I DI RUANG MELATI DI
RUAMH SAKIT JIWA PUSAT DR. SOEHARTO HEERDJAN
JAKARTA
Keperawatan Jiwa
Disusun Oleh :
ALNINDA FARISKA
0101019006
E. Rentang respon
Keterangan :
Skema 2.1 Rentang Respon Halusinasi Sumber : Trimelia, 2011
a. Respon Adaptif
Respon yang dapat diterima oleh norma-norma sosial budaya yang
berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam batas normal jika
menghadapi suatu masalah dan akan dapat memecahkan masalah tersebut.
DO :
IDENTITAS PASIEN :
ALASAN MASUK
Klien mengatakan masuk ke RS karena suka marah-marah, merasa kepala pusing dan sulit tidur,
menengar suara-suara jin yang menyuruh dirinnya ke hal yang tidak baik. Keluarga klien mengatakan
saat dirumah klien sering terlihat melamun, berjingkrak-jingkrak dan tertawa sendiri.
I. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya √ Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
3.
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Tindak kriminal
II. FISIK
III. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
2. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : Orang tua (ibu)
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : keluarga klien mengatakan
klien kurang bergaul dengan tetangga disekitar rumahnya dan jarang memiliki teman
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien mengatakan suka
menyendiri, hanya belajar saja dirumahnya.
Masalah keperawatan : isolasi social
3. Spiritual piritual :
a. Nilai dan keyakinan : Keluarga klien mengatakan klien memang kurang dalam
melaksanakan ibadah
b. Kegiatan ibadah : keluarga klien mengatakan klien kurang melaksanakan
ibadah
Masalah keperawatan : Tidak ada
2. Pembicaraan
3. Aktivitas motorik
4. Alam perasaan
5. Afek
√ Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : Klien terlihat seperti orang kebingungan yang monar mandir
Masalah keperawatan : Tidak ada
8. Proses pikir
11. Memori
√ Mudah beralih
Tidak mampu berhitung sederhana
Tidak mampu berkonsentrasi
1. Makan
√ Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi
√ Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama :-
Tidur malam lama : 19.30 s/d 04.30
Kegiatan sebelum/sesudah tidur : Klien tampak berdiam dan melihat kearah
jendela
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan √
Sistem pendukung √
Ya Tidak
Belanja √
Transportasi √
Lain-lain
Jelaskan : Klien mamppu dan bisa melaksanakannya
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/berlebihan
√ Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya…………….. Lainnya……………..
Analisa Data DS :
- Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan
- klien mengatakan takut pada suara-suara tersebut
- keluarga klien mengatakan saat dirumah klien tampak murung dan melamun
- keluarga klien mengatkan klien suka berbicara bahkan tertawa sendiri
DO :
- Klien tampak emenyendiri
- Klien tampak melamun
- Klien tampak mondar-mandir
- Klien tampak berbicara sendiri
RS :
RO : Klien mampu breinteraksi dan
bekerjasama
Rabu, 19 januari 1 S
2022 - Klien mengatakan masing suka
mendengar suara-suara
- Klien mengatakan suka lupa cara
menghardik suara
O
- Klien tampak melamun
- Klien tampak menyendiri
- Klien tampak mondar-mandir
- Klien tampak berbicara sendiri
- Saat klien mendengar suara klien
terlihat ketakutan
A
Gangguan persepsi sensori
P
Lanjutkan Intervensi 2,3,5,6,7
Mahasiswa
Alninda Fariska
Pertemuan : Ke 1
Hari/Tanggal : Selasa , 18 Januari 2022
Nama Klien : Ny. E
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS :
- Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang membisikan dirinnya
- Keluarga klien mengatakan bahwa saat dirumah klien terlihat melamun
DO :
- Teman mengatakan bahwa klien sering menyendiri di kamar
- Tampak melamun
- Tampak menyendiri
- Ketika mendengar suara-suara klien ketakutan
- -klien sering berbicara sendiri (tertawa)
B.Strategi Komunikasi
1. Orientasi
A. Salam terapeutik :
“Selamat pagi kakak, saya mahasiswa akper yang akan merawat ibu, nama saya
Alninda fariska , senang dipanggil Alninda , nama ibu siapa? kakak senang
dipanggil apa?
B. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan kakak hari ini?tadi saya lihat kakak sering menyendiri dan
melamun?”
C. Kontrak :
Topik : “Bagaimana klo kita berbincang-bincang mengenai apa yang kakak
rasakan?”
Waktu : “Berapa lama kita akan mengobrol ?”baiklah,kita akan mengobrol selama
20 menit ya”
Tempat : “ kakak mau dimana ?” bagaimana kalua ditempat ini ?”
Tujuan :
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengenal halusinasi yang dialaminya
- Klien dapat mengontrol halusinasinya
- Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
- Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
D. Kerja
“Kita mulai ya kak, tadi kakak mengatakan sering mendengar suara-suara,
bisakah kakak ceritakan apa yang sebenarnya kakak dengar? apakah suara itu
sering muncul? kapan suara-suara itu paling sering terdengar? kira-kira pada saat
bagaimana suara-suara itu muncul? apa yang kakak rasakan ketika mendengar
suara-suara itu? apa yang kakak lakukan saat suara-suara itu muncul?apakah
dengan cara yang kakak lakukan tadi suara-suara itu menghilang? Baiklah kakak,
hal dialami oleh kakak tersebut dapat dikurangi dan dikontrol melalui beberapa
cara.
”Cara tersebut diantaranya yaitu dengan cara menghardik, bercakap-cakap
dengan orang lain, melakukan kegiatan yang biasa kakak lakukan dan minum
obat secara teratur. Bagaimana kalau kita belajar cara mengontrol halusinasi yang
pertama yaitu dengan cara menghardik. Caranya sebagai berikut ya kak: saat
suara-suara itu muncul, langsung kakak tutup telinga dan bilang ” pergi saya
tidak mau dengar,....saya tidak mau dengar,.. kamu suara palsu”. Begitu diulang-
ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba kakak peragakan! Nah begitu,...
Bagus! Coba lagi kak! Ya bagus kak sudah bisa.”
”Sekarang ,mari kita masukkan pada jadual harian . kakak ,Mau berapa kali
sehari melatih mengontrol halusinasi dengan menghardiknya?. Bagus ,dua kali
yaitu pada pagi jam berapa? Dan pada sore jam berapa ?”
“Coba kakak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau kakak
melakukan tanpa disuruh , tulis B(bantuan ) jika diingatkan bisa melakukan ,dan
T ( tidak) melakukan, mengerti kakak ?”
E. Terminasi
a. Evaluasi
-subyektif :”Bagaimana perasaan kakak setelah kita berbincang-bincang
dan mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu
dengan cara menghardik?”
-Obyektif : ”Coba kakak ulangi bagaimana cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik ?” ”ya kakak bagus sekali ”
b. Rencana Tindak Lanjut
”Nanti, kakak bisa mempraktekkan kembali apa yang sudah kita pelajari
tadi ya kak ! kakak dapat berlatih lagi cara menghardik halusinasi tadi
ketika kakak mendengar suara-suara tersebut,dan kakak jangan lupa
memasukan kedalam jadwal harian kakak yaa”
c. Kontrak Yang Akan Datang
Topik :”baik kakak, besok kita akan keetemu lagi untuk melatih cara
kedua, yaitu mencegah halusinasi ”
Waktu :” kakak mau jam berapa ?bagaimana kalau jam 8?”
Tempat :” kakak mau dimana ? bagiamana kalau ditempat ini saja ?”
”baik kakak, kakak sekarang silahkan istirahat, saya permisi dulu ya kak,
assalamualaikum ”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Isolasi Sosial
Pertemuan Ke : 1
Hari/Tanggal : Selasa, 18 januari 2022
Nama Klien : Ny. I
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif:
Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain.
Klien mengatakan ingin berdiam
Klien mengatakan tidak mau berbicara
Data Objektif:
Klien terlihat menyendiri
Klien terlihat mengurung diri
Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain
2. Diagnosa Keperawatan: isolasi sosial
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat menyebutkan penyebab Isolasi Sosial
c. Klien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang lain
d. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
e. Klien dapat menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
1. Tindakan Keperawatan:
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi penyebab Isolasi Sosial pasien
c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f. Menganjurkan pasien memasukkna kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain kedalam kegiatan harian.
B. Strategi Komunikasi
1. ORIENTASI:
a. Salam terapeutik: “Selamat pagi, perkenalkan saya Alninda fariska. Saya
mahasiswa Keperawatan Bhakti Husada Cikarang yang akan merawat ibu di
rumah sakit ini, kalau boleh tau nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?
b. Evaluasi/Validasi: bagaimana perasaan ibu hari ini? Adakah keluhan yang ibu
rasakan? Kok ibu sendirian? Apakah ibu suka menyendiri?
c. Kontrak
Topik : bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan ibu
sekarang?
Waktu : berapa lama ibu mau berbincaang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit saja ya?
Tempat : ibu mau berbincang-bincang diamana? Bagaimana kalau di ruang
tamu?
d. Tujuan : tujuannya agar ibu dan saya saling mengenal sekaligus ibu dapat
mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak
berinteraksi
2. KERJA:
Dengan siapa ibu tinggal dirumah?” “Siapa yang paling dekat dengan ibu?”
“Apa yang menyebabkan ibu dekat dengan orang tersebut?”
“Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan orang lain?” “Apa saja kegiatan yang
ibu lakukan saat sedang bersama keluarga?” “Apakah ada pengalaman yang tidak
menyenangkan ketika bergaul dengan orang lain?” “Menurut ibu apa keuntungan
jika kita mempunyai teman? Wah benar, kita mempunyai teman untuk berbincang-
bincang. Apa lagi bu? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa). Nah, kalau
kerugian kita tidak mempunyai teman apa ya bu? Apa lagi?(Sampai pasien dapat
menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak memiliki teman ya bu?”
“Kalau begitu S mau belajar berteman dengan orang lain?
Nah, untuk memulainya sekarang S latihan dengan saya terlebih dahulu.
Begini bu, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dahulu nama kita dan
nama panggilan yang kita sukai” “Contohnya: Nama saya Atika Suri, senangnya
dipanggin Atika”
“Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya nama ibu
siapa? Senang nya dipanggil apa?” “Ayo coba bu dipraktekkkan. Misalnya saya belum
kenal dengan ibu, coba ibu berkenalan dengan saya”
“Ya bagus sekali bu. Coba sekali lagi bu” “Bagus sekali bu”
“Setelah berkenalan dengan ibu, orang tersebut diajakn ngobrol hal-hal menyenangkan.
Misalnya tentang keluarga, tentang hobi, pekerjaan dan sebagainya”
“Jadi ibu mau latihan cara berkenalan brapa kali? Bagaimana kalau 2xsehari, jam
berapa saja bu? Bagaimana jam 10.00wib dan jam 16.00wib saja? Baik nanti saya akan
beri jadwal harian untuk ibu, untuk cara mengisinya jika ibu melakukannya sendiri tulis
M(mandiri), jika ibu melakukannya dibantu oleh orang lain tulis B (bantuan), dan jika
ibu tidak melakukannya tuli T (tidak berlatih). Bisa dipahami bu?”
3. TERMINASI
a. Evaluasi
Subyektif : bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?
Obyektif : nah, sekarang coba ibu ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan ?
b. Rencana Tindak Lanjut: bu tadikan sudah dimasukan ke dalam jadwal harian ya
bu , ibu jangan lupa untuk latihan cara berkenalan 2xsehari dan jangan lupa untuk
memasukkan kedalam jadwal harian ibu yaaa
c. Kontrak
Topik : bagaimana kalau besok kita berlatih untuk berkenalan dengan 1 orang
yang belum ibu kenal ?
Waktu : ibu mau jam berapa? Bagaimana jika jam 09.00wib saja?
Tempat : dimana ibuingin berbincang-bincang? Bagaimana jika di ruang tamu?.
Baik bu sampai jumpa besok ya bu, saya permisi selamat siang