Anda di halaman 1dari 4

TATA TERTIB DAN SANKSI PELANGGARAN PELAKSANAAN

KKN-K TERINTEGRASI FKIP UNILA

KKN-K Terintegrasi FKIP Universitas Lampung merupakan kegiatan akademik yang


dilaksanakan di lapangan. Dalam melaksanakan tugas akademik di lapangan, mahasiswa
akan berinteraksi atau bergaul dengan masyarakat desa dan sekolah. Agar pelaksanaan
KKN-K Terintegrasi berlangsung secara kondusif dan optimal, perlu disusun “Tata Tertib
dan Sanksi Pelanggaran KKN-K Terintegrasi FKIP Unila”. Tata tertib ini merupakan
pedoman yang menyangkut etika dan tata karma yang harus dilaksanakan dan dihindari
bagi para mahasiswa ketika berada di lapangan. Tata tertib pelaksanaan ini antara lain
bertujuan untuk :
(a) memberikan jaminan keberhasilan kegiatan KKN-K Terintegrasi dan nama baik
almamater,
(b) mempertahankan citra KKN Kependidikan perguruan tinggi atau persepsi khalayak
masyarakat terhadap program KKN Kependidikan.
(c) memperlancar program kegiatan yang akan dilaksanakan di lapangan baik di desa
maupun di sekolah.
(d) menciptakan suasana yang aman, nyaman, damai, dan terkendali dalam pencapaian
tujuan KKN-K Terintegrasi Universitas Lampung.

Tata tertib ini akan dijadikan pegangan oleh mahasiswa, tim pelaksana, guru pamong,
kepala sekolah, para pemangku kepentingan di desa, dan DPL. Adapun tata tertib yang
wajib diikuti mahasiswa, larangan yang harus dihindari, serta sanksi terhadap
pelanggaran tersebut adalah sebagai berikut.

I. PRA KKN-K TERINTEGRASI


A.Pembekalan
Hal-hal yang perlu ditaati mahasiswa pada saat pembekalan adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pembekalan dengan jadwal yang ditentukan
PLT.
2. Mahasiswa wajib menandatangani daftar hadir per mataeri penyajian.
3. Mahasiswa wajib mengenakan baju putih, pakaian bawah berwarna gelap, dan
jaket almamater Unila.
4. Mahasiswa wajib mengenakan sepatu, berambut rapi, dan berpakaian sopan.
5. Mahasiswa wajib datang tepat waktu dan menjaga ketertiban.
6. Mahasiswa dilarang menandatangani daftar hadir temannya yang tidak mengikuti
pembekalan.
7. Mahasiswa dilarang merokok, mengaktifkan HP, mengobrol, dan keluar masuk
ruangan ketikan pembekalan berlangsung.
8. Instruktur pembekalan berhak menegur, mencatat, atau mengeluarkan mahasiswa
yang berbuat curang dan melanggar aturan di atas.
9. Mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran sesuai dengan materi pembekalan
dinyatakan belum lulus.
10. Mahasiswa yang dinyatakan belum atau tidak lulus pembekalan tidak disertakan
dalam kegiatan KKN-K Terintegrasi.

B.Workshop
Hal-hal yang perlu ditaati mahasiswa pada saat workshop adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa calon peserta KKN-K Terintegrasi wajib mengikuti kegiatan
workshop penyusunan perangkat pembelajaran dan rencana kegiatan KKN yang
dipandu oleh DPL dan tim penjamin mutu FKIP Unila.
2. Mahasiswa calon peserta KKN-K Terintegrasi wajib mengumpulkan shofcopy
hasil workshop per kelompok ke sekretariat PLT.
3. Mahasiswa wajib menandatangani daftar hadir kegiatan workshop.

II. PELAKSANAAN
A.Selama Pelaksanaan KKN-K Terintegrasi, mahasiswa wajib mengikuti hal-hal
berikut ini.
1. Berangkat bersama-sama dari kampus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
PLT.
2. Melaksanakan orientasi dengan bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat, tokoh
adat, tokoh agama, tokoh pendidik, dan lain-lain.
3. Menetap di lokasi/tempat tinggal KKN-K Terintegrasi yang telah disepakati
kelompok.
4. Mahasiswa diperkenankan meninggalkan lokasi dengan ketentuan:
a. menggunakan surat izin meninggalkan lokasi yang ditandtangani oleh ketua
kelompok dan induk semang;
b.surat izin meninggalkan lokasi berlaku 2 x 24 jam;
c. selama pelaksanaan KKN-K Terintegrasi, mahasiswa diizinkan meninggalkan
lokasi maksimal 5 x 24 jam.
c. Dalam hal khusus, izin meninggalkan lokasi kerja hanya diberikan oleh Tim
pengelola KKN-K Terintegrasi.
5. Melaksanakan tugas-tugas KKN-K Terintegrasi dengan penuh rasa
tanggungjawab dan dedikasi yang tinggi sesuai dengan program yang telah
direncanakan baik tugas di desa maupun di sekolah.
6. Membina kerja sama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, instansi/dinas,
pemerintah dan para pemangku kepentingan.
7. Menjaga nama baik almamater antara lain dengan mengenakan atribut KKN-K
Terintegrasi (kaos, kartu tanda pengenal, dan topi)
8. Menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan selama berada di lokasi KKN-K
Terintegrasi.
9. Bermusyawarah dengan DPL, guru pamong, dan kepala sekolah, dan para
pemangku kepentingan untuk penyelesaian program KKN-K Terintegrasi.
10. Mengikuti seluruh kegiatan akademik di sekolah dan kegiatan kemasyarakatan di
desa sesuai dengan program yang telah disusun.
11. Menyusun laporan kemajuan dan laporan final program kegiatan KKN-K
Terintegrasi.
12. Pulang bersama-sama dengan DPL dari lokasi menuju kampus FKIP Universitas
Lampung.
B.Selama Pelaksanaan KKN-Tematik, mahasiswa dilarang :
1. Melakukan perbuatan yang tidak terpuji atau tindakan asusila.
2. Melakukan kegiatan politik praktis , unjuk rasa, ikut campur tangan dalam pilkada
dan atau pilkades.
3. Melakukan perbuatan atau kegiatan yang melanggar hukum secara langsung
maupun tidak langsung.
4. Membawa dan menggunakan kendaraan roda empat (mobil) dan atau barang
mewah lainnya.
5. Membawa keluarga atau teman ikut menginap dipondokan tanpa izin dari tim
pengelola KKN-K Terintegrasi.
6. Menggunakan wewenang dan kesempatan untuk melaksanakan aktivitas tertentu
dengan mengorbankan program kegiatan KKN-K Terintegrasi.
7. Mencari sponsor batuan tanpa sepengetahuan Tim Pengelola KKN-K
Terintegrasi.
8. Mengenakan perhiasan yang berlebihan sehingga tampak glamaur.
9. Melakasanakan perbuatan yang bernuansa sukuisme, ras, dan agama serta
bersikap egois.
10. Meninggalkan lokasi tidak seizin induk semang, DPL, timlak KKN-K
Terintegrasi.

C. Tata Tertib Pakaian Mahasiswa


1. Pada saat pelatihan, penyuluhan, atau pembimbingan di desa/kecamatan,
mahasiswa mengenakan kaos KKN-K Terintegrasi, topi KKN, dan jaket
almamater.
2. Pada saat kunjungan ke kecamatan, ke dinas-dinas instansi, ke kabupaten,
mahasiswa mengenakan baju yang sopan, jaket almamater, dan topi KKN.
4. Pada saat praktik mengajar di sekolah, mahasiswa mengenakan baju lengan
panjang/batik, pakai bawahan warna gelap dan di bawah lutut (bagi wanita),
bersepatu bersih, serta berambut pendek dan rapi.
5. Pada saat praktik mengajar olah raga, mahasiswa mengenakan pakaian olah raga
dan sepatu olah raga.
6. Pada saat pelatihan pramuka, mahasiswa mengenakan pakaian pramuka yang
lengkap dengan atributnya.
7. Pada saat upacara di sekolah atau hari besar nasional, mahasiswa mengenakan baju
lengan panjang, bawahan warna gelap, topi KKN dan jaket almamater.
8. Pakaian yang dikenakan mahasiswa harus sopan, rapi, dan bersih.

III. Sanksi bagi Mahasiswa


Mahasiswa yang tidak mematuhi tata tertib KKN-K Terintegrasi FKIP Universitas
Lampung akan dikenakan sanksi berupa:
1. peringatan atau teguran lisan dari DPL,
2. peringatan secara tertulis dari DPL yang diketahui timlak KKN-K Terintegrasi,
3. pengurangan nilai KKN dan PPL oleh DPL dan timlak KKN-K Terintegrasi,
4. penarikan dari tempat KKN sebelum berakhir dan yang bersangkutan dinyatakan
gugur,
5. nilai KKN-PPL mahasiswa akan ditangguhkan jika kasus di lapangan belum
selesai, dan
6. penetapan sanksi yang berat ( pengguguran) dilakukan atas dasar musyawarah
antara timlak KKN-K Terintegrasi, DPL, dan pimpinan fakultas.
7. Merekomendasikan kepada Dekan FKIP Unila yang ditembuskan kepada Rektor
Unila agar mahasiswa tersebut diberikan sanksi akademis lainnya berupa
skorsing.

IV. Contoh Pelanggaran dan Sanksinya


Di bawah ini akan diberikan contoh pelanggaran tata tertib KKN berikut sanksinya.
Pelanggaran ringan
Yang berkategori pelanggaran ringan dalam pelaksanaan KKN-K Terintegrasi antara
lain (1) tidak mengisi buku harian sampai 5 hari berturut turut, dan (2) mengisi
daftar hadir harian melebihi tanggal/hari yang sedang berjalan. Sanksinya berupa
teguran dari DPL dan peringatan tertulis dari pengelola.

Pelanggaran sedang
Pelanggaran dikategorikan sedang antara lain (1) mahasiswa meninggalkan lokasi
melebihi batas izin yang diberikan, (2) membawa kendaraan roda empat tanpa izin
DPL, (3) membawa keluarga/tamu dan menginap di lokasi kerjanya, dan (4)
melakukan pelanggaran ringan dengan berulang-ulang walaupun telah memperoleh
peringatan tertulis dari pengelola KKN Kependidikan (PLT) dan teguran dari
DPL.Sanksinya berupa teguran keras dari DPL dan surat peringatan tertulis dari
pengelola KKN Kependidikan (PLT) yang dapat menyebabkan penurunan nilai
kegiatan lapangan.

Pelanggaran Berat
Mahasiswa dikategorikan melakukan pelanggaran beratjika (1)tidak melaksanakan
tugas-tugas KKN- K Terintegrasi sesuai dengan programnya, (2) melakukan tindakan
yang dapat dikategorikan sebagai tindakan kriminal, (3) melakukan tindakan asusila,
dan (4) melakukan kegiatan politik praktis,unjuk rasa yang menimbulkan kekerasan
atau konflik di masyarakat. Sanksi terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran
berat ini dapat berupa penarikan dari lokasi KKN- K Terintegrasi dan yang
bersangkutan dinyatakan tidak lulus. Apabila mahasiswa melakukan tindakan yang
melawan hokum seperti mengedarkan narkoba akan diberi sanksi akademis lain di
luar sanksi KKN-K Terintegrasi antara lain berupa skorsing atau dikeluarkan dari
FKIP Unila.

Anda mungkin juga menyukai