Anda di halaman 1dari 3

“PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP

PEMASARAN DAN PENDAPATAN USAHA RATU BAJANG


DI KAMASAN KABUPATEN KLUNGKUNG”

Dosen :
Ni Luh Ayu Sri Bhegawati, SE., M.Si
Disusun Oleh :
Nama Kelompok :
1. Ni Luh Nyoman Ayu Ratna Dewi (1902622010473 / 16)
2. Ni Kadek Emi Lestari (1902622010474 / 17)
3. Ni Kadek Marianti (1902622010474 / 18)
4. Ni Made Ari Trisnawati (1902622010476 / 19)
5. Ni Putu Indah Dewi Cahyani (1902622010482 / 25)
6. Dewa Ayu Putri Dwi Pratiwi (1902622010483 / 26)
7. Ni Ketut Wahyu Werdhi Arini (1902622010484 / 27)
8. Ni Wayan Anggi Eswarani (1902622010485 / 28)
9. Desak Putu Devi Damayanti (1902622010492 / 35)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


TAHUN AJARAN
2020 / 2021
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang mempunyai banyak suku,
budaya dan etnik yang berbeda disetiap daerahnya, salah satu pulau yang ada di
Indonesia adalah pulau Bali. Pulau Bali memiliki banyak kebudayaan-kebudayaan
disetiap daerahnya seperti adat istiadat, tari, musik, dan lain sebagainya. Selain itu,
penduduk di Bali, juga dominan menganut agama hindu, sehingga banyak kegiatan
seni yang ada di Bali digunakan sebagai ritual keagamaan, salah satunya adalah
pertunjukkan tari. Salah satu tari yang digunakan sebagai bagian dari ritual
keagamaan adalah tari topeng.
Tari topeng adalah tarian yang dilakukan oleh seorang penari atau lebih yang
menggunakan media topeng sebagai ciri khasnya. Diyakini bahwa topeng yang
digunakan ini, berkaitan erat dengan roh-roh leluhur atau para dewa. Tari topeng
Bali juga merupakan sebuah tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis yang
disakralkan sehingga mampu memberikan ketentraman hati bagi para penari dan
penontonya. Namun, seiring dengan berkembangnya jaman, tari topeng yang
berada di Bali sekarang ini, juga digunakan sebagai salah satu pementasan atau
pertunjukan.
Dalam Tari Topeng, setiap penari tampil dengan busana khusus serta
mengenakan topeng, dari topeng yang dikenakan oleh seorang penari tersebut akan
menunjukkan tokoh yang diperankannya. Kostum yang digunakan dalam Tari
Topeng Bali pada mulanya mengambil dasar dari wayang kulit. Akan tetapi, seiring
dengan majunya jaman, kostum Tari Topeng Bali mengalami perkembangan dan
modifikasi, seperti kerah kostum, hiasan kepala yang kompleks, dan jubbah yang
digunakan tidak lagi sama seperti wayang kulit.
Kostum Tari Topeng Bali terdiri dari berbagai jenis atribut, yaitu: saput (jubah),
kancut (sarung putih dengan pleats pada bagian depan), jaler (celana panjang putih),
bapang/badong (kerah tambahan), baju (kemeja lengan panjang), keris, setewel
(pelindung kaki), gelang kana, awiran (kain pendek penutup keris), angkeb pala
(shoulder pad), sabuk, dan gelungan (hiasan kepala).
Di Bali terdapat banyak usaha berbasis kearifan lokal yang menyewakan atau
menjual kostum tari, salah satu pengerajin dalam pembuatan kostum tari bali ini
yaitu berada di wilayah Kamasan, Kabupaten Klungkung, Bali. Usaha tersebut
bernama Ratu Bajang yang dimiliki oleh Bapak I Putu Suardi Saputra, S.Pd. Usaha
Ratu Bajang tersebut memproduksi beberapa jenis pakaian tari dan wastra pelinggih.
Produk yang diproduksi di Ratu Bajang ini seperti Saput topeng, angkep tundu,
awir, langse, dan wastra pelinggih. Usaha ini dimulai pada tahun 2018, berawal dari
Bapak Suardi ingin memproduksi kostum tari untuk digunakan pribadi dalam
pertunjukkannya, kemudian disusul banyaknya permintaan dari teman-teman dan
masyarakat sekitar untuk di pasarkan sehingga beralih juga memproduksi untuk
masyarakat luas.
Pada tahun 2018 awal memproduksi kostum tersebut dilakukan dengan alat yang
cukup sederhana dan dengan modal yang hanya berkisar Rp.200,000,- saja. Produk
yang dihasilkan oleh Bapak Suardi mulai dikenal oleh beberapa masyarakat dan
permintaan akan barang juga terus meningkat. Seiring bertambahnya peminat akan
produk tersebut, di tahun 2019 Usaha Ratu Bajang milik Bapak Suardi mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Omzet yang didapatkan Bapak suardi pada tahun
itu, berkisar dari Rp.2.500.000,- hingga Rp. 6.000.000,- per bulannya dengan
memproduksi 10 – 15 pcs kostum saput topeng dan kostum tari lainnya.
Pada awal tahun 2020 terjadi perubahan yang cukup siginifkan terhadap
perkembanga usaha ini maupun usaha di bidang seni lainnya. Hal itu terjadi, karena
pandemi covid-19 yang melanda Indonesia, mengakibatkan segala jenis aktivitas
yang melibatkan banyak masyarakat di hentikan sementara. Pandemi ini juga
berdampak terhadap pertunjukkan seni sehingga peminat akan kostum tari
mengalami penurunan yang cukup signifikan, yang sebelumnya bisa memproduksi
10–15 pcs setiap bulannya menjadi 2-5pcs saja. Selain terdapat penurunan dalam hal
permintaan terhadap kostum tari, omzet yang diterima juga mengalami penurunan
sekitar 80% dibanding dengan tahun sebelumnya.
Masalah Operasional juga terjadi akibat pandemi ini, akibat pembatasan wilayah
yang terjadi banyak bahan baku yang sedikit terhambat terutama bahan pokok
seperti kain blancu yang harus dibeli dari luar Bali. Selain itu, penurunan omzet juga
membuat usaha mengurangi jumlah SDM yang digunakan sehingga dalam proses
pembuatan diperlukan waktu yang cukup lama ditambah perubahaan cuaca juga
sangat berpengaruh terhadap proses pembuatan. Dari segi lokasi juga mengalami
permasalahan, karena penurunan pendapatan ini Bapak Suardi tidak dapat menyewa
suatu tempat untuk memproduksi pakaian tari. Hal ini dikarenakan biaya yang
diperlukan cukup tinggi, sehingga proses produksi hanya dilakukan dirumah.

1.2 Perumusan Masalah


Melalui wawancara dan diskusi dengan Bapak Suardi sebagai pemilik usaha, maka
dapat diidentifikasi permasalahan nyata yang dihadapi yaitu :
1. Akibat pandemi bahan baku yang diperlukan cukup sulit didapat dan biaya yang
diperlukan untuk membeli bahan baku juga meningkat
2. Kurangnya sumber daya manusia terkadang membuat pemilik sulit untuk
memenuhi permintaan sesuai dengan waktu yang diberikan
3. Perubahan cuaca sangat menghambat dalam proses pengeringan, karena
kurangnya tempat yang memadai dalam proses pengeringan.
4. Lamanya proses produksi karena masih menggunakan cara tradisonal dan hanya
dibantu beberapa keluarga maka beberapa pesanan terlambat dipenuhi
1.3 Solusi yang Diberikan
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi Bapak Suardi dalam usahanya, maka
tahapan dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan
yaitu :

Anda mungkin juga menyukai