Anda di halaman 1dari 34

FIQH SHALAT

TPQ FASTABIQUL CHAIRAT

TAKOMA-TERNATE

2022
Kata Pengantar

Alhamdulillah, atas izin dan taqdir Allah, dapat kami susun


buku panduan Fiqh Ibadah Shalat untuk santri TPQ Fastabiqul
Chairat. Buku ini berisi tentang tata cara shalat dimulai dari
istinja‟, thaharah wudhu dan shalat. Buku ini juga dilengkapi
dengan cara membaca do‟a dengan huruf latin sehingga
memudahkan bagi santri yang belum dapat membaca tulisan
arab.

Semoga dengan buku ini akan memberi motivasi belajar santri


dan memudahkan santri melaksanakan ibadah Shalat. Amin Ya
Rabbal „alamin.

Wassalam

Ternate, 9 Januari 2022

Tim Penyusun

ii
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
Daftar Isi

Kata Pengantar .............................................................ii


Daftar Isi .........................................................................iii
BAB ISTINJA’ .......................................................1
A. Pengertian istinja‟ .....................................................1
B. Tata cara Istinja‟ ......................................................2
C. Adab beristinja‟ .......................................................3
1. Adab Buang Air ..................................................3
2. Hal-hal yang Dilarang Ketika Buang Air ...........3
BAB WUDLU .........................................................6
1. Pengertian Wudlu .....................................................6
2. Dalil tentang Wudlu ..................................................6
3. Rukun Wudhu ...........................................................7
4. Syarat Sah Wudhu ....................................................8
5. Penyebab Batalnya Wudhu .......................................8
6. Sunah-sunah Wudhu .................................................10
7. Makruh-makruh Wudhu ...........................................12
8. Tata Cara Berwudlu ..................................................13
BAB SHALAT ........................................................15
A. Pengertian Sholat ......................................................15
B. Syarat wajibnya sholat ..............................................15
C. Syarat Sahnya Sholat ................................................15
D. Waktu-waktu shalat ..................................................16
E. Rukun-rukun Sholat ..................................................16
F. Yang membatalkan shalat .........................................17
G. Sujud sahwi ...............................................................17

iv
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
BAB BACAAN SHALAT ......................................18
1. Niat (didalam hati) ....................................................18
2. Do‟a iftitah ...............................................................18
3. Doa Iftitah ................................................................18
4. Membaca Surat Al Fatihah .......................................18
5. Membaca Surat-surat pendek ...................................19
6. Ruku ..........................................................................20
7. I‟tidal ...................................................................21
8. Sujud ........................................................................22
9. Duduk diantara dua sujud .........................................23
10. Tasyahud Awal .........................................................23
11. Tasyahud Akhir ........................................................24
12. Do‟a sebelum salam ..................................................24
13. Salam ............................................................................. 24
BAB TATA CARA SHALAT BERJAMAAH .....25
1. Pengertian Shalat Berjamaah ....................................25
2. Hukum Shalat Berjamaah .........................................25
3. Keutamaan Shalat berjamaah ...................................25
4. Keistimewaan Shalat Berjamaah ..............................26
5. Syarat Sah Shalat Berjamaah....................................27
6. Syarat Menjadi Imam Shalat ....................................27
7. Syarat Menjadi Makmum .........................................27
BAB MAKMUM MASBUK ..................................28
A. Halangan Shalat Berjamaah .....................................28
B. Tata Cara Shalat Berjamaah .....................................29

v
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
BAB ISTINJA’

D. Pengertian istinja’

ْ ْ
ِ ‫س َُا ٌء ِتاىغَ ْس ِو أ َ َِ اى َمس‬
‫ْح‬ َ ، ‫سثِييَي ِْه‬ ُ ‫ِِل ْستِ ْى َجا َء إصَ اىَحُ َما يَ ْخ ُش‬
َّ ‫ج ِمهَ اى‬
ًُ‫ب ِم ْى‬ َ ‫َج ََ َما قَ ُش‬ ْ ِ ُْ ‫ع ْه َم‬ َ ‫تِ ْاى ِح َج‬
ِ ‫ض ِع اى ُخ ُش‬ َ ‫اسجِ ََوَحْ ٌَُِا‬
“Istinjā‟ adalah proses menghilangkan apa saja
yang keluar dari qubul maupun dubur baik dengan cara
dicuci ataupun diusap dengan batu atau semisalnya di
tempat keluarnya atau sekitarnya.”

‫َاِلستىجاء َاجة مه اىثُه َاىغائط‬


Istinjā‟ hukumnya wajib baik untuk buang air
kecil maupun buang air besar

E. Tata cara Istinja’

Cara beristinja‟ dapat dilakukan dengan salah satu dari


cara berikut :

1) Membasuh atau membersihkan tempat keluar


kotoran dengan air sampai bersih. Ukuran bersih
ini ditentukan oleh keyakinan masing-masing.
2) Membasuh atau membersihkan tempat keluar
dengan batu, kemudian dibasuh dan dibersihkan
dengan air.
3) Membersihkan tempat keluar kotoran dengan
batu atau benda-benda kesat lainnya sampai

1
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
bersih. Membersihkan tempat keluar kotoran
sekurang-kurangnya dengan tiga buah batu atau
sebuah batu yang memiliki tiga permukaan
sampai bersih.

Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Nabi


SAW melalui dua buah kuburan, kemudian beliau
bersabda : Sesungguhnya kedua orang yang berada
dalam kubur itu sedang disiksa. Adapun salah seorang
dari keduanya sedang disiksa karena mengadu domba
orang, sedangkan yang satunya sedang disiksa karena
tidak menyucikan kencingnya.” (HR. Bukhor dan
Muslim).

Syarat-syarat istinja‟ dengan menggunakan batu


atau benda keras/kesat terdiri dari enam macam :

2. Batu atau benda itu kesat dan harus suci serta dapat
dipakai untuk membersihkan najis.
3. Batu atau benda itu tidak termasuk yang dihormati
seperti bahan makanan atau batu masjid.
4. Sekurang-kurangnya dengan tiga kali usapan sampai
bersih.
5. Najis yang dibersihkan belum sampai kering.
6. Najis itu tidak pindah dari tempatnya.
7. Najis itu tidak bercampur dengan benda lain, meskipun
benda itu suci dan tidak terpercik oleh air.

2
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
F. Adab beristinja’
 Adab Buang Air

1) Mendahulukan kaki kiri pada waktu masuk tempat


buang air (WC).
2) Membaca doa masuk WC
3) Mendahulukan kaki kanan ketika keluar dari WC.
4) Membaca doa ketika keluar dari WC.
5) Ketika buang air hendaklah memakai alas kaki.
Istinja‟ hendaklah dilakukan dilakukan dengan
tangan kiri.

Dari Salman ra. ia berkata : “Sungguh Rasulullah


SAW telah melarang kami mengahadap kiblat
ketika sedang buang air besar/kecil dan melarang
kami beristinja‟ dengan batu kurang dari tiga buah,
dan melarang kami beristinja‟ dengan kotoran
binatang atau dengan tulang.” (HR. Muslim).

 Hal-hal yang Dilarang Ketika Buang Air

2. Buang air di tempat terbuka.

Dari Aisyah ra ia berkata : Bahwasanya


Rasulullah SAW bersabda : “Siapa saja yang
datang ke tempat buang air hendaknya ia
berlindung (di tempat tertutup).” (HR. Abu Daud).

3. Buang air di air yang tenang.


4. Buang air di lubang-lubang karena kemungkinan
ada binatang yang terganggu di dalam lubang itu.

3
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
5. Buang air di tempat yang dapat mengganggu orang
lain.
Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda : “Jauhilah dua macam perbuatan yang
dilaknat.” Para sahabat bertanya : “Apa saja ya
Rasul?”. Rasul bersabda : “yaitu orang yang suka
buang air di jalan orang banyak atau di tempat
untuk berteduh”. (HR. Ahmad, Muslim dan Abu
daud).
6. Buang air di bawah pohon yang sedang berbuah.
7. Sambil berbicara atau mengobrol , kecuali sangat
terpaksa

Dari Jabir ra berkata : Rasulullah SAW


bersabda : “Apabila dua orang buang air besar
hendaklah masing-masing bersembunyi dari
yang lainnya dan jangan berbicara, karena Allah
SWT mengutuk perbuatan yang demikian itu.”

8. Menghadap kiblat atau membelakinya.

– ِ‫ّللَا‬ ُ ‫ – ىَقَذْ وَ ٍَاوَا َس‬:َ‫س ْي َمانَ – سضي هللا عىً – قَاه‬


َّ َ ‫سُ ُه‬ َ ‫ع ْه‬
َ ََ
,‫ملسو هيلع هللا ىلص – “أ َ ْن وَ ْست َ ْقثِ َو ا َ ْى ِقثْيَحَ تِغَائِطٍ أ َ َْ تَ ُْ ٍه‬

َْ َ ‫ أ‬,‫اس‬
ٍ ‫ي تِأَقَ َّو ِم ْه ث َ ََلث َ ِح أَحْ َج‬ ِ ‫ي تِاىْيَ ِم‬
َ ‫ أ َ َْ أ َ ْن وَ ْست َ ْى ِج‬,‫يه‬ َ ‫أ َ َْ أ َ ْن وَ ْست َ ْى ِج‬
ٌ ‫ظ ٍم” – َس ََايُ ُم ْس ِيم‬ ْ ‫ع‬ َ َْ َ ‫يع أ‬ َ ‫أ َ ْن وَ ْست َ ْى ِج‬
ٍ ‫ي ِت َش ِج‬

4
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
Salman Radliyallaahu „anhu berkata:
Rasulullah Shallallaahu „alaihi wa Sallam benar-
benar telah melarang kami menghadap kiblat pada
saat buang air besar atau kecil, atau ber-istinja‟
(membersihkan kotoran) dengan tangan kanan,
atau beristinja‟ dengan batu kurang dari tiga biji,
atau beristinja‟ dengan kotoran hewan atau dengan
tulang. Hadits riwayat Muslim.

9. Membawa ayat-ayat Al-Qur‟an.

5
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
BAB WUDLU

1. Pengertian Wudlu

Menurut bahasa wudhu‟ berarti bersih dan indah.


Sedangkan menurut syara‟, wudhu berarti
membersihkan anggota tubuh tertentu (muka, kedua
tangan, kepala dan kedua kaki) dari najis dan
mensucikan diri dari hadats kecil sebelum melaksanakan
ibadah kepada Allah SWT.Wudhu‟ adalah suatu syarat
untuk sahnya shalat yang dikerjakan sebelum orang
mengerjakan shalat.

2. Dalil tentang Wudlu


a. Ayat Al-Qur‟an tentang wudhu

‫صَلجِ فَا ْغ ِسيُُا َُ ُجُ ٌَ ُن ْم ََأ َ ْي ِذيَ ُن ْم‬


َّ ‫ياأَيُّ ٍَا اىَّزِيهَ آ َمىُُا ِإرَا قُ ْمت ُ ْم ِإىَى اى‬
‫س ُحُا تِ ُش ُءَ ِس ُن ْم‬ َ ‫ق ََا ْم‬ ِ ِ‫ِإىَى ْاى َم َشاف‬
‫ََأ َ ْس ُجيَ ُن ْم ِإىَى ْاى َن ْعثَي ِْه‬
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman!
Apabila kamu hendak melaksanakan shalat[2], maka
basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke
kedua mata kaki”. (Al-Maidah :6)

b. Hadist tentang wudhu

Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu ia


berkata bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
bersabda

6
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
َ َ‫ص ََلج ُ أ َ َح ِذ ُم ْم ِإرَا أ َ ْحذ‬
‫ث َحتَّى َيت ََُضَّأ‬ َ ‫َِل ت ُ ْق َث ُو‬
“Tidak akan diterima shalat seorang diantara
kalian jika ia berhadats hingga dia berwudhu”
[Muttafaqun alaihi, Bukhari (135), Muslim (225)]

3. Rukun Wudhu
Tidaklah sah apabila seseorang yang
meninggalkan salah satu rukun (fardunya) wudhu.
Adapun rukun-rukun wudhu itu adalah :

1) Niat Untuk mengerjakan wudhu. Niat itu


letaknya di dalam hati. Adapun niatnya yaitu :
ً ‫صغ َِش فَ ْش‬
ِ ‫ضا ِ ه‬
‫ّلِل‬ ِ َ‫ض ُْ َء ِى َش ْف ِع ْاى َحذ‬
ْ َ‫ث اِْل‬ ُ ُُ ْ‫و ََُيْتُ اى‬
‫تَعَاىَى‬
“Aku niat berwudhu untuk menghilangkan
hadats kecil, fardu karena Allah Ta‟ala”
2) Membasuh seluruh muka, yakni antara tempat
tumbuh rambut kepala yang wajar hingga ke
bawah janggut dan secara melintang antara
kedua belah daun telinga
3) Membasuh kedua tangan sampai siku-siku
4) Membasuh kepala
5) Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6) Tertib (berurutan) artinya mendahulukan anggota
wudhu yang seharusnya didahulukan dan
mengakhiri yang seharusnya diakhiri

7
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
4. Syarat Sah Wudhu
Berikut ini adalah beberapa syarat-syarat Wudhu
diantaranya yaitu :

1) Air yang digunakan untuk berwudu‟ harus air


yang mutlaq / suci.
2) Air yang halal, bukan hasil ghasab (hasil
curian)
3) Suci anggota wudu‟ dari najis
4) Melaksanakan wudu sendiri, tidak boleh
diwakilkan oleh orang lain
5) Diwajibkan adanya urutan di antara anggota
– anggota wudu‟.
6) Wajib bersifat segera. Artinya, tidak ada
tenggang waktu yang panjang dalam
membasuh nggota wudu yang satu dengan
yang lain, sebelum kering. Kecuali airnya
kering karena terkena sinar matahari, ataupun
panas badan.

5. Penyebab Batalnya Wudhu


Imam Syafi‟i membagi penyebab batalnya
wudhu seseorang menjadi 4 perkara. Empat perkara
tersebut adalah sebagai berikut:

 Keluarnya sesuatu melewati satu dari dua


jalan

Segala sesuatu yang keluar melalui salah satu


jalan keluarnya najis (qubul dan dubur) merupakan
penyebab batalnya wudhu seseorang. Akan tetapi,

8
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
menurut Imam Syafi‟i, air mani yang keluar dari
tubuhnya sendiri (bukan air mani yang menempel)
bukan penyebab batalnya wudhu. Ini karena jika
seseorang mengeluarkan air mani maka dia wajib
mandi. Air mani adalah air yang memancar keluar
dari kemaluan, biasanya pada saat berhubungan
intim.

 Hilang akal

Hilang akal merupakan salah satu penyebab


wudhu seseorang batal. Hilang akal di sini dapat
disebabkan oleh pingsan, gila, atau tidur. Namun,
tidur yang dilakukan dalam posisi duduk tidak
membatalkan wudhu.

 Bertemunya dua kemaluan antara laki-laki


dan perempuan

Penyebab lain batalnya wudhu seseorang


adalah bertemunya dua kemaluan laki-laki dan
perempuan. Baik yang terjadi secara disengaja
ataupun tidak.

 Menyentuh kemaluan

Hal terakhir yang membatalkan wudhu


adalah menyentuh kemaluan dengan telapak tangan.

9
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
Sunah-sunah Wudhu

Berikut ini adalah beberapa sunah-sunah wudhu yaitu:

1. Membaca basmalah sebelum mengambil air untuk


membasuh muka sambil niat berwudhu
2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan,
dicuci dengan air yang suci 3x (tiga kali)
3. Berkumur
4. Beristisyaq (menghirup air ke dalam hidung) Dan
sunnah mengeraskan berkumur dan beristinsyaq bagi
yang tidak puasa, dan makruh bagi yang puasa.
Berkumur dan istinsyaq dilakukan 3x.
5. Istinsaar (membuang air dari hidung) dengan
meletakkan jari telunjuk dan ibu jari tagan kiri di atas
hidung. Jika dalam hidung terdapat kotoran yang keras,
hendaklah dikeluarkan dengan jari kelingking tangan
kiri.
6. Mengusap kedua telinga bagian luar atau dalam hingga
gendang telinga Dalam mengusap telinga harus
menggunakan air yang babru, bukan air yang habis
digunakan mengusap kepala.
7. Merenggangkan jari-jari kedua tangan dan kaki jika
menghalangi masuknya air ke sela-sela jari. Caranya
pada tangan ialah meletakkan bagian dalam pada salah
satu telapak tangan di atas telapan tangan yang lain
sambil memasukkan jari tanganpada tangan lain. Dan
caranya pada kaki adalah meletakkan jari-jari tangan kiri
diantara jari kaki, dimulai dari jari kelingking kaki kanan
dan berakhir pada kelingking kiri pada bagian bawah
kaki.

2
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
8. Menggerakkan cincin agar air sampai pada bagian
bawah jari
9. Mendahulukan anggota kanan ketika membasuh kedua
tangan dan kaki
10. Memulai dengan ujung anggota yaitu membasuh wajah
mulai bagian atas sampai bawah dan membasuh kedua
tangan mulai jari-jari sampai siku, mengusap kedua
kepala mulai dari tempat yang biasa ditumbuhi rambut
sampai bagian atas kepala, dan membasuh kedua kaki
dari ujung jari-jari sampai kedua mata kaki
11. Melebihkan basuhan pada anggota yang wajib seperti
wajah, tangan, kaki
12. Membasuh dua atau tiga kali dalam segala hal, kecuali
bila sudah merata, bila merata pada basuhan kedua,
maka basuhan kedua itu dianggap kali pertama. Bila
merata pada basuhan kali ketiga, maka semua basuhan
dianggap kali pertama, dan hendakllah diteruskan
dengan basuhan kali kedua dan ketiga.
13. Menghadap kiblat
14. Langsung yaitu beruntun antara anggota-anggota wudhu
tidak terdapat jarak yang lama, sehingga anggota yang
telah dibasuh mengering kembali.
15. Membasuh tangan hingga pergelangan pada saat akan
mulai wudhu. Ini biasa dilakukan Rosulullah SAW,
sunnah ini sangat sesuai dengan fitrah dan akal.

11
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
Makruh-makruh Wudhu

Berikut ini adalah beberapa makruh-makruh wudhu


yaitu:

 Meninggalkan salah satu sunat wudhu


 Berbicara di saat berwudhu
 Berwudhu di tempat yang bernajis
 Berlebih-lebihan berkumur-kumur dan mengisap-isap
bagi yang berpuasa
 Berwudhu dengan air yang terkena sinar matahari

TATA CARA BERWUDLU

12
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
1. Membaca basmalah (‫ ) بسم ميحرلا نمحرلا هللا‬sambil mencuci
dan menyela-nyela kedua tangan sampai pada
pergelangan tangan dengan bersih
2. Berkumur-kumur tiga kali sambil memasukkan air ke
dalam hidung dan mengeluarkannya lagi.
3. Membasuh seluruh muka yakni antara tempat tumbuh
rambut kepala yang wajar hingga ke bawah janggut dan
secara melintang antara kedua belah daun telinga,
4. Membasuh kedua tangan kanan dan kiri sampai siku
sebanyak tiga kali.
5. Mengusap rambut keseluruh kepala mulai dari depan ke
belakang.
6. Kemudian tangan dikembalikkan ke depan, dan
dilanjutkan dengan menyapu kedua telinga luar dan
dalam, ibu jari di luar daun telinga dan jari telunjuk di
dalamya.
7. Membasuh kedua kaki sebanyak tiga kali yang dimulai
dari kanan.
8. Dengan demikian selesailah pekerjaan wudhu. Setelah
itu dilanjutkan dengan berdoa sampai menghadap kiblat,
seraya mengangkat kedua tangan ke atas.

Adapun doa yang dibaca sesudah wudhu adalah :

‫اشٍذان ِلاىً اِلهللا َحذي ِلششيل ىً َاشٍذ ان دمحم اعثذي َسسُىًا اىيٍم اجعيىى مه‬
‫اىتُاتيه َاجعيىى مه اىمتطٍشيه َاجعيىى مه ءتا دك اىصيحيه‬

Artinya : “ Aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan yang wajib


disembah melainkan Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan
aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad itu adalah hamba
dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli

13
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci, dan jadikanlah aku
temasuk golongan orang-orang yang sholeh”.

14
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
BAB SHALAT

A. Pengertian Sholat
Sholat (shalat, solat, salat) secara bahasa adalah
doa, rahmat, dan istighfar, sedang menurut syara‟ adalah
ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan ,
perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan
salam dan memenuhi syarat yang ditentukan. Hukumnya
wajib bagi setiap orang islam, karena firman Allah : Dan
dirikanlah shalat , sesungguhmya shalat itu mencegah
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar “( AL AnKabut
45)

B. Syarat wajibnya sholat

1.Islam
2.Berakal
3. Suci dari haid dan nifas
4. Baligh
5. Sampainya dakwah islam
6. Jaga

C. Syarat Sahnya Sholat

1. suci dari hadas besar dan kecil


2. Suci badan, pakian, dan tempat dari najis
3. menutup aurat
4. sudah masuknya waktu shalat
5. menghadap kiblat

15
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
D. Waktu-waktu shalat

1.Sholat subuh : dari munculnya fajar sodik sampai


terbitnya matahari
2.Sholat dzuhur ; dari condongnya matahari sampai pada
bayangan sepaan denganya
3.Sholat ‟ashar ; dari berakhirny a sholat dzuhur sampai
pada terbenamya matahari
4.Sholat Mahrib; dari terbenamnya matahri sampai
hilangnya mega merah
5.Shoalt ‟isyak; dari hilangnya mega merah sampai
dengan terbit fajar

E. Rukun-rukun Sholat

1. Niat
2. berdiri untuk sholat fardu bagi yang manpu
3. Takbiratul ihram
4. Menbaca Al fatehah
5. Ruku‟ serta tuma‟ninah
6. I‟tidal serta Tuma‟ninah
7. Sujud duakali serat tuma‟ninah
8. duduk dianatara duasujud besert tuma‟nianh
9. duduk akhir
10. menbaca tashud akhir
11. bersholawat pada Nabi Muhammad
12. salam
13. Tertib

16
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
F. Yang membatalkan shalat

1. Meningalkan salah satu rukun atau sengaja


memutuskan rukun sebelum sempurna
2. Meningalkan salah satu syarat
3. Sengaja berbicara
4. Banyak bergerak denagan sengaja
5. Makan dan minum dengan sengaja

G. Sujud sahwi

Sujud sahwi adalah dua sujud yang dilakukan


sebelum salam atau sesudah salam karena lupa dalam
sholat.

 Sebab-sebab sujud sahwi

1. Meninggalkan tasahud awal dan meningalkan


Qunut
2. Kelebihan rakaat atau rukuk atau sujud
3. Karena lupa atau ragu dalam jumlah rakaat
4. Apabila kurang rakaat karena lupa

17
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
BACAAN SHALAT

1. Niat (didalam hati)


2. Do’a iftitah i

‫ْي الْ ام ْش ِرِق اوالْ ام ْغ ِر ِب اللَّ ُه َّم نا ِّق ِِن‬


‫ت با ْا‬
‫ْي اخطا ااَي اي اك اما اَب اع ْد ا‬
ِ
‫اللَّ ُه َّم اَبع ْد باْي ِِن اوبا ْا‬
‫س اللَّ ُه َّم ا ْغ ِس ْل ِِن ِم ْن اخطا ااَي اي‬ َّ ‫ض ِم ْن‬
ِ ‫الدنا‬ ُ ‫ب ْاْلابْيا‬ُ ‫م ْن اخطا ااَي اي اك اما يُنا قَّى الث َّْو‬
ِ
‫َِبلْ ام ِاء اولثَّ ْل ِج اوالْبا ارِد‬

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim


dari Abu Zur‟ah dari Abu Hurairah dia berkata; Apabila
Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bertakbir ketika
shalat, maka beliau diam sejenak sebelum membaca Al
Fatihah, lalu aku bertanya; “Wahai Rasulullah, demi
ayah dan ibuku, apa yang engkau baca saat engkau diam
antara takbir dan membaca Al Fatihah?” beliau
menjawab: “ALLAAHUMMA BAA’ID BAINII WABAINA
KHATHAYAAYA KAMAA BAA’ADTA BAINAL MASYRIQI
WAL MAGHRIB, ALLAAHUMMA NAQQINII MIN
KHOTHAAYAAYA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL
ABYADHU MINAD DANASI, ALLAAHUMMAGH SIL NII MIN
KHATHAAYAAYA BITSTSALJI WALMAA’I WALBARAD

Artinya : “Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan


kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur
dan barat, Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahanku
sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran, Ya

18
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
Allah, cucilah aku dari kesalahanku dengan es, air dan
embun.”

Doa Iftitah ii

ِ ِ ِ ِِ
‫ت او ْج ِه اي‬ ُ ‫ إِِّّن او َّج ْه‬. ‫للاُ ا ْكبا ُر اكِ َ اا اوا ْْما ْم ُد ّه اكثْي َرا او ُسْب احا ان للا بُ ْكارةَ اوأاصْي ًَل‬
‫ اِ َّن‬. ‫ْي‬ ِ ِ ِ ِ ‫ات و ْاْلار‬
‫ض احنْي َفا ُم ْسل َما اواما ا اَن م ان الْ ُم ْش ِرك ْا‬
ِ َّ ‫لِلَّ ِذي فاطار‬
‫الس ام ااو ا ْ ا‬ ‫ْ ا‬
ِ ‫ك لاو وبِ اذلِ ا‬ ِ ِ ِ ِ ‫ص اًلِِت ونُس ِكي واَْمياي وَماا‬
‫ت‬ُ ‫ك اُم ْر‬ ‫ ْلا اش ِريْ ا ُ ا‬.‫ْي‬ ِّ ‫اِت ّه ار‬
‫ب الْ ااالام ْا‬ ْ ‫ا ْا ُ ْ ا ا اا‬
‫ْي‬ ِِ ِ
‫اوا اَن م ان الْ ُم ْسلم ْا‬
Allaahu akbaru kabiiraw walhamdu lilaahi
katsiran, wa subhaanallaahi bukrataw wa’ashiila, innii
wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal
ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal
musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya
wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa
syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal
muslimiina.

3. Membaca Surat Al Fatihah


4. Membaca Surat-surat pendek
5. Rukuk
‫ سثحان ستي اىعظيم‬Subhaana robbiyal 'adziimi (sebanyak
3 kali)
6. I’tidal
‫ت ِم ْن اش ْيء با ْا ُد‬ ِ ِ ِ ‫ات وِملء ْاْلر‬
‫ض اوم ْلءُ اما شْئ ا‬
ِ َّ ‫اْمم ُد ِملء‬
ْ ُ ْ ‫الس ام او ا‬ ُ ْ ْ ‫ك ْا‬‫اربَّناا لا ا‬

19
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul
ardhi wamil u maa syi'ta min syain ba'du
7. sujud
ِ‫سبحا ان رِب ْاْلعلاى و ِِبم ِده‬
ْ ‫ُْ ا ا ا ْ ا ا‬
Sub haana robbiyal a'la wa bi hamdih. (sebanyak 3
kali)

8. Duduk diantara dua sujud

‫ف اع ِِّْن‬ ِِ ِ ِ
ُ ‫فِن او ْاع‬ ِ ْ ِ‫اجبُ ْر‬ ِ ِ‫ر‬
ْ ‫ب ا ْغف ْرِ ْل ِو ْار احِْ ِْن او‬
ْ ‫ن او ْارفا ْا ِْن او ْارُزقْ ِْن او ْاىدنْ او اعا‬ ّ‫ا‬
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii
wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii

9. Tasyahud Awal
َِِّ ‫الصلاوات الطَّيِبات‬ ِ
ُّ ِ‫ك أايُّ اها الن‬
1. ‫َِّب‬ ‫السًلا ُم اعلاْي ا‬
َّ ‫ه‬ ُ ‫ات َّ ا ُ ّا‬ ُ ‫ات الْ ُمبا ااراك‬ُ َّ‫التَّحي‬
‫ْي أا ْش اه ُد أا ْن‬ ِِ َّ ِ‫اه‬ َّ ‫السًلا ُم اعلاْي ناا او اعلاى ِعبا ِاد‬ َِّ ُ‫ور ْحة‬
‫الصاْم ا‬ َّ ُ‫اه اوبااراكاتُو‬ ‫اا ا‬
َّ َّ‫ْلا إِلا او إِْل‬
َّ ‫اهُ اوأا ْش اه ُد أ‬
ُ‫ان َُما َّم َدا اعْب ُدهُ اوار ُسولُو‬
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth
thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu
wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu'alainaa wa
'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha
illallah wa asyhadu anna Muhammadan „abduhu
warosuluh
Artinya: Segala penghormatan, shalawat dan
kebaikan-kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam

20
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi,
demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan
semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami
dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi
bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan rasulNya. (HR. Bukhari
dan Muslim)

10. Tasyahud Akhir

َِّ ُ‫السًلام علايك أايُّها النَِِّب ور ْحة‬


‫اه‬ ِ ِ ‫الصلاوات الطَّيِب‬ ِ
‫ات َّه َّ ُ ا ْ ا ا ُّ ا ا ا‬ ُ ‫ات َّ ا ُ ّا‬ ُ ‫ات الْ ُمبا ااراك‬ ُ َّ‫التَّحي‬
‫ْي‬ ِِ َّ ِ‫اه‬ َّ ‫السًلا ُم اعلاْي ناا او اعلاى ِعبا ِاد‬
‫الصاْم ا‬ َّ ُ‫اوبااراكاتُو‬
َ‫اهِ ا‬
َّ ‫ول‬
ُ ‫ان َُما َّم َدا ار ُس‬ َّ َّ‫أا ْش اه ُد أا ْن ْلا إِلا او إِْل‬
َّ ‫اهُ اوأا ْش اه ُد أ‬
‫لى ِآل‬ ِ ِ ‫اللَّه َّم ص ِل على َُم َّمد وعلى ِآل َُم َّمد اكما صلَّيت ع‬
‫لى إبْاراىْي ام او اع ا‬
‫اْ ا ا ا‬ ‫ا‬ ‫ُ اّ ا ا ا اا ا‬
‫إِبْار ِاىْي ام‬
‫لى ِآل إِبْار ِاىْي ام‬ ِ ِ ‫و َبا ِرْك على َُم َّمد وعلى ِآل َُم َّمد اكما َبارْكت ع‬
‫لى إبْاراىْي ام او اع ا‬
‫ا ا ا ا‬ ‫ا‬ ‫ا ا ا اا ا‬
‫حْي ٌد اَِمْي ٌد‬
ِ‫ك ا‬ ‫إِنَّ ا‬

Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth


thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu
wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu'alainaa
wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa
ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar
rosuulullah. Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa

21
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa Ibroohim
wa 'alaa aali Ibroohimm. wa baarik 'alaa Muhammad
wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa
Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm fil „alamiina innaka
hamiidum majiid.

Artinya: Segala penghormatan, shalawat dan


kebaikan-kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam
sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi,
demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga
salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-
hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah
kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan rasulNya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad
dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau
telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan
keluarga Nabi Ibrahim. Ya Allah, berilah keberkahan
kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan
kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
(HR. Bukhari)

22
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
Do’a sebelum salam

‫اب الْ اق ِْ ا اوِم ْن فِْت نا ِة الْ ام ْحياا‬


ِ ‫اب جهنَّم وِمن اع اذ‬ ِ
ْ ‫ك م ْن اع اذ ا ا ا ا‬
ِ ‫اللَّه َّم إِِن أاعوذُ بِ ا‬
ُ ّ ُ
‫َّج ِال‬ ِ ‫ات اوِم ْن اشِّر فِْت نا ِة الْ ام ِس‬
َّ ‫يح الد‬ ِ ‫والْمم‬
‫ا اا‬
Diriwayatakan oleh Imam Muslim dari Abu
Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah
shallallahu „alaihi wasallam bersabda: ” Jika salah
seorang diantara kalian tasyahud, hendaklah meminta
perlindungan kepada Allah dari empat perkara dan
berdoa “ALLAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA MIN
‘ADZAABI JAHANNAMA WAMIN ‘ADZAABIL
QABRI WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL
MAMAAT WAMIN SYARRI FITNATIL MASIIHID
DAJJAL

Artinya : “Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu


dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah
kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Masihid
Dajjal”

23
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
11. Salam (menghadap kekanan , lalu menghadap ke kiri)

24
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
TATA CARA SHALAT BERJAMAAH

8. Pengertian Shalat Berjamaah

Shalat Berjamaah adalah shalat yang dikerjakan oleh


dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah
seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang
lainya menjadi makmum. Imam adalah pemimpin shalat
berjamaah dan jumlahnya 1 (seorang). Sholat berjamaah
yang dilakukan paling sedikit dua orang dengan 1 orang
sebagai Imam dan yang 1 lagi sebagai makmum.

9. Hukum Shalat Berjamaah

Nah, shalat lima waktu yang kita lakukan sangat


diutamakan untuk dikerjakan secara berjamaah, bukan
sendiri-sendiri (munfarid). Kalian perlu tahu bahwa
hukum shalat wajib berjamaah adalah sunnah
muakkadah (muakkad), yaitu sunnah yang sangat
dianjurkan. Bahkan, sebagian ulama mengatakan hukum
shalat berjamaah adalah fardu kifayah.

10. Keutamaan Shalat berjamaah

Keutamaan shalat berjamaah bila dibandingkan


dengan shalat munfarid adalah dilipatkan 27 derajat.
Hadis Rasulullah saw.:

25
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
‫ص اًل ِة الْ اف ِّذ بِ اسْب ِع‬
‫ض ُل اعلاى ا‬
ِ ‫ع ِن اب ِن عمر قا اال رسو ُل للاِ ﷺ ص اًلةُ ا ْْلم‬
ُ ‫اعة تا ْف‬
‫اا ا‬ ‫ا‬ ُْ ‫ا‬ ‫ا ْ ُ اا‬
ِ
)‫(راواه الْبٌ اخا ِري او ُم ْسل ٌم‬ ِ
‫اوع ْش ِريْ ان اد ار اجة ا‬
Artinya: Dari Ibu Umar r.a., Rasulullah saw.
bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dibandingkan
shalat sendirian dengan dua puluh derajat.” (H.R.
Bukhari dan Muslim)

11. Keistimewaan Shalat Berjamaah

Keistimewaan lain bagi orang yang rajin shalat


berjamaah adalah akan dibebaskan oleh Allah Swt, dari
api neraka. Perhatikan keterangan dari hadis berikut ini.

‫صلَّى‬ ِ ِ‫س ابْ ِن امالِك ار ِض اي للاُ اعنْوُ اع ِن الن‬


‫ ام ْن ا‬: ‫َِّب ﷺ أانَّوُ اكا ان يا ُق ْو ُل‬ ِ ‫اع ْن أانا‬
ِ ِ ِ ‫ِِف مس ِجد اَجاعةَ أارباِْي لاي لاةَ اْل تا ُفوتُو الرْكاةُ اْلُواَل من‬
ُ‫ب للا‬‫ص اًلة الْا اشاء اكتا ا‬ ‫ُ َّ ا ْ ْ ا‬ ْ ‫ا ا ْا ْا‬ ْ‫ْا‬
)‫اجو‬ ِ ِ ِ ِ
‫(راواهُ ابْ ُن ام ا‬
‫لاوُ ِباا عتْقاَ م ان النَّار ا‬
Artinya: Dari Anas bin Malik r.a., dari Nabi
Muhammad saw., sesungguhnya beliau bersabda:
“Barangsiapa shalat di masjid dengan berjamaah
selama empat puluh malam, dan tidak pernah tertinggal
pada rakaat pertama dari salat Isya, maka Allah akan
membebaskannya baginya dari api negara.” (H.R. Ibu
Majah)

26
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
12. Syarat Sah Shalat Berjamaah

Shalat berjamaah sah apabila memenuhi syarat sebagai


berikut.

 Ada imam.
 Makmum berniat untuk mengikuti imam.
 Shalat dikerjakan dalam satu majelis.
 Shalat makmum sesuai dengan shalat-nya imam.

13. Syarat Menjadi Imam Shalat

Kedudukan imam dalam shalat berjamaah sangat


penting. Dia akan menjadi pemimpin seluruh jamaah shalat,
sehingga untuk menjadi imam ada syarat tersendiri. Syarat
yang dimaksud adalah sebagai beirkut

 Mengetahui syarat dan rukun shalat, serta perkara yang


membatalkan shalat.
 Fasih dalam membaca ayat-ayat al-Qur‟an.
 Paling luas wawasan agamanya dibandingkan yang lain.
 Berakal sehat.
 Baligh.
 Berdiri pada posisi paling depan.
 Seorang laki-laki (perempuan juga boleh jadi imam
kalau makmumnya perempuan semua).
 Tidak sedang bermakmum kepada orang lain.

14. Syarat Menjadi Makmum

Sedangkan syarat-syarat menjadi makmum adalah


sebagai beirkut.

27
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
 Makmum berniat mengikuti imam.
 Mengetahui gerakan shalat imam.
 Berada dalam satu tempat dengan imam.
 Posisinya di belakang imam.
 Hendaknya shalat makmum sesuai dengan shalat imam,
misalnya imam shalat Asar, makmum juga shalat Asar.

MAKMUM MASBUK

Makmum masbuq adalah makmum yang tidak


sempat membaca surat al-Fatihah bersama imam di
rakaat pertama. Lawan katanya adalah
makmum muwafiq, yaitu makmum yang dapat
mengikuti seluruh rangkaian shalat berjamaah bersama
imam. Jika kalian datang terlambatmaka langsung
mengikuti gerakan imam, jika masih sempat mengikuti
gerakan rukuk, maka kalian dapat rakaat nya. Namun
jika terlewat dri rukuk, misalnya dapat di gerakan I‟tidal
maka sudah tertinggal rakaatnya dan wajib menambah
rakaat sesuai tertinggalnya.

Halangan Shalat Berjamaah

Shalat berjamaah dapat ditinggalkan, kemudian


melakukan shalat sendirian (munfarid). Faktor yang
menjadi halangan itu diantaranya adalah sebagai berikut.

 Hujan yang mengakibatkan susah menuju ke


tempat shalat berjamaah.
 Angin kencang yang sangat membahayakan.
 Sakit yang mengakibatkan susah berjalan menuju ke
tempat shalat berjamaah.

28
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
 Sangat ingin buang air besar atau buang air kecil.
 Karena baru makan makanan yang baunya sukar
dihilangkan, seperti bawang, petai, jengkol.

Tata Cara Shalat Berjamaah

Berdasarkan ketentuan di atas, praktik shalat berjamaah


adalah sebagai berikut.

1. Shalat berjamaah diawali dengan adzan dan iqamah,


tetapi kalau tidak memungkinkan cukup
dengan iqamah saja.
2. Barisan shalat (saf) di belakang imam diisi oleh
jamaah laki-laki sementara jamaah perempuan
berada di belakangnya.
3. Di dalam melaksanakan shalat berjamaah seorang
imam membaca bacaan shalat ada yang nyaring
(jahr) dan ada yang dilirihkan (sir). Bacaan yang
dinyaringkan adalah sebagai berikut.

 Bacaan takbiratul ikhram, takbir intiqal, tasmi, dan


salam.
 Bacaan al-Fatihah dan ayat-ayat al-Qur‟an pada
dua rakaat pertama shalat Maghrib, Isya, dan
Subuh. Begitu juga dengan
shalat Jumat, gerhana, Istisqa, idain (dua hari
raya), Tarawih, dan Witir.
 Bacaan amin bagi imam dan makmum setelah
imam selesai membaca al-Fatihah yang
dinyaringkan.

29
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE
4. Makmum harus mengikuti gerakan imam dan tidak
boleh mendahului gerakan imam.

5. Setelah salam, imam membaca dzikir dan do‟a


bersama-sama dengan makmum atau membacanya
sendiri-sendiri.

30
TPQ FASTABIQUL CHAIRAT TERNATE

Anda mungkin juga menyukai