A S U H A N KE P E R A WT A N P A D A N Y “ D ” D E N GA N
D IA B E T E S MILITUS TIPE II DI RUANG SANTO LUKAS
RUANG PERAWATAN KELAS 3 PENYAKIT
DALAM DAN BEDAH RSU SANTO
V I N C E N T I U S SINGKAWANG
NAMA : SUGIANTO
NIM: 1420121131
KELAS: ALIH JENJANG B
Keterangan
= Pasien
= Perempuan
= Laki – laki
= Meninggal
= Garis perkawinan
= Tinggal serumah
C. Pola Aktivitas Sehari hari
Makan
D. Pemeriksaan Fisik
1 Keadaan umum : Tampak lemah BB sebelum sakit 57 kg
a. Tingkat kesadaran : compous mentis
GCS : E=4 V=5 M= 2 = 11
TB/BB : 155 cm/ 40 kg IMT =TB: BB2 = 40 = 16.67
b. Tanda tanda vital 2,40
TD= 140/90 mmhg
Nadi = 86 kali/menit
Suhu=36,8o c
RR= 19 kali/menit
2. Data fifik ( pemeriksaan head to toe)
a. Kepala
1. Rambut
Bentuk kepala bulat, rambut hitam , tidak terdapat benjolan, rambut
bersih, tidak ada ketombe.
2. Mata
Simetris kiri dan kanan,congjungtiva tidak anemis,sklera tidak
ikterik, tidak ada menggunakan alat bantu penglihatan ( Kaca mata),
reflek pupil isokor, reflek cahaya (+/+), Ukuran pupil 2 ml.
3. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada pendarahan, tidak ada serumen,
telinga bersih, cairan pada telinga tidak ada,pendengaran klien masih
baik
4. Hidung
Simetris kiri dan kanan, ada benjolan di hidung, pasien tidak terpasang
O2, penciman normal
5. Mulut dan gigi
Keadaan mulut bersih, mukosa bibir kering dan tampak pucat, gigi klien
kelihatan bersih , tidak ada kelainan pada bibir seperti bibir sumbing
terdapat sariawan di bibir dan lidah.
6. Leher
Simetris kiri dan kanan, Vena jugularis tidak teraba, dan tidak ada
pembengkan kelenjar tiroid, dan tidak ada terdapat lesi
7. Thorax
1) Paru- paru
I : simetris kiri dan kanan pergerakan dinding dada
P : tidak teraba nyeri tekan , tidak ada pembengkakan
P : Terdengar bunyi sonor disemua lapang paru
A: Tidak ada suara nafas tambahan/ vesikuler
2) Jantung
I : dada simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka, tidak ada
pembesaran pada jantung.
P: tidak ada pembengkakan/benjolan tidak ada nyeri tekan.
P: Bunyi suara jantung redup
A: bunyi jantung I (lup) dan bunyi jantung II (dup), tidak ada bunyi
tambahan, Teratur dan tidak ada bunyi tambahan seperti mur-mur
dan gallop.
8. Abdomen
I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas operasi, warna kulit sama,
tidak ada terdapat lesi
A: bising usus 12x/i di kuadran ke 3 kanan bawah abdomen
P: tidak ada nyeri tekan pada abdomen
P: terdengar suara kembung
9. Punggung
Tidak teraba bengkak, simetris kiri dan kanan, dan tidak ada lesi pada
punggung, dan juga tidak ada dukubitus pada punggung.
10. Ektermitas
Bagian Atas : Tangan sebelah kiri terpasang infus Nacl 20 tts, tidak
ada edema, keadaan selang infus bersih.
Bagian Bawah : simetris kiri dan kanan, paha kanan terdapat luka
ulkus
kekuatan otot 4444 4444
2222 2222
11. Genetalia
Klien tidak diperiksa , klien tidak terpasang kateter.
12. Integumen
Kulit tampak tidak bersih,, kering, luka di bagian pahan kanan dalam
Luka tampak kemerahan kedalaman luka kurang lebih 1 cm
No Nervus Hasil pemeriksaan
1. Olfaktorius Baik, tidak ada gangguan penciuman
2. Optikus Baik, tidak ada gangguan penglihatan
3. Oculomotorius Pergerakan bola mata tidak terganggu
4. Trochlearis Pergerakan bola mata tidak terganggu
5. Abdusen Pergerakan mata tidak terganggu
Trigeminus Reaksi sentuhan baik, pergerakan rahang
6
tidak terganggu
Facialis Tidak ada gangguan pengecapan, mampu
7. mengekspresikan rasa manis,asam, pahit, asin
dengan baik
Vestibulotrochlearis Mampu menjaga keseimbangan dengan
8. baik, tidak ada gangguan pendengaran Tidak
ada gangguan pengecapan
Glassofaringeus
9. Vagus Assesorius Tidak ada gangguan
10. Hipoglasus Tidak ada gangguan pada pergerakan
11. kepala
12 Tidak ada gangguan pada pergerakan
lidah
Prilaku Verbal
a. Cara menjawab
Klien menjawab pertanyaan dari orang lain selalu jelas .
b. Cara memberi informasi
Klien selalu memberi informasi dengan jelas dan mudah dipahami orang
lain
c. Emosi
Klien tidak mudah emosi saat ada masalah baik kekeluarga maupun orang
lain
d. Persepsi penyakit
pasien pasrah dengan penyakitnya dan mencoba tetap semangat,kadang
timbul perasaan sedih karena tidak bisa melakukan apa apa lagi ,terutama
berkumpul dengan keluarga karena sedang menjalin perawatan di rs
e. Adaptasi
Sejak sakit klien kurang bergaul dengan orang sekitarnya.
f. Mekanisme pertahanan diri Klien tampak semangat walaupun dalam
keadaan sakit
2. Data Sosial Ekonomi
3. Data Spritual
Klien yakin terhadap Tuhan dan percaya penyakit ini adalah ujian
dari yang maha kuasa, klien yakin dengan agamanya, klien
sebelum sakit sholat 5 waktu sehari semalam, selama klien dirawat
klien tidak pernah melakukan sholat 5x sehari dan tidak pernah
berdzikir, tetapi selama dirawat di Rs klien tidak mampu untuk sholat
dan berdzikir
F. Data peunjang
G. Therapy
A.diet
Selama perawatan di rumah sakit dokter, perawat berkolaborasi dengan ahli gii
RS untuk pemenuhan Nutrisi sejak pasien masuk dalam bangsal rawat inap.
B. Therapi
1. saleb pibaksin 2 -3 oles /hari pada sekitar luka
2. paracetamol 500 mg /8 jam/oral
3. pantopraole 40 mg/24 jam /intravena
4. cefoperaone 1 gr/ 12 jam/ intravena
5. santagesik 500 mg/8 jam/intravena
6. neurobion 5000 1 ampul/24 jam/intravena
7. novorapid 10 unit/8 jam/sc saat atau setelah makan
8. Sansulin 14 unit/ 24 jam/sc malam hari
9. Metformin 500 mg/8 jam
10. D40 % 3 flacon ektra saat hipoglikemi
H. ANALISA DATA
No Data Etiologi masalah
Hiperglikemia
Risiko infeksi
4 DS Imobilisasi Intoleransi aktivitas
klien mengtakan aktivitas
dibantu keluarga
Tidak mampu
klien mengatakan aktivitas beraktivitas
tebatas
DO Kehilangan daya otot
aktivitas klien tampak
Penurunan otot
dibantu keluaraga
saat makan klien nampak Perubahan system
dibantu keluarga muskulusskeletal
saat duduk klien tampak
dibantu keluarga Gangguan mobilitas
saat BAK ataupun BAB
klien tampak dibantu
keluarga
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan gula darah b.d resistensi insulin
2. Nyeri Akut b.d Agen cedera fisik
3. Risiko infeksi b.d penyakit kronis
4. Intoleransi Aktivitas b.d imobilitas
3.3 RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Ketidakstabilan gula darah Setelah dilakukan tindakan Manajemen hiperglikemia
b.d resistensi insulin keperawatan Observasi :
selama 3x 24 jam maka
DS Pasien mengatakan ketidakstabilan gula darah membaik 1 Identifikasi kemungkinan
- Untuk mengetahui penyebab
badan lemah dan letih KH : penyebab hiperglikemia utama dari keanikan gula darah
Pasien mengatkan 2 Monitor tanda dan gejala yang di ambang batas normal
sering merasa mual Kestabilan kadar glukosa hiperglikemia - Untuk memonitor keadaan gula
Pasien Sering buang darah membaik dalam darah
Terapeutik :
air kecil lebih dari 5 x Status nutrisi membaik
Tingkat pengetahuan 1 Berikan asupan cairan oral
DO meningkat - Untuk memberikan asupan cairan
2 konsultasi dengan medis jika
yang adekuat
tanda dan gejala hiperglikemia
Gula darah puasa - Untuk memberikan penanganan
tetap ada atau memburuk
,281) lebih lanjut terkait pemberian trapi
Edukasi : oleh dokter
pasien tampak lelah
pasien tampak BAK - Dengan menganjurkan terhadap
1 Ajurkan kepatuhan terhadap diet
Lebih dari 5 kali terutama kepatuhan diet dapat membantu
malam hari Kolaborasi : mengontrol kadar gula darah
- Untuk membantu menurunkan
1 Kolaborasi pemberian insulin kadar gula darah yang cendrung
tidak setabil
2. Edukasi program pengobatan - Pasien dapat mengetahui program
pengobatan dan tujuan pengobatan
Observasi :
- Mengetahui riwayat pengobatan
1. Identifikasi pengobatan
selama sakit
yang direkomendasi
Terapeutik :
2. Berikan dukungan untuk 2. Memberikan motivasi agar pasien
menjalani tetap berkeinginan utuk tetap patuh
program pengobatan dengan dan taat menjalani pengobatan
baik dan benar
3 Risiko infeksi b.d kondisi klinis Setelah dilakukan tintdakan Pengcegahan Infeksi
terkait diabetes militus keperawatan
DS selama 3x 24 jam maka tingkat Observasi
Klien mengatakan 4. Untuk mengetahui tanda dan
infeksi menurun
luka masih basah dan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi gejala infeksi yang dapat terjadi di
KH :
berbau lokal dan sistematik sekitar luka terbuka
Tingkat nyeri menurun
klien mengatakan ada luka Integritas kulit dan
dipaha kanan dalam jaringan membaik
Kontrol r esiko meningkat Terapetik
klien mengatakan luka 5. Membantu menjaga kebersihan
1 Berikan perawatan kulit pada
sejak 2-3 bulan sebelum area luka dan membantu proses
area edema/ luka
masuk rs penyembuhan luka
2 Cuci tangan sebelum dan
6. Mencegah penularan infeksi
DO sesudah kontak dengan pasien dan nosocomial yang bersumber dari
lingkungan pasien kontak dengan lingkungan.
Terdapat luka pada paha
kanan bagian dlam Edukasi
Terapeutik :
1. Lepaskan balutan dan plester 1. Agar tidak terjadi luka lecet yang
seccara perlahan di sebabkan oleh tempelan
2. Bersihkan dengan Nacl plester
3. Bersihkan jaringan nikrotik 3.mencegah terjadinya infeksi dan
4. Berikan salaf yang sesuai kekulit meluasnya jaringan yang rusak
5. Pertahan teknik steril
4.saleb anti biotik dapat membantu
saat melakkanperawtan luka mencegah terjadinya infeksi
Edukasi: 5. dengan tehnik steril luka tetap
terjaga kebersihannya
1 Jelaskan tanda,gejala infeksi
1.agar klien mengerti mengenali
Kolaborasi: tanda infeksi
1 Kolaborasi prosedur debridement 1. membantu mengatasi masalah
luka
Terapeutik :
Edukasi: