DISUSUN OLEH
MARYAM
MARLINA
YULIANA
EVI NARULITA
RIRIN ANGGRAENI
KELAS Xl IPA 2
Pemahaman remaja yang belum begitu mengerti terhadap penyimpangan dalam pergaulan
bebas yang berbahaya terutama sex bebas. Membuat para remaja tidak berfıkir secara logika
tentang apa yang tidak seharusnya mereka lakukan. Selain itu, banyak hal yang negatif dapat
terjadi jika remaja melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan sebelum remaja tersebut
manikah. Namun, anggapan remaja sekarang yang sudah mengatakan bahwa pergaulan bebas
(sex bebas) itu sudah biasa dan merupakan tren menurut mereka. Pergaulan bebas jaman
sekarang semakin meresahkan dengan didukungnya teknologi yang canggih dan İnformasi yang
dapat memberi berbagai hal seperti yang seharusnya di gunakan untuk fasilitas pendidikan, di
salah gunakan oleh para remaja usia 12-15 tahun untuk melihat hal-hal yang seharusnya tidak
mereka lihat seperti video atau gambar yang tidak senonoh. Keingintahuan yang seharusnya
dapat digunakan untuk kebaikan menjadi berbandig terbalik, sehingga menimbulkan dampak
negatif. Dan hal tersebut, dikhawatirkan para remaja menjadi berbuat yang menyalahi norma-
norma agama dan sosial.
B. Tinjauan Pustaka
Pergaulan bebas (sex bebas) mempunyaj dampak terhadap mentalitas remaja dan kesehatan.
Dampak pergaulan bebas (sex bebas) dalam mentalitas remaja adalah, sex bebas dapat
meruntuhkan moral dun akhlaq. Kenapa bisa begitu, karena menonjolnya perilaku hewani pada
seseorang menyebarkan sifat egoisme dan sifat masa bodoh tanpa batas. Selain mempengaruhi
mentalitas, pergaulan bebas ( sex bebas) mempunyai dampak terhadap kesehatan remaja
tersebut, Seperti tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune
Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu
penyebabnya akibat pergaulan bebas. hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk
Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan
hubungan seksual. Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA)
yang baru duduk di kelas ll, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual.
Mereka terdiri atas putra 27% putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS
di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya keKebalan daya tubuh pada
usia remaja.
C. Metode Penelitian
Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Metode Wawancara
2. Metode kajian pustaka
3. Subjek penelitian. Orang yang menjadi subjek penelitian adalah seorang perawat
Yang bernama suster Sulis.
Prosedur penelitian, Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa tahap yaitu:
a) Menanyakan kepada subjek penelitian sesuai daftar pertanyaan yang telah dibuat
sebelum wawancara.
penelitian.
c) Menyalin pokok-pokok informasi dan mengambil hal-hal yang penting saja dari hasil
wawanacara.
Menurut suster Sulis banyak sekali dampaknya mentalis dan kesehatan. Dan sebagai berikut
dampaknya:
- PEMBAHASAN
Pada penelitian, dampak terhadap mentalis dan kesehatan remaja pada usia 12-15 tahun
seperti dampak mentalis penderitaan kehilangan harga diri, bertriak-triak histeris, mimpi
buruk berkali-kali mengenai bayi, ingin bunuh diri, terjerat obay-obat terlarang,dan tidak
bisa menikmati hubungan seksual.dan kesehatan seperti kematian mendadak karena
pendarahan hebat, kematian mendadak karena pembiusan yang gagal, kematian secara
lambat akibat infeksi serius sekitar kandungan Rahim yang sobek, keusakan leher Rahim
yang menebabkan cacat pada anak berikutnya, kanker payudara, kanker indung telur,
kanker leher Rahim, kanker hati, kelainan pada plasenta/ari-ari yang akan menyebabkan
cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya,
menjadi mandul tidak mampu memiliki krturunan lagi, infeksi rongga panggul, infeksi rahi,
HIV/AIDS, Tchomoniasis jengger ayam atau kutil dikelamin, lamidia, dan herpes genital.
Dari penelitian terhadap dampak mentalis dan kesehatan remaja pada usia 12-15 tahun
ditemukan banyak hal negative yang berpengaruh seperti pada mentalis, kehilangan harga
diri yang ratingnya paling tinggi menunjukkan mentalis yang turun akibat pergaulan bebas
(sex bebas)begitu juga dengan penurunan mentalis lain seperti bertiak-triak histeris, mimpi
buruk berkali-kali mengenai bayi, ingin bunuh diri, terjerat obat-obatan terlarang,dan tidak
bisa menikmati hubungan seksual. Semua itu dampak dari pergaulan bebas (sex bebas) yang
dilakukan oleh para remaja sebelum pada waktu yang seharusnya dimana remaja tersebut
melakukannya dengan cara yang benar. Dan dampak pergaulan bebas (sex bebas) pada
kesehatan adalah HIV/AIDS (yang paling dominan dan paling berbahaya). Tentu sudah pasti
dalam penyakit ini menjadi dampak yang sangat mematikan karena jika sudah terinfeksi
oleh virus ini. Semua keturunan ( orang yang terinfeksi ) aka mengidap virus yang sama
begitu juga dengan orang yang menerima darah dari orang yang telah terinfeksi HIV/AIDS
juga akan terinfeksi HIV/AIDS. Selain dari penyakit HIV/AIDS terdapat penyakit lain seperti
penyakit kelamin yang termasuk penyakit yang tidak bisa dianggap remeh, karena penyakit
ini menyerang alat kelamin.
Pergaulan bebas (sex bebas) mempunyai banyak dampak yang negative dari pada positifnya
bagi para remaja. Selain itu telah banyak korban yang disebabkan oleh pergaulan bebas (sex
bebas) seperti terinfeksinya orang oleh penyakit HIV/AIDS yang merupakan penyakit yang
sangat mengerikan dan sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan orang
yang sudah terinfeksi penyakit ini. Dan walaupun terkena penyakit ini lain yang mungkin
ada obatnya lebih baik para remaja untuk mencegah sebelum terlambat.
SARAN :
Sebaiknya para remaja menjahui dari pergaulan bebas (sex bebas) dan harus lebih mengerti
bahwa pergaulan bebas (sex bebas) bukanlah buadaya timur dan tidak ada dampak
positifnya untuk kaum remaja. Da para orang tua disarankan untuk lebih memperhatikan
anaknya sehingga tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan.
F. DAFTAR PUSTAKA
Sastro Winata, Sulaiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi. Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.
Winjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.