Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KRITERIA INVESTASI PENDIDKAN


Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah : Ekonomi Pendidikan

DOSEN PENGAMPU :
Novia Sri Dwijayanti, S.Pd.,M.Pd.

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
Wahyu nur Sofyan (A1A121005) Bellaseptianti (A1A121014)
Muhammad Arbain (A1A121008) Resnawati (A1A121026)
Cecilia Magdalena Manik (A1A121009) Reni Oktaviani (A1A121065)
Sundari Wulandari (A1A121010) Hetty Sepiana M (A1A121078)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan anugerah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kriteria Investasi Pendidikan”
ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Kami berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya, sebagai salah satu
sumber informasi dan bahan pembelajaran tentang Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa
Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Novia Sri Dwijayanti, M. Pd selaku dosen
pengampu dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan,oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi,19 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………...…………………...…...iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang……………………………………………….………....1
1.2 Rumusan Masalah………….…………………………………………...1
1.3 Tujuan Masalah…………….…………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….2
2.1 Pengertian Kriteria Investasi Pendidikan…………………………….…2
2.2 Kriteria Untuk Investasi Pendidikan ……………...……………………2
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….5
3.1 Kepimpulan…………………………….……………………………….5
3.2 Saran……………………………………….……………………………5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan keberlangsungan
kehidupan bangsa yang beradap, berakhlak, dan berkarakter. Melalui pendidikan
diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia yang bermartabat dan mencapai kemajuan.
Hal tersebut dilakukan secara berkelanjutan dari pendidikan dasar hingga pendidikan
tinggi, sehingga dapat dibentuk manusia yang terdidik dan mempunyai kompetensi yang
dapat digunakan untuk bekal hidup. Dalam upaya peningkatan kualitas SDM dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan kompetensi lulusan. Hal ini penting dilakukan
karena sektor industri yang menjadi sasaran utama bagi para lulusan, sudah selektif
dalam mencari calon tenaga kerja. Dalam Standar Nasional Pendidikan diungkapkan
bahwa Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kualifikasi kemempuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Peningkatan kualitas lulusan sejatinya
merupakan tanggung jawab dunia pendidikan. Bagaimana kualitas lulusan selalu
berbanding lurus dengan kualitas pendidikan. Oleh karenanya agar lulusan mampu
bersaing di dunia kerja, maka perlu dilakukan sebuah peningkatan mutu pendidikan.
Banyak komponen yang mempengaruhi sebuah mutu pendidikan seperti kurikulum,
managemen sekolah, tenaga pendidik, proses belajar mengajar, sarana prasarana, dan
lingkungan sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kriteria investasi Pendidikan?
2. Apa saja yang termasuk dalam kriteria investasi Pendidikan?
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pendisikan
di Perguruan Tinggi dan agar memahami mengenai kriteria investasi pedidikan.
2. Untuk mengetahui, memahami, dan menambahkan pengetahuan tentang apa saja
kriteria investasi Pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kriteria Investasi Pendidikan


Kriteria merupakan salah satu ukuran yang menjelaskan sebuah dasar penilaian kita
terhadap objek atau apapun. Kriteria investasi adalah alat ukur yang menentukan apakah
suatu proyek layak untuk dilaksanakan atau tidak layak untuk dilaksanakan. Jadi kriteria
investasi Pendidikan adalah alat ukur yang menentukan apakah proyek dalam Pendidikan
tersebut layak atau tidak dilaksanakan.
Investasi pendidikan adalah investasi multifungsi. Saat Parent Pinters serius
memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak, maka sesungguhnya sebagai orang tua
sedang melakukan investasi multifungsi. Perbaikan di semua aspek kehidupan. Pendidikan
adalah awal dari kebangkitan semua aspek masyarakat misalnya bidang teknologi, sosial,
ekonomi, politik dan sebagainya. Seorang yang berhasil dalam dunia pendidikan akan sukses
pula mengembangkan bidang-bidang di atas. Jadi, hanya dengan investasi menyekolahkan
anak, menguliahkan anak di jurusan yang diinginkan maka Parent Pinters sudah ikut
membangun Indonesia. Semakin banyak orang tua yang berpikir positif bagi perkembangan
investasi pendidikan di Indonesia maka kemajuan bangsa Indonesia di masa akan datang
semakin nyata. Maju atau tidaknya suatu negara sangat ditentukan dari kualitas pendidikan
warganya. Semua itu diawali dari konsep pemikiran para orang tua tentang pendidikan
anaknya.
Investasi pendidikan adalah cara berinvestasi yang bisa dibilang sangat pasti akan bisa
mengembalikan modal awal investasi. Karena bisa dikatakan investasi pendidikan ini sangat
berharaga bila dibandingkan dengan jenis investasi yang lainnya. Pertama, pendidikan dan
ilmu perkembangannya akan terus berkembang dan meningkat kita tidak bisa memprediksi
seberapa besar penghasilan yang akan didapatkan dari investasi pendidikan ini yang jelas
pasti akan mendapatkan returnnya. Kedua, tidak bisa dipungkiri saat ini rata-rata perusahaan
akan melihat latar belakang pendidikan seseorang sebagai bahan pertimbangan untuk
penempatan kerja pada perusahaan tertentu. Ketiga, pendidikan tidak akan ada masanya dan
tidak akan pernah habis pula, karena mencari ilmu itu akan terus dicari dan dikejar sampai ke
liang lahat. Keempat,Pendidikan yang tinggi juga secara tidak langsung akan mengangkat
derajat dan taraf kehidupan yang meningkat. Kelima, Manfaatnya memang tidak bisa
diprediksi dan diukur tanpa pasti akan sangat bermanfaat dan menghasilkan untuk masa
depan. Jadi jangan sampai untuk tidak memanfaatkan peluan investasi pendidikan untuk
tujuan mulia yaitu untuk mencari ilmu. Pasti nanti hasilnya akan mulia juga.
2.2 Kriteria Untuk Investasi Pendidikan
Setiap pilihan investasi, kemudian, didahului oleh sejumlah fundamental keputusan yang
berkaitan dengan tujuan ini. Artinya, pemerintah pertama harus memutuskan bagaimana
sumber daya langka harus dialokasikan antara konsumsi saat ini daninvestasi di masa depan
kekayaan, apa Prioritas relatif harus diberikan pada tujuan pertumbuhan dan keadilan, dan
Apa pengorbanan antara dua tujuan yang inginmereka terima. Keputusan ini pada gilirannya

2
mempengaruhi evaluasi investasi alternatif kesempatan dalam hal kemungkinan kontribusi
mereka terhadap konsum sisaat ini dan pertumbuhan masa depan dan dampak distribusinya.
Dalam menentukan keseimbangan antara investasi pada terutama pendidikan dan pelatihan
dan investasidi Indonesia Modal fisik dan infrastruktur, pembuat kebijakan harus
mempertimbangkan dua hal penting pertanyaan:
1. Apakah pendidikan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi?
2. Bagaimana kontribusi pendidikan terhadap pembangunan ekonomi bandingkan dengan
kontribusi modal fisik?
1. Kontribusi Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Meskipun tidak satu pun penelitian ini menunjukkan jenis atau tingkat Pendidikan
cenderung memiliki dampak terbesar pada produktivitas atau pertumbuhan,itu menunjukkan
bahwa pengeluaran untuk pendidikan harus dianggap sebagai sesuatu yang produktif
investasi, bukan konsumsi murni. Jika pemerintah ingin memaksimalkan Namun,
pertumbuhannya perlu diketahui bagaimana investasi pendidikan dibandingkan dengan
bentuk investasi lainnya - terutama investasi di Indonesia modal fisik dan infrastruktur sosial
- dan bentuk pendidikan apa investasi menawarkan tingkat pengembalian tertinggi. Dengan
kata lain, pendidikan investasi harus dievaluasi dalam hal biaya peluang dan hubungan antara
biaya dan manfaat yang diharapkan.

2. Biaya Peluang Investasi Pendidikan


Biaya peluang harus dipertimbangkan dalam evaluasi investasi proyek karena,seperti
disebutkan sebelumnya, setiap keputusan investasi melibatkan pengorbanan peluang
alternatif. Untuk pemerintah, atau untuk pemerintah BankDunia, pembenaran untuk investasi
apa pun harus dilakukan membuat kontribusiterbesar terhadap tujuan masyarakat, seperti saat
ini dirasakan. Jika tidak, makasumber daya yang terbatas tidak ada dialokasikan seefisien
mungkin. Pilihaninvestasi harus, Oleh karena itu, didasarkan pada analisis efisiensi eksternal
darisemua pesaing penggunaan sumber daya, dari sudut pandang tujuan masyarakat,seperti
serta efisiensi internal penggunaan sumber daya. Baik internal maupuneksternal Efisiensi
harus berada pada tingkat maksimum jika penggunaan terbaikharus dibuat sumber daya
langka Ini berarti pilihan investasi harus berdasarkankeduanya pada analisis biaya-manfaat,
yang berkaitan dengan efisiensi eksternal,dan pada analisis efektivitas biaya, yang mengukur
efisiensi internal. Misalnya, pilihan antara berinvestasi di universitas yang lebih primer atau
universitas-tingkat pendidikan harus didasarkan pada biaya dan manfaat. Itu biaya
peluanginvestasi di universitas teknik mungkin adalah bahwa negara tidak mampumembeli
ribuan tempat sekolah dasar potensial. Di negara industri, biaya pendidikan universitas
mungkin dua kali lipat atau treble biaya pendidikan dasar,tapi dalam beberapa berkembang
negara, selisih biaya bisa sama besarnya dengan50: 1 atau bahkan 100: 1. Ini biaya
kesempatan tinggi untuk pendidikan di tingkatuniversitas harus dinilai diterkait dengan
manfaat yang diharapkan dari kedua jenis investasi sebelum itu akan memungkinkan untuk
membenarkanmencurahkan sebagian besar masyarakat yang langka sumber daya
untukmemperluas pendaftaran universitas. Karena tujuan dari pertumbuhan dankeadilan
dapat bersaing, biaya peluang dan Manfaat investasi harus dibandingkandalam hal keduanya
meningkat pendapatan masa depan dan redistribusi pendapatan. Karena tujuan dari
pertumbuhan dan keadilan dapat bersaing, biaya peluang dan Manfaat investasi harus

3
dibandingkan dalam hal keduanyameningkat pendapatan masa depan dan redistribusi
pendapatan.
3. Kriteria untuk Mengevaluasi Proyek Investasi
Evaluasi ekonomi proyek investasi pendidikan harus dilakukan
denganmempertimbangkan kriteria berikut:1.

1. Kembalinya investasi langsung, dalam hal keseimbangan antara biaya peluangsumber


daya dan manfaat masa depan yang diharapkan diukur dengankenaikan produktivitas
berpendidikan pekerja.
2. Hasil ekonomi tidak langsung, dalam hal manfaat eksternal yangmempengaruhi
pendapatan anggota masyarakat lainnya.
3. Manfaat fiskal dalam bentuk pajak yang lebih tinggi dibayar sebagai akibatkenaikan
pendapatan.
4. Kepuasan akan permintaan tenaga kerja terampil, yang masuk ke dalam pola
pembayaran, praktik perekrutan pengusaha, dan indikator lainnya pemanfaatan tenaga
kerja.
5. Permintaan pribadi untuk pendidikan (dalam terang tingkat pribadi kembali
keinvestasi pendidikan, tingkat biaya, dan pribadi lainnya biaya) dan faktorsosial dan
faktor lainnya yang menentukan permintaan individu untuk Pendidikan.
6. Efisiensi internal institusi pendidikan, dalam hal hubungan antara input danoutput,
diukur dengan pemborosan dan tingkat pengulangan, dan indicator efektivitas biaya
lainnya.
7. Distribusi geografis dan sosial dari kesempatan Pendidikan.
8. Distribusi keuntungan finansial pendidikan dan keuangan beban.
9. Pengaruh distribusi kesempatan pendidikan terhadap pendapatan distribusidan
kontribusi pendidikan terhadap pengurangan kemiskinan.
10. Hubungan antara investasi pendidikan dan investasi di bidang lainnya sektor,termasuk
pembangunan kesehatan dan pertanian.

4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam upaya peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan dengan cara meningkatkan
kompetensi lulusan. Hal ini penting dilakukan karena sektor industri yang menjadi sasaran
utama bagi para lulusan, sudah selektif dalam mencari calon tenaga kerja. Dalam Standar
Nasional Pendidikan diungkapkan bahwa Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah
kualifikasi kemempuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.Peningkatan kualitas lulusan sejatinya merupakan tanggung jawab dunia
pendidikan. Investasi pendidikan adalah cara berinvestasi yang bisa dibilang sangat pasti
akan bisa mengembalikan modal awal investasi. Karena bisa dikatakan investasi
pendidikan ini sangat berharaga bila dibandingkan dengan jenis investasi yang lainnya.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu kepada sumber yang bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di
atas.

Anda mungkin juga menyukai