Anda di halaman 1dari 61

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi atau sering disebut dengan penyakit darah tinggi adalah

peningkatan tekanan darah, baik tekanan darah sistolik maupun tekanan darah

diastolik (Apriza Yanti & Muliati, 2019). Hipertensi adalah salah satu

penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat, salah satu penyebab dari

terjadinya hipertensi adalah perubahan gaya hidup masyarakat yang tidak

sehat seperti merokok, mengkonsumsi makanan cepat saji,kurangnya aktivitas

fisik, maupun stress. Hipertensi umumnya terjadi tanpa gejala, sebagian besar

orang tidak merasakan apapun, meski tekanan darahnya sudah jauh diatas

normal. Hipertensi juga sering dijuluki sebagai Silent Killer karena merupakan

penyakit mematikan tanpa gejala dan itulah ciri khas penyakit kardiovaskuler.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukan satu milyar

orang didunia mengalami hipertensi. Prevelensi hipertensi akan terus

meningkat dan diprediksikan pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa

diseluruh dunia terkena hipertensi dan sesuai dengan data WHO prevelensi

penderita hipertensi di Asia Tenggara berada diposisi ke-3 tertinggi dengan

prevelensi 25% total penduduk. Menurut Riskesdas tahun 2018 pasien dengan

hipertensi di umur ≥18 tahun di Indonesia memiliki prevelensi sebesar 34,11%

(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019).


Setiap tahunnya masing-masing provinsi yang ada di Indonesia mengalami

peningkatan angka penderita hipertensi yang salah satunya provinsi Jawa

Barat. Menurut Dinas Kesehatan penderita hipertensi berdasarkan hasil

pengukuran tekanan darah di Jawa Barat tahun 2019 sebesar 41,6%.

Sedangkan untuk kota Karawang sendiri prevelensi hipertensi berdasarkan

hasil pengukuran pada penduduk umur >18 tahun sebesar 19,2% (Dinas

Kesehatan Republik Indonesia, 2019).

Hipertensi hingga saat ini belum dapat diketahui penyebabnya, akan tetapi

gaya hidup seseorang berpengaruh sangat besar terhadap kasus ini. Terdapat

beberapa faktor yang menjadi risiko terjadinya hipertensi, seperti usia, jenis

kelamin, merokok, kurang aktifitas, maupun stress. Tingginya tingkat stress

ini disebabkan adanya tekanan ataupun tuntutan dalam segala bidang, yang

dimana stress ini dapat menyebabkan resistensi vaskuler perifer dan curah

jantung meningkat sehingga aktifitas sistem saraf simpatis terstimulus

sehingga tekanan darah pun menjadi meningkat (Suranata et al., 2019).

Apabila hal ini terus menerus dalam kurun waktu yang lama tekanan darah

yang tinggi tidak dapat dikendalikan sehingga akan timbul beberapa

komplikasi diantaranya gangguan ginjal, gangguan jantung, dan otak

(Smeltzer, 2017). Sehingga hal ini harus di cegah agar tidak menyebabkan

komplikasi yang mematikan. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah

mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi tetap dalam batas normal.
Sehingga untuk menghadapu pasien dengan hipertensi diperlukan adanya

kepatuhan perawatan diri mereka untuk meningkatkan derajat kesehatan.

Perawatan diri hipertensi meliputi diet rendah garam, mengurangi konsumsi

alcohol, tidak merokok, olahraga, maupun konsumsi obat hipertensi. Salah

satu komponen yang mempengaruhi perawatan pada pasien hipertensi yaitu

self efficacy. Penderita hipertensi yang memiliki self efficacy baik dapat

bermanfaat dalam penanganan hipertensi contohnya kepatuhan dalam

mengkonsumsi obat anti hipertensi (Ainurrafiq et al., 2019).


PENGKAJIAN INDIVIDU
MATA AJAR KEPERAWATAN GERONTIK

I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status Marital : Suami
Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah
Pekerjaan : Petani
Alamat : Krajan 1, Rt 07/RW04, Dsa.sukamerta,
Kec.Rawamerta, Kab.Karawang

II. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN


A. Status kesehatan umum tahun lalu :
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan istrinya sudah meninggal
6 bulan yang lalu
B. Status kesehatan umum lima tahun lalu :
Klien di diagnosis menderita hipertensi sudah 6 tahun yang lalu, dan
sudah berobat ke rumah sakit sebanyak 4 kali, klien juga pernah ke
pengobatan tradisional dan meminum jamu-jamuan.
C. Pengobatan saat ini yang dijalani :
klien sesekali berobat ke klinik/puskesmas dan sekarang rutin meminum
obat-obat nya yaitu, Amlodipin (obat darah tinggi) dan Gastrucid (obat
maag).
D. Riwayat kesehatan saat kanak-kanak :

Tidak ada masalah kesehatan pada masa anak-anak


E. Penyakit serius/kronik yang pernah dialami :

Tidak ada penyakit serius yang pernah di derita klien


F. Pengalaman kejadian traumatis :
Klien tidak pernah mengalami kejadian traumatis
G. Riwayat hospitalisasi :
Klien memiliki riwayat 2x di rawat rumah sakit
H. Riwayat operasi :
Klien tidak memiliki Riwayat operasi besar maupun kecil
I. Riwayat melahirkan/obstetrik :
Klien tidak melahirkan karena klien seorang laki-laki

III.RIWAYAT KELUARGA
a. Identifikasi tentang kakek/nenek, orang tua, bibi/paman, saudara kandung
anak-anak

Tidak ada masalah kesehatan yang di derita oleh keluarga klien dan
hubungan klien dengan keluarganya baik-baik saja
b. Identifikasi penyakit dalam keluarga (kanker, DM, penyakit jantung,
hipertensi, penyakit ginjal, arthritis, alkoholism, masalah mental, anemia)

Klien mengatakan bahwa ibunya memiliki riwayat penyakit


hipertensi dan alm istri memiliki DM

IV. KEBIASAAN SEHARI - HARI


A. Biologis
1. Pola Makan:
- Riwayat alergi makanan : Tidak ada alergi
- Diet yang pernah dijalani/sedang dijalani : Tidak ada diet yang di
jalani
- Nafsu makan : Normal
- Frekuensi makan tiap hari : 2-3 kali
- Kebiasaan saat makan: Kebiasaan makan biasanya sambil menonton
tv, sendirian atau Bersama anak dan istri. Klien juga sering makan
yang asin-asin contohnya japuh dan peda
- Masalah dalam intake makanan : Tidak ada masalah, klien makan
makanan apa saja tidak ada pantrangan
- Perubahan berat badan dalam satu tahun terakhir : Tidak ada
perubahan berat badan pada klien
2. Pola Minum
- Riwayat alergi minuman : Klien tidak ada riwayat alergi minuman
- Frekuensi minum tiap hari : 8 gelas/2 liter (seingat klien)
- Kebiasaan saat minum kopi/teh : Klien biasa meminum teh di pagi
hari sendirian sambil duduk di teras depan rumah tanpa
menggunakan gula putih
- Masalah dalam intake minuman : Tidak ada masalah
3. Pola Tidur
- Kebiasaan pola tidur : Klien tidur 1x selama sehari, yaitu hanya
malam hari, klien tidur malam pukul 21.00 suka terbangun pukul
01.00 dan tidur lagi pukul 03.000 sampai 05.00. Pola tidur klien 6
jam
- Kesulitan tidur : Klien mengatakan mengalami kesulitan tidur dan
sering terbangun saat tengah malam
- Keringat malam hari : Klien tidak keringetan saat malam hari
- Sering kedinginan, infeksi : Klien tidak ada masalah

4. Pola Eliminasi (BAB & BAK):


- BAK : Normal, 6-8 kali/hari, berbau khas
- BAB : Normal , 1-2 kali/hari, berbau khas, berwarna khas dan
padat
5. Aktivitas Sehari – Hari:
Menyapu, membersihkan rumah
6. Rekreasi:
Menonton tv, Bermain dengan cucu
7. Integumen :
• Lesi/luka (Tidak ada • Berkali-kali memar
lesi,luka pada klien) (Tidak ada)
• Pruritus (Tidak ada) • Perubahan rambut
• Perubahan pigmentasi (Rambut beruban)
(Tidak ada) • Perubahan kuku (Tidak
• Perubahan teksture ada)
kulit (Kulit keriput) • Bengkak pada jari kaki,
kutil (Tidak ada)
8. Hemopoetic :
• Perdarahan abnormal (Tidak ada pendarahan)
• Memar (Tidak ada)
• Pembengkakan lymph (limfe) (Tidak ada)
• Anemia (Tidak ada riwayat anemia)
• Riwayat transfusi darah (Tidak ada riwayat transfusi darah)
9. Head :
• Nyeri kepala : Ada, seperti di timpa benda berat
• Riwayat trauma kepala (Tidak ada)
• Pusing : Ada
• Ketombe, gatal-gatal kepala (Tidak ada)

10. Mata
• Perubahan penglihatan (Tidak menggunakan
(Penglihatan sedikit kacamata/kontak lensa)
kabur) • Nyeri (Tidak ada)
• Penggunaan • Keluar air mata
kacamata/kontak lensa berlebihan (tidak saat
menangis/tertawa) : • Riwayat infeksi mata :
(Tidak ada) (Tidak ada)
• Gatal (Tidak ada) • Pemeriksaan mata
• Pembengkakan sekitar terakhir kapan? 1
mata (Tidak ada) Tahun yang lalu
• Diplopia : (Tidak ada) • Dampak terhadap
• Blurring : (Tidak ada) Activity Daily Living
• Photophobia : (Tidak nya (Klien sedikit
ada) kesulitan saat
• Katarak : (Tidak ada) membaca)

11. Telinga :
• Perubahan riwayat infeksi
pendengaran (Ada, telinga)
pendengaran klien • Pemeriksaan telinga
sedikit terganggu) terakhir kapan? (Tidak
• Adakah yang keluar pernah)
dari telinga? Berapa • Kebiasaan
banyak membersihkan
(Tidak ada) telinga ?
• Tinnitus (Tidak ada) (Menggunakan cotton
• Vertigo (Tidak ada) bud)
• Pendengaran sensitive • Dampak terhadap
(Tidak ada) Activity Daily Living
• Penggunaan prostetik nya (Klien sedikit
(Tidak ada) kurang dengar saat di
• Riwayat infeksi ajak bicara)
telinga (Tidak ada

12. Hidung dan sinus :


• Keluaran dari hidung (Tidak • Epistaxis (Tidak ada)
ada) • Obstruksi (Tidak ada)
• Kebiasaan mendengkur • Riwayat infeksi hidung/sinus
(Tidak) (Tidak ada riwayat infeksi hidung)
• Nyeri pada sinus (Tidak ada)
• Alergi (Tidak ada)
13. Mulut :
• Nyeri tenggorokan • Penggunaan prostetik
(Tidak) (Tidak)
• Lesi/ulcer (Tidak) • Riwayat infeksi mulut
• Suara serak/parau (Tidak ada)
(Tidak) • Pemeriksaan gigi
• Perubahan suara terakhir kapan? (Tidak
(Tidak) pernah)
• Peradangan gusi • Pola memar pada
(Tidak) mulut (Tidak)
• Kesulitan menelan • Kebiasaan
(Tidak) membersihkan mulut
• Perubahan rasa (3x setiap mandi)
(Tidak)
• Carries (Tidak ada)
14. Leher :
• Pengerasan pada leher (Tidak)
• Nyeri (Tidak ada)
• Pembengkakan leher (Tidak ada)
• Pergerakan leher terbatas (Tidak)
15. Payudara:
• Kekakuan payudara • Pengeluaran dari
(Tidak) putting yang abnormal
• Nyeri (Tidak) (Tidak)
• Pembengkakan • Perubahan pada
(Tidak) putting (Tidak)
• Kebiasaan SADARI
16. Sistem pernafasan
• Batuk (Tidak)
• Nafas pendek (Tidak)
• Batuk berdarah (Tidak)
• Wheezing (Tidak)
• Asthma/alergi (Tidak)
• Pemeriksaan sistem pernafasan terakhir kapan? Rontgen (Tidak
pernah)

17. Cardiovaskuler
• Chest pain (Tidak) • Murmur (Tidak)
• Palpitasi (Tidak) • Edema (Tidak)
• Nafas pendek (Tidak) • Varises (Tidak)
• Dispnoe (Tidak) • Parestesis (Tidak)
• Paroksimal nokturnal • Perubahan saat berjalan
dispnoe (Tidak) kaki (Tidak ada)
• Orthopnoe (Tidak)
18. Sistem gastrointestinal
• Disfagia (Tidak ada) • Kramp/kaku pada perut
• Heartburn (Tidak) (Tidak)
• Mual muntah (Tidak) • Perubahan dalam
• Muntah disertai darah kebiasaan BAB (Tidak)
(Tidak) • Diare (Tidak)
• Perubahan nafsu makan • Konstipasi (Tidak)
(Tidak) • Melena (Tidak)
• Intoleransi makanan • Ambeien (Tidak)
(Tidak) • Perdarahan per rektal
• Ulcers (Tidak) (Tidak)
• Nyeri (Tidak ada) • Kebiasaan pola BAB (1-
• Penyakit kuning (Tidak) 2 kali sehari)
19. Sistem urinary
• Disuria (Tidak)
• Frekwensi berkemih • Oliguria (Tidak)
(6-8 kali/hari) • Nokturia (Tidak)
• Berkemih yang ragu- • Inkontinensia (Tidak)
ragu (Tidak) • Nyeri saat berkemih
• Berkemih yang (Tidak)
mendesak tak tertahan • Terdapat batu saat
(Tidak) berkemih (Tidak ada)
• Berkemih berdarah • Riwayat infeksi
(Tidak) (Tidak ada riwayat
• Poliuria (Tidak) infeksi)

20. Sistem genitoreproductive: Laki-laki


a. Laki-laki
- Lesi: Tidak ada
- Pengeluaran abnormal: Tidak
- Nyeri testis: Tidak ada nyeri
- Masa pada testis: Tidak ada masalah
- Masalah pada prostat: Tidak ada masalah
- Penyakit kelamin: Tidak ada
- Perubahan dalam kehidupan sexual: Klien
sudah jarang berhubungan suami istri
- Impotensi: Tidak
- Aktivitas sexual: Klien sudah tidak
berhubungan sex dengan istrinya
21. Muskuloskeletal :
• Nyeri sendi (Tidak
ada) • Back pain (Tidak ada)
• Kekakuan (Tidak ada) • Penggunaan prostetik
• Pembengkakan (Tidak)
(Tidak) • Kebiasaan olahraga
• Deformitas (Tidak) (Tidak)
• Spasme (Tidak) • Dampak terhadap
• Kramping (Tidak) Dampak terhadap
• Kelemahan otot Activity Daily Living
(Tidak) nya (Tidak ada
• Masalah saat berjalan dampak yang besar
(gaya berjalan) : pengaruhnya terhadap
(Tidak ada) ADL)

22. Sistem syaraf pusat


• Nyeri kepala (Ada, • Tic/tremor/spasme
seperti di timpa benda (Tidak ada)
berat) • Head injury (Tidak
• Sinkope (Tidak) ada)
• Paralisis (Tidak) • Masalah dalam
• Paresis (Tidak) ingatan (memory) :
• Masalah dalam (Tidak ada)
koordinasi (Tidak ada)
23. Sistem endokrin :
• Intoleransi panas • Perubahan pigmentasi
(Tidak) kulit/teksture (Tidak)
• Intoleransi dingin • Perubahan rambut
(Tidak) (Klien beruban)
• Goiter (Tidak) • Polifagia (Tidak)
• Polidipsi (Tidak)
• Poliuria (Tidak)
B. Psikologis
1. Penampilan : Tampak segar, bersih dan sehat
2. Cemas : Ya, klien mengatakan takut kalo anak-anaknya tidak mau mengurus dia
3. Depresi : Tidak ada
4. Insomnia : Ya
5. Menangis kecil : iya, klien mengatakan sedih karena istrinya meninggal 6 bulan yang lalu,
ia mengatakan bahwa istrinya tidak ada bersamanya lagi seperti sebelumnya
6. Nervous : Tidak ada
7. Penakut : Tidak ada
8. Kesulitan mengambil keputusan : Tidak ada
9. Kesulitan konsentrasi : Tidak ada
10. Pernyataan verbal tentng perasaan frustasi : Tidak ada
11. Koping mekanisme yang sering digunakan : Tidak ada
12. Pikiran terhadap kematian : Tidak ada
13. Stressor secara langsung : Tidak ada
14. Dampak terhadap Dampak terhadap Activity Daily Living nya : Tidak ada
C. Sosial
1. Dukungan Keluarga : Baik, klien tinggal Bersama anaknya
2. Hubungan Antar Keluarga : Baik, tidak ada masalah
3. Hubungan Dengan Orang Lain : baik, tidak ada masalah
4. Keikutsertaan dalam aktivitas sosial : hanya membantu dengan aktivitas aktivitas kecil
5. Teman dekat : ada
6. Jabatan sosial : Tidak ada
7. Harapan-harapan saat melakukan hubungan sosial : Dapat membantu dan bermanfaat bagi
orang lain
8. Kepuasan saat melakukan hubungan sosial : Membahagiakan dan bermanfaat bagi orang
lain

D. Spiritual / Kultural
1. Pandangan terhadap Tuhan : Maha kuasa dan tidak ada tuhan selain Allah SWT
2. Pelaksanaan Ibadah : Melakukan solat 5 waktu
3. Kebiasaan dalam pelaksanaan ibadah : Bersuci dan tidak terburu-buru
4. Keyakinan tentang Kesehatan : Sehat adalah mahal, jangan sia-siakan ketika sehat
5. Pandangan tentang hidup : Hidup hanya sekali, perbanyaklah beribadah
6. Pandangan tentang menua : Suatu proses yang pasti terjadi yang harus dinikmati
7. Harapan-harapan dalam hidup : Dapat bermanfaat bagi sesama, ingin sehat, dan tidak
menyusahkan anak ataupun orang lain
8. Kepuasan menjalani hidup : Hidup ketika berguna dan tidak menyusahkan orang lain
9. Pandangan tentang kematian : Kematian adalah hal yang akan terjadi
10. Harapan terhadap kematian : Dapat meninggal dengan Khusnul Khotimah

V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda Vital
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tingkat Kesadaran : Composmentis
3. Suhu : 370C
4. Nadi : 90x/mnt
5. Tekanan Darah : 160/100 mmHg
6. Pernafasan : 20x/mnt
7. Tinggi Badan : 166 Cm
8. Berat Badan : 54 Kg
9. Status Gisi : Baik

B. Pemeriksan Fisik dan Kebersihan Perorangan


1. Kepala
a. Rambut: Bersih, tidak ada ketombe, tidak bau
b. Mata : Simetris, konjungtiva ananemis, kadang sesekali klien merasa kunang kunang
c. Hidung : Simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
d. Mulut : Simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak ada karies gigi
e. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
2. Leher
Tidak ada deviasi trakhea, tidak ada nyeri, tidak ada lesi
3. Dada / Thorax
a. Dada : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
b. Paru – Paru : Suara paru normal/vesikular
c. Jantung : Suara jantung normal (s2)
4. Abdomen
Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
5. Muskuloskeletal
Tidak ada masalah
6. Ekstremitas Atas dan Bawah
Tidak ada masalah
7. Genetalia
Tidak ada masalah
VI. PENGKAJIAN IDENTIFIKASI MASALAH EMOSIONAL
Pertanyaan Tahap I :
1. Apakah klien mengalami sukar tidur ? Ya (tidak sering)
2. Apakah klien sering merasa gelisah ? Ya (Sesekali)
3. Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? Ya menangis kecil (kadang-
kadang)
4. Apakah klien sering was – was atau khawatir ? Tidak

Lanjutkan ke pertanyaan 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “ YA “

Pertanyaan Tahap II :
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? Ya
2. Ada masalah atau banyak pikiran ? Tidak
3. Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain ? Tidak
4. Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ? Tidak
5. Cenderung mengurung diri ? Tidak

Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban ‘ YA “

Masalah Emosional Positif (+)


VII. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN
1. Activity Daily Living Lawton
Skor Hasil
Dapat menggunakan telepon
Mengoperasikan telepon sendiri dan mencari dan menghubungi nomor 1 1
Menghubungi beberapa nomor yang diketahui 1 1
Menjawab telepon tetapi tidak menghubungi 1
Tidak bisa menggunakan telepon sama sekali 0
Mampu pergi ke suatu tempat
Berpergian sendiri menggunakan kendaraan umum atau menyetir sendiri 1 1
Mengatur perjalanan sendiri 1
Perjalanan menggunakan transportasi umum jika ada yang menyertai 0
Tidak melakukan perjalanan sama sekali 0
Dapat berbelanja
Mengatur semua kebutuhan belanja sendiri 1 1
Perlu bantuan untuk mengantar belanja 0
Sama sekali tidak mampu belanja 0
Dapat menyiapkan makanan
Merencanakan, menyiapkan, dan menghidangkan makanan 1
Menyiapkan makanan jika sudah tersedia bahan makanan 0
Menyiapkan makanan tetapi tidak mengatur diet yang cukup 0 0
Perlu disiapkan dan dilayani 0
Dapat melakukan pekerjaan rumah tangga
Merawat rumah sendiri atau bantuan kadang-kadang 1
Mengerjakan pekerjaan ringan sehari-hari (merapikan tempat tidur, 1
mencuci piring)
Perlu bantuan untuk semua perawatan rumah sehari-hari 1 1
Tidak berpartisipasi dalam perawatan rumah 0
Dapat mencuci pakaian
Mencuci semua pakaian sendiri 1
Mencuci pakaian yang kecil 1
Semua pakaian dicuci oleh orang lain 0 0
Dapat mengatur obat – obatan
Meminum obat secara tepat dosis dan waktu tanpa bantuan 1 1
Tidak mampu menyiapkan obat sendiri 0
Dapat mengatur keuangan
Mengatur masalah finansial (tagihan, pergi ke bank) 1 1
Mengatur pengeluaran sehari-hari, tapi perlu bantuan untuk ke bank 1 1
untuk transaksi penting
Tidak mampu mengambil keputusan finansial atau memegang uang 0
Total 8

Skoring IADL
Dikerjakan oleh orang lain 0
Perlu bantuan sepanjang waktu 1
Perlu bantuan sesekali 2
Independen/mandiri 3-8
2. Katz Indeks
Termasuk / kategori apa yang manakah klien ?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia, (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah, dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
H. Lain-lain (minimal ada 2 ketergantungan yang tidak sesuai dengan kategori di atas)
Keterangan : Kategori A
Mandiri dalam semua hal dari makan, kontinensia, (BAK, BAB), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.

3. Modifikasi Barthel Indeks


Termasuk yang manakah klien ? dikasih tanda
Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
1. Makan 5 10 Frekuensi : 3x sehari
Jumlah : 3
Jenis : nasi,
lauk, sayur
2. Minum 5 10 Frekuensi : 1,5
litter / perhari
Jumlah : 1,5 litter
Jenis : air putih
3. Berpindah dari kursi 5-10 15 Tidak Menggunakan
roda ke tempat tidur,
sebaliknya
4. Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi : 3 x
muka, menyisir rambut, sehari
gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet 5 10 Tidak ada masalah
(membuka pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 Frekuensi : 3 x
sehari
7. Jalan dipermukaan 0 5 Tidak ada masalah
datar
8. Naik turun tangga 5 10 Tidak
9. Mengenakan pakaian 5 10 Tidak ada masalah
10. Kontrol Bowel (BAB) 5 10 Frekuensi : 1 - 2 x
sehari
Konsistensi : lembek
11. Kontrol Bladder (BAK) 5 10 Frekuensi : 6 - 7 x
sehari
Warna : kuning
12. Olah raga/latihan 5 10 Frekuensi : 1 x
sehari
Jenis : jalan
kaki
13. Rekreasi / pemanfaatan 5 10 Jenis : jalan di pagi
waktu luang hari pada saat libur
dagang nasi uduk
SCORE 130

Kesimpulan : Masuk kategori mandiri dengan skor:130


Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 60-125 : Ketergantungan sebagian
c. 55 : Ketergantungan total

VIII. PENGKAJIAN STATUS MENTAL KLIEN


1 Identifikasi Tingkat Kerusakan Intelektual Dengan Menggunakan Short Portable
Mental Status Quesioner (SPMSQ)
Instruksi : ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan dan masukkan jawaban dalam
interpretasi
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
✔ 01 Tanggal berapa hari ini ?
✔ 02 Hari apa sekarang ?
✔ 03 Apa nama tempat ini ?
✔ 04 Dimana alamat Anda ?
✔ 05 Berapa umur Anda ?
✔ Kapan anda Lahir ? (minimal
06
tahun lahir)
✔ Siapa Presiden Indonesia
07
sekarang ?
✔ Siapa Presiden Indonesia
08
sebelumnya ?
✔ 09 Siapa nama ibu Anda ?
✔ Kurangi 3 dari 20 dan tetap
10 pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun
Σ = 10 Σ =0

0
Score Total :
Kesimpulan : Fungsi Intelektual utuh
Interpretasi hasil :
a. Salah 0 – 3 : Fungsi Intelektual Utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan Intelektual Ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan Intelektual Sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan Intelektual Berat
2 Identifikasi Aspek Kognitif Dari Fungsi Mental Dengan Menggunakan Mini Cog dan
Clock Drawing Test (CDT) Mini Mental Status Exam MMSE
Langkah 1 : Pengurutan Tiga Kata
- Lihatlah langsung partisipan dan katakan “Tolong dengarkan baik-baik. Saya akan
mengatakan tiga kata yang saya ingin anda ulangi kembali dan coba ingat kembali”
- Adapun kata-kata tersebut (pilih daftar kata-kata dari versi di bawah ini)
Versi-1 Versi-2 Versi-3 Versi-4 Versi-5 Versi-6

Pisang Pemimpin Desa Sungai Kapten Saudara


Matahari Musim Dapur Negara Kebun Surga
Kursi Meja Bayi Jari Gambar Gunung

Jika individu tidak dapat mengulang kata-kata kita itu setelah tiga kali mencoba, lanjutkan ke
langkah kedua (gambar jam)
Langkah 2 : Gambar Jam
- Katakan : “Selanjutnya, saya ingin anda menggambar jam untuk saya. Pertama, tuliskan
semua angka didalam jam ini”
- Ketika selesai, katakan : “ Sekarang, gambarkan jarum jam pada pukul 10 lewat 10”
- Gunakan lingkaran pracetak (lihat gambar berikutnya) untuk latihan ini. Ulangi intruksi ini
karena ini bukan tes memori”. Pindah ke langkah ke tiga jika jam tidak lengkap dalam tiga
menit.
Langkah 3 : Mengingat Tiga Kata
Mintalah partisipan untuk mengingat tiga kata yang anda nyatakan di langkah-1. Katakan :
“Sebutkan tiga kata yang saya minta ingat sebelumnya”. Catat nomor urut daftar kata dan
jawaban orang dibawah ini
1 Desa

2 Dapur

3 Bayi

Scooring
Pengurutan tiga Skor : (3) 1 point untuk setiap kata yang
kata teringat spontan tanpa petunjuk

Gambar Jam Skor : (2) Jam normal bernilai 2 point. Jam


normal memiliki semua nomor yang
ditempatkan pada urutan yang benar
(misalnya 12, 3, 6 dan 9 berada
dalam posisi jangkar) tanpa nomor
yang hilang atau berulang, jarum
jam menunjuk ke 11 dan 2 (11 :10).
Panjang dan pendek jarum tidak
dinilai. Ketidakmampuan atau
penolakan menggambar jam
(abnormal) bernilai 0 point

Mengingat tiga Skor : (3) 1 point untuk setiap kata yang


kata teringat spontan tanpa petunjuk

Total Skor (8) Total skor = pengurutan tiga


kata+gambar jam+mengingat tiga
kata. Titik potong < 3 pada mini-
cogTM telah divalidasi untuk
sreening dimensia, tetapi banyak
individu dengan gangguan kognitif
bermakna akan mencetak lebih
tinggi. Bila sensitivitas lebih besar
diinginkan, titik potong < 4
direkomendasikan sebagai ini
mungkin menunjukkan perlunya
evaluasi lebih lanjut status kognitif

Interpretasi:
- Dikatakan curiga fungsi kognitif menurun (Screening dimensi) apabila tidak dapat
mengingat satu atau lebih kata yang diberikan sebelumnya dan atau tidak mampu
menggambarkan dengan sempurna (skor 2)
- Tetapi apabila dapat mengingat tiga kata yang diberikan sebelumnya dan atau
mampu menggambar jam dengan sempurna (skor 2): kemungkinan fungsi kognitif
dalam batas normal

MMSE (Mini Mental Status Exam)


Nilai
Aspek Nilai
No Maksima Kriteri
Kognitif Klien
l
1 Oreintasi Menyebutkan dengan
benar
o Tahun
5 5 o Musim
o Tanggal
o Hari
o Bulan
Orientasi Dimana sekarang kita
berada?
o Negara Indonesia
5 o Propinsi Jawa
5
Barat
o Kota Karawang
o Desa
o Kelurahan
2 Registrasi Sebutkan nama 3 obyek
(oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan
masing-masing obyek.
3 Kemudian tanyakan
3 kepada klien ketiga
obyek tadi. (untuk
disebutkan)
o Obyek Televisi
o Obyek Kursi
o Obyek Lemari
3 Perhatian dan Minta klien untuk
kalkulasi memulai dari angka 100
kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali / tingkat.
5 3 o 93
o 86
o 79
o 72
o 65
4 Mengingat 3 Minta klien untuk
3 mengulangi ketiga
obyek pada no 2
(registrasi) tadi. Bila
benar, 1 point untuk
masing-masing obyek.
5 Bahasa Tunjukan pada klien
suatu benda dan
tanyakan namanya pada
klien.
o (misal jam tangan)
o (misal pensil)

Minta klien untuk


mengulang kata
berikut : “tak ada, jika,
dan, atau, tetapi”. Bila
benar nilai 1 point
o Pernyataan benar 2
buah (contoh : tak
ada, tetapi)

Minta klien untuk


mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari
3 langkah :
9 9 “ambil kertas di tangan
anda, lipat dua dan
taruh di lantai”.
o Ambil kertas di
tangan anda
o Lipat dua
o Taruh di lantai

Perintahkan pada klien


untuk hal berikut (bila
aktivitas sesuai perintah
nilai 1 point)
o Tutup mata Anda

Perintahkan pada klien


untuk menulis satu
kalimat dan menyalin
gambar
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar
TOTAL NILAI 28

Interpretasi:
- Skor 1-10 : Fungsi kognitif global buruk
- Skor 11-20 : Fungsi kognitif global sedang
- Skor 21-30 : Fungsi kognitif global masih relative baik
IX. PENGKAJIAN RESIKO JATUH MORSE FALL SCALE (MFS)

No PENGKAJIAN SKALA NILAI KET


1 Riwayat jatuh: apakah lansia pernah Tidak Ya 0 0
jatuh dalam 3 bulan terakhir?
2
5

2 Diagnosa sekunder: apakah lansia Tidak 0 0


memiliki lebih dari satu penyakit? Ya
1
5

3 Alat Bantu jalan : 0 0

- Bed rest/ dibantu perawat

- Kruk/ tongkat/ walker 15 1 0


5

- Berpegangan pada benda-benda di 3 0


sekitar (kursi, lemari, meja) 0

4 Terapi Intravena: apakah saat ini Tidak 0 0


lansia terpasang infus? Ya
2
0

5 Gaya berjalan/ cara berpindah : 0

- Normal/ bed rest/ immobile (tidak 0


dapat bergerak sendiri)

- Lemah (tidak bertenaga) 1 0


0

- Gangguan/ tidak normal (pincang/ 2 0


diseret) 0

6 Status Mental 0

- Lansia menyadari kondisi dirinya

- Lansia mengalami keterbatasan 1 0


daya ingat 5

TOTAL NILAI 0
Keterangan
TINGKATAN NILAI TINDAKAN

Tidak berisiko 0-24 Perawatan Dasar

Risiko Rendah 25-50 Pelaksanaan Intervensi Pencegahan


jatuh standar

Risiko Tinggi >50 Pelaksanaan Intervensi Pencegahan


jatuh risiko tinggi

X. PENGKAJIAN STATUS NUTRISI


I. Skrining
Hasil Penilaian
A. Apakah anda mengalami penurunan asupan makanan dalam 3 bulan terakhir
disebabkan kehilangan nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan
mengunyah atau menelan?
0 = kehilangan nafsu makan berat (severe) 2
1 = kehilangan nafsu makan sedang (moderate)
2 = tidak kehilangan nafsu makan
B. Kehilangan berat badan dalam tiga bulan terakhir ?
0 = kehilangan BB > 3 kg
1 = tidak tahu 3
2 = kehilangan BB antara 1 – 3 kg
3 = tidak mengalami kehilangan BB
C. Kemampuan melakukan mobilitas ?
0 = di ranjang saja atau di kursi roda
1 = dapat meninggalkan ranjang atau kursi roda namun tidak bisa pergi/ 2
jalan-jalan ke luar
2 = dapat berjalan atau pergi dengan leluasa
D. Menderita stress psikologis atau penyakit akut dalam tiga bulan terakhir ?
0 = ya 2
2 = tidak
E. Mengalami masalah neuropsikologis?
0 = dementia atau depresi berat
2
1 = demensia sedang
(moderate)
2 = tidak
F. Nilai ada masalah
IMT (Indeks Massapsikologis
Tubuh) ?
2
0 = IMT < 19 kg/m
1 = IMT 19 - 21 3
2 = IMT 21 – 23
3 = IMT > 23
SUB TOTAL 14

SKOR SKRINING
Sub total maksimal : 14
Jika nilai > 12 – tidak mempunyai risiko, tidak perlu melengkapi form penilaian
Jika < 11 – mungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan mengisi form penilaian
II. Penilaian
Hasil Penilaian
G. Apakah anda tinggal mandiri ? (bukan di panti/Rumah Sakit)?
0 = tidak 1
1 = ya
H. Apakah anda menggunakan lebih dari tiga macam obat per hari
0 = ya 1
1 = tidak
I. Apakah ada luka akibat tekanan atau luka di kulit?
0 = ya 1
1 = tidak
J. Berapa kali anda mengonsumsi makan lengkap / utama per hari ?
0 = 1 kali
2
1 = 2 kali
2 = 3 kali
K. Berapa banyak anda mengonsumsi makanan sumber protein?
 Sedikitnya 1 porsi dairy produk (seperti susu, keju, yogurt) per hari :
ya/tidak
 2 atau lebih porsi kacang-kacangan atau telur per minggu : ya / tidak 0.5
 Daging ikan atau unggas setiap hari : ya / tidak
0.0 = jika 0 atau hanya ada 1 jawabnya ya
0.5 = jika terdapat 2 jawaban ya
1.0 anda
L. Apakah = jikamengkonsumsi
terdapat 3 jawaban ya sayur sebanyak 2 porsi atau lebih per
buah atau
hari ?
1
0 = tidak
1 = ya
M. Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, teh, susu) yang dikonsumsi per hari ?
0.0 = kurang dari 3 gelas
1
0.5 = 3 – 5 gelas
1.0 = lebih dari 5 gelas
N. Bagaimana cara makan ?
0 = harus disuapi
1 = bisa makan sendiri dengan sedikit kesulitan 2
2 = makan sendiri tanpa kesulitan apapun juga
O. Pandangan sendiri mengenai status gizi anda ?
0 = merasa malnutrisi
2
1 = tidak yakin mengenai status gizi
2 = tidak ada masalah gizi
P. Jika dibandingkan dengan kesehatan orang lain yang sebaya/seumur,
bagaimana anda mempertimbangkan keadaan anda dibandingkan orang
tersebut ?
2
0 = tidak sebaik dia
0.5 = tidak tahu
1.0 = sama baiknya
2.0 = lebih
Q. Lingkar baikatas (cm)?
lengan
0 = < 21 cm
1
0.5 = 21 – 22 cm
1,0 = ≥22 cm
R. Lingkar betis (cm) ?
0 < 31 cm 1
1 > 31 cm
SUB TOTAL 14,5

PENILAIAN SKOR:
I.Skor Skrining :14
II.Skor Penilaian :14.5

Skor total indikator malnutrisi (maksimum 30)


Total: 28,5
XI. PENGKAJIAN PSIKOLOGIS
a. Inventaris Depresi Beck
A. Kesedihan
3 : Saya sangat sedih / tidak bahagia dan saya merasa tidak sanggup
menghadapinya
2 : Saya galau / sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar dari perasaan ini
1 : Saya merasa sedih / galau
0 : Saya tidak merasa sedih sama sekali
B. Pesimisme
3 : Saya merasa bahwa masa depan saya sia-sia dan semakin memburuk
2 : Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk masa depan saya
1 : Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan saya
0 : Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan saya
C. Rasa kegagalan
3 : Saya merasa benar-benar gagal sebagai seseorang (orangtua,suami,isteri)
2 : Seperti melihat kebelakang hidup saya,semua yang terlihat hanya kegagalan
1 : Saya merasa telah gagal melebihi orang lain
0 : Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 : Saya tidak puas dengan segalanya
2 : Saya tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 : Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 : Saya merasa puas
E. Rasa Bersalah
3 : Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk dan sangat tidak berharga
2 : Saya merasa sangat bersalah
1 : Saya merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 : Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 : Saya benci diri sendiri
2 : Saya muak dengan diri sendiri
1 : Saya tidak suka dengan diri sendiri
0 : Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan diri sendiri
3 : Saya akan melakukan bunuh diri jika saya ada kesempatan
2 : Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 : Saya merasa lebih baik mati
0 : Saya tidak punya fikiran dan mengenai membahayakan diri sendiri
H. Menarik diri dari social
3 : Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli pada
mereka semua
2 : Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak mempunyai
sedikitpun perasaan pada mereka
1 : Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 : Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
3 : Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 : Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 : Saya berusaha mengambil keputusan
0 : Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran Diri
3 : Saya merasa bahwa saya jelek dan tampak menjijikan
2 : Saya merasa ada perubahan permanen dalam penampilan saya dan ini
membuat saya tida kmenarik
1 : Saya kuatir bahwa saya tampak tua dan tidak menarik
0 : Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 : Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 : Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 : Ini memerlukan upaya tambahan untuk melakukan sesuatu
0 : Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 : Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 : Saya lelah melakukan sesuatu
1 : Saya lelah lebih dari biasanya
0 : Saya tidak lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3 : Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sekali
2 : Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 : Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 : Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya

Interpretasi dan penilaian:

0–4 : Depresi tidak ada atau minimal


5–7 : Depresi ringan
8-15 : Depresi sedang
≥16 : Depresi berat

b. Skala Depresi Geriatrik Yesavage

Petunjuk Pengisian :

Silahkan baca seluruh pernyataan, lalu pilih satu jawaban YA atau TIDAK yang paling
sesuai/paling menggambarkan keadaan diri anda saat ini dengan melingkari pada jawaban
yang sesuai dengan keadaan anda

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda ? (ya)


2. Apakah anda telah banyak menghentikan aktivitas dan minat-minat anda? (ya)
3. Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? (tidak)
4. Apakah anda sering merasa bosan? (tidak)
5. Apakah anda banyak menaruh harapan pada masa depan? (tidak)
6. Apakah anda merasa terganggu dengan permikiran bahwa anda tidak dapat lepas dari
fikiran yang sama? (ya)
7. Apakah anda cukup bersemangat dalam sebagian besar waktu? (ya)
8. Apakah anda takut bahwa suatu hal yang buruk akan menimpa anda? (tidak)
9. Apakah anda merasa gembira dalam sebagian besar waktu anda? (ya)
10. Apakah anda merasa tidak mungkin tertolong? (tidak)
11. Apakah anda sering menjadi gelisah atau sering udah terkejut? (tidak)
12. Apakah anda lebih suka tinggal di rumah malam hari, dari pada keluar dan
mengerjakan sesuatu hal yang baru? (ya)
13. Apakah anda sering mengkhawatirkan masa depan? (tidak)
14. Apakah anda berfikir bahwa anda memiliki masalah ingatan lebih banyak daripada
sebagian besar orang? (tidak)
15. Apakah anda berfikir bahwa tetap hidup saat ini merupakan suatu hal yang
menyenangkan?(ya)
16. Apakah anda sering merasa tidak enak hati atau sedih? (ya)
17. Apakah anda berfikir bahwa anda benar-benar tidak berharga saat ini? (tidak)
18. Apakah anda cukup sering khawatir mengenai masa lampau? (tidak)
19. Apakah anda merasa bahwa kehidupan itu menyenangkan? (tidak)
20. Apakah sulit bagi anda untuk memulai suatu hal yang baru? (tidak)
21. Apakah anda merasa diri anda penuh energi? (ya)
22. Apakah anda merasa bahwa situasi yang ada menggambarkan keputusan? (tidak)
23. Apakah anda berfikir bahwa sebagian besar orang lebih baik dari anda sendiri?
(tidak)
24. Apakah anda sering menjadi kesal karena suatu masalah kecil? (tidak)
25. Apakah anda merasa sering menangis? (tidak)
26. Apakah anda mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi? (tidak)
27. Apakah anda menikmati saat bangun pagi hari? (ya)
28. Apakah anda lebih suka menghindar untuk menghadiri suatu perkumpulan sosial?
(tidak)
29. Apakah mudah bagi anda untuk membuat suatu keputusan? (ya)
30. Apakah pemikiran atau benak anda sejernih masa-masa lalu? (tidak)

Penilaian dan interpretasi:

Nilai 1 point untuk setiap respon yang cocok dengan jawaban “ya” dan “tidak” setelah
pertanyaan

(54) : Normal

(156) : Depresi ringan

(235) : Depresi berat


A. ANALISA DATA

DATA MASALAH

Ds: Risiko Perfusi Serebral Tidak

- Klien mengatakan kadang-kadang pusing Efektif

- Klien mengatakan masih suka makan

ikan asin dan minum kopi

- Klien mengatakan punya riwayat


hipertensi sudah 6 tahun

Do:

- TD: 160/100 mmHg

- N: 90 x/menit

- RR: 20x/menit

- S: 370 C

Ds : Berduka

- Klien mengatakan suka sedih bila


mengingat istrinya yang sudah
meninggal 6 bulan yang lalu
- Klien mengatakan andai istrinya masih
hidup.
- Klien mengatakan sulit tidur jika teringat
istrinya
Do :

- Klien tampak sedih dan menagis kecil

- Klien suka marah-marah (Kadang-


kadang)

- Pola tidur klien berubah-ubah (kadang-


kadang)

Ds : Kesiapan peningkatan

- Klien mengatakan ingin lebih pengetahuan


mengetahui tentang hipertensi
- Klien mengatakan bersedia dan ingin di
berikan edukasi kesehatan

Do :

- Perilaku tidak sesuai dengan pengetahuan


- Klien tidak menjalankan diit hipertensi
Ds: Gangguan pola tidur

- Klien mengatakan sering terbangun


tengah malam pada saat tidur

- Klien mengatakan sulit tidur jika


mengingat istrinya

Do:

- Klien tampak mengantuk

- Pola tidur klien 6 jam

- Terdapat mata panda

Ds: Ansietas

- Klien mengatakan semenjak istrinya


meninggal klien takut tidak ada yang
mengurusnya nanti

- Klien mengeluh sulit tidur

Do:

- Klien tampak gelisah

- Pola tidur klien 6 jam

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
2. Berduka
3. Kesiapan peningkatan pengetahuan
4. Gangguan Pola Tidur
5. Ansietas

B. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnossi Tujuan Dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil

Risiko Perfusi Setelah dilakukan Pemantauan Tanda Vital


Serebral Tidak tindakan keperawatan 3x
Efektif 24 jam diharapkan Observasi:
Risiko Perfusi Serebral - Monitor tekanan darah
TIdak Efektif teratasi
dengan kriteria hasil : - Monitor nadi

- Sakit kepala dari - Monitor Pernafasan


meningkat (1) menjadi
- Monitor suhu
sedang (3)
Terapeutik
- Tekanan darah sistolik
dari cukup memburuk - Dokumentasi hasil pemantauan
(2) menjadi cukup
membaik (4)

- Tekanan darah Edukasi


diastolik dari Cukup
- Jelaskan tujuan dan prosedur
memburuk (2) menjadi
pemantauan
cukup membaik (4)
- Informasikan hasil pemantauan

EBP:

- Asep Badrujamaludin,
Budiman, Tifany Desty
Erisandi. Volume 14, No.2, Juni
2020.
“Perbedaan air rebusan daun
salam terhadap penurunan
tekanan darah pada pra lansia
dengan hipertensi prime”

Berduka Setelah dilakukan Dukungan Proses Berduka


tindakan keperawatan 3x
24 jam diharapkan Observasi
Berduka teratasi dengan - Identifikasi kehilangan yang
kriteria hasil : dihadapi
- Verbalisasi perasaan - Identifikasi proses berduka yang
sedih dari 3 menjadi 5 dialami
- Verbalisasi perasaan - Identifikasi reaksi awal terhadap
sedih dari 3 menjadi 5 kehilangan
- Verbalisasi menerima Terapeutik
kehilangan dari 3
menjadi 5 - Tunjukan sikap menerima empati
- Fasilitasi mengekspresikan
- Pola tidur dari 4 perasaan dengan cara nyaman
menjadi 5 - Diskusikan strategi proses berduka
- Verbalisasi harapan yang dapat digunakan
dari 2 menjadi 4 - Lakukan pengalihan dengan dzikir

- Lakukan pengalihan dengan life


riview

Edukasi

- Ajarkan melewati proses berduka


secara bertahap
- Anjurkan
mengekspresikanperasaan tentang
kehilangan

Kesiapan Setelah dilakukan Promosi kesiapan penerimaan


peningkatan tindakan keperawatan 3x informasi
pengetahuan 24 jam diharapkan
Kesiapan peningkatan Observasi:
pengetahuan teratasi
dengan kriteria hasil : - Identifikasi informasi yang akan
disampaikan
- Perilaku sesuai - Identifikasi pemahaman tentang
anjuran dari 4 menjadi kondisi kesehatan saat ini
5 - Identifikasi kesiapan menerima
- Kemampuan informasi
menjelaskan
pengetahuan tentang Terapeutik:
suatu topik meningkat - Lakukan penguatan potensi pasien
dari 1 menjadi 3 dan keluarga untuk menerima
informasi
- Fasilitasi mengenai kondisi tubuh
yang membutuhkan layanan
kesehatan
- Dahulukan menyampaikan
informasi baik (positif) sebelum
menyampaikan informasi kurang
baik (negatif) terkait kondisi pasien

Edukasi

- Berikan informasi berupa alur,


leaflet atau gambar untuk
memudahkan pasien mendapatkan
informasi kesehatan

- Pendidikan Kesehatan Tentang


Diet Hipertensi Pada Lansia

Gangguan Pola Setelah dilakukan Dukungan tidur


Tidur tindakan keperawatan 3x
24 jam diharapkan Observasi
Gangguan pola tidur - Identifikasi pola aktivitas dan tidur
teratasi dengan kriteria - Identifikasi faktor pengganggu
hasil : tidur
- Keluhan sulit tidur dari - Identifikasi makanan dan minuman
meningkat (5) menjadi yang mengganggu tidur
sedang (3)
- Keluhan sering terjaga Terapeutik
dari meningkat (5)
menjadi sedang (3) - Modifikasi lingkungan
- Fasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur
- Lakukan prosedur untuk
- Keluhan tidak puas
meningkatkan kenyamanan
tidur dari meningkat (5)
(Terapi Relaksasi nafas dalam)
menjadi cukup menurun
(2)
Edukasi

- Jelaskan pentingnya tidur cukup


- Anjurkan menepati waktu tidur

Ansietas Setelah dilakukan Reduksi ansietas


tindakan keperawatan 3x
24 jam diharapkan Observasi
Ansietas teratasi dengan - Identifikasi saat tingkat ansietas
kriteria hasil : berubah
- Verbalisasi khawatir - Identifikasi kemampuan saat
akibat kondisi yang di mengambil keputusan
hadapi dari meningkat - Monitor tanda-tanda ansietas
(1) menjadi sedang (3)
Terapeutik
- Perilaku gelisah dari
- Ciptakan suasana teurapetik
cukup meningkat (2)
- Temani pasien untuk mengurangi
menjadi cukup menurun
kecemasan
(4)
- Diskusikan perencanaan realistis
- Perilaku tegang dari tentang peristiwa yang akan dating
sedang (3) menjadi - Dengarkan dengan penuh perhatian
meurun (5)

Edukasi

- Anjurkan keluarga untuk Bersama


klien
- Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
- Latih Teknik relaksasi nafas
dalam
C. Implementasi dan Evaluasi

Hari/Jam Masalah Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan

Rabu, 16 Kesiapan - Memberikan S:


Maret 2021. Peningkatan Pendidikan kesehatan - Klien mengatakan paham
Pukul 08.30- Pengetahuan menggunakan metode dan mengerti tentang materi
09.00 WIB Ceramah dengan yang di sampaikan

Media Power Point - Klien mengatakan baru tahu


tentang diit hipertensi

O:

- Klien bisa menjelaskan dan


menyebutkan kembali isi dari
Promkes yang di berikan
(hanya beberapa) §
- Klien menyimak dan
mendengarkan dengan baik
pada saat Promkes

A:

Masalah teratasi

P:

Intervensi di hentikan

§
Rabu, 16 Risiko Perfusi - Mengecek TTV klien S:
Maret 2021. Serebral Tidak
- Melakukan - Klien mengatakan pusing
Pukul 09.00- Efektif
09.30 WIB
pengkajian nya sedikit berkurang

- Memberikan EBP - Klien mengatakan nyeri


Rebusan daun salam kepala nya sedikit berkurang

O:

- TD klien 150/90 mmHg

- Suhu klien 36.5 0C

- Nadi klien 90x/menit

- Respirasi klien 20x/menit

A:

- Masalah belum teratasi

P:

- Intervensi di lanjutkan

§
kamis, 17 Risiko Perfusi - Mengecek TTV klien S:
Maret 2021. Serebral Tidak
- Melakukan - Klien mengatakan pusing
Pukul 08.00- Efektif
Pengkajian nya sudah tidak ada
08.30 WIB
- Memberikan EBP - Klien mengatakan nyeri
Rebusan daun salam kepala sudah tidak ada
O:

- TD klien 130/80 mmHg

- Suhu klien 36, 3 0C

- Nadi klien 85x/menit

- Respirasi klien 18x/menit

A:

- Masalah teratasi

P:

- Intervensi di hentikan

kamis, 17 Berduka - Melakukan Tindakan S:


Maret 2021. Life Review

§
Pukul 09.00- - Klien mengatakan senang
09.20 WIB bisa melihat lagi foto
- Melakukan TTV
almarhum istrinya
- Klien mengatakan
kangennya sudah mulai
terobati dengan hanya
melihat-lihat fotonya

- Klien sudah tidak sedih


lagi

O:

- Klien tampak senang


- Klien tampak tersenyum
setelah melihat
foto/gambar almarhum
suaminya

A:

Masalah teratasi

P:

Intervensi di hentikan
Lampiran Membuat Rebusan Daun Salam
SOP Rebusan Daun Salam

1. Bahan
- 7 lembar daun salam
- Air 750 cc
2. Alat
- Panci masak air
- 1 gelas, 250 cc
- Saringan
- Kompor
3. Cara Pembuatan
- Siapkan 7-9 lembar daun salam
- Cuci daun salam hingga bersing
- Rebus daun salam menggunakan air 750 cc
- Tunggu hingga air mendidih
- Setelah mendidih, angkat dan saring rebusan daun salam
- Setelah itu berikan kepada Klien selama 1 hari sekali di berikan untuk meminum
rebusan daun salam
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIET HIPERTENSI

Disusun Oleh
Desih purwasih
4399814901210018

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HORIZON KARAWANG
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PokokBahasan : Keperawatan Gerontik Dengan Masalah Hipertensi


Sub Pokok : Cara Diet Hipertensi
Sasaran : Tn. I
Tanggal : Rabu, 16 Maret 2021
Waktu : 25 menit
Tempat : Dirumah Tn. I

I. Latar Belakang

Hipertensi suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.
Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90, dan dianggap parah jika
tekanan di atas 180/120. Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala. Seiring
waktu, jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan
stroke. Pola makan sehat dengan sedikit garam, olahraga rutin, dan konsumsi obat dapat
membantu menurunkan tekanan darah.

Tekanan darah pada usia lanjut (lansia) akan cenderung tinggi sehingga lansia lebih besar
berisiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi). Bertambahnya umur mengakibatkan tekanan
darah meningkat, karena dinding arteri pada usia lanjut (lansia) akan mengalami penebalan yang
mengakibatkan 5 penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan
berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku

II.Tujuan Penyuluhan Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 25 menit tentang diet hipertensi bagi lansia,
peserta penyuluhan dapat mengerti dan melaksanakannya melalui pendekatan komunikasi,
informasi dan edukasi.

III.Tujuan Penyuluhan Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan satu (1) kali diharapkan Peserta penyuluhan mampu :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menjelaskan penyebab hipertensi
3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
4. Menjelaskan perawatan hipertensi
5. Menjelaskan diit hipertensi
IV.MateriPenyuluhan
● Pengertian  hipertensi
● Penyebab hipertensi
● Tanda dan gejala hipertensi
● Perawatan hipertensi
● Diit hipertensi

V. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. Media Penyuluhan


1. Leaflet

VII. Proses Kegiatan


Kegiatan
NO Tahap Waktu
Penyuluhan Sasaran
1. Pembukaan 5 ● Mengucapkan 1.      Menjawab salam
menit salam 2.      Memperhatikan
● Memperkenalkan
3.      Memperhatikan
diri
● Menjelaskan
tujuan
● Membagikan
leaflet
M
2. Inti 20 1.Materi 1. Memperhatikan,
menit ● Menjelaskan mejelaskan dan
pengertian mencermati materi
hipertensi 2. Bertanya
● Menjelaskan 3. Memperhatikan
penyebab jawaban
hipertensi
● Menjelaskan tanda
dan gejala
hipertensi
● Menjelaskan
perawatan
hipertensi
● Menjelaskan diit
hipertensi
2.Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3.Menjawab pertanyaan
peserta
3. Penutup 5 ● Mengevaluasi Menjawab dan
menit materi dengan cara mendengarkan
memberikan Menjawab salam
pertanyaan
● Mengucapkan
salam penutup

IX. Evaluasi
1. Struktur
a. Sudah dapat izin untuk melakukan penyuluhan
b. Materi sudah disiapkan sebelum hari H
c. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan

2. Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan
c. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan

3. Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengetian hipertensi
b. Peserta mampu menjelaskan penyebab hipertensi
c. Peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d. Peserta mampu menjelaskan perawatan hipertensi
e. Peserta mampu menjelaskan diit hipertensi

MATERI PENYULUHAN
DIET HIPERTENSI PADA LANSIA

1. Pengertian hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka
kematian/mortalitas. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap
denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh
jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah yang kembali ke jantung
Tekanan darah pada usia lanjut (lansia) akan cenderung tinggi sehingga lansia lebih besar
berisiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi). Bertambahnya umur mengakibatkan
tekanan darah meningkat, karena dinding arteri pada usia lanjut (lansia) akan mengalami
penebalan yang mengakibatkan 5 penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga
pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku
Hipertensi sistolik terisolasi merupakan salah satu jenis hipertensi yang juga umum
terjadi pada lansia, terutama wanita. Pada kondisi ini, tekanan darah sistoliknya meningkat
hingga mencapai 140 mmHg atau lebih, sedangkan tekanan darah diastoliknya berada di
bawah 90 mmHg.

Hipertensi sistolik terisolasi bisa terjadi karena kondisi medis tertentu, seperti anemia,
kelenjar adrenal dan tiroid yang terlalu aktif, katup aorta yang tidak berfungsi dengan baik,
penyakit ginjal, atau gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea (OSA). Pada lansia,
umumnya kondisi ini disebabkan oleh pengerasan atau kekakuan pembuluh darah arteri besar
atau aorta di sekitar jantung.

Kekakuan pada aorta ini bisa terjadi karena elastisitas pembuluh darah cenderung
berkurang seiring bertambahnya usia. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko endapan lemak
(plak) di bagian dalam dinding arteri, sehingga terjadi penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah atau aterosklerosis.
Aterosklerosis membuat pembuluh darah menjadi tebal dan kaku. Saat ini terjadi, tekanan
darah diastolik cenderung turun, sedangkan tekanan sistolik meningkat.

2. Penyebab hipertensi
● Keturunan. Faktor yang tidak bisa dikendalikan.
● Usia. Penelitian menunjukkan bahwa ketika usia seseorang bertambah,tekanan darah pun
akan meningkat.
● Makanan yang terlalu asin
● Kolesterol,Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat menyebabkan timbunan
kolesterol pada dinding pembuluh darah, yang dapat membuat pembuluh darah menyempit
dan akan mengakibatkan tekanan darah meningkat.
● Obesitas,Seseorang dengan berat badan diatas 30% dari berat badan ideal kemungkinan
lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
● Stres,Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil dapat memicu tekanan darah menjadi
tinggi.
● Rokok
● Alkohol

3. Tanda dan gejala hipertensi

Gejala-gejala hipertensi, antara lain


● Sakit pada bagian belakang kepala.
● Pusing
● Leher terasa kaku.
● Mudah lelah.
● Mual muntah.
● Sesak napas.
● Telinga berdenging
● Mata kunang-kunang
● Sukar tidur

4. Perawatan hipertensi
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir efek buruk hipertensi pada lansia ini,
beberapa di antaranya ialah:
● Mengurangi konsumsi garam
Konsumsi garam perlu dikurangi, mengingat sensitivitas lidah lansia terhadap rasa akan
berkurang sehingga para orang tua mungkin secara tidak sengaja akan terus menambah garam
dalam masakan mereka. Garam dikenal sebagai salah satu penyebab utama hipertensi.
● Jaga berat badan
Berat badan perlu dijaga karena risiko munculnya tekanan darah tinggi meningkat pada orang
yang kegemukan, apalagi sampai obesitas.
● Olahraga
Tidak perlu melakukan olahraga yang berat, yang penting tidak malas bergerak, misalnya
dengan berjalan kaki selama 30 menit per hari. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter
mengenai olahraga yang aman bagi kondisi fisik Anda.
● Pola makan sehat
Terapkan pola makanan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah, gandum utuh,
dan produk susu yang rendah lemak.
● Batasi konsumsi alkohol
Minuman beralkohol dapat menaikkan tekanan darah. Cara paling aman adalah dengan tidak
minum alkohol sama sekali, namun jika tetap ingin minum, batasi hingga hanya satu gelas per
hari.
● Jangan merokok
Merokok meningkatkan risiko terkena hipertensi, serangan jantung, stroke, dan banyak
masalah kesehatan lainnya.
● Jangan stres dan istirahat yang cukup
Menghindari stres dan cukup istirahat akan membantu menjaga tekanan darah tetap berada
pada kondisi normal. Jika memiliki masalah tidur, seperti henti napas sesaat atau sleep apnea,
konsultasikan dengan dokter .Obat antihipertensi hanya menurunkan tekanan darah ke level
normal, bukan menyembuhkannya. Bahkan, tidak jarang harus minum obat seumur hidup.
Namun, hipertensi pada lansia tidak akan mudah kambuh jika menjalani gaya hidup sehat.

5. Diit hipertensi
A. Diit Makanan Hipertensi
Tujuan diet, Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi.
Syarat diet
1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
2. Bentuk makanan sesuai keadaan penyakit.
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/ atau
hipertensi.
Makanan yang dianjurkan
1. Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe, makanan yang diolah dari
bahan makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda seperti makaroni, mie, bihun,
roti.
2. Semua kacang - kacangan dan hasil olahnya yang dimasak tanpa garam dapur.
3. Semua sayuran dan buah segar, yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.
4. Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam.
5. Bumbu kering yang tidak mengandung garam.
Makanan yang tidak di anjurkan
1. Roti, biskuit, dan kue - kue yang dimasak dengan garam dapur dan/atau baking
powder dan soda.
2. Otak, ginjal, sardin, lidah, makanan yang diawet dengan garam dapur, seperti
dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, dan lain - lain.
3. Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan ikatan
natrium lainnya.
4. Sayuran dan buah yang diawet dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya,
seperti asinan, acar, sawi asin, sayuran/buah kaleng.
5. Margarin dan mentega biasa.
6. Minuman ringan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN LIVE REVIEW

Disusun Oleh
Desih Purwasih
4399814901210018

PROGRAM STUDI STRATA SATU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON KARAWANG
Jl Pangkal Perjuangan KM 01 By Pass Karawang Barat-Karawang
2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PENYULUHAN TENTANG LIVE REVIEW PADA TN. I’’

Pokok Bahasan : Keperawatan Gerontik pada Lansia


Sub Pokok Bahasan : Live Review pada Lansia
Sasaran : Tn. I (68 tahun)
Jumlah : 1 orang
Hari/tanggal : Kamis, 17 Maret 2021
Tempat : Rumah Tn. I
Waktu : 09.00 S/d 09.20

A. Latar Belakang

Proses penuaan menyebabkan kemunduran kemampuan otak diantara kemampuan

yang menurun secara linear atau seiring dengan proses penuaan adalah daya ingat. Salah

satu terapi yang dapat dilakukan untuk daya ingat lansia adalah terapi kognitif. Terapi

kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi waktu saat itu. Terapi ini

memandang individu sebagai pembuat keputusan. Terapi kognitif menunjukkan

kefektifan penanganan dalam masalah klinik misalnya cemas, schizophrenic, substance

abuse, gangguan kepribadian, gangguan mood. Terapi kognitif bisa berupa life review

yaitu mengingat dan menceritakan kembali pengalaman dimasa lalu.

Reminiscence therapy atau life review therapy adalah suatu terapi yang dilakukan

pada lansia yang menekankan pada pengalaman masa lalu lansia. Life review therapy
memiliki dampak yang positif bagi lansia. Life review dapat dilakukan dengan berbagai

cara salah satunya dengan menggunakan gambar.

Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika dan

nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimana dari hasil permainan ini

peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukannya sehingga permainan dapat

mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus,

bahasa kognitif serta sosialisasi sesuai dengan tingkat usianya. Tebak gambar adalah

suatu kegiatan dimana seseoranag atau individu diminta untuk menebak atau

menyebutkan apa yang nama benda yang telah digambar oleh orang lain. (Supartini,

2010)

B. Tujuan Intruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan Tn.I dapat melatih

sensorik, motorik, dan kognitifnya dengan terapi kognitif berupa tebak gambar.

C. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah selesai mengikuti Life Review/ Tebak Gambar selama 1 x 20 menit, klien
mampu :

1. Memahami konsep Life Review/ Tebak Gambar


2. Mengingat bentuk dan mendeskripsikan objek yang telah ditunjukkan
3. Melatih konsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk yang diberikan.

D. Materi Pembelajaran
(Terlampir)

E. Media dan Alat Penyuluhan


● Album Poto
F. Metode
● Melihat-lihta poto/ gambar
● Tanya Jawab

A. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Penyuluh Peserta Penyuluhan

1. 3 menit Pendahuluan : ● Menjawab salam

a. Salam pembuka ● Menyimak

b. Menyampaikan tujuan penyuluhan ● Mendengarkan dan

c. Kontrak waktu penyuluhan menjawab pertanyaan

d. Apresiasi (Menanyai Lansia tentang


Life Review/ Tebak Gambar)

2. 15 menit Isi/ Kegiantan (Senam Otak) : ● Memperhatikan


penjelasan penyuluh
a. Memahami konsep Life Review/ Tebak
dengan cermat
Gambar
● Memperhatikan
b. Mengingat bentuk dan mendeskripsikan
simulasi
objek yang telah ditunjukkan
● Menanyakan hal-hal
c. Melatih konsentrasi untuk memusatkan
yang belum jelas.
perhatian sesuai petunjuk yang
● Memperhatikan
diberikan.
jawaban
Memberikan kesempatan kepada Ny. M
untuk bertanya

Menjawab pertanyaan

3. 2 menit Penutup : ● Mendengarkan

a. Menyimpulkan ● Menjawab salam


b. Salam penutup
c. Kontrak waktu penyuluhan berikutnya

H. Metode Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai
b. Media telah disipakan
c. Tempat telah disiapkan
d. Kontrak waktu telah disepakati

2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan Life Review dilakukan sesuai kemampuan peserta usia lansia
b. Semua peserta mengikuti proses dari awal sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang ikut Tn.I (1 orang)
b. Peserta mampu Mengingat bentuk dan mendeskripsikan objek yang telah ditunjukkan
c. Peserta mampu melatih konsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk yang
diberikan.
Lampiran Materi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LIFE REVIEW

A. Pengertian Life Review


Proses penuaan menyebabkan kemunduran kemampuan otak diantara kemampuan

yang menurun secara linear atau seiring dengan proses penuaan adalah daya ingat.

Reminiscence therapy atau life review therapy adalah suatu terapi yang dilakukan pada

lansia yang menekankan pada pengalaman masa lalu lansia. Life review therapy memiliki

dampak yang positif bagi lansia. Life review dapat dilakukan dengan berbagai cara salah

satunya dengan menggunakan gambar.

Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika dan

nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimana dari hasil permainan ini

peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukannya sehingga permainan dapat

mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus,

bahasa kognitif serta sosialisasi sesuai dengan tingkat usianya.


1. Persiapan alat :
- Foto album
- Kacamata baca (b/p)
- Kertas
- Pena
2 Perkenalkan diri perawat
3. Dekatkan foto album kedekatklien
4. Jelaskan tentang prosedur dan tujuan tindakan
5. Libatkan orang yang dicintai (jika memungkinkan)
6. Perawat duduk dekat dengan klien
7. Membuka album/foto-foto
8. Atur posisi klien yang nyaman untuk tindakan
9. Diskusikan bersama klien tentang :
a. Berbagai foto klien dari kanak-kanak hingga dewasa
10. b. Lansia menyebutkan situasi satu-persatu foto tersebut
11. c. Lansia menjelaskan situasi yang ada pada foto, seperti siapa saja yang ada didalam
foto, dimana tempatnya, kapan terjadinya, sertaapa yang dilakukan atau situasi yang
terjadi pada saat mengambil foto tersebut.
12. Lansia mampu menjelaskan tentang nama bagian-bagian dari tingkatan kehidupan
yang pernah dijalani seperti :
a. Keluarga inti (informasi kelahiran, kehidupan, dan kematian mengenai ayah, ibu,
kakek, nenek)
b. Tahun awal (kelahiran dari anak yang paling mudah)
c. Riwayat pekerjaan (tugasanak, riwayat pekrjaan dan pensiun)
d. Bersikap ramah dan cerita tentang perkawinan
e. Riwayat pasangan
f. Pernikahan anak
g. Keluarga dan teman
h. Rekreasi, hobi, ketertarikan , dan liburan
i. Memperingati hari-hari besar : keagamaan, dst
13 Membuat narasi pada masing-masing kehidupan yang pernah dijalan lansia. Saat
membuat narasi dapat didampingi oleh yang disayangi agar lebih mudah
dikomunikasikan
14 Rapikan alat-alat
15 Tanyakan perasaannya
16 Beri reinforcement positif/ penguatan terhadap sikap positif
17 Dokumentasikan tindakan : waktu, hasil pengkajian, nama perawat pelaksana dan
paraf
DAFTAR PUSTAKA

Retty Dede Fatimah, Neli Dwi Masykuroh, Sri Pipit Mulyati, Wenira Erin, Nuryani Rini,

Fitrayani Dian, Gustina Diansa Irawan, Putri Neneng Yusi, Ratna Winda Wulan,

Ariyani Hana. 2019. Life Review Therapy Terhadap Depresi Pada Lansia Literature

Review. Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya. P-ISSN

: 2599-0055, E-ISSN : 2615-1987, Volume 3 Nomor 1. Diakses Pada 10 Desember

2020.

Anda mungkin juga menyukai