Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

P USIA 60 TAHUN DENGAN


REUMATHOID ARTRITIS

Laporan Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Gerontik

Disusun oleh :

Dian Nur Utami

4338114901210039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON KARAWANG

Jln. Pangkal Perjuangan KM 1 Raya By pass Karawang

2022
PENGKAJIAN INDIVIDU
MATA AJAR KEPERAWATAN GERONTIK

Nama Mahasiswa : Dian Nur Utami

NIM : 4338114901210039

I. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ibu Pardiyah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Marital : Menikah
Pendidikan Terakhir : S1
Pekerjaan : PNS (guru SD)
Alamat : Kp. Udug Udug RT 06 RW 03, Kel. Mulyasejati, Kec ciampel, Kab.
Karawang.

II. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN


A. Status kesehatan umum tahun lalu :
Ibu Pardiyah mengatakan selama setahun ini sering merasa pusing dan pernah mengalami
darah tinggi sampai dengan tensi 160/90 ketika hendak divaksin, ibi pardiyah mengatakan
sering rutin cek tekanan darah namun jarang meminum obat tekanan darah tinggi, ibu
pardiyah hanya mengontrol diet untuk hipertensi dengan tidak megkonsumsi makanan
yang dapat meningkatkan tekanan darah, dan ketika terasa pusing ibu pardiyah
mengatakan hanya diistirahatkan beberapa saat kemudian pusingnya akan hilang
B. Status kesehatan umum lima tahun lalu :
Selama 3 tahun kebelakang Ibu Pardiyah mengatakan mulai sakit sendi. Klien sering
mengkonsumi obat dari apotek untuk mengatasi nyeri sendi yang dirasakan. Ketika dilihat
obat-obatan yang dikonsumsi terdapat obat Ester C 645 mg diminum 2 x sehari, kemudian
ada obat Kalsium 200 mg diminum 2 x sehari. Klien juga sering meminum jamu pegal linu
untuk nyeri sendinya, klien mengatakan nyerinya lebih sering terasa dimalam hari,
C. Pengobatan saat ini yang dijalani :
Obat-obatan yang dikonsumsi oleh klien terdapat obat Ester C 645 mg diminum 2 x sehari,
kemudian ada obat Kalsium 200 mg diminum 2 x sehari. Klien juga sering meminum jamu
pegal linu untuk nyeri sendinya. Klien jarang kontrol atau berobat ke klinik, namun apabila
gejala tidak terasa klien jarang kontrol ke klinik.
D. Riwayat kesehatan saat kanak-kanak :
Pada saat anak-anak klien mengatakan jarang sakit. Gejala yang dirasa biasanya suka
pusing saja.
E. Penyakit serius/kronik yang pernah dialami :
Klien mengatakan tidak ada penyakit kronik yang dialaminya, hanya sakit sendi dan sering
pegal pegal di lutut terasa sakit, dan menimbulkan gejala sakit di kaki.
F. Pengalaman kejadian traumatis :
Klien mengatakan tidak ada kejadian traumatis.
G. Riwayat hospitalisasi :
Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit.
H. Riwayat operasi :
Klien mengatakan pernah dioperasi saat melahirkan anak ke 3 yaitu operasi sesar 22
tahun lalu.
I. Riwayat melahirkan/obstetrik :
Klien mengatakan mempunyai 3 anak perempuan, ke 2 anak lahir dengan persalinan
normal dan anak ke 3 lahir dengan operasi sesar dikarenakan anak ke 3 harus lahir
sebelum waktunua.

III. RIWAYAT KELUARGA


a. Identifikasi tentang kakek/nenek, orang tua, bibi/paman, saudara kandung, anak-anak
Klien mengatakan di dalam keluarga ada yang mempunyai riwayat penyakit yamg sama
yaitu ibu mempunyai hipertensi dan reumatik sementara ayahnya memiliki penyakit
reumatik.
b. Identifikasi penyakit dalam keluarga (kanker, DM, penyakit jantung, hipertensi, penyakit
ginjal, arthritis, alkoholism, masalah mental, anemia)
Klien mengatakan di dalam keluarga yang satu rumah dengan klien yang mempunyai
riwayat penyakit yaitu suami klien.

IV. KEBIASAAN SEHARI - HARI


A. Biologis
1. Pola Makan:
- Riwayat alergi makanan (Tidak ada)
- Diet yang pernah dijalani/sedang dijalani (diet hipertensi untuk mengurngi konsumsi
obat obatan)
- Nafsu makan (Ada dan dirasakan baik)
- Frekwensi makan tiap hari (2 x sehari, pagi dan sore)
- Kebiasaan saat makan (Makan bareng bersama suami dan cucunya sambil nonton TV
di ruang keluarga)
- Masalah dalam intake makanan (Tidak ada masalah, karena tidak mempunyai gejala
mual ketika makan)
- Perubahan berat badan dalam satu tahun terakhir (Tidak ada perubahan berat badan
yang signifikan namun 3 tahun terakhir berat badan klien menurun sebanyak 15 kg)
2. Pola Minum
- Riwayat alergi minuman (Tidak ada)
- Frekwensi minum tiap hari (8 gelas perhari)
- Kebiasaan saat minum kopi/teh (klien mengatakan ketika merasa lemas klien minum
teh manis)
- Masalah dalam intake minuman (Tidak ada)
3. Pola Tidur
-Kebiasaan pola tidur (Klien tidur mulai dari jam 10 malam, bangun subuh sekitar jam
setengah 5 pagi)
-Kesulitan tidur (ada, terkadang saat sendinya sakit klien mengatakan susah tidur dan
sering terbangun ditengah tidurnya)
-Keringat malam hari (Tidak ada)
-Sering kedinginan, infeksi (Tidak ada)
4. Pola Eliminasi (BAB & BAK): (Klien BAB 1 x sehari dengan lancar dan konsistensi feses
baik. Klien BAK 4-5 x sehari, urin warna kuning bening, tidak ada rasa sakit ketika BAK)
5. Aktivitas Sehari – Hari: (Aktivitas sehari-hari mengajar muri sd karena saat ini klien
belum pensiun dan akan pensiun beberapa bulan lagi)
6. Rekreasi: (Menonton TV)
7. Integumen :
-Lesi/luka (Tidak ada)
-Pruritus/gatal (Tidak ada)
-Perubahan pigmentasi (Terdapat
perubahan pigmentasi pada
kedua pipi klien)
-Perubahan teksture kulit (Tekstur
kulit klien mulai keriput namun
belum terlalu keriput)
-Berkali-kali memar (Tidak ada)
-Perubahan rambut (Rambut klien
sudah menjadi putih, namun
belum semua putih)
-Perubahan kuku (Kuku klien
bergelombang)
-Bengkak pada jari kaki, kutil
(Tidak ada)
8. Hemopoetic :
-Perdarahan abnormal (Tidak ada)
-Memar (Tidak ada)
-Pembengkakan lymph (limfe) (Tidak ada)
-Anemia (Tidak ada)
-Riwayat transfusi darah (Tidak ada)
9. Head :
-Nyeri kepala (Tidak ada)
-Riwayat trauma kepala (Tidak ada)
-Pusing (Klien mengatakan suka pusing ketika tekanan darahnya naik)
-Ketombe, gatal-gatal kepala (Tidak ada)
10. Mata
-Perubahan penglihatan (Sudah -Diplopia (Tidak ada)
tidak jelas melihat yang jauh- -Blurring (Tidak ada)
jauh klien mengenakan -Photophobia (Tidak ada)
kacamata) -Katarak (Tidak ada)
-Penggunaan kacamata/kontak -Riwayat infeksi mata (Tidak ada)
lensa (Menggunakan kacamata -Pemeriksaan mata terakhir
plus minus dan baca) kapan? Pemeriksaan glaukoma
-Nyeri (Tidak ada) (Klien mengatakan lupa)
-Keluar air mata berlebihan (tidak -Dampak terhadap Activity Daily
saat menangis/tertawa) (Tidak Living nya (keseharian klien
ada) menggunakan kacamata saat
-Gatal (Tidak ada) tidak memakai kacamata
-Pembengkakan sekitar mata terlalu lama bisanya terasa
(Tidak ada) pusing)
11. Telinga
- Perubahan pendengaran - Riwayat infeksi telinga (Tidak
(Tidak ada) ada)
- Adakah yang keluar dari - Pemeriksaan telinga terakhir
telinga? Berapa banyak (Tidak kapan? (Belum pernah
ada) diperiksa
- Tinnitus (Tidak ada) - Kebiasaan membersihkan
- Vertigo (Tidak ada) telinga ? (Jarang
- Pendengaran sensitive (Tidak membersihkan telinga)
ada) - Dampak terhadap Activity
- Penggunaan prostetik (Tidak Daily Living nya (Tidak
ada) dampak terhadap kehidupan
sehari – hari)
12. Hidung dan sinus
- Keluaran dari hidung (Tidak - Kebiasaan mendengkur (Ada
ada) ketika tidur atau sangat
- Epistaxis (Tidak ada) kecapean)
- Obstruksi (Tidak ada) - Nyeri pada sinus (Tidak ada)
- Alergi (Tidak ada)
- Riwayat infeksi hidung/sinus
(Tidak ada)
13. Mulut
- Nyeri tenggorokan (Tidak ada)
- Lesi/ulcer (Tidak ada)
- Suara serak/parau (Tidak ada)
- Perubahan suara (Tidak ada)
- Peradangan gusi (Tidak ada)
- Kesulitan menelan (Tidak ada)
- Perubahan rasa (Tidak ada)
- Carries (ada)
- Penggunaan prostetik (Tidak ada)
- Riwayat infeksi mulut (Tidak ada)
- Pemeriksaan gigi terakhir kapan? (Klien mengatakan sudah lama sekali periksa ke
dokter gigi dan lupa)
- Pola memar pada mulut (Tidak ada)
- Kebiasaan membersihkan mulut (Klien mengatakan sering membersihkan mulut
dengan menggosok gigi saat mandi)
14. Leher
- Pengerasan pada leher (Tidak ada)
- Nyeri (Tidak ada)
- Pembengkakan leher (Tidak ada)
- Pergerakan leher terbatas (Tidak ada)
15. Payudara
- Kekakuan payudara (Tidak - Pengeluaran dari putting yang
ada) abnormal (Tidak ada)
- Nyeri (Tidak ada) - Perubahan pada putting
- Pembengkakan (Tidak ada) (Tidak terkaji)
- Kebiasaan SADARI (Tidak ada)
16. Sistem pernafasan
- Batuk (Tidak ada)
- Nafas pendek (Tidak ada)
- Batuk berdarah (Tidak ada)
- Wheezing (Tidak ada)
- Asthma/alergi (Tidak ada)
- Pemeriksaan sistem pernafasan terakhir kapan? Rontgen (Klien mengatakan belum
pernah diperiksa)
17. Cardiovaskuler
- Chest pain (Tidak ada) - Murmur (Tidak ada)
- Palpitasi (Tidak ada) - Edema (Tidak ada)
- Nafas pendek (Tidak ada) - Varises (Terdapat varises di
- Dispnoe (Tidak ada) dekat lutut)
- Paroksimal nokturnal dispnoe - Parestesis (Tidak ada)
(Tidak ada)
- Orthopnoe (Tidak ada)
- Perubahan saat berjalan kaki
(Berjalan dengan pelan-
pelan)
18. Sistem gastrointestinal
- Disfagia (Tidak ada)
- Heartburn (Tidak ada)
- Mual muntah (Klien mengatakan kadang-kadang merasa mual)
- Muntah disertai darah (Tidak ada)
- Perubahan nafsu makan (Tidak ada)
- Intoleransi makanan (Klien mengatakan sudah tidak makan kacang-kacangan atuau
jeroan ayam)
- Ulcers (Tidak ada)
- Nyeri (Tidak ada)
- Penyakit kuning (Tidak ada)
- Kramp/kaku pada perut (Tidak ada)
- Perubahan dalam kebiasaan BAB (Tidak ada)
- Diare (Tidak ada)
- Konstipasi (Tidak ada)
- Melena (Tidak ada)
- Ambeien (Tidak ada)
- Perdarahan per rektal (Tidak ada)
- Kebiasaan pola BAB (Klien BAB 1 x sehari dengan lancar dan konsistensi feses baik)
19. Sistem urinary
-Disuria (Tidak ada) -Berkemih berdarah (Tidak ada)
-Frekwensi berkemih (Klien BAK 4- -Poliuria (Tidak ada)
5 x sehari, urin warna kuning -Oliguria (Tidak ada)
terang, tidak ada rasa sakit -Nokturia (Tidak ada)
ketika BAK) -Inkontinensia (Tidak ada)
-Berkemih yang ragu-ragu (Tidak -Nyeri saat berkemih (Tidak ada)
ada) -Terdapat batu saat berkemih
-Berkemih yang mendesak tak (Tidak ada)
tertahan (Tidak ada) -Riwayat infeksi (Tidak ada)
20. Sistem genitoreproductive
a. Laki-laki b. Perempuan
- Lesi - Lesi (Tidak ada)
- Pengeluaran abnormal - Pengeluaran abnormal (Tidak ada)
- Nyeri testis - Dispareunia (Tidak ada)
- Masa pada testis - Postcoitus bleeding (Tidak ada)
- Masalah pada prostat - Nyeri pelvis (Tidak ada)
- Penyakit kelamin - Prolaps rahim (Tidak ada)
- Perubahan dalam - Penyakit kelamin (Tidak ada)
kehidupan sexual - Infeksi (Tidak ada)
- Impotensi - Perubahan aktivitas sexual (Tidak
- Aktivitas sexual ada)
- Riwayat menstruasi (menarche,
menopouse) (Klien mengatakan
sudah menopause)
- Riwayat kehamilan, abortus,
persalinan (P3 A0)
21. Muskuloskeletal
- Nyeri sendi (Klien mengatakan selalu merasakan nyeri di bagian kedua lutut
kakinya, klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk, saat dikaji klien
mengatakan skala nyarinya 4 (1-10), klien mengatakan nyerinya setiap saat tapi
terasa lebih nyeri ketika malam hari saat hendak tidur dan terkadang di pagi hari.
- Kekakuan (klien mengakatkan terkadang lutut dan jari tangannya terasa kaku saat
digunakan)
- Pembengkakan (Tidak ada)
- Deformitas (Tidak ada)
- Spasme (Tidak ada)
- Kramping (Tidak ada)
- Kelemahan otot (Tidak ada)
- Masalah saat berjalan (gaya berjalan) (Tidak ada)
- Back pain (Tidak ada)
- Penggunaan prostetik (Tidak ada)
- Kebiasaan olahraga (Jalan-jalan santai dipagi hari depan rumah)
- Dampak terhadap Dampak terhadap Activity Daily Living nya (Tidak ada)

22. Sistem syaraf pusat


- Nyeri kepala (Tidak ada) - Tic/tremor/spasme (Tidak
- Sinkope (Tidak ada) ada)
- Paralisis (Tidak ada) - Head injury (Tidak ada)
- Paresis (Tidak ada) - Masalah dalam ingatan
- Masalah dalam koordinasi (memory) (Tidak ada)
(Tidak ada)
23. Sistem endokrin
- Intoleransi panas (Tidak ada) - Perubahan rambut (Ada,
- Intoleransi dingin (Tidak ada) menjadi putih atau beruban)
- Goiter (Tidak ada) - Polifagia (Tidak ada)
- Perubahan pigmentasi - Polidipsi (Tidak ada)
kulit/teksture (Tidak ada) - Poliuria (Tidak ada)
B. Psikologis
1. Penampilan : (Ramah, karena perawat ketika home visit dikasih makanan dan dijamu
secara baik)
2. Cemas (Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya yang sekarang, klien takut
dengan usianya saat ini bagaimana jika klien pergi duluan, sementara kedua anaknya
belum menikah dan masih pada kuliah, kemudian klien merasa khawatir dengan
kedua cucu nya siapa yang akan membatu menjaganya sedangkan anak pertamanya
harus bekerja dan mengurus anak anaknya yang masih kecil sendirian Karena sudah
bercerai)
3. Depresi (Tidak ada)
4. Insomnia (Tidak ada)
5. Menangis kecil (Terkadang saat banyak yang dipikirkan)
6. Nervous (Tidak ada)
7. Penakut (Tidak)
8. Kesulitan mengambil keputusan (Tidak ada, karena yang mengambil segala keputusan
adalah kepala keluarga)
9. Kesulitan konsentrasi (Tidak ada)
10. Pernyataan verbal tentng perasaan frustasi (Tidak ada)
11. Koping mekanisme yang sering digunakan (Menonton tv)
12. Pikiran terhadap kematian (Terkadang)
13. Stressor secara langsung (Tidak ada)
14. Dampak terhadap Dampak terhadap Activity Daily Living nya (Tidak ada)
C. Sosial
1. Dukungan Keluarga (Keluarga selalu mendukung kepada klien terutama anak-anaknya)
2. Hubungan Antar Keluarga (Hubungan antar keluarga sangat harmonis)
3. Hubungan Dengan Orang Lain (Hubungan dengan orang lain sangat baik, karena
tetangga banyak anaknya yang menjadi muridnya)
4. Keikutsertaan dalam aktivitas sosial (Selalu ikut jika ada kegiatan rutin pengajian atau
membantu saat ada rajaban dan sebagainya bersama ibu ibu kalau tidak ada mengajar)
5. Teman dekat (Semua tetangga klien adalah teman dekat)
6. Jabatan sosial (Tidak ada)
7. Harapan-harapan saat melakukan hubungan sosial (Klien mengatakan ingin hidup rukun
bersama tetangga)
8. Kepuasan saat melakukan hubungan sosial (Klien mengatakan puas dengan teman-
teman atau tetangganya, karena selalu berbuat baik kepada klien)
D. Spiritual / Kultural
1. Pandangan terhadap Tuhan (Klien mengatakan tuhan yang menciptakan manusia ke
muka bumi)
2. Pelaksanaan Ibadah (Klien melaksanakan ibadah sholat 5 waktu dirumah)
3. Kebiasaan dalam pelaksanaan ibadah (Klien biasanya melakukan wiridan setelah
melaksanakan ibadah shalat)
4. Keyakinan tentang Kesehatan (Klien mengatakan kesehatan anugrah yang diberikan
oleh Allah SWT)
5. Pandangan tentang hidup (Klien mengatakan hidup itu harus bermanfaat untuk
semua)
6. Pandangan tentang menua (Klien mengatakan menua adalah hal yang alamiah, karena
setiap manusia pasti akan menua)
7. Harapan-harapan dalam hidup (Klien ingin pergi beribadah haji ke mekkah)
8. Kepuasan menjalani hidup (Klien mengatakan puas atas kehidupannya saat ini)
9. Pandangan tentang kematian (Klien mengatakan semua manusia pasti akan
meninggal)
10. Harapan terhadap kematian (Klien mengatakan berharap meninggal dengan keadaan
husnul khotimah dan tidak membawa beban kepada keluarganya)

V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda Vital
1. Keadaan Umum : Klien ramah, klien tampak bersih
2. Tingkat Kesadaran : Compos mentis, E 4 V 5 M 6 (GCS 15)
3. Suhu : 36,4 0C
4. Nadi : 87 x/mnt
5. Tekanan Darah : 130/90 mmHg
6. Pernafasan : 20 x/mnt
7. Tinggi Badan : 150 cm
8. Berat Badan : 50 Kg
9. Status Gizi : Baik (IMT : 22,2)
B. Pemeriksan Fisik dan Kebersihan Perorangan
1. Kepala
a. Rambut (Rambut tampak beruban, rambut lurus, tidak ada ketombe dan bersih)
b. Mata (Bentuk mata simetris, sklera an ikterik, konjungtiva an anemis, pupil isokor,
pergerakan bola mata simetris, fungsi penglihatan kurang jelas, dan klien memakai
kacamata dengan +2 dan -1 serta kacamata dengan lensa baca)
c. Hidung (Bentuk hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada nyeri tekan dan fungsi
penciuman masih normal)
d. Mulut (Mukosa bibir lembab, gigi tampak bersih, terdapat gigi tunggal dan adanya
caries gigi, lidah tampak bersih dan tidak sariawan)
e. Telinga (Bentuk telinga simetris antara telinga kanan dan kiri, tidak terdapat lesi, tidak
ada peradangan pada telinga, telinga luar tampak bersih, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan dan fungsi pendengaran masih normal)
2. Leher (Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan refleks menelan bagus)
3. Dada / Thorax
a. Dada (Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, warna kulit dada
lebih terang dari warna kulit yang lainnya, pergerakan dinding dada simetris)
b. Paru – Paru (Suara napas vesikuler, dan tidak ada otot bantu napas)
c. Jantung (Perkusi jantung terdengar pekak, irama jantung terdengar reguler dan tidak
ada suara jantung tambahan)
4. Abdomen (Bentuk abdomen datar, tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus terdengar 7 x/mnt, perkusi terdengar
timpani)
5. Muskuloskeletal (Kedua kaki dan tangan klien tampak sejajar dan sama besar sama
panjang, kemampuan mengubah posisi baik, pergerakan kedua tangan dan kaki baik,
kekuatan otot baik)
6. Ekstremitas Atas dan Bawah (Kekuatan otot dan sendi pada tangan kanan dan kiri cukup
kuat, kemudian kekuatan otot dan sendi kaki kanan dan kiri berkurang, jika jalan terlalu
lama lutut terasa sakit atau ngilu dan kesemutan)
7. Genetalia (Tidak ada lesi, tidak ada nyeri)

VI. PENGKAJIAN IDENTIFIKASI MASALAH EMOSIONAL


Pertanyaan Tahap I :
1. Apakah klien mengalami sukar tidur ? (Iya, klien mengatakan sulit tidur dan sering
terbangun karena nyeri yang dirasakan di persendian kakinya)
2. Apakah klien sering merasa gelisah ? (Tidak, klien tidak merasa gelisah)
3. Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? (Tidak, klien tidak murung dan
menangis)
4. Apakah klien sering was – was atau khawatir ? (Ya, Klien mengatakan terkadang
was-was dan khawatir ketika kedua anaknya belum pulang dari perjalanan kuliah
atau ketika cucunya menangis dan sakit)

Lanjutkan ke pertanyaan 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “ YA “

Pertanyaan Tahap II :
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? (Klien mengatakan
nyerinya terasa lebih dari 1 kali dalam 1 bulan)
2. Ada masalah atau banyak pikiran ? (Klien mengatakan namanya orang hidup pasti
banyak yang dipikiran)
3. Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain ? (Klien mengatakan tidak ada
gangguan dengan keluarga lain)
4. Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ? (Klien mengatakan tidak
menggunakan obat tidur)
5. Cenderung mengurung diri ? (Klien mengatakan tidak mengurung diri)

Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban ‘ YA “

Masalah Emosional Negative (tidak ada)

PENGKAJIAN KHAS LANSIA


VII. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN
1. Activity Daily Living Lawton
Activity Daily Living Lawton Skor Hasil
Dapat menggunakan telepon
Mengoperasikan telepon sendiri dan mencari dan menghubungi 1 1
Menghubungi beberapa nomor yang diketahui 1 1
Menjawab telepon tetapi tidak menghubungi 1
Tidak bisa menggunakan telepon sama sekali 0
Mampu pergi ke suatu tempat
Berpergian sendiri menggunakan kendaraan umum atau 1
Mengatur perjalanan sendiri 1 1
Perjalanan menggunakan transportasi umum jika ada yang 0
Tidak melakukan perjalanan sama sekali 0
Dapat berbelanja
Mengatur semua kebutuhan belanja sendiri 1 1
Perlu bantuan untuk mengantar belanja 0
Sama sekali tidak mampu belanja 0
Dapat menyiapkan makanan
Merencanakan, menyiapkan, dan menghidangkan makanan 1 1
Menyiapkan makanan jika sudah tersedia bahan makanan 0
Menyiapkan makanan tetapi tidak mengatur diet yang cukup 0
Perlu disiapkan dan dilayani 0
Dapat melakukan pekerjaan rumah tangga
Merawat rumah sendiri atau bantuan kadang-kadang 1 1
Mengerjakan pekerjaan ringan sehari-hari (merapikan 1
tempat tidur, mencuci piring)
Perlu bantuan untuk semua perawatan rumah sehari-hari 1
Tidak berpartisipasi dalam perawatan rumah 0
Dapat mencuci pakaian
Mencuci semua pakaian sendiri 1 1
Mencuci pakaian yang kecil 1
Semua pakaian dicuci oleh orang lain 0
Dapat mengatur obat – obatan
Meminum obat secara tepat dosis dan waktu tanpa bantuan 1 1
Tidak mampu menyiapkan obat sendiri 0
Dapat mengatur keuangan
Mengatur masalah finansial (tagihan, pergi ke bank) 1
Mengatur pengeluaran sehari-hari, tapi perlu bantuan untuk 1 1
ke bank untuk transaksi penting
Tidak mampu mengambil keputusan finansial atau memegang 0
Total 7

Skoring IADL
Dikerjakan oleh orang lain 0
Perlu bantuan sepanjang waktu 1
Perlu bantuan sesekali 2
Independen/mandiri 3-8

Kesimpulan: Activity Daily Living klien dapat dilakukan secara independen atau mandiri.

2. Katz Indeks
Termasuk / kategori apa yang manakah klien ?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia, (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah, dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
F. Manidiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
H. Lain-lain (minimal ada 2 ketergantungan yang tidak sesuai dengan kategori di atas)
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi,
meskipun ia anggap mampu.
Kesimpulan : Klien mandiri dalam makan, kontinensia, (BAB dan BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.

VIII. PENGKAJIAN STATUS MENTAL KLIEN


1 Identifikasi Abbreviated Mental Test (AMT)
Salah = 0 Benar = 1
A Berapakah umur Anda? V
B Jam berapa sekarang? V
C Di mana alamat rumah Anda? V
D Tahun berapa sekarang? V
E Saat ini kita sedang berada di mana? V
F Mampukah pasien mengenali dokter atau perawat? V
G Tahun berapa Indonesia merdeka? V
H Siapa nama presiden RI sekarang? V
I Tahun berapa Anda lahir? V
J Menghitung mundur dari 20 sampai 1 V
Jumlah skor: 10
K Perasaan hati (afek): pilih yang sesuai dengan kondisi pasien
1. Baik 2. Labil 3. Depresi 4. Gelisah 5. Cemas

Cara Pelaksanaan:
1. Minta pasien untuk menjawab pertanyaan tersebut, beri tanda centang (V) pada
nilai nol (0) jika salah dan satu (1) jika benar
2. Jumlahkan skor total A sampai J, item K tidak dijumlahkan, hanya sebagai keterangan.
3. Interpretasi :
- Skor 8-10 menunjukkan normal,
- skor 4-7 gangguan ingatan sedang dan
- skor 0-3 gangguan ingatan berat

Kesimpulan : Jumlah skor klien adalah 10, jadi perasaan hati klien sedang baik.

2 Identifikasi Aspek Kognitif Dari Fungsi Mental Dengan Menggunakan Mini Cog dan Clock
Drawing Test (CDT)
Langkah 1 : Pengurutan Tiga Kata
- Lihatlah langsung partisipan dan katakan “Tolong dengarkan baik-baik. Saya akan
mengatakan tiga kata yang saya ingin anda ulangi kembali dan coba ingat kembali”
- Adapun kata-kata tersebut (pilih daftar kata-kata dari versi di bawah ini)
Versi-1 Versi-2 Versi-3 Versi-4 Versi-5 Versi-6
Pisang Pemimpin Desa Sungai Kapten Saudara
Matahari Musim Dapur Negara Kebun Surga
Kursi Meja Bayi Jari Gambar Gunung
Jika individu tidak dapat mengulang kata-kata kitaitu setelah tiga kali mencoba,
lanjutkan ke langkah kedua (gambar jam)

Langkah 2 : Gambar Jam


- Katakan : “Selanjutnya, saya ingin anda menggambarjam untuk saya. Pertama,
tuliskan semua angka didalam jam ini”
- Ketika selesai, katakan : “ Sekarang, gambarkan jarum jam pada pukul 10 lewat 11”
- Gunakan lingkaran pracetak (lihat gambar berikutnya) untuk latihan ini. Ulangi
intruksi ini karena ini bukan tes memori”. Pindah ke langkah ke tiga jika jam tidak
lengkap dalam tiga menit.

Langkah 3 : Mengingat Tiga Kata


Mintalah partisipan untuk mengingat tiga kata yang anda nyatakan di langkah-1. Katakan :
“Sebutkan tiga kata yang saya minta ingat sebelumnya”. Catat nomor urut daftar kata dan
jawaban orang dibawah ini
1 Desa
2 Dapur
3 Bayi

Scooring
Gambar Jam Skor : Jam normal bernilai 2 point. Jam normal memiliki semua
(0 atau 2) nomor yang ditempatkan pada urutan yang benar
(misalnya 12, 3, 6 dan 9 berada dalam posisi jangkar)
tanpa nomor yang hilang atau berulang, jarum jam
menunjuk ke 11 dan 2 (11 :10). Panjang dan pendek jarum
tidak dinilai. Ketidakmampuan atau penolakan
menggambar jam (abnormal) bernilai 0 point
Mengingat tiga Skor : 1 point untuk setiap kata yang teringat spontan tanpa
kata (0-3) petunjuk
Total Skor (0-5) Total skor = pengurutan tiga kata+gambar jam+mengingat
tiga kata. Titik potong < 3 pada mini-cog TM telah divalidasi
untuk sreening dimensia, tetapi banyak individu dengan
gangguan kognitif bermakna akan mencetak lebih tinggi.
Bila sensitivitas lebih besar diinginkan, titik potong < 4
direkomendasikan sebagai ini mungkin menunjukkan
perlunya evaluasi lebih lanjut status kognitif

Hasil Pemeriksaan
Langkah 2 Skor : 2
Langkah 3 Skor : 3
TOTAL SKOR 5
REKOMENDASI/KESIMPULAN Tidak Perlu Screening

IX. PENGKAJIAN RESIKO JATUH


No. Pengkajian Skala Nilai Keterangan

1. Riwayat jatuh : apakah lansia Tidak 0 0


pernah jatuh dalam 3 bulan
terakhir ? Ya 25

2. Diagnosa sekunder : Apakah Tidak 0 15


lansia memiliki lebih dari 1
penyakit Ya 15

3. Alat bantu jalan :


Bedres/dibantu oleh perawata 0 0

Kruk/tongkat/walker 15

Berpegangan pada benda- 30


benda disekitar (kursi, lemari,
meja)

4 Therapy intravena : apakah Tidak 0 0


saat ini lansia terpasang infus ?
Ya 20

5. Gaya berjalan/cara berpindah :


Normal/bedrest/immobile 0 0
(tidak dapat bergerak sendiri)

Lemah tidak bertenaga 10

Gangguan atau tidak normal 20


(pincang atau diseret)

6. Status mental : 0 0
Lansia menyadari kondisi
dirinya

Lansia mengalami 15
keterbatasan daya ingat

Total 15

Interpretasi hasil : Klien tidak berisiko jatuh


Tingkatan resiko Nilai MPS Tindakan
Tidak beresiko 0 – 24 Perawatan dasar
Resiko rendah 25 – 50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh
standar
Resiko tinggi >51 Pelaksaan intervensi pencegahan jatuh
resiko tinggi

X. PENGKAJIAN STATUS NUTRISI


Mini Nutritional Assessment (MNA)
FORM SKRINING
Hasil Penilaian
A. Apakah anda mengalami penurunan asupan makanan dalam 3 bulan 2
terakhir disebabkan kehilangan nafsu makan, gangguan saluran cerna,
kesulitan mengunyah atau menelan?
0 = kehilangan nafsu makan berat (severe)
1 = kehilangan nafsu makan sedang (moderate)
2 = tidak kehilangan nafsu makan
B. Kehilangan berat badan dalam tiga bulan terakhir ? 3
0 = kehilangan BB > 3 kg
1 = tidak tahu
2 = kehilangan BB antara 1 – 3 kg
3 = tidak mengalami kehilangan BB
C. Kemampuan melakukan mobilitas ? 2
0 = di ranjang saja atau di kursi roda
1 = dapat meninggalkan ranjang atau kursi roda namun tidak bisa pergi/
jalan-jalan ke luar
2 = dapat berjalan atau pergi dengan leluasa
D. Menderita stress psikologis atau penyakit akut dalam tiga bulan terakhir ? 2
0 = ya
2 = tidak
E. Mengalami masalah 2
neuropsikologis?
0 = dementia atau depresi
berat
1 = demensia sedang
(moderate)
2 = tidak ada masalah
psikologis
F. Nilai IMT (Indeks Massa Tubuh) ? 2
2
0 = IMT < 19 kg/m
1 = IMT 19 - 21
2 = IMT 21 – 23
SUB TOTAL 13
SKOR SKRINING : 13 menandakan bahwa klien tidak mempunyai risiko
Sub total maksimal : 14
Jika nilai > 12 – tidak mempunyai risiko, tidak perlu melengkapi form penilaian
Jika < 11 – mungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan mengisi form penilaian

XI. PENGKAJIAN RESIKO DEPRESI


1. Geriatric Depression Scale (GDS)
No Perta Skor
1 nyaadengan kehidupan anda?
Apakah anda pada dasarnya puas YA TIDAK 1
2 Apakah anda sudah meninggalkan banyak kegiatan dan YA TIDAK 0
minat
3 Apakah anda merasa kehidupan anda hampa? YA TIDAK 0
4 Apakah anda sering merasa bosan? YA TIDAK 0
5 Apakah anda mempunyai semangat baik setiap saat? YA TIDAK 1
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? YA TIDAK 0
7 Apakah anda merasa bahagia pada sebagian besar hidup anda? YA TIDAK 0
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? YA TIDAK 0
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke YA TIDAK 1
luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya YA TIDAK 0
ingat anda dibandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir hidup anda sekarang ini menyenangkan? YA TIDAK 1
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat YA TIDAK 0
13 kini? anda merasa penuh semangat?
Apakah YA TIDAK 1
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? YA TIDAK 0
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari YA TIDAK 0
anda?
TOTAL 5
SKOR
(Sheikh & Yesavage, 1986)
SCORING : (Scoring: Answers indicating depression are in bold and italicized; score one point
for each one selected)
0-5 = Normal
≥ 5 = Terindikasi depresi
Interpretasi hasil : Klien normal tidak depresi

XII. RESUME PENGKAJIAN


Pada tangga 7 Maret 2022 perawat datang ke rumah Ibu pardiyah yang bertempat di
dusun udug udug, RT 003 RW 006, Desa Mulyasejati, Kec. ciampel, Kab. Karawang.
Kemudian perawat melakukan pengkajian keperawatan lansia kepada klien. Dalam satu
tahun ini klien sering merasa pusing dan pernah mengalami darah tinggi sampai dengan
tensi 160/90 ketika hendak divaksin, ibi pardiyah mengatakan sering rutin cek tekanan
darah namun jarang meminum obat tekanan darah tinggi, ibu pardiyah hanya mengontrol
diet untuk hipertensi dengan tidak megkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan
tekanan darah, dan ketika terasa pusing ibu pardiyah mengatakan hanya diistirahatkan
beberapa saat kemudian pusingnya akan hilang. Selama 3 tahun kebelakang Ibu Pardiyah
mengatakan mulai sakit sendi. Klien sering mengkonsumi obat dari apotek untuk
mengatasi nyeri sendi yang dirasakan. Ketika dilihat obat-obatan yang dikonsumsi
terdapat obat Ester C 645 mg diminum 2 x sehari, kemudian ada obat Kalsium 200 mg
diminum 2 x sehari. Klien juga sering meminum jamu pegal linu untuk nyeri sendinya, klien
mengatakan nyerinya lebih sering terasa dimalam hari. Klien mengatakan selalu
merasakan nyeri di bagian kedua lutut kakinya, klien mengatakan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk, saat dikaji klien mengatakan skala nyarinya 4 (1-10), klien mengatakan
nyerinya setiap saat tapi terasa lebih nyeri ketika malam hari saat hendak tidur dan
terkadang di pagi hari. Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya yang sekarang,
klien takut dengan usianya saat ini bagaimana jika klien pergi duluan, sementara kedua
anaknya belum menikah dan masih pada kuliah, kemudian klien merasa khawatir dengan
kedua cucu nya siapa yang akan membatu menjaganya sedangkan anak pertamanya harus
bekerja dan mengurus anak anaknya yang masih kecil sendirian Karena sudah bercerai.
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD: 130/90 mmHg, Nadi: 87 x/mnt, RR: 20 x/mnt dan
Suhu: 36,4 oC.

Analisa Data
Data Senjang Etiologi Masalah
DS : Artistis Reumatoid Nyeri Akut
- Klien mengatakan selalu
merasakan nyeri di bagian sinovili
kedua lutut kakinya
- klien mengatakan nyerinya hyperemia dan pembengkakan
seperti ditusuk-tusuk,
- klien mengatakan skala nekrosis dan kerusakan dalam
nyarinya 4 (1-10), ruang sendi
- klien mengatakan nyerinya
setiap saat tapi terasa lebih Nyeri
nyeri ketika malam hari
saat hendak tidur dan nyeri akut
terkadang di pagi hari
Do
- Klien tampak sering
memijat kedua lututnya
- TD: 130/90 mmHg, Nadi: 87
x/mnt, RR: 20 x/mnt dan
Suhu: 36,4 oC.

DS : Artitis reumatik Gangguan Mobilitas Fisik


- Klien mengatakan selalu
merasakan nyeri di bagian tenosinovitis
kedua lutut kakinya
- Klien mengatakan sering invasi kolagen
terbangun saat tidur karena
nyeri yang dirasakannya rupture tendo secara parsial
Do atau lokal
- Klien berjalan dengan
pelanpelan gangguan mobilitas fisik
- Klien tampak sering
memijat kedua lututnya
DS : Artistis Reumatoid Gangguan Pola Tidur
- Klien mengatakan
terkadang tidak bisa tidur sinovili
karena nyerinya
- Klien mengatakan sering hyperemia dan pembengkakan
terbangun saat tidur karena
nyeri yang dirasakannya nekrosis dan kerusakan dalam
Do ruang sendi
- Klien tampak sering
memijat kedua lututnya Nyeri

Mengganggu saat tidur

Perubahan pola tidur

Gangguan pola tidur


DS : Artitis reumatik Ansietas
- Klien mengatakan khawatir
dengan penyakitnya yang tenosinovitis
sekarang, klien takut
dengan usianya saat ini invasi kolagen
bagaimana jika klien pergi
duluan, sementara kedua rupture tendo secara parsial
anaknya belum menikah atau lokal
dan masih pada kuliah
- kemudian klien merasa gangguan mobilitas fisik
khawatir dengan kedua
cucu nya siapa yang akan gangguan mekanis dan
membatu menjaganya fungsional pada sendi
sedangkan anak
pertamanya harus bekerja perubahan bentuk tubuh pada
dan mengurus anak tulang dan sendi
anaknya yang masih kecil
sendirian Karena sudah gambaran khas nodul
bercerai subkutan
Do
- Klien tampak sering Ansietas
melamun
Diagnose Keperawatan

1. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisiologis


2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d kekakuan sendi
3. Gangguan Pola Tidur
4. Ansietas b.d krisis situasional (ketakutan yang berlebih)

Planning (Perencanan)

No Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
keperawatan selama 3x24 Observasi
jam diharapkan nyeri akut  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dapat teratasi dengan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
kriteria hasil  Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
 Monitor efek samping pemberian
analgetik
Terapeutik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapibermain)
Edukasi
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Mobilisasi
Mobilitas keperawatan selama 3x24 Observasi :
Fisik jam diharapkan gangguan □ Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
mobilitas fisik dapat fisik lainnya
teratasi dengan kriteria □ Identifikasi toleransi fisik melakukan
hasil : pergerakan
- Pergerakan □ Monitor frekuensi jantung dan
ekstermitas tekanan darah sebelum memulai
membaik dari 4 mobilisasi
menjadi 5 □ Monitor kondisi umum selama
- Kekuatan otot melakukan mobilisasi
meningkat dari 4
menjadi 5 Terapeutik
- ROM meningkat □ Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
dari 4 menjadi 5 alat bantu (mis. Pagar tempat tidur)
- Kelemahan fisik □ Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
menurun dari 4 perlu
menjadi 5 □ Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Edukasi
□ Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
□ Anjurkan melakukan mobilisasi dini
□ Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. Duduk ditempat
tidur, duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke kursi)
3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Tidur
Pola Tidur keperawatan selama 3x24 Observasi
jam diharapkan gagguan  Identifikasi pola dan aktivitas tidur
pola tidur dapat teratasi  Identifikasi factor pengganggu tidur
dengan kriteria hasil : (fisik dan/ atau psikologis)
- Keluhan sulit tidur  Identifikasi makanan dan minuman
membaik dari 3 yang mengganggu aktivitas tidur (mis.
menjadi 5 Kopi, the, alcohol, makan mendekati
- Keluhan sering terjaga waktu tidur, minum banyak air
membaik dari 4 sebelum tidur)
menjadi 5  Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
- Keluhan tidak puas
Terapeutik
tidur membaik dari 4
 Modifikasi lingkungan (mis.
menjadi 5
Pencahayaan, kebisingan, suhu,
matras dan tempat tidur).
 Batasi waktu tidur siang, jika perlu
 Fasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur
 Tetapkan jadwal rutin tidur
 Lakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan ( mis. Pijat, pengaturan
posisi, terapi akupresur)
 Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/
atau tindakan untuk menunjang siklus
tidur terjaga
Edukasi
 Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
 Anjurkan menepati kebiasaan waktu
tidur
 Anjurkan menghindari makanan/
minuman yang mengganggu tidur
 Anjurkan penggunaan obat tidur yang
tidak mengandung supresor terhadap
tidur REM
 Ajarkan factor-faktoryang
berkontribusi terhadap gangguan pola
tidur (mis. Psikologis, gaya hidup,
sering berubah shft bekerja)
 Ajarkan relaksasi otot autogenic atau
cara nonfarmakologi lainnya

4 Ansietas Setelah dilakukan tindakan Terapi Relaksasi


keperawatan selama 3 Observasi
hari, diharapkan ansietas □ Identifikasi penurunan tingkat energy,
dapat teratasi dengan ketidakmampuan berkonsentrasi,
kriteria hasil: atau gejala lain yang menganggu
Pasien menunjukan kemampuan kognitif
tanda–tanda dapat □ Identifikasi teknik relaksasi yang
membina hubungan saling pernah efektif digunakan
percaya dengan perawat, □ Identifikasi kesediaan, kemampuan,
yaitu : dan penggunaan teknik sebelumnya
a. Ekpresi wajah □ Periksa ketegangan otot, frekuensi
bersahabat. nadi, tekanan darah, dan suhu
b. Pasien menunjukan sebelum dan sesudah latihan
rasa senang. □ Monitor respons terhadap terapi
c. Pasien bersedia relaksasi
berjabat tangan. Terapeutik
d. Pasien □ Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
bersedia gangguan dengan pencahayaan dan
menyebutkan suhu ruang nyaman, jika
nama. memungkinkan
e. Ada kontak mata. □ Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur teknik
f. Pasien bersedia relaksasi
duduk
□ Gunakan pakaian longgar
berdampingan
□ Gunakan nada suara lembut dengan
dengan perawat.
irama lambat dan berirama
g. Pasien bersedia □ Gunakan relaksasi sebagai strategi
mengutarakan penunjang dengan analgetik atau
masalah yang tindakan medis lain, jika sesuai
dihadapinya. Edukasi
□ Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan
jenis, relaksasi yang tersedia (mis.
music, meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
□ Jelaskan secara rinci intervensi
relaksasi yang dipilih
□ Anjurkan mengambil psosisi nyaman
□ Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
□ Anjurkan sering mengulang atau
melatih teknik yang dipilih’
□ Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi (mis. napas dalam,
pereganganm atau imajinasi
terbimbing )

Implementasi

No Hari/ Tanggal Implementasi


DX

Evaluasi

NO Hari/Tanggal Evaluasi
Dx

Anda mungkin juga menyukai