HIPERTENSI
DISUSUN OLEH:
Chandra
A. Tujuan
1. Tujuan Instruktur Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Keluarga Bapak K terutama
Ibu E mengetahui tentang penyait hipertensi dan penatalaksanaan nya
B. Materi
Terlampir
C. Metode
Ceramah,
Diskusi / Tanya Jawab
D. Media
Lembar balik
E. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 3 Menit Pembukaan :
- Memberi Salam - Menjawab Salam
- Memperkenalkan Diri - Mendengarkan
- Kontrak Waktu - Memperhatikan
- Menjelaskan Tujuan dari
Penyuluhan
- Menyebutkan Materi yang akan
Diberikan
2. 10 Isi:
Menit - Menjealskan Materi Penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan Teratur Mendengarkan
Materi: penyuluhan yang
a. Pengertian Hipertensi diberikan
b. Etiologi Hipertensi
c. Tanda dan Gejala
Hipertensi
d. Pencegahan Hipertensi
e. Komplikasi Hipertensi
f. Diit Makanan untuk
Hipertensi
3. 5 Menit Evaluasi:
Meminta Anggota Keluarga menyebutkan Menjawab Pertanyaan
Kembali : dam Mengajukan
1. Pengertian Hipertensi Pertanyaan (Diskusi)
2. Etiologi Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Pencegahan Hipertensi
5. Komplikasi Hipertensi
6. Diit Makanan untuk Hipertensi
4. 2 Menit Penutup:
- Mengucapkan Terimakasi dan Menjawab Salam
mengucapkan salam
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta yang Hadir
b. TempatPenyuluhandilaksanakan
2. Evaluasi Proses
a. Respon yang dilakukan Audien dalam proses melakukan pendidikan kesehatan
b. Antusias Audien dalam Diskusi mengenai penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Audien dapat menjelasakan:
a. Pengertian Hipertensi
b. Etiologi Hipertensi
c. Tanda dan Gejala Hipertensi
d. Perawatan Hipertensi
e. Komplikasi Hipertensi
f. Diit Makanan untuk Hipertensi
Lampiran
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau
lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan
(morbiditas) dan angka kematian/mortalitas. Tekanan darah 140/90 mmHg
didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140
menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90
menunjukan fase darah yang kembali ke jantung
Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang
dari 130/ 85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi dan di antara nilai tersebut disebut sebagai normal-tinggi. (batasan
tersebut diperuntukkan bagi individu dewasa diatas 18 tahun). Batasan tekanan
yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg.
Tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah dalam arteri.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejalah, dimana
tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkat resiko
terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg
atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diatolik
masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lnjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah. Tekanan sistolik terus meningkat pada usia 80 tahun dan tekanan
diastolik terus meningkat pada usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara
perlahan atau bahkan lebih dratis
B. Etiologi Hipertensi
Faktor Risiko antara lain :
1. Ras/suku bangsa
2. Umur
3. Obesitas
4. Makanan yang terlalu asin
5. Riwayat hipertensi dalam keluarga
6. Stress
7. Merokok
8. Banyak minum alkohol
Disebabkan oleh penyakit lain :
1. Ginjal
2. Saraf
3. Tumor
4. keracunan
D. Perawatan hipertensi
Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan
pencegahan yang baik (Stop High Blood Pressure), antara lain dengan cara
sebagai berikut:
1. Mengurangi konsumsi garam.
Pembatasan konsumsi garam sangat dianjurkan, maksimal 2 garam dapur
untuk diet setiap hari.
2. Olahraga teratur.
Menurut penelitian, olahraga secara teratur dapat menyerap atau
menghilangkan endapan kolesterol dan pembuluh nadi. Olahraga yang
dimaksud adalah latihan menggerakkan semua sendi dan otot tubuh (latihan
isotonik atau dinamik), seperti gerak jalan, berenang, naik sepeda. Tidak
dianjurkan melakukan olahraga yang menegangkan seperti tinju, gulat, atau
angkat besi, karena latihan yang berat bahkan dapat menimbulkan hipertensi.
3. Makan banyak buah dan sayuran segar.
Buah dan sayuran segar mengandung banyak vitamin dan mineral. Buah
yang banyak mengandung mineral kalium dapat membantu menurunkan
tekanan darah.
4. Tidak merokok dan minum alkohol.
5. Latihan relaksasi atau meditasi.
Relaksasi atau meditasi berguna untuk mengurangi stres atau ketegangan
jiwa. Relaksasi dilaksanakan dengan mengencangkan dan mengendorkan
otot tubuh sambil membayangkan sesuatu yang damai, indah, dan
menyenangkan. Relaksasi dapat pula dilakukan dengan mendengarkan
musik, atau bernyanyi
E. Komplikasi Hipertensi
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat
embolus yang terlepas yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri
yang memperdarahi otak mengalami hipertropi dan menebal, sehingga aliran
darah ke daerah-daerah yang diperdarahinya berkurang. Arteri-arteri otak yang
mengalami arterosklerosis dapat menjadi lemah, sehingga meningkat
kemungkinan terbentuknya aneurisma. Gejala terkena stroke adalah sakit kepala
secara tiba-tiba, seperti orang bingung limbung atau bertingkah laku seperti
orang mabuk, salah satu bagian tubuh terasa lemah atau sulit digerakan
(misalnya wajah, mulut atau lengan teras kaku, tidak dapat berbicara secara
jelas) serta tidak sadarkan diri secara mendadak.
Gangguan jantung, Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang
arterosklerosis tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila
terbentuk thrombus yang menghambat aliran darah melalui pembuluh darah
tersebut. Hipertensi kronis dan hipertensi ventrikel, maka kebutuhan oksigen
miokardium mungkin tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung
yang menyebabkan infark. Demikian juga hipertropi ventrikel dapat
menimbulkan perubahan-perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel
sehingga terjadi hipoksia jantung, dan peningkatan resiko pembetukan bekuan.
Serta mengakibatkan gangguan penglihatan dan ginjal.