Tata tertib ini akan dijadikan pegangan oleh mahasiswa, tim pelaksana, guru pamong,
kepala sekolah, para pemangku kepentingan di desa, dan DPL. Adapun tata tertib yang
wajib diikuti mahasiswa, larangan yang harus dihindari, serta sanksi terhadap
pelanggaran tersebut adalah sebagai berikut.
B.Workshop
Hal-hal yang perlu ditaati mahasiswa pada saat workshop adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa calon peserta KKN-K Terintegrasi wajib mengikuti kegiatan
workshop penyusunan perangkat pembelajaran dan rencana kegiatan KKN yang
dipandu oleh DPL dan tim penjamin mutu FKIP Unila.
2. Mahasiswa calon peserta KKN-K Terintegrasi wajib mengumpulkan shofcopy
hasil workshop per kelompok ke sekretariat PLT.
3. Mahasiswa wajib menandatangani daftar hadir kegiatan workshop.
II. PELAKSANAAN
A.Selama Pelaksanaan KKN-K Terintegrasi, mahasiswa wajib mengikuti hal-hal
berikut ini.
1. Berangkat bersama-sama dari kampus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
PLT.
2. Melaksanakan orientasi dengan bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat, tokoh
adat, tokoh agama, tokoh pendidik, dan lain-lain.
3. Menetap di lokasi/tempat tinggal KKN-K Terintegrasi yang telah disepakati
kelompok.
4. Mahasiswa diperkenankan meninggalkan lokasi dengan ketentuan:
a. menggunakan surat izin meninggalkan lokasi yang ditandtangani oleh ketua
kelompok dan induk semang;
b.surat izin meninggalkan lokasi berlaku 2 x 24 jam;
c. selama pelaksanaan KKN-K Terintegrasi, mahasiswa diizinkan meninggalkan
lokasi maksimal 5 x 24 jam.
c. Dalam hal khusus, izin meninggalkan lokasi kerja hanya diberikan oleh Tim
pengelola KKN-K Terintegrasi.
5. Melaksanakan tugas-tugas KKN-K Terintegrasi dengan penuh rasa
tanggungjawab dan dedikasi yang tinggi sesuai dengan program yang telah
direncanakan baik tugas di desa maupun di sekolah.
6. Membina kerja sama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, instansi/dinas,
pemerintah dan para pemangku kepentingan.
7. Menjaga nama baik almamater antara lain dengan mengenakan atribut KKN-K
Terintegrasi (kaos, kartu tanda pengenal, dan topi)
8. Menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan selama berada di lokasi KKN-K
Terintegrasi.
9. Bermusyawarah dengan DPL, guru pamong, dan kepala sekolah, dan para
pemangku kepentingan untuk penyelesaian program KKN-K Terintegrasi.
10. Mengikuti seluruh kegiatan akademik di sekolah dan kegiatan kemasyarakatan di
desa sesuai dengan program yang telah disusun.
11. Menyusun laporan kemajuan dan laporan final program kegiatan KKN-K
Terintegrasi.
12. Pulang bersama-sama dengan DPL dari lokasi menuju kampus FKIP Universitas
Lampung.
B.Selama Pelaksanaan KKN-Tematik, mahasiswa dilarang :
1. Melakukan perbuatan yang tidak terpuji atau tindakan asusila.
2. Melakukan kegiatan politik praktis , unjuk rasa, ikut campur tangan dalam pilkada
dan atau pilkades.
3. Melakukan perbuatan atau kegiatan yang melanggar hukum secara langsung
maupun tidak langsung.
4. Membawa dan menggunakan kendaraan roda empat (mobil) dan atau barang
mewah lainnya.
5. Membawa keluarga atau teman ikut menginap dipondokan tanpa izin dari tim
pengelola KKN-K Terintegrasi.
6. Menggunakan wewenang dan kesempatan untuk melaksanakan aktivitas tertentu
dengan mengorbankan program kegiatan KKN-K Terintegrasi.
7. Mencari sponsor batuan tanpa sepengetahuan Tim Pengelola KKN-K
Terintegrasi.
8. Mengenakan perhiasan yang berlebihan sehingga tampak glamaur.
9. Melakasanakan perbuatan yang bernuansa sukuisme, ras, dan agama serta
bersikap egois.
10. Meninggalkan lokasi tidak seizin induk semang, DPL, timlak KKN-K
Terintegrasi.
Pelanggaran sedang
Pelanggaran dikategorikan sedang antara lain (1) mahasiswa meninggalkan lokasi
melebihi batas izin yang diberikan, (2) membawa kendaraan roda empat tanpa izin
DPL, (3) membawa keluarga/tamu dan menginap di lokasi kerjanya, dan (4)
melakukan pelanggaran ringan dengan berulang-ulang walaupun telah memperoleh
peringatan tertulis dari pengelola KKN Kependidikan (PLT) dan teguran dari
DPL.Sanksinya berupa teguran keras dari DPL dan surat peringatan tertulis dari
pengelola KKN Kependidikan (PLT) yang dapat menyebabkan penurunan nilai
kegiatan lapangan.
Pelanggaran Berat
Mahasiswa dikategorikan melakukan pelanggaran beratjika (1)tidak melaksanakan
tugas-tugas KKN- K Terintegrasi sesuai dengan programnya, (2) melakukan tindakan
yang dapat dikategorikan sebagai tindakan kriminal, (3) melakukan tindakan asusila,
dan (4) melakukan kegiatan politik praktis,unjuk rasa yang menimbulkan kekerasan
atau konflik di masyarakat. Sanksi terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran
berat ini dapat berupa penarikan dari lokasi KKN- K Terintegrasi dan yang
bersangkutan dinyatakan tidak lulus. Apabila mahasiswa melakukan tindakan yang
melawan hokum seperti mengedarkan narkoba akan diberi sanksi akademis lain di
luar sanksi KKN-K Terintegrasi antara lain berupa skorsing atau dikeluarkan dari
FKIP Unila.