Anda di halaman 1dari 28

MODUL/PANDUAN PEMBELAJARAN

MATA KULIAH PSIKOLOGI FISIOTERAPI

Tim Pengajar:
L. M. Karisma Sukmayanti Suarya, S.Psi.,M.A
Tience Debora Valentina, S.Psi., M.A, Psi

Program Studi Fisioterapi, Fakultas Kedokteran


Universitas Udayana
2015
TOPIK 1: DEFINISI ILMU PSIKOLOGI

Tujuan Pembelajaran :

a. Mampu memahami pengertian ilmu psikologi dan kajian ilmu psikologi


b. Mampu memahami filosofi-filosofi dasar dalam ilmu psikologi
c. Mampu memahami sejarah perkembangan ilmu psikologi
d. Mampu memahami dan membedakan antara non-ilmiah dan ilmiah berdasarkan
ilmu psikologi

Isi Kurikulum:

a. Pengertian ilmu psikologi dan ciri-ciri perilaku


b. Filosofi-filosofi dasar dalam ilmu psikologi
c. Sejarah perkembangan ilmu psikologi
d. Perbedaan ilmu psikologi dan common sense

Abstrak

Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yang mengkaji mengenai jiwa atau pikiran.
Dapat pula dikatakan bahwa psikologi merupakan ilmu yang mengkaji mengenai
perilaku dan pengalaman individu. Dalam perkembangan ilmu psikologi, terdapat
filosofi-filosofi yang mendasari konsep atau teori-teori dalam psikologi. Diantaranya
adalah filosofi free will dan determinism, mind-body problem, serta filosofi nature dan
nurture. Melalui filosofi-filosofi yang mendasari, mengantarkan psikologi menjadi suatu
kajian ilmiah. Serta dalam perkembangannya, psikologi dapat dikaji menjadi beberapa
bidang seperti psikologi kognitif, psikologi kesehatan, psikologi industri dan organisasi,
psikologi pendidikan, psikologi forensik, psikologi perkembangan dan lain sebagainya.

Skenario

Ibu Ari berkeluh kesah mengenai perilaku anaknya kepada ibu Budi. Perilaku
anaknya sangatlah mirip dengan suaminya, yang sering berbicara dengan nada tinggi.
Menurut ibu Ari, kemiripan perilaku anak dan suaminya karena perilaku ayah menurun
ke anak. Diskusi antara ibu Ari dan ibu Budi semakin panjang, karena ibu Budi tidak
sependapat dengan ibu Ari.

Learning Task
1. Berdasarkan skenario di atas, jelaskan pendapat Saudara mengenai perdebatan
antara ibu Ari dan ibu Budi mengenai perilaku bicara dengan nada tinggi adalah
karena faktor keturunan!
2. Coba jelaskan perilaku berbicara dengan nada keras berdasarkan skenario di
atas, berdasarkan filosofi free will vs determinism!

Self Assesment

1. Carilah dua contoh dalam kehidupan sehari-hari Saudara, dan jelaskan


berdasarkan konsep Edward Tichener (strukturalism)!
2. Jelaskan filosofi free will vs determinism, dan filosofi mind-body problem!

Referensi

Atkinson, R,L.,Atkinson, R.C., Hilgard, E.R. (1983). Pengantar Psikologi. Edisi Kedelapan;
Jilid II. Erlangga.
TOPIK 2: TEORI SENSASI DAN PERSEPSI

Tujuan Pembelajaran:

a. Mampu memahami proses sensasi hingga munculnya persepsi


b. Mampu memahami pengertian sensasi secara umum dan pada panca indera
c. Mampu memahami pengertian persepsi
d. Mampu memahami teori- teori yang mendasari persepsi
e. Mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi individu

Isi Kurikulum

a. Pengertian sensasi dan panca indera


b. Pengertian persepsi
c. Teori yang mendasari persepsi
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Abstrak

Sensasi merupakan segala sesuatu yang berasal dari lingkungan (stimulus) yang
diterima oleh reseptor-reseptor panca indera. Melalui reseptor-reseptor panca indera,
stimulus diterjemahkan oleh impuls-impuls saraf yang diterima dan diproses di otak.
Selanjutnya impuls-impuls diterima, diorganisir dan diterjemahkan di otak, akan menjadi
suatu pengalaman perseptual yang disebut dengan persepsi.

Sesuatu dapat dikatakan suatu persepsi apabila sesuai dengan modalitas panca
indera dalam menerima rangsangan, memiliki dimensi ruang dan waktu, memiliki
struktur yang menyatu dengan konteks. Adanya persepsi, dapat memunculkan banyak
atau berbagai arti. Selain adanya konsep yang mendasari, adanya faktor-faktor lain pula
yang mempengaruhi persepsi individu.

Skenario

Mina merasa sangat lapar ketika sedang dalam perjalanan. Hingga akhirnya ia
melintas di Jl.Langit, melihat banyak toko-toko dan tempat makan di sepanjang jalan
tersebut. Mina melihat toko pakaian dengan tulisan yang bergerak terus-menerus,
adapula toko dengan papan nama bergambar Spiderman dengan ukuran besar. Namun
Mina masih tetap melambatkan laju mobilnya dibanding pengendara lainnya untuk
mencari warung makan, mengingat perut Mina sangat lapar.
Learning Task

1. Berdasarkan skenario di atas, proses perceptual apa saja yang dialami oleh
Mina?
2. Carilah contoh dalam kehidupan sehari-hari Saudara, dan jelaskan berdasarkan
konsep persepsi!
3. Jelaskan manfaat belajar persepsi dalam bidang keilmuan Saudara!

Self Assesment

1. Jelaskan ciri-ciri stimulus yang menarik perhatian!


2. Jelaskan konsep bottom-up dan top-down, dan berikan dua contoh!
3. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi
individu!

Referensi

Atkinson, R,L.,Atkinson, R.C., Hilgard, E.R. (1983). Pengantar Psikologi. Edisi Kedelapan;
Jilid II. Erlangga.
TOPIK 3: TEORI BELAJAR

Tujuan Pembelajaran:

a. Mampu memahami pengertian belajar


b. Mampu memahami ciri-ciri belajar dan perbedaannya dengan non belajar
c. Mampu memahami teori-teori belajar
d. Mampu memahami konsep belajar dan motivasi
e. Faktor-faktor yang ikut berperan dalam proses belajar

Isi Kurikulum:

a. Pengertian belajar
b. Ciri-ciri belajar dan konsep nonbelajar
c. Teori-teori yang melatarbelakangi proses belajar individu
d. Konsep belajar dan motivasi
e. Faktor-faktor yang ikut berperan dalam proses belajar

Abstrak:

Belajar adalah suatu proses, yaitu suatu aktivitas atau perilaku yang diperoleh
dari proses latihan maupun pengalaman, serta mengalami perubahan yang relatif
menetap. Suatu perilaku atau aktivitas dapat dikatakan sebagai hasil dari proses belajar,
apabila memiliki tujuan atau terarah, adanya proses dan usaha, yang diperoleh melalui
latihan atau pengalaman, adanya perubahan yang bersifat relatif menetap.

Perilaku atau aktivitas individu sebagai proses belajar, dapat dibahas atau
dipahami melalui konsep-konsep dalm teori belajar. Adapun teori-teori belajar yang
dimaksud diantaranya adalah teori pengkondisian klasik, teori pengkondisian operan,
teori belajar sosial, dan teori kognitif. Dalam proses belajar pula, tak dapat terlepas dari
motivasi individu sebagai penggerak munculnya perilaku atau aktivitas terkait proses
belajar. Namun, selain faktor motivasi individu, masih ada faktor-faktor lain yang
mempengaruhi proses belajar individu, salah satunya adalah stres.

Skenario

Setiap kali Sule akan makan coklat, ibu menjewer telinga Sule. Hingga Sule
beranjak remaja tidak pernah suka makan coklat. Perilaku Sule lainnya adalah Sule akan
mandi apabila suhu udara meningkat. Ketika suhu udara malam hari di kota Denpasar meningkat
hingga 35OC, Sule mandi. Suhu udara malam hari di kota Denpasar tersebut berlangsung
beberapa lama dan Sule pun masih tetap mandi di malam hari, meskipun suhu udara malam hari
di kota Denpasar tidak lagi mencapai 35OC.

Learning Task:

1. Berdasarkan skenario di atas, proses belajar apa sajakah yang dialami oleh Sule?
2. Carilah dua contoh perilaku Saudara, dan jelaskanlah berdasarkan teori belajar
yang Saudara pahami!

Self Assesment:

1. Jelaskan teori belajar sosial (Albert Bandura) dan berikan satu contoh!
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses belajar
individu!
3. Jelaskan perbedaaan mendasar antara teori belajar pengkondisian klasikal dan
pengkondisian operan!

Referensi

Kalat, J.W. (2005). Introduction to Psychology. Seventh Edition. USA: Thomson


Wadsworth.
TOPIK 4: TEORI MOTIVASI

Tujuan Pembelajaran:

a. Mampu memahami pengertian motivasi dan kaitannya dengan perilaku


b. Mampu memahami ciri-ciri dan daur motivasi
c. Mampu memahami teori-teori motivasi

Isi Kurikulum:

a. Pengertian motivasi dan kaitannya dengan perilaku individu


b. Ciri-ciri dan daur motivasi
c. Teori Insting
d. Teori Drive (dorongan)
e. Teori Atribusi
f. Teori Harapan
g. Teori Aktualisasi Diri
h. Teori Motif Berprestasi

Abstrak:

Motivasi merupakan proses internal dalam diri organisme yang mengaktivasi,


memandu atau mengarahkan, dan emmelihara atau mempertahankan suatu perilaku
dari waktu ke waktu. Oleh karena motivasi adalah proses internal, atau tidak nampak
secara nyata (overt) maka motivasi dijelaskan sebagai suatu konsep atau konstrak
teoritis. Motivasi dapat bersifat intrinsik atau ekstrinsik, yang juga terkait dengan
kebutuhan individu yaitu primer dan sekunder.

Motivasi organisme atau individu terhadap sesuatu, dapat diketahui dari perilaku
yang nampak. Motivasi organisme atau individu terkait dengan perilaku yang nampak,
dapat dijelaskan dengan beberapa teori motivasi. Diantaranya adalah teori insting, teori
drive (dorongan), teori atribusi, teori harapan, teori aktualisasi diri, dan teori motif
berprestasi.

Skenario:

Ranu bekerja pada suatu perusahaan swasta. Tiap akhir minggu ia selalu dipadatkan
dengan tugas pembukuan sehingga mengalami stres. Oleh karena stres yang dialami, Ranu pergi
ke pantai Sanur untuk bermain kano sambil menikmati pemandangan pantai.

Learning Task:
1. Berdasarkan skenario di atas, jelaskan apa yang dialami oleh Ranu berdasarkan
teori motivasi!
2. Carilah satu contoh dalam kehidupan sehari-hari Saudara, dan jelaskan
berdasarkan teori harapan!

Self Assesment:

1. Jelaskan teori motivasi (teori motivasi berdasarkan kebutuhan) Abraham


Maslow!
2. Jelaskan satu bentuk perilaku Saudara berdasarkan daur motivasi!
3. Sebutkan ciri-ciri individu yang memiliki motif berprestasi yang tinggi!

Referensi

Atkinson, R,L.,Atkinson, R.C., Hilgard, E.R. (1983). Pengantar Psikologi. Edisi Kedelapan;
Jilid II. Erlangga.
TOPIK 5: TEORI EMOSI

Tujuan Pembelajaran:

a. Mampu memahami pengertian emosi dan pengukurannya


b. Mampu memahami teori tentang emosi
c. Mampu memahami respon fisologis dan emosi
d. Mampu memahami ekspresi emosi

Isi Kurikulum:

a. Pengertian emosi dan pengukurannya


b. Teori emosi James-Lange
c. Teori kognitif mengenai emosi
d. Ekspresi emosional
e. Keterkaitan antara emosi dan keputusan moral

Abstrak:

Emosi merupakan salah satu aspek dari diri individu yang mengaktivasi dan
mengarahkan perilaku dengan cara dan tujuan tertentu. Bahasan mengenai emosi
menekankan pada pengalaman subjektif individu secara afeksi atau perasaan, yang
menyertai perilaku. Dengan mempelajari konsep emosi, akan mengetahui dan
memahami emosi yang dirasakan individu atau yang dialami orang lain.

Skenario

Learning Task:

1. Jelaskan secara fisologis yang Saudara alami ketika merasakan suatu emosi
tertentu!
2. Carilah dua contoh di sekitar Saudara terkait dengan pengalaman emosi, dan
jelaskan contoh tersebut berdasarkan teori James-Lange!

Self Assesment:

1. Bagaimana sudut pandang teori kognitif dalam membahas tentang emosi,


jelaskan?
2. Jelaskan perbedaan antara teori James-Lange dan teori kognitif tentang emosi!

Referensi
Atkinson, R,L.,Atkinson, R.C., Hilgard, E.R. (1983). Pengantar Psikologi. Edisi Kedelapan;
Jilid II. Erlangga.

Kalat, J.W. (2005). Introduction to Psychology. Seventh Edition. USA: Thomson


Wadsworth.
TOPIK 6: TEORI PERKEMBANGAN

Tujuan Pembelajaran:

a. Mampu memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan


b. Mampu memahami tahap-tahap perkembangan manusia/individu
c. Mampu memahami teori-teori perkembangan manusia/individu
d. Mampu memahami perkembangan aspek-aspek individu (fisik, kognisi, afeksi,
sosial) berdasarkan tahap perkembangan individu

Isi Kurikulum:

a. Pengertian konsep pertumbuhan dan perkembangan


b. Teori-teori perkembangan dan tahap-tahap perkembangan individu
c. Perkembangan fisik individu berdasarkan teori perkembangan
d. Perkembangan aspek kognisi individu berdasarkan teori perkembangan
e. Perkembangan aspek emosi individu berdasarkan teori perkembangan
f. Perkembangan aspek sosial individu berdasarkan teori perkembangan

Abstrak:

Perkembangan hidup merupakan bagian yang tidak dapat terlepaskan dari diri
manusia atau individu, atau suatu proses yang dilalui oleh tiap individu. Oleh karena itu,
betapa pentingnya mengetahui dan memahami perkembangan individu pada tiap tahap
usia perkembangan. Pentingnya adalah peristiwa atau pengalaman yang dialami
individu, baik terkait perkembangan fisik, kognisi, afeksi dan sosial, apakah telah sesuai
dengan tahapan usia perkembangan individu tersebut, atau justru sebaliknya.

Psikologi perkembangan tidak hanya penting untuk memahami tahapan


perkembangan manusia saja, namun penting pula bagi praktisi kesehatan lainnya,
terkait intervensi yang tepat yang dapat diberikan kepada individu, apabila mengalami
hambatan perkembangan baik secara fisik, kognisi, afeksi, maupun sosial.

Skenario

Learning Task:

1. Carilah kasus hambatan perkembangan (fisik, kognisi, afeksi atau sosial) di


sekitar lingkungan Saudara, dan upaya apa yang dapat Saudara berikan
berdasarkan kasus tersebut, sesuai dengan bidang keilmuan Saudara!
Self Assesment:

1. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan!


2. Jelaskan perkembangan fisik dan kognisi individu pada tiap tahap
perkembangan!
3. Jelaskan salah satu teori perkembangan yang Saudara kuasai!

Referensi

Atkinson, R,L.,Atkinson, R.C., Hilgard, E.R. (1983). Pengantar Psikologi. Edisi Kedelapan;
Jilid II. Erlangga.

Kalat, J.W. (2005). Introduction to Psychology. Seventh Edition. USA: Thomson


Wadsworth.
TOPIK 7: TEORI KEPRIBADIAN

Tujuan Pembelajaran:

a. Mampu memahami pengertian kepribadian dan sejarah perkembangan


kepribadian
b. Mampu memahami pendekatan-pendekatan dalam kepribadian
c. Mampu memahami aliran-aliran dalam teori kepribadian dan konsep-konsep
pentingnya

Isi Kurikulum:

a. Pengertian kepribadian
b. Sejarah perkembangan kepribadian
c. Pendekatan-pendekatan dalam kepribadian
d. Aliran-aliran dalam teori kepribadian

Abstrak:

Seperti halnya tahapan perkembangan individu, kepribadian juga merupakan


bagian penting dan tak terpisahkan dari fisik manusia atau individu. Oleh karena itu,
oentingnya mengetahui dan memahami kepribadian individu sebagai bagian penting
dalam menyesuaikan diri individu dengan lingkungan sekitar.

Kepribadian individu merupakan suatu gambaran inti dan nyata dari individu
atau seseorang. Bagaimana gambaran kepribadian seseorang atau individu, dapat dikaji
atau dibahas dalam suatu sudut pandang atau teori tertentu, yang mengartikan
kepribadian secara berbeda. Diantaranya kepribadian menurut aliran psikoanalisis,
behavioristik, dan humanistik.

Skenario

Learning Task:

1. Carilah dua contoh dari perilaku Saudara, dan jelaskan perilaku tersebut
berdasarkan teori kepribadian aliran behavioristik!
2. Carilah satu contoh dari perilaku Saudara, dan jelaskan berdasarkan teori belajar
sosial!

Self Assesment:
1. Jelaskan konsep kepribadian menurut aliran psikoanalisis dan humanistik!
2. Jelaskan dua bentuk mekanisme pertahanan diri/ego!
3. Jelaskan perbedaan mendasar antara teori kepribadian behavioristik dan
humanistik!

Referensi

Atkinson, R,L.,Atkinson, R.C., Hilgard, E.R. (1983). Pengantar Psikologi. Edisi Kedelapan;
Jilid II. Erlangga.

Kalat, J.W. (2005). Introduction to Psychology. Seventh Edition. USA: Thomson


Wadsworth.
TOPIK 8: TEORI KOMUNIKASI

Tujuan Pembelajaran:

1. Mampu memahami pengertian komunikasi dan konteks komunikasi


2. Mampu memahami komponen dasar komunikasi dan istilah-istilah dalam
komunikasi
3. Mampu memahami proses dan tujuan komunikasi
4. Mampu memahami bentuk dan jenis komunikasi

Isi Kurikulum:

1. Pengertian komunikasi
2. Komponen dasar komunikasi
3. Istilah-istilah dalam komunikasi
4. Alur atau proses komunikasi
5. Tujuan umum dan spesifik dari komunikasi
6. Bentuk dan jenis komunikasi

Abstrak:

Aktivitas komunikasi adalah suatu aktivitas yang tidak terlepas dari kehidupan
keseharian manusia atau individu. Oleh karena itu, dikatakan penting untuk
membangun komunikasi yang efektif antara pemberi pesan, penerima pesan dan pesan
itu sendiri. Tidak hanya komponen komunikasi saja yang penting, tujuan dari komunikasi
merupakan bagian yang tak kalah penting dalam membangun komunikasi yang efektif.
Begitu pula halnya jenis dan bentuk dari komunikasi.

Skenario

Learning Task

1. Jelaskan jenis komunikasi yang efektif ketika Saudara menghadapi teman yang
sedang putus cinta!
2. Carilah contoh kasus komunikasi yang tidak efektif/tidak disarankan di sekitar
Saudara!
3. Berilah usulan Saudara terkait soal no.2 di atas!

Self Assesment:

1. Jelaskan proses komunikasi!


2. Jelaskan bentuk komunikasi berdasarkan sasaran, arah pesan, langsung dan tidak
langsung!
3. Sebutkan tujuan umum dari komunikasi!

Referensi

Devito, J.A. (1997). Komunikasi Antarmanusia. Edisi Kelima. Jakarta, Indonesia:


Professinal Books.

Rakhmat, J. (1999). Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.
TOPIK 9: TEORI KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN

Tujuan Pembelajaran:

1. Mampu memahami layanan kesehatan dari sudut pandang pasien


2. Mampu memahami layanan kesehatan dari sudit pandang penyedia layanan
kesehatan
3. Mampu memahami pentingnya informasi yang tepat mengenai kondisi pasien
dan penyampaian informasi yang dapat dipahami oleh pasien
4. Mampu memahami pentingnya keselarasan mengenai kebutuhan pasien dan
kesediaan layanan kesehatan

Isi Kurikulum:

1. Pandangan penyedia layanan kesehatan tentang pasien


2. Pandangan pasien mengenai komunikasi penyedia layanan kesehatan
3. Bagaimana informasi tentang kondisi kesehatan pasien, yang dapat dipahami
pasien
4. Komunikasi efektif sebagai langkah yang menjembatani perbedaan kebutuhan
pasien dan kesediaan layanan kesehatan

Abstrak:

Komunikasi merupakan aktivitas yang melekat dengan keseharian manusia atau


individu. Membangun komunikasi yang efektif dalam keseharian adalah hal yang
penting agar pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan kepada penerima pesan,
sesuai dengan maksud dan tujuan dari pesan itu sendiri.

Begitu pula halnya dalam konteks kesehatan. Komunikasi efektif antara penyedia
layanan kesehatan dan pasien adalah bagian penting pada sisi kehidupan manusia atau
individu. Terbentuknya komunikasi efektif antara pasien dan penyedia layanan
kesehatan akan berdampak pada adanya kesesuaian antara layanan kesehatan dan
kondisi kesehatan pasien, sehingga tercipta keselarasan dalam bidang kesehatan.

Skenario

Learning Task

1. Berdasarkan bidang keilmuan Saudara, jelaskan jenis komunikasi yang


bagaimana yang efektif bagi pasien yang sedang ditangani!
2. Carilah contoh kasus komunikasi yang tidak efektif/tidak disarankan, antara
pasien dan fisioterapist!
3. Berilah usulan Saudara terkait soal no.2 di atas

Self Assesment

1. Jelaskan pemahaman mengenai komunikasi antara penyedia layanan kesehatan


dan pasien!
2. Jelaskan dampak yang dapat ditimbulkan dari komunikasi yang tidak efektif
antara penyedia layanan kesehatan dan pasien!
3. Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komunikasi
efektif antara penyedia layanan kesehatan dan pasien!
4. Jelaskan bagaimana komunikasi efektif yang sebaiknya dibangun antara
penyedia layanan kesehatan dan pasien di rumah sakit!

Referensi

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.

Taylor, S.E. (2009). Health Psychology. Seventh Edition. USA: Mc.Graw-Hill.


TOPIK 10: TEORI SIKAP, UNSUR-UNSUR SIKAP, DAN PERAN PENTING SIKAP DALAM
KESEHATAN

Tujuan Pembelajaran:

a. Mampu memahami pengertian konsep sikap


b. Mampu memahami komponen sikap, ciri-ciri sikap, dan sifatnya
c. Mampu memahami teori-teori sikap
d. Mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Isi Kurikulum:

a. Pengertian sikap
b. Komponen sikap dan ciri-ciri sikap
c. Teori Belajar Sikap
d. Teori Konsistensi Kognitif-Afektif
e. Teori Disonansi Kognitif
f. Teori Ekspektansi Nilai
g. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Abstrak:

Sikap adalah evaluasi secara umum baik suka ataupun tidak suka, terhadap
objek, isu, maupun orang, yang mempengaruhi perilaku individu terhadap sesuatu atau
orang. Sikap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku individu, mencakup
bagaimana individu memiliki pemikiran tentang suatu objek, isu atau orang (kognitif),
yang juga melibatkan bagaimana perasaan individu tersebut (afeksi) dan cara individu
bertindak sebagai bentuk respon terhadap stimulus (perilaku).

Dalam memahami sikap individu terhadap suatu objek sikap, dapat berdasarkan
beberapa teori mengenai sikap dan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap.
Diantaranya adalah teori belajar sikap, teori konsistensi kognitif-afeksi, teori disonansi
kognitif, teori ekspektansi nilai.

Skenario:

Berlangsungnya Miss World 2013 di Indonesia, Bali khususnya, banyak


menimbulkan perdebatan di masyarakat. Namun menurut, Banu sebagai seorang
mahasiswa kesehatan, berlangsungnya Miss World 2013 adalah peluang besar bagi
pariwisata di Bali dan Indonesia pada umumnya, untuk dapat lebih maju lagi. Menurut
Banu, hal ini dikarenakan pada acara Miss World tersebut, akan hadir banyak tamu baik
dari dalam negeri dan luar negeri sehingga adanya kesempatan untuk mempromosikan
pariwisata di Bali dan Indonesia umumnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sebagai masyarakat pulau Bali, Banu sangat bangga dengan berlangsungnya Miss
World 2013 di Bali. Serta sebagai mahasiswa kesehatan pula, Banu bersedia turut serta
mengambil peran membantu paramedis di acara terbut.

Learning Task:

1. Berdasarkan skenario di atas, identifikasilah komponen sikap dari Banu!


2. Jelaskan skenario di atas berdasarkan salah satu teori sikap!
3. Identifikasi dan jelaskan bagaimana sifat sikap Banu berdasarkan skenario di
atas!

Self Assesment:

1. Jelaskan salah satu teori sikap dan berikan contoh berdasarkan keseharian
Saudara!
2. Sebutkan ciri-ciri sikap!
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi sikap individu, sebutkan!

Referensi

Atkinson, R,L.,Atkinson, R.C., Hilgard, E.R. (1983). Pengantar Psikologi. Edisi Kedelapan;
Jilid II. Erlangga.

Kalat, J.W. (2005). Introduction to Psychology. Seventh Edition. USA: Thomson


Wadsworth.
TOPIK 11: TEORI SAKIT DITINJAU DARI FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN, GENETIK DAN
PERILAKU

Tujuan Pembelajaran:

a. Memiliki pemahaman dasar mengenai rasa sakit


b. Mampu memahami dimensi dan fisiologi rasa sakit
c. Mampu memahami teori-teori yang melatarbelakangi konsep rasa sakit
d. Mampu memahami isu-isu klinis dalam manajemen rasa sakit dan teknik-teknik
mengontrol rasa sakit
e. Mampu memahami konsep dasar dalam program manajemen rasa sakit

Isi Kurikulum:

a. Pengertian rasa sakit


b. Dimensi dan fisiologi rasa sakit
c. Teori rasa sakit
d. Isu-isu klinis dalam manajemen rasa sakit
e. Teknik-teknik dalam mengontrol rasa sakit
f. Program manajemen rasa sakit

Abstrak:

Pada kenyataannya, individu hidup dengan rasa sakit meskipun rasa sakit
bukanlah suatu peristiwa yang sering atau selalu dialami individu. Rasa sakit dapat
dipahami secara medis ataupun psikologis, sehingga dapat menimbulkan arti yang
berbeda terhadap rasa sakit oleh pasien maupun praktisi kesehatan.

Teori yang digunakan untuk memahami rasa sakit juga mengalami


perkembangan. Yang mana pada akhirnya terbentuk suatu pemahaman rasa sakit
sebagai integrasi dari mekanisme fisiologis dan psikologis pengalaman individu terhadap
rasa sakit. Rasa sakit dapat dikendalikan dengan berbagai macam cara atau teknik, dan
dapat melalui suatu program manajemen rasa sakit.

Skenario
Abdul sering mengeluhkan nyeri pada bagian punggung. Nyeri yang dialami
Abdul sudah berlangsung hampir satu tahun terakhir ini dan nyeri yang muncul terasa
ringan, namun kadang pula menyebabkan Abdul tidak dapat bekerja. Karena sudah
berlangsung hampir satu tahun, Abdul memeriksakan nyeri di punggungnya. Dokter
menyatakan tidak ada masalah pada punggung Abdul. Hal ini dikatakan pula oleh dokter
lainnya, karena Abdul telah memeriksakan punggungnya ke tiga dokter yang berbeda.

Learning Task:

1. Berdasarkan skenario di atas, identifikasi dan jelaskan apa yang dialami Abdul
berdasarkan teori rasa sakit!
2. Menurut Saudara, kemungkinan lain apa yang sesungguhnya mungkin dialami
oleh Abdul?

Self Assesment

1. Jelaskan bagaimana cara mengukur rasa sakit!


2. Jelaskan perkembangan teori rasa sakit!
3. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe rasa sakit kronis, serta berikan contoh sesuai
dengan bidang keilmuan Saudara!
4. Jelaskan program manajemen rasa sakit!

Referensi

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.

Taylor, S.E. (2009). Health Psychology. Seventh Edition. USA: Mc.Graw-Hill.


TOPIK 12: TEORI STRES DAN KESEHATAN

Tujuan Pembelajaran:

a. Mampu memahami tentang stres dan proses terjadinya


b. Mampu memahami teori-teori stres
c. Mampu memahami keterkaitan antara stres dan kesehatan atau munculnya
suatu penyakit
d. Mampu memahami penyebab stres dan adaptasi individu terhadap stress atau
pengelolaan stres

Isi Kurikulum:

a. Pengertian stres dan proses terjadinya stres


b. Teori-teori stres
c. Dinamika stres dan munculnya suatu penyakit
d. Penyebab stres dan adaptasi individu terhadap stres
e. Faktor-faktor yang berkaitan dengan stres, dan sumber-sumber stres

Abstrak:

Stres atau tidaknya individu merupakan hasil dari kemampuan individu dalam
menghadapi, menanggapi, atau meyesuaikan diri terhadap stimulus-stimulus yang
berasal dari lingkungan. Stimulus-stimulus yang berasal dari lingkungan dapat menjadi
suatu stressor bagi individu, yang bergantung pula pada kemampuan individu yang
dalam menanggapi stimulus-stimulus tersebut. Adaptasi individu terhadap stres terdiri
dari adaptasi fisiologis dan adaptasi psikologis, yang terkait dengan bagaimana dinamika
antara stres dan munculnya suatu penyakit.

Kondisi stres itu sendiri dapat diukur melalui beberapa cara seperti self-report,
perubahan hidup yang dialami, kondisi fisiologis, perilaku, dan emotional distress.
Hendaknya segera diantisipasi ketika mengalami stres, sebelum berlanjut pada kondisi
stressfull.

Skenario:

Kinan seorang pegawai swasta dan telah bekerja di perusahaan selama 5 tahun.
Kinan sangat ingin dipromosikan untuk memegang suatu jabatan di perusahaan tempat
ia bekerja. Kinan selalu datang pagi dan pulang larut malam, untuk bekerja. Tak sedikit
target kerja dapat dicapainya. Tanpa Kinan sadari, ia sering susah tidur, berat badannya
menurun, dan wajahnya cenderung pucat.

Learning Task:

1. Jelaskan pendapat Saudara berdasarkan teori stres dan kesehatan, mengenai


kondisi yang dialami Kinan pada skenario di atas!

Self Assesment

1. Jelaskan dinamika atau interaksi antara stres dan munculnya suatu penyakit!
2. Jelaskan dua teori stres dan berikan masing-masing satu contoh!

Referensi

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.

Taylor, S.E. (2009). Health Psychology. Seventh Edition. USA: Mc.Graw-Hill.


TOPIK 13: PENYAKIT KRONIS DAN TERMINAL, DAMPAK SERTA MANAJEMEN
PSIKOLOGIS

Tujuan Pembelajaran:

a. Mampu memahami penyakit kronis dan terminal terhadap respon psikologis


yang muncul
b. Mampu memahami dinamika psikologis terkait penyakit kronis dan terminal
c. Mampu memahami pentingnya komanajemen pada penyakit kronis dan terminal
d. Mampu memahami manajemen psikologis pada penyakit kronis dan terminal

Isi Kurikulum:

a. Respon psikologis terkait penyakit kronis dan terminal


b. Coping behavior dan penyakit kronis
c. Komanajemen penyakit kronis
d. Intervensi-intervensi psikologis terkait penyakit kronis
e. Tingkatan penyesuaian terhadap kematian, terkait penyakit tahap terminal
f. Manajemen psikologis terkait penyakit tahap terminal

Abstrak:

Kualitas hidup manusia atau individu merupakan bahasan yang marak


dikembangkan saat ini. Namun, kualitas hidup tidaklah hanya bahasan yang sedang
marak dibahas. Sesungguhnya, kualitas hidup merupakan suatu kondisi yang hendaknya
dialami individu, baik dalam kondisi sakit secara fisik maupun tidak. Kualitas hidup
merupakan suatu kondisi berfungsinya aspek fisiologis, psikologis dan sosial secara
menyeluruh dan baik.

Individu yang sedang mengalami sakit, baik sakit kronis maupun sakit tahap
terminal, tentunya akan mengalami respon atau kondisi secara psikologis yang berbeda
dari individu lain yang tidak mengalami sakit kronis atau sakit tahap terminal. Oleh
karena itu, pentingnya integrasi antara sehat secara fisik, psikologis, sehingga individu
dengan sakit kronis maupun sakit tahap terminal, tetap mampu berinteraksi dalam
lingkungan sosial.

Skenario:

Jaelani didiagnosis stroke oleh dokter 3 bulan lalu. Jaelani tidak percaya dengan
diagnose dari dr.A, dan Jaelani pun pergi ke 3 dokter lainnya untuk memastikan bahwa
diagnose dr.A adalah salah. Setiap kali bertemu dengan teman atau saudara, Jaelani
merasa malu, bahkan kadangkala menghindar. Setelah memeriksakan kondisi Jaelani
pada keempat orang dokter berbeda dengan satu diagnose yang sama yaitu stroke,
Jaelani sering marah tanpa alasan.

Learning Task:

1. Berdasarkan skenario di atas, jelaskanlah apa yang dialami Jaelani berdasarkan


konsep penyakit kronis dan penyakit tahap terminal, dampak serta manajemen
psikologis!
2. Apa yang dapat Saudara usulkan agar kondisi Jaelani menjadi lebih baik secara
fisik dan psikologis Jaelani!

Self Assesment:

1. Jelaskan respon-respon emosional individu terkait sakit kronis!


2. Jelaskan teori Kubler-Ross mengenai penyesuaian diri terhadap kematian!
3. Jelaskan secara rangkaian tujuan secara umum para staf medis dalam menangani
pasien-pasien dengan penyakit tahap terminal!
4. Jelaskan pentingnya komanajemen pada penyakit kronis!

Referensi

Taylor, S.E. (2009). Health Psychology. Seventh Edition. USA: Mc.Graw-Hill.


TOPIK 14: PRESENTASI, PRAKTIKUM, TUGAS MANDIRI

Tujuan Pembelajaran

Isi Kurikulum

Abstrak

Skenario

Learning Task

Self Assesment

Referensi

Anda mungkin juga menyukai