Sholat Fardhu
Sholat Fardhu
SHOLAT FARDHU
Dosen Pengampuh :
Disusun Oleh :
Hendri
FAKULTAS SYARIAH
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Shalat merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat muslim dan shalat merupakan
sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhan-Nya sebagai suatu bentuk ibadah
yang di dalamnya terdapat sebuah amalan yang tersusun dari beberapa ucapan dan perbuatan
yang diawali dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, dan dilakukan sesuai
dengan syarat maupun rukun shalat yang telah ditentukan (Imam Bashari Assayuthi, 30).
Shalat terdiri dari shalat fardhu (wajib) dan shalat sunnah. Shalat fardhu (wajib) sendiri terdiri
atas 5 waktu antara lain subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya’. Shalat dapat membentuk
kecerdasan spiritual bagi siapa saja yang melakukannya.
A. Pengertian Shalat
Shalat adalah rukun Islam yang kedua dan ia merupakan rukun yang sangat
ditekankan (utama) sesudah dua kalimat syahadat1 . Telah disyari’atkan sebagai sesempurna
dan sebaik-baiknya ibadah2 . Shalat ini mencakup berbagai macam ibadah: zikir kepada
Allah, tilawah Kitabullah, berdiri menghadap Allah, ruku’, sujud, do’a, tasbih, dan takbir3 .
Shalat merupakan pokok semua macam ibadah badaniah. Allah telah menjadikannya fardhu
bagi Rasulullah SAW sebagai penutup para rasul pada malam Mi’raj di langit, berbeda
dengan semua syari’at. Hal itu tentu menunjukkan keagungannya, menekankan tentang
wajibnya dan kedudukannya di sisi Allah.
Shalat secara etimologis adalah do’a4 . Allah SWT berfirman dalam surah at-Taubah ayat 103
yang berbunyi :
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya
doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui”. (at-Taubah: 103)
Arti shalat secara terminologis adalah ucapan dan perbuatan tertentu yang diawali dengan
takbir dan diakhiri dengan salam. Dinamakan demikian karena mengandung do’a. Orang yang
melakukan shalat tidak lepas dari do’a ibadah, pujian dan permintaan. Itulah sebabnya
dinamakan shalat.
lima waktu dalam sehari semalam6 . Sebagaimana firman Allah SWT, di bawah ini:
Dilihat dari azab bagi orang meninggalkan shalat tersebut, patutlah kita sadar dan
menyesal atas kelalaian kita terhadap shalat selama ini.
Sabda Rasulullah SAW mengenai balasan orang yang meninggalkan shalat fardhu
juga di perlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, setiap kali
benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan
mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “siapakah ini wahai
Jibril”? Jibril menjawab: “mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan shalat
fardhu”. (Riwayat Tabrani).
Qur’an juga menceritakan kepada kita mengenai salah satu gambaran akhirat melalui
dialog orang-orang mukmin dengan orang-orang kafir penghuni neraka Saqar, sebagaimana
dalam surah al Muddatstsir ayat 42-46 yang artinya
Artinya: “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? ‘mereka
menjawab: kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat dan
kami tidak (pula) memberi makan orang miskin dan kami membicarakan yang bathil
bersama dengan orang- orang yang membicarakannya dan kami mendustakan hari
pembalasan”. (QS. al Muddatstsir: 42-46):
Ayat tersebut menunjukkan bahwa lambang kekafiran dan dosa mereka yang pertama
ialah meninggalkan shalat. Selain ayat-ayat tersebut, penulis dapati hadist dari Saad bin Abi
Waqas bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai orang yang melalaikan shalat maka jawab
Baginda SAW yaitu mengakhirkan waktu Shalat dari waktu asalnya hingga sampai waktu
Shalat lain. Mereka telah menyia-nyiakan37 dan melewatkan waktu shalat maka mereka
diancam dengan Neraka Wail.
Ibn Abbas dan Said bin al-Musaiyib turut menafsirkan hadist di atas yaitu orang yang
melengah-lengahkan shalat mereka sehingga sampai kepada waktu shalat lain, maka bagi
pelakunya jika mereka tidak bertaubat Allah menjanjikan mereka Neraka Jahannam tempat
kembalinya”. Maksud hadits: “siapa meninggalkan shalat dengan sengaja, maka
sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata
G. Hikmah Shalat
Di antara hikmah38 diwajibkannya shalat bahwa shalat itu membersihkan jiwa,
menyucikannya, mengkondisikan seorang hamba untuk munajat kepada Allah SWT di dunia
dan berdekatan dengan-Nya di akhirat, serta melarang pelakunya dari mengerjakan perbuatan
keji dan kemungkaran. Allah SWT berfirman, “dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (al-Ankabut: 45
Kesimpulan / Penutup
Salah satu rahmat Allah SWT yang terkandung dalam persyariatan shalat adalah dia
menjadikan shalat sebagai pelebur dosa, dan dia pun hanya membatasinya sebanyak lima
waktu dalam sehari semalam namun menjadikan pahalanya setara dengan pahala shalat lima
puluh waktu. Dengan melaksanakan shalat, pelaku berarti telah melaksanakan perintah Allah
SWT, bersyukur kepada-Nya atas penyucian dirinya dari dosa-dosa, bersyukur atas pahala
yang telah diberikan kepadanya dan atas anugerah-Nya yang tiada pernah putus40 .