Anda di halaman 1dari 33

MENERAPKAN ETIKA

PROFESI
N.821100.051.01

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................i


Kata Pengantar .......................................................................................1
A. Pendahuluan ....................................................................................2
B. Penggunaan Materi ...........................................................................2
C. Daftar Ikon .......................................................................................3
D. Bacaan Referensi ..............................................................................4
E. Pengantar Teori.................................................................................5
F. Langkah Kerja ..................................................................................12
G. Implementasi Unit Kompetensi .........................................................22
1. Elemen Kompetensi 1 ..................................................................22
1.1 Referensi ............................................................................22
1.2 Aktivitas ...........................................................................22
1.3 Diskusi .............................................................................23
2. Elemen Kompetensi 2 ..................................................................23
2.1 Membaca ..........................................................................23
2.2 Refrensi ............................................................................23
2.3 Berpikir ............................................................................24
3. Elemen Kompetensi 3 ..................................................................24
3.1 Video Youtube ...................................................................24
3.2 Refrensi ............................................................................25
3.3 Aktivitas ...........................................................................26
4. Elemen Kompetensi 4 ……………………………………………..……….26
4.1 Referensi ...........................................................................26
4.2 Aktivitas ............................................................................26
4.3 Diskusi ..............................................................................26
H. Lampiran ..........................................................................................27
1. Kamus Istilah ..............................................................................27
2. Referensi .....................................................................................28
3. Unit Kompetensi ..........................................................................29
4. Daftar Nama Penyusun ...............................................................31

i
KATA PENGANTAR

Dalam proses pelatihan, materi pelatihan merupakan salah satu


instrumen yang menunjang keberhasilan suatu pelatihan. Materi Pelatihan
berisi informasi dan kegiatan yang meliputi pengetahuan (knowledge) untuk
membangun pondasi teori, keterampilan (skill) untuk memiliki pengalaman
melakukan praktek yang sebenarnya dan seluruh rangkaian prosesnya
dibangun sikap kerja yang melekat dalam perilaku kerja sesuai tuntutan
yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja (Standar Kompetensi Kerja
Nasional, Standar Kompetensi Kerja Khusus,dan Standar Internasional)
Materi pelatihan ini berorientasi kepada Pelatihan Berbasis
Kompetensi (Competence Based Training) dan dalam bentuk cetak
diformulasikan menjadi 2 (dua) buku, yaitu Buku Materi dan Buku
Asesmen. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan
instruktur/pembimbing, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan
secara efektif dan efisien.
Materi Pelatihan dengan judul “Menerapkan Etika Profesi“, ini
digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang digunakan pada
program pelatihan. Kami berharap buku materi dan buku asesmen ini
membantu para instruktur/pembimbing dalam menstimulasi teori (softskill)
ataupun praktek (hardskill) dalam proses pembelajaran, sehingga menjadi
efektif dalam proses pelatihan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita
semua dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses
pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga
kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi sesuai kebutuhan pasar kerja
baik nasional maupun global.

1
PENDAHULUAN

Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting


dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan
yang lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan
sehingga memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang
diberikan. Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka
materi pelatihan dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran
sehingga dapat diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.

PENGGUNAAN MATERI

1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan


penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelatihan

 Buku Panduan Materi berisi pengetahuan, teori serta langkah-


langkah kerja yang wajib dibaca peserta pelatihan dengan muatan
seperti beikut:
o Bacaan Referensi
o Pengantar Teori
o Langkah Kerja
o Implementasi Unit kompetensi
o Lampiran:
a. Kamus istilah
b. Daftar referensi
c. Unit kompetensi
d. Daftar penyusun
 Buku Panduan Asesmen disajikan dalam paket buku secara

2
terpisah. Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara,
serta demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
proses penilaian yang dilaksanakan.

 Slide presentasi, video, dan bahan cetak lainnya merupakan


kelengkapan yang dapat dijadikan referensi dalam memperkaya
materi.

2. Instruktur menyiapkan rencana pembelajaran dengan mengambil


referensi dari materi pelatihan serta memastikan materi tersebut
terimplementasi di saat pelatihan berlangsung.
3. Peserta mempelajari, mengamati dan mempraktikkan materi
pelatihan di bawah bimbingan dan pemantauan instruktur.

DAFTAR IKON

Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:

Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk
mencari atau menemui seseorang untuk
mendapatkan informasi

Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini
sesuai instruksi

Referensi material/manual
Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan
prosedur-prosedur atau materi pelatihan/
sumber informasi lain untuk dapat melengkapi
latihan/ aktivitas ini.

3
Berpikir
Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/
menganalisa informasi dan catat gagasan-
gagasan yang Anda miliki.

Komunikasi/ Diskusi
Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda
untuk gagasan yang anda miliki.

Membaca
Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan materi pelatihan.

Video/Youtube

Pilihlah Video/Youtube yang dibutuhkan.

BACAAN REFERENSI

Membaca secara lengkap:


 Naagarazan, R.S. (2006). A Textbook on Professional Ethics and
Human Values. New Delhi: New Age International Publishers
 Sirswal, Desh Raj. (2013). Professional Ethics and Morality.
Jaipur: Co-Operation Publication
 Bertens. 2000. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
 A. Sonny Keraf, Etika Bisnis. 1998. Tuntutan dan
Relevansinya, Yogyakarta: Penerbit KANISIUS
 Hasibuan, Abdurrozzaq. 2017. Etika Profesi: Profesionalisme
Kerja, Medan: UISI Press
 Marmawi. 2009. Persamaan Gender dalam Pengembangan
Diri. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan.
 Amri, Sofan. 2013. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah
Dasar dan Menengah dalam Teori Konsep dan Analisis.
Jakarta: Prestasi Pustakarya.

4
PENGANTAR TEORI

MENERAPKAN ETIKA PROFESI

1. Konsep Dasar Etika


Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal
kata “etika” yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos
mempunyai banyak arti yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang
rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara
berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi
terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata),
etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan.
Menurut Bartens (2000) menginterprestasikan konsep dari etika
ini adalah sebagai berikut;

1. Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud di sini adalah kode
etik
3. Ilmu tentang yang baik dan buruk

Menurut A. Sonny Keraf (1998), secara umum etika dapat dibagi


menjadi dua yaitu etika umum dan etika khusus. Etika Umum yang
membahas kondisi dasar bagaimana manusia bertindak etis dalam
mengambil keputusan etis, dan teori etika serta mengacu pada prinsip
moral dasar yang menjadi pegangan dalam bertindak dan tolok ukur
atau pedoman untuk menilai “baik atau buruknya” suatu tindakan yang
dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Sedangkan Etika
Khusus membahas penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
khusus, yaitu bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam
sehari-hari pada proses dan fungsional dari suatu organisasi, atau dapat

5
juga sebagai seorang profesional untuk bertindak etis yang berlandaskan
teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar.
Sejalan dengan konsep etika diatas, profesi merupakan
kelompok lapangan kerja khusus melaksanakan kegiatan yang
memerlukan ketrampilan dan keahlian guna memenuhi kebutuhan
rumit manusia. Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa
suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh
dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Menurut
De George, menginterprestasikan profesi sebagai pekerjaan yang
dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup
dan yang mengandalkan suatu keahlian. Konsep dasar profesi ini
berbeda dengan professional, dimana professional orang yang
mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari
pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi.
Berdasarkan konsep-konsep diatas, dapat disimpulkan bahwa
etika profesi merupakan nilai dan normal moral yang melekat pada
suatu pekerjaan (profesi) yang harus dilakukan oleh seorang
professional.

2. Manfaat Etika Profesi


Etika profesi pada awalnya terbentuk guna kepentingan
kelompok profesi itu sendiri karena bermula dari pemasalahan-
permasalahan yang timbul. Namun, dalam perkembangannya sesuai
dengan situasi dan kondisi ilmu pengetahuan filsafat yang terkait
dengan etika maka berkembang menjadi lebih maju sesuai dengan hasil
penelitian empiris yang didukung oleh norma yang ada diperoleh suatu
hipotesa dan sampailah pada hasil akhir profesi guna kepentingan
masyarakat dengan konsekuensi logis etika profesi merefleksikan
kinerjanya secara etis atas kebutuhan masyarakat.
Perkembangan masyarakat yang makin majemuk, mengglobal,
berkembang maju baik bidang ekonomi, teknologi, serta bidang yang
lain. Komunikasi antar daerah maupun negara makin cepat
membuktikan mobilitas masyarakat makin meninggi dan tidak

6
terkendali. Seiring dengan hal tersebut maka peran profesi makin
dibutuhkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kualitas dari
profesi harus makin meningkat guna mengimbangi kemajuan jaman
serta kuantitas dari bertambahnya jenis kebutuhan penanganan oleh
profesi akibat kemajuan dari berbagai bidang merupakan tantangan
profesi yang harus didukung perangkat etika profesi yang memadai
sebagai suatu tanggung jawab profesi. Tanggung jawab etika profesi
tidak dapat lepas dari manfaat etika profesi. Berikut manfaat dari etika
profesi diantaranya;
a. Manfaat terhadap diri sendiri. Penyandang profesi memiliki
kesempatan luas untuk mengabdikan diri demi kepentingan publik.
b. Manfaat terhadap masyarakat. Masyarakat dapat memperoleh
pelayanan sesuai dengan kebutuhannya mengingat profesi memiliki
keahlian khusus yang tidak dimiliki pihak lain.
c. Manfaat terhadap negara. Penyandang profesi dapat berperan serta
memajukan negara dengan keahlian bidang tertentu yang
dimilikinya. Segala bidang dalam aktifitas negara saling terkait,
apabila segala bidang kehidupan dapat berjalan dengan maksimal
maka mekanisme pembangunan dalam segala bidang menjadi maju
yang berdampak pada kemajuan negara
d. Manfaat terhadap hukum. Negara kita adalah negara hukum dan
hukum sebagai panglima yang tertinggi. Profesi pada bidangnya
masing-masing tetap hukum menjadi panutan bagi profesi sesuai
pandangan segala segi kehidupan harus berpatokan pada hukum
yang berlaku. Profesi hukum merupakan profesi yang terdepan
dalam berupaya menegakkan hukum berfungsi sebagai panutan bagi
profesi selain hukum dan masyarakat.

3. Konsep Pengembangan Diri


Pengembangan diri menjadi salah satu upaya yang
dilaksanakan di setiap lembaga pendidikan dengan mengacu pada
kurikulum yang telah dirumuskan di lembaga tersebut. Namun
demikian, pelaksanaan kegiatan pengembangan diri lebih banyak

7
menggunakan waktu di luar jam pelajaran formal. Menurut
Marmawi (2009), pengembangan diri adalah suatu proses
meningkatkan kemampuan atau potensi, dan kepribadian, serta
sosial-emosional seseorang agar terus tumbuh dan berkembang.
Menurut Amri (2013), tujuan kegiatan pengembangan diri terbagi
menjadi dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum dari pengembangan diri adalah memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sedangkan tujuan
khusus dari pengembangna diri adalah menunjang pendidikan
peserta didik dalam mengembangkan bakat, minat, kreativitas,
kompetensi maupun kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan
kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar,
wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah
dan juga kemandirian. Adapun upaya pelaksanaan pengembangan
diri dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu:
a. Pelatihan, mengikuti pelatihan menjadi salah satu cara untuk
melakukan pengembangan diri karyawan. Adanya pelatihan ini
mendorong karyawan untuk mendapatkan pengetahuan dan
ketrampilan baru yang dapat menunjang produktivitas pekerjaan di
perusahaan
b. Program Sertifikasi, program sertifikasi menjadi bekal kualifikasi
diri bagi karyawan. Adanya sertifikasi profesi memungkinkan
karyawan untuk mendapat pengakuan terhadap keahlian yang
mereka miliki sesuai dengan bidang yang ditekuni. Hal ini juga
memungkinkan perusahaan untuk menempatkan posisi jabatan
sesuai dengan kualifikasi masing-masing individu
c. Konseling, konseling menjadi solusi bagi individu yang merasa
kebingungan untuk menentukan pengembangan diri mereka. Adanya
konseling dengan konselor yang professional memungkinkan individu
mendapatkan saran untuk mengambil jalan karir selanjutnya
d. Coaching, Serupa dengan konsleing, coaching memungkinan
individu untuk mendapatkan saran dari pihak professional. Coaching

8
menghadirkan praktisi di bidang tertentu yang dapat memberikan
saran operasional sesuai dengan bidang karir yang ditekuni.

4. Pelayanan Prima
Pelayanan Prima ini memang banyak diterapkan di bisnis
yang bergerak dibidang jasa, namun seperti kita ketahui bahwa saat
ini hampir semua bisnis pada hakekatnya adalah jasa, jadi semua
bisnis membutuhkan manfaat pelayanan prima, dengan sekian
penyesuaian tentunya. Untuk bisa memberikan Pelayanan Prima,
maka perusahaan tersebut harus memiliki SDM yang handal, yang
memiliki jiwa “pelayanan” dan memahami konsep Pelayanan Prima.
Berikut adalah unsur pelayanan prima yang dapat diterapkan oleh
perusahaan, diantaranya adalah;
a. Attitude (Sikap)
Potret perusahaan, diawali dari kesan yang ditorehkan oleh
karyawan perusahaan tersebut, terutama mereka yang berdiri di
frontliner atau siapapun yang bersentuhan dengan pihak luar
perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, (ini yang diluar
bagian pemasaran).
b. Ability (Kemampuan)
Di sini karyawan harus memiliki kemampuan dasar untuk mampu
melakukan program pelayanan prima, seperti; bagaimana melakukan
komunikasi yang efektif, memiliki pengetahuan di bidang kerja saat
ini dengan baik, memahami SOP dasar untuk menangani keluhan
pelanggan, memahami hal apa saja yang boleh di infokan keluar dan
hal apa saja yang tidak boleh, memiliki kemampuan untuk
memotivasi dirinya agar senantiasa memberikan pelayanan prima,
dengan tidak mencampur adukan dengan permasalahan pribadi.
c. Attention (Perhatian)
Attention merupakan bentuk kepedulian kepada pelanggan / tamu,
yang berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta
pemahaman atas saran dan kritik yang diberikan.
d. Action (Tindakan)

9
Hal yang perlu dilakukan di tahap action ini adalah, melakukan
tindakan nyata untuk memastikan apa yang menjadi kebutuhan /
keinginan pelanggan / tamu kita, jika kurang yakin dan lebih baik
lakukan konfirmasi dengan sopan. Jika diperlukan, dapat dilakukan
pencatatan, apalagi jika permintaan tersebut cukup beragam, dan
jika hal ini adalah bagian dari transaksi, maka permintaan tersebut
bisa dicatat di form yang harus sudah disiapkan.
e. Accountability (Tanggung Jawab)
Accountability atau tanggung jawab, yaitu sikap keberpihakan kita
kepada pelanggan / tamu / mitra kerja sebagai bentuk rasa emphaty
dan kepedulian kita (care). Sikap tanggung jawab ini jika
dilaksanakan dengan benar dan sepenuh hati, maka bisa
meminimalkan terjadinya ketidakpuasan pelanggan, tamu atau mitra
perusahaan.
f. Appearance (Penampilan)
Penampilan karyawan baik secara phisik maupun non phisik
merefleksikan kredibilitas perusahaan, maka dari itu penting untuk
selalu menjaga penampilan ini. Standar penampilan harus dibuat
oleh perusahaan, dan setiap karyawana harus menjalankannya,
apalagi saat bertemu dengan pelanggan / tamu.

5. Menjaga Kualitas Kinerja


Kualitas kerja yang baik terlihat dari penggunaan waktu yang
digunakan seminimal mungkin untuk menyelesaikan semua
pekerjaan dengan baik. Terkadang, hanya untuk melakukan
pekerjaan ringan saja, kita memerlukan banyak waktu, karena
ternyata kurang fokus dan terganggu kegiatan lainnya. Untuk dapat
menjaga kualitas kinerja dalam sebuah perusahaan, berikut ini hal
penting yang harus dilakukan oleh seorang karyawan, diantaranya;
a. Mempunyai pembagian waktu yang baik, terlalu memberikan
semua waktu untuk bekerja juga tidak akan membuat karyawan
menjadi lebih produktif, karena untuk menjadi produktif juga perlu
menjalani kehidupan yang lainnya.

10
b. Mengenali waktu terbaik untuk bekerja, untuk menjadi lebih
produktif agar dapat meningkatkan kualitas kerja adalah dengan
mengenali waktu terbaik untuk bekerja. Dalam hal waktu terbaik ini,
setiap orang memiliki waktu terbaik yang berbeda–beda, sebagian
orang ada yang sangat bersemangat pada pagi hari, ada juga yang
bersemangat pada siang hari. Sebaiknya kenali kapan tepatnya
waktu terbaik anda.
c. Banyak belajar hal baru, ada banyak metode belajar saat ini, tidak
hanya lewat buku, internet juga bisa jadi media belajar yang baik
untuk bisa menjamin kualitas kerja. Sering melakukan diskusi
bersama tim kerja seputar pekerjaan yang sedang dihadapi menjadi
salah satu alternatif untuk belajar hal yang baru.

6. Cara Menjaga Hubungan Baik yang harmonis


Menjaga hubungna baik yang harmonis menjadi salah satu
kunci keberhasilan sebuah perusahaan. Adanya hubungan yang
harmonis, menandakan kepuasan pelanggan atas pelayanan yang
diberikan. Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk menjaga
hubungan baik yang harmonis dengan kolega, diantaranya;
a. Bersikap professional saat menghadapi konflik, setiap karyawan
tentunya pernah mengalami konflik dengan rekan kerja di kantor.
Untuk bisa mengatasinya, mereka juga harus bisa bersikap secara
profesional.
b. Menghormati rekan kerja, bila ingin dihormati oleh kolega, maka
juga harus bersikap yang sama dengan mereka. Ketika sedang
berada di suatu rapat lalu rekan kerja mengutarakan pendapat,
sebagai partner, harus bisa menerima pendapat tersebut.
c. Menjaga etika di tempat kerja, menjaga etika di kantor merupakan
hal yang wajib lakukan, baik itu dalam mengirimkan email kepada
rekan kerja, menggunakan telepon, atau bahkan saat berbicara
dengan kolega.

11
LANGKAH KERJA

MENERAPKAN ETIKA PROFESI

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

1. Kemampuan 1.1 Menerapkan kelangsungan pelayanan dan aliran


menerapkan etika informasi sesuai dengan tuntutan kerja.
profesi di tempat Aliran informasi dapat dilakukan dengan cara:
kerja a. Serentak
b. Berurutan
c. Kombinasi antara serentak dan berurutan

Aliran Infromasi

Keutuhan dan keamanan informasi 1.2 Menyiapkan kebutuhan atas keutuhan dan
keamanan informasi.
Dapat dilakukan dengan cara
a. Memastikan informasi diberikan kepada pihak
yang tepat
b. Melakukan double checking disetiap penyebaran
informasi
c. Mematuhi SOP penyebaran informasi

12
MENERAPKAN ETIKA PROFESI

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

Penyelesaian konflik 1.3 Menyelesaikan konflik dengan pihak yang relevan.


Konflik dapat diselesaikan dengan cara
a. Mengenali konflik
b. Diagnosis penyebab konflik
c. Menyepakati suatu solusi
d. Melaksanakan solusi yang disepakati
e. Evaluasi pelaksanaan solusi yang dilakukan

1.4 Menjaga kepentingan pelanggan


Menjaga kepentingan dapat dilakukan dengan cara
a. Memahami peraturah kebijakan privasi
pelanggan
b. Menerapkan prosedur pelayanan sesuai SOP

Menjaga kepentingan pelanggan

13
MENERAPKAN ETIKA PROFESI

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


2.
2.1 Menyediakan layanan yang sesuai kebutuhan
operasional
Langkah yang dapat dilakukan untuk menyediakan
layanan
a. Baca SOP layanan terkait
b. Sediakan peralatan dan bahan untuk penyediaan
layanan
c. Lakukan layanan sesuai dengan SOP yang berlaku
Menyediakan layanan sesuai
kebutuhan

2.2 Melakukan pekerjaan sesuai standart operasional


SOP organisasi

SOP menjadi buku pedoman dalam melakukan


pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
ataupun atasan

Melakukan pekerjaan sesuai SOP

14
MENERAPKAN ETIKA PROFESI

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

2.3 Menjaga proses yang berkualitas ketika


mengembangkan pelayanan
Cara untuk menjaga kualitas pelayanan adalah;
a. Mempunyai pembagian waktu yang baik
b. Mengenali waktu terbaik untuk bekerja
c. Banyak belajar hal baru

Menjaga kualitas layanan

2.4 Memberikan layanan terbaik untuk memenuhi


kebutuhan pelanggan dan atasan
Unsur pelayanan terbaik dapat meliputi;
a. Sikap
b. Kemampuan
c. Perhatian
d. Tindakan
e. Tanggung jawab
f. Penampilan
Memberikan layanan terbaik

15
MENERAPKAN ETIKA PROFESI

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


3.
2.5 Melakukan ketrampilan, pengetahuan, dan
kualifikasi kinerja

Ketrampilan, pengetahuan dan kualifikasi kinerja


sesuai yang tertera pada standart operasional kinerja
di masing-masing perusahaan.

Ketrampilan kinerja

16
MENERAPKAN ETIKA PROFESI

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

2.6 Menfasilitasi pelayanan yang diberikan oleh


seseorang
Fasilitas yang diberikan dapat berupa;
a. Peralatan untuk melakukan pelayanan
b. Pengetahuan dan ketrampilan tambahan yang
diperlukan
c. Wadah diskusi untuk menyelesaikan konflik

Menfasilitasi layanan yang diberikan

17
MENERAPKAN ETIKA PROFESI

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

2.7 Memberikan informasi yang berkualitas dan sesuai


standar kepada atasan dan pelanggan
Ciri-Ciri informasi yang berkualitas adalah;
a. Akurat
b. Tepat waktu
c. Relevan
d. Lengkap
e. Ekonomis
Informasi yang berkualitas

2.8 Merencanakan tahapan pekerjaan dan kemampuan


untuk menyelesaikan tahapan proyek
Tahapan proyek yang dapat dilakukan sebagai
berikut;
a. Perencanaan
b. Studi Kelayakan
c. Penjelasan
d. Perancangan
e. Pengadaan
f. Pelaksanaan
g. Evaluasi

Contoh Tahapan proyek


(perancangan)

18
MENERAPKAN ETIKA PROFESI

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


2.9 Menerapkan tanggung jawab terhadap tugas dan
pekerjaan
Penerapan tanggung jawab terhadap tugas dan
pekerjaan dapat tercermin dari sikap berikut ini;
a. Disiplin
b. Dapat dipercaya
c. Taat aturan
d. Berani mengambil resiko
Disiplin waktu sebagai bentuk
tanggung jawab

4. Dapat menjaga 4.1 Memerlakukan kolega dan karyawan secara wajar


hubungan baik dan professional
yang harmonis Perluakuan ini dapat meliputi;
a. Tidak mencampurkan urusan pekerjaan dengan
pribadi
b. Selalu bersikap ramah dan bersahaja
c. Mengetahui batasan-batasan dalam berinteraksi
dengan kolega atau karyawan
Memerlakukan kolega dengan
profesional

19
MENERAPKAN ETIKA PROFESI

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


4.2 Melakukan layanan kepada kolega, pelanggan dan
karyawan sesuai prosedur
Agar layanan yang diberikan memuaskan dan tetap
menjaga hubungan harmonis dengan kolega, dapat
melakukan hal berikut;
a. Bersikap professional saat menghadapi konflik
b. Menghormati rekan kerja
Menjaga hubungan harmonis dengan c. Menjaga etika di tempat kerja
kolega

4.3 Meningkatkan ketrampilan professional dan


pengetahuan secara berkelanjutan
Cara yang dapat dilakukan yaitu:
a. Pelatihan
b. Program Sertifikasi
c. Konseling
d. Coaching

Pelatihan menjadi salah satu bentuk


pengembangan diri

20
MENERAPKAN ETIKA PROFESI

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

Perilaku Kerja: Indikator perilaku: Alat yang digunakan:


Pelaksanaan kegiatan menerapkan 1. Mengikuti 1. Alat tulis kantor
etika profesi membutuhkan ketentuan
kompetensi perilaku: sesuai SOP
1. Dilakukan sesuai dengan SOP 2. Melakukan
yang berlaku ketrampilan
2. Melakukan ketrampilan sesuai sesuai dengan
dengan kualifikasi kinerja kualifikasi
kinerja

21
IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI

Elemen Kompetensi 1

Melindungi Kepentingan Pelanggan

Baca Referensi 1.1:


Silahkan untuk mencari informasi dan membaca
beberapa hal berikut:
1. Konsep etika profesi
2. Menjaga keutuhan dan keamanan informasi
3. Cara penyelesaikan konflik

Aktivitas 1.1:
Silahkan untuk melakukan simulasi penyelesaikan
konflik yang terjadi di tempat kerja. Pilih satu konflik
yang sering terjadi di lingkungan kerja Anda

Konflik yang terjadi:

Catatan hasil penyelesaikan konflik

22
Diskusi 1.1:
Silahkan bentuk kelompok dengan rekan anda, satu
kelompok terdiri dari 4 orang. Kemudian diskusikan
hal-hal berikut:
1. Langkah penyelesaikan konflik yang telah
dilakukan
2. Evaluasi perbaikan dari penyelesaikan konflik
yang dilakukan

Elemen Kompetensi 2

Menghasilkan Layanan yang Berkualitas

Membaca 2.1:
Silahkan membaca informasi berikut:
“Cara Meningkatkan Kualitas Layanan” pada web site
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-10-cara-meningkatkan-
kualitas-pelayanan-dalam-bisnis/

Baca Referensi 2.1:


Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
berikut:
1. SOP layanan Perusahaan
2. Cara menjaga kualitas layanan

23
Berpikir 2.1:
Dari hasil pemahaman yang Anda dapatkan dari bahan bacaan
di atas? Menurut Anda bagaimana cara memberikan layanan
terbaik yang berkualitas untuk kolege dan rekan kerja di
perusahaan! Tuliskan pendapat kalian dibawah ini.

Elemen Kompetensi 3

Menjamin Kualitas Kinerja

Video Youtube 3.1:


Silahkan melihat youtube berikut ini: “Mengevaluasi kinerja”
Link:
https://www.youtube.com/watch?v=I_z0cVtEGYg
Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video tersebut.

24
Catatan hasil rangkuman

Baca Referensi 3.1:


Silahkan untuk mencari informasi dan membaca hal berikut:
1. Ciri informasi yang berkualitas
2. Tahapan proyek
3. Sikap bertanggung jawab terhadapt tugas dan tanggung
jawab

25
Aktivitas 3.1
Setelah anda mendapatkan informasi mengenai menjamin
kualitas kerja. Simulasikan ketrampilan kinerja sesuai dengan
SOP di perusahaan Anda.

Elemen Kompetensi 4

Menjaga Hubungan Kerja yang Harmonis

Baca Referensi 4.1:


Silahkan untuk mencari informasi dan membaca hal berikut:
1. Cara memerlakukan kolega dengan wajar
2. Cara meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan secara
berkelanjutan

Aktivitas 3.1
Setelah anda mendapatkan informasi mengenai menjaga
hubungan kerja yang harmonis. Simulasikan bagaimana cara
Anda memerlakukan kolega Anda secara professional

Pe
Diskusi 4.1:
nil
Silahkan bentuk kelompok dengan rekan anda, satu aia
kelompok terdiri dari 4 orang. Kemudian diskusikan n:
hal berikut:
Pengembangan diri apa yang tepat untuk dilakukan
sesuai dengan profesi yang Anda tekuni selama ini.

Penilaian Catatan:
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur

Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl

26
LAMPIRAN

KAMUS ISTILAH

Etika Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan


bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya.

Profesi Kelompok lapangan kerja khusus melaksanakan


kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan
keahlian guna memenuhi kebutuhan rumit
manusia

Profesional Orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan


purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu
dengan mengandalkan suatu keahlian yang
tinggi

Pelayanan Prima Pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan


kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan
pelanggan

27
REFERENSI

 Naagarazan, R.S. (2006). A Textbook on Professional Ethics and Human


Values. New Delhi: New Age International Publishers
 Sirswal, Desh Raj. (2013). Professional Ethics and Morality. Jaipur: Co-
Operation Publication
 Bertens. 2000. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
 A. Sonny Keraf, Etika Bisnis. 1998. Tuntutan dan Relevansinya, Yogyakarta:
Penerbit KANISIUS
 Hasibuan, Abdurrozzaq. 2017. Etika Profesi: Profesionalisme Kerja, Medan:
UISI Press
 Marmawi. 2009. Persamaan Gender dalam Pengembangan Diri. Jurnal Visi
Ilmu Pendidikan.
 Amri, Sofan. 2013. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan
Menengah dalam Teori Konsep dan Analisis. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
 https://distribusipemasaran.com konsep pelayanan prima
 https://www.republika.co.id meningkatkan kualitas kinerja
 https://wolipop.detik.com menjadlin hubungan baik dengan rekan kerja

28
UNIT KOMPETENSI

KODE UNIT : N.821100.051.01


JUDUL UNIT : Menerapkan Etika Profesi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahun,
keterampilan serta sikap kerja yang
dibutuhkan dalam menerapkan etika
profesi.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Melindungi 1.1 Kelangsungan pelayanan dan aliran
kepentingan informasi diterapkan sesuai dengan
pelanggan tuntutan kerja.
1.2 Kebutuhan atas keutuhan dan
keamanan informasi disediakan
pada saat pribadi dan organisasi
membutuhkan.
1.3 Bila terjadi konflik segera diselesaikan
dengan pihak yang relevan.
1.4 Kepentingan pelanggan dijaga
termasuk kerahasiaan dan hak
miliknya.
2. Menghasilkan 2.1 Layanan yang disediakan sesuai
layanan yang kebutuhan operasional, keuntungan
berkualitas pelanggan dan atasan.
2.2 Pekerjaan dilakukan sesuai standar
layanan SOP organisasi.
2.3 Proses yang berkualitas dijaga ketika
mengembangkan pelayanan.
2.4 Layanan terbaik diberikan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dan
atasan.
3. Menjamin kualitas 3.1 Keterampilan, pengetahuan,
kinerja dan kualifikasi kinerja dilakukan.
3.2 Pelayanan yang diberikan oleh
seseorang difasilitasi.
3.3 Informasi yang berkualitas dan sesuai
standar kepada atasan dan pelanggan
disediakan.
3.4 Tahapan pekerjaan dan kemampuan
untuk menyelesaikan tahapan proyek
direncanakan.
3.5 Tanggung jawab terhadap tugas dan
pekerjaan diterapkan

29
4. Menjaga hubungan 4.1 Kolega dan karyawan diperlakukan
kerja yang secara wajar dan profesional.
harmonis 4.2 Layanan bagi kolega, pelanggan
dan karyawan dilakukan sesuai
prosedur.
4.3 Keterampilan professional dan
pengetahuan ditingkatkan secara
berkelanjutan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan etika profesi.
1.2 Unit ini mencakup aspek pelayanan prima kepada
pelanggan.

2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat tulis kantor
2.2 Perlengkapan (Tidak ada.)
3. Peraturan yang
diperlukan (Tidak
ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standard
4.2.1 SOP Organisasi

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian
1.1 Unit ini bisa dinilai pada saat bekerja di tempat kerja
maupun secara simulasi di TUK.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi metode
demonstrasi, lisan, tertulis
1.3 Bagi pelatihan kejuruan sebaiknya memberikan
pelatihan yang mempertimbangkan konteks industri
secara menyeluruh tanpa bias pada sektor tertentu.
Variasi situasi akan dapat membantu dalam

30
hal ini. Pelatihan untuk sektor tertentu materinya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan sektor tersebut.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Konsep-konsep pelayanan prima dan prinsip-
prinsip dasar pelayanan
3.1.2 Unsur-unsur dari pelayanan prima
3.1.3 Kualitas pelayanan prima
3.2 Keterampilan
3.2.1 Cara kerja dalam berkomunikasi dengan
pelanggan dan penggunaan bahasa dengan
tata bahasa yang baik dan benar
3.2.2 Cara menggunakan media komunikasi dengan
pelanggan secara tepat dan efisien
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Komunikatif
4.2 Responsif

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan melakukan pekerjaan sesuai standar
layanan SOP organisasi
5.2 Kemampuan melakukan keterampilan, pengetahuan dan
kualifikasi kinerja

DAFTAR NAMA PENYUSUN

NO. NAMA PROFESI

1. Sri Sudarwati, M.M  Direktur Utama Citra


Prestasi Gemilang
 Asesor
 Master Trainer

31

Anda mungkin juga menyukai