Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RMK AKUNTANSI KEUANGAN III

NAMA : GERALD GIOVANNI CHRISNANDY

NIM : A031201127
 PENGERTIAN INVESTASI
 Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
dimasa datang.1 Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam
aktivitas. Menginvestasikan dana pada sektor rill (tanah, emas, mesin atau
bangunan) maupun asset finansial (deposito, saham atau obligasi), merupakan
aktifitas yang umum di lakukan. Menurur Jogiyanto, investasi dapat didefinisikan
sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang
efesien selam periode waktu tertentu.2 Sedangkan menurut Menurut Sukirno
kegiatan investasi yang dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus akan
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan
pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Peranan
ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni (1) investasi
merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan
investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional serta
kesempatan kerja; (2) pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan
menambah kapasitas produksi; (3) investasi selalu diikuti oleh perkembangan
teknologi.

 JENIS JENIS INVESTASI


 Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada
asset finansial dan investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial
dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi langsung dan investasi tidak
langsung.
 Investasi langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli aktiva
keuangan yang dapat diperjual belikan di pasar uang, pasar modal, atau
pasar turunan. Investasi langsung juga dapat dilakukak dengan membeli
aktiva yang tidak diperjual belikan, biasanya diperoleh dari bank
komersial. Aktiva ini dapat berupa tabungan dan sertifikat deposito.
 Investasi tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli surat
berharga dari perusahaan investasi, seperti reksadana.

 INVESTASI UTANG
 Utang investasi yang ditandai dengan pembayaran kontrak pada tanggal
tertentu pokok dan bunga pada jumlah pokok. yang luar biasa Perusahaan
mengukur utang biaya investasi di amortized jika tujuan perseroan model bisnis
adalah untuk memegang aset keuangan untuk mengumpulkan arus kas
kontrak (held-for-collection). Biaya yang diamortisasi (amortized cost) adalah
biaya perolehan/akuisisi yang disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi
diskonto/premi, jika dianggap tepat. Nilai wajar (fair value) adalah jumlah yang
digunakan bila instrumen keuangan dipertukarkan dalam transaksi berjalan
antara pihak-pihak yang berkeinginan.
 Biaya amortisasi
 Hanya debt investment yang dapat diukur biaya amortisasinya. Jika
sebuah perusahaan seperti Carrefour ( FRA ) berinvestasi pada
obligasi nokia (FIN), arus kas kontraktualnya akan menerima
bunga selama obligasi dan pembayaran kembali pokok pada saat jatuh
tempo. Jika strategi carrefour untuk terus berinvestasi untuk
menerima arus kas ini selama obligasi, ini merupakan strategi held-for-
collection dan investasi akan diukur sampai jatuh tempo.
 Nilai wajar
 Debt investments at fair value mengikuti perlakuan akuntansi
yang sama dengan investasi utang held-for-collection selama
periode pelaporan, yaitu dicatat sebesar amortized cost. Namun,
pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menyesuaikan
amortized cost ke fair value, dengan keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi, dilaporkan sebagai bagian dari net
income (fair value method).
Contoh : Investasi Hutang pada nilai wajar (single security)
Ilustrasi: Pada tanggal 1 Januari 2011, Robinson Company
membeli obligasi Evermaster Corporation yang memiliki nilai
nominal $100,000 dan tingkat bunga 8%. Robinson membayar
sebesar $92,278. Obligasi ini akan jatuh tempo tanggal 1 Januari
2016 dan menghasilkan pendapatan bunga 10%; bunga nominal
dibayarkan setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari.

Jurnalnya:
1 Januari 2011
Investasi hutang 92,278
Kas 92,278

1 Juli, 2011
Kas 4,000
Investasi hutang 614
Pendapatan bunga 4,614

31 Desember 2011

Pendapatan bunga 4,000


Investasi hutang 645
Pendapatan bunga 4,645

 PENJUALAN INVESTASI
Jika perusahaan menjual obligasi dicatat sebagai investasi nilai wajar sebelum
tanggal jatuh tempo, maka harus membuat entri untuk menghapus dari
rekening investasi utang biaya diamortisasi obligasi dijual.
Pada tanggal 1 Juli 2012, Webb Corporation menjual obligasi Watson dengan
harga $90,000 saat obligasi tersebut memiliki amortized cost sebesar $94,214.
Webb mencatat penjualan Obligasi Watson sebagai berikut:
Kas 90,000
Rugi Penjualan Investasi Utang 4,214
Investasi Utang 94,214
Webb melaporkan rugi realisasi ini pada seksi “Other income and expense”
statemen laba. Jika tidak ada pembelian dan penjualan obligasi pada tahun
2012,

 NILAI WAJAR OPSI


 Perusahaan memiliki opsi untuk melaporkan aset keuangan pada nilai
wajar. Opsinya adalah diterapkan berdasarkan instrument-by-instrument
basis atau umumnya tersedia hanya ketika perusahaan pertama kali aset
finansial atau menimbulkan kewajiban finansial. Jika sebuah perusahaan
memilih untuk menggunakan opsi fair value, perusahaan mengukur
instrumen ini fair value sampai perusahaan tidak lagi mempunyai
kepemilikan.

 INVESTASI EKUITAS
Investasi ekuitas (equity investment) merepresentasikan kepemilikan saham
biasa, saham preferen, dan kapital lain. Investasi ekuitas juga mencakup hak
untuk memperoleh atau melepaskan bagian kepemilikan dengan harga yang
sudah disepakati/yang dapat ditentukan seperti waran dan rights. Biaya Investasi
ekuitas mencakup harga sekuritas. Komisi dan fee Broker dicatat sebagai biaya.
Besar kecilnya kepemilikan saham sebuah perusahaan (investee) oleh sebuah
perusahaan lain (investor) akan menentukan perlakuan akuntansi investasi
Klasifikasi investasi tersebut tergantung pada persentase hak suara investee yang
dipegang oleh investor:
1. Kepemilikan kurang dari 20 persen (metode nilai wajar)-investor memiliki
hak pasif.
2. Kepemilikan antara 20 persen dan 50 persen (ekuitas metode)-investor
mempunyai pengaruh signifikan.
3. Kepemilikan lebih dari 50 persen (laporan konsolidasi)-investor memiliki
hak mengendalikan.

 EQUITI INVESMENT AT FAIR VALUE


 Bila investor memiliki kepemilikan kurang dari 20%, diasumsikan bahwa
investor mempunyai pengaruh yang kecil atau tidak mempunyai pengaruh
terhadap investee. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 17-16, ada dua
klasifikasi untuk kepemilikan kurang dari 20 persen. Berdasarkan IFRS,
anggapan bahwa investasi ekuitas held-for-trading. Artinya, perusahaan
memegang sekuritas ini untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan
harga. Seperti dengan investasi utang yang held-for-trading, aturan
akuntansi dan pelaporan untuk investasi adalah nilai surat berharga
sebesar nilai wajarnya dan mencatat laba dan rugi yang belum direalisasi
dalam laba bersih. (metode nilai wajar).
 Namun, beberapa investasi ekuitas diadakan untuk tujuan selain
perdagangan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin menahan
investasi ekuitas dalam rangka untuk menjual produk-produknya di daerah
tertentu. Dalam situasi ini, pencatatan keuntungan dan kerugian yang
belum direalisasi dalam pendapatan, seperti yang diperlukan untuk
investasi perdagangan, tidak menunjukkan kinerja perusahaan
sehubungan dengan investasi ini. Akibatnya, IFRS memungkinkan
perusahaan untuk mengklasifikasikan beberapa investasi ekuitas sebagai
non-trading. Non-trading investasi ekuitas dicatat sebesar nilai wajar pada
laporan posisi keuangan, Mencatat laba dan rugi yang belum direalisasi
dalam other comprehensive income.

 CONTOH EQUITY INVESMENT


 Jurnal untuk mencatat non-trading equity investments sama dengan jurnal
untuk trading equity investments, kecuali untuk pencatatan laba atau rugi
kepemilikan yang belum direalisasi. Untuk non-trading equity investments,
pelaporan laba atau rugi kepemilikan yang belum direalisasi ditempatkan
pada pos other comprehensive income. Dengan demikian, akun
Unrealized Holding Gain or Loss—Equity digunakan.
 Akuntansi untuk investasi ekuitas non-trading menyimpang dari ketentuan
umum untuk investasi ekuitas. The IASB mencatat bahwa sementara nilai
wajar memberikan informasi yang paling berguna tentang investasi dalam
investasi ekuitas, mencatat laba rugi yang belum direalisasi sebagai
pendapatan komprehensif lain lebih representatif untuk investasi ekuitas
non-trading.
 KERUGIAN INVESTMEN MELEBIHI JUMLAH TERCATAT
 Jika bagian investor atas kerugian investee melebihi jumlah tercatat
investasi, maka apakah investor harus mengakui kerugian tambahan?
Biasanya, investor harus menghentikan penerapan metode ekuitas dan
tidak mengakui kerugian tambahan. Akan tetapi, jika potensi kerugian
investor tidak terbatas sampai jumlah investasi awalnya (dengan jaminan
kewajiban investee atau komitmen lain untuk memberikan dukungan
keuangan lebih lanjut), atau jika tampaknya investee dapat dipastikan
segera kembali ke operasi yang menguntungkan, maka tepat jika investor
mengakui kerugian tambahan.

 KONSOLIDASI
o Jika suatu perusahaan memperoleh hak lebih dari 50%, yaitu hak
mengendalikan dalam perusahaaan lain. Maka perusahaan investor
disebut sebagai perusahaan induk (parent), dan perusahaan investee
disebut sebagai perusahaan anak (subsidary). Investasi dalam saham
biasa perusahaan anak disajikan sebagi investasi jangka panjang dalam
laporan keuangan tersendiri yang dibuat oleh perusahaan induk. Apabila
perusahaan induk memperlakukan perusahaan anak sebagai suatu
investasi, maka yang biasanya dibuat adalah laporan keuangan
konsolidasi (consolidated financial statement).

 MASALAH PELAPORAN LAINNYA


1. Penurunan Nilai
 Setiap investasi harus dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk
menentukan apakah investasi ini mengalami penurunan nilai
[impairment] yang bersifat tidak temporer. Kepailitan atau krisis likuiditas
signifikan yang dialami investee adalah contoh-contoh situasi yang
menunjukkan hilangnya nilai itu bagi investor mungkin bersifat
permananen. Jika penurunan itu dianggap tidak temporer, maka dasar
biaya dari setiap sekuritas diturunkan sampai ke dasar biaya yang baru.
Jumlah penurunan itu diperhitungkan sebagai kerugian yang direalisasi
dan, karenanya, dimasukan dalam laba bersih. Impairment loss ini
dihitung sebagai selisih antara nilai buku plus piutang bunga dan arus
kas masa mendatang ekspektasian yang didiskontokan dengan
menggunakan investment’s historical effective-interest rate.

2. Transfer Antar Kategori


 Transferring sebuah investasi dari satu kategori ke kategori lain
Seharusnya hanya terjadi ketika business model untuk mengelola
investasi berubah changes. IASB mengharapkan perubahan ini tidak
sering terjadi. Perusahaan memperlakukan perubahan antar klasifikasi
ini prospectively, pada awal periode akuntansi setelah perubahan
dalam model bisnis.

3. KONTROVERSI NILAI WAJAR


1. Pengukuran berdasarkan Business Model
2. Gains Trading
3. Liabilitas tidak dinilai secara wajar (Not Fairly Valued)
4. Fair Values—Final Comment
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-padjadjaran/akuntansi-
keuangan-i/chapter-17-investment/5892831

Anda mungkin juga menyukai