Anda di halaman 1dari 6

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM

DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING


(IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

EFFORTS TO INCREASE LEARNING OUTCOMES OF CHEMICAL ACID AND


CHEMICAL MATERIALS BY USING INQUIRY BASED LEARNING (IBL) IN
CLASS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

Reni Jauhariningsih
SMA Negeri 5 Makassar
ningsihrenijauhari@gmail.com

Abstract

This study aims to improve the learning outcomes of acid and alkaline material chemistry by using
Inquiry Based Learning (IBL) of students of Class XI IPA 2 SMA Negeri 5 Makassar. This study is
a classroom action research conducted in three cycles. Each cycle consists of planning, execution,
observation and reflection. The population of this study amounted to 36 students. The focus of this
research is student learning outcomes. The learning result data is obtained from the results
evaluation test which is carried out at the end of the cycle. About the evaluation test each learning
outcomes are equipped with five alternative answers. The result of data analysis showed that the
average of student learning outcomes after the application of IBL in cycle I was 71.53 with
72.22% classical completeness, then rose to 78.79 with 83.33% classical completeness in cycle II,
and increased to 83.97 with classical completeness 91.67% in cycle III. Based on the results of
this study can be concluded that the application of IBL learning model can improve student
learning outcomes of acidic and alkaline materials.

Kata Kunci : Classroom action research, IBL, Learning outcomes

Abstrak

Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar kimia materi asam dan basa dengan
menggunakan pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL) siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 5
Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus.
Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini
berjumlah 36 orang siswa. Fokus penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data hasil belajar
diperoleh dari tes evaluasi hasil yang dilaksanakan pada akhir siklus. Soal tes evaluasi hasil
belajar masing-masing dilengkapi dengan lima alternatif jawaban. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa rata-rata hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran IBL pada siklus I adalah 71,53
dengan ketuntasan klasikal 72,22% , kemudian naik menjadi 78,79 dengan ketuntasan klasikal
83,33% pada siklus II, dan meningkat menjadi 83,97 dengan ketuntasan klasikal 91,67% pada
siklus III. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran IBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi asam dan basa.

Kata Kunci : Penelitian tindakan kelas, IBL, Hasil belajar

PENDAHULUAN disesuaikan dengan tugas perkembangan,


Menurut Ref. [1], belajar sebagai keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor
kegiatan sistimatis dan kontinu memiliki bawaan, lingkungan, usaha keras peserta
prinsip-prinsip dasar yaitu berlangsung didik sendiri, serta cakupannya seluruh
seumur hidup, prosesnya kompleks, tetapi aspek kehidupan yang penuh makna dalam
terorganisir, berlangsung dari yang rangka membangun manusia seutuhnya. M.
sederhana menuju yang kompleks, Sobry Sutikno dalam Ref. [2]
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu Model pembelajaran IBL dapat
proses usaha yang dilakukan oleh seseorang dilakukan dengan cara guru membagi tugas
untuk memperoleh suatu perubahan yang untuk membuat pertanyaan disertai jawaban,
baru sebagai hasil pengalamannnya sendiri kemudian guru membagi siswa kedalam
dalam interaksi dengan lingkungannya. beberapa kelompok untuk berdiskusi dan
Dalam belajar peserta didik diharapkan menyelesaikan lembar kerja siswa. Akhirnya
memiliki perubahan yang positif, dilakukan diskusi kelas untuk merumuskan
bertambahnya wawasan pengetahuan dan konsep materi yang sedang dibahas.
perubahan tingkah laku kearah yang lebih Dengan penerapan metode IBL
baik. Namun dalam pembelajaran, diharapkan dapat menarik minat dan
ditemukan berbagai permasalahan. motivasi siwa untuk belajar kimia, karena
Di lapangan banyak ditemukan siswa diajak langsung untuk mencari
permasalahan dalam pembelajaran kimia, informasi, melakukan penyelidikan atau
seperti rendahnya hasil belajar kimia baik percobaan untuk menemukan konsep tentang
pada ulangan harian, ulangan umum, nilai materi pelajaran, sehingga dengan demikian
rapor maupun nilai Ujian Nasional. Hal diharapkan hasil belajarnya dapat
tersebut disebabkan antara lain kesulitan meningkat. Pengaruh pembelajaran inkuiri
dalam memahami dan menghafal konsep terhadap kemampuan akademik dari
kimia yang abstrak, kesulitan dalam beberapa hasil penelitian menunjukkan
hitungan kimia karena kurangnya latihan, bahwa teknik-teknik pembelajaran ini lebih
serta kesulitan untuk menghubungkan unggul dalam meningkatkan hasil belajar
konsep dengan kehidupan sehari-hari atau dibandingkan dengan hasil belajar
lingkungan sekitar. Padahal Ref. [3] individual. Referensi [5] mengungkapkan
menyatakan bahwa hasil belajar adalah dalam penelitiannya yang
kemampuan – kemampuan yang dimiliki mengeksperimenkan tentang penggunaan
siswa setelah dia menerima pengalaman IBL sebagai strategi yang berasosiasi dengan
belajarnya. Hasil belajar merupakan tolak CTL (contextual Teaching and Learning)
ukur keberhasilan siswa dalam belajar. Dari pada siswa kelas VIII SMP 2 Semarang
hasil belajar guru dapat menilai apakah ternyata hasil belajar siswa menunjukkan
proses pembelajaran berhasil atau tidak. peningkatan. Referensi [6] yang meneliti
Permasalahan tersebut dapat diatasi penerapan inkuiri terbimbing untuk
dengan melakukan terobosan dalam meningkatkan hasil balajar sains pokok
pembelajaran kimia, seperti pemilihan bahasan cahaya siswa kelas V SD juga
model pembelajaran sehingga tidak menunjukkan hasil yang meningkat.
menyajikan materi yang bersifat abstrak, Materi asam dan basa pada kelas XI
tetapi juga harus melibatkan siswa secara merupakan materi yang penting untuk
langsung dalam pembelajaran. Salah satunya dipahami siswa, karena merupakan konsep
adalah dengan menerapkan metode dasar untuk memahami materi kimia lainnya
pembelajaran Inquiry Based Learning seperti larutan penyangga dan kelarutan.
(IBL). Pada materi asam basa juga banyak
Sudjana dalam Ref. [4] menyatakan melibatkan aplikasi rumus dan perhitungan,
ada lima tahapan yang ditempuh dalam dengan penerapan pembelajaran Inkuiri
pembelajaran inkuiri yaitu merumuskan siswa dapat terlibat langsung dan diberi
masalah ,menetapkan hipotesis, mencari kesempatan untuk aktif dalam proses
informasi, data, fakta yang diperlukan untuk memahami materi, sehingga diharapkan
menjawab permasalahan, menarik mampu memotivasi siswa yang pada
kesimpulan jawaban atau generalisasi, dan akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
mengaplikasi kesimpulan. siswa.
Perbedaan penelitan ini dibandingkan teknik untuk mengumpulkan data yang
dengan penelitian sebelumnya adalah siswa dilakukan dengan cara mengadakan
lebih diaktifkan dalam mencari informasi pengamatan secara teliti dan pengamatan
dan pengetahuan mengenai materi dengan secara sistematis [7]. Observasi ini
jalan siswa membuat soal disertai jawaban dilakukan untuk mengetahui permasalahan
kemudian melakukan diskusi kelompok dan yang muncul dan faktor –faktor yang
menyelesaikan lembar kerja siswa. Dengan dijadikan dalam pertimbangan sebelum
kegiatan ini diharapkan pemahaman siswa dimulainya pelaksanaan tindakan
meningkat yang pada akhirnya akan berikutnya. Observasi yang dilakukan dalam
berdampak pada peningkatan hasil belajar. penelitian ini adalah observasi aktivitas
Berdasarkan latar belakang diatas belajar siswa. Tes akhir siklus dilakukan
penulis akan melakukan penelitian dengan sebanyak tiga kali. Tes yang digunakan yaitu
judul ” upaya meningkatkan hasil pilihan ganda yang terdiri dari lima pilihan
belajar kimia materi asam dan basa jawaban, yang berguna untuk mengetahui
dengan menggunakan pembelajaran IBL sejauh mana tingkat pemahaman siswa
(Inquiry Based Learning) pada siswa terhadap materi yang diajarkan selama
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 5 Makassar”. berlangsungnya proses tindakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Dokumentasi merupakan cara pengumpulan
meningkatkan hasil belajar kimia siswa data bersumber pada benda tertulis.
kelas XI IPA 2 materi asam dan basa Dokumentasi dalam penelitian ini seperti
menggunakan pembelajaran IBL (Inquiry daftar nama siswa, daftar nilai.
Based Learning). Secara khusus tujuan Sebelum alat evaluasi digunakan, perlu
penelitian ini adalah siswa mampu mencapai dilakukan uji coba terlebih dahulu supaya
tujuan pembelajaran dengan mendapat nilai dapat diketahui apakah alat evaluasi itu
minimal 75 dan sekurang-kurangnya 85% dapat digunakan. Dari hasil uji coba
dari jumlah siswa mampu mencapai batas kemudian dihitung validitas dan
minimal tersebut. reliabelitasnya. Perhitungan validitas tes
dalam penelitian ini menggunakan rumus
METODE PENELITIAN korelasi point biserial. Perhitungan
Penelitian ini merupakan penelitian reliabelitas item soal digunakan rumus kuder
tindakan kelas yang menggunakan data Richardson (KR-21). Pada penelitian ini
pengamatan langsung terhadap proses digunakan metode deskriptif dengan
pembelajaran di kelas. Data yang diperoleh membandingkan hasil belajar sebelum
dari beberapa tahap siklus kemudian tindakan dengan hasil belajar setelah
dianalisis. Subyek penelitian ini adalah tindakan. Analisis yang digunakan yaitu
siswa kelas XI IPA 2 yang terdiri dari 36 menghitung hasil belajar siswa, menghitung
siswa ( 11 siswa laki – laki dan 25 siswa rata-rata hasil belajar siswa, dan menghitung
perempuan). Fokus penelitian ini adalah ketuntasan belajar klasikal.
hasil belajar siswa. 1. Menghitung hasil belajar siswa.
Prosedur kerja pada penelitian ini Hasil belajar siswa dapat dihitung
menggunakan siklus kegiatan, yang terdiri dengan rumus sebagai berikut:
dari tiga siklus pada materi asam basa. Nilai = ∑ jawaban benar x 100
Masing-masing siklus meliputi tahapan ∑ seluruh soal
perencanaan, pelaksanaan tindakan, (Referensi [8])
observasi dan refleksi. Pengumpulan data
dalam Penelitian ini dilakukan dengan cara
mengadakan observasi, tes akhir siklus, dan
dokumentasi. Observasi merupakan suatu
Tabel 1. Persentase kategori hasil belajar
(Referensi [9]). 3. Menghitung ketuntasan belajar klasikal

No Pencapaian Kategori Ketuntasan belajar klasikal dihitung


Hasil Belajar dengan rumus :

1. 86 – 100 Tinggi sekali P =


 N1 x100%
N
2. 76 – 85 Tinggi P = Nilai ketuntasan klasikal
∑ N1 = jumlah siswa tuntas belajar
3. 60 – 75 Sedang secara individual (nilai 75 keatas)
N = banyaknya siswa
4. 55 – 59 Rendah
Indikator Kerja
5. 0 – 54 Rendah sekali

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan


2. Menghitung rata – rata hasil belajar berhasil apabila terjadi peningkatan hasil
siswa. belajar siswa secara individual dan secara
klasikal. Dengan nilai ketuntasan minimal
Rata –rata hasil belajar siswa dihitung 75, Sesuai dengan kriteria ketuntasan
dengan rumus : minimal mata pelajaran kimia pada SMA

X=
X Negeri 5 Makassar.
(Ref. [10])
N HASIL PENELITIAN
X = Rata-rata hasil belajar siswa
∑ X = jumlah nilai seluruh siswa 1. Hasil uji alat evaluasi
N = banyaknya siswa
Tabel 2. Hasil analisis validitas soal uji coba
Siklus Keterangan soal Jumlah No
I Valid 12 1,3,4,6,7,8,9,11,15,17,18,19

Tidak valid 8 2,5,10,12,13,14,16,20


II Valid 11 1,2,5,7,9,13,14,17,18,19,20

Tidak valid 9 3,4,6,8,10,11,12,15,16


III Valid 13 1,4,6,7,8,12,13,14,15,17,18,19,20

Tidak valid 7 2,3,5,9,10,11,16


kurang bervariasi, karena guru lebih
2. Observasi awal mendominasi pelajaran, siswa tidak terlibat
Berdasarkan pengamalan dilapangan secara langsung dan mengalami dan
sebelum diterapkan IBL ini bahwa nilai rata- memahami sendiri apa yang dipelajarinya.
rata nilai siswa pada semester I adalah 70,56 Dengan kondisi seperti itu, maka perlu
dengan ketuntasan klasikal 61,18%. Masih diterapkan metode pembelajaran yang dapat
rendahnya hasil belajar kimia menunjukkan mengaktifkan siswa serta menarik minat
bahwa siswa sulit memahami konsep-konsep siswa. Penerapan pembelajaran inquiry
kimia. Hal ini mungkin disebabkan oleh based learning (IBL) merupakan salah satu
metode mengajar yang kurang tepat serta strategi untuk mengaktifkan siswa.
Pelakasanaan pembelajaran inquiry Siklus III membahas tentang penentuan pH
based learning (IBL) diterapkan pada larutan asam dan basa dan aplikasi konsep
materi asam dan basa. Penelitian ini pH.
dilaksanakan dalam tiga siklus. Siklus I 3. Hasil Belajar siswa
terdiri dari 3 kali pertemuan, Siklus II terdiri Berdasarkan hasil pengamatan dari
dari 1 kali pertemuan dan siklus III terdiri siklus I sampai siklus III maka hasil belajar
dari 2 kali pertemuan. Siklus I membahas siswa disajikan dalam tabel berikut:
tentang teori asam- basa. Siklus II
membahas identifikasi senyawa asam- basa.
Tabel 3. Hasil belajar siswa.

No Keterangan Sebelum tindakan Setelah tindakan (%)


(%) Siklus I Siklus II Siklus III
1 Nilai tertinggi 80,05 83,33 90,91 92,31
2 Nilai terendah 50,13 50,00 54,55 61,54
3 Rata-rata nilai 70,56 71,53 78,79 83,97
4 Ketuntasan (%) 61,18 72,22 83,33 91,67
Pada dasarnya penelitian ini bertujuan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
untuk meningkatkan hasil belajar kimia Nilai tertinggi siswa pada siklus I mencapai
dengan penerapan pembelajaran inkuiri 83,33 kemudian meningkat menjadi 90,91
based Learning (IBL), khususnya pada dan 92,31 pada siklus II dan III. Perolehan
materi asam basa. Penilaian hasil belajar nilai rata- rata naik dari 70,56 menjadi 71,53
siswa diperoleh dari tes pada tiap akhir pada siklus I kemudian naik menjadi 78,79
siklus. Soal tes siklus yang digunakan untuk pada siklus II, dan meningkat menjadi 83,97
mengukur penguasaan dan tingkat pada siklus III. Peningkatan hasil belajar
pemahaman siswa sebelum digunakan telah tersebut menunjukkan bahwa tingkat
diuji coba terlebih dahulu pada siswa kelas pemahaman siswa terhadap materi asam
XII yang telah memperoleh materi asam dan basa semakin meningkat.
basa. Soal yang tidak valid dibuang dan Peningkatan hasil belajar ini juga
yang memenuhi syarat digunakan. diiringi dengan peningkatan ketuntasan
Penelitian ini juga mengembangkan belajar secara klasikal, ketuntasan belajar
perangkat pembelajaran berupa Lembar klasikal naik dari 61,18% menjadi 72,22%
Kerja siswa yang mencakup materi pokok pada siklus I, kemudian mengalami
asam basa, berisi sub materi : 1. Teori asam peningkatan 83,33% pada siklus II, dan
- basa, 2. Identifikasi asam basa dengan meningkat menjadi 91,67% pada siklus III.
berbagai indikator, 3. Memperkirakan trayek Besarnya ketuntasan belajar klasikal sudah
pH, 4.Menentukan pH larutan asam dan memenuhi target yang diharapkan yaitu
basa kuat, 5. Menentukan pH asam dan basa siswa dikatakan tuntas dalam belajarnya
lemah, 5. Aplikasi konsep pH. Pada masing- apabila memenuhi nilai kriteria ketuntasan
masing siklus dilengkapi juga dengan minimal (KKM) yaitu mendapat nilai 75
Lembar kerja siswa (LKS) yang berisi soal- keatas.
soal uji pemahaman untuk memudahkan Keaktifan siswa terhadap pembelajaran
siswa dalam memahami konsep asam - basa. dengan menggunakan IBL juga dapat
Penilaian hasil belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa.
diperoleh dari tes pada setiap akhir siklus. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa sampai siklus III ternyata keaktifan siswa
setelah diterapkan model pembelajaran IBL, juga mengalami peningkatan. Hal ini sejalan
dengan lampiran 12. Pada siklus I masih ada DAFTAR PUSTAKA
beberapa siswa yang belum siap dalam [1] Hanafiah, N. 2009. Konsep dan
mengikuti pembelajaran, baik Strategi pembelajaran. Refika
menyelesaikan tugas maupun membawa Aditama. Bandung
sumber belajar, namun pada siklus II dan III
siswa menunjukkan kesiapannya dalam [2] Fathurrohman, P. 2007. Staregi Balajar
pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru Mengajar. Refika Aditama. Bandung.
selalu memberikan motivasi kepada siswa
[3] Sudjana. 1996. Metode Statistika.
untuk mempersiapkan hal-hal yang Transito. Bandung.
diperlukan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan deskripsi hasil belajar [4] Trianto. 2009. Mendesain model
pada sikus I, sikulusII, dan siklus III pembelajaran inovatif – progresif.
menunjukkan bahwa penerapan model IBL Kencana prenada media group. Jakarta.
dapat meningkatkan hasil belajar kimia.
[5] Suyitno, Amin, dkk. 2005. Upaya
Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
IBL merupakan salah satu faktor yang Kelas II Program Percepatan SMP 2
mempengaruhi hasil belajar siswa, Karena semarang dalam Pembelajaran
siswa memperoleh hal – hal baru yang Matematika melalui Model
menarik dan tidak menjenuhkan bagi Pembelajaran dengan Pendekatan
mereka, disamping itu pula siswa IBL (Inquiry Based Learning)
sebagai Strategi yang Berasosiasi
menemukan langsung apa yang dipelajarinya
dengan CTL (Contextual-Teaching
melalui penelaahan materi dan diskusi Learning).
kelompok maupun diskusi klasikal. Dalam
penelitian ini siswa secara keseluruhan aktif [6] Umiyati.2005. Penerapan Pembelajaran
dan bekerja sama serta saling membantu Inquiry Terbimbing untuk
dalam memahami materi asam dan basa . Meningkatkan hasil belajar Sains
Pokok Bahasan Cahaya Siswa Kelas
KESIMPULAN V Sekolah Dasar Negeri Ngijo 03
Tahun Ajaran 2004/ 2005. Skripsi.
Berdasarkan hasil penelitian dan .
[7] Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian
pembahasan dapat disimpulkan bahwa
Suatu Pendekatan Praktek.
penerapan pembelajaran IBL pada mata Jakarta: PT. Rineka Cipta.
pelajaran kimia khususnya materi asam dan
basa dapat meningkatkan hasil belajar kimia [8] Departemen Pendidikan Nasional. 2003.
siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 5 Kurikulum berbasis kompetensi.
Makassar. Hal ini ditandai dengan Jakarta.
meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar, [9] Purwanto. 1994. Prinsip-prinsip dan
Teknik Evaluasi Pengajaran
sebelum penerapan model pembelajaran
Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
IBL, hasil belajar siswa 70,56 dengan
ketuntasan klasikal 68,18% dan setelah [10] Slamet. 2001. Belajar dan Faktor-faktor
penerapan model pembelajaran IBL menjadi yang mempengaruhinya. Rineka cipta.
71,53 dengan ketuntasan klasikal 72,22% Jakarta.
pada siklus I kemudian naik menjadi 78,79
dengan ketuntasan klasikal 83,33% pada
siklus II, dan meningkat menjadi 83,97
dengan ketuntasan klasikal 91,67% pada
siklus III. Dengan demikian target
penelitian ini telah tercapai.

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0749


Volume 5, Nomor 2, Jul-Des 2017 Halaman [170]

Anda mungkin juga menyukai