Anda di halaman 1dari 111

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN


DENGAN STRATEGI COPY THE MASTER MELALUI MEDIA
AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 1 WAY
BUNGUR KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN
2014/2015

OLEH :
ROHMANJANAH,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002

SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
2014
HALAMAN PENGESAHAN

1 Judul : PENINGKATAN KETERAMPILAN


MENULIS CERPEN DENGAN STRATEGI COPY
THE MASTER MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL
PADA SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 1
WAY BUNGUR KABUPATEN LAMPUNG
TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2 Identitas
Peneliti
Nama : Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP : NIP. 19650929 198803 2 002
Gol / : Pembina Tk.1 / IV b
Ruang
Jabatan : Guru Mata Pelajaran/ Kepala Sekolah
Unit : SMP Negeri 1 Way Bungur
Kerja
Lokasi : SMP Negeri 1 Way Bungur
Penelitian Kabupaten Lampung Timur
Waktu : Semester Ganjil Tahun Pelajaran
Penelitian 2014/2015
Alamat : Jl. Bismo No. 4 Kecamatan Way Bungur
Sekolah Kabupaten Lampung Timur 34195

Way Bungur, Desember 2014


Kepala Perpustakaan
Peneliti
SMP Negeri 1 Way Bungur

Maryanah,S.Pd Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002 NIP. 19650929 198803 2 002

Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Way Bungur

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP 19650929 198803 2
002

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala

karunia dan ridha-Nya sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat

terselesaikan. Penelitian Tindakan Kelas ini membahas tentang “PENINGKATAN

KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN STRATEGI COPY THE

MASTER MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII.1 SMP

NEGERI 1 WAY BUNGUR KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN

PELAJARAN 2014/2015”

PTK ini disusun untuk mendapatkan angka kredit pada unsur

pengembangan profesi yang merupakan syarat untuk mengusulkan kenaikkan

pangkat dalam golongan IV c.

Berikutnya penulisan PTK ini berkat dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada :

1. Kepala Sekolah yang telah memberikan arahan dan bantuan penulisan

PTK ini.

2. Teman sejawat VIII.1 SMP Negeri 1 Way Bungur yang mendukung dan

memberikan bantuan dalam penulisan PTK ini.


3. Peserta didik kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way Bungur yang berusaha

belajar giat untuk keberhasilan.

4. Keluarga penulis sendiri yang begitu besar dukungannya dan

pengertiannya selama penulisan PTK ini.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian PTK ini.

Kami menyadari penulisan PTK ini masih jauh dari sempurna, tentu saja

kami mengharapkan segala sumbang saran demi penyempurnaan PTK ini. Akhir

kata semoga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bermanfaat bagi kita semua.

Way Bungur, Desember 2014


Peneliti

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. i


KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................. 8
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah Penelitian ...................... 8
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kerangka Teori ......................................................................... 12
2.2 Strategi Copy The Master ........................................................ 23
2.3 Penelitian yang Relevan ........................................................... 25
2.4 Kerangka Konseptual ............................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Setting Penelitian...................................................................... 26
3.2 Subjek Penelitian ...................................................................... 26
3.3 Sumber Data ............................................................................. 26
3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 27
3.5 Prosedur Penelitian ................................................................... 30

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBHASAN


4.1 Profil Sekolah ........................................................................... 32
4.2 Hasil Penelitian ........................................................................ 33
4.3 Pembahasan .............................................................................. 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan........................................................................ 69
5.2 Saran .................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN


STRATEGI COPY THE MASTER MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA
SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas adalah apakah model


pembelajaran copy the master dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi
mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIII.1 di SMP Negeri 1 Way Bungur
Tahun 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa model
pembelajaran copy the master media audiovisual pada siswa kelas VIII.1 SMP
Negeri 1 Way Bungur Tahun Pelajaran 2014/2015.

Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas VIII.1 SMP Negeri 1
Way Bungur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan
lembar observasi, kuis/tes, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif.

Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran


copy the master di kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way Bungur, maka diperoleh hasil
penelitian sebagai berikut : Peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan
strategi copy the master melalui media audiovisual pada siswa kelas VIII.1 di
SMP Negeri 1 Way Bungur, hal itu dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai
siswa pada setiap pertemuan. Hasil persentase nilai tugas menulis puisi siswa
dalam belajar Bahasa Indonesia siklus I pertemuan pertama siswa yang tuntas
mencapai 65% atau 26 siswa dan siklus I pertemuan kedua meningkat menjadi
77,5% atau 31 siswa. Pada siklus II pertemuan pertama meningkat menjadi 85%
atau 34 siswa dan pada siklus II pertemuan kedua meningkat menjadi 90% atau 36
siswa yang tuntas. Aktivitas pembelajaran siswa pada siklus I pertemuan pertama,
siswa yang serius mencapai 45% atau 18 siswa, pertemuan kedua mencapai 52,5%
atau 21 siswa. Pada siklus II pertemuan pertama mencapai 82,25% atau 28 siswa
dan pertemuan kedua mencapai 87,5% atau 28 siswa.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupannya, manusia tidak terlepas dari penggunaan bahasa.
Penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam situasi formal
maupun tidak formal, tidak pernah setiap aspek bahasa berdiri sendiri dan terlepas
dari aspek lainnya. (Arief dan Khairanis, 2002:44). Dalam dunia pendidikan
bahasa memiliki peran yang sangat penting terutama dalam perkembangan
intelektual, sosial, dan emosional siswa. Pembelajaran bahasa diharapkan
membantu siswa mengembangkan kemampuannya untuk mengenal dirinya,
budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, serta
berpartisipasi aktif dalam masyarakat pengguna bahasa tersebut. Pembelajaran
bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesusasteraan
manusia Indonesia (Depdiknas, 2006 : 260). Untuk mencapai tujuan tersebut,
diperlukan adanya suatu layanan pendidikan yang mampu memberikan layanan
yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungannya. Soedijarto (1993)
menyatakan pemberian layanan pendidikan tidak terlepas dari peran guru sebagai
orang yang berpengaruh dalam kegiatan proses belajar mengajar. Oleh karena itu,
guru dituntut untuk memiliki kemampuan profesional, di antaranya dapat
merencanakan program belajar mengajar, melaksanakan dan memimpin kegiatan
belajar dan mengajar, menilai kemajuan kegiatan belajar mengajar, dan
menafsirkan atau memanfaatkan hasil penilaian kemajuan belajar mengajar serta
informasi lainnya bagi penyempurnaan perencanaan kegiatan belajar mengajar.

Untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan dan memimpin


kegiatan belajar dan mengajar, diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat
agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Subana
(2009) mengatakan bahwa penggunaan model pembelajaran yang tepat akan
membantu proses belajar mengajar dan memperbaiki ketepatgunaan pengajaran.
Oleh karena itu, model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) tidak pernah menjabarkan model pembelajaran secara rinci.
Oleh karena itu, guru dituntut untuk lebih kreatif menentukan model pembelajaran
yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan. Dengan demikian, diharapkan
tujuan pengajaran bahasa Indonesia dapat tercapai.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, menulis merupakan salah satu


keterampilan dari keempat keterampilan berbahasa. Berdasarkan hierarkinya,
menulis menduduki urutan keempat setelah keterampilan menyimak, berbicara,
dan membaca. Menurut Nurgiyantoro (1988 : 270) kemampuan menulis lebih
sulit dikuasai dibandingkan dengan ketiga keterampilan berbahasa lain. Hal
tersebut disebabkan dalam menulis dituntut sejumlah pengetahuan dan
keterampilan yang kompleks baik yang berkenaan dengan persyaratan unsur
kebahasaan maupun unsur di luar kebahasaan yang mendukung suatu tulisan,
sebagaimana yang dikemukakan Suzanna Alwasilah (2007 : 43) bahwa menulis
pada dasarnya bukan hanya sekadar menuangkan bahasa ujaran ke dalam sebuah
tulisan, tetapi merupakan mekanisme curahan ide, gagasan atau ilmu yang
dituliskan dengan struktur yang benar, berkoherensi dengan baik antarparagraf
dan bebas dari kesalahan-kesalahan mekanik seperti ejaan dan tanda baca.
Menulis adalah sebuah kemampuan, kemahiran, dan kepiawaian seseorang dalam
menyampaikan gagasannya ke dalam sebuah wacana agar dapat diterima oleh
pembaca yang heterogen baik secara intelektual maupun sosial

Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan menulis.


Akhaidah (Vismaia, 1992 : 2) mengemukakan bahwa dengan menulis seseorang
dapat mengenali potensi, mengembangkan gagasan, menguasai informasi,
mengorganisasi gagasan, menilai gagasan secara objektif, mendorong seseorang
belajar aktif, serta membiasakan berpikir dan berbahasa secara tertib. Mengingat
betapa pentingnya arti kemampuan menulis bagi masyarakat terutama siswa,
maka pembelajaran menulis di sekolah-sekolah hendaknya diperhatikan dan
dibina secara intensif. Kemampuan menulis bisa dikembangkan lewat latihan-
latihan. Dengan latihan yang intensif, siswa berlatih dan terus berlatih dan tanpa
mereka sadari mereka telah memiliki kemampuan menulis. Keterampilan menulis
dapat menentukan keberhasilan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Dengan menulis, seseorang dapat menggambarkan pola pikirannya terhadap ide
dan gagasan yang dihasilkannya. Hal ini dapat menjadi tolak ukur kemampuan
seseorang dalam berbahasa. Seorang pelajar dituntut terampil dalam menulis, serta
menuangkan ide dan gagasan pada sebuah tulisan. Maka, pembinaan dan
pengembangan keterampilan menulis siswa menjadi tujuan setiap pengajaran di
sekolah. Proses menulis lebih dititikberatkan pada pengembangan gagasan yang
dicurahkan untuk mendapatkan hasil gagasan yang optimal. Kenyataan di
lapangan, guru seringkali mencekoki siswanya dengan berbagai teori menulis
dibandingkan dengan latihan-latihan menulis. Padahal, menurut Tarigan (1994 :4)
bahwa keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
diperoleh melalui proses praktik dan latihan secara teratur. Pembelajaran menulis
bisa diawali dengan penggunaan bahasa secara ekspresif dan imajinatif seperti
menulis karya sastra (cerpen). Siswa diberi kebebasan untuk menuangkan ide-ide
yang diperoleh dari pengalamannya sendiri, lingkungan, fenomena sosial
masyarakat, maupun dari hasil membaca karya-karya sastra yang sudah ada ke
dalam bahasa tulisan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh Syifa Amalia
Fajari (2008), Rafika Nur Sugiharti (2002), dan Dra. Nunung Kuraesin
menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa khususnya menulis cerpen masih
tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Faktor guru yang lebih menitikberatkan pada teori menulis dibandingkan

dengan aplikasinya dalam bentuk latihan-latihan yang intensif.

2. Minimnya ketersediaan buku-buku bacaan di sekolah terutama buku-buku

kesusastraan.
3. Kurangnya motivasi membaca dari guru terhadap siswanya, padahal

membaca dan menulis memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Dengan

banyak membaca akan melahirkan inspirasi yang cemerlang untuk

kemudian dituangkan dalam tulisan.

4. Kegiatan Belajar Mengajar yang monoton. Selama ini guru hanya

menggunakan metode ceramah dan penugasan dalam pembelajaran

menulis jarang menggunakan media atau alat peraga. Guru hanya

menugasi siswa untuk menulis dan mengumpulkannya sebagai bukti telah

mengerjakan tugas

5. Faktor dari dalam diri siswa misalnya kebiasaan belajar, minat, kecakapan,

juga karena guru hanya menggunakan metode ceramah dan jarang

menggunakan alat peraga mengakibatkan siswa menjadi jenuh dan

mengantuk. Hal ini dapat menyebabkan hasil belajar menjadi rendah.

6. Siswa mengalami kesulitan dalam menulis khususnya dalam mengawali

tulisan, mencari ide cerita, mencari bahan kata yang tepat, dan

mengembangkan cerita.

Berdasarkan hal tersebut, guru hendaknya memiliki teknik, metode,


media/model pembelajaran yang tepat dan menarik untuk menumbuhkan minat
dan kemampuan dalam menulis cerpen pada diri siswa. Hal ini dikarenakan proses
pembelajaran pada hakekatnya adalah untuk mengembangkan aktivitas dan
kreativitas siswa, melalui berbagai interaksi dan berbagai pengalaman belajar.
Namun, dalam pelaksanaannya seringkali kita sebagai seorang guru tidak sadar,
bahwa masih banyak kegiatan pembelajaran yang kita laksanakan justru
menghambat aktivitas siswa. Kondisi ini dapat dilihat di dalam proses
pembelajaran di kelas, umumnya guru lebih menekankan pada aspek kognitif.
Kemampuan intelektual yang dipelajari sebagian besar berpusat pada materi
pelajaran yang bersifat ingatan. Guru lebih sering menggunakan komunikasi satu
arah, yakni dengan menggunakan metode ceramah. Dalam situasi yang demikian,
biasanya siswa dituntut untuk menerima apa-apa yang dianggap penting oleh guru
dan menghafalnya. Siswa diibaratkan sebagai kaset kosong yang siap dijejali
dengan berbagai rekaman informasi, tanpa siswa banyak mengetahui tentang
siapa, mengapa , bagaimana, dan untuk apa materi itu diberikan (Budiwati, 2010).
Dengan kondisi yang demikian maka aktivitas dan kreativitas siswa terhambat
atau tidak berkembang secara optimal.

Hal lain yang cukup penting yang perlu diperhatikan oleh guru adalah
bagaimana menciptakan suatu kondisi belajar yang nyaman, santai dan
menyenangkan ketika pembelajaran sedang berlangsung. Menurut Deporter (2007
: 68), suasana belajar yang nyaman, santai, dan menyenangkan dapat membuat
siswa lebih berkonsentrasi dengan sangat baik dan mampu belajar dengan sangat
mudah. Dengan demikian, siswa akan lebih leluasa untuk menuangkan ide dan
gagasannya sehingga melahirkan suatu tulisan (cerpen) yang lebih kreatif dan
produktif.

Di SMP Negeri 1 Way Bungur , dalam perolehan nilai masih banyak siswa
yang mendapat nilai rendah, hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu guru dan
siswa itu sendiri. Data perolehan hasil tes materi memahami cerpen kelas VIII.1
SMP Negeri 1 Way Bungur Semester Ganjil TP. 2014/2015 dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Data Hasil Tes Materi Tentang cerpen
Kelas VIII SMP Negeri 1 Way Bungur Semester ganjil TP. 2014/2015
N Jumla Persentase
Nilai Kategori
o. h (%)
1 > 65 Tuntas 17 51,5
Tidak
2 < 65 16 48,5
Tuntas
JUMLAH 33 100

Dari data diatas ternyata masih banyak siswa yang tidak tuntas dalam
belajar. Hal ini dapat dilihat dari survey yang menunjukkan bahwa jumlah siswa
yang memperoleh nilai < 65 lebih banyak dari pada siswa yang memperoleh nilai
> 65. Hal ini disebabkan karena penguasaan materi memahami cerpen yang
dimiliki siswa sangat kurang sehingga tidak dapat menyelesaikan soal dengan
baik dan memperoleh nilai rendah. Kondisi ini berkaitan dengan banyak faktor,
diantaranya keterbatasan guru dalam mengerti makna pembelajaran dengan
menggunakan media.
Salah satu strategi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran
menulis kreatif adalah strategi copy the master. Ide ini diperkuat pendapat bahwa
strategi copy the master adalah strategi pemodelan yang dekat dengan calon
penulis. Adanya model yang dekat dengan penulis berarti memudahkan penulis
untuk memulai kegiatan menulis. Selain itu peneliti menggunakan media audio
visual sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
cerpen. Dengan menggunakan strategi copy the master ini siswa mendapat
pengalaman langsung karena mendapat kesempatan mengamati atau mencermati
model tulisan, sehingga pemahaman siswa tentang konsep lebih konkret.
Hipotesis tindakan yang diambil adalah dengan menggunakan strategi copy the
master pada pengajaran keterampilan menulis, kemampuan menulis anak semakin
meningkat.

Pembelajaran dengan model seperti ini diharapkan dapat menciptakan


suasana belajar yang lebih santai dan menyenangkan, melahirkan ide-ide yang
lebih banyak, kreatif, dan produktif yang bisa didapatkan dari lingkungan sekitar
dibandingkan dengan pembelajaran yang terbatas pada lingkungan kelas. Namun,
dalam pemilihan lokasi pembelajaran harus disesuaikan dengan materi
pembelajaran agar tujuan pembelajaran menulis, khususnya menulis cerpen dapat
terealisasi dengan baik.

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian


Identifikasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1) Frekuensi kegiatan menulis yang dilakukan oleh siswa sangat rendah,

2) Rendahnya antusiasme dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia

pada umumnya dan pembelajaran menulis pada khususnya, dan

3) Rendahnya kreativitas belajara siswa pada saat kegiatan belajar-mengajar

menulis.

4) Kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai karangan

deskripsi dan cerpen

5) Sulitnya menggambarkan atau melukiskan sesuatu yang dilihat, didengar,

atau dirasakan dengan kata-kata menjadi sebuah cerpen

6) Pemilihan model/metode pembelajaran menulis selama ini kurang

bervariasi sehingga kurang menarik motivasi siswa.

7) Penggunaan model/metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan

kualitas hasil belajar.

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah Penelitian

1.3.1 Pembatasan Masalah


Pembatasan masalah dalam sebuah penelitian diperlukan untuk
menentukan arah penelitian dan menetapkan langkah-langkah yang dibutuhkan
dalam memecahkan masalah. Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penelitian
ini peneliti memfokuskan pada penerapan Model strategi copy the master dalam
pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way Bungur .
1.3.2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan yang akan dikaji
dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Apakah model pembelajaran strategi copy the master efektif digunakan

dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas VIII.1 SMP

Negeri 1 Way Bungur ?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran

menulis cerpen siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way Bungur dengan

menggunakan Model pembelajaran strategi copy the master dan tanpa

menggunakan model pembelajaran strategi copy the master ?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan :
1) Bagaimanakah kemampuan menulis cerpen siswa kelas VIII.1 SMP

Negeri 1 Way Bungur ?

2) Keefektifan model pembelajaran strategi copy the master dalam

pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way

Bungur .

3) Perbedaan tingkat kemampuan menulis cerpen siswa kelas VIII.1 SMP

Negeri 1 Way Bungur dengan menggunakan Model pembelajaran strategi

copy the master dan tanpa menggunakan model pembelajaran strategi

copy the master ?

1.4.2 Manfaat Penelitian


Pelaksanaan penelitian eksperimen ini diharapkan dapat memberikan
beberapa manfaat, di antaranya :

1) Bagi Peneliti
Sebagai calon guru bahasa Indonesia peneliti menjadi lebih berwawasan dan

peka terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran

menulis, khususnya menulis cerpen, sehingga menuntut peneliti untuk terus

meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berbagai model metode

pembelajaran yang lebih bervariatif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan guna

meningkatkan keterampilan berbahasa.

2) Bagi Guru

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam menumbuhkan dan meningkatkan

kemampuan anak didiknya dalam bidang menulis, khususnya menulis cerpen

dengan cara memilih model pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran

menulis cerpen yang lebih kreatif dan menyenangkan, serta dapat

diaplikasikan dalam proses pembelajaran.

3) Bagi Siswa

Hasil penelitian ini sangat bermanfaat dalam menumbuhkan dan

meningkatkan kreativitas, bakat, serta ide terhadap pembelajaran menulis

cerpen. Selain itu, penelitian ini juga memberikan pengalaman kepada siswa

untuk menulis cerita pendek dengan lebih kreatif dan produktif, sehingga

mampu meningkatkan kemampuan menulis siswa.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori


Kerangka teori yang perlu dijelaskan sehubungan dengan masalah
penelitian ini ada empat, yaitu:.
1) Hakikat Menyimak

Berkaitan dengan hakikat menyimak, teori yang akan diuraikan pada


bagian ini adalah:
a) Definisi Menyimak

Menurut Tarigan (1985:28), menyimak adalah suatu proses kegiatan

mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,

pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,


menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah

disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Hal yang

sama juga dikemukakan oleh Sutari (1997:17) yang menyatakan bahwa

menyimak adalah mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang

dikatakan orang lain. Menurut Depdiknas (2002:16), menyimak adalah

mendengar (memperhatikan) denan baik apa yang diucapkan dan dibaca

orang. Selanjutnya, menurut Rixon (dalam Nursaid, 2003:9), menyimak

merupakan kegiatan yang bersifat intensif, ditekankan pada pencapaian

tujuan, yaitu memahami tuturan verbal atau ujaran yang disampaikan oleh

orang lain. Berdasarkan uraian tersebut, pada dasarnya para ahli

mempunyai pengertian yang sama tentang definisi menyimak, yakni

menyimak tidak hanya sekedar mendengarkan saja. Dalam menyimak,

dituntut pemahaman terhadap hal-hal yang didengar dan kesanggupan

mengingat pesan yang disampaikan. Sebaliknya, dalam mendengar tidak

dituntut pemahaman terhadap pesan dan tidak pula dituntut kesanggupan

mengingat pesan tersebut.

b) Tujuan Menyimak

Tarigan (1985:56) menyatakan menyimak memiliki tujuan, yaitu:

belajar, menikmati, mengevaluasi, mengapresiasi, mengomunikasikan ide-

ide, membedakan bunyi-bunyi, memecahkan masalah, dan meyakinkan.

Sedangkan Sutari (1997:22-27) menjelaskan tujuan menyimak ada enam

macam, yaitu: mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta,

mendapatkan inspirasi, mendapatkan hiburan, dan memperbaiki

kemampuan berbicara.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara umum

tujuan menyimak adalah untuk memperoleh informasi, menangkap isi dan

memahami apa yang disampaikan oleh orang lain. Menyimak merupakan

suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dan direncanakan oleh seseorang

untuk tujuan yang diinginkan.

c) Jenis-jenis Menyimak

Tarigan (1985:34-39) mengelompokkan jenis menyimak menjadi dua

macam, yaitu menyimak ekstensif dan menyimak intensif. Menyimak

ekstensif terdiri atas: menyimak pasif, menyimak sosial, menyimak

sekunder, dan menyimak estetis. Sedangkan menyimak intensif terdiri

dari: menyimak selektif, menyimak kreatif, menyimak kritis, menyimak

konsentratif, menyimak eksploratori, dan menyimak interogatif.

Tidak jauh berbeda dengan Tarigan, Dawson (dalam Nursaid, 2003:16)

membagi jenis-jenis menyimak menjadi delapan macam. Jenis-jenis

menyimak yang dimaksud adalah: menyimak santai, menyimak sekunder,

menyimak estetis, menyimak kreatif, menyimak perluasan, menyimak

interogatif, menyimak konsentratif, serta menyimak kritis.

d) Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah jenis kegiatan menyimak yang berhubungan

dengan hal-hal yang bersifat khusus dan memerlukan pemahaman yang

mendalam. Menyimak jenis ini menuntut pendengar juga terlibat dalam

proses menyimak aktif dan responsif.

Menyimak intensif terdiri atas:

 Pertama, menyimak selektif


adalah pelengkap dari menyimak pasif agar tidak terjebak pada
pendapat pribadi ketika mendengar hal yang baru atau asing.
Menyimak jenis ini juga mengurangi kecenderungan
menginterpretasikan setiap apa yang kita dengar dengan batasan-
batasan sesuai dengan bahasa yang kita kuasai.

 Kedua, menyimak kreatif


mirip dengan kegiatan menyimak estetis karena hal-hal yang
disimak berkaitan dengan karya-karya seni. Perbedaannya dalam
menyimak kreatif terdapat kegiatan menilai. Dengan kata lain,
dalam menyimak kreatif aspek yang diperlukan adalah kesenangan
serta imajinasi penyimak.

 Ketiga, menyimak konsentratif


adalah kegiatan menyimak yang dilaksanakan oleh para pembelajar
atau penyimak yang ingin memperoleh informasi-informasi baru.
Penyimak berusaha membuat kerangka dari apa yang disimaknya
dan berusaha memahaminya.

 Keempat, menyimak kritis.


Menyimak kritis mirip dengan menyimak konsentratif. Akan tetapi,
penyimak dalam menyimak kritis harus berusaha tidak terpengaruh
oleh sikap-sikap subjektif dan bersikap seobjektif mungkin.
Sedangkan pada menyimak konsentratif, penyimak dapat
dipengaruhi oleh sikap-sikap subjektif.

 Kelima, menyimak eksploratori


adalah kegiatan menyimak yang ditujukan untuk menerima atau
memperoleh informasi-informasi sebagai tambahan terhadap hal-hal
yang telah dikuasai.

 Keenam, menyimak interogatif.


Menyimak interogatif sama dengan menyimak perluasan. Bedanya
dalam menyimak interogatif, penyimak menyusun pertanyaan yang
diharapkan terjawab dalam kegiatan menyimak tersebut (Nursaid,
2003:17-20).

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menyimak karangan


deskripsi termasuk salah satu menyimak intensif yaitu menyimak kreatif.
Hal ini dikarenakan, siswa dalam menyimak karangan deskripsi dituntut
untuk bisa memahami cerita lebih mendalam agar dapat memberikan
penilaian dan menjawab pertanyaan yang bersifat pemahaman.

2) Pengertian Deskripsi

Deskripsi merupakan salah satu teknik dalam menulis karya sastra. Di


dalam karya sastra terdapat berbagai ragam pengetahuan dan pengalaman
manusia. Karya sastra juga merekam berbagai kebudayaan dan kearifan yang
diperlukan untuk menyikapi kehidupan. (Hasanuddin, 2001:170).

Kata deskripsi berasal dari bahasa Latin ‘describe’ yang berarti menulis
tentang atau membeberkan suatu hal. Kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi
pemerian, yang berasal dari kata peri, memerikan yang berarti ‘melukiskan
sesuatu hal’. Menurut Atmazaki (2006:88), tulisan deskripsi adalah salah satu
bentuk tulisan yang melukiskan suatu objek (tempat, benda, dan manusia) seolah-
olah pembaca ikut mendengarkan, mencium, meraba, merasakan, atau melihat
segala sesuatu yang diceritakan kembali. Sedangkan Keraf (1982:93) menyatakan
deskripsi sebagai “suatu bentuk tulisan yang berhubungan dengan usaha penulis
untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang dibicarakan.”

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa deskripsi


merupakan penjelasan atau paparan tentang sesuatu yang ditangkap oleh panca
indera. Deskripsi adalah jenis karangan yang melukiskan objek sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Penulis mencoba melukiskan apa yang ditangkap oleh panca
inderanya itu lewat kata-kata agar dapat dihayati oleh orang lain (pembaca) dan
orang tersebut bisa membayangkan seolah-olah dia juga menyaksikan langsung
apa yang dilukiskan penulis tersebut lewat karangannya.

1. Ciri-ciri Deskripsi

Ciri penanda deskripsi sekaligus sebagai pembeda dengan jenis karangan


yang lain, menurut Semi (1990:43) adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi lebih berupaya melihatkan detail atau perincian tentang
objek,
2. Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitifitas dan membentuk
imajinasi pembaca,
3. Deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan
kata yang menggugah,
4. Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat
didengar, dilihat, dan dirasakan, dan
5. Organisasi penyampainya lebih banyak menggunakan susunan ruang.

2. Jenis Deskripsi

Jenis tulisan deskripsi dapat dibedakan menjadi dua jenis. Semi (1990:43)
membaginya menjadi deskripsi ekspositorik dan deskripsi artistik. Deskripsi
ekspositorik adalah deskripsi yang bertujuan menjelaskan sesuatu dengan
perincian yang jelas sebagaimana adanya tanpa menekan unsur empirisme
atau sugesti kepada pembaca. Sedangkan deskripsi artistik adalah deskripsi
yang mengarah kepada pemberian pengalaman, yaitu deskripsi yang mampu
membangkitkan kesan empirisme kepada pembaca seolah pembaca bagaikan
berkenalan langsung dengan objek yang disampaikan.

3. Pembelajaran Menyimak Karangan Deskripsi dalam KTSP

Dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (SI KTSP) untuk
SMP dan MTS yang telah diberlakukan oleh pemerintah dan dalam tahap
menuju penerapan di sekolah-sekolah, dinyatakan bahwa ruang lingkup mata
pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dibagi menjadi dua aspek, yaitu
kemampuan kebahasaan dan kesusastraan. Masing-masing aspek ini dibagi
lagi menjadi empat sub aspek, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, menulis.

Menyimak dalam KTSP disebut juga sub aspek mendengarkan. Sub aspek
ini memiliki beberapa standar kompetensi, yaitu standar kompetensi aspek
kebahasaan dan standar kompetensi aspek kesusastraan. Salah satu standar
kompetensi aspek kesusastraan adalah mendengarkan dan mengapresiasi
ragam karya sastra, salah satunya menceritakan pengalaman dan
mendengarkan pengalaman pribadi atau teman. Materi tentang pengalaman
pribadi ini dapat dihubungkan dengan tulisan deskripsi. Kompetensi dasar
aspek berbicara ini terintegrasi dengan aspek menyimak.

3) Hakikat Menulis Cerpen

Berkaitan dengan hakikat menulis cerpen, teori yang akan diuraikan pada
bagian kerangka teori ini, adalah:
a) Definisi Menulis
Menulis adalah bentuk komunikasi dua arah yang efektif untuk
mengkomunikasikan ide atau gagasannya meskipun tidak bertatapan langsung
dengan lawan bicara. (Zulaikhoh, 2009:5). Menulis merupakan salah satu dari
empat aspek keterampilan berbahasa. Valette (dalam Abdurrahman, 2003:151)
menyatakan diantara keempat keterampilan berbahasa, menulis merupakan
kemampuan berbahasa yang paling komplek. Menurut Tarigan (1983:21),
menulis atau mengarang adalah menurunkan atau melukiskan lambang-
lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang
sehingga orang lain dapat memahaminya. Gani (1999:7) juga mengatakan
bahwa menulis merupakan suatu proses penyampaian ide (gagasan), pikiran,
dan perasaan. Sementara Semi (1990:8) mengatakan menulis pada hakikatnya
adalah pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang-lambang
bahasa. Septiani (2007:1) mengatakan bahwa menulis merupakan suatu
kegiatan yang produktif dan ekspresif. Jadi dapat disimpulkan bahwa menulis
merupakan suatu kegiatan untuk menuangkan gagasan, ide, inspirasi, atau
buah pikiran ke dalam bentuk lambang-lambang grafis yang menggambarkan
suatu bahasa agar orang lain dapat memahaminya.

b) Tujuan Menulis

Semi (2003: 14-15) mengemukakan bahwa tujuan menulis secara umum


adalah sebagai berikut:
 Pertama, untuk menceritakan sesuatu agar orang lain tahu apa yang
dialami, diimpikan, dikhayalkan, dan dipikirkan.
 Kedua, untuk memberi petunjuk, maksudnya apabila seseorang
mengajar orang lain bagaimana mengerjakan sesuatu dengan tahapan
yang benar, maka dia telah memberi petunjuk atau pengarahan.
 Ketiga, untuk menjelaskan sesuatu pada pembaca sehingga
pengetahuan dan pemahaman pembaca bertambah.
 Keempat, untuk meyakinkan orang lain tentang pendapat atau
pandangannya.
 Kelima, untuk merangkum sesuatu.

c) Pengertian Cerpen

Hoerif (dalam Semi, 1988:34) mengemukakan, “Cerpen adalah karakter


yang dijabarkan lewat rentetan kejadian demi kejadian dengan satu persatu.
Kejadian itu bisa pengalaman atau penjelajah dan juga merupakan reaksi
mental terhadap lingkungan yang sering disebut orang dengan jiwa cerpen.
Semi (1988:34) menyatakan bahwa panjang-pendeknya ukuran fisik cerpen
tidak menjadi ukuran yang mutlak, tidak ditentukan bahwa cerpen harus
sekian halaman atau sekian kata. Lebih lanjut, dikatakan cerpen merupakan
bentuk sastra yang berdaulat penuh yang berdiri sendiri dan mutlak sebagai
karya sastra.
Selain memiliki satu peristiwa pokok, cerpen juga tidak menjelaskan latar
dan penokohan dalam ceritanya. Menurut Muhardi dan Hasanuddin, WS
(1992:11) bahwa cerpen cenderung tidak menjelaskan latar cerita yang
meliputi tempat, waktu, suasana, dan penanda kultur cerita, sehingga pembaca
tidak mendapat gambaran sempurna. Penokohan cerpen cenderung tidak jelas
juga, karena cerpen tidak mendeskripsikan keadaan fisik tokoh. Gambaran
keadaan fisik tokoh cenderung diinformasikan langsung kepada pembaca oleh
pengarang
Cerpen sebagai salah satu bentuk karya imajinasi dapat dibaca dalam
waktu yang singkat. Thahar (1999:9) menyatakan bahwa sesuai dengan
namanya, cerpen tentulah pendek. Jika dibaca, biasanya jalan peristiwa di
dalam cerpen lebih padat. Sementara latar maupun kilas baliknya disinggung
sambil lalu saja. Di dalam cerpen hanya ditemukan sebuah peristiwa yang
didukung oleh peristiwa-peristiwa kecil lainnya. Hal itu yang membuat cerpen
banyak digemari pembaca, karena tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
membacanya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa cerpen merupakan bentuk
fiksi yang lazimnya memiliki cerita yang menarik, hanya terdapat satu
peristiwa pokok, memiliki tokoh utama yang sedikit, dan keseluruhan cerita
membentuk kesan tunggal dan kesatuan bentuk, sehingga tidak ada bagian
yang tidak diperlukan. Cerpen merupakan karya sastra yang paling banyak
digemari, mudah, dan cepat dibaca.
d) Unsur-unsur Cerpen

Menurut Semi (1988:35), unsur-unsur dalam cerpen terdiri atas unsur


intrinsik dan unsur ekstrinsik yang membentuk cerita dalam karya fiksi. Unsur
ekstrinsik adalah segala macam unsur yang berada di luar suatu karya sastra
yang ikut mempengaruhi kehadiran karya sastra itu, misalnya faktor sosial,
ekonomi, politik, dan budaya. Sedangkan, unsur intrinsik adalah unsur
membentuk cerpen sebagai salah satu karya sastra seperti penokohan, latar,
alur, tema, sudut pandang, dan gaya bahasa. Rincian penjelasannya sebagai
berikut:
1) Penokohan/perwatakan

Semi (1988:36-39) mengatakan bahwa tokoh dan perwatakan mestinya


merupakan suatu struktur pula. Ia memiliki fisik dan mental yang
secara bersama-sama membentuk suatu totalitas prilaku yang
bersangkutan. Tokoh cerita biasanya mengemban suatu perwatakan
tertentu yang diberi bentuk dan isi oleh pengarang.
2) Plot/alur

Semi (1988:43) mengemukakan bahwa alur adalah struktur rangkaian


kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interrelasi
fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam
keseluruhan fiksi. Alur menyajikan deretan peristiwa-peristiwa kepada
pembaca, tidak hanya temporal tetapi dalam hubungan secara
kebetulan.

3) Latar

Latar merupakan penanda identitas permasalahan fiksi yang mulai


secara samar diperlihatkan alur atau penokohan (Muhardi dan
Hasanuddin, WS, 1992:30). Sedangkan Semi (1988:38) menyebutkan
bahwa latar adalah lingkungan tempat peristiwa terjadi termasuk di
dalamnya tempat atau ruangan yang diamati. Biasanya muncul pada
semua bagian atau penggalan cerita
4) Tema
Menurut Nurgiantoro (1994:70), “Tema adalah topik dalam pokok
pembicaraan dalam tulisan atau karya fiksi. Jadi tema tidak lain
merupakan suatu gagasan sentral dalam sebuah cerpen.
5) Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi dan penempatan diri pengarang dalam
ceritanya atau dari mana ia melihat peristiwa-peristiwa yang terdapat
dalam cerita itu (Nurgiantoro, 1994:72).
6) Gaya Bahasa
Atmazaki (2005:108) mengemukakan bahwa gaya bahasa dalam karya
naratif merupakan bentuk-bentuk ungkapan yang digunakan oleh
pengarang untuk menyampaikan ceritanya.
7) Amanat
Menurut Wiyanto (dalam Marta, 2009:15), “Amanat adalah unsur
pendidikan, terutama pendidikan moral, yang ingin disampaikan oleh
pengarang kepada pembaca lewat karya sastra yang ditulisnya. Unsur
pendidikan ini tidak dituliskan secara langsung. Pembaca baru dapat
mengetahui unsur pendidikannya setelah membaca seluruh karya
sastra.
e) Langkah-langkah Menulis Cerpen

Menurut Sumardjo (dalam Marta, 2009:16), “Menulis cerpen dapat


dilakukan melalui empat tahap, yaitu: 1) tahap persiapan, 2) tahap inkubasi, 3)
tahap inspirasi, dan 4) tahap penulisan. Pada tahap persiapan, penulis telah
menyadari apa yang akan dia tulis dan bagaimana menuliskannya. Timbulnya
gagasan menulis itu membantu penulis untuk segera memulai menulis atau
masih mengendapkannya. Tahap inkubasi berlangsung pada saat gagasan yang
telah timbul disimpan, dipikirkan matang-matang, dan ditunggu sampai waktu
yang tepat untuk menuliskannya. Tahap inspirasi adalah tahap dimana terjadi
desakan pengungkapan gagasan yang telah ditemukan, sehingga gagasan
tersebut mendapat pemecahan masalah. Tahap penulisan adalah tahapan
pengungkapan gagasan yang terdapat dalam pikiran penulis agar hal tersebut
tidak hilang atau terlupakan dari ingatan penulis. Dapat disimpulkan bahwa
menulis adalah salah satu kemampuan menulis kreatif mengharuskan penulis
untuk berpikir kreatif dan mengembangkan imajinasinya. Dalam menulis
cerpen harus memperhatikan struktur yang membangun cerita itu sendiri.

2.2 Strategi Copy the Master


Strategi copy the master berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah
model untuk ditiru. Model yang akan ditiru ini tidak hanya terbatas pada peniruan
lateral, namun ada tahap perbaikan. Tahap peniruan sampai dengan perbaikan
inilah yang menonjol dalam strategi ini. Pada dasarnya strategi ini menuntut
dilakukan latihan-latihan sesuai dengan model yang ditawarkan, yakni belajar
menulis artikel dengan model yang disukai dan dekat dengan calon penulis.
Pada dasarnya metode ini menuntut dilakukan latihan-latihan sesuai dengan
model yang ditawarkan (Marahimin, 2001) Dalam proses belajar mengajar,
media memiliki fungsi yang sangat penting. Secara umum fungsi media adalah
sebagai penyalur pesan. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar
yang dicapainya (Sudjana dan Rivai 2001:2). Selain itu, media pembelajaran
dapat menambah efektivitas komunikasi dan interaksi antara pengajar dan
pembelajar (Pranggawidagda 2002:145).
Dengan adanya media audio visual yang menampilkan gambar beserta
suaranya akan mempermudah siswa untuk menangkap informasi yang dibutuhkan
dalam mengembangkan inspirasi maupun gagasan yang akan dituangkan dalam
menulis sebuah cerpen. Selain itu proses belajar mengajar akan terasa lebih hidup
dan lebih menyenangkan dibandingkan dengan menggunakan media audio .
Pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan media audio kurang maksimal
digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen karena penggunaan media audio
hanya menampilkan sebuah suara yang kurang memaksimalkan potensi siswa
dalam menangkap informasi yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan
inspirasi dan ide-idenya yang akan digunakan untuk menulis sebuah cerpen.
Penelitian mengenai keterampilan menulis banyak dilakukan dengan
menawarkan metode/ media yang bermacam-macam sebagai upaya untuk
meningkatkan keterampilan menulis siswa. Terdapat penelitian-penelitian yang
relevan dengan penelitian ini. Setidaknya relevan dalam hal pemakaian metode,
media maupun desain penelitian. Pemakaian media dan metode pada setiap
penelitian tersebut desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian ini mendeskripsikan seberapa besar peningkatan hasil dan
proses pembelajaran menulis cerpen dengan strategi Strategi copy the
master melalui Media Audio Visual di kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way Bungur
Dampit melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat membuka wawasan bagi guru dalam mencari strategi alternatif
untuk meningkatkan pembelajaran menulis cerpen.

2.3 Penelitian yang Relevan


Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kemampuan menulis karangan
deskripsi telah dilakukan oleh sejumlah peneliti. Ada beberapa penelitian
terdahulu yang telah dilakukan, yaitu:
1. Susanti (2003) meneliti tentang tinjauan terhadap “Kemampuan Menulis
Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII SMP Negeri Kampung Dalam
Kabupaten Padang Pariaman.” Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
siswa kelas VIII SMP Negeri Kampung Dalam Padang Pariaman cukup
mampu menulis karangan deskripsi sugestif dengan gaya dan pemilihan
kata yang mampu menggugah perasaan;

2. Yusnidar (2005) meneliti Perbandingan Kemampuan Menulis Deskripsi


dengan Menggunakan Media Gambar dan Cerita Siswa Kelas V SD
Negeri 01 Padang Utara. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas V SD Negeri 01
Padang Utara dengan media gambar dan cerita berada pada nilai yang
cukup.

3. Marta (2009) dengan judul penelitiannya Peningkatan Kemampuan


Menulis Cerpen dengan Teknik Mind Map Siswa Kelas X SMA
Pembangunan Kopri UNP. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
secara keseluruhan rata-rata hasil observasi siklus I berada pada kualifikasi
kurang dan siklus II berada pada kualifikasi lebih dari cukup.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu. Pada
penelitian ini, penulis melakukan penelitian yang terkait dengan hubungan
kemampuan menyimak karangan deskripsi dengan kemampuan menulis cerpen
siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way Bungur . Aspek yang penulis teliti adalah
kemampuan menyimak karangan deskripsi, kemampuan siswa menulis cerpen,
serta bagaimana hubungan kedua kemampuan tersebut.

2.4 Kerangka Konseptual


Bentuk karangan ada lima, yaitu: deskripsi, eksposisi, persuasi,
argumentasi, dan narasi. Karangan deskripsi adalah tulisan yang berusaha
menghadirkan objek tersebut senyata mungkin seolah pembaca melihat langsung
objek, masalah, atau kejadian itu.

Untuk mengukur kemampuan menyimak karangan deskripsi siswa


dilakukan dengan tes objektif, dengan soal-soal yang sudah dilakukan uji coba
terlebih dahulu untuk memenuhi syarat-syarat valid, reliabel, dan praktis. Tes
kamampuan menulis cerpen adalah tes menulis. Pada tes tersebut, penulis
memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan idenya menjadi
sebuah cerpen, kemudian hasil karangan siswa dianalisis dari ciri-ciri karangan
deskripsi. Setelah itu, tes kemampuan menyimak siswa dihubungkan dengan hasil
tes kemampuan menulis karangan deskripsi siswa. Selanjutnya, dilihat apakah ada
hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut atau tidak.

BAB III
RANCANGAN PENELITIAN

3.1.Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Way Bungur


Kabupaten Lampung Timur. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu
pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Lama tindakan adalah 12 jam
pelajaran dengan 6 kali pertemuan yang terbagi menjadi 3 siklus masing-masing
siklus 2 kali pertemuan. Observer dalam penelitan ini adalah guru Bahasa
Indonesia SMP Negeri 1 Way Bungur yang bernama Maryanah,S.Pd yang
berperan sebagai Guru mitra.

3.2.Subjek Penelitian

Sampel pada penelitian kuantitatif dipilih dari suatu populasi sehingga dapat
digunakan untuk mengadakan generalisasi (Moleong, 2005:223) Subjek dalam
penelitian adalah siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way Bungur pada semester
genap tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri 40 siswa. Dipilih kelas VIII.1 karena
siswa kelas VIII.1 dalam kegiatan belajar mengajar di kelas VIII.1 tersebut belum
menggunakan media pengajaran.

3.3.Sumber Data

Sumber data penelitian adalah hasil kegiatan belajar mengajar, hasil kerja
siswa atau portoflio. Data utama yang diperoleh langsung dari siswa, jenis data
didapat adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu berupa data
hasil observasi siswa yang diambil setiap spertemuan. Aktivitas siswa yang
diobservasi meliputi:
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Menjawab pertanyaan guru
3. Bertanya kepada guru
4. Mengerjakan tugas latihan
5. Mencatat konsep

Data kuantitatif yaitu berupa data nilai post test siwa setiap pertemuan dan
hasil evaluasi siswa yang dilakukan diakhir setiap siklus. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan korelasional.
Pendekatan korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, dan
apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu
(Arikunto, 2002:239). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang
hubungan antara menyimak karangan deskripsi dengan menulis cerpen siswa
kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way Bungur

3.4.Teknik Pengumpulan Data

. Untuk mengukur variabel-variabel yang diteliti, peneliti menggunakan


alat ukur data sebagai berikut :
a. Lembar observer aktivitas belajar

Fungsinya untuk mengetahui aktivitas (positif) belajar siswa seperti :


memperhatikan guru menerangkan, bertanya pada guru, menjawab
pertanyaan dan bertanya kepada guru, mengerjakan latihan, aktif berdiskusi
dengan teman, merangkum konsep.

Tabel 2. Hasil Aktivitas Belajar Siswa Siklus


Kegiatan yang di
N amati K
Nama Siswa
o et
1 2 3 4 5

1
2

1 : Memperhatikan penjelasan guru


2 : Menjawab pertanyaan guru
3 : bertanya kepada guru
4 : Mengerjakan tugas latihan
5 : Mencatat konsep
b. Tes/Evaluasi

Post tes fungsinya adalah untuk melihat skor perolehan belajar dalam setiap siklus
pembelajaran. Dengan mengetahui jumlah perolehan skor pretes dan post tes
maka dapat diketahui penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan guru.

Tabel 3. Nilai post tes siswa

Nilai
N KK
Nama Siswa Post Ket
o M
tes
1
2
Jumlah
Rata-rata

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan data dengan cara


pengumpulan data, yaitu berupa nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia yang
diperoleh melalui post tes setiap pertemuan dari setiap siklus dan berupa data
lainnya yang bersumber dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia

3.5.Prosedur Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengacu pada model Kurt
Lewin (Aqip, 2006). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Adapun siklus
dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :
1. Perencanaan
Pada tahapan perencanaan meliputi : menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), menyiapkan buku paket, menyiapkan blanko
observasi dan blanko evaluasi.

2. Tindakan

Pada penelitian ini dilaksanakan kegiatan pembelajaran pada materi


memahami cerpenmenggunakan media AUDIO VISUAL. Tahapan ini
meliputi :
 Pendahuluan, yang termasuk dalam apersepsi, mengajukan pertanyaan
kepada siswa, menyampaikan dan indikator pembelajaran.

 Kegiatan Inti, termasuk dalam kegiatan inti meliputi : menjelaskan


tentang materi memahami cerpendengan menggunakan media AUDIO
VISUAL, meminta siswa untuk merangkum pelajaran, mengerjakan
LKS, melakukan tes tertulis.

 Penutup
Yang termasuk dalam penutup meliputi membahas soal yang sulit.
Melakukan diskusi dengan observer, menentukan langkah untuk
siklus II

3. Observasi

Yaitu mengawasi kegiatan yang sedang berlangsung, pengamatan


dilakukan oleh observer dengan mencatat semua peristiwa atau hal yang
terjadi di kelas penelitian, baik kinerja, situasi kelas, perilaku dan sikap
siswa, penyajian materi, serta penyerapan siswa terhadap materi yang
diberikan.

4. Refleksi

Termasuk kegiatan refleksi yaitu mengevaluasi hasil observasi,


menganalisis hasil pembelajaran. proses pembelajaran pada siklus I
dijadikan acuan untuk membuat rencana pembelajaran pada siklus II.
Dengan melakukan refleksi akan memberikan masukan yang perlu
diperbaiki dalam siklus II sehingga proses pembelajaran pada siklus II
akan labih baik dari pada proses pembelajaran pada siklus I.
Berikut gambar pelaksanaan PTK ini :

Identifikasi Masalah
Perencanaan

Refleksi Tindakan

Observasi

Perencanaan
Ulang

Refleksi

Observasi

Tindakan

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1. Profil Sekolah

1 Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Way Bungur


Kabupaten/Kota : Lampung Timur
Provinsi : Lampung
Nomor Statistik Sekolah : 201120404004
(NSS)
Nomor Induk Sekolah : 200021
(NIS)
NPSN : 10805922
Jenjang Akreditasi : B (Baik)/ tahun 2001
Tahun Berdiri : 2002
Tahun Beroperasi : 2002
Status Tanah : Hibah Masyarakat
Luas Tanah : 10.000 m2
:
2 Kepala Sekolah :
f) Nama Lengkap : Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
g) Pendidikan Terakhir : S3
h) Jurusan/ Prodi : Bahasa Indonesia
i) Nomor SK Kepala Sekolah : 821/1465/20/SK/2014
Tgl/Bl/Th : 19 September 2014
TMT : 19 September 2014

Tabel 5. Data Siswa 4 (empat tahun terakhir) siswa reguler :


Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kls. VII +
T VIII + IX)
hn J J J J J J
S R
Pelajaran ml umlah ml umlah ml umlah
iswa ombel
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel

2 1 1 1 41 1
4 4 3
010/2011 48 53 14 5 1
2 1 1 1 41 1
3 4 4
011/2012 18 46 50 5 1
2 1 1 1 39 1
4 3 4
012/2013 36 08 46 0 1
2 1 1 1 46 1
5 4 4
013/2014 63 63 36 2 3

Tabel 6. Data Kebutuhan Guru Menurut Mata Pelajaran Yan

Diajarkan :

Yang Ada
N Mata Ke K Kek
o Pelajaran butuhan G G T elebihan urangan
T TT otal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PKn 2 1 - 1 - 1
Pendidikan
2
Agama
a) Islam 1 1 - 1 - -
b) Protestan 1 - - - - -
c) Katolik - - - - - -
d) Hindu 1 - 1 1 - -
e) Budha - - - - - -
Bahasa
3 3 4 - 4 1 -
Indonesia
Bahasa
4 2 2 - 2 - -
Inggris
5 IPS 3 5 - 5 2 -
Pendidikan
6 2 2 - 2 - -
Jasmani
7 Matematika 3 2 - 2 - 1
8 IPA 3 3 - 3 - -
Pendidikan
9 1 1 - 1 - 1
Seni/KTK
1
BP/ BK 2 1 - 1 - 1
0
1 Bahasa
1 - - - - 1
1 Lampung
1
TinKom 1 - 1 1 - -
2
2 2
JUMLAH 26 2 3 5
5 6

4.2.Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus


dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pelaku tindakan adalah penelitian
sedangkan observator adalah guru Bahasa Indonesia. Waktu yang digunakan
selama proses pembelajaran adalah 2 x 40 menit untuk setiap kali pertemuan

1. Siklus I

a. Pertemuan Pertama

i. Perencanaan

Siklus I merupakan pemberlakuan awal penelitian dengan strategi copy the


master melalui media audio visual. Tindakan siklus ini dilakukan sebagai
upaya untuk memperbaiki dan memecahkan masalah yang muncul pada
pratindakan. Tahap ini dimulai dengan refleksi awal. Kegiatan yang dilakukan
berupa renungan atau pemikiran hasil dengan guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way Bungur . Kegiatan dilanjutkan
dengan perencanaan pembelajaran yang dilakukan sebagai upaya
memecahkan segala permasalahan yang dilakukan yang telah ditemukan pada
refleksi awal, dan segala hal yang perlu dilakukan pada tahap tindakan.
Dengan adanya perencanaan, tindakan pembelajaran yang dilakukan akan
lebih terarah dan sistematis Pada siklus I dikembangkan proses mulai dari
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi.
Waktu yang diperlukan dalam pembelajaran ini berdasarkan silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang direncanakan peneliti
sebelum melaksanaan kegiatan pembelajaran. Untuk mengawali siklus I,
perencanaan tindakan yang peneliti lakukan adalah menyiapkan alat dan bahan
pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal pre tes
dan post tes yang telah diukur kevalidannya dan diuji reliabilitasnya, media
Audio visual, buku paket dan alat yang digunakan untuk mengajar dan lembar
observasi untuk pengamatan kegiatan belajar mengajar.

ii. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 3 x


pertemuan dengan pokok bahasan penulisan teks cerpen Pertemuan pertama
pada hari selasa 15 September 2014 dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x
40 menit) dengan sub pokok bahasan menyusun pokok-pokok berita.
A. Pendahuluan

1. Guru mengarahkan siswa kearah pembelajaran dengan memeriksa


kehadiran siswa
2. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang
cerpen yang pernah dibaca oleh siswa.

B. Kegiatan Inti

1. Guru menyiapkan media audio visual dan membuka bahan untuk materi
pelajaran yang akan diberikan.
2. Guru menjelaskan materi cerpen kepada siswa dan siswa
memperhatikan penjelasan guru
3. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang cerpen yang pernah dibaca
dan disukainya.
4. Guru menjelaskan langkah-langkah menulis cerpen dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen
5. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat sebuah cerpen
6. Siswa menulis cerpen dengan memperhatikan contoh cerpen yang
diberikan guru
7. Siswa berdiskusi untuk menyunting cerpen yang telah dibuat dengan
panduan rubrik yang telah disiapkan oleh guru
8. Guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan cerpen yang telah
dibuat dan yang lain mengamati dengan panduan yang ada dibuku siswa
9. Guru dan siswa mendiskusikan dan menanggapi kelebihan dan
kekurangan yang terjadi pada pembacaan cerpen yang dilakukan siswa

C. Penutup

 Guru memberikan kesimpulan materi yang telah disajikan

iii. Observasi dan Evaluasi

a. Observasi

Hasil observasi aktivitas pada siklus I pertemuan 1 dapat


dinyatakan dalam bentuk persentase menunjukkan bahwa aktivitas positif
siswa belum memperlihatkan hasil yang diharapkan sesuai indikator
keberhasilan yang dikemukakan oleh Nurkancana (1986). Beberapa aspek
yang belum memenuhi indikator keberhasilan selama proses pembelajaran
berlangsung adalah memperhatikan penjelasan guru 30 siswa dengan
persentase 75% , menjawab pertanyaan guru 8 siswa dengan persentase
20%, bertanya kepada guru 2 siswa dengan persentase 5%, mengerjakan
latihan 33 siswa dengan persentase 100%, mencatat dan merangkum
konsep 25 siswa dengan persentase 80%.

b. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar pada siklus I pertemuan 1


didasarkan pada kemampuan kognitif siswa.

Tabel 7. Nilai Siswa Siklus I Pertemuan 1


N KK Nil
Nama Siswa Ket
o M ai
1 Alifa Azzahra 70 70 Tuntas
70 Belum
2 50
Amalia Putri Tuntas
70 Belum
3 40
Ani Rosidah Tuntas
4 Apriza Bagus Saputra 70 70 Tuntas
5 Bella Anggarawati 70 70 Tuntas
70 Belum
6 50
Dinda Rantika Ratu Tuntas
7 Dwi Melia Suraji 70 80 Tuntas
70 Belum
8 50
Eko Sulistyo Hadi Tuntas
9 Elok Dwi Yiliana 70 80 Tuntas
1 70 Belum
40
0 Elsa Pramtika Tuntas
1 70 Belum
60
1 Erika Safitri Tuntas
1 Gabriella Lisye 70 Tuntas
70
2 Cahaya
1 70 Belum
60
3 Irma Suryani Tuntas
1 Jihan Ibtisam Al- 70 Tuntas
80
4 Ustadzi
1 Kadek Vina 70 Belum
50
5 Virgayani Tuntas
1 Komang Galuh Titha 70 Tuntas
70
6 Septiyana
1 70 Belum
40
7 Linta Salsabila Tuntas
1 70 Belum
60
8 Lusi Aulia Jati Tuntas
1 M. Zidam Sabili 70 50 Belum
9 Tuntas
2 70 Tuntas
80
0 Mardiana Setiawati
2 70 Tuntas
70
1 Maria Ainun Nazar
2 70 Tuntas
70
2 Meri Tri Jayanti
2 70 Tuntas
70
3 Mita Ardelia
2 Muhammad Fisal 70 Belum
30
4 Rafli Tuntas
2 70 Tuntas
70
5 Muhtofa
2 70 Tuntas
70
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia 70 Belum
50
7 Novaniar Tuntas
2 Ni Nyoman Putri 70 Tuntas
70
8 Armeliasari
2 70 Tuntas
90
9 Novi Indria Sari
3 Nyoman Agus 70 Tuntas
70
0 Prayoga
3 Putri Angguning Dian 70 Tuntas
70
1 Pahmi
3 70 Belum
60
2 Qowimatur Rohmah Tuntas
3 70 Tuntas
70
3 Retni Armelia Tyas
252
Jumlah
0
Rata-rata 63

Tabel 13. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1


N Ukuran
Indikator
o Nilai
1 Skor rata-rata 63
2 Skor maksimal 90
3 Skor minimal 30
57,50%
5
Tingkat ketuntasan (23)

Guru Mata Pelajaran


Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 196509129 198803 2 002

Tingkat kemampuan hasil belajar siswa diukur dari tingkat


ketuntasan pada saat penilaian cerpen. Tingkat ketuntasan pada siklus I
pertemuan 1 57,50%. Belum berhasil sesuai dengan target yang
diharapkan yaitu > 75 %.
iv. Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan evaluasi pda


pertemuan 1 siklus I selanjutnya guru mitra dan peneliti melakukan refleksi
dengan hasil sebagai berikut:
 Dalam menjelaskan guru masih belum menguasai materi secara
keseluruhan
 Guru belum memanfaatkan audio visual dengan baik
 Materi yang disajikan oleh guru harus lebih baik untuk menarik minat
siswa
 Masih ada siswa yang belum memperhatikan guru dengan baik
sehingga guru harus lebih baik dalam mengelola pembelajaran
 Dalam bertanya guru harus lebih merata sehingga siswa yang
menjawab lebih banyak
 Guru harus lebih banyak membimbing siswa untuk bertanya.

b. Pertemuan 2

i. Perencanaan Tindakan

Pertemuan kedua siklus I merupakan tindak lanjut dari


evaluasi pada siklus I pertemuan I, sehingga ada beberapa perbaikan pada
pelaksanaan tindakan. Untuk pelaksanaan kegiatan pada pertemuan 2 lebih
difokuskan dalam motivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran,
yaitu dengan cara memberikan skor tambahan nilai untuk siswa yang aktif
dalam proses pembelajaran terutama jika siswa sering menjawab
pertanyaan guru dengan benar. Perencanaan tindakan yang peneliti
lakukan adalah menyiapkan alat dan bahan pembelajaran yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal post tes yang telah diukur
kevalidannya dan diuji reliabilitasnya, media audio visual, buku paket dan
alat yang digunakan untuk mengajar dan lembar observasi untuk
pengamatan kegiatan belajar mengajar.

ii. Pelaksanaan Tidakan


Pertemuan pertama hari selasa, 22 September 2014
dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 40 menit) dengan sub pokok
bahasan menngungkap kembali isi berita.
A. Pendahuluan

1. Guru mengarahkan siswa kearah pembelajaran dengan memeriksa


kehadiran siswa
2. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang
cerpen yang pernah dibaca oleh siswa.

B. Kegiatan Inti

1. Guru menyiapkan media audio visual dan membuka bahan untuk materi
pelajaran yang akan diberikan.
2. Guru menjelaskan materi cerpen kepada siswa dan siswa
memperhatikan penjelasan guru
3. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang cerpen yang pernah dibaca
dan disukainya.
4. Guru menjelaskan langkah-langkah menulis cerpen dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen
5. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat sebuah cerpen
6. Siswa menulis cerpen dengan memperhatikan contoh cerpen yang
diberikan guru
7. Siswa berdiskusi untuk menyunting cerpen yang telah dibuat dengan
panduan rubrik yang telah disiapkan oleh guru
8. Guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan cerpen yang telah
dibuat dan yang lain mengamati dengan panduan yang ada dibuku siswa
9. Guru dan siswa mendiskusikan dan menanggapi kelebihan dan
kekurangan yang terjadi pada pembacaan cerpen yang dilakukan siswa

C. Penutup

 Guru memberikan kesimpulan materi yang telah disajikan

iii. Observasi dan Evaluasi

a. Observasi
Hasil, observasi aktivitas pada siklus I pertemuan 2
dapat dinyatakan dalam bentuk persentase sebagai berikut :
Dari data diatas menunjukkan bahwa aktivitas
positif siswa belum memperlihatkan hasil yang diharapkan sesuai
indikator keberhasilan yang dikemukakan oleh Nurkancana (1986).
Beberapa aspek yang belum memenuhi indikator keberhasilan selama
proses pembelajaran berlangsung adalah memperhatikan penjelasan guru
25 siswa dengan persentase 80% , menjawab pertanyaan guru 12 siswa
dengan persentase 30%, bertanya kepada guru 6 siswa dengan persentase
15%, mengerjakan latihan 33 siswa dengan persentase 100%, mencatat
dan merangkum konsep 25 siswa dengan persentase 80%

b. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar pada siklus I pertemuan 2


didasarkan pada kemampuan kognitif siswa.
Tabel 14. Nilai Siswa Siklus I Pertemuan 2
N K Nil
Nama Siswa Ket
o KM ai
1 Alifa Azzahra 70 70 Tuntas
2 Amalia Putri 70 80 Tuntas
3 Ani Rosidah 70 70 Tuntas
Apriza Bagus 70 Tuntas
4 70
Saputra
5 Bella Anggarawati 70 70 Tuntas
6 Dinda Rantika Ratu 70 70 Tuntas
7 Dwi Melia Suraji 70 70 Tuntas
70 Belum
8 50
Eko Sulistyo Hadi Tuntas
9 Elok Dwi Yiliana 70 70 Tuntas
1 70 Belum
60
0 Elsa Pramtika Tuntas
1 70 Tuntas
70
1 Erika Safitri
1 Gabriella Lisye 70 Tuntas
80
2 Cahaya
1 70 Belum
50
3 Irma Suryani Tuntas
1 Jihan Ibtisam Al- 70 Tuntas
80
4 Ustadzi
1 Kadek Vina 70 Tuntas
80
5 Virgayani
1 Komang Galuh 70 Tuntas
70
6 Titha Septiyana
1 Linta Salsabila 70 40 Belum
7 Tuntas
1 70 Belum
60
8 Lusi Aulia Jati Tuntas
1 70 Belum
60
9 M. Zidam Sabili Tuntas
2 70 Tuntas
70
0 Mardiana Setiawati
2 70 Tuntas
70
1 Maria Ainun Nazar
2 70 Tuntas
70
2 Meri Tri Jayanti
2 70 Tuntas
70
3 Mita Ardelia
2 Muhammad Fisal 70 Belum
40
4 Rafli Tuntas
2 70 Tuntas
70
5 Muhtofa
2 Mutiara Puspa 70 Tuntas
70
6 Garini
2 Ni Ketut Sanistia 70 Belum
60
7 Novaniar Tuntas
2 Ni Nyoman Putri 70 Tuntas
70
8 Armeliasari
2 70 Tuntas
90
9 Novi Indria Sari
3 Nyoman Agus 70 Tuntas
70
0 Prayoga
3 Putri Angguning 70 Tuntas
70
1 Dian Pahmi
3 70 Belum
60
2 Qowimatur Rohmah Tuntas
3 70 Tuntas
70
3 Retni Armelia Tyas
220
Jumlah
0
67,
Rata-rata
5

Tabel 15. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Petemuan 2


N Ukuran
Indikator
o Nilai
1 Skor rata-rata 67,5
2 Skor maksimal 90
3 Skor minimal 40
5 Tingkat ketuntasan 70%

Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 196509129 198803 2 002

Tingkat kemampuan hasil belajar siswa diukur dari


tingkat ketuntasan pada saat penilaian cerpen. Tingkat ketuntasan pada
siklus I pertemuan 2 adalah 70%. Belum berhasil sesuai dengan target
yang diharapkan yaitu > 75 %.
iv. Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan evaluasi


pda pertemuan 2 siklus I selanjutnya guru mitra dan peneliti melakukan
refleksi dengan hasil sebagai berikut:
1. Guru sudah lebih baik dalam menjelaskan materi
2. Guru sudah lebih baik dalam memanfaatkan audio visual
3. Materi yang disajikan oleh guru harus lebih baik untuk menarik minat
siswa
4. Masih ada beberapa siswa yang belum memperhatikan guru dengan
baik sehingga guru harus lebih baik dalam mengelola pembelajaran
5. Dalam bertanya guru harus lebih merata sehingga siswa yang
menjawab lebih banyak walaupun yang bertanya sudah meningkat
6. Guru harus lebih banyak membimbing siswa untuk bertanya.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 September 2014.


Pada pertemuan ketiga dilaksanakan tes evaluasi siklus I. Hasil yang diperoleh
siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 16. Hasil Tes Evaluasi Siswa Siklus I
Nil
N K
Nama Siswa ai Ket
o KM
Tes
1 Alifa Azzahra 70 70 Tuntas
2 Amalia Putri 70 80 Tuntas
3 Ani Rosidah 70 70 Tuntas
Apriza Bagus 70 Tuntas
4 70
Saputra
5 Bella Anggarawati 70 75 Tuntas
6 Dinda Rantika Ratu 70 70 Tuntas
7 Dwi Melia Suraji 70 75 Tuntas
70 Belum
8 55
Eko Sulistyo Hadi Tuntas
9 Elok Dwi Yiliana 70 70 Tuntas
1 70 Belum
65
0 Elsa Pramtika Tuntas
1 70 Tuntas
70
1 Erika Safitri
1 Gabriella Lisye 70 Tuntas
80
2 Cahaya
1 70 Belum
55 Tuntas
3 Irma Suryani
1 Jihan Ibtisam Al- 70 Tuntas
80
4 Ustadzi
1 Kadek Vina 70 Tuntas
75
5 Virgayani
1 Komang Galuh 70 Tuntas
70
6 Titha Septiyana
1 70 Belum
40
7 Linta Salsabila Tuntas
1 70 Belum
60
8 Lusi Aulia Jati Tuntas
1 70 Belum
60
9 M. Zidam Sabili Tuntas
2 70 Belum
65
0 Mardiana Setiawati Tuntas
2 70 Tuntas
70
1 Maria Ainun Nazar
2 70 Belum
65 Tuntas
2 Meri Tri Jayanti
2 70 Tuntas
70
3 Mita Ardelia
2 Muhammad Fisal 70 Belum
45 Tuntas
4 Rafli
2 70 Tuntas
70
5 Muhtofa
2 Mutiara Puspa 70 Tuntas
70
6 Garini
2 Ni Ketut Sanistia 70 Belum
60 Tuntas
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri 70 Tuntas
70
8 Armeliasari
2 Novi Indria Sari 70 95 Tuntas
9
3 Nyoman Agus 70 Tuntas
70
0 Prayoga
3 Putri Angguning 70 Tuntas
70
1 Dian Pahmi
3 70 Belum
65 Tuntas
2 Qowimatur Rohmah
3 70 Tuntas
70
3 Retni Armelia Tyas
230
Jumlah
0
Rata-rata 68
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 196509129 198803 2 002

Rata-rata yang diperoleh siswa adalah 68 dengan siswa yang tuntas sebanyak
67,5% atau 27 siswa.

2. Siklus II

a. Pertemua Pertama

i. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran yang pada siklus I dengan


tiga kali pertemuan belum mencapai hasil yang diinginkan. Siklus II
merupakan tindak lanjut dari evaluasi pada siklus I pertemuan 2, sehingga
ada beberapa perbaikan pada pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan
yang peneliti lakukan adalah menyiapkan alat dan bahan pembelajaran
yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal post tes yang telah
diukur kevalidannya dan diuji reliabilitasnya, media audio visual, buku
paket dan alat yang digunakan untuk mengajar dan lembar observasi untuk
pengamatan kegiatan belajar mengajar.

ii. Pelaksanaan Tidakan

Pertemuan pertama hari September, 13 Oktober


2014 dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 40 menit) dengan sub
pokok bahasan menyatakan persetujuan dan sanggahan.
A. Pendahuluan
1. Guru mengarahkan siswa kearah pembelajaran dengan memeriksa
kehadiran siswa
2. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang
pelajaran minggu sebelumnya

B. Kegiatan Inti

1. Guru menyiapkan media audio visual yang telah dihidupkan dan


membuka bahan untuk materi pelajaran yang akan diberikan.
2. Guru menjelaskan materi tentang Menyampaikan persetujuan dan
sanggahan kepada siswa dengan menggunakan audio visual dan
siswa memperhatikan penjelasan guru dengan melihat layar yang
memaparkan materi pelajaran
3. Guru memberikan contoh kepada siswa dengan memberikan
pertanyaan kemudian meminta persetujuan siswa dan menanyakan
apakah ada yang bisa menyanggah
4. Guru melakukan tanya jawab tentang materi pelajaran.
5. Guru menayangkan sebuah diskusi yang diambil dari tayangan film
Laskar Pelangi.
6. Guru menjelaskan langkah-langkah menulis cerpen dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen
7. Guru memberikan tugas persetujuan atau sanggahan yang dapat
diberikan siswa dengan melihat tayangan yang disajikan guru
kemudian menuliskannya dalam bentuk cerpen
8. Guru mengarahkan siswa untuk dapat menemukan ide cerita dan
merumuskannya ke dalam tema yang sudah ada dalam film yang
telah diputarkan
9. Siswa diarahkan untuk menentukan siapa tokoh utamanya, apa
masalahnya, siapa tokoh antagonisnya, bagaimana latarnya dari
mana awal ceritanya, dan bagaimana cerita ditutup
10. Berdasarkan kerangka cerpen yang telah dibuat, siswa
mengembangkannya menjadi cerpen menjadi cerpen
11. Beberapa siswa membacakan hasil penulisan cerpen di depan kelas
12. Guru dan siswa mendiskusikan dan menanggapi kelebihan dan
kekurangan dari siswa yang presentasi
C. Penutup

 Guru memberikan kesimpulan materi yang telah disajikan

iii. Observasi dan Evaluasi

a. Observasi

Hasil, observasi aktivitas pada siklus II pertemuan 1


dapat dinyatakan dalam bentuk persentase menunjukkan bahwa aktivitas
positif siswa belum memperlihatkan hasil yang diharapkan sesuai
indikator keberhasilan yang dikemukakan oleh Nurkancana (1986).
Beberapa aspek yang belum memenuhi indikator keberhasilan selama
proses pembelajaran berlangsung adalah memperhatikan penjelasan guru
25 siswa dengan persentase 80% , menjawab pertanyaan guru 16 siswa
dengan persentase 40%, bertanya kepada guru 10 siswa dengan persentase
25%, mengerjakan latihan 33 siswa dengan persentase 100%, mencatat
dan merangkum konsep 34 siswa dengan persentase 85%.

b. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar pada siklus II pertemuan 1


didasarkan pada kemampuan kognitif siswa.
Tabel 16. Nilai Siswa Siklus II Pertemuan 1
N K
Nama Siswa Nilai Ket
o KM
7 Tuntas
1 70
Alifa Azzahra 0
7 Tuntas
2 90
Amalia Putri 0
7 Tuntas
3 70
Ani Rosidah 0
Apriza Bagus 7 Tuntas
4 70
Saputra 0
7 Tuntas
5 70
Bella Anggarawati 0
7 Tuntas
6 70
Dinda Rantika Ratu 0
7 Tuntas
7 80
Dwi Melia Suraji 0
7 Belum
8
0 60
Eko Sulistyo Hadi Tuntas
7 Tuntas
9 70
Elok Dwi Yiliana 0
1 7 Tuntas
80
0 Elsa Pramtika 0
1 7 Tuntas
80
1 Erika Safitri 0
1 Gabriella Lisye 7 Tuntas
80
2 Cahaya 0
1 7 Tuntas
70
3 Irma Suryani 0
1 Jihan Ibtisam Al- 7 Tuntas
80
4 Ustadzi 0
1 Kadek Vina 7 Tuntas
80
5 Virgayani 0
1 Komang Galuh 7 Tuntas
70
6 Titha Septiyana 0
1 7 Belum
40
7 Linta Salsabila 0 Tuntas
1 7 Belum
60
8 Lusi Aulia Jati 0 Tuntas
1 7 Tuntas
70
9 M. Zidam Sabili 0
2 7 Tuntas
70
0 Mardiana Setiawati 0
2 7 Tuntas
80
1 Maria Ainun Nazar 0
2 7 Tuntas
70
2 Meri Tri Jayanti 0
2 7 Tuntas
70
3 Mita Ardelia 0
2 Muhammad Fisal 7 Belum
60
4 Rafli 0 Tuntas
2 7 Belum
60
5 Muhtofa 0 Tuntas
2 Mutiara Puspa 7 Belum
60
6 Garini 0 Tuntas
2 Ni Ketut Sanistia 7 Belum
60
7 Novaniar 0 Tuntas
2 Ni Nyoman Putri 7 Tuntas
70
8 Armeliasari 0
2 7 Tuntas
90
9 Novi Indria Sari 0
3 Nyoman Agus 7 Tuntas
90
0 Prayoga 0
3 Putri Angguning 7 Tuntas
70
1 Dian Pahmi 0
3 7 Belum
0 60
2 Qowimatur Rohmah Tuntas
3 Retni Armelia Tyas 7 70 Tuntas
3 0
240
Jumlah
0
70,2
Rata-rata
5

Tabel 17. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 1


N Ukuran
Indikator
o Nilai
1 Skor rata-rata 70,25
2 Skor maksimal 100
3 Skor minimal 40
5 Tingkat ketuntasan 72,5%

Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 196509129 198803 2 002
Tingkat kemampuan hasil belajar siswa diukur dari tingkat ketuntasan pada
saat penilaian cerpen. Tingkat ketuntasan pada siklus II pertemuan 1 72,5%.
Belum berhasil sesuai dengan target yang diharapkan yaitu > 75 %.

iv. Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan evaluasi pda


pertemuan 2 siklus I selanjutnya guru mitra dan peneliti melakukan
refleksi dengan hasil sebagai berikut:
1. Guru sudah baik dalam menjelaskan materi
2. Guru lebih baik dalam memanfaatkan audio visual
3. Materi yang disajikan oleh guru sudah baik untuk menarik minat siswa
4. Masih ada beberapa siswa yang belum memperhatikan guru dengan
baik sehingga guru harus lebih baik dalam mengelola pembelajaran
5. Dalam bertanya guru harus lebih merata sehingga siswa yang
menjawab lebih banyak walaupun yang bertanya sudah meningkat
6. Guru harus lebih banyak membimbing siswa untuk bertanya.
7. Hampir seluruh siswa sudah merangkum materi
a. Pertemua Kedua

i. Perencanaan Tindakan

Siklus II merupakan tindak lanjut dari evaluasi pada siklus II pertemuan 1,


sehingga ada beberapa perbaikan pada pelaksanaan tindakan.
Perencanaan tindakan yang peneliti lakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal
post tes yang telah diukur kevalidannya dan diuji reliabilitasnya, media
audio visual, buku paket dan alat yang digunakan untuk mengajar dan
lembar observasi untuk pengamatan kegiatan belajar mengajar.
ii. Pelaksanaan Tidakan

Pertemuan pertama hari selasa, 20 Oktober 2014 dilaksanakan selama 2


jam pelajaran (2 x 40 menit) dengan sub pokok bahasan membawakan
acara.
A. Pendahuluan

1. Guru mengarahkan siswa kearah pembelajaran dengan memeriksa


kehadiran siswa
2. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang
pelajaran minggu sebelumnya

B. Kegiatan Inti

1. Guru menyiapkan media audio visual yang telah dihidupkan dan


membuka bahan untuk materi pelajaran yang akan diberikan.
2. Guru menjelaskan materi tentang Menyampaikan persetujuan dan
sanggahan kepada siswa dengan menggunakan audio visual dan
siswa memperhatikan penjelasan guru dengan melihat layar yang
memaparkan materi pelajaran
3. Guru memberikan contoh kepada siswa dengan memberikan
pertanyaan kemudian meminta persetujuan siswa dan menanyakan
apakah ada yang bisa menyanggah
4. Guru melakukan tanya jawab tentang materi pelajaran.
5. Guru menayangkan sebuah diskusi yang diambil dari tayangan film
Laskar Pelangi.
6. Guru menjelaskan langkah-langkah menulis cerpen dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen
7. Guru memberikan tugas persetujuan atau sanggahan yang dapat
diberikan siswa dengan melihat tayangan yang disajikan guru
kemudian menuliskannya dalam bentuk cerpen
8. Guru mengarahkan siswa untuk dapat menemukan ide cerita dan
merumuskannya ke dalam tema yang sudah ada dalam film yang
telah diputarkan
9. Siswa diarahkan untuk menentukan siapa tokoh utamanya, apa
masalahnya, siapa tokoh antagonisnya, bagaimana latarnya dari
mana awal ceritanya, dan bagaimana cerita ditutup
10. Berdasarkan kerangka cerpen yang telah dibuat, siswa
mengembangkannya menjadi cerpen menjadi cerpen
11. Beberapa siswa membacakan hasil penulisan cerpen di depan kelas
12. Guru dan siswa mendiskusikan dan menanggapi kelebihan dan
kekurangan dari siswa yang presentasi
C. Penutup

 Guru memberikan kesimpulan materi yang telah disajikan

iii. Observasi dan Evaluasi

a. Observasi

Hasil, observasi aktivitas pada siklus II pertemuan 2 dapat dinyatakan


dalam bentuk persentase menunjukkan bahwa aktivitas positif siswa belum
memperlihatkan hasil yang diharapkan sesuai indikator keberhasilan yang
dikemukakan oleh Nurkancana (1986). Beberapa aspek yang belum
memenuhi indikator keberhasilan selama proses pembelajaran berlangsung
adalah memperhatikan penjelasan guru 29 siswa dengan persentase 90% ,
menjawab pertanyaan guru 24 siswa dengan persentase 60%, bertanya
kepada guru 19 siswa dengan persentase 47,5%, mengerjakan latihan 33
siswa dengan persentase 100%, mencatat dan merangkum konsep 33 siswa
dengan persentase 100%.

b. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar pada siklus II pertemuan 2 didasarkan pada


kemampuan kognitif siswa.
Tabel 18. Nilai Post Tes Siswa Siklus II Pertemuan 2
N K Nila
Nama Siswa Ket
o KM i
1 Alifa Azzahra 70 70 Tuntas
2 Amalia Putri 70 90 Tuntas
3 Ani Rosidah 70 70 Tuntas
Apriza Bagus 70 Tuntas
4 70
Saputra
5 Bella Anggarawati 70 70 Tuntas
6 Dinda Rantika Ratu 70 70 Tuntas
7 Dwi Melia Suraji 70 80 Tuntas
70 Belum
8 60
Eko Sulistyo Hadi Tuntas
9 Elok Dwi Yiliana 70 70 Tuntas
1 70 Tuntas
80
0 Elsa Pramtika
1 70 Tuntas
80
1 Erika Safitri
1 Gabriella Lisye 70 Tuntas
80
2 Cahaya
1 70 Tuntas
70
3 Irma Suryani
1 Jihan Ibtisam Al- 70 Tuntas
80
4 Ustadzi
1 Kadek Vina 70 Tuntas
80
5 Virgayani
1 Komang Galuh 70 Tuntas
70
6 Titha Septiyana
1 70 Belum
50
7 Linta Salsabila Tuntas
1 70 Belum
60
8 Lusi Aulia Jati Tuntas
1 70 Tuntas
70
9 M. Zidam Sabili
2 70 Tuntas
70
0 Mardiana Setiawati
2 70 Tuntas
80
1 Maria Ainun Nazar
2 70 Tuntas
70
2 Meri Tri Jayanti
2 70 Tuntas
70
3 Mita Ardelia
2 Muhammad Fisal 70 Belum
60
4 Rafli Tuntas
2 70 Belum
60
5 Muhtofa Tuntas
2 Mutiara Puspa 70 Tuntas
80
6 Garini
2 Ni Ketut Sanistia 70 Tuntas
80
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri 70 Tuntas
70
8 Armeliasari
2 70 Tuntas
90
9 Novi Indria Sari
3 Nyoman Agus 70 Tuntas
90
0 Prayoga
3 Putri Angguning 70 Tuntas
70
1 Dian Pahmi
3 70 Belum
60
2 Qowimatur Rohmah Tuntas
3 70 Tuntas
70
3 Retni Armelia Tyas
Jumlah 2490
72,2
Rata-rata
5

Tabel 19. Hasil belajar siswa pada siklus II petemuan 2


N Ukuran
Indikator
o Post tes
1 Skor rata-rata 72,25
2 Skor maksimal 100
3 Skor minimal 50
5 Tingkat ketuntasan 82,5%

Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 196509129 198803 2 002

Tingkat kemampuan hasil belajar siswa diukur dari tingkat ketuntasan


pada saat penilaian. Tingkat ketuntasan pada siklus II pertemuan 2
82,25%. Sudah berhasil sesuai dengan target yang diharapkan yaitu > 75
%.

iv. Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan evaluasi pda pertemuan 2


siklus II selanjutnya guru mitra dan peneliti melakukan refleksi dengan
hasil sebagai berikut:
1. Guru sudah sangat baik dalam menjelaskan materi
2. Guru sangat baik dalam memanfaatkan audio visual
3. Materi yang disajikan oleh guru sudah baik untuk menarik minat siswa
4. Masih ada siswa siswa yang belum memperhatikan guru dengan baik
namun sudah dapat mewakili suasanan pembelajaran yang kondusif
5. Dalam bertanya guru sudah baik sehingga sebagian besar siswa dapat
aktif menjawab
6. Seluruh siswa sudah terlihat merangkum materi

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari selasa tanggal 27 Oktober 2014.


Pada pertemuan ketiga dilaksanakan tes evaluasi siklus II. Hasil yang diperoleh
siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 20 . Hasil Tes Evaluasi Siswa Siklus II
Nil
N K
Nama Siswa ai Ket
o KM
Tes
7 Tuntas
1 85
Alifa Azzahra 0
7 Tuntas
2 80
Amalia Putri 0
7 Tuntas
3 80
Ani Rosidah 0
Apriza Bagus 7 Tuntas
4 70
Saputra 0
7 Tuntas
5 75
Bella Anggarawati 0
7 Tuntas
6 80
Dinda Rantika Ratu 0
7 Tuntas
7 75
Dwi Melia Suraji 0
7 Tuntas
8 75
Eko Sulistyo Hadi 0
9 Elok Dwi Yiliana 7 70 Tuntas
0
1 7 Tuntas
75
0 Elsa Pramtika 0
1 7 Tuntas
70
1 Erika Safitri 0
1 Gabriella Lisye 7 Tuntas
80
2 Cahaya 0
1 7 Tuntas
75
3 Irma Suryani 0
1 Jihan Ibtisam Al- 7 Tuntas
90
4 Ustadzi 0
1 Kadek Vina 7 Tuntas
75
5 Virgayani 0
1 Komang Galuh 7 Tuntas
70
6 Titha Septiyana 0
1 7 Belum
60 Tuntas
7 Linta Salsabila 0
1 7 Tuntas
75
8 Lusi Aulia Jati 0
1 7 Belum
60
9 M. Zidam Sabili 0 Tuntas
2 7 Belum
65
0 Mardiana Setiawati 0 Tuntas
2 7 Tuntas
70
1 Maria Ainun Nazar 0
2 7 Belum
65 Tuntas
2 Meri Tri Jayanti 0
2 7 Tuntas
70
3 Mita Ardelia 0
2 Muhammad Fisal 7 Tuntas
70
4 Rafli 0
2 7 Tuntas
80
5 Muhtofa 0
2 Mutiara Puspa 7 Tuntas
80
6 Garini 0
2 Ni Ketut Sanistia 7 Tuntas
80
7 Novaniar 0
2 Ni Nyoman Putri 7 Tuntas
75
8 Armeliasari 0
2 7 Tuntas
100
9 Novi Indria Sari 0
3 Nyoman Agus 7 Tuntas
70
0 Prayoga 0
3 Putri Angguning 7 Tuntas
70
1 Dian Pahmi 0
3 7 Belum
65 Tuntas
2 Qowimatur Rohmah 0
3 7 Tuntas
70
3 Retni Armelia Tyas 0
257
Jumlah
0
74,
Rata-rata
25

Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 196509129 198803 2 002

Rata-rata yang diperoleh siswa adalah 74,25 dengan siswa yang tuntas sebanyak
87,5% atau 28 siswa.

Dari data hasil penelitian pada siklus I dan siklus II pada proses pembelajaran
dengan menggunakan media audio visual, terjadi peningkatan rata-rata hasil
belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
media audio visual dapat meningkatkan rata-rata hasil belajar siswa karena media
audio visual merupakan sesuatu yang baru dan asing bagi siswa sehingga
menyebabkan siswa menjadi penasaran.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Siklus I

Siklus I merupakan pemberlakuan awal penelitian dengan strategi copy the


master melalui media audio visual. Tindakan siklus ini dilakukan sebagai upaya
untuk memperbaiki dan memecahkan masalah yang muncul pada pratindakan.
Tahap ini dimulai dengan refleksi awal. Kegiatan yang dilakukan berupa renungan
atau pemikiran hasil dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII.1
SMP Negeri 1 Way Bungur .

Dari kegiatan stimulus yang bertujuan untuk mengarahkan siswa pada


tujuan pembelajaran yang harus dicapai, siswa merespon kegiatan pendahuluan
yang dilakukan oleh guru dengan menjawab pertanyaan mengenai menulis kreatif
cerpen. Siswa memiliki pemahaman bahwa untuk menulis cerpen, sebelumnya
harus menentukan tema dari cerpen yang akan ditulis
Penayangan film ini digunakan untuk dikembangkan menjadi sebuah
kerangka cerpen. Unsur-unsur yang ada dalam kerangka cerpen meliputi tema;
judul; deskripsi karakter tokoh (karakter fisik dan watak); latar cerpen yang
berupa latar waktu, latar tempat, dan latar suasana; sudut pandang; dan alur yang
terdiri dari pengenalan, pemunculan konflik, klimaks, dan penyelesaian.

Siswa dikondisikan untuk mempersiapkan diri dengan buku catatan untuk


mencatat hal-hal penting dari film yang akan disaksikan Dalam kegiatan
ini siswa terlihat bersemangat. Hal ini menandakan bahwa siswa menjalani
kegiatan belajar dengan senang.
Pada kegiatan pramenulis ini suasana kelas tampak kondusif, hal ini
tampak pada siswa yang antusias mengerjakan tugas dari guru. Dengan penuh
perhatian siswa memperhatikan film yang ditayangkan guru. Setelah siswa
menyaksikan film yang ditayangkan, siswa berdiskusi dengan teman sebangku
untuk bagian adegan dalam film yang digunakan sebagai pengembangan membuat
kerangka cerpen. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
membuat kerangka cerpen dan memahami film, siswa selalu bertanya kepada
guru. Pada kegiatan ini guru berkeliling dan mengingatkan siswa untuk
memperhatikan unsur pembangun cerpen dan penggunaan ejaan dan tanda baca

Pada tahap menulis, yaitu siswa mengembangkan kerangka cerpen


menjadi cerpen yang utuh dan padu sesuai dengan kreativitas dan imajinasi siswa
serta mengembangkan peristiwa melalui narasi, deskripsi, monolog, maupun
dialog. Pada tahap menulis ini siswa diberikan kebebasan sepenuhnya untuk
mengembangkan kerangka cerpen yang telah dibuat, tetapi tetap berdasarkan
cerita dalam film untuk membuat kerangka cerpen sebagai dasar imajinasi.
Suasana kelas tampak kondusif, hal ini tampak pada siswa yang antusias
mengerjakan tugas dari guru. Siswa membaca kembali kerangka cerpen yang telah
dibuatnya, kemudian siswa mengembangkan kerangka cerpen menjadi cerpen
yang utuh dan padu pada lembar kerja yang telah dipersiapkan oleh guru.

Kegiatan pengembangan kerangka cerpen menjadi cerpen yang utuh dan


padu pada tahap menulis ini dilakukan siswa secara individu. Pengembangan
kerangka cerpen menjadi cerita yang utuh dan padu yang dilakukan pada tahap
menulis ini, film membantu siswa berimajinasi sehingga film dapat membantu
siswa mengembangkan kerangka cerpen menjadi cerpen yang utuh dan padu. Pada
tahap menulis ini juga dilakukan tahap revisi. Siswa merevisi cerpen yang telah
selesai dibuatnya.

Pada tahap pascamenulis meliputi kegiatan penyuntingan dan


pemublikasian cerpen dengan cara membacakan cerpen di depan kelas. Kegiatan
penyuntingan dilakukan dengan cara siswa saling menukarkan cerpennya kepada
teman sebangku, kemudian teman sebangku menyunting cerpen berdasarkan
lembar penyuntingan yang telah dipersiapkan oleh guru. Kegiatan penyuntingan
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan
komentar yang berupa masukan kepada cerpen milik temannya.

Kegiatan publikasi yang dilakukan dengan membacakan cerpen di


depankelas dapat diketahui bahwa siswa lebih memperhatikan pembacaan cerpen
yang dilakukan oleh salah satu siswa. Selain siswa yang membacakan cerpen telah
memiliki rasa percaya diri dengan bukti suara siswa saat membacakan sudah
lantang dan terdengar hingga bangku belakang. Muka siswa juga tidak ditutup
dengan teks cerpen yang dibacanya.

Dari kegiatan pascamenulis dapat diketahui bahwa pembelajaran menulis


kreatif cerpen ini tidak hanya melatihkan siswa untuk pandai menulis tetapi juga
aktif dalam keterampilan menyimak, membaca, dan berbicara. Setelah kegiatan
publikasi guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesulitan yang dialami
siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan
strategicopy the master melalui media audio visual (film).
a. Aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran

1. Memperhatikan guru menerangkan

Pada pertemuan pertama jumlah siswa yang memperhatikan guru


menerangkan berjumlah 30 siswa (75%). Hal ini disebabkan karena media
audio visual proyektor yang digunakan dalam pembelajaran masih asing
bagi siswa sehingga seluruh siswa menjadi penasaran. Pada pertemuan
kedua, siswa yang memperhatikan guru menerangkan yaitu berjumlah 25
siswa (80%). Hal ini disebabkan materi yang disajikan pada audio visual
disertai gambar. Rata-rata aktivitas ini pada siklus I mencapai 77,5%.
Hasil ini sudah menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam hal
memperhatikan guru menerangkan belum memenuhi target yang ingin
dicapai yaitu lebih dari 90% (Nurkancana 1986). Hal ini dibuktikan
dengan data pada hasil observasi siswa yang tercatat ada 10 atau sebesar
25% dari jumlah keseluruhan siswa yang berbicara dan bercanda dengan
temannya pada saat proses pembelajaran menulis cerpen. Sebanyak 6
siswa atau sebesar 15% dari jumlah keseluruhan siswa yang mondar-
mandir atau jalan-jalan untuk kepentingan yang tidak jelas pada saat
proses pembelajaran berlangsung

2. Menjawab pertanyaan guru

Pada pertemuan pertama jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dari


guru berjumlah 8 siswa (20 %). Hal ini disebabkan karena sebagian siswa
malu dalam mengemukakan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh
guru karena siswa merasa malu dan takut, siswa terkesan takut apabila
jawaban mereka salah. Pada pertemuan kedua mengalami peningkatan
sebesar 10% menjadi 30% (12 siswa). Peningkatan jumlah siswa yang
menjawab pertanyaan dari guru ini terjadi karena adanya motivasi dari
guru kepada siswa agar tidak takut salah untuk menjawab dan apabila
salah jangan malu. Meskipun terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam
menjawab pertanyaan guru, hasil ini masih jauh dari target yang
diharapkan. Menurut Nurkancana 1986, terget aktivitas siswa dalam
menjawab pertanyaan guru adalah 75% sedangkan yang diperoleh hanya
20%. Akan tetapi dalam pembelajaran ini pertanyaan-pertanyaan guru
dimaksudkan untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami materi
pembelajaran. oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan aktivitas
siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru pada siklus dua.

3. Bertanya kepada guru

Pada pertemuan pertama persentase siswa yang bertanya kepada guru


adalah 5% atau sebanyak 2 siswa. Hal ini disebabkan siswa masih merasa
malu mengungkapkan pertanyaannya kapada guru, karena siswa takut
ditertawakan oleh temannya sebab ada anggapan bahwa siswa yang sering
bertanya adalah siswa yang tidak paham tentang mataeri yang sedang
dipelajari, dan siswa mengalami kesulitan saat mengemukakan pertanyaan
yang ingin ditanyakan kepada gurunya. Pada pertemuan kedua mengakami
peningkatan sebesar 25% menjadi 30 % (12 siswa). Hal ini disebabkan
siswa sudah mulai memiliki rasa ingin tahu dan rasa percaya diri dalam
mengemukakan pertanyaan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa perlu
dilakukan upaya-upaya peningkatan aktivitas pada saat proses
pembelajaran, salah satunya adalah membangun rasa ingin tahu dan
percaya diri siswa untuk menanyakan hal-hal yang tidak atau belum
dipahami. Selain itu menumbuhkan motivasi kepada siswa agar jangan
malu untuk bertanya.

4. Mengerjakan latihan

Pada pertemuan pertama siswa yang mengerjakan latihan berjumlah 33


siswa (100%). Dan pada pertemuan kedua masih tetap berjumlah 33 siswa
(100%). Hal ini disebabkan karena tugas dikerjakan secara individu dan
dikumpulkan untuk mendapatkan nilai.

5. Mencatat dan merangkum konsep

Pada pertemuan pertama, jumlah siswa yang mencatat dan merangkum


konsep pada saat pembelajaran sebanyak 25 siswa atau 80%. Konsep yang
dirangkum oleh siswa adalah materi yang disampaikan oleh guru karena
seluruh siswa sudah memiliki LKS. Selain itu juga telah sudah disediakan
buku penunjang bahasa Indonesia kelas VIII untuk seluruh siswa. Pada
pertemuan kedua jumlah siswa yang mencatat dan merangkum konsep
tidak mengalami peningkatan masih tetap 25 siswa (80%). Pada siklus ini
rata-rata jumlah siswa yang mencatat dan merangkum konsep adalah 80%.
Hal ini belum mencapai target yang seperti dikemukakan oleh Nurkancana
1986 yaitu lebih dari 95% untuk kegiatan mencatat dan merangkum
konsep. Oleh karena itu, akan diupayakan peningkatan jumlah siswa yang
mencatat dan merangkum konsep pada siklus II.
b. Hasil belajar siswa

Dari data hasil penelitian yang diperoleh, perolehan nilai untuk penilaian cerpen
siswa yang dilakukan disetiap akhir pertemuan adalah pada pertemuan pertama
rata-rata hasil penilaian siswa 63 dengan siswa tuntas sebanyak 57,50% (23 siswa)
dan ada pertemuan kedua rata-rata meningkat menjadi 67,5 dengan siswa tuntas
mencapai 70% atau 28 siswa..
4.3.2 Siklus II

Pada siklus II sudah ada perubahan perilaku siswa yaitu siswa sudah
mengikuti proses pembelajaran menulis cerpen dengan baik dan dapat
menciptakan suasana belajar yang nyaman. Siswa terlihat sangat bersungguh-
sungguh dalam mengikuti penjelasan dari guru, dan mereka sudah lebih aktif
dalam mengikuti pelajaran dibandingkan pada siklus I. Pada kegiatan pramenulis
ini suasana kelas tampak kondusif, hal ini tampak pada siswa yang antusias
mengerjakan tugas dari guru. Dengan penuh perhatian siswa memperhatikan film
yang ditayangkan guru. Setelah siswa menyaksikan film yang ditayangkan, siswa
berdiskusi dengan teman sebangku untuk memilih adegan yang digunakan sebagai
pengembangan membuat kerangka cerpen. Ketika siswa mengalami kesulitan
dalam mengerjakan tugas membuat kerangka cerpen dan memahami film, siswa
selalu bertanya kepada guru. Pada kegiatan ini guru berkeliling dan mengingatkan
siswa untuk memperhatikan unsur pembangun cerpen dan penggunaan ejaan dan
tanda baca
Proses peningkatan keterampilan menulis kreatif cerpen pada tahap
menulis suasana kelas tampak kondusif, hal ini tampak pada siswa yang antusias
mengerjakan tugas dari guru. Siswa membaca kembali kerangka cerpen yang telah
dibuatnya, kemudian siswa mengembangkan kerangka cerpen menjadi cerpen
yang utuh dan padu pada lembar kerja yang telah dipersiapkan oleh guru.
Kegiatan pengembangan kerangka cerpen menjadi cerpen yang utuh dan padu
pada tahap menulis ini dilakukan siswa secara individu
Pengembangan kerangka cerpen menjadi cerita yang utuh dan padu yang
dilakukan pada tahap menulis ini, media film membantu siswa berimajinasi
sehingga film dapat membantu siswa mengembangkan kerangka cerpen menjadi
cerpen yang utuh dan padu. Pada tahap menulis ini juga dilakukan tahap revisi.
Siswa merevisi cerpen yang telah selesai dibuatnya.
Dari kegiatan pascamenulis dapat diketahui bahwa pembelajaran menulis
kreatif cerpen ini tidak hanya melatihkan siswa untuk pandai menulis tetapi juga
aktif dalam keterampilan menyimak, membaca, dan berbicara. Setelah kegiatan
publikasi guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesulitan yang dialami
siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan
strategicopy the master melalui media audio visual (film).
Berdasarkan hasil jurnal dari siklus I ke siklus II yaitu siswa semakin
senang terhadap copy the master melalui media audio visual yang dihadirkan guru
(peneliti). Menurut sebagian besar dari jumlah siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1
Way Bungur yang menyatakan bahwa metode tersebut dapat mempermudah
mereka dalam menulis cerpen karena kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi
dapat diatasi dengan metode tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan hasil bahwa siswa senang dan
tertarik dengan pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan strategi copy
the master melalui media audio visual. Siswa juga dapat mengambil manfaat dari
pembelajaran tersebut, siswa semakin tahu banyak tentang cerpen dan
bagaimana menulis cerpen. Selain itu pembelajaran menulis cerpen dengan
menggunakan strategi copy the master melalui media audio visual siswa semakin
berminat menulis cerpen.
Berdasarkan hasil dokumen foto siklus I ke siklus II yaitu siswa semakin
tertib dan aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen dengan
menggunakan strategi copy the master melalui media audio visual. Dari hasil foto
menunjukkan aktivitas saat menulis cerpen pada siklus I, terlihat masih ada siswa
yang melakukan perilaku negatif yaitu bercanda dengan temannya saat proses
belajar di kelas, sedangkan pada siklus II siswa terlihat sangat serius dalam
menulis cerpen. Berdasarkan kedua gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa
perilaku negatif siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen mengalami
peningkatan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar menulis cerpen
dengan menggunakan strategi copy the master melalui media audio visual mampu
meningkatkan proses keterampilan siswa dalam menulis cerpen. Selain itu,
terdapat perubahan perilaku yaitu dari perilaku negatif ke perilaku positif siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran menulis cerita pendek.
Hasil pratindakan ini dianalisis dan diperoleh sebuah simpulan bahwa
keterampilan menulis cerpen masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-
rata yang diperoleh siswa sebesar 66,65. Keterampilan siswa dalam menentukan
tema dan amanat, membuat alur, menentukan tokoh dan penokohan, menentukan
latar, menggunakan diksi dan gaya bahasa, menentukan sudut pandang, dan
keterpaduan unsur-unsur dalam cerpen termasuk dalam kategori cukup.
Setelah peneliti melihat kondisi awal keterampilan siswa menulis
cerpen melalui hasil pratindakan tersebut, maka peneliti melakukan pembelajaran
menulis cerpen dengan strategi copy the master melalui media audio visual.
Setelah dilakukan pembelajaran menulis cerpen melalui strategi ini pada siklus I,
keterampilan menulis cerpen siswa mengalami peningkatan sebesar 11,94%. Nilai
rata-rata yang dicapai pada siklus I sebesar 72,88 yang berarti bahwa pada siklus
I keterampilan menulis cerpen siswa sudah cukup baik.
Meskipun pembelajaran siklus I telah dioptimalkan perencanaan dan
pelaksanaannya dengan strategi copy the master melalui media audio visual,
namun hasil tes yang diperoleh siswa pada siklus ini belum memuaskan dan
belum memenuhi target. Hal ini karena sebagian besar siswa masih mengalami
kesulitan menulis cerpen terutama dalam mengembangkan ide dari cerita film dan
menuangkan ide yang ada dalam pikiran mereka.
Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi copy the
master melalui media audio visual pada siklus II dengan tema yang masih sama,
ternyata kesulitan siswa dalam mengembangkan kerangka cerpen dan
mengungkapkan ide ke dalam sebuah cerpen dapat diatasi. Dan hasil siklus II
mengalami peningkatan dari hasil tes siklus I.
a. Aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran

1. Memperhatikan guru menerangkan

Pada pertemuan pertama jumlah siswa yang


memperhatikan guru menerangkan berjumlah 25 siswa (80%). Hal ini
disebabkan karena media audio visual yang digunakan dalam
pembelajaran masih asing bagi siswa sehingga seluruh siswa menjadi
penasaran. Pada pertemuan kedua prosentase siswa mengalami
peningkatan sebesar 10% menjadi 90% (36 siswa).. Hasil ini sudah
menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam hal memperhatikan guru
menerangkan sudah memenuhi target yang ingin dicapai yaitu 90%
(Nurkancana 1986).

2. Menjawab pertanyaan guru

Pada pertemuan pertama jumlah siswa yang


menjawab pertanyaan dari guru berjumlah 16 siswa (44 %). Hal ini
disebabkan karena siswa mulai memiliki rasa percaya diri untuk
mengungkapkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pada
pertemuan kedua mengalami peningkatan sebesar 9% menjadi 47,5% (19
siswa). Peningkatan ini sangat baik sekali karena sebagian besar siswa
sudah aktif menjawab pertanyaan guru.

3. Bertanya kepada guru

Pada pertemuan pertama persentase siswa yang


bertanya kepada guru adalah 25% atau sebanyak 10 siswa. Hal ini
disebabkan karena materi yang dipelajari sudah lebih mudah. Pada
pertemuan kedua jumlah siswa yang bertanya mengalami peningkatan
yaitu 19 siswa atau 47,5%. Hal ini disebabkan karena siswa termotivasi
ingin tahu tentang materi memahami berita. Hal ini sudah mencapai target
seperti yang dikemukakan Nurkancana (1986) untuk aktivitas siswa
bertanya kepada guru adalah lebih dari 30%.

4. Mengerjakan latihan

Pada pertemuan pertama siswa yang mengerjakan


soal latihan berjumlah 36 siswa (100%). Dan pada pertemuan kedua masih
tetap berjumlah 36 siswa (100%). Hal ini disebabkan karena tugas
dikerjakan secara individu dan dikumpulkan untuk mendapatkan nilai. Hal
ini sundah memenuhi target seperti yang dikemukakan oleh Nurkancana
(1986) yaitu lebih dari 95% untuk kegiatan mengerjakan latihan.

5. Mencatat dan merangkum konsep

Pada pertemuan pertama, jumlah siswa yang


mencatat dan merangkum konsep pada saat pembelajaran sebanyak 34
siswa atau 85%. Konsep yang dirangkum oleh siswa adalah materi yang
disampaikan oleh guru karena seluruh siswa sudah memiliki LKS. Selain
itu juga sudah disediakan buku penunjang bahasa Indonesia kelas VIII
untuk seluruh siswa. Pada pertemuan kedua jumlah siswa yang mencatat
dan merangkum konsep mengalami peningkatan sebesar 15% menjadi
100%. Hasil ini belum mencapai target yang seperti dikemukakan oleh
Nurkancana 1986 yaitu lebih dari 95% untuk kegiatan mencatat dan
merangkum konsep.

6. Hasil belajar siswa


Dari data hasil penelitian yang diperoleh, perolehan
nilai untuk post tes siswa yang dilakukan disetiap akhir pertemuan siklus
II adalah pada pertemuan pertama rata-rata hasil penilaian siswa 70,25
dengan siswa tuntas sebanyak 72,5% (29 siswa) dan pada pertemuan
kedua rata-rata meningkat menjadi 72,25 dengan siswa tuntas mencapai
82,5% atau 33 siswa. Hal ini disebabkan karena siswa lebih
memperhatikan saat guru menjelaskan sehingga pada saat penilaian siswa
dapat mengerjakan.
Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dapat
dijelaskan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 21. Peningatan Hasil Belajar Siswa


Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II
N
Hasil Belajar Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
o
1 2 1 2
1 Rata- 60 67,5 70,25 72,25
rata
2 Siswa 57,50 70% 72,5 82,5
Tuntas % % %

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan


perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada siklus II ini. Perilaku-
perilaku negatif siswa dapat dikurangi sehingga pembelajaran ini dapat berhasil.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Proses pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi copy the
master melalui media audio visual pada siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way
Bungur setelah mengikuti pembelajaran ini membuat siswa lebih aktif dan serius
dalam kegiatan menulis cerpen. Siswa juga mengalami perubahan ke arah positif.
Perubahan tersebut ditunjukkan dengan perilaku siswa yang lebih serius dan
bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran menulis cerpen.
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dan pembahasan
yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu Proses
pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi copy the master melalui
media audio visual dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VIII.1 SMP Negeri
1 Way Bungur Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat
dari persentase nilai siswa dalam belajar Bahasa Indonesia siklus I pertemuan
pertama siswa yang tuntas mencapai 57,50% atau 23 siswa dengan rata-rata 60
dan siklus I pertemuan kedua meningkat menjadi 70% atau 24 siswa dengan rata-
rata 67,5. Pada siklus II pertemuan pertama meningkat menjadi 72,5% atau 29
siswa dengan rata-rata 70,25 dan pada siklus II pertemuan kedua meningkat
menjadi 82,5% atau 33 siswa yang tuntas dengan rata-rata 72,25.
Keterampilan menulis cerpen siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way
Bungur mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran menulis cerpen
melalui menggunakan strategi copy the master melalui media audio visual.
Berdasarkan simpulan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategicopy
the master melalui media audio visual pada siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Way
Bungur telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan
menulis kreatif cerpen, maka secara umum disarankan kepada pembaca untuk
memanfaatkan media audio visual sebagai salah satu alternatif perbaikan atau
peningkatan kemampuan menulis kreatif cerpen siswa yang masih belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam kesempatan ini saran yang dapat di
berikan adalah :
1. Bagi guru bidang studi bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Way Bungur ,

kiranya dapat menggunakan audio visual dalam pembelajaran agar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada siswa terutama siswa kelas VIII. SMP Negeri 1 Way Bungur ,

kiranya dapat melatih diri dan terlibat aktif dalam pembelajaran di kelas.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia” Buku Ajar. Padang: FBSS UNP.

Ahmadi, Abu. 1984. Ditaktik Metodik. Semarang: CV. Toha Putra


Aqip, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama
Widya.
Arief, Darnis dan Khairanis. 2002. “Peningkatan Kemampuan Berbahasa melalui

Pendekatan Komunikatif dan Terpadu.” Dalam Buletin Pembelajaran.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta. Bumi


Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang: Citra Budaya

Indonesia.

Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).

Jakarta: Depdiknas.

Hamalik, Oemar.1982. Media Pembelajaran. Bandung: Tarsito.


Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende-Flores: Nusa Indah.

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Nurkancana, Wayan. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.


Nursaid. 2003. “Teori Belajar Bahasa dan Interaksi Belajar Mengajar” Buku Ajar.

Padang: FBSS UNP.

Pranggawidagda, Suwara. 2002. Strategi Penguasaan Bahasa. Yogyakarta: Adi


Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: FPBS IKIP Padang.

Septiani, Nurul Melti Indah. 2007. “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen

melalui Teknik Pengandaian Diri sebagai Tokoh dalam Cerita dengan

Media Audio Visual pada Siswa Kelas X4 SMA N 2 Tegal.” Skripsi.

Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Subyanto, Sri Utari-Nababan. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta :


Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Sudjana, Nana dan Achmad Rivai. 2001. Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru
Suharianto. 1982. Dasar-dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta
Sumardjo, Jacob. 2001. Beberapa Petunjuk Menulis Cerpen. Bandung: Mitra
Tambubolon. 1993. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada
Anak. Bandung : Penerbit Angkasa.
Triyanto. 2006. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta : Penerbit Prestasi Pustaka Publisher,
Wardani, IGAK. 1984. Proses Belajar Mengajar Bahasa Indonesia,.Jakarta :
Direktur Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis,
Widyamartaya, Aloys dan Vero Sudiati. 2005. Kiat Menulis Deskripsi dan Narasi,
Sutari, Ice, dkk. 1997. Menyimak. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, Djago. 1986. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan

Pengembangannya. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Hendri Guntur. 1983. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Thahar, Harris Effendi. 1999. Kiat Menulis Cerpen. Bandung: Angkasa.


BERITA ACARA PELAKSANAAN
SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Pada hari ini Jumat tanggal Lima bulan Desember tahun Dua Ribu
Empat Belas, telah diselenggarakan Seminar Laporan Hasil Tindakan Kelas dari
pukul :Delapan sampai dengan pukul :Sepuluh

Tempat penyelenggaraan : SMP Negeri 1 Way Bungur

Jumlah peserta seharusnya : 20

Jumlah yang hadir : 20

Judul PTK : PENINGKATAN KETERAMPILAN


MENULIS CERPEN DENGAN STRATEGI COPY THE MASTER MELALUI
MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 1 WAY
BUNGUR KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN
2014/2015

Penyusun : Rohmanjanah,S.Pd,M.Si

Catatan selama pelaksanaan: Tertib

Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat


digunakan sebagaimana mestinya.

Yang membuat berita acara :

Mengetahui Way Bungrur, 05 Desember 2014


Kepala SMP N 1 Way Bungur Peneliti

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP 19650929 198803 2 002 NIP. 19650929 198803 2 002
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR

DAFTAR HADIR SEMINAR


PENILAIAN TINDAKAN KELAS DI SEKOLAH

Judul : PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN


DENGAN STRATEGI COPY THE MASTER MELALUI MEDIA
AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 1 WAY
BUNGUR KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Hari/ Tanggal : 05 Desember 2014
Nama Tanda Tangan
1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10
1 11
1 12
1 13
1 14
1 15
1 16
1 17
1 18
19
0 20
Mengetahui Way Bungur, 05 Desember 2014
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Way Bungur Peneliti

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002 Nip. 19650929 198803 2 002
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR

Kepada:
Ibu Bapak Guru Lingkungan SMP Negeri 1 Way Bungur
di Tempat

Dengan hormat,
Dengan surat ini kami sampaikan kepada Ibu Bapak Guru
Lingkungan SMP Negeri 1 Way Bungur untuk dapat menghadiri Kegiatan
Seminar Penelitian Tindakan Kelas, yang akan diselanggarakan pada:

Hari :Jumat
Tanggal :05 Desember 2014
Tempat : SMP Negeri 1 Way Bungur
Waktu : 08:00 s/d 10:00

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian Ibu Bapak


Guru kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui Way Bungur, 02 Desember 2014


Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Way Bungur Peneliti

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002 NIP. 19650929 198803 2 002
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP Negeri 1 Way Bungur
Jl. Bimo no 4, Kec. Way Bungur Kab. Lampung Timur 34195

SURAT IZIN MELAKSANAKAN PENELITIAN


No. 800/ /04/11.SK.SMPN 1/2014

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMP Negeri 1 Way Bungur
Kabupaten Lampung Timur, menerangkan bahwa:

Nama : Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP : 19650929 198803 2 002
Jabatan : Guru Mata Pelajaran / Kepala Sekolah
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Way Bungur Lampung Timur
Yang bersangkutan telah izin untuk mengadakan penelitian tindakan kelas
di sekolah tempat peneliti bekerja, dengan judul penelitian :

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN


STRATEGI COPY THE MASTER MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA
SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR KABUPATEN LAMPUNG
TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Way Bungur , Agustus 2014


Kepala SMP Negeri 1 Way Bungur

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP 19650929 198803 2 002
Daftar Hadir Siswa Siklus I Pertemuan 1
Hari/Tgl :
N Ha Tidak
Nama Siswa Ket
o dir Hadir
1 Alifa Azzahra 
2 Amalia Putri 
3 Ani Rosidah 
4 Apriza Bagus Saputra 
5 Bella Anggarawati 
6 Dinda Rantika Ratu 
7 Dwi Melia Suraji 
8 Eko Sulistyo Hadi 
9 Elok Dwi Yiliana 
1 
0 Elsa Pramtika
1 
1 Erika Safitri
1 
2 Gabriella Lisye Cahaya
1 
3 Irma Suryani
1 
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1 
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha 
6 Septiyana
1 
7 Linta Salsabila
1 
8 Lusi Aulia Jati
1 
9 M. Zidam Sabili
2 
0 Mardiana Setiawati
2 
1 Maria Ainun Nazar
2 
2 Meri Tri Jayanti
2 
3 Mita Ardelia
2 
4 Muhammad Fisal Rafli
2 
5 Muhtofa
2 
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia 
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri 
8 Armeliasari
2 Novi Indria Sari 
9
3 
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian 
1 Pahmi
3 
2 Qowimatur Rohmah
3 
3 Retni Armelia Tyas

Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Daftar Hadir Siswa Siklus I Pertemuan 2
Hari/Tgl :
N Ha Tidak
Nama Siswa Ket
o dir Hadir
1 Alifa Azzahra 
2 Amalia Putri 
3 Ani Rosidah 
4 Apriza Bagus Saputra 
5 Bella Anggarawati 
6 Dinda Rantika Ratu 
7 Dwi Melia Suraji 
8 Eko Sulistyo Hadi 
9 Elok Dwi Yiliana 
1 
0 Elsa Pramtika
1 
1 Erika Safitri
1 
2 Gabriella Lisye Cahaya
1 
3 Irma Suryani
1 
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1 
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha 
6 Septiyana
1 
7 Linta Salsabila
1 
8 Lusi Aulia Jati
1 
9 M. Zidam Sabili
2 
0 Mardiana Setiawati
2 
1 Maria Ainun Nazar
2 
2 Meri Tri Jayanti
2 
3 Mita Ardelia
2 
4 Muhammad Fisal Rafli
2 
5 Muhtofa
2 
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia 
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri 
8 Armeliasari
2 Novi Indria Sari 
9
3 
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian 
1 Pahmi
3 
2 Qowimatur Rohmah
3 
3 Retni Armelia Tyas
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Daftar Hadir Siswa Siklus I Pertemuan 3
Hari/Tgl :
N
Nama Siswa Hadir Tidak Hadir Ket
o
1 Alifa Azzahra 
2 Amalia Putri 
3 Ani Rosidah 
4 Apriza Bagus Saputra 
5 Bella Anggarawati 
6 Dinda Rantika Ratu 
7 Dwi Melia Suraji 
8 Eko Sulistyo Hadi 
9 Elok Dwi Yiliana 
1 
0 Elsa Pramtika
1 
1 Erika Safitri
1 
2 Gabriella Lisye Cahaya
1 
3 Irma Suryani
1 
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1 
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha 
6 Septiyana
1 
7 Linta Salsabila
1 
8 Lusi Aulia Jati
1 
9 M. Zidam Sabili
2 
0 Mardiana Setiawati
2 
1 Maria Ainun Nazar
2 
2 Meri Tri Jayanti
2 
3 Mita Ardelia
2 
4 Muhammad Fisal Rafli
2 
5 Muhtofa
2 
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia 
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri 
8 Armeliasari
2 Novi Indria Sari 
9
3 
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian 
1 Pahmi
3 
2 Qowimatur Rohmah
3 
3 Retni Armelia Tyas
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Daftar Hadir Siswa Siklus II Pertemuan 1
Hari/Tgl :
N Ha Tidak
Nama Siswa Ket
o dir Hadir
1 Alifa Azzahra 
2 Amalia Putri 
3 Ani Rosidah 
4 Apriza Bagus Saputra 
5 Bella Anggarawati 
6 Dinda Rantika Ratu 
7 Dwi Melia Suraji 
8 Eko Sulistyo Hadi 
9 Elok Dwi Yiliana 
1 
0 Elsa Pramtika
1 
1 Erika Safitri
1 
2 Gabriella Lisye Cahaya
1 
3 Irma Suryani
1 
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1 
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha 
6 Septiyana
1 
7 Linta Salsabila
1 
8 Lusi Aulia Jati
1 
9 M. Zidam Sabili
2 
0 Mardiana Setiawati
2 
1 Maria Ainun Nazar
2 
2 Meri Tri Jayanti
2 
3 Mita Ardelia
2 
4 Muhammad Fisal Rafli
2 
5 Muhtofa
2 
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia 
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri 
8 Armeliasari
2 Novi Indria Sari 
9
3 
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian 
1 Pahmi
3 
2 Qowimatur Rohmah
3 
3 Retni Armelia Tyas
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Daftar Hadir Siswa Siklus II Pertemuan 2
Hari/Tgl :
N Ha Tidak
Nama Siswa Ket
o dir Hadir
1 Alifa Azzahra 
2 Amalia Putri 
3 Ani Rosidah 
4 Apriza Bagus Saputra 
5 Bella Anggarawati 
6 Dinda Rantika Ratu 
7 Dwi Melia Suraji 
8 Eko Sulistyo Hadi 
9 Elok Dwi Yiliana 
1 
0 Elsa Pramtika
1 
1 Erika Safitri
1 
2 Gabriella Lisye Cahaya
1 
3 Irma Suryani
1 
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1 
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha 
6 Septiyana
1 
7 Linta Salsabila
1 
8 Lusi Aulia Jati
1 
9 M. Zidam Sabili
2 
0 Mardiana Setiawati
2 
1 Maria Ainun Nazar
2 
2 Meri Tri Jayanti
2 
3 Mita Ardelia
2 
4 Muhammad Fisal Rafli
2 
5 Muhtofa
2 
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia 
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri 
8 Armeliasari
2 Novi Indria Sari 
9
3 
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian 
1 Pahmi
3 
2 Qowimatur Rohmah
3 
3 Retni Armelia Tyas
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Daftar Hadir Siswa Siklus II Pertemuan 3
Hari/Tgl :
N Ha Tidak
Nama Siswa Ket
o dir Hadir
1 Alifa Azzahra 
2 Amalia Putri 
3 Ani Rosidah 
4 Apriza Bagus Saputra 
5 Bella Anggarawati 
6 Dinda Rantika Ratu 
7 Dwi Melia Suraji 
8 Eko Sulistyo Hadi 
9 Elok Dwi Yiliana 
1 
0 Elsa Pramtika
1 
1 Erika Safitri
1 
2 Gabriella Lisye Cahaya
1 
3 Irma Suryani
1 
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1 
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha 
6 Septiyana
1 
7 Linta Salsabila
1 
8 Lusi Aulia Jati
1 
9 M. Zidam Sabili
2 
0 Mardiana Setiawati
2 
1 Maria Ainun Nazar
2 
2 Meri Tri Jayanti
2 
3 Mita Ardelia
2 
4 Muhammad Fisal Rafli
2 
5 Muhtofa
2 
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia 
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri 
8 Armeliasari
2 Novi Indria Sari 
9
3 
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian 
1 Pahmi
3 
2 Qowimatur Rohmah
3 
3 Retni Armelia Tyas
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Nilai Siswa Siklus I Pertemuan 1
N K
Nama Siswa Nilai Ket
o KM
1 Alifa Azzahra
2 Amalia Putri
3 Ani Rosidah
4 Apriza Bagus Saputra
5 Bella Anggarawati
6 Dinda Rantika Ratu
7 Dwi Melia Suraji
8 Eko Sulistyo Hadi
9 Elok Dwi Yiliana
1
0 Elsa Pramtika
1
1 Erika Safitri
1
2 Gabriella Lisye Cahaya
1
3 Irma Suryani
1
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha
6 Septiyana
1
7 Linta Salsabila
1
8 Lusi Aulia Jati
1
9 M. Zidam Sabili
2
0 Mardiana Setiawati
2
1 Maria Ainun Nazar
2
2 Meri Tri Jayanti
2
3 Mita Ardelia
2
4 Muhammad Fisal Rafli
2
5 Muhtofa
2
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri
8 Armeliasari
2
9 Novi Indria Sari
3
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian
1 Pahmi
3
2 Qowimatur Rohmah
3
3 Retni Armelia Tyas
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Nilai Siswa Siklus I Pertemuan 1
N
o
Nama Siswa KKM Nilai Ket

1 Alifa Azzahra
2 Amalia Putri
3 Ani Rosidah
4 Apriza Bagus Saputra
5 Bella Anggarawati
6 Dinda Rantika Ratu
7 Dwi Melia Suraji
8 Eko Sulistyo Hadi
9 Elok Dwi Yiliana
1
0 Elsa Pramtika
1
1 Erika Safitri
1
2 Gabriella Lisye Cahaya
1
3 Irma Suryani
1
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha
6 Septiyana
1
7 Linta Salsabila
1
8 Lusi Aulia Jati
1
9 M. Zidam Sabili
2
0 Mardiana Setiawati
2
1 Maria Ainun Nazar
2
2 Meri Tri Jayanti
2
3 Mita Ardelia
2
4 Muhammad Fisal Rafli
2
5 Muhtofa
2
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri
8 Armeliasari
2
9 Novi Indria Sari
3
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian
1 Pahmi
3
2 Qowimatur Rohmah
3
3 Retni Armelia Tyas
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Nilai Siswa Siklus I Pertemuan 2
N K
Nama Siswa Nilai Ket
o KM
1 Alifa Azzahra
2 Amalia Putri
3 Ani Rosidah
4 Apriza Bagus Saputra
5 Bella Anggarawati
6 Dinda Rantika Ratu
7 Dwi Melia Suraji
8 Eko Sulistyo Hadi
9 Elok Dwi Yiliana
1
0 Elsa Pramtika
1
1 Erika Safitri
1
2 Gabriella Lisye Cahaya
1
3 Irma Suryani
1
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha
6 Septiyana
1
7 Linta Salsabila
1
8 Lusi Aulia Jati
1
9 M. Zidam Sabili
2
0 Mardiana Setiawati
2
1 Maria Ainun Nazar
2
2 Meri Tri Jayanti
2
3 Mita Ardelia
2
4 Muhammad Fisal Rafli
2
5 Muhtofa
2
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri
8 Armeliasari
2
9 Novi Indria Sari
3
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian
1 Pahmi
3
2 Qowimatur Rohmah
3
3 Retni Armelia Tyas
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Nilai Siswa Siklus I Pertemuan 3
N K
Nama Siswa Nilai Ket
o KM
1 Alifa Azzahra
2 Amalia Putri
3 Ani Rosidah
4 Apriza Bagus Saputra
5 Bella Anggarawati
6 Dinda Rantika Ratu
7 Dwi Melia Suraji
8 Eko Sulistyo Hadi
9 Elok Dwi Yiliana
1
0 Elsa Pramtika
1
1 Erika Safitri
1
2 Gabriella Lisye Cahaya
1
3 Irma Suryani
1
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha
6 Septiyana
1
7 Linta Salsabila
1
8 Lusi Aulia Jati
1
9 M. Zidam Sabili
2
0 Mardiana Setiawati
2
1 Maria Ainun Nazar
2
2 Meri Tri Jayanti
2
3 Mita Ardelia
2
4 Muhammad Fisal Rafli
2
5 Muhtofa
2
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri
8 Armeliasari
2
9 Novi Indria Sari
3
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian
1 Pahmi
3
2 Qowimatur Rohmah
3
3 Retni Armelia Tyas
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Nilai Siswa Siklus II Pertemuan 1
N K
Nama Siswa Nilai Ket
o KM
1 Alifa Azzahra
2 Amalia Putri
3 Ani Rosidah
4 Apriza Bagus Saputra
5 Bella Anggarawati
6 Dinda Rantika Ratu
7 Dwi Melia Suraji
8 Eko Sulistyo Hadi
9 Elok Dwi Yiliana
1
0 Elsa Pramtika
1
1 Erika Safitri
1
2 Gabriella Lisye Cahaya
1
3 Irma Suryani
1
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha
6 Septiyana
1
7 Linta Salsabila
1
8 Lusi Aulia Jati
1
9 M. Zidam Sabili
2
0 Mardiana Setiawati
2
1 Maria Ainun Nazar
2
2 Meri Tri Jayanti
2
3 Mita Ardelia
2
4 Muhammad Fisal Rafli
2
5 Muhtofa
2
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri
8 Armeliasari
2
9 Novi Indria Sari
3
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian
1 Pahmi
3
2 Qowimatur Rohmah
3
3 Retni Armelia Tyas
3
4 Rio Andika Pratama
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Nilai Siswa Siklus II Pertemuan 2
N K
Nama Siswa Nilai Ket
o KM
1 Alifa Azzahra
2 Amalia Putri
3 Ani Rosidah
4 Apriza Bagus Saputra
5 Bella Anggarawati
6 Dinda Rantika Ratu
7 Dwi Melia Suraji
8 Eko Sulistyo Hadi
9 Elok Dwi Yiliana
1
0 Elsa Pramtika
1
1 Erika Safitri
1
2 Gabriella Lisye Cahaya
1
3 Irma Suryani
1
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha
6 Septiyana
1
7 Linta Salsabila
1
8 Lusi Aulia Jati
1
9 M. Zidam Sabili
2
0 Mardiana Setiawati
2
1 Maria Ainun Nazar
2
2 Meri Tri Jayanti
2
3 Mita Ardelia
2
4 Muhammad Fisal Rafli
2
5 Muhtofa
2
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri
8 Armeliasari
2
9 Novi Indria Sari
3
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian
1 Pahmi
3
2 Qowimatur Rohmah
3
3 Retni Armelia Tyas
3
4 Rio Andika Pratama
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
Nilai Siswa Siklus II Pertemuan 3
N K
Nama Siswa Nilai Ket
o KM
1 Alifa Azzahra
2 Amalia Putri
3 Ani Rosidah
4 Apriza Bagus Saputra
5 Bella Anggarawati
6 Dinda Rantika Ratu
7 Dwi Melia Suraji
8 Eko Sulistyo Hadi
9 Elok Dwi Yiliana
1
0 Elsa Pramtika
1
1 Erika Safitri
1
2 Gabriella Lisye Cahaya
1
3 Irma Suryani
1
4 Jihan Ibtisam Al-Ustadzi
1
5 Kadek Vina Virgayani
1 Komang Galuh Titha
6 Septiyana
1
7 Linta Salsabila
1
8 Lusi Aulia Jati
1
9 M. Zidam Sabili
2
0 Mardiana Setiawati
2
1 Maria Ainun Nazar
2
2 Meri Tri Jayanti
2
3 Mita Ardelia
2
4 Muhammad Fisal Rafli
2
5 Muhtofa
2
6 Mutiara Puspa Garini
2 Ni Ketut Sanistia
7 Novaniar
2 Ni Nyoman Putri
8 Armeliasari
2
9 Novi Indria Sari
3
0 Nyoman Agus Prayoga
3 Putri Angguning Dian
1 Pahmi
3
2 Qowimatur Rohmah
3
3 Retni Armelia Tyas
Guru Mata Pelajaran

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP. 19650929 198803 2 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I Pertemuan 1

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Way Bungur


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : 1X/ ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit

I. Standar Kompetensi
 Memahami Mengungkapkan kembali cerpen berdasarkan audio visual
yang dilihat

II. Kompetensi dasar


 Menuliskan dan Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen

III. Indikator
 Mampu Menuliskan menceritakan kembali isi cerpen termasuk hal-hal
yang menarik dan berkesan

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membuat cerpen

2. Siswa dapat menceritakan hal-hal yang menarik cerpen yang dibaca


dengan bahasa yang komunikatif

3. Siswa dapat mengungkapkan hal-hal yang paling berkesan dari cerpen


yang dibaca

V. Materi ajar
Cerpen
– Hal-hal yang menarik
– Hal-halyang paling berkesan
– Pergeseran makna. (Meluas. Menyempit, peyorasi, asosiasi, dan
sinestesia)

VI. Metode Pembelajaran


1. Tanya Jawab
2. Penugasan
VII. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Pendahuluan

1. Guru mengarahkan siswa kearah pembelajaran dengan memeriksa


kehadiran siswa

2. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang


cerpen yang pernah dibaca oleh siswa.

B. Kegiatan Inti

10. Guru menyiapkan media audio visual dan membuka bahan untuk materi
pelajaran yang akan diberikan.

11. Guru menjelaskan materi cerpen kepada siswa dan siswa


memperhatikan penjelasan guru

12. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang cerpen yang pernah dibaca
dan disukainya.

13. Guru menjelaskan langkah-langkah menulis cerpen dengan


memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen

14. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat sebuah cerpen

15. Siswa menulis cerpen dengan memperhatikan contoh cerpen yang


diberikan guru

16. Siswa berdiskusi untuk menyunting cerpen yang telah dibuat dengan
panduan rubrik yang telah disiapkan oleh guru

17. Guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan cerpen yang telah
dibuat dan yang lain mengamati dengan panduan yang ada dibuku siswa

18. Guru dan siswa mendiskusikan dan menanggapi kelebihan dan


kekurangan yang terjadi pada pembacaan cerpen yang dilakukan siswa
C, Penutup

1. Repleksi
2. Guru memberikan kesimpulan materi yang telah disajikan
3. Menentukantugas untuk pertemuan berikutnya

VIII. Sumber dan Bahan Pembelajaran


– Buku Kumpulan Cerpen
– Kliping Cerpen
– Buku Penunjang

IX. Penilaian
1. Jenis : Tes Unjuk Kerja
2. Teknik : Performan
3. Bentuk Instrumen : Uji Petik kerja Produk

Guru Mitra Guru Mata Pelajaran

Maryanah,S.Pd Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP 19630516 198412 2 002 NIP. 19650929 198803 2 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I Pertemuan 2

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Way Bungur


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : 1X/ ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit

I. Standar Kompetensi
 Memahami Mengungkapkan kembali cerpen berdasarkan audio visual
yang dilihat

II. Kompetensi dasar


 Menuliskan dan Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen

III. Indikator
 Mampu Menuliskan menceritakan kembali isi cerpen termasuk hal-hal
yang menarik dan berkesan

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membuat cerpen

2. Siswa dapat menceritakan hal-hal yang menarik cerpen yang dibaca


dengan bahasa yang komunikatif

3. Siswa dapat mengungkapkan hal-hal yang paling berkesan dari cerpen


yang dibaca

V. Materi ajar
Cerpen
– Hal-hal yang menarik
– Hal-halyang paling berkesan
– Pergeseran makna. (Meluas. Menyempit, peyorasi, asosiasi, dan
sinestesia)

VI. Metode Pembelajaran


1. Tanya Jawab
2. Penugasan
VII. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Pendahuluan

1. Guru mengarahkan siswa kearah pembelajaran dengan memeriksa


kehadiran siswa

2. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa


tentang cerpen yang pernah dibaca oleh siswa.

B. Kegiatan Inti

13. Guru menyiapkan media audio visual yang telah dihidupkan dan
membuka bahan untuk materi pelajaran yang akan diberikan.

14. Guru menjelaskan materi tentang Menyampaikan persetujuan dan


sanggahan kepada siswa dengan menggunakan audio visual dan
siswa memperhatikan penjelasan guru dengan melihat layar yang
memaparkan materi pelajaran

15. Guru memberikan contoh kepada siswa dengan memberikan


pertanyaan kemudian meminta persetujuan siswa dan menanyakan
apakah ada yang bisa menyanggah

16. Guru melakukan tanya jawab tentang materi pelajaran.

17. Guru menayangkan sebuah diskusi yang diambil dari tayangan film
Laskar Pelangi.

18. Guru menjelaskan langkah-langkah menulis cerpen dengan


memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen

19. Guru memberikan tugas persetujuan atau sanggahan yang dapat


diberikan siswa dengan melihat tayangan yang disajikan guru
kemudian menuliskannya dalam bentuk cerpen

20. Guru mengarahkan siswa untuk dapat menemukan ide cerita dan
merumuskannya ke dalam tema yang sudah ada dalam film yang
telah diputarkan

21. Siswa diarahkan untuk menentukan siapa tokoh utamanya, apa


masalahnya, siapa tokoh antagonisnya, bagaimana latarnya dari
mana awal ceritanya, dan bagaimana cerita ditutup

22. Berdasarkan kerangka cerpen yang telah dibuat, siswa


mengembangkannya menjadi cerpen menjadi cerpen

23. Beberapa siswa membacakan hasil penulisan cerpen di depan kelas


24. Guru dan siswa mendiskusikan dan menanggapi kelebihan dan
kekurangan dari siswa yang presentasi

C, Penutup

1. Repleksi
2. Guru memberikan kesimpulan materi yang telah disajikan
3. Menentukantugas untuk pertemuan berikutnya

VIII. Sumber dan Bahan Pembelajaran


– Buku Kumpulan Cerpen
– Kliping Cerpen
– Buku Penunjang

IX. Penilaian
4. Jenis : Tes Unjuk Kerja
5. Teknik : Performan
6. Bentuk Instrumen : Uji Petik kerja Produk

Guru Mitra Guru Mata Pelajaran

Maryanah,S.Pd Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP 19630516 198412 2 002 NIP. 19650929 198803 2 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I Pertemuan 3

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Way Bungur


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : 1X/ ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit

Soal instrument
1. Tentukan tema dari masing-masing cerpen yang ada dalam buku
kumpulan cerpen :
a. Judul
cerpen :…………………………………………………………………….
Tema :……………………………………………………………
………

b. Judul
cerpen :…………………………………………………………………….
Tema :……………………………………………………………
………

c. Judul
cerpen :…………………………………………………………………….
Tema :……………………………………………………………
………

d. Judul
cerpen :…………………………………………………………………….
Tema :……………………………………………………………
………

e. Judul
cerpen :…………………………………………………………………….
Tema :……………………………………………………………
………

….
2. Tentukan latar dari masing-masing cerpen !
a. Judul
cerpen :…………………………………………………………………….
Tema :……………………………………………………………………

b. Judul
cerpen :…………………………………………………………………….
Tema :……………………………………………………………………
c. Judul
cerpen :…………………………………………………………………….
Tema :……………………………………………………………………
d. Judul
cerpen :…………………………………………………………………….
Tema :……………………………………………………………………

e. Judul
cerpen :…………………………………………………………………….
Tema :……………………………………………………………………

Guru Mitra Guru Mata Pelajaran

Maryanah,S.Pd Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP 19630516 198412 2 002 NIP. 19650929 198803 2 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II Pertemuan 1

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Way Bungur


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : 1X/ ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit

I. Standar Kompetensi
 Memahami Mengungkapkan kembali cerpen berdasarkan audio visual
yang dilihat

II. Kompetensi dasar


 Menuliskan dan Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen

III. Indikator
 Mampu Menuliskan menceritakan kembali isi cerpen termasuk hal-hal
yang menarik dan berkesan

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membuat cerpen

2. Siswa dapat menceritakan hal-hal yang menarik cerpen yang dibaca


dengan bahasa yang komunikatif

3. Siswa dapat mengungkapkan hal-hal yang paling berkesan dari cerpen


yang dibaca

V. Materi ajar
Cerpen
– Hal-hal yang menarik
– Hal-halyang paling berkesan
– Pergeseran makna. (Meluas. Menyempit, peyorasi, asosiasi, dan
sinestesia)

VI. Metode Pembelajaran


1. Tanya Jawab
2. Penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Pendahuluan

3. Guru mengarahkan siswa kearah pembelajaran dengan memeriksa


kehadiran siswa
4. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang
pelajaran minggu sebelumnya

B. Kegiatan Inti

1. Guru menyiapkan media audio visual dan membuka bahan untuk


materi pelajaran yang akan diberikan.

2. Guru menjelaskan materi cerpen kepada siswa dan siswa


memperhatikan penjelasan guru

3. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang cerpen yang pernah dibaca
dan disukainya.

4. Guru menjelaskan langkah-langkah menulis cerpen dengan


memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen

5. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat sebuah cerpen

6. Siswa menulis cerpen dengan memperhatikan contoh cerpen yang


diberikan guru

7. Siswa berdiskusi untuk menyunting cerpen yang telah dibuat dengan


panduan rubrik yang telah disiapkan oleh guru
8. Guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan cerpen yang telah
dibuat dan yang lain mengamati dengan panduan yang ada dibuku
siswa

9. Guru dan siswa mendiskusikan dan menanggapi kelebihan dan


kekurangan yang terjadi pada pembacaan cerpen yang dilakukan siswa

C, Penutup

1. Repleksi
2. Guru memberikan kesimpulan materi yang telah disajikan
3. Menentukantugas untuk pertemuan berikutnya

VIII. Sumber dan Bahan Pembelajaran


– Buku Kumpulan Cerpen
– Kliping Cerpen
– Buku Penunjang

IX. Penilaian
7. Jenis : Tes Unjuk Kerja
8. Teknik : Performan
9. Bentuk Instrumen : Uji Petik kerja Produk

Guru Mitra Guru Mata Pelajaran

Maryanah,S.Pd Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP 19630516 198412 2 002 NIP. 19650929 198803 2 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II Pertemuan 2

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Way Bungur


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : 1X/ ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit

I. Standar Kompetensi
 Memahami Mengungkapkan kembali cerpen berdasarkan audio visual
yang dilihat

II. Kompetensi dasar


 Menuliskan dan Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen

III. Indikator
 Mampu Menuliskan menceritakan kembali isi cerpen termasuk hal-hal
yang menarik dan berkesan

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membuat cerpen

2. Siswa dapat menceritakan hal-hal yang menarik cerpen yang dibaca


dengan bahasa yang komunikatif

3. Siswa dapat mengungkapkan hal-hal yang paling berkesan dari cerpen


yang dibaca

V. Materi ajar
Cerpen
– Hal-hal yang menarik
– Hal-halyang paling berkesan
– Pergeseran makna. (Meluas. Menyempit, peyorasi, asosiasi, dan
sinestesia)

VI. Metode Pembelajaran


1. Tanya Jawab
2. Penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Pendahuluan

1. Guru mengarahkan siswa kearah pembelajaran dengan memeriksa


kehadiran siswa

2. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang


pelajaran minggu sebelumnya

B. Kegiatan Inti

13. Guru menyiapkan media audio visual yang telah dihidupkan dan
membuka bahan untuk materi pelajaran yang akan diberikan.
14. Guru menjelaskan materi tentang Menyampaikan persetujuan dan
sanggahan kepada siswa dengan menggunakan audio visual dan
siswa memperhatikan penjelasan guru dengan melihat layar yang
memaparkan materi pelajaran
15. Guru memberikan contoh kepada siswa dengan memberikan
pertanyaan kemudian meminta persetujuan siswa dan menanyakan
apakah ada yang bisa menyanggah
16. Guru melakukan tanya jawab tentang materi pelajaran.
17. Guru menayangkan sebuah diskusi yang diambil dari tayangan film
Laskar Pelangi.
18. Guru menjelaskan langkah-langkah menulis cerpen dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen
19. Guru memberikan tugas persetujuan atau sanggahan yang dapat
diberikan siswa dengan melihat tayangan yang disajikan guru
kemudian menuliskannya dalam bentuk cerpen
20. Guru mengarahkan siswa untuk dapat menemukan ide cerita dan
merumuskannya ke dalam tema yang sudah ada dalam film yang
telah diputarkan
21. Siswa diarahkan untuk menentukan siapa tokoh utamanya, apa
masalahnya, siapa tokoh antagonisnya, bagaimana latarnya dari
mana awal ceritanya, dan bagaimana cerita ditutup
22. Berdasarkan kerangka cerpen yang telah dibuat, siswa
mengembangkannya menjadi cerpen menjadi cerpen
23. Beberapa siswa membacakan hasil penulisan cerpen di depan kelas
24. Guru dan siswa mendiskusikan dan menanggapi kelebihan dan
kekurangan dari siswa yang presentasi

C, Penutup

1. Repleksi
2. Guru memberikan kesimpulan materi yang telah disajikan
3. Menentukantugas untuk pertemuan berikutnya

VIII. Sumber dan Bahan Pembelajaran


– Buku Kumpulan Cerpen
– Kliping Cerpen
– Buku Penunjang

IX. Penilaian
10. Jenis : Tes Unjuk Kerja
11. Teknik : Performan
12. Bentuk Instrumen : Uji Petik kerja Produk

Guru Mitra Guru Mata Pelajaran

Maryanah,S.Pd Rohmanjanah,S.Pd,M.Si
NIP 19630516 198412 2 002 NIP. 19650929 198803 2 002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Siklus I Pertemuan 3

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Way Bungur


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : 1X/ ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit

Instrumen soal

1. Tentukan nilai-nilai kehidupan yang positif pada masing-masing cerpen


dalam buku kumpulan cerpen “Dari Ave Maria Jalan Lain Ke Roma”:
a.

b.

c.

d.

1. Tentukan nilai-nilai kehidupan yang negatif pada masing-masing cerpen


dalam buku kumpulan cerpen “Dari Ave Maria Jalan Lain Ke Roma”:
a.

b.

c.

d.

3. Bandingkan nilai-nilai kehidupan pada cerpen-cerpen tersebut dengan


nilai-nilai dalam kehidupanmu!
a.

b.

c.

d.

4. Simpulkan nilai-nilai apa saja yang ada pada cerpen-cerpen tersebut


yang dapat menjadi teladan bagimu

1. Tentukan nilai-nilai kehidupan yang positif pada masing-masing cerpen


dalam buku kumpulan cerpen “Dari Ave Maria Jalan Lain Ke Roma”:
a.

b.

c.

d.

1. Tentukan nilai-nilai kehidupan yang negatif pada masing-masing cerpen


dalam buku kumpulan cerpen “Dari Ave Maria Jalan Lain Ke Roma”:
a.

b.

c.

d.

3. Bandingkan nilai-nilai kehidupan pada cerpen-cerpen tersebut dengan


nilai-nilai dalam kehidupanmu!

a.

b.

c.

d.

4. Simpulkan nilai-nilai apa saja yang ada pada cerpen-cerpen

Anda mungkin juga menyukai