Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

K DENGAN MASALAH UTAMA


HALUSINASI PENDENGARAN AKIBAT SKIZOFRENIA PARANOID DI RUANG
BRATASENA RUMAH SAKIT JIWA MORZOEKI MAHDI BOGOR

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. K
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 31 tahun
Tanggal dirawat : 22 januari 2022
Tanggal Pengkajian : 1 februari 2022

II. ALASAN MASUK


Pasien di bawa ke RSJMM oleh ibu dan aparatur desa setempat dengan alasan ngamuk-
ngamuk, karena pasien mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk menghancurkan
rumah pamannya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


Pasien mengatakan 2 tahun lalu sempat bekerja di proyek, setelah 3 bulan bekerja
pasien diliburkan karena proyek tempat pasien bekerja sudah selesai proses
pengerjaannya. Pada saat pasien bekerja pasien menyukai salah satu karyawan
perempuan disana, perempuan tersebut juga menyukai pasien. Akan tetapi
perempuan yang di sukai oleh pasien memilih orang lain yang lebih mapan dari
pada pasien. Setelah kejadian tersebut pasien sering melamun, merasa sedih, tidak
nafsu makan. Pasien mengatakan mendengar bisikan-bisikan yang menyuruh
untuk mengamuk dan menghancurkan rumah. Selama di Yayasan pasien di
berikan terapi minum obat dan itu berhasil untuk mengontrol halusinasi yang
muncul kepada pasien, akan tetapi setelah 1 tahun terapi minum obat di jalani
oleh pasien, pasien memutuskan untuk tidak meminum obatnya karena tidak
mampu untuk menebus obatn. Pada awal tahun 2022 pasien di rawat untuk ke tiga
kalinya dengan alasan mengamuk.

Masalah Keperawatan:
- Halusinasi pendengaran
- Risiko perilaku kekerasan
- Regimen terapetik in efektif
- Koping keluarga in efektif: KMK merawat anggota keluarga yang sakit

IV. FISIK

Tanda-tanda vital: TD: 120/89 mmHg, N: 90x/menit, P: 18x/menit, S: 36,7 0c, BB: 50
kg, TB: 165 cm. Klien mengatakan tidurnya suka terbangun saat tengah malam dan
klien tidak mengeluhkan keluhan fisik

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

31
Dalam pengambilan keputusan di rumah di tentukan oleh ibu pasien, hubungan pasien
dan ibunya baik akan tetapi hubungan klien dengan ayahnya tidak baik karena waktu
pasien usia 4 bulan dalam kandungan ayah pasien menceraikan ibunya.

2. Pengalaman Masa lalu yang tidak mengenakan


Pasien pernah mengalami penolakan cinta oleh seorang perempuan

3. Konsep diri
a Gambaran diri : Pasien menyukai semua bagian tubuhnya.
b. Identitas : Pasien bangga menjadi seorang laki-laki dan pasien menyukai
perempuan.
c. Peran : Pasien sangat suka berdagang demi menghidupi ia dan ibunya, dan
juga
pasien aktif dalam kegiatan karang taruna pasien memegang
jabatan
sebagai wakil ketua dikarang taruna.
d. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin bekerja di jepang sebagai juru masak,
pasien juga
mengatakan setelah sembuh dari sakitnya pasien ingin berjual
di kantin UI kembali.
e. Harga diri : Klien mengatakan sekarang dirinya merasa malu jika sudah boleh
pulang ke
rumah, hal tersebut muncul karena pasien sudah merusak rumah
paman dan
ngamuk-ngamuk dilingkungan rumahnya.

Masalah Keperawatan: Harga diri rendah

4. Hubungan Sosial
Orang yang paling berarti di kehidupan pasien yaitu ibunya. Pasien aktif dalam kegiatan
masyarakat yaitu pasien tergabung dalam karang taruna dan kegiatan masjid. Pasien
tidak mengalami hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain.

5. Spiritual
Pasien beragama islam, pasien juga yakin bahwa gangguan halusinasinya tidak akan
muncul lagi
dan pasien bertekad tidak akan putus obat lagi. Untuk kegiatan ibadah pasien selalu
menjalankan
sholat 5 waktu meskipun kadang suka bolong-bolong dalam sholatnya.
VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Pasien dalam berpenampilan terlihat rapih di buktikan dengan rambut pasien di cukur
pendek, baju dan celana yang di kenakan klien tidak bolong klien juga selalu
mengenakan sendal setiap keluar kamar dan tidak tercium bau karena klien selalu
mengganti bajunya sehabis mandi dan juga pasien sudah bisa mandi sendiri tanpa di
suruh, pasien pada saat mandi selalu mengenakan shampo, gosok gigi dan sabun mandi.

2. Pembicaraan
Pembicaraan pada saat berinteraksi sesuai

3. Aktivitas motorik:
Pasien terlihat sedikit tremor saat berbicara

4. Alam perasaaan
Pasien mengatakan senang dan bahagia dengan kedatangan kakak-kakak mahasiswa
praktek
lapangan ke ruangan karena pasien ada yang mengajak ngobrol dan mengajak main

5. Afek
Sesuai. Ketika ditanyakan hal yang sedih responnya sedih, ketika di tanyakan hal yang
senang
responnya senang

6. lnteraksi selama wawancara


Pasien saat di ajak mengobrol kooperatif
7. Persepsi
Pasien mengatakan sebelum di bawa ke RSJMM pasien mendengar suara yang
menyuruhnya untuk ngamuk-ngamuk dan menghancurkan rumah pamannya. Pada saat
di RS pasien sudah jarang mendengar suara-suara lagi. Namun kadang suara-suara itu
muncul pada tengah malam di saat pasien tidak bisa tidur yang isinya menyuruh pasien
untuk keluar, respon klien hanya diam dan merasa risih.
Masalah Keperawatan: Halusinasi pendengaran

8. Proses Pikir
Pasien pada saat di ajak bicara dapat menjawab pertanyaan dengan benar, tidak berbelit-
belit dan sesuai dengan topik obrolan.

9. Isi Pikir
Pasien selama di lakukan pengkajian tidak ada waham yang muncul

10. Tingkat kesadaran


Pasien mengatakan ia sadar penuh dan dapat menyebutkan waktu, tempat dan nama
orang dengan tepat

11. Memori
Pasien dapat mengingat kejadian 6 bulan yang lalu, kejadian yang di ingat pasien itu
pada 6 bulan lalu pasien pernah berjualan di kantin UI bahkan kejadian 2 tahun lalu
pasien masih ingat, kejadian yang di ingat pada 2 tahun lalu yaitu pasien pernah
mengalami penolakan dari seorang wanita

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Perhatian pasien fokus ketika di ajak bicara, pasien juga mampu berkonsentrasi dengan
baik dan pasien juga dapat berhitung dengan baik, terbukti dari soal perkalian yang
sudah di berikan pasien dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar

13. Kemampuan penilaian


Pasien saat bangun tidur memilih langsung ke kamar mandi untuk mandi dan gosok
gigi, setelah mandi pasien baru makan.
14. Daya tilik diri
Pasien tidak mengingkari penyakit yang ia derita

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


Kebutuhan makan, BAB/BAK, Mandi dan berpakaian/berhias pada pasien tidak perlu
di bantu. Pasien tidur siang selama 1 jam, untuk malam pasien tidur selama 7 jam, hal
yang di lakukan sebelum dan sesudah tidur pasien hanya mengobrol dengan teman
kamarnya. Penggunaan obat pasien dapat meminum obatnya sendiri tanpa harus di
ingatkan dan dalam memeliharaan kesehatan pasien bisa melakukan sendiri tanpa di
bantu. Kegiatan di dalam rumah pasien tidak mempersiapkan makanannya sendiri
makanan di siapkan oleh ibunya, akan tetapi pasien sangat bagus dalam menjaga
kerapihan rumah, mencuci pakaian sendiri dan pengaturan uang oleh pasien sendiri.
Untuk kegiatan di luar rumah pasien belanja sendiri dan menggunakan transportasi
umum.

VIII. Mekanisme Koping


Pasien mengatakan ketika ada masalah ia cenderung diam, melamun dan menyendiri.
Namun ketika muncul suara bisikan pasien membaca istighfar dalam hati dan
melakukan mahardik.

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:


Pasien mengatakan pernah kecewa dengan anggota karang taruna nya karena pada saat
pasien memimpin doa bersama ada salah satu anggotanya yang tidak serius dalam
berdoa. Pasien sempat bekerja di proyek setelah 3 bulan pasien bekerja pasien di
liburkan karena proyeknya telah rampung dari kejadian itu pasien jadi sering melamun
dan depresi. Pasien juga mengatakan hidupnya selalu cukup.
X. Pengetahuan Kurang Tentang:
Pasien mengatakan tidak tahu kalau ia putus obat dapat menyebabkan halusinasinya
akan kambuh, jadi pasien minta di jelaskan tentang manfaat minum obat pada orang
dengan gangguan jiwa.

XI. Aspek Medik


1. Diagnosa Medik : Skizofrenia paranoid
2. Terapi Medik :
Nama Obat Dosis Frekuensi Cara pemberian
Resperidone 2 mg 12 jam Oral
Triheksilpenidil 2 mg 12 jam Oral
(THP)
Clozapine 25 mg Malam hari Oral

XII. Pohon Masalah

Risiko Perilaku Kekerasan

Halusinasi: Pendengaran
PRTIE

KKIE

HDR
XIII. Daftar Masalah Keperawatan
a. Halusinasi pendengaran
b. Risiko perilaku kekerasan
c. Harga diri rendah
d. Regimen terapetik in efektif
e. Koping keluarga in efektif: KMK merawat anggota keluarga yang sakit
XIV. Diagnosa prioritas
a. Halusinasi pendengaran
b. Harga diri rendah
c. Risiko perilaku kekerasan
d. Regimen terapetik in efektif
e. Koping keluarga in efektif KMK merawat anggota keluarga yang sakit

Analisa Data
No Tanggal Data Masalah Keperawatan
1 Kamis, 3 Ds: Halusinasi: Pendengaran
februari 2022 - Klien mengatakan sebelum di
bawa ke RSJMM klien sering
mendengar bisikan yang berisi
untuk ngamuk-ngamuk dan
merusak rumah pamannya.
Suara tersebut muncul pada
saat sore hari dan malam hari.
Respon klien pada saat suara
tersebut muncul klien merasa
kesal.
- Klien mengatakan pada saat di
RS sesekali mendengar suara
bisikan yang berisi menyuruh
pasien keluar melalui plafon.
Suara tersebut muncul pada
saat tengah malam ketika
pasien terbangun dari tidurnya.
DO:
- Klien tampak bengong saat
duduk sendiri dan tidak ada
yang mengajak mengobrol

2 Rabu, 2 Ds: Harga Diri Rendah


februari 2022 - Klien mengatakan malu
apabila sudah boleh pulang ke
rumah nanti karena efek
perbuatan klien yang telah
mengamuk-ngamuk di
lingkungan rumahnya dan
menghancurkan rumah
pamannya.
- Klien mengatakan apabila
sudah boleh pulang ke rumah
klien merasa malu kepada
masyarakat di lingkungan
rumahnya karena masyarakat
tahu mengenai penyakit jiwa
yang ia derita.
3 Selasa, 1 Ds: Risiko perilaku kekerasan
februari 2022 - Klien mengatakan sebelum
masuk RS klien ngamuk-
ngamuk dan menghancurkan
rumah pamannya
- Klien mengatakan sebelum
masuk RS suka mendengar
suara-suara untuk ngamuk
dan menghancurkan rumah
pamannya.
4 Kamis, 3 Ds: Regimen terapetik in
februari 2022 - Klien mengatakan sudah 2 efektif
kali di rawat di RS tahun
2018 dan 2022 dengan alasan
putus obat
Do:
- Selama di RS klien rajin
minum obat
5 Kamis, 3 Ds: Koping keluarga in
februari 2022 - Klien mengatakan selama di efektif KMK merawat
rumah tidak ada keluarga anggota keluarga yang
yang mengingatkan minum sakit
obat
- Klien mengatakan pada saat
obatnya habis tidak ada
keluarganya yang menebus
obatnya
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. R

Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 Gangguan persepsi : TUM: 1. Setelah 3 kali interaksi, klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan meng-gunakan
Halusinasi. 1. Klien terjadi menunjukkan eskpresi wajah prinsip komunikasi terapeutik :
hubungan saling bersahabat, menun-jukkan rasa  Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
percaya antara senang, ada kontak mata, mau verbal.
perawat dan klien berjabat tangan, mau  Perkenalkan diri dengan sopan.
menyebutkan nama, mau  Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan
TUK: menjawab salam, klien mau yang disukai klien.
1. Klien dapat duduk berdampingan dengan  Jelaskan tujuan pertemuan.
membina perawat, mau mengutarakan  Jujur dan menepati janji.
hubungan saling masalah yang dihadapi.  Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa
percaya dengan adanya.
perawat.  Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar
klien.
TUK 2. Klien dapat menyebutkan jenis, 2.1. Observasi tingkah laku klien terkait dengan
Klien dapat mengenal waktu, isi, situasi, halusinasinya : bicara
halusinasi frekuensi, dan respon timbulnya dan tertawa tanpa stimulus, mengarahkan telinga kekiri,
kekanan,
kedepan seolah olah klien mendengar suara-suara.
2.2. Bantu klien mengenal halusinasinya
2.3. Tanyakan apakah ada suara yang didengar.
2.4. Tanyakan apa yang dikatakan halusinasinya.
2.5. Katakan perawat percaya klien mendengar suara itu,
namun perawat
sendiri tidak mendengarnya.
2.6. Katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti itu
2.7. Katakan bahwa perawat akan membantu klien
2.8. Diskusikan dengan klien :
a. Situasi yang menimbulkan/ tidak menimbulkan
halusinasi.Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi.
b. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi
halusinasi (marah, takut, sedih dan senang).
c. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan
perasaannya
Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
TUK 3. 1. Klien dapat menyebutkan 3.1. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang
Klien dapat tindakan yang biasanya dilakukan dilakukan jika terjadi
mengontrol untuk halusinasi.
halusinasi mengendalikan halusinasinya. 3.2. Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien,
2. Klien dapat menyebutkan cara jika bermanfaat beri
baru untuk mengontrol Pujian.
halusinasi. 3.3. Diskusikan cara baru untuk memutus/
3. Klien dapat memilih cara mengontrol timbulnya
mengatasi halusinasi seperti yang halusinasi dengan cara :
telah 1. Menghardik.
didiskusikan dengan perawat. 2. Menemui orang lain untuk bercakap-cakap.
4. Klien dapat melaksanakan cara 3. Melakukan kegiatan yang biasa dilakukan.
yang telah dipilih untuk 4. Bantu klien memilih dan melatih cara mengontrol
mengendalikan halusinasi. halusinasinya
5. Klien dapat mencoba cara secara bertahap.
menghilangkan halusinasi 5. Beri kesempatan kepada klien untuk melakukan
cara yang telah
dilatih, evaluasi hasilnya, dan beri pujian jika
berhasil.

4. Klien dapat 1. Keluarga menyatakan setuju 4.1 Buat kontrak waktu, tempat, dan topik dengan
dukungan dari untuk mengikuti pertemuan keluarga saat
keluarga dalam dengan keluarga berkunjung.
mengontrol perawat. 4.2 Diskusikan pada keluarga tentang pengertian
halusinasi 2. Keluarga mampu menyebutkan halusinasi, tanda dan
pengertian, tanda dan gejala, gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi, serta
proses cara yang dapat
terjadinya halusinasi dan tindakan dilakukan klien dan keluarga untuk memutus
untuk mengendalikan halusinasi. halusinasi.
4.3 Jelaskan tentang obat-obatan halusinasi.
4.4 Jelaskan cara merawat anggota keluarga yang
halusinasi dirumah
misalnya beri kegiatan, jangan biarkan sendirian,
makan bersama
4.5 Anjurakan keluarga untuk memantau obat-obatan
dan cara
pemberiannya untuk mengatasi halusinsi
4.6 Beri informasi waktu kontrol kerumah sakit dan
bagaimana cara
mencari bantuan jika halusinasi tidak bisa diatasi
dirumah
5. Klien dapat 1. Klien dapat menyebutkan 5.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang
menggunakan obat manfaat, dosis dan efek samping dosis, frekuensi dan
dengan benar obat. manfaat minum obat.
2. Klien dapat mendemonstrasikan 5.2 Anjurkan klien meminta sendiri obat pada
penggunaan obat dengan benar. perawat dan merasakan
3. Klien dapat informasi tentang manfaatnya.
efek dan efek samping obat. 5.3 Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang
4. Klien dapat memahami akibat manfaat dan efek
berhentinya mengonsumsi obat- samping minum obat yang dirasakan
obat 5.4 Diskusikan akibat berhenti mengonsumsi obat-
tanpa konsultasi. obat tanpa
5. Klien dapat menyebutkan prinsip konsultasi.
6 benar penggunaan oba 5.5 Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 6
bena
2 Isoslasi sosial TUM: 1. Setelah 3 kali interaksi, klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan meng-
Klien dapat berintrasi menunjukkan eskpresi wajah gunakan prinsip komunikasi terapeutik :
dengan orang lain bersahabat, menun-jukkan rasa  Sapa klien dengan ramah baik verbal
senang, ada kontak mata, mau maupun non verbal.
TUK berjabat tangan, mau  Perkenalkan diri dengan sopan.
1. Klien dapat menyebutkan nama, mau  Tanyakan nama lengkap dan nama
membina hubungan menjawab salam, klien mau panggilan yang disukai klien.
saling percaya dengan duduk berdampingan dengan  Jelaskan tujuan pertemuan.
perawat. perawat, mau mengutarakan  Jujur dan menepati janji.
masalah yang dihadapi.  Tunjukan sikap empati dan menerima klien
apa adanya.
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
TUK 2.setelah 2 kali intrasi,klien mampu 2.1 Tanyakan pada klien tentang :
2.klien mampu menyebutkan minimal satu a. orang yang tinggal serumah dan sekamar dengan
menyebutkan penyebab munculnya isolasi klien
penyebab isolasi sosial sosial b. orang yang paling dekat dengan klien di rumah
atau di ruang perawatan
c. hal apa yang membuat klien dekat dengan orang
tersebut
d. orang yang tidak dekat dengan klien baik di rumah
atau di ruang perawatan
e. apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang
tersebut
f. upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan
orang tersebut
2.2 diskusikan dengan klien penyebab isolasi sosial
atau tidak mau bergaul dengan orang lain.
2.3 beri pujian terhadap klien karena berhasil
mengungkapkan perasaan nya
TUK 3 1.setelah 1 kali intrasi klien dapat 3.1 Tanyakan kepada klien tentang :
klien mampu menyebutkan keutungan dalam a. menfaat hubungan sosial
menyebutkan berhubungan sosial seperti: b. kerugian isolasi sosial
keuntungan dan a.banyak teman 3.2 Diskusikan bersama klien tentang manfaat
kerugian hubungan b.tidak kesepian berhubungan sosial dan kerugian isolasi sosial
dengan orang lain c.bisa diskusi 3.3 berikan pujian terhadap kemampuan klien dalam
d.saling menolong mengungkapkan perasaan nya
2.klien dapat menyebutkan kerugian
menarik diri seperti
a.sendiri
b.kesepian
c.tidak bisa diskusi
TUK 4 1.klien dapat melaksanakan 4.1 Observasi perilaku klien ketika berhubungan
Klien dapat hubungan sosial secara bertahap sosial
melaksanakan dengan : 4.2 jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan
hubungan sosial secara a.perawat orang lain
bertahap b.perawat lain 4.3 Berikan contoh cara berbicara dengan orang lain
c.klien lain 4.4 berikan kesempatan klien mempraktikan cara
d.keluarga berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan
e.kelompok dihadapan perawat
4.5 bantu klien berinteraksi dengan satu orang teman
atau anggota keluarga
4.6 Bila klien sudah menunjukan kemajuan
tingkatkan jumlah interaksi dengan dua tiga
orang dn seterusnya.
4.7 Beri pujian untuk setiap kemajuan yang
dilakukan oleh klien.
4.8 Latih klien bercakap-cakap dengan anggota
keluarga saat melakukan kegiatan harian dan
kegiatan rumah tangga.
4.9 Latih klien bercakap- cakap saat melakukan
kegiatan sosial misal: belanja ke warung, ke
pasar, ke kantor pos, ke bank, dll.
4.10 Siap mendengarkan ekspresi perasaan klien
setelah berinteraksi dengan orang lain, mungkin
klien akan mengungkapkan keberhasilan atau
kegagalannya. Berilah dorongan terus- menerus
agar klien tetap semangat meningkatkan
interaksinya.
TUK 5 1.klien dapat menjelaskan 5.1 Diskusikan dengan klien tentang perasaaanya
Klien mampu perasaannya setelah berhungan setelah berhubungan sosial dengan
menjelaskan sosial dengan orang lain. a. Orang lain
perasaannya setelah a.orang lain b. Kelompok
berhubungan sosial b.kelompok 5.2 Beri Pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaanya
TUK 6 Keluarga dapat menjelaskan tentang 6.1 Diskusikan tentang pentingnya peran
Klien mendapatkan a.isolasi sosial beserta tanda keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi
dukungan keluarga gejalanya perilaku isolasi sosial.
dalam memperluas b.penyebab dan akibat dari isolasi 6.2 Diskusikan potensi keluarga untuk membantu
hubungan sosial sosial klien mengatasi perilaku isolasi sosial.
c.cara merawat klien menarik diri 6.3 Jelaskan pada keluarga tentang a. Isolasi
sosial beserta tanda dan gejalanyab. Penyebab
dan akibat isolasi sosialc. Cara merawat klien
isolasi sosial.
6.2 Latih keluarga cara merawat klien isolasi
sosial
6.3 Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba
cara yang dilatih.
6.4 Beri motivasi keluarga agar membantu klien
untuk bersosialisasi.
TUK 7 Klien bisa menyebutkan 7.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat
Klien dapat a.manfaat minum obat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna,
memanfaatkan obat b.kerugian yang ditimbulkan akibat dosis, cara, efek terapi, dan efek samping
dengan baik tidak minum obat penggunaannya obat.
c.nama,warna,dosis,efek terapi,dan 7.2 Pantau klien pada saat penggunaan obat.
efek samping obat. 7.3 Beri pujian terhadap klien apabila
d.akibat berhenti minum obat tanpa menggunakan obat dengan benar.
konsultasi dokter. 7.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat
tanpa berkonsultasi dokter.
7.5 Anjurkan klien untuk konsultasi dengan
dokter atau perawat jika terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan
3 Harga diri rendah TUM: 1. Setelah … kali interaksi, klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan meng-
Klien mempunyai menunjukkan eskpresi wajah gunakan prinsip komunikasi terapeutik :
harga diri bersahabat, menun-jukkan rasa  Sapa klien dengan ramah baik verbal
senang, ada kontak mata, mau maupun non verbal.
TUK: berjabat tangan, mau  Perkenalkan diri dengan sopan.
1. Klien dapat menyebutkan nama, mau  Tanyakan nama lengkap dan nama
membina hubungan menjawab salam, klien mau panggilan yang disukai klien.
saling percaya dengan duduk berdampingan dengan  Jelaskan tujuan pertemuan.
perawat. perawat, mau mengutarakan  Jujur dan menepati janji.
masalah yang dihadapi.  Tunjukan sikap empati dan menerima klien
apa adanya.
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
2. Klien dapat 2. Setelah … kali interaksi klien 2.1. Diskusikan dengan klien tentang:
mengidentifikasi aspek menyebutkan:  Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga,
positif dan o Aspek positif dan lingkungan.
kemampuan yang kemampuan yang dimiliki  Kemampuan yang dimiliki klien.
dimiliki. klien.
o Aspek positif keluarga. 2.2 Bersama klien buat daftar tentang:
Aspek positif lingkung-an klien.  Aspek positif klien, keluarga, lingkungan.
 Kemampuan yang dimiliki klien.
2.3. Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi
penilaian negatif.

3. Klien dapat me-nilai 3. Setelah … kali interaksi klien 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang
kemampuan yang menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan.
dimiliki un-tuk dapat dilaksanakan. 3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
dilaksanakan pelaksanaannya.
4. Klien dapat 4. Setelah … kali interaksi klien 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat
merencanakan membuat rencana kegiatan harian dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien:
kegiatan sesuai dengan  kegiatan mandiri.
kemampuan yang  kegiatan dengan bantuan.
dimiliki 4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien.
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang
dapat klien lakukan.
5. Klien dapat 5. Setelah … kali interaksi klien 5.1. Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan
melakukan kegiatan melakukan kegiatan sesuai jadual yang telah direncanakan.
sesuai rencana yang yang dibuat. 5.2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien.
dibuat. 5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien.
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan
setelah pulang.
6. Klien dapat 6. Setelah … kali interaksi klien 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang
memanfaatkan sistem memanfaatkan sistem pendukung cara merawat klien dengan harga diri rendah.
pendu-kung yang ada. yang ada di keluarga. 6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama
klien di rawat.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di
rumah.

4 Resiko perilaku TUM: 1. Setelah … kali interaksi, klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan meng-
kekerasan Klien tidak menciderai menunjukkan eskpresi wajah gunakan prinsip komunikasi terapeutik :
diri sendiri,orang lain bersahabat, menun-jukkan rasa  Sapa klien dengan ramah baik verbal
dan lingkungan senang, ada kontak mata, mau maupun non verbal.
berjabat tangan, mau  Perkenalkan diri dengan sopan.
TUK 1 menyebutkan nama, mau  Tanyakan nama lengkap dan nama
1. Klien dapat menjawab salam, klien mau panggilan yang disukai klien.
membina hubungan duduk berdampingan dengan  Jelaskan tujuan pertemuan.
saling percaya dengan perawat, mau mengutarakan  Jujur dan menepati janji.
perawat. masalah yang dihadapi.  Tunjukan sikap empati dan menerima klien
apa adanya.
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
TUK 2 2.1 Beri kesempatan untuk mengungkapkan
klien dapat 1. Klien mengungkapkan perasaanya.
mengidentifikasi perasaannya
penyebab perilaku
2.2 Bantu klien untuk
kekerasan 2. Klien dapat mengungkapkan penyebab
mengungkapkan perasaan jengkel/ kesal.
penyebab
perasaan marah,
jengkel/ kesal
( diri sendiri,
orang lain dan
lingkungan)

TUK III : klien dapat Klien dapat menyebutkan contoh -Diskusikan kegiatan fisik yang biasa di
mendemonstrasikan pencegahan perilaku kekerasan lakukan klien
cara fisik untuk secara fisik -Diskusikan kegiatan fisik yang biasa
mencegah perilaku Tarik nafas dalam dilakukan klien.
kekerasan -Beri pujian atas kegiatan yang biasa
Pukul kasur dan bantal dilakukan klien.
-Diskusikan dua cara fisik yang paling
Dll : kegiatan fisik mudah dilakukan untuk mencegah perilaku
kekerasan, yaitu: tarik nafas dalam dan
Klien dapat mendemonstrasikan cara pukul kasur serta bantal.
fisik untuk mencegah perilaku -Demonstrasikan cara tarik nafas dalam
kekerasan. dengan klien.
Klien mempunyai jadwal untuk -Beri contoh kepada klien tentang cara
melatih cara pencegahan fisik yang menarik mafas dalam.
telah dipelajari sebelumnya. -Minta klien untuk mengikuti contoh yang
Klien mengevaluasi kemampuannya diberikan sebanyak lima kali.
dalam melakukan cara fisik sesuai -Beri pujian positif atas kemampuan klien
jadwal yang telah disusun mendemonstrasikan cara menarik nafas
dalam.
-Tanyakan perasaan klien setelah selesai.
-Anjurkan klien untuk menggunakan cara
yang telah dipelajari saat marah/jengkel.
-Diskusikan dengan klien mengenai
frekuensi latihan yang akan dilakukan
sendiri oleh klien.
-Susun jadwal kegiatan untuk melatih cara
yang telah dipelajari.
-Klien mengevaluasi pelaksanaan latihan,
cara pencegahan perilaku kekerasan yang
telah dilakukan dengn mengisi jadwal
kegiatan harian.
-Validasi kemampuan klien dalam
pelaksanaan latihan.
-berikan pujian atas keberhasilan klien.
-Tanyakan kepada klien “apakah kegiatan
cara pencegahan perilaku kekerasan dapat
mengurangi perasaan marah”.
TUK IV : klien dapat klien dapat menyebutkan cara o Diskusikan cara bicara yang baik dengan
mendemontstrasikan bicara (verbal) yang baik dalam kklien.
cara sosial untuk mencegah perilaku kekerasan
mencegah prilaku Meminta dengan baik
kekerasan o Beri contoh cara bicara yang baik.
Menolak dengan baik
 Meminta dengan baik.
Mengungkapkan perasaan dengan
baik
 Menolak dengan baik.
Klien mempunyai jadwal untuk
melatih cara bicara yang baik.
 Mengungkapkan perasaan dengan
Klien mengevaluasi kemampuannya baik.
dalam melakukan cara bicara sesuai o Meminta klien mengulang sendiri.
jadwal yang telah disusun
o Beri pujian atas keberhasilan klien.

TUK V: klien dapat Klien dapat menyebutkan kegiatan  Diskusikan dengan klien kegiatan ibadah
mendemonstrasikan ibadah yang biasa dilakukan. yang pernah dilakukan.
cara spiritual untuk
mencegah perilaku Klien dapat mendemonstrasikan cara  Bantu klien menilai kegiatan ibadah yang
kekerasan ibadah yang dipilih dapat dilakukan diruang rawat.
 Bantu klien memilih kegiatan ibadah yang
Klien mempunyai jadwal untuk akan dilakukan.
melatih akegiatan ibadah.
 Minta klien mendemonstrasikan kegiatan
Klien mengevaluasi ibadah yang dipilih.
kemampuannya dalam melakukan
kegiatan ibadah.  Beri pujian atas keberhasilan klien.

 Diskusikan dengan klien tentang waktu


pelaksanaan kegiatan ibadah.
 Susun jadwal kegiatan untuk melatih
kegiatan iabadah.

 Klien mengevaluasi pelaksanaan kegiatan


ibadah dengan mengisi jadwal kegiatan
harian.
 Validasi kemampuan klien dalam
melaksanakan ibadah.

TUK V I : klien - Klien menyebutkan jenis,  Diskusikan bersama klien tentang jenis obat
dapat dosis, dan waktu minum yang diminum (jenis, warna, besarnya);
mendemonstrasikan obat serta manfaat dari obat waktu minum obat; cara minum obat.
kepatuhan minum itu (prinsip 5 benar : benar  Diskusikan dengan klien tentaang manfaat
obat untuk mencegah orang, obat, dosis, waktu minum obat secara teratur :
perilaku kekerasan dan cara pemberian.  Beda perasaan sebelum minum obat dan
- Klien mendemonstrasikan sesudah minum obat.
kepatuhan minum obat  Jelaskan bahwa dosis hanya boleh diubah
sesuai jadwal yang oleh dokter.
ditetapkan.
- Klien mengevaluasi
 Jelaskan mengenai akibat minum obat tidak
kemampuannya dalam
teratur, misalkan penyakitnya kambuh.
mematuhi minum obat.
 Validasi pelaksanaan minum obat klien.

 Beri pujian atas keberhasilan klien.


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

TGL IMPLEMENTASI EVALUASI


01/02/2022 DS: S:
- Klien mengatakan sesekali - Klien
mendengar bisikan suara yang mengatakan
berisi perintah untuk keluar. bersedia untuk
Suara datang pada saat tengah di ajarkan cara
malam, suaranya datang hanya menghardik
sebentar. - Klien
- Klien mengatakan belum tahu mengatakan
cara mengontrol halusinasi belum pernah
dengan teknik menghardik dan di ajarkan
ber istighfar dalam hati. teknik
DO: menghardik
- Klien tampak bengong ketikan sebelumnya
duduk sendiri
- Klien tampak belum bisa O:
melakukan teknik menghardik - Pasien bisa
menirukan
DX Keperawatan: Halusinasi gerakan
pendengaran menghardik
sesuai dengan
Implementasi arahan
- Pasien sudah
bisa
SP 1 Halusinasi
melakukan
- Mengidentifikasi jenis halusinasi teknik
pasien menghardik
- Mengidentifikasi isi, waktu, sendiri
frekuensi, situasi dan respon pasien
terhadap halusinasinya. A: Halusinasi masih
- Mengajarkan pasien cara suka muncul namun
menghardik untuk mengontrol terkontrol
halusinasinya
- Menganjurkan pasien memasukan P: Memasukan teknik
cara menghardik ke jadwal kegiatan menghardik ke jadwal
kegiatan pasien.
Teknik menghardik
akan di lakukan 2x1
dalam setiap
pertemuan
Tindakan selanjutnya
berikan SP 2
02/02/2022 DS: S:
- Klien mengatakan sudah tidak - Klien
ada bisikan suara yang berisi mengatakan
perintah untuk keluar. sudah bisa
- Klien mengatakan tidurnya melakukan
nyenyak. teknik
DO: menghardik
- Klien sudah bisa mempraktekan sendiri jika
teknik menghardik sendiri halusinasinya
muncul
DX Keperawatan: Halusinasi - Klien
pendengaran mengatakan
senang bisa
Implementasi mengobrol
dengan teman-
SP 2 Halusinasi teman di
ruangan
- Mengevaluasi jadwal harian pasien
- Melatih pasien mengendalikan
O:
halusinasinya dengan cara - Pasien sudah
mengobrol dengan orang lain bisa
- Mengajarkan pasien bersolawat dan melakukan
ber istighfar untuk mengontrol gerakan
halusinasinya menghardik
- Menganjurkan pasien memasukan tanpa harus di
cara mengobrol ke jadwal kegiatan bimbing
- Pasien sangat
antusias bisa
di ajak
mengobrol

A: Halusinasi masih
suka muncul namun
terkontrol

P: Memasukan teknik
mengobrol ke jadwal
kegiatan pasien.
Teknik mengobrol
akan di lakukan dalam
setiap jam setiap
pertemuan
Tindakan selanjutnya
berikan SP 3
03/02/2022 DS:
- Klien mengatakan suara bisikan S:
yang berisi perintah untuk - Klien
keluar datang lagi. Suara mengatakan
tersebut datang pada saat pada saat suara
tengah malam, suaranya datang bisikan itu
hanya sebentar. datang klien
DO: melakukan
- Klien sudah terlihat mulai bisa teknik
dalam mengontrol halusinasinya menghardik
dan ber
DX Keperawatan: Halusinasi istighfar
pendengaran - Klien
mengatakan
Implementasi setelah
melakukan
menghardik
SP 3 Halusinasi
suara bisikan
- Mengevaluasi jadwal harian klien itu langsung
- Melatih klien mengendalikan menghilang
halusinasinya dengan cara - Klien
melakukan kegiatan yang biasa di mengatakan
lakukan pasien kegiatan
- Menganjurkan pasien memasukan sehari-hari
cara melakukan kegiatan sehari-hari yang paling
ke jadwal kegiatan sering di ikuti
adalah senam

O:
- Pasien sudah
bisa
melakukan
gerakan
menghardik
secara mandiri
ketika
halusinasinya
muncul
- Pasien sangat
antusias dalam
mengikuti
senam

A: Halusinasi masih
suka muncul namun
terkontrol
P: Memasukan
melakukan kegiatan
sehari-hari ke jadwal
kegiatan pasien.
Senam di lakukan 1
hari 1 kali setiap pagi
setelah makan pagi.
Tindakan selanjutnya
berikan SP 4

04/02/2022 DS:
- Klien mengatakan ingin S:
mengetahui manfaat dan efek - Klien
samping dari obat yang pasien mengatakan
minum. ini baru
- Klien mengatakan belum pernah pertama kali
di berikan penjelas tentang klien di
terapi obat yang sedang klien berikan
jalani penjelasan
DO: tentang
- Klien selalu meminum obatnya pengobatannya
- Klien
DX Keperawatan: Halusinasi mengatakan
pendengaran ini baru
pertama kali
Implementasi klien di
berikan
SP 4 Halusinasi penjelasan
tentang
- Mengevaluasi jadwal harian pasien
pentingnya
- Memberikan pendidikan kesehatan minum obat
tentang penggunaan obat secara setiap hari
teratur
- Menganjurkan pasien memasukan O:
ke jadwal harian - Pasien bisa
menjelaskan
kembali
tentang
penjelasan
terapi obat
- Pasien sangat
antusias dalam
mendengarkan
penjelasan
A: Halusinasi sudah
tidak muncul

P: Intervensi di
hentikan
TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
05-02-2022 DS: S:
- Klien mengatakan dirinya - Klien mengatakan
merasa malu jika sudah pulang ini baru pertama
ke rumah nanti kali klien menyapu
DO: selama di RS
- Klien tampak sedih saat
menceritakan masa lalunya O:
- Klien dapat
DX Keperawatan: Harga diri rendah menyapu dengan
bersih
Implementasi

A: Harga diri rendah


- Evaluasi kegiatan Sp 1-4
Halusinasi
P: Latihan SP 1 HDR
- Mengidentifikasi kemampuan yang
dimiliki
- Memilih kegiatan pertama yang
akan dipilih
- Latihan kegiatan pertama yang di
pilih menyapu
- Memasukan pada jadwal harian
kegiatan pasien

RTL:
- Melatih kegiatan kedua yang di
pilih klien
- Mengevaluasi SP 1 HDR
06-02-2022 DS: S:
- Klien mengatakan dirinya - Klien mengatakan
merasa malu jika sudah pulang senang bisa
ke rumah nanti membantu
- Klien ingin rasa malunya bisa pekerjaan perawat
hilang sehingga nanti bisa
berjualan lagi setelah pulang O:
DO: - Klien sangat
- Klien tampak sedih saat antusias dan
menceritakan masa lalunya bersemangat saat
bersih-bersih
DX Keperawatan: Harga diri rendah

A: Harga diri rendah

P: Intervensi di hentikan
Implementasi

- Evaluasi kegiatan Sp 1 HDR


- Mengidentifikasi kemampuan yang
dimiliki
- Memilih kegiatan kedua yang akan
dipilih
- Latihan kegiatan kedua yang di
pilih merapihkan tempat tidur
- Memasukan pada jadwal harian
kegiatan pasien

RTL:
- Melatih kegiatan ketiga yang di
pilih klien
- Di harapkan klien mampu
mengimplementasikan semua SP
ketika sudah di rumah maupun di
RS

Anda mungkin juga menyukai