DISUSUN OLEH :
Dian Nur Utami
4399814901210039
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
1.Pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara
mandiri seperti mandi, berpakaian, berhias, makan, dan BAK/BAB (toileting).(Depkes 2000).
2. Tanda gejala
A. Mandi
B. Berpakaian/berhias
C. Makan
D. BAB/BAK (Toilet)
Klien memiliki keterbatasan atau ketidak mampuan dalam mendapatkan jamban atau kamar
kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan
diri setelah BAB/BAK dengan tepat dan menyiram toilet atau kamar kecil.
Keterbatasan perawatan diri di atas biasanya di akibatkan karena stressor yang cukup berat
dan sulit di tangani oleh klien (klien biasa mengalami harga diri rendah) sehingga dirinya
tidak mau menggutus atau merawat dirinya sendri baik dalm hal
mandi,berpkaian,berhias,makan,maupun BAB dan BAK, bila tidak di lakukan intervensi oleh
perawat, maka kemungkinan klien bis menggalami masalah resiko tinggi isolasi sosial.
3. Faktor prediposisi
A. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakn klien sehingg perkembangga inisiatif tergnggu.
B. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukn perawatan diri.
Klien dengn gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yng kurang menyebabkn ketidk
perdulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
D. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan realitas yang kurang situasi lingkungan
mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
4. Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi,
kerusakan kognisi atau perceptual, Cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Seples (200:59) faktor - faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah :
1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan
adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
2. Praktik sosial
Pada anak - anak selalu di manja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal hygiene.
3. Status sosial ekonomi
personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo,
alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan, misalnya pada pasien penderita diabetes meletus ia harus menjaga
kebersihan kakinya.
5. Budaya
6. Kebiasaan seseorang
ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu pada perawatan diri seperti
penggunaan sabun, shampo dan lain - lain.
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan
untuk melakukannya.
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan
perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah : Gangguan integritas
kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik
pada kuku.
2. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan di cintai da mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial
C. Pohon masalah
Defisit Perawatan
Defisit Perawatan Diri
Diri
Isolasi Sosial
Masalah keperawatan
a. Data Subjektif
Klien mengatakan dirinya malas mandi
Klien mengatakan malas makan
Klien mengatakan tidak tau cara membersihkan wc setelah BAB/BAK
b. Data Objektif
Ketikmampuan mandi dan membersihkan diri kotor
Ketidakmampuan berpakaian : pakaian sembarang
Ketidakmampuan BAB/BAK mandiri : BAB/BAK sembarangan
Diagnosa keperawatan
Tindakan
Berpakaian
Menyisir rambut
berhias