zakat Kontemporer, Op., Cit. hlm. 77.
23
“(yaitu)
orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di
muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan
kepada Allah-lah kembali segala urusan.”
ار َأثِيم
ٍ َّت ۗ َوهَّللا ُ اَل يُ ِحبُّ ُك َّل َكف َّ ق هَّللا ُ الرِّ بَا َويُرْ بِي ال
ِ ص َدقَا ُ يَ ْم َح
“Allah
memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah dan Allah tidak
menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa’’.
bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku (Muhammad) adalah utusan
Allah dan apabila mereka mengikuti ajakanmu, beritahu mereka bahwa Allah
memerintahkan mereka mengerjakan sholat lima waktu dalam sehari semalam,
dan jika mereka menaatimu mengerjakan perintah itu, beri tahu mereka bahwa
Allah memerintahkan membayar sedekah (zakat) dari kekayaan mereka yang
diambil dari orang-orang kaya diantara mereka dan diberi orang-orang
miskin di antara mereka.9
Di dalam kitab Nailul Authar ada tambahan lagi mengenai hadits di atas
yaitu yang di riwayatkan oleh Jama’ah, “kemudian jika mereka taat kepadamu
mereka, dan takutlah dengan do’a orang yang teraniaya, karena sesungguhnya
Dan di dalam buku ringkasan Shahih Muslim ada salah satu hadits
9
Al Imam Zainudin ahmad bin Abdul Lathif Az Zabadi, Ringkasan Shahih Al Bukhari,
penerjemah Cecep Syamsul Hari dan Tholib Anis (Bandung: Mizan, 2000), hlm. 282.
10
Ibnu Abdul Aziz Ali Mubarak, Nailul Authar, Jilid 3, penerjemah A. Qadir Hasan dkk.
(Surabaya: PT. Bina Ilmu 1980), hlm. 1155.
11
Al Hafidz Zaki Al Din, Abd. Al Adzim Al mundziri, Ringkasan Shahih Muslim,
penerjemah Syinqithy Djamludin dan HM. Mochtar Zoerni (Bandung: Mizan, 2004), hlm. 283.
25
mengenai zakat. Adapun dalil berupa ilma’ ialah adanya kesempatan semua
ulama umat Islam di semua negara, kesepakatan bahwa zakat adalah wajib.
Bahkan para sahabat Nabi Saw. sepakat untuk membunuh orang-orang yang
3. Jenis-Jenis Zakat
berzakat bagi setiap individu baik untuk orang yang sudah dewasa maupun
12
Iqbal M. Abraha, Op. cit., hlm. 29.
13
Mursyidi, Op. cit., hlm. 78.
26
a. Fungsi ibadah
fitri.
Zakat fitrah wajib dikeluarkan sebelum shalat i’ed, namun ada pula yang
Zakat Mal adalah zakat kekayaan, artinya zakat yang dikeluarkan dari
kekayaan atau sumber kekayaan itu sendiri. Uang adalah kekayaan, pendapatan
tujuh jenis harta yang wajib dizakati. Penyebutan ketujuh jenis harta tersebut
disertai dengan keterangan yang cukup rinci tentang batas minimum dan
tarifnya, kecuali zakat perniagaan. Ketujuh jenis harta tersebut adalah emas,
perak, hasil pertanian, barang dagangan, ternak, hasil tambang dan barang
temuan (rikaz).
tentang harta yang wajib dizakati itu bersifat kondisional, karena itu masih
di masyarakat. Oleh karena itu objek zakat saat ini sudah terdeferiansiasi ke
dalam sektor baru yang ternyata bisa mendatangkan lebih banyak harta
4. Syarat-Syarat Zakat
a) Milik penuh
Maksud dari milik penuh yaitu bahwa pemilikan penuh adalah bahwa
kekayaan itu harus berada di bawah kontrol dan di dalam kekuasaannya, 14 atau
seperti yang dinyatakan sebagian ahli fiqh,’’bahwa kekayaan itu harus berada
dan faedahnya dapat ia nikmati”. Dengan kata lain hubungan yang berdasarkan
hukum antara seseorang dengan suatu benda yang memuatnya secara mutlak
Jika tidak memenuhi syarat ini maka suatu barang tidak wajib di zakati,
misalnya:15
tidak wajib dizakati sekalipun kemudian barang yang hilang tersebut kembali
tertentu, artinya milik umum tidak wajib dizakati. Secara mayoritas tanah
14
Yusuf Qardhawi, Op. cit., hlm. 128.
15
Mursyidi, Op. cit., hlm. 91.
28
wakaf dan sejenisnya tidak wajib dizakati. Harta yang diperoleh dari jalan
b) Berkembang
dua, bertambah secara konkrit dan bertambah tidak secara konkrit. Bertambah
atas namanya.16
c) Cukup senisab
Hikmah adanya nisab itu jelas sekali, yaitu bahwa zakat merupakan pajak
yang dikenakan atas orang kaya untuk bantuan kepada orang miskin dan untuk
ikut berpartisipasi bagi kesejahteraan Islam dan kaum muslimin. Oleh karena
itu, zakat tentulah harus dipetik dari kekayaan yang mampu memikul
kewajiban itu dan menjadi tidak ada artinya apabila orang miskin juga
dikenakan. Ia sangat perlu dibantu bukan membantu. Oleh karena itu Nabi
Saw. Bersabda:
terkena wajib pajak, karena kasihan dan untuk menjaga kondisi mereka tidak
16
Yusuf Qardhawi, Op. cit., hlm. 138.
29
lebih buruk. Hal itulah yang sudah lebih dahulu ditetapkan oleh syari’at Islam
dalam kondisi perekonomian saat ini yang menganggap bahwa barang mewah
Harta yang lebih dari kebutuhan primer, sudah senisab dan berkembang
dapat dizakati apabila sudah terbebas dari hutang. Syarat hutang yang
menggugurkan zakat adalah hutang yang harus dibayar dalam jangka pendek
(kurang dari satu tahun), walaupun ada yang membolehkan semua janis hutang,
namun tetap jenis hutang yang bekaitan dengan harta yang diterima atau yang
dimiikinya.19
sudah berlalu masanya dua belas bulan Qomariyah. Persyaratan setahun ini
haya untuk ternak, uang, dan harta benda dagang, yaitu yang dapat dimasukkan
17
Ibid, hlm. 150.
18
Mursyidi, Op. cit., hlm. 93.
19
Ibid, hlm. 93.
30
dipersyaratkan satu tahun, dan semuanya itu dapat dimasukan ke dalam istilah
“zakat pendapatan”.20
1) dan 2). Fakir Miskin, yaitu orang-orang yang berada dalam kebutuhan
yakni yang telah dijanjikan oleh tuannya akan merdeka bila telah
20
Yusuf Qardhawi, Op. cit., hlm. 161.
21
Sayyid Sabiq, Op. cit., hlm.104.
31
8) Ibnu Sabil, menurut golongan Syafi’i ini, ibnu sabil itu ada dua macam:22
6. Hikmah Zakat
Pertama, zakat menjaga dan memelihara harta dari incaran mata dan
orang yang sangat memerlukan bantuan. Zakat bisa mendorong mereka bekerja
Ketiga, zakat ini dapat menyucikan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil. Ia
Islam karya Abdil Sami’ Al Mishri, mengatakan bahwa pada dasarnya zakat
22
Ibid., hlm. 124.
23
Wahbah Zuhaily, Op. cit., hlm. 86-88.
32
dengan zakat tersebut Negara tidak mampu merecovery kebutuyhan kaum fakir
dan miskin serta para aghniyanya tidak mau membantu mereka, maka Negara
sebagai pajak dengan tujuan taraf hidup yang layak bagi seluruh masyarahat.24
B. Pajak
sehat, demikian pula halnya dengan negara yang membutuhkan dana segar
Yakni alat untuk menentukan politik perekonomian suatu negara agar dapat
1. Definisi Pajak
Definisi tentang pajak oleh para ahli pajak antara satu dengan lainnya
pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari sektor
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (tegen prestatie) yang
ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada timbal balik dari
Pendapatan, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik, yang langsung dapat
sebagai “pemungutan wajib”, yang biasa berupa uang yang harus dibayar oleh
26
Iqbal M Ambara, Problematika Zakat dan Pajak di Indonesia (Jakarta: Sketsa, 2009),
hlm. 17.
27
Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu, Perpajakan Konsep, Teori dan Isu (Jakarta:
Kencana, 2006), hlm. 21.
28
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Edisi 11. Cet 3 (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 715.
34
f) Pajak dapat pula mempunyai tujuan yang tidak budgeter yaitu mengatur
a) Tujuan
29
Haryanto dan Agus Suyubu Haryanto, Aspirasi Ekonomi (Surakarta: CV Widya Dutu,
2003), hlm. 9.
35
dan sebagainya.
kembali.
b) Fungsi
1) Fungsi Budgetair;
karena fungsi inilah yang secara historis pertama kali muncul. Pajak
2) Fungsi Regulerend;
fungsi lain dari pajak sebagai fungsi budgetair. Di samping usaha untuk
sebagai usaha pemerintah ikut andil dalam hal mengatur dan bilamana
ini hanya tambahan atas utama fungsi pajak, yaitu fungsi budgetair.
c) Prinsip Pajak
terdapat keserasian pemungutan pajak dengan tujuan dan asas yang masih
oleh waluyo menurut Adam Smith dalam bukunya An inquiri into the
yang rendah.
31
Waluyo, Op. cit., hlm. 13.
37
dan pasti sehigga dipahami wajib pajak. Hal ini akan memudahkan
dalamperhitungandanpengadministrasian.
pemungutan pajak.
negara yaitu Pasal 23A Amandemen UUD 1945 (pajak dan pungutan lain yang
pembaruan perpajakan selesai tahun 1983. Undang-undang pajak saat itu adlah
Aturan Bea Materai 1932, Ordonansi Pajak Perseroan 1925, Ordonansi Pajak
Undang Nomor 7 Tahun 1083 tentang tentang Pajak Pertambahan Nilai dan
perpajakn meliputi:
Penghasilan.
32
Ibid, hlm. 4
39
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang Mewah dan
sebagainya.
Uundang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku per 1 April 2010 sebagai
perubahan ketiga.33
4. Jenis-Jenis Pajak
daerah.
tingkat II. Contohnya; pajak kendaraan bermotor dan di atas air, dan pajak
33
Ibid., hlm. 5.
40
tidak langsung.
Pajak langsung adalah pajak yang apabila beban pajak yang dipukul
seseorang atau badan (tex borden) tidak dapat dilimpahkan (no tex
pajak memikul beban pajak sudah jelas, yaitu seseorang atau badan yang
secara berkala pada tiap tahun dan waktu tertentu, contohnya pajak
penghasilan.
kepada pihak lain. Tex inciden dari pelimpahan adalah bahwa pajak pada
obyektif.
34
Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu, Op. cit., hlm. 44.
41
pajak penghasilan.
kepada objek itu, dan sama sekali tidak mengiraukan serta tidak
dipengaruhi oleh keadan subjek pajak. Pajak ini dalam literatur disebut
juga yang bersifat kebendaan atau zakelijk, contoh: bea masuk, cukai,
Di dalam Islam istilah pajak yaitu dikenal dengan sebutan jizyah dan
kharaj. Jizyah yaitu pajak yang dibayarkan oleh orang nonmuslim khususnya
ahli kitab, untuk jaminan perlindungna jiwa, properti, ibadah, bebas dari nilai-
nilai serta tidak wajib militer. Besarnya jizyah satu Dinar per tahun untuk orang
keamanan dan tempat tinggal bagi mereka dan juga sebagai dorongan bagi
35
Ibid., hlm. 45.
42
kaum kafir agar masuk Islam. Jizyah merupakan hak Allah yang diberikan
kepada Islam.36
Jizyah masih terkait dengan usaha dakwah Islam, yang berhak membayar
jizyah yaitu orang-orang ahli kitab seperti Yahudi, Nasrani dan yang bukan ahli
kitab seperti Majusi, Hindu, Budha dan Komunis yang telah menjadi warga
negara Islam. Jizyah diambil dari orang-orang kafi laki-laki, telah baligh dan
berakal sehat, tidak wajib atas wanita, anak-anak dan orang gila. Jizyah akan
berhenti dipungut oleh negara jika orang kafir tersebut telah masuk Islam.
Jizyah juga tidak wajib bagi orang kafir yang bersangkutan tidak mempunyai
ُ قَاتِلُوا الَّ ِذينَ اَل يُْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ َواَل بِ ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر َواَل ي َُحرِّ ُمونَ َما َح َّر َم هَّللا
َاب َحتَّ ٰى يُ ْعطُوا ْال ِج ْزيَةَ عَن َ ق ِمنَ الَّ ِذينَ ُأوتُوا ْال ِكت ِّ َو َرسُولُهُ َواَل يَ ِدينُونَ ِدينَ ْال َح
َاغرُون
ِ صَ يَ ٍد َوهُ ْم
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak
(pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang
diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang
benar (agama Allah), (Yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada
mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam
keadaan tunduk”.
Adapun sumber lain berasal dari kharaj (pajak tanah) yang dipungut
kepada nonmuslim ketika Khaibar di taklukan, jumlah kharaj dari tanah ini
tetap yaitu setengah dari hasil produksi. Jadi pengertian kharaj adalah
yang baru berdiri. Kewajiban kharaj dilaksanakan setiap satu tahun sekali.
Jumlah dari tanah ini tetap, yaitu setengah dari hasil produksi kepada negara. 37
ُول َولِ ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َو ْاليَتَا َم ٰى ِ َّما َأفَا َء هَّللا ُ َعلَ ٰى َرسُولِ ِه ِم ْن َأ ْه ِل ْالقُ َر ٰى فَلِلَّ ِه َولِل َّرس
يل َك ْي اَل يَ ُكونَ ُدولَةً بَ ْينَ اَأْل ْغنِيَا ِء ِمن ُك ْم ۚ َو َما آتَا ُك ُم ِ َِو ْال َم َسا ِكي ِن َواب ِْن ال َّسب
ِ ال َّرسُو ُل فَ ُخ ُذوهُ َو َما نَهَا ُك ْم َع ْنهُ فَانتَهُوا ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ ۖ ِإ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا
ب
“Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya
(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk
Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di
antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul
kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka
tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras
hukumanNya”.
Yang terakhir yaitu ushr dan maks, adalah bea impor yang dikenakan
kepada semua pedagang, dibayar hanya sekali setahun dan hanya berlaku
terhadap barang yang nilainya lebih dari 200 dirham.38 Dan cukai atas aktivitas
usaha atau atas komoditi tertentu yang dipungut bukan semata-mata atas
lebih luas. Misalnya, cukai atas rokok, minuman keras atau komoditi/kegiatan
37
Nuruddin Mhd Ail, Zakat sebagai Instrumen dalam kebijakan Fiskal, (Jakarta: Raja
Grafindo, 2006), hlm. 3.
38
Ibid., hlm. 3.
39
Masdar Farid Mas’udi, Pajak Itu Zakat Uang Allah untuk Kemaslahatan Rakyat,
(Bandung: Mizan Media Utama, 2005), hlm. 145.
44