PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
peningkatan tekanan darah, baik tekanan darah sistolik maupun tekanan darah
diastolik (Apriza Yanti & Muliati, 2019). Hipertensi adalah salah satu
penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat, salah satu penyebab dari
fisik, maupun stress. Hipertensi umumnya terjadi tanpa gejala, sebagian besar
orang tidak merasakan apapun, meski tekanan darahnya sudah jauh diatas
normal. Hipertensi juga sering dijuluki sebagai Silent Killer karena merupakan
penyakit mematikan tanpa gejala dan itulah ciri khas penyakit kardiovaskuler.
Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukan satu milyar
meningkat dan diprediksikan pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa
diseluruh dunia terkena hipertensi dan sesuai dengan data WHO prevelensi
prevelensi 25% total penduduk. Menurut Riskesdas tahun 2018 pasien dengan
hasil pengukuran pada penduduk umur >18 tahun sebesar 19,2% (Dinas
Hipertensi hingga saat ini belum dapat diketahui penyebabnya, akan tetapi
gaya hidup seseorang berpengaruh sangat besar terhadap kasus ini. Terdapat
beberapa faktor yang menjadi risiko terjadinya hipertensi, seperti usia, jenis
ini disebabkan adanya tekanan ataupun tuntutan dalam segala bidang, yang
dimana stress ini dapat menyebabkan resistensi vaskuler perifer dan curah
Apabila hal ini terus menerus dalam kurun waktu yang lama tekanan darah
(Smeltzer, 2017). Sehingga hal ini harus di cegah agar tidak menyebabkan
mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi tetap dalam batas normal.
Sehingga untuk menghadapu pasien dengan hipertensi diperlukan adanya
self efficacy. Penderita hipertensi yang memiliki self efficacy baik dapat
I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status Marital : Suami
Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah
Pekerjaan : Petani
Alamat : Krajan 1, Rt 07/RW04, Dsa.sukamerta,
Kec.Rawamerta, Kab.Karawang
III.RIWAYAT KELUARGA
a. Identifikasi tentang kakek/nenek, orang tua, bibi/paman, saudara kandung
anak-anak
Tidak ada masalah kesehatan yang di derita oleh keluarga klien dan
hubungan klien dengan keluarganya baik-baik saja
b. Identifikasi penyakit dalam keluarga (kanker, DM, penyakit jantung,
hipertensi, penyakit ginjal, arthritis, alkoholism, masalah mental, anemia)
10. Mata
• Perubahan penglihatan (Tidak menggunakan
(Penglihatan sedikit kacamata/kontak lensa)
kabur) • Nyeri (Tidak ada)
• Penggunaan • Keluar air mata
kacamata/kontak lensa berlebihan (tidak saat
menangis/tertawa) : • Riwayat infeksi mata :
(Tidak ada) (Tidak ada)
• Gatal (Tidak ada) • Pemeriksaan mata
• Pembengkakan sekitar terakhir kapan? 1
mata (Tidak ada) Tahun yang lalu
• Diplopia : (Tidak ada) • Dampak terhadap
• Blurring : (Tidak ada) Activity Daily Living
• Photophobia : (Tidak nya (Klien sedikit
ada) kesulitan saat
• Katarak : (Tidak ada) membaca)
11. Telinga :
• Perubahan riwayat infeksi
pendengaran (Ada, telinga)
pendengaran klien • Pemeriksaan telinga
sedikit terganggu) terakhir kapan? (Tidak
• Adakah yang keluar pernah)
dari telinga? Berapa • Kebiasaan
banyak membersihkan
(Tidak ada) telinga ?
• Tinnitus (Tidak ada) (Menggunakan cotton
• Vertigo (Tidak ada) bud)
• Pendengaran sensitive • Dampak terhadap
(Tidak ada) Activity Daily Living
• Penggunaan prostetik nya (Klien sedikit
(Tidak ada) kurang dengar saat di
• Riwayat infeksi ajak bicara)
telinga (Tidak ada
17. Cardiovaskuler
• Chest pain (Tidak) • Murmur (Tidak)
• Palpitasi (Tidak) • Edema (Tidak)
• Nafas pendek (Tidak) • Varises (Tidak)
• Dispnoe (Tidak) • Parestesis (Tidak)
• Paroksimal nokturnal • Perubahan saat berjalan
dispnoe (Tidak) kaki (Tidak ada)
• Orthopnoe (Tidak)
18. Sistem gastrointestinal
• Disfagia (Tidak ada) • Kramp/kaku pada perut
• Heartburn (Tidak) (Tidak)
• Mual muntah (Tidak) • Perubahan dalam
• Muntah disertai darah kebiasaan BAB (Tidak)
(Tidak) • Diare (Tidak)
• Perubahan nafsu makan • Konstipasi (Tidak)
(Tidak) • Melena (Tidak)
• Intoleransi makanan • Ambeien (Tidak)
(Tidak) • Perdarahan per rektal
• Ulcers (Tidak) (Tidak)
• Nyeri (Tidak ada) • Kebiasaan pola BAB (1-
• Penyakit kuning (Tidak) 2 kali sehari)
19. Sistem urinary
• Disuria (Tidak)
• Frekwensi berkemih • Oliguria (Tidak)
(6-8 kali/hari) • Nokturia (Tidak)
• Berkemih yang ragu- • Inkontinensia (Tidak)
ragu (Tidak) • Nyeri saat berkemih
• Berkemih yang (Tidak)
mendesak tak tertahan • Terdapat batu saat
(Tidak) berkemih (Tidak ada)
• Berkemih berdarah • Riwayat infeksi
(Tidak) (Tidak ada riwayat
• Poliuria (Tidak) infeksi)
D. Spiritual / Kultural
1. Pandangan terhadap Tuhan : Maha kuasa dan tidak ada tuhan selain Allah SWT
2. Pelaksanaan Ibadah : Melakukan solat 5 waktu
3. Kebiasaan dalam pelaksanaan ibadah : Bersuci dan tidak terburu-buru
4. Keyakinan tentang Kesehatan : Sehat adalah mahal, jangan sia-siakan ketika sehat
5. Pandangan tentang hidup : Hidup hanya sekali, perbanyaklah beribadah
6. Pandangan tentang menua : Suatu proses yang pasti terjadi yang harus dinikmati
7. Harapan-harapan dalam hidup : Dapat bermanfaat bagi sesama, ingin sehat, dan tidak
menyusahkan anak ataupun orang lain
8. Kepuasan menjalani hidup : Hidup ketika berguna dan tidak menyusahkan orang lain
9. Pandangan tentang kematian : Kematian adalah hal yang akan terjadi
10. Harapan terhadap kematian : Dapat meninggal dengan Khusnul Khotimah
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda Vital
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tingkat Kesadaran : Composmentis
3. Suhu : 370C
4. Nadi : 90x/mnt
5. Tekanan Darah : 160/100 mmHg
6. Pernafasan : 20x/mnt
7. Tinggi Badan : 166 Cm
8. Berat Badan : 54 Kg
9. Status Gisi : Baik
Pertanyaan Tahap II :
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? Ya
2. Ada masalah atau banyak pikiran ? Tidak
3. Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain ? Tidak
4. Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ? Tidak
5. Cenderung mengurung diri ? Tidak
Skoring IADL
Dikerjakan oleh orang lain 0
Perlu bantuan sepanjang waktu 1
Perlu bantuan sesekali 2
Independen/mandiri 3-8
2. Katz Indeks
Termasuk / kategori apa yang manakah klien ?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia, (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah, dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
H. Lain-lain (minimal ada 2 ketergantungan yang tidak sesuai dengan kategori di atas)
Keterangan : Kategori A
Mandiri dalam semua hal dari makan, kontinensia, (BAK, BAB), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
0
Score Total :
Kesimpulan : Fungsi Intelektual utuh
Interpretasi hasil :
a. Salah 0 – 3 : Fungsi Intelektual Utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan Intelektual Ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan Intelektual Sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan Intelektual Berat
2 Identifikasi Aspek Kognitif Dari Fungsi Mental Dengan Menggunakan Mini Cog dan
Clock Drawing Test (CDT) Mini Mental Status Exam MMSE
Langkah 1 : Pengurutan Tiga Kata
- Lihatlah langsung partisipan dan katakan “Tolong dengarkan baik-baik. Saya akan
mengatakan tiga kata yang saya ingin anda ulangi kembali dan coba ingat kembali”
- Adapun kata-kata tersebut (pilih daftar kata-kata dari versi di bawah ini)
Versi-1 Versi-2 Versi-3 Versi-4 Versi-5 Versi-6
Jika individu tidak dapat mengulang kata-kata kita itu setelah tiga kali mencoba, lanjutkan ke
langkah kedua (gambar jam)
Langkah 2 : Gambar Jam
- Katakan : “Selanjutnya, saya ingin anda menggambar jam untuk saya. Pertama, tuliskan
semua angka didalam jam ini”
- Ketika selesai, katakan : “ Sekarang, gambarkan jarum jam pada pukul 10 lewat 10”
- Gunakan lingkaran pracetak (lihat gambar berikutnya) untuk latihan ini. Ulangi intruksi ini
karena ini bukan tes memori”. Pindah ke langkah ke tiga jika jam tidak lengkap dalam tiga
menit.
Langkah 3 : Mengingat Tiga Kata
Mintalah partisipan untuk mengingat tiga kata yang anda nyatakan di langkah-1. Katakan :
“Sebutkan tiga kata yang saya minta ingat sebelumnya”. Catat nomor urut daftar kata dan
jawaban orang dibawah ini
1 Desa
2 Dapur
3 Bayi
Scooring
Pengurutan tiga Skor : (3) 1 point untuk setiap kata yang
kata teringat spontan tanpa petunjuk
Interpretasi:
- Dikatakan curiga fungsi kognitif menurun (Screening dimensi) apabila tidak dapat
mengingat satu atau lebih kata yang diberikan sebelumnya dan atau tidak mampu
menggambarkan dengan sempurna (skor 2)
- Tetapi apabila dapat mengingat tiga kata yang diberikan sebelumnya dan atau
mampu menggambar jam dengan sempurna (skor 2): kemungkinan fungsi kognitif
dalam batas normal
Interpretasi:
- Skor 1-10 : Fungsi kognitif global buruk
- Skor 11-20 : Fungsi kognitif global sedang
- Skor 21-30 : Fungsi kognitif global masih relative baik
IX. PENGKAJIAN RESIKO JATUH MORSE FALL SCALE (MFS)
6 Status Mental 0
TOTAL NILAI 0
Keterangan
TINGKATAN NILAI TINDAKAN
SKOR SKRINING
Sub total maksimal : 14
Jika nilai > 12 – tidak mempunyai risiko, tidak perlu melengkapi form penilaian
Jika < 11 – mungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan mengisi form penilaian
II. Penilaian
Hasil Penilaian
G. Apakah anda tinggal mandiri ? (bukan di panti/Rumah Sakit)?
0 = tidak 1
1 = ya
H. Apakah anda menggunakan lebih dari tiga macam obat per hari
0 = ya 1
1 = tidak
I. Apakah ada luka akibat tekanan atau luka di kulit?
0 = ya 1
1 = tidak
J. Berapa kali anda mengonsumsi makan lengkap / utama per hari ?
0 = 1 kali
2
1 = 2 kali
2 = 3 kali
K. Berapa banyak anda mengonsumsi makanan sumber protein?
Sedikitnya 1 porsi dairy produk (seperti susu, keju, yogurt) per hari :
ya/tidak
2 atau lebih porsi kacang-kacangan atau telur per minggu : ya / tidak 0.5
Daging ikan atau unggas setiap hari : ya / tidak
0.0 = jika 0 atau hanya ada 1 jawabnya ya
0.5 = jika terdapat 2 jawaban ya
1.0 anda
L. Apakah = jikamengkonsumsi
terdapat 3 jawaban ya sayur sebanyak 2 porsi atau lebih per
buah atau
hari ?
1
0 = tidak
1 = ya
M. Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, teh, susu) yang dikonsumsi per hari ?
0.0 = kurang dari 3 gelas
1
0.5 = 3 – 5 gelas
1.0 = lebih dari 5 gelas
N. Bagaimana cara makan ?
0 = harus disuapi
1 = bisa makan sendiri dengan sedikit kesulitan 2
2 = makan sendiri tanpa kesulitan apapun juga
O. Pandangan sendiri mengenai status gizi anda ?
0 = merasa malnutrisi
2
1 = tidak yakin mengenai status gizi
2 = tidak ada masalah gizi
P. Jika dibandingkan dengan kesehatan orang lain yang sebaya/seumur,
bagaimana anda mempertimbangkan keadaan anda dibandingkan orang
tersebut ?
2
0 = tidak sebaik dia
0.5 = tidak tahu
1.0 = sama baiknya
2.0 = lebih
Q. Lingkar baikatas (cm)?
lengan
0 = < 21 cm
1
0.5 = 21 – 22 cm
1,0 = ≥22 cm
R. Lingkar betis (cm) ?
0 < 31 cm 1
1 > 31 cm
SUB TOTAL 14,5
PENILAIAN SKOR:
I.Skor Skrining :14
II.Skor Penilaian :14.5
Petunjuk Pengisian :
Silahkan baca seluruh pernyataan, lalu pilih satu jawaban YA atau TIDAK yang paling
sesuai/paling menggambarkan keadaan diri anda saat ini dengan melingkari pada jawaban
yang sesuai dengan keadaan anda
Daftar Pertanyaan :
Nilai 1 point untuk setiap respon yang cocok dengan jawaban “ya” dan “tidak” setelah
pertanyaan
(54) : Normal
DATA MASALAH
Do:
- N: 90 x/menit
- RR: 20x/menit
- S: 370 C
Ds : Berduka
Ds : Kesiapan peningkatan
Do :
Do:
Ds: Ansietas
Do:
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
2. Berduka
3. Kesiapan peningkatan pengetahuan
4. Gangguan Pola Tidur
5. Ansietas
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnossi Tujuan Dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
EBP:
- Asep Badrujamaludin,
Budiman, Tifany Desty
Erisandi. Volume 14, No.2, Juni
2020.
“Perbedaan air rebusan daun
salam terhadap penurunan
tekanan darah pada pra lansia
dengan hipertensi prime”
Edukasi
Edukasi
Edukasi
O:
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan
§
Rabu, 16 Risiko Perfusi - Mengecek TTV klien S:
Maret 2021. Serebral Tidak
- Melakukan - Klien mengatakan pusing
Pukul 09.00- Efektif
09.30 WIB
pengkajian nya sedikit berkurang
O:
A:
P:
- Intervensi di lanjutkan
§
kamis, 17 Risiko Perfusi - Mengecek TTV klien S:
Maret 2021. Serebral Tidak
- Melakukan - Klien mengatakan pusing
Pukul 08.00- Efektif
Pengkajian nya sudah tidak ada
08.30 WIB
- Memberikan EBP - Klien mengatakan nyeri
Rebusan daun salam kepala sudah tidak ada
O:
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi di hentikan
§
Pukul 09.00- - Klien mengatakan senang
09.20 WIB bisa melihat lagi foto
- Melakukan TTV
almarhum istrinya
- Klien mengatakan
kangennya sudah mulai
terobati dengan hanya
melihat-lihat fotonya
O:
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan
Lampiran Membuat Rebusan Daun Salam
SOP Rebusan Daun Salam
1. Bahan
- 7 lembar daun salam
- Air 750 cc
2. Alat
- Panci masak air
- 1 gelas, 250 cc
- Saringan
- Kompor
3. Cara Pembuatan
- Siapkan 7-9 lembar daun salam
- Cuci daun salam hingga bersing
- Rebus daun salam menggunakan air 750 cc
- Tunggu hingga air mendidih
- Setelah mendidih, angkat dan saring rebusan daun salam
- Setelah itu berikan kepada Klien selama 1 hari sekali di berikan untuk meminum
rebusan daun salam
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIET HIPERTENSI
Disusun Oleh
Desih purwasih
4399814901210018
I. Latar Belakang
Hipertensi suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.
Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90, dan dianggap parah jika
tekanan di atas 180/120. Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala. Seiring
waktu, jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan
stroke. Pola makan sehat dengan sedikit garam, olahraga rutin, dan konsumsi obat dapat
membantu menurunkan tekanan darah.
Tekanan darah pada usia lanjut (lansia) akan cenderung tinggi sehingga lansia lebih besar
berisiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi). Bertambahnya umur mengakibatkan tekanan
darah meningkat, karena dinding arteri pada usia lanjut (lansia) akan mengalami penebalan yang
mengakibatkan 5 penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan
berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku
V. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IX. Evaluasi
1. Struktur
a. Sudah dapat izin untuk melakukan penyuluhan
b. Materi sudah disiapkan sebelum hari H
c. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan
2. Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan
c. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan
3. Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengetian hipertensi
b. Peserta mampu menjelaskan penyebab hipertensi
c. Peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d. Peserta mampu menjelaskan perawatan hipertensi
e. Peserta mampu menjelaskan diit hipertensi
MATERI PENYULUHAN
DIET HIPERTENSI PADA LANSIA
1. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka
kematian/mortalitas. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap
denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh
jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah yang kembali ke jantung
Tekanan darah pada usia lanjut (lansia) akan cenderung tinggi sehingga lansia lebih besar
berisiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi). Bertambahnya umur mengakibatkan
tekanan darah meningkat, karena dinding arteri pada usia lanjut (lansia) akan mengalami
penebalan yang mengakibatkan 5 penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga
pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku
Hipertensi sistolik terisolasi merupakan salah satu jenis hipertensi yang juga umum
terjadi pada lansia, terutama wanita. Pada kondisi ini, tekanan darah sistoliknya meningkat
hingga mencapai 140 mmHg atau lebih, sedangkan tekanan darah diastoliknya berada di
bawah 90 mmHg.
Hipertensi sistolik terisolasi bisa terjadi karena kondisi medis tertentu, seperti anemia,
kelenjar adrenal dan tiroid yang terlalu aktif, katup aorta yang tidak berfungsi dengan baik,
penyakit ginjal, atau gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea (OSA). Pada lansia,
umumnya kondisi ini disebabkan oleh pengerasan atau kekakuan pembuluh darah arteri besar
atau aorta di sekitar jantung.
Kekakuan pada aorta ini bisa terjadi karena elastisitas pembuluh darah cenderung
berkurang seiring bertambahnya usia. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko endapan lemak
(plak) di bagian dalam dinding arteri, sehingga terjadi penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah atau aterosklerosis.
Aterosklerosis membuat pembuluh darah menjadi tebal dan kaku. Saat ini terjadi, tekanan
darah diastolik cenderung turun, sedangkan tekanan sistolik meningkat.
2. Penyebab hipertensi
● Keturunan. Faktor yang tidak bisa dikendalikan.
● Usia. Penelitian menunjukkan bahwa ketika usia seseorang bertambah,tekanan darah pun
akan meningkat.
● Makanan yang terlalu asin
● Kolesterol,Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat menyebabkan timbunan
kolesterol pada dinding pembuluh darah, yang dapat membuat pembuluh darah menyempit
dan akan mengakibatkan tekanan darah meningkat.
● Obesitas,Seseorang dengan berat badan diatas 30% dari berat badan ideal kemungkinan
lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
● Stres,Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil dapat memicu tekanan darah menjadi
tinggi.
● Rokok
● Alkohol
4. Perawatan hipertensi
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir efek buruk hipertensi pada lansia ini,
beberapa di antaranya ialah:
● Mengurangi konsumsi garam
Konsumsi garam perlu dikurangi, mengingat sensitivitas lidah lansia terhadap rasa akan
berkurang sehingga para orang tua mungkin secara tidak sengaja akan terus menambah garam
dalam masakan mereka. Garam dikenal sebagai salah satu penyebab utama hipertensi.
● Jaga berat badan
Berat badan perlu dijaga karena risiko munculnya tekanan darah tinggi meningkat pada orang
yang kegemukan, apalagi sampai obesitas.
● Olahraga
Tidak perlu melakukan olahraga yang berat, yang penting tidak malas bergerak, misalnya
dengan berjalan kaki selama 30 menit per hari. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter
mengenai olahraga yang aman bagi kondisi fisik Anda.
● Pola makan sehat
Terapkan pola makanan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah, gandum utuh,
dan produk susu yang rendah lemak.
● Batasi konsumsi alkohol
Minuman beralkohol dapat menaikkan tekanan darah. Cara paling aman adalah dengan tidak
minum alkohol sama sekali, namun jika tetap ingin minum, batasi hingga hanya satu gelas per
hari.
● Jangan merokok
Merokok meningkatkan risiko terkena hipertensi, serangan jantung, stroke, dan banyak
masalah kesehatan lainnya.
● Jangan stres dan istirahat yang cukup
Menghindari stres dan cukup istirahat akan membantu menjaga tekanan darah tetap berada
pada kondisi normal. Jika memiliki masalah tidur, seperti henti napas sesaat atau sleep apnea,
konsultasikan dengan dokter .Obat antihipertensi hanya menurunkan tekanan darah ke level
normal, bukan menyembuhkannya. Bahkan, tidak jarang harus minum obat seumur hidup.
Namun, hipertensi pada lansia tidak akan mudah kambuh jika menjalani gaya hidup sehat.
5. Diit hipertensi
A. Diit Makanan Hipertensi
Tujuan diet, Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi.
Syarat diet
1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
2. Bentuk makanan sesuai keadaan penyakit.
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/ atau
hipertensi.
Makanan yang dianjurkan
1. Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe, makanan yang diolah dari
bahan makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda seperti makaroni, mie, bihun,
roti.
2. Semua kacang - kacangan dan hasil olahnya yang dimasak tanpa garam dapur.
3. Semua sayuran dan buah segar, yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.
4. Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam.
5. Bumbu kering yang tidak mengandung garam.
Makanan yang tidak di anjurkan
1. Roti, biskuit, dan kue - kue yang dimasak dengan garam dapur dan/atau baking
powder dan soda.
2. Otak, ginjal, sardin, lidah, makanan yang diawet dengan garam dapur, seperti
dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, dan lain - lain.
3. Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan ikatan
natrium lainnya.
4. Sayuran dan buah yang diawet dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya,
seperti asinan, acar, sawi asin, sayuran/buah kaleng.
5. Margarin dan mentega biasa.
6. Minuman ringan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN LIVE REVIEW
Disusun Oleh
Desih Purwasih
4399814901210018
A. Latar Belakang
yang menurun secara linear atau seiring dengan proses penuaan adalah daya ingat. Salah
satu terapi yang dapat dilakukan untuk daya ingat lansia adalah terapi kognitif. Terapi
kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi waktu saat itu. Terapi ini
abuse, gangguan kepribadian, gangguan mood. Terapi kognitif bisa berupa life review
Reminiscence therapy atau life review therapy adalah suatu terapi yang dilakukan
pada lansia yang menekankan pada pengalaman masa lalu lansia. Life review therapy
memiliki dampak yang positif bagi lansia. Life review dapat dilakukan dengan berbagai
Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika dan
nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimana dari hasil permainan ini
mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus,
bahasa kognitif serta sosialisasi sesuai dengan tingkat usianya. Tebak gambar adalah
suatu kegiatan dimana seseoranag atau individu diminta untuk menebak atau
menyebutkan apa yang nama benda yang telah digambar oleh orang lain. (Supartini,
2010)
sensorik, motorik, dan kognitifnya dengan terapi kognitif berupa tebak gambar.
D. Materi Pembelajaran
(Terlampir)
A. Kegiatan Penyuluhan
Menjawab pertanyaan
H. Metode Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai
b. Media telah disipakan
c. Tempat telah disiapkan
d. Kontrak waktu telah disepakati
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan Life Review dilakukan sesuai kemampuan peserta usia lansia
b. Semua peserta mengikuti proses dari awal sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang ikut Tn.I (1 orang)
b. Peserta mampu Mengingat bentuk dan mendeskripsikan objek yang telah ditunjukkan
c. Peserta mampu melatih konsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk yang
diberikan.
Lampiran Materi
yang menurun secara linear atau seiring dengan proses penuaan adalah daya ingat.
Reminiscence therapy atau life review therapy adalah suatu terapi yang dilakukan pada
lansia yang menekankan pada pengalaman masa lalu lansia. Life review therapy memiliki
dampak yang positif bagi lansia. Life review dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika dan
nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimana dari hasil permainan ini
mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus,
Retty Dede Fatimah, Neli Dwi Masykuroh, Sri Pipit Mulyati, Wenira Erin, Nuryani Rini,
Fitrayani Dian, Gustina Diansa Irawan, Putri Neneng Yusi, Ratna Winda Wulan,
Ariyani Hana. 2019. Life Review Therapy Terhadap Depresi Pada Lansia Literature
Review. Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya. P-ISSN
2020.