Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH KIMIA MINYAK ATSIRI

MINYAK ADAS

DISUSUN OLEH:

1. Sindy Verona (09/281071/PA/12358)


2. Yoga Priastomo (09/283738/PA/12686)
3. Dwi Rizki Amalia F. (11/316982/PA/14100)
4. Pramita Siwi R.A (11/316984/PA/14102)
5. Moch Kholidin (11/317018/PA/14136)
6. Anikmatun Khotimah (11/317069/PA/14186)
7. Fitra Isni Rosita (11/317087/PA/14204)

Dosen Pengampu:

Dr. Respati Tri Swasono, M.Sc

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2013

i
KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, kasih dan karuniaNya
sehingga Tugas Makalah Kimia Minyak Atsiri yang berjudul “Minyak Adas dapat ” 

selesai dengan lancar . Maksud dari penulisan makalah ini adalah mengkaji lebih dalam
tentang minyak adas, kegunaannya dalam kehidupan, dan peningkatan mutu minyak adas
 berdasarkan kajian dan penelitian secara kimia.

Pada kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
 pihak yang telah banyak membantu membangun gagasan ini terutama dari Dosen
Pengampu yakni Dr. Respati Tri Swasono, M.Sc. Penyusun juga tahu dan sadar bahwa
tulisan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik sangat diharapkan
agar tulisan ini dapat berkembang dengan lebih baik.

Dengan selesainya makalah Minyak Adas, penyusun berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Yogyakarta, 9 Mei 2013


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Tujuan Makalah

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian
2. Taksonomi dan Ciri Morfologi Tanaman Adas
3. Komponen Minyak Adas
4. Isolasi Minyak Adas
5. Biosintesis Minyak Adas
6. Manfaat dan Khasiat Tanaman Adas

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Minyak atsiri, atau yang dikenal juga sebagai volatile oil , atau essential oil ,
adalah cairan pekat yang tidak larut air, mengandung senyawa-senyawa beraroma yang
 berasal dari berbagai tanaman. Minyak atsiri ini umumnya diperoleh dengan cara
destilasi, juga dapat diperoleh melalui proses ekspresi, dan ekstraksi pelarut.
Salah satu jenis minyak atsiri yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah
minyak adas. Adas merupakan tanaman obat-obatan yang dari bijinya dapat diambil
kandungan minyak atsiri untuk dikembangkan sebagai obat herbal. Dalam biji tanaman
adas terdapat sekitar 2-6% minyak atsiri yang sebagian besar komponennya berupa
anethol.
Sejauh ini, tanaman adas dikembangkan untuk obat-obatan seperti obat batuk,
 pencegah rasa mual, pelancar ASI, menanggulangi asma, obat kembung, dan lain-lain.
Pemanfaatan tanaman adas yang cukup beragam ini memotivasi kami untuk mengkaji
lebih dalam tentang minyak atsiri dalam tanaman adas, sehingga diharapkan mampu
memberikan inovasi tentang pamanfaatan tanaman adas yang lebih luas.

2. Tujuan Makalah

a. Memenuhi tugas mata kuliah Kimia Minyak Atsiri


 b. Mengkaji lebih dalam tentang tanaman adas dan minyak adas
c. Menumbuhkan ide-ide kreatif untuk pemanfaatan minyak adas yang lebih luas
d. Meningkatkan mutu dan kualitas minyak adas dengan berbasis ilmu kimia

iv
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian

Adas merupakan satu dari sembilan tumbuhan obat yang dianggap bermukjizat di
Anglo-Saxon. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanaman bumbu atau
tanaman obat. Tumbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m
di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi.

Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya, kemudian banyak 
ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang,
tinggi 50 cm  –  2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 –  5 batang.
Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi.

Di Indonesia tumbuhan tersebut dikenal dengan berbagai nama seperti adas pedas
dalam bahasa Aceh; adas manis (Minang); hades (Sunda ); adas landi (Jawa); adhas
(Madura); adas (Bali); wala woenga (Sumba); kolpasi (Sangit); popaas-tansaw
(Sulawesi); dengoe-dengoe (Gorontalo); pingkel (Manado); rampasoe (Makassar); adase
(Bugis)

(Heyne, 1950)

2. Taksonomi dan Ciri Morfologi Tanaman Adas

Minyak adas digolongkan ke dalam jenis minyak atsiri yaitu minyak hasil
destilasi uap baik dari buah masak, bunga, batang maupun akar tanaman adas. Varietas
tanaman adas ada 12 macam, menghasilkan minyak adas dengan perbedaan warna dan
aroma. Salah satu varietas terpenting adalah tanaman  Foeniculum vulgare Miller yang
menghasilkan minyak adas dengan aroma terbaik.

Menurut Tjitrosupomo (1988), taksonomi tanaman  Foeniculum vulgare Miller 


adalah :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

v
Bangsa : Apiales

Suku : Umbliferae

Marga : Foeniculum

Spesies : Foeniculum
: Foeniculum vulgare Miller 

Ciri morfologi dari minyak adas yaitu letak daun berseling, majemuk menyirip
ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi
rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi.
Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6  –  40 gagang bunga,
 panjang ibu gagang bunga 5  –  10 mm, panjang gagang bunga 2  –  5 mm, mahkota
 berwarna kuning,
kunin g, keluar dari ujung
ujun g batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 –  10 mm,
lebar 3 – 4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning
sampai sepenuhnya cokelat.

 Namun, warna buahnya ini berbeda-beda


berbeda-bed a tergantung negara asalnya.
asaln ya. Buah masak 
mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas
menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan serbuk buah adas yang masak 
dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam
industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang
memperbaiki rasa dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-
sama dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan
dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.

(Guenther, 1990)

3. Komponen Minyak Adas

Minyak adas merupakan salah satu minyak atsiri yang terdapat di Indonesia
diperoleh dengan penyulingan uap biji adas. Komposisi kimia minyak adas bervariasi
menurut jenis dan asal tanaman. Menurut Guenther (1990), destilasi uap terhadap biji
adas yang berasal dari eropa timur menghasilkan minyak adas sebesar 2,5 – 4,0 % dengan
senyawa penyusun α-pinen, kamfen, α-fellandren, dipenten, anetol, fenson, estragol,
foenikulin, anisaldehid, dan asam anisat. Struktur minyak adas dapat diketahui dengan
isolasi dan identifikasi minyak adas. Salah satu komponen minyak adas yang dominan
adalah anetol dengan struktur berikut:

CH3

H3C O

(Windholz ,1983)

vi
Komponen-komponen lain dari minyak adas strukturnya sebagai berikut:

Anisaldehida Limonene Asam Anisat

(Ono, M.,dkk, 1996)

4. Isolasi Minyak Adas

I solasi
olasi min yak adas dengan
dengan di stil asi
asi uap 

Biji adas yang berwarna kuning kecoklatan, ditumbuk, kemudian didestilasi uap
selama 6 jam. Destilat yang dihasilkan membentuk dua lapisan yaitu minyak dan air,
kemudian dipisahkan dengan corong pisah. Minyak yang diperoleh ditambah dengan
 Na2SO4 anhidrous secukupnya untuk mengikat sisa air, kemudian didekantir untuk 

vii
memperoleh minyaknya. Minyak yang diperoleh dari destilasi uap biji adas berwarna
kuning muda, mempunyai aroma khas biji adas. Minyak adas yang diperoleh, dianalisis
dengan GC-MS untuk mengetahui komponen-komponennya.

(Sastrohamidjojo, 2002)

Gambar 1. Hasil analisis dengan GC berupa kromatogram min yak adas

Untuk mengetahui adanya kandungan anetol dalam minyak adas dilakukan


analisis menggunakan instrumen GC, GC-MS dan spektrometer Inframerah. Analisis
menggunakan kromatografi gas (GC) diperoleh kromatogram seperti pada Gambar 1.
Kromatogram minyak adas pada Gambar 1 tersebut menunjukkan bahwa minyak adas
 perdagangan Schimmel Rect-DAB mengandung lima komponen senyawa. Komponen
ke-1 (0,4898%) pada waktu retensi 7,230 menit, komponen ke-2 (1,2972%) pada waktu
retensi 7,449 menit, komponen ke-3 (2,0988%) pada waktu retensi 8,605 menit,
komponen ke-4 (5,7961%) pada waktu retensi 9,325 menit dan komponen ke-5
(90,3183%) pada waktu retensi 14,775 menit. Komponen ke-5 pada waktu retensi 7,230
menit 14,775 merupakan komponen terbesar dengan konsentrasi relative 90,3183%
diduga adalah anetol.
Analisis dengan instrumen GC-MS menghasilkan spektra massa untuk komponen
ke-5 sebagaimana tertera pada Gambar 2. Spektra massa pada Gambar 2 mempunyai nilai
SI=90 terhadap spektra massa untuk anetol dan memiliki bobot molekul 148 sebagaimana
 bobot molekul dari anetol. Puncak dasar dengan m/z=148 merupakan merupakan puncak  pun cak 
dasar yang khas untuk anetol, karena struktur anetol terstabilkan oleh resonansi. Pecahan
dengan m/z=117 dihasilkan dari lepasnya radikal H dan O=CH2.

viii
Gambar 2. Spektra massa anetol

Analisis terhadap anetol menggunakan spektrofotometer inframerah didapatkan


spektra seperti Gambar 3.

Gambar 3. Spektra IR anetol

(Kusumaningsih, 2004)

I solasi
olasi anetol
anetol dengan
dengan des
destil asi
asi f raksin asi
asi pengur
pengur angan tekanan 
Isolasi anetol dari minyak adas dilakukan dengan destilasi fraksinasi pengurangan
tekanan. Anetol pada tekanan 760 mmHg mendidih pada temperature 239,5 C sedangkan

 pada tekanan 4 mmHg titik didihnya


didihn ya turun menjadi 90 C. Jika digunakan tekanan system

 pada destilasi fraksinasi pengurangan tekanan sebesar 4 mmHg, maka diperoleh fraksi
anetol pada titik didih 90-92 C. Anetol yang diperoleh berwujud cairan tidak berwarna.

(Sastrohamidjojo, 2002)

ix
I solasi
olasi mi nyak adas
adas dengan
dengan penyul
penyul in gan uap dan
dan air 
Penyulingan uap dan air merupakan salah satu metode penyulingan dengan air 
sebagai sumber uap berada dalam ketel suling. Dengan metode ini, peralatan yang
digunakan sederhana dan mutu minyak atsiri yang dihasilkan juga lebih baik 
dibandingkan dengan metode penyulingan air dan metode penyulingan uap langsung.
Pada metode ini, digunakan ketel suling yang berdiameter 15 cm dan tingginya 30 cm
dioperasikan pada suhu 100 C dengan tekanan 1 atm. Pelarut yang digunakan dalam

 proses pengambilan minyak memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu bersifat selektif,


mempunyai titik didih cukup rendah, bersifat inert, murah, dan mudah didapat. Namun,
tidak ada pelarut yang benar-benar ideal. Jenis-jenis bahan pelarut yang dipakai antara
lain air, petroleum eter, aseton, butane, alcohol, heksana, benzene, dan toluene.

(Guenther, 1990)

Gambar ketel suling


(Sumber: minyakatsiriindonesia.wordpress.com)

x
5. Biosintesis Minyak Adas

xi
(Gross,M.,dkk, 2002)

6. Manfaat dan Khasiat Tanaman Adas

Buah adas yang telah diekstrak atau disuling biasanya berbentuk butiran serbuk,
yang memiliki sensasi rasa manis dan pahit, dalam industri obat-obatan serbuk adas ini
 biasanya digunakan
digunak an sebagai
seb agai pengharum
p engharum ramuan dan untuk memperbaiki rasa, disamping
itu adas juga memilki khasiat yang tidak kalah pentingnya seperti :

  pengharum ramuan dan untuk memperbaiki rasa


 merangsang organ pencernaan agar tetap sehat dan bekerja optimal
 dapat melancarkan buang air besar ( BAB )
 mengobati masuk angin
 membantu mengeluarkan dahak yang kental pada penderita batuk 
 menghangatkan badan
  penambah nafsu makan
 melancarkan haid yang tidak teratur 
 dan juga dapat mengobati masalah gangguan tidur ( Imsomnia )

Tanaman adas mempunyai banyak kegunaan, mulai dari akar, daun, batang dan
 bijinya. Biji dan minyak yang sudah didestilasi dapat digunakan sebagai flavor 
sebagai flavor (aroma)
(aroma)
dalam industri makanan seperti bumbu daging, sayuran, ikan, saus, sop, salad dan lain-
lain. Biji yang sudah dihancurkan dapat juga digunakan sebagai bumbu salad
(mayonnaise,
mayonnaise, kue yang manis), bumbu kari dan daun yang muda dapat dimakan sebagai
sayuran segar (lalap).

Sedangkan sebagai obat, adas dapat digunakan sebagai antispasmodik, sakit perut
(mulas), perut kembung, mual, muntah, pelancar ASI, diare, sakit kuning (jaundice),
kurang nafsu makan, batuk, sesak napas (asma), nyeri haid, haid tidak tertur, rematik 
goat, susah tidur (insomnia
(insomnia),
), buah pelir turun (orchidoptosis
(orchidoptosis),
), kolik, usus turun ke lipat
 paha (hernia inguinalis),
inguinalis), batu empedu, pembengkakan saluran sperma (epididimis
(epididimis),
),

xii
 penimbunan cairan dalam kantung buah zakar (hiodrokel testis), keracunan tumbuhan
obat atau jamur, dan meningkatkan penglihatan. Buah adas juga efektif untuk pengusir 
serangga (insect 
(insect repellent 
repellent ).
).

(Santoso, 2011)

xiii
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Gross,M., Friedman,J., Dudai, N., Larkov, O., Cohen, Y., Bar, E., Ravid, U., Putievsky,
E., 2002, Biosynthesis of estragole and t-anethole in bitter fennel (foeniculum
vulgare Mill. Var. vulgare) chemotypes. Changes in SAM: phenylpropenene O-
methyltransferase activities during development, Plant
development, Plant Science 163

Guenther,E.,1990. The Essential Oils,


Oils, Diterjemahkan oleh Ketaren S., Minyak Atsiri,
Jilid II, IV B, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta

Heyne,K., 1950, Die Nutige Planten van Indonesie.


Indonesie. Deel 1,3.1,1215.

Kusumaningsih, Triana, dkk., 2004, Sintesis Senyawa Komponen Parfum Etil p-Anisat 
dari Anetol , Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Ono, M., Ito Y., Kinjo Y., Yahara S., Nohara T., Niiho Y., 1996. Four new glycosides of 
stilbene trimer from Foeniculi Fructus (Fruit of Foeniculum vulgare Mill.),
Chem.Pharm.Bull.,
Chem.Pharm.Bull., 43, (5): 868-871.

Santoso, Teguh, 2011,  Adas Sebagai Bahan Obat Alami, Alami, http://santoz-
santos.blogspot.com/2011/12/adas-sebagai-bahan-obat-alami-oleh.html, Diakses
 pada hari Senin 29 April 2013 pukul 06.47 WIB

Sastrohamidjojo, Hardjono, 2002,  Minyak Atsiri,


Atsiri, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta

Tjitrosupomo, G., 1988, Taksonomi Tumbuhan,


Tumbuhan, Cetakan ke-3, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta

Windholz,M., 1983, The Merck Index,


Index, Tenth Edition, Merck & Co,Inc., New Jersey

xv

Anda mungkin juga menyukai