Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

DISUSUN OLEH :
Dian Nur Utami
4399814901210039

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON KARAWANG

Jl. Pangkal Perjuangan KM. 1 By Pass Karawang 41311

Telp. (0267) 412480, Fax: (0267) 410842

2022
LAPORAN PENDAHULUAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

1.Pengertian

Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara
mandiri seperti mandi, berpakaian, berhias, makan, dan BAK/BAB (toileting).(Depkes 2000).

2. Tanda gejala

A. Mandi

Klien mengalami ketidak mampuan dalam membersikan badan, memperoleh atau


mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi,mendapatakan perlengkapan
mandi, menggeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.

B. Berpakaian/berhias

Klien mempunyai kelemahan dalam meletakan atau menggambil potongan


pakaian,meninggalkan pakaian, serta memperoleh memukar pakaian. Klien juga memiliki
kitidak mampuan menggenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunkan alat
tambahan, menggunakan kancing tarik,melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki,
mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan, menggambil pakaian dan
menggenakan sepatu.

C. Makan

Klien mempunyai ketidak mampuan menelan makanan, mempersiapkan makanan,


menanggani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan, mendapatkan
makanan, memanipulasi makanan dlam mulut, menggambil makanan dari wadah lalu
memasukannya kemulut, melengkapi makanan,mencerna makanan, menurut cara yang di
terima di masyarakat, menggambil cangkir atau gelas, serta mencerna cukup makanan dengan
aman.

D. BAB/BAK (Toilet)

Klien memiliki keterbatasan atau ketidak mampuan dalam mendapatkan jamban atau kamar
kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan
diri setelah BAB/BAK dengan tepat dan menyiram toilet atau kamar kecil.
Keterbatasan perawatan diri di atas biasanya di akibatkan karena stressor yang cukup berat
dan sulit di tangani oleh klien (klien biasa mengalami harga diri rendah) sehingga dirinya
tidak mau menggutus atau merawat dirinya sendri baik dalm hal
mandi,berpkaian,berhias,makan,maupun BAB dan BAK, bila tidak di lakukan intervensi oleh
perawat, maka kemungkinan klien bis menggalami masalah resiko tinggi isolasi sosial.

3. Faktor prediposisi

A. Perkembangan

Keluarga terlalu melindungi dan memanjakn klien sehingg perkembangga inisiatif tergnggu.

B. Biologis

Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukn perawatan diri.

C. Kemampuan realitas turun

Klien dengn gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yng kurang menyebabkn ketidk
perdulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.

D. Sosial

Kurang dukungan dan latihan kemampuan realitas yang kurang situasi lingkungan
mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.

4. Faktor presipitasi

Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi,
kerusakan kognisi atau perceptual, Cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.

Menurut Seples (200:59) faktor - faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah :

1. Body image

Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan
adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.

2. Praktik sosial

Pada anak - anak selalu di manja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal hygiene.
3. Status sosial ekonomi

personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo,
alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya

4. Pengetahuan

Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan, misalnya pada pasien penderita diabetes meletus ia harus menjaga
kebersihan kakinya.

5. Budaya

Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan

6. Kebiasaan seseorang

ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu pada perawatan diri seperti
penggunaan sabun, shampo dan lain - lain.

7. Kondisi fisik atau psikis

Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan
untuk melakukannya.

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene

1. Dampak fisik

Banyak gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan
perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah : Gangguan integritas
kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik
pada kuku.

2. Dampak psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan di cintai da mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial
C. Pohon masalah

Gangguan Pemeliharaan Kesehatan

Defisit Perawatan
Defisit Perawatan Diri
Diri

Isolasi Sosial

Masalah keperawatan dan data yang harus dikaji

Masalah keperawatan

 Desisit perawatan Diri


 Isolasi sosial
 Gangguan Pemeliharaan Kesehatan

Data yang harus dikaji

a. Data Subjektif
 Klien mengatakan dirinya malas mandi
 Klien mengatakan malas makan
 Klien mengatakan tidak tau cara membersihkan wc setelah BAB/BAK
b. Data Objektif
 Ketikmampuan mandi dan membersihkan diri kotor
 Ketidakmampuan berpakaian : pakaian sembarang
 Ketidakmampuan BAB/BAK mandiri : BAB/BAK sembarangan

Diagnosa keperawatan

a. Defisit perawatan diri


b. Isolasi Sosial

Rencana Tindakan Keoerawatan

a. Kurang perawatan diri


Tujuan

 Klien mampu kebersihan diri secara mandiri


 Klien mampu melakukan berhias diri berdandan secara baik
 Klien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri

Tindakan

a. Membantu perawatan diri klien


 Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
 Menyiapkan alat untuk menjaga kebersihan diri
 Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
 Membimbing klien dalam kebersihan diri
b. Membantu klien berdandan / berhias
Untuk klien laki-laki mrmbantu meliputi :
 Berpakaian
 Menyisir rambut
 Bercukur

Untuk klien perempuan membantu meliputi :

 Berpakaian
 Menyisir rambut
 berhias

c. Mengajarkan klien melakukan BAB/BAK secara mandiri


 Menjelaskan tempat BAB/BAK secara mandiri
 Mejelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
 Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R,dkk.2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD
Dr.Amino Gonohutomo.
Keliat Budi Ana.1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.Edisi 1, Jakarta : EGC
Maramis,WF.2004.Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga
University Press

Anda mungkin juga menyukai