TENTANG
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD ZAHRAN ADIATMA {201102030435}
2022
A. Definisi Desain Pembelajaran
Istilah desain (rekayasa) sebenarnya diambil dari lingkungan teknologi. Maka tidak
heran bila dalam proses mendesain segala sesuatu, sedikit atau banyak akan terkait
dengan nuansa teknologi. Desain secara bahasa adalah kerangka bentuk; rancangan.
Secara istilah, Dewi Salma Prawiradilaga mengatakn; desain pembelajaran adalah kisi-
kiri dari penerapan teori belajar dan pembelajaran untuk mempasilitasi proses belajar
seseorang. Ia membedakan antara desain pembelajaran dengan pengembangan. Ia
menyatakan bahwa pengembangan adalah penerapan kisi-kisi desain dilapanan kemudian
setelah uji coba selesai, desain tersebut diperbaiki atau diperbarui sesuai dengan masukan
yang telah diperoleh. Kajian ini berdasarkan tinjuan teori belajar dan pembelajaran.
Dick and Carey, pakar teknologi pendidikan ini menegaskan penggunaan konsep
pendekatan sistem sebagai landasan pemikiran suatu desain pembelajaran umumnya
pendekjatan sistem terdiri atas analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan
evaluasi. Desain pembelajaran mencakup seluruh proses yang dilaksanakan pada
pendekatan sistem. Teori belajar, teori evaluasi dan teori pembelajaran merupakan teori-
teori yang melandasi desain pembelajarn.
Pendapat-pendapat di atas meskipun berbeda tapi memiliki prinsip dan semangat yang
sama yakni, desain pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk mengantisipasi keadaan
yang akan datang dengan menghitung atau mengalisis secara cermat segala kemungkinan
dan mengarahkan pada suatu tujuan yang dikehendaki.
Sifat-sifat desain pembelajaran merupakan hal yang mendasar dalam desain itu sendiri,
karena dari sifat-sifat tersebut dapat diketahui apa kelebihan dan kekurangan suatu desain
pembelajaran . Sifat-sifat desain pembelajaran antara lain :
a) karakteristik umum
c) gaya relajar
merupakan berbagai aspek psikologis yang berdampak terhadap
penguasaan kemampuan atau kompetensi. Cara mempersepsikan sesuatu hal,
motivasi, kepercayaan diri, tipe belajar (verbal,visual, kombinasi, dan
sebagainya).
Konsep sistem dan pendekatan sistem diterapkan secara optimal dalam desain
pembelajaran sebagai kerangka berpikir. Sistem sebagai rangkaian komponen
dengan masing-masing fungís yang berbeda, bekerjasama dan berkoordinasi
dalam melaksanakan suatu tujuan yang telah dirumuskan. Rumusan ini
menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar jika diuraikan terjadi seperti
sebagai statu sistem. Keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya dapat
disebabkan oleh salah satu komponen saja. Jadi jika ada perbaikan maka seluruh
komponen perlu ditinjau kembali
Prinsip belajar ialah suatu interaksi yang berlangsung antara pembimbing dan siswa-
siswi dengan tujuan supaya siswa-siswi memperoleh semangat belajar yang bermanfaat
untuk dirinya sendiri. Selain itu, prinsip belajar juga bisa dipakai menjadi pedoman
berfikir, pedoman berpegang dan menjadi sumber semangat supaya prosedur belajar dan
pembelajaran bisa berjalan dengan baik antara pembimbing dan siswa-siswi.
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat
dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.
b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian
yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
c. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai
tujuan intruksional.
d. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
e. Belajar memerlukan sarana cukup, sehingga anak dapat belajar dengan tenang.
f. Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya.
b. Keaktifan
Menurut John Dewey menyajikan gagasan bahwa belajar melihat apa yang
harus dikerjakan siswa-siswi untuk dirinya sendiri, kemudian siswa-siswi harus
mempunyai ide sendiri dan guru hanya bekerja untuk memandu dan menuntun.
c. Keterampilan
d. Pengulangan
Dalam prinsip tersebut apabila pada prinsip peniruan untuk memakai prinsip
pengkondisian yang mementingkan pada semangat, maka pada prinsip tersebut
lebih mementingkan pada tanggapannya.
g. Perbedaan Individual
Perbedaan individual sangat berakibat pada cara belajar dan dipleroleh siswa-
sisiwi dalam belajar. Setiap siswa-siswi mempunyai perorangan yang unik,
maksudnya setiap seseorang mempunyai perbedaan satu sama lain, misalnya
perbedaan perilaku psikologis, karakter dan sifat yang berbeda. Kondisi tersebut
yang dibutuhkan diperhatikan oleh guru dalam cara pembelajaran.
1. Kontruvisme
2. Gestalt
Menurut teori ini persepsi manusia terjadi secara menyeluruh, sekaligus dan
terorganisasikan, tidak secara parsial atau sepotong-sepotong.
Keempat, prinsip ruang hidup (life space) bahwa perilaku individu memiliki
keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada.
3. Humanisme
Kelima, bentuk pengelolaan kelas berpusat pada peserta didik yang mempunyai
kebebasan memilih dan guru hanya berperan untuk membantu.
4. Kognitif
Ketiga, bentuk pengelolaan kelas berpusat pada peserta didik dengan guru
sebagai fasillitator.
5. Behaviorisme
Aliran tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman, aliran ini
menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar.Behaviorisme memandang bahwa ketika dilahirkan manusia tidak
membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang
diterima dari lingkungan sekitarnya. Aliran ini sangat menekankan pada
lingkungan sebagai aspek yang sangat berpengaruh dalam perkembangan
manusia.