Disusun oleh
Desih Purwasih
4399814901210018
NIM : 4399814901210018
I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. Y
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Marital : Suami
Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Teluk Bango Rt 01 Rw 04 Kecamatan
Batujaya Kabupaten Karawang
III.RIWAYAT KELUARGA
a. Identifikasi tentang kakek/nenek, orang tua, bibi/paman, saudara kandung
anak-anak
Tidak ada masalah kesehatan yang di derita oleh keluarga klien dan
hubungan klien dengan keluarganya baik-baik saja
b. Identifikasi penyakit dalam keluarga (kanker, DM, penyakit jantung,
hipertensi, penyakit ginjal, arthritis, alkoholism, masalah mental, anemia)
17. Cardiovaskuler
• Chest pain (Tidak) • Murmur (Tidak)
• Palpitasi (Tidak) • Edema (Tidak)
• Nafas pendek (Tidak) • Varises (Tidak)
• Dispnoe (Tidak) • Parestesis (Tidak)
• Paroksimal nokturnal • Perubahan saat berjalan
dispnoe (Tidak) kaki (Tidak ada)
• Orthopnoe (Tidak)
18. Sistem gastrointestinal
• Disfagia (Tidak ada) • Perubahan nafsu makan
• Heartburn (Tidak) (Tidak)
• Mual muntah (Tidak) • Intoleransi makanan
• Muntah disertai darah (Tidak)
(Tidak) • Ulcers (Tidak)
• Nyeri (Tidak ada) • Ambeien (Tidak)
• Penyakit kuning (Tidak) • Perdarahan per rektal
• Kramp/kaku pada perut (Tidak)
(Tidak) • Kebiasaan pola BAB (1-
• Perubahan dalam 2 kali sehari)
kebiasaan BAB (Tidak)
• Diare (Tidak)
• Konstipasi (Tidak)
• Melena (Tidak)
19. Sistem urinary
• Disuria (Tidak) • Oliguria (Tidak)
• Frekwensi berkemih • Nokturia (Tidak)
(6-8 kali/hari) • Inkontinensia (Tidak)
• Berkemih yang ragu- • Nyeri saat berkemih
ragu (Tidak) (Tidak)
• Berkemih yang • Terdapat batu saat
mendesak tak tertahan berkemih (Tidak ada)
(Tidak) • Riwayat infeksi
• Berkemih berdarah (Tidak ada riwayat
(Tidak) infeksi)
• Poliuria (Tidak)
20. Sistem genitoreproductive: Laki-laki
a. Laki-laki
- Lesi: Tidak ada
- Pengeluaran abnormal: Tidak
- Nyeri testis: Tidak ada nyeri
- Masa pada testis: Tidak ada masalah
- Masalah pada prostat: Tidak ada masalah
- Penyakit kelamin: Tidak ada
- Perubahan dalam kehidupan sexual: Klien
sudah jarang berhubungan suami istri
- Impotensi: Tidak
- Aktivitas sexual: Klien sudah tidak
berhubungan sex dengan istrinya
21. Muskuloskeletal :
• Nyeri sendi (Tidak • Back pain (Tidak ada)
ada) • Penggunaan prostetik
• Kekakuan (Tidak ada) (Tidak)
• Pembengkakan • Kebiasaan olahraga
(Tidak) (Tidak)
• Deformitas (Tidak) • Dampak terhadap
• Spasme (Tidak) Dampak terhadap
• Kramping (Tidak) Activity Daily Living
• Kelemahan otot nya (Tidak ada
(Tidak) dampak yang besar
• Masalah saat berjalan pengaruhnya terhadap
(gaya berjalan) : ADL)
(Tidak ada)
22. Sistem syaraf pusat
• Nyeri kepala (Ada, • Tic/tremor/spasme
seperti di timpa benda (Tidak ada)
berat) • Head injury (Tidak
• Sinkope (Tidak) ada)
• Paralisis (Tidak) • Masalah dalam
• Paresis (Tidak) ingatan (memory) :
• Masalah dalam (Tidak ada)
koordinasi (Tidak ada)
23. Sistem endokrin :
• Intoleransi panas
(Tidak)
• Intoleransi dingin
(Tidak)
• Goiter (Tidak)
• Perubahan pigmentasi
kulit/teksture (Tidak)
• Perubahan rambut
(Klien beruban)
• Polifagia (Tidak)
• Polidipsi (Tidak)
• Poliuria (Tidak)
B. Psikologis
1. Penampilan : Tampak segar, bersih dan sehat
2. Cemas : Ya
3. Depresi : Tidak ada
4. Insomnia : Ya
5. Menangis kecil : iya, klien mengatakan sedih karena ibunya meninggal 1 tahun yang lalu,
ia mengatakan bahwa ibunya tidak ada bersamanya lagi seperti sebelumnya
6. Nervous : Tidak ada
7. Penakut : Tidak ada
8. Kesulitan mengambil keputusan : Tidak ada
9. Kesulitan konsentrasi : Tidak ada
10. Pernyataan verbal tentng perasaan frustasi : Tidak ada
11. Koping mekanisme yang sering digunakan : Tidak ada
12. Pikiran terhadap kematian : Tidak ada
13. Stressor secara langsung : Tidak ada
14. Dampak terhadap Dampak terhadap Activity Daily Living nya : Tidak ada
C. Sosial
1. Dukungan Keluarga : Baik, klien tinggal Bersama anaknya
2. Hubungan Antar Keluarga : Baik, tidak ada masalah
3. Hubungan Dengan Orang Lain : baik, tidak ada masalah
4. Keikutsertaan dalam aktivitas sosial : hanya membantu dengan aktivitas aktivitas kecil
5. Teman dekat : ada
6. Jabatan sosial : Tidak ada
7. Harapan-harapan saat melakukan hubungan sosial : Dapat membantu dan bermanfaat bagi
orang lain
8. Kepuasan saat melakukan hubungan sosial : Membahagiakan dan bermanfaat bagi orang
lain
D. Spiritual / Kultural
1. Pandangan terhadap Tuhan : Maha kuasa dan tidak ada tuhan selain Allah SWT
2. Pelaksanaan Ibadah : Melakukan solat 5 waktu
3. Kebiasaan dalam pelaksanaan ibadah : Bersuci dan tidak terburu-buru
4. Keyakinan tentang Kesehatan : Sehat adalah mahal, jangan sia-siakan ketika sehat
5. Pandangan tentang hidup : Hidup hanya sekali, perbanyaklah beribadah
6. Pandangan tentang menua : Suatu proses yang pasti terjadi yang harus dinikmati
7. Harapan-harapan dalam hidup : Dapat bermanfaat bagi sesama, ingin sehat, dan tidak
menyusahkan anak ataupun orang lain
8. Kepuasan menjalani hidup : Hidup ketika berguna dan tidak menyusahkan orang lain
9. Pandangan tentang kematian : Kematian adalah hal yang akan terjadi
10. Harapan terhadap kematian : Dapat meninggal dengan Khusnul Khotimah
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda Vital
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tingkat Kesadaran : Composmentis
3. Suhu : 370C
4. Nadi : 90x/mnt
5. Tekanan Darah : 160/100 mmHg
6. Pernafasan : 20x/mnt
7. Tinggi Badan : 166 Cm
8. Berat Badan : 70 Kg
9. Status Gisi : Baik
Pertanyaan Tahap II :
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? Ya
2. Ada masalah atau banyak pikiran ? Tidak
3. Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain ? Tidak
4. Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ? Tidak
5. Cenderung mengurung diri ? Tidak
Skoring IADL
Dikerjakan oleh orang lain 0
Perlu bantuan sepanjang waktu 1
Perlu bantuan sesekali 2
Independen/mandiri 3-8
2. Katz Indeks
Termasuk / kategori apa yang manakah klien ?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia, (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah, dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
H. Lain-lain (minimal ada 2 ketergantungan yang tidak sesuai dengan kategori di atas)
Keterangan : Kategori A
Mandiri dalam semua hal dari makan, kontinensia, (BAK, BAB), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
0
Score Total :
Kesimpulan : Fungsi Intelektual utuh
Interpretasi hasil :
a. Salah 0 – 3 : Fungsi Intelektual Utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan Intelektual Ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan Intelektual Sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan Intelektual Berat
2 Identifikasi Aspek Kognitif Dari Fungsi Mental Dengan Menggunakan Mini Cog dan
Clock Drawing Test (CDT) Mini Mental Status Exam MMSE
Langkah 1 : Pengurutan Tiga Kata
- Lihatlah langsung partisipan dan katakan “Tolong dengarkan baik-baik. Saya akan
mengatakan tiga kata yang saya ingin anda ulangi kembali dan coba ingat kembali”
- Adapun kata-kata tersebut (pilih daftar kata-kata dari versi di bawah ini)
Versi-1 Versi-2 Versi-3 Versi-4 Versi-5 Versi-6
Jika individu tidak dapat mengulang kata-kata kita itu setelah tiga kali mencoba, lanjutkan ke
langkah kedua (gambar jam)
Langkah 2 : Gambar Jam
- Katakan : “Selanjutnya, saya ingin anda menggambar jam untuk saya. Pertama, tuliskan
semua angka didalam jam ini”
- Ketika selesai, katakan : “ Sekarang, gambarkan jarum jam pada pukul 10 lewat 10”
- Gunakan lingkaran pracetak (lihat gambar berikutnya) untuk latihan ini. Ulangi intruksi ini
karena ini bukan tes memori”. Pindah ke langkah ke tiga jika jam tidak lengkap dalam tiga
menit.
Langkah 3 : Mengingat Tiga Kata
Mintalah partisipan untuk mengingat tiga kata yang anda nyatakan di langkah-1. Katakan :
“Sebutkan tiga kata yang saya minta ingat sebelumnya”. Catat nomor urut daftar kata dan
jawaban orang dibawah ini
1 Desa
2 Dapur
3 Bayi
Scooring
Pengurutan tiga Skor : (3) 1 point untuk setiap kata yang
kata teringat spontan tanpa petunjuk
Interpretasi:
- Dikatakan curiga fungsi kognitif menurun (Screening dimensi) apabila tidak dapat
mengingat satu atau lebih kata yang diberikan sebelumnya dan atau tidak mampu
menggambarkan dengan sempurna (skor 2)
- Tetapi apabila dapat mengingat tiga kata yang diberikan sebelumnya dan atau
mampu menggambar jam dengan sempurna (skor 2): kemungkinan fungsi kognitif
dalam batas normal
Interpretasi:
- Skor 1-10 : Fungsi kognitif global buruk
- Skor 11-20 : Fungsi kognitif global sedang
- Skor 21-30 : Fungsi kognitif global masih relative baik
IX. PENGKAJIAN RESIKO JATUH MORSE FALL SCALE (MFS)
6 Status Mental 0
TOTAL NILAI 0
Keterangan
TINGKATAN NILAI TINDAKAN
SKOR SKRINING
Sub total maksimal : 14
Jika nilai > 12 – tidak mempunyai risiko, tidak perlu melengkapi form penilaian
Jika < 11 – mungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan mengisi form penilaian
II. Penilaian
Hasil Penilaian
G. Apakah anda tinggal mandiri ? (bukan di panti/Rumah Sakit)?
0 = tidak 1
1 = ya
H. Apakah anda menggunakan lebih dari tiga macam obat per hari
0 = ya 1
1 = tidak
I. Apakah ada luka akibat tekanan atau luka di kulit?
0 = ya 1
1 = tidak
J. Berapa kali anda mengonsumsi makan lengkap / utama per hari ?
0 = 1 kali
2
1 = 2 kali
2 = 3 kali
K. Berapa banyak anda mengonsumsi makanan sumber protein?
Sedikitnya 1 porsi dairy produk (seperti susu, keju, yogurt) per hari :
ya/tidak
2 atau lebih porsi kacang-kacangan atau telur per minggu : ya / tidak 0.5
Daging ikan atau unggas setiap hari : ya / tidak
0.0 = jika 0 atau hanya ada 1 jawabnya ya
0.5 = jika terdapat 2 jawaban ya
1.0 anda
L. Apakah = jikamengkonsumsi
terdapat 3 jawaban ya sayur sebanyak 2 porsi atau lebih per
buah atau
hari ?
1
0 = tidak
1 = ya
M. Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, teh, susu) yang dikonsumsi per hari ?
0.0 = kurang dari 3 gelas
1
0.5 = 3 – 5 gelas
1.0 = lebih dari 5 gelas
N. Bagaimana cara makan ?
0 = harus disuapi
1 = bisa makan sendiri dengan sedikit kesulitan 2
2 = makan sendiri tanpa kesulitan apapun juga
O. Pandangan sendiri mengenai status gizi anda ?
0 = merasa malnutrisi
2
1 = tidak yakin mengenai status gizi
2 = tidak ada masalah gizi
P. Jika dibandingkan dengan kesehatan orang lain yang sebaya/seumur,
bagaimana anda mempertimbangkan keadaan anda dibandingkan orang
tersebut ?
2
0 = tidak sebaik dia
0.5 = tidak tahu
1.0 = sama baiknya
2.0 = lebih
Q. Lingkar baikatas (cm)?
lengan
0 = < 21 cm
1
0.5 = 21 – 22 cm
1,0 = ≥22 cm
R. Lingkar betis (cm) ?
0 < 31 cm 1
1 > 31 cm
SUB TOTAL 14,5
PENILAIAN SKOR:
I.Skor Skrining :14
II.Skor Penilaian :14.5
Petunjuk Pengisian :
Silahkan baca seluruh pernyataan, lalu pilih satu jawaban YA atau TIDAK yang paling
sesuai/paling menggambarkan keadaan diri anda saat ini dengan melingkari pada jawaban
yang sesuai dengan keadaan anda
Daftar Pertanyaan :
Nilai 1 point untuk setiap respon yang cocok dengan jawaban “ya” dan “tidak” setelah
pertanyaan
(54) : Normal
DATA MASALAH
ikan asin
Do:
- N: 90 x/menit
- RR: 20x/menit
- S: 370 C
Ds : Berduka
Ds : Kesiapan peningkatan
pengetahuan
Do :
Do:
Ds: Ansietas
Do:
EBP:
- Asep Badrujamaludin,
Budiman, Tifany Desty
Erisandi. Volume 14, No.2, Juni
2020.
“Perbedaan air rebusan daun
seledri dan air rebusan daun
salam terhadap penurunan
tekanan darah pada pra lansia
dengan hipertensi prime”
Berduka Setelah dilakukan Dukungan Proses Berduka
tindakan keperawatan 3x
24 jam diharapkan Observasi
Berduka teratasi dengan - Identifikasi kehilangan yang
kriteria hasil : dihadapi
- Verbalisasi perasaan - Identifikasi proses berduka yang
sedih dari 3 menjadi 5 dialami
- Verbalisasi perasaan - Identifikasi reaksi awal terhadap
sedih dari 3 menjadi 5 kehilangan
- Verbalisasi menerima Terapeutik
kehilangan dari 3
menjadi 5 - Tunjukan sikap menerima empati
- Fasilitasi mengekspresikan
- Pola tidur dari 4 perasaan dengan cara nyaman
menjadi 5 - Diskusikan strategi proses berduka
- Verbalisasi harapan yang dapat digunakan
dari 2 menjadi 4 - Lakukan pengalihan dengan dzikir
Edukasi
Edukasi
Edukasi
O:
A:
P:
- Intervensi di lanjutkan
§
Rabu, 16 Risiko Perfusi - Mengecek TTV klien S:
Maret 2021. Serebral Tidak
Pukul 08.00- Efektif - Melakukan - Klien mengatakan pusing
08.30 WIB Pengkajian nya sudah tidak ada
O:
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi di hentikan
§
Pukul 09.00- - Klien mengatakan senang
09.20 WIB bisa melihat lagi foto
- Melakukan TTV
almarhum suaminya
- Klien mengatakan
kangennya sudah mulai
terobati dengan hanya
melihat-lihat fotonya
- Klien sudah tidak sedih
lagi
O:
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan
§
Kamis, 17 Kesiapan - Memberikan S:
Maret 2021. Peningkatan Pendidikan kesehatan
Pukul 08.30- Pengetahuan menggunakan metode - Klien mengatakan paham
10.00 WIB Ceramah dengan dan mengerti tentang materi
Media Power Point yang di sampaikan
O:
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan
Lampiran Membuat Rebusan Daun Salam
SOP Rebusan Daun Salam
1. Bahan
- 7 lembar daun salam
- Air 750 cc
2. Alat
- Panci masak air
- 1 gelas, 250 cc
- Saringan
- Kompor
3. Cara Pembuatan
- Siapkan 7-9 lembar daun salam
- Cuci daun salam hingga bersing
- Rebus daun salam menggunakan air 750 cc
- Tunggu hingga air mendidih
- Setelah mendidih, angkat dan saring rebusan daun salam
- Setelah itu berikan kepada Klien selama 1 hari sekali di berikan untuk meminum
rebusan daun salam
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIET HIPERTENSI
Disusun Oleh
Chandra
4399814901210017
I. Latar Belakang
Hipertensi suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.
Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90, dan dianggap parah jika
tekanan di atas 180/120. Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala. Seiring
waktu, jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan
stroke. Pola makan sehat dengan sedikit garam, olahraga rutin, dan konsumsi obat dapat
membantu menurunkan tekanan darah.
Tekanan darah pada usia lanjut (lansia) akan cenderung tinggi sehingga lansia lebih besar
berisiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi). Bertambahnya umur mengakibatkan tekanan
darah meningkat, karena dinding arteri pada usia lanjut (lansia) akan mengalami penebalan yang
mengakibatkan 5 penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan
berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku
V. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IX. Evaluasi
1. Struktur
a. Sudah dapat izin untuk melakukan penyuluhan
b. Materi sudah disiapkan sebelum hari H
c. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan
2. Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan
c. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan
3. Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengetian hipertensi
b. Peserta mampu menjelaskan penyebab hipertensi
c. Peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d. Peserta mampu menjelaskan perawatan hipertensi
e. Peserta mampu menjelaskan diit hipertensi
MATERI PENYULUHAN
DIET HIPERTENSI PADA LANSIA
1. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka
kematian/mortalitas. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap
denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh
jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah yang kembali ke jantung
Tekanan darah pada usia lanjut (lansia) akan cenderung tinggi sehingga lansia lebih besar
berisiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi). Bertambahnya umur mengakibatkan
tekanan darah meningkat, karena dinding arteri pada usia lanjut (lansia) akan mengalami
penebalan yang mengakibatkan 5 penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga
pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku
Hipertensi sistolik terisolasi merupakan salah satu jenis hipertensi yang juga umum
terjadi pada lansia, terutama wanita. Pada kondisi ini, tekanan darah sistoliknya meningkat
hingga mencapai 140 mmHg atau lebih, sedangkan tekanan darah diastoliknya berada di
bawah 90 mmHg.
Hipertensi sistolik terisolasi bisa terjadi karena kondisi medis tertentu, seperti anemia,
kelenjar adrenal dan tiroid yang terlalu aktif, katup aorta yang tidak berfungsi dengan baik,
penyakit ginjal, atau gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea (OSA). Pada lansia,
umumnya kondisi ini disebabkan oleh pengerasan atau kekakuan pembuluh darah arteri besar
atau aorta di sekitar jantung.
Kekakuan pada aorta ini bisa terjadi karena elastisitas pembuluh darah cenderung
berkurang seiring bertambahnya usia. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko endapan lemak
(plak) di bagian dalam dinding arteri, sehingga terjadi penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah atau aterosklerosis.
Aterosklerosis membuat pembuluh darah menjadi tebal dan kaku. Saat ini terjadi, tekanan
darah diastolik cenderung turun, sedangkan tekanan sistolik meningkat.
2. Penyebab hipertensi
● Keturunan. Faktor yang tidak bisa dikendalikan.
● Usia. Penelitian menunjukkan bahwa ketika usia seseorang bertambah,tekanan darah pun
akan meningkat.
● Makanan yang terlalu asin
● Kolesterol,Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat menyebabkan timbunan
kolesterol pada dinding pembuluh darah, yang dapat membuat pembuluh darah menyempit
dan akan mengakibatkan tekanan darah meningkat.
● Obesitas,Seseorang dengan berat badan diatas 30% dari berat badan ideal kemungkinan
lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
● Stres,Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil dapat memicu tekanan darah menjadi
tinggi.
● Rokok
● Alkohol
4. Perawatan hipertensi
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir efek buruk hipertensi pada lansia ini,
beberapa di antaranya ialah:
● Mengurangi konsumsi garam
Konsumsi garam perlu dikurangi, mengingat sensitivitas lidah lansia terhadap rasa akan
berkurang sehingga para orang tua mungkin secara tidak sengaja akan terus menambah garam
dalam masakan mereka. Garam dikenal sebagai salah satu penyebab utama hipertensi.
● Jaga berat badan
Berat badan perlu dijaga karena risiko munculnya tekanan darah tinggi meningkat pada orang
yang kegemukan, apalagi sampai obesitas.
● Olahraga
Tidak perlu melakukan olahraga yang berat, yang penting tidak malas bergerak, misalnya
dengan berjalan kaki selama 30 menit per hari. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter
mengenai olahraga yang aman bagi kondisi fisik Anda.
● Pola makan sehat
Terapkan pola makanan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah, gandum utuh,
dan produk susu yang rendah lemak.
● Batasi konsumsi alkohol
Minuman beralkohol dapat menaikkan tekanan darah. Cara paling aman adalah dengan tidak
minum alkohol sama sekali, namun jika tetap ingin minum, batasi hingga hanya satu gelas per
hari.
● Jangan merokok
Merokok meningkatkan risiko terkena hipertensi, serangan jantung, stroke, dan banyak
masalah kesehatan lainnya.
● Jangan stres dan istirahat yang cukup
Menghindari stres dan cukup istirahat akan membantu menjaga tekanan darah tetap berada
pada kondisi normal. Jika memiliki masalah tidur, seperti henti napas sesaat atau sleep apnea,
konsultasikan dengan dokter .Obat antihipertensi hanya menurunkan tekanan darah ke level
normal, bukan menyembuhkannya. Bahkan, tidak jarang harus minum obat seumur hidup.
Namun, hipertensi pada lansia tidak akan mudah kambuh jika menjalani gaya hidup sehat.
5. Diit hipertensi
A. Diit Makanan Hipertensi
Tujuan diet, Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi.
Syarat diet
1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
2. Bentuk makanan sesuai keadaan penyakit.
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/ atau
hipertensi.
Makanan yang dianjurkan
1. Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe, makanan yang diolah dari
bahan makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda seperti makaroni, mie, bihun,
roti.
2. Semua kacang - kacangan dan hasil olahnya yang dimasak tanpa garam dapur.
3. Semua sayuran dan buah segar, yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.
4. Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam.
5. Bumbu kering yang tidak mengandung garam.
Makanan yang tidak di anjurkan
1. Roti, biskuit, dan kue - kue yang dimasak dengan garam dapur dan/atau baking
powder dan soda.
2. Otak, ginjal, sardin, lidah, makanan yang diawet dengan garam dapur, seperti
dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, dan lain - lain.
3. Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan ikatan
natrium lainnya.
4. Sayuran dan buah yang diawet dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya,
seperti asinan, acar, sawi asin, sayuran/buah kaleng.
5. Margarin dan mentega biasa.
6. Minuman ringan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN LIVE REVIEW
Disusun Oleh
Chandra
4399814901210017
A. Latar Belakang
yang menurun secara linear atau seiring dengan proses penuaan adalah daya ingat. Salah
satu terapi yang dapat dilakukan untuk daya ingat lansia adalah terapi kognitif. Terapi
kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi waktu saat itu. Terapi ini
abuse, gangguan kepribadian, gangguan mood. Terapi kognitif bisa berupa life review
Reminiscence therapy atau life review therapy adalah suatu terapi yang dilakukan
pada lansia yang menekankan pada pengalaman masa lalu lansia. Life review therapy
memiliki dampak yang positif bagi lansia. Life review dapat dilakukan dengan berbagai
nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimana dari hasil permainan ini
mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus,
bahasa kognitif serta sosialisasi sesuai dengan tingkat usianya. Tebak gambar adalah
suatu kegiatan dimana seseoranag atau individu diminta untuk menebak atau
menyebutkan apa yang nama benda yang telah digambar oleh orang lain. (Supartini,
2010)
sensorik, motorik, dan kognitifnya dengan terapi kognitif berupa tebak gambar.
D. Materi Pembelajaran
(Terlampir)
Menjawab pertanyaan
b. Salam penutup
c. Kontrak waktu penyuluhan berikutnya
H. Metode Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai
b. Media telah disipakan
c. Tempat telah disiapkan
d. Kontrak waktu telah disepakati
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan Life Review dilakukan sesuai kemampuan peserta usia lansia
b. Semua peserta mengikuti proses dari awal sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang ikut Ny. M (1 orang)
b. Peserta mampu Mengingat bentuk dan mendeskripsikan objek yang telah ditunjukkan
c. Peserta mampu melatih konsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk yang
diberikan.
Lampiran Materi
yang menurun secara linear atau seiring dengan proses penuaan adalah daya ingat.
Reminiscence therapy atau life review therapy adalah suatu terapi yang dilakukan pada
lansia yang menekankan pada pengalaman masa lalu lansia. Life review therapy memiliki
dampak yang positif bagi lansia. Life review dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika dan
nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimana dari hasil permainan ini
mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus,
Retty Dede Fatimah, Neli Dwi Masykuroh, Sri Pipit Mulyati, Wenira Erin, Nuryani Rini,
Fitrayani Dian, Gustina Diansa Irawan, Putri Neneng Yusi, Ratna Winda Wulan,
Ariyani Hana. 2019. Life Review Therapy Terhadap Depresi Pada Lansia Literature
Review. Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya. P-ISSN
2020.