Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DI SUSUN OLEH :

Ahmadi

0433131420117044

STRATA 1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA KARAWANG
Jl. Pangkal Perjuangan KM. 1 By Pass Karawang 41316
Telp. (0267) 412480, Fax: (0267) 410842
2020
1. Analisa Data

 Data Subjektif
- Pasien mengatakan nafsu makan meningkat
- Pasien mengatakan sering haus
- Pasien mengatakan sering BAK
- Riwayat DM 3 tahun

Data Objektif

- Pasien tampak pucat dan lemah


- GDS 474 mg/dl
- Pasien mendapatkan terapi regular insulin 3x10 Ul

Diagnosa Keperawatan : Ketidakstabilan kadar glukosa darah

 Data Subjektif
- Pasien mengatkan nyeri ekstremitas

Data Objektif

- CRT > 3 detik


- Akral teraba dingin
- Terlihat pucat
- Ada edema

Diagnosa Keperawatan: Perfusi perifer tidak efektif

 Data subjektif
- Pasien mengatakan mengalmi luka tusuk 7 hari yang lalu
Data Objektif

- Luka seperti di tusuk-tusuk


- Skala 6
- Luka nyeri pada saat disentuh dan di gerakan
- TD: 150/100 mmHg
N: 80x/menit
- Tampak bengkak

Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut

2. Diagnosa Prioritas
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
2. Perfusi perifer tidak efektif
3. Nyeri akut
Alasan mengambil diagnosa keperawatan prioritas tersebut adalah karena
retensi insulin pada jaringan lemak, otot, dan hati, kenaikan produksi glukosa
oleh hati, dan kekurangan sekresi insulin oleh prankeas

3. Kriteria Hasil

Dx 1

- Kadar glukosa dalam urine membaik


- Palpitasi membaik
- Perilaku membaik
- Jumlah urine membaik

Dx 2.

- Akral membaik
- Turgor kulit membaik
- Tekanan darah sistolik membaik
- Tekanan darah diastolic membaik
- Tekanan arteri rata-rata membaik

Dx 3

- Keluhan nyeri membaik


- Meringis membaik
- Gelisah membaik

4. Perencanaan
Dx: Ketidakstabilan gula darah tidak efektif
Manajemen Hiperglikemi
Observasi
- Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemi
- Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemi
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor kadar AGD, keton, urin, elektrolit, TD, ortostatik, frekuensi nadi

Terapeutik

- Berikan asupan cairan oral


- Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk

Edukasi

- Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dl
Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
- Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. Penggunaan insulin, obat oral dll)
Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu

Dx: Perfusi perifer tidak efektif

Manajemen sensasi perifer

Observasi

- Monitor terjadinya parastesia, jika perlu


- Monitor adanya trombofebilitiis dan tromboemboli vena
- Monitor perubahan kulit

Terapeutik

- Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya (terlalu panas atau


dingin)

Edukasi

- Anjurkan penggunaan thermometer untuk menguji suhu air

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


- Kolaborasi pemberian kortikosteroid, jika perlu

Dx: Nyeri akut

Manajemen nyeri

Observasi

- Identifikasi lokasi, karakteristik , durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri


- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi nyeri non verbal
- Monitor efek ssamping penggunaan analgesic

Terapeutik

- Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis,akupresur, terapimusik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
- Fasilitasi istirahat tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi ,meredakan nyeri

Edukasi

- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri


- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan menggunakan anlgesik secara tepat

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian analgesic

5. Pengaturan Diet

a. Berat badan ideal


(170 – 100) – (10% x (170 – 100) = 70 – 7 = 63 kg
b. Status nutrisi
Gemuk = BBM + 10%
:= 70 + 7
= 77 kg
Kurus = BBI – 10%
= 63 – 7
= 56
Status gizi Tn. H = Normal
IMT = BB/TB2 = 58/(1,7)2 = 20 (normal)
c. Kebutuhan kalori basal
66,5 + (13,8 x 58) + 5 x 170 = 6,8 x 50
866,9 + 850
= 1716,9 – 340
= 1376,9
d. Kebutuhan kalori aktivitas
BMR x Pola aktivitas = 1376,9 x 1,2
= 1652, 28 kalori
e. Kebutuhan kalori Tn. H dalam 24 Jam
1652,28 kalori
f. Presentasi kalori
Pagi = 600 kalori
Siang = 903 kalori
Malam = 500
Selingan = 100 kalori
Jumlah = 2100 kalori
g. Yang harus di perhatikan dalam diet pasien diabetes mellitus yaitu diet
rendah gula dan berikan makanan sedikit tapi sering, jika pasien tidak mau
makan sama sekali.
3 J yang harus di perhatikan
1. tepat jenis makanan seperti kita ketahui, pemilihan jenis makanan yang
tepat bagi penderita diabetes akan sangat membantu terkontrolnya kadar
gula dalam darah.
2. Tepat jumlah porsi makanan tidak hanya jenis, porsi makan tentu sangat
mempengaruhi diet diabetes. Porsi yang tepat penderita diabetes harus di
sesuaikan dengan kebutuhan energi tubuhnya dengan mempertimbangkan
kondisi fisik, usia hingga kondisi kesehatan dan diabetes secara umum.
3. tepat jadwal makan agar kadar gula dalam darah penderita
diabetesselalu terkontrol dan stabil, maka usahakan agar penderita
diabetes mematuhi jadwal makan.

6. Hal yang harus diperhatikan untuk mencegah gula darah rendah, jangan dalam
keadan perut kosong, dan segeralah makan ketika dirasa gula dara sudah di bawah
normal. Untuk mencegah luka, perhatikan lingkungan sekitar dan gunakan sepatu
serta kaos kaki yang nyaman dan lembut. Untuk mencegah kedinginan, perhatikan
kondisi udara dan pakaian yang dikenakan, bagi pasien yang memiliki kelainan pada
jantung dan paru, ketika muncul gejala sesak nafas dan palpitasi, segeralah
beristirahat.

7. Penyuntikan insulin dengan cara subkutan. Jaringan lemak atau subkutan


merupakan jaringan yang berada diantara kulit dan melakukan injeksi pada adomen
lengan atas, paha, punggung bawah atau pinggul. Sebelum melakukan penyuntikan
insulin siapkan alat suntik lalu menyiapkan botol insulin lalu memindahkan insulin ke
alat suntik, lalu hilangkan gelembung yang berada di dalam tabung agar dosis yang
dimasukan sesuai dengan takanan setelah itu siapkan area injeksi.

8. Kita sebagai perawat memberikan eduksi mengenai apa itu definisi diabetes
mellitus, penyebab dari diabetes mellitus, tanda dan gejala diabetes mellitus dan
menanyakan pola hidup sehari – hari pasien,

9. Ajarkan dan diskusikan perawatan kaki diabetik :


- Hindari merokok
- Periksa kaki setiap hari (apakah terdapat goresan atau bengkak), termasuk sela
kaki . Gunakan kaca kecil untuk mempermudah memeriksa telapak kaki
- Cuci kaki tiap hari, keringkan dengan baik, terutama sela jari
- Hindari suhu yang ekstrem
- Jika kaki terasa dingin pada malam hari, gunakan kaos kaki. Jangan gunakan
kompres hangat atau botol penghangat. Jangan rendam kaki dengan air hangat
- Jangan gunakan sandal jepit
- Sepatu sebaiknya terbuat dari kulit. Sepatu untuk berolah raga harus
dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter. Jangan gunakan sepatu tanpa
kaos kaki
- Gunakan kaos kaki jangan ketat, dari bahan wool, dan setiap hari.
- Potong kuku lurus dan melewati jari
- jangan mengorek-ngorek atau memotong kapalan
- Jangan duduk dengan kaki bersilang
- Periksakan kaki secara teratur pada petugas kesehatan
Ajarkan dan demonstrasikan senam kaki diabetik
- Senam kaki diabetes adalah suatu kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
pasien diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki.
- Tujuan & manfaat :
 Memperbaiki sirkulasi darah.
 Memperkuat otot-otot kecil.
 Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki.
 Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha.
 Mengatasi keterbatasan gerak

Anda mungkin juga menyukai