tipe2
Anggota Kelompok :
- Esti Munaroh
- Natasya Faradilla
- Syalwa putri hermalita
M. saddam husein
Pengertian Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah kondisi ketika kadar gula melebihi nilai normal akibat risestensi insulin.
Diabet tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling sering terjadi. Kondisi yang berlangsung dalam
jangka panjang ini lebih sering dialami oleh orang dewasa.
Insulin adalah hormon yang membantu gula (glukosa) masuk ke dalam sel tubuh untuk diubah
menjadi energi. Pada diabetes tipe 2, tingginya kadar gula darah terjadi akibat sel tubuh tidak dapat
menggunakan hormon insulin secara normal (resistensi insulin).
Gejala dan komplikasi tipe 2
Diabetes tipe 2 dapat mengalami berbagai gejala, yaitu:
• Peningkatan frekuensi buang air kecil terutama di malam hari.
• Merasa haus sepanjang waktu
• Merasa sangat lelah.
• Sering merasa lapar.
• Penurunan berat badan secara tiba-tiba.
• Gatal di sekitar kelamin.
• Sariawan berulang kali.
• Luka yang sulit sembuh.
• Penglihatan kabur.
• Mudah terserang infeksi.
• Nyeri atau mati rasa pada kaki dan tangan.
• Kesemutan.
• luka sulit sembuh
• penglihatan kabur
Namun, gejala-gejala tersebut butuh waktu lama untuk muncul dan dirasakan penderitanya.
Bahkan, kondisi ini berpotensi tidak disadari sampai komplikasi terjadi.
Diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan pola hidup sehat, antara lain dengan berolahraga
rutin, serta mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang. Meski demikian,
pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan secara rutin, terlebih bila memiliki faktor
risiko penyakit ini.
DPN
Pengertian Diabetic peripheral neuropathy
Diabetes Mellitus adalah suatu kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia serta
gangguan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak yang diakibatkan karena adanya defek pada
sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya. Efek jangka panjang dapat menyebabkan berbagai
komplikasi seperti neuropati, retinopati, arteriosklerosis (Ahmad et al., 2017).
Diabetic peripheral neuropathy (DPN) merupakan salah satu dari komplikasi Diabetes Melitus
dengan 27%-57% dari total populasi DPN yang berusia 50-60 tahun, dan akan semakin bertambah
hingga 50%-100% ketika menginjak usia diatas 70 tahun (Majumi et al., 2019).
Tanda dan Gejala
Pada penderita Diabetic peripheral neuropathy sering kali mengalami gangguan pada
ekstremitas bawah seperti deformitas, penurunan rentang gerak, gangguan koordinasi
keseimbangan, dan kelemahan otot yang disebabkan oleh Diabetus Melitus.
Gejala pada penderita DPN meliputi parestesia, hiperestesia, dan disestesia, serta beberapa
pasien dapat mengalami gejala neuropati seperti rasa terbakar dan tertusuk. Gejala ini dapat
mengganggu aktivitas dan kegiatan sehari-hari seperti tidur, naik tangga, berjalan, dan
bekerja. Selain itu, orang dengan DPN memiliki risiko jatuh lebih besar, gaya berjalan yang
lambat, serta kontrol postur yang berubah dan kesulitan dalam melakukan Aktiftas sehari-
hari
Manajemen
Physiotherapy