PROFESI
N.821100.051.01
i
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR
1
PENDAHULUAN
PENGGUNAAN MATERI
2
terpisah. Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara,
serta demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
proses penilaian yang dilaksanakan.
DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk
mencari atau menemui seseorang untuk
mendapatkan informasi
Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini
sesuai instruksi
Referensi material/manual
Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan
prosedur-prosedur atau materi pelatihan/
sumber informasi lain untuk dapat melengkapi
latihan/ aktivitas ini.
3
Berpikir
Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/
menganalisa informasi dan catat gagasan-
gagasan yang Anda miliki.
Komunikasi/ Diskusi
Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda
untuk gagasan yang anda miliki.
Membaca
Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan materi pelatihan.
Video/Youtube
BACAAN REFERENSI
4
PENGANTAR TEORI
1. Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud di sini adalah kode
etik
3. Ilmu tentang yang baik dan buruk
5
juga sebagai seorang profesional untuk bertindak etis yang berlandaskan
teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar.
Sejalan dengan konsep etika diatas, profesi merupakan
kelompok lapangan kerja khusus melaksanakan kegiatan yang
memerlukan ketrampilan dan keahlian guna memenuhi kebutuhan
rumit manusia. Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa
suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh
dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Menurut
De George, menginterprestasikan profesi sebagai pekerjaan yang
dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup
dan yang mengandalkan suatu keahlian. Konsep dasar profesi ini
berbeda dengan professional, dimana professional orang yang
mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari
pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi.
Berdasarkan konsep-konsep diatas, dapat disimpulkan bahwa
etika profesi merupakan nilai dan normal moral yang melekat pada
suatu pekerjaan (profesi) yang harus dilakukan oleh seorang
professional.
6
terkendali. Seiring dengan hal tersebut maka peran profesi makin
dibutuhkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kualitas dari
profesi harus makin meningkat guna mengimbangi kemajuan jaman
serta kuantitas dari bertambahnya jenis kebutuhan penanganan oleh
profesi akibat kemajuan dari berbagai bidang merupakan tantangan
profesi yang harus didukung perangkat etika profesi yang memadai
sebagai suatu tanggung jawab profesi. Tanggung jawab etika profesi
tidak dapat lepas dari manfaat etika profesi. Berikut manfaat dari etika
profesi diantaranya;
a. Manfaat terhadap diri sendiri. Penyandang profesi memiliki
kesempatan luas untuk mengabdikan diri demi kepentingan publik.
b. Manfaat terhadap masyarakat. Masyarakat dapat memperoleh
pelayanan sesuai dengan kebutuhannya mengingat profesi memiliki
keahlian khusus yang tidak dimiliki pihak lain.
c. Manfaat terhadap negara. Penyandang profesi dapat berperan serta
memajukan negara dengan keahlian bidang tertentu yang
dimilikinya. Segala bidang dalam aktifitas negara saling terkait,
apabila segala bidang kehidupan dapat berjalan dengan maksimal
maka mekanisme pembangunan dalam segala bidang menjadi maju
yang berdampak pada kemajuan negara
d. Manfaat terhadap hukum. Negara kita adalah negara hukum dan
hukum sebagai panglima yang tertinggi. Profesi pada bidangnya
masing-masing tetap hukum menjadi panutan bagi profesi sesuai
pandangan segala segi kehidupan harus berpatokan pada hukum
yang berlaku. Profesi hukum merupakan profesi yang terdepan
dalam berupaya menegakkan hukum berfungsi sebagai panutan bagi
profesi selain hukum dan masyarakat.
7
menggunakan waktu di luar jam pelajaran formal. Menurut
Marmawi (2009), pengembangan diri adalah suatu proses
meningkatkan kemampuan atau potensi, dan kepribadian, serta
sosial-emosional seseorang agar terus tumbuh dan berkembang.
Menurut Amri (2013), tujuan kegiatan pengembangan diri terbagi
menjadi dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum dari pengembangan diri adalah memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sedangkan tujuan
khusus dari pengembangna diri adalah menunjang pendidikan
peserta didik dalam mengembangkan bakat, minat, kreativitas,
kompetensi maupun kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan
kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar,
wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah
dan juga kemandirian. Adapun upaya pelaksanaan pengembangan
diri dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu:
a. Pelatihan, mengikuti pelatihan menjadi salah satu cara untuk
melakukan pengembangan diri karyawan. Adanya pelatihan ini
mendorong karyawan untuk mendapatkan pengetahuan dan
ketrampilan baru yang dapat menunjang produktivitas pekerjaan di
perusahaan
b. Program Sertifikasi, program sertifikasi menjadi bekal kualifikasi
diri bagi karyawan. Adanya sertifikasi profesi memungkinkan
karyawan untuk mendapat pengakuan terhadap keahlian yang
mereka miliki sesuai dengan bidang yang ditekuni. Hal ini juga
memungkinkan perusahaan untuk menempatkan posisi jabatan
sesuai dengan kualifikasi masing-masing individu
c. Konseling, konseling menjadi solusi bagi individu yang merasa
kebingungan untuk menentukan pengembangan diri mereka. Adanya
konseling dengan konselor yang professional memungkinkan individu
mendapatkan saran untuk mengambil jalan karir selanjutnya
d. Coaching, Serupa dengan konsleing, coaching memungkinan
individu untuk mendapatkan saran dari pihak professional. Coaching
8
menghadirkan praktisi di bidang tertentu yang dapat memberikan
saran operasional sesuai dengan bidang karir yang ditekuni.
4. Pelayanan Prima
Pelayanan Prima ini memang banyak diterapkan di bisnis
yang bergerak dibidang jasa, namun seperti kita ketahui bahwa saat
ini hampir semua bisnis pada hakekatnya adalah jasa, jadi semua
bisnis membutuhkan manfaat pelayanan prima, dengan sekian
penyesuaian tentunya. Untuk bisa memberikan Pelayanan Prima,
maka perusahaan tersebut harus memiliki SDM yang handal, yang
memiliki jiwa “pelayanan” dan memahami konsep Pelayanan Prima.
Berikut adalah unsur pelayanan prima yang dapat diterapkan oleh
perusahaan, diantaranya adalah;
a. Attitude (Sikap)
Potret perusahaan, diawali dari kesan yang ditorehkan oleh
karyawan perusahaan tersebut, terutama mereka yang berdiri di
frontliner atau siapapun yang bersentuhan dengan pihak luar
perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, (ini yang diluar
bagian pemasaran).
b. Ability (Kemampuan)
Di sini karyawan harus memiliki kemampuan dasar untuk mampu
melakukan program pelayanan prima, seperti; bagaimana melakukan
komunikasi yang efektif, memiliki pengetahuan di bidang kerja saat
ini dengan baik, memahami SOP dasar untuk menangani keluhan
pelanggan, memahami hal apa saja yang boleh di infokan keluar dan
hal apa saja yang tidak boleh, memiliki kemampuan untuk
memotivasi dirinya agar senantiasa memberikan pelayanan prima,
dengan tidak mencampur adukan dengan permasalahan pribadi.
c. Attention (Perhatian)
Attention merupakan bentuk kepedulian kepada pelanggan / tamu,
yang berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta
pemahaman atas saran dan kritik yang diberikan.
d. Action (Tindakan)
9
Hal yang perlu dilakukan di tahap action ini adalah, melakukan
tindakan nyata untuk memastikan apa yang menjadi kebutuhan /
keinginan pelanggan / tamu kita, jika kurang yakin dan lebih baik
lakukan konfirmasi dengan sopan. Jika diperlukan, dapat dilakukan
pencatatan, apalagi jika permintaan tersebut cukup beragam, dan
jika hal ini adalah bagian dari transaksi, maka permintaan tersebut
bisa dicatat di form yang harus sudah disiapkan.
e. Accountability (Tanggung Jawab)
Accountability atau tanggung jawab, yaitu sikap keberpihakan kita
kepada pelanggan / tamu / mitra kerja sebagai bentuk rasa emphaty
dan kepedulian kita (care). Sikap tanggung jawab ini jika
dilaksanakan dengan benar dan sepenuh hati, maka bisa
meminimalkan terjadinya ketidakpuasan pelanggan, tamu atau mitra
perusahaan.
f. Appearance (Penampilan)
Penampilan karyawan baik secara phisik maupun non phisik
merefleksikan kredibilitas perusahaan, maka dari itu penting untuk
selalu menjaga penampilan ini. Standar penampilan harus dibuat
oleh perusahaan, dan setiap karyawana harus menjalankannya,
apalagi saat bertemu dengan pelanggan / tamu.
10
b. Mengenali waktu terbaik untuk bekerja, untuk menjadi lebih
produktif agar dapat meningkatkan kualitas kerja adalah dengan
mengenali waktu terbaik untuk bekerja. Dalam hal waktu terbaik ini,
setiap orang memiliki waktu terbaik yang berbeda–beda, sebagian
orang ada yang sangat bersemangat pada pagi hari, ada juga yang
bersemangat pada siang hari. Sebaiknya kenali kapan tepatnya
waktu terbaik anda.
c. Banyak belajar hal baru, ada banyak metode belajar saat ini, tidak
hanya lewat buku, internet juga bisa jadi media belajar yang baik
untuk bisa menjamin kualitas kerja. Sering melakukan diskusi
bersama tim kerja seputar pekerjaan yang sedang dihadapi menjadi
salah satu alternatif untuk belajar hal yang baru.
11
LANGKAH KERJA
Aliran Infromasi
Keutuhan dan keamanan informasi 1.2 Menyiapkan kebutuhan atas keutuhan dan
keamanan informasi.
Dapat dilakukan dengan cara
a. Memastikan informasi diberikan kepada pihak
yang tepat
b. Melakukan double checking disetiap penyebaran
informasi
c. Mematuhi SOP penyebaran informasi
12
MENERAPKAN ETIKA PROFESI
13
MENERAPKAN ETIKA PROFESI
14
MENERAPKAN ETIKA PROFESI
15
MENERAPKAN ETIKA PROFESI
Ketrampilan kinerja
16
MENERAPKAN ETIKA PROFESI
17
MENERAPKAN ETIKA PROFESI
18
MENERAPKAN ETIKA PROFESI
19
MENERAPKAN ETIKA PROFESI
20
MENERAPKAN ETIKA PROFESI
21
IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Aktivitas 1.1:
Silahkan untuk melakukan simulasi penyelesaikan
konflik yang terjadi di tempat kerja. Pilih satu konflik
yang sering terjadi di lingkungan kerja Anda
22
Diskusi 1.1:
Silahkan bentuk kelompok dengan rekan anda, satu
kelompok terdiri dari 4 orang. Kemudian diskusikan
hal-hal berikut:
1. Langkah penyelesaikan konflik yang telah
dilakukan
2. Evaluasi perbaikan dari penyelesaikan konflik
yang dilakukan
Elemen Kompetensi 2
Membaca 2.1:
Silahkan membaca informasi berikut:
“Cara Meningkatkan Kualitas Layanan” pada web site
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-10-cara-meningkatkan-
kualitas-pelayanan-dalam-bisnis/
23
Berpikir 2.1:
Dari hasil pemahaman yang Anda dapatkan dari bahan bacaan
di atas? Menurut Anda bagaimana cara memberikan layanan
terbaik yang berkualitas untuk kolege dan rekan kerja di
perusahaan! Tuliskan pendapat kalian dibawah ini.
Elemen Kompetensi 3
24
Catatan hasil rangkuman
25
Aktivitas 3.1
Setelah anda mendapatkan informasi mengenai menjamin
kualitas kerja. Simulasikan ketrampilan kinerja sesuai dengan
SOP di perusahaan Anda.
Elemen Kompetensi 4
Aktivitas 3.1
Setelah anda mendapatkan informasi mengenai menjaga
hubungan kerja yang harmonis. Simulasikan bagaimana cara
Anda memerlakukan kolega Anda secara professional
Pe
Diskusi 4.1:
nil
Silahkan bentuk kelompok dengan rekan anda, satu aia
kelompok terdiri dari 4 orang. Kemudian diskusikan n:
hal berikut:
Pengembangan diri apa yang tepat untuk dilakukan
sesuai dengan profesi yang Anda tekuni selama ini.
Penilaian Catatan:
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
26
LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
27
REFERENSI
28
UNIT KOMPETENSI
29
4. Menjaga hubungan 4.1 Kolega dan karyawan diperlakukan
kerja yang secara wajar dan profesional.
harmonis 4.2 Layanan bagi kolega, pelanggan
dan karyawan dilakukan sesuai
prosedur.
4.3 Keterampilan professional dan
pengetahuan ditingkatkan secara
berkelanjutan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan etika profesi.
1.2 Unit ini mencakup aspek pelayanan prima kepada
pelanggan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Unit ini bisa dinilai pada saat bekerja di tempat kerja
maupun secara simulasi di TUK.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi metode
demonstrasi, lisan, tertulis
1.3 Bagi pelatihan kejuruan sebaiknya memberikan
pelatihan yang mempertimbangkan konteks industri
secara menyeluruh tanpa bias pada sektor tertentu.
Variasi situasi akan dapat membantu dalam
30
hal ini. Pelatihan untuk sektor tertentu materinya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan sektor tersebut.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Konsep-konsep pelayanan prima dan prinsip-
prinsip dasar pelayanan
3.1.2 Unsur-unsur dari pelayanan prima
3.1.3 Kualitas pelayanan prima
3.2 Keterampilan
3.2.1 Cara kerja dalam berkomunikasi dengan
pelanggan dan penggunaan bahasa dengan
tata bahasa yang baik dan benar
3.2.2 Cara menggunakan media komunikasi dengan
pelanggan secara tepat dan efisien
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Komunikatif
4.2 Responsif
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan melakukan pekerjaan sesuai standar
layanan SOP organisasi
5.2 Kemampuan melakukan keterampilan, pengetahuan dan
kualifikasi kinerja
31