Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PERTENGAHAN PENELITIAN

(PENELITIAN PEMBINAAN/KAPASITAS)
TAHUN ANGGARAN 2022

POLA PENGASUHAN SANTRI PADA PONDOK PESANTREN


DAARUSSALAAM LABUHA KECAMATAN BACAN
KABUPATEN HALMAHERA SELATAN
MALUKU UTARA.

Peneliti

Arif Rahman Fitrianto, MA

20202429130922

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGARI TERNATE

2022
PENGESAHAN

PENELITIAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI

Judul : Pola Pembinaan Santri Darussalam Labuha Kecamatan


Bacan Halmahera Selatan Maluku Utara
Jenis Usulan : Penelitian
Rumpun Ilmu : Pendidikan Agama Islam
Peneliti : Pengusul
Nama Lengkap : Arif Rahman Fitrianto, MA
a. NIDN/ID : 20202429130922
Litapdimas
b. Jabatan : Asisten Ahli
Fungsional
c. Program Studi : Pendidikan Agama Islam
d. Nomor HP. : 081280055732
e. Alamat surel (e- : arifrahmanf@yahoo.com
mail)
f. Perguruan Tinggi : IAIN Ternate
Biaya Penelitian : Rp 14.550.000,-
Ternate, 15 Oktober 2022
Menyetujui, Peneliti
Dekan

Dr. Sahjad M. Aksan, M.Phil. Arif Rahman Fitrianto, MA


NIP. 19711005 200003 1 003 NIP. 197410222011011001
Mengetahui,
Ketua LPPM

Dr. Muhammad Zein, M.Pd.


NIP. 196805311993031005
PERNYATAAN KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Arif Rahman Fitrianto, MA
Jabatan : Asisten Ahli
Unit Kerja : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Alamat : Kelurahan Takoma Ternate Tengah

dengan ini menyatakan bahwa:


Jika di kemudian hari saya tidak mampu menunaikan seluruh kewajiban output
kegiatan penelitian (terupload dan tercetak) sesuai dengan tenggat waktu yang
tertulis di dalam Surat Kontrak Penelitian, maka saya akan mengembalikan 100%
dana bantuan ke kas negara sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat untukdigunakan sebagaimana mestinya.

Ternate, 15 Oktober 2022


Yang Menyatakan

Arif Rahman Fitrianto, MA


NIP. 197410222011011001
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian :
Pola Pengasuhan Santri Pondok Pesantren Darussalam Labuha Kecamatan Bacan
Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara
2. Peneliti
Bidang Instansi Alokasi
No. Nama Jabatan
Keahlian Asal Waktu
1 Arif Rahman Ketua Pendidikan IAIN Ternate23 hari
Fitrianto, MA Agama
Islam

3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Pola pengasuhan santri Pondok Pesantren Darussalam, manajemen pengelolaan
lembaga pondok pesantren dan model kepemimpinan pondok pesantren.
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan: Juni . tahun: 2023
Berakhir : bulan: Oktober tahun: 2023
5. Usulan Biaya BOPTN DIPA IAIN Ternate
Rp 14.550.000,-
6. Lokasi Penelitian Propinsi Maluku Utara
7. Instansi lain yang terlibat
Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Kementerian Agama Kabupaten
Halmahera Selatan.
8. Temuan ditargetkan mendeskripsikan gejala, metode, teori atau model yang menjadi
kontribusi dalam bidang ilmu.
Mengaitkan pada jenis pola dan model pada ilmu pendidikan di lingkungan pondok
pesantren
9. Kontribusi mendasar pada bidang Pendidikan Agama Islam; penilaian terhadap pola
pengasuhan, model kepemimpinan, manajemen pengelolaan pada Pondok Pesantren.
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah
nasional terakreditasi, atau nasional tidak terakreditasi dan tahun rencana
publikasi)
Jurnal Sinta 4-5
11. Rencana luaran HKI, buku atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun
rencana perolehan atau penyelesaiannya (disesuaikan dengan outcome)
Dummy Buku dan HKI Desember 2023
DAFTAR ISI

Halaman Cover
Halaman Pengesahan
Halaman Surat Peryataan Kesanggupan Meneliti
Halaman Identitas dan Uraian Umum
Halaman Ringkasan
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Kajian Terdahulu yang Relevan (Literature Review)
B. KERANGKA TEORI
1. Teori Pola Pengasuhan
2. Teori Manajemen Pondok Pesantren
3. Teori Kepemimpinan Pondok Pesantren
C. METODE PENELITIAN
D. RENCANA PEMBAHASAN
E. JADWAL PENELITIAN DAN RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN
DAFTAR PUSTAKA
Halaman Lampiran
Lampiran 1. Biodata pengusul
Lampiran 2. Surat pernyataan pengusul
Lampiran 3. Rencana Anggaran Biaya
Lampiran 4. Surat Pernyataan Peneliti
Pola Pengasuhan Santri Pondok Pesantren Daarussalam Labuha Bacan Kabupaten Halmahera
Selatan Maluku Utara
RINGKASAN
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam bercirikan khas Indonesia.
Keberadaannya mampu membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya
dalam pendidikan Islam. Namun demkian, dinamika yang terjadi seringkali memunculkan
berbagai masalah yang ada. Seperti model pengasuhan santri yang seyogyanya mampu menjadi
pengganti peran orang tua yang mana pendidikan pondok pesantren menempatkan santri harus
mandiri jauh dari kedua orang tua mereka. Pola pengasuhan santri ini menjadi titik tolak
keberhasilan dalam pendidikan santri di lingkungan pondook pesantren.
Penelitian ini diharapkan mampu mendeskripsikan tentang pola pengasuhan santri yang terjadi
pada pondok pesantren di Maluku Utara, khususnya di Kabupaten Halmahera Selatan.
Sementara di Kabupaten Halmahera Selatan keberadaan pondok pesantren baru berdiri pada
tahun 1970an, sehingga bagi masyarakat lokal belum mengenal secara dekat tentang model
pendidikan ini. Pondok Pesantren Darussalam merupakan pondok pesantren yang relatif baru di
Kabupaten Halmahera Selatan.
Dengan menggunakan model penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, diharapkan
mampu mengungkap tentang model pengasuhan pada Pondok Pesantren Daarussalam. Dalam
penelitian ini akan dieksplorasi tentang beberapa hal yang berkaitan dengan pola pengasuhan
santri, seperti karaktristik pondok pesantren, model kepemimpinan, metode pendidikan dan
pengajarannya serta fasilitas yang ada pada pondok pesantren tersebut. Sehingga dengan
mengungkap beberapa variabel tersebut diharapkan akan dideskripsikan tentang pola
pengasuhan pada pondok pesantren Daarussalam Labuha Kecamatan Bacan Kabupaten
Halmahera Selatan.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Beberapa waktu lalu, sekitar awal bulan September 2022, masyarakat Indonesia
dihebohkan dengan berita viral pengakuan Orangtua santri yang mengadu kepada pengacara
kondang Hotman Paris Hutapea, mengenai kematian putranya yang tidak wajar. Kematiannya
tersebut diduga disebabkan tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh santri senior di Pondok
Pesantren Darussalam Gontor. Hasil investigasi Kepolisian mengungkapkan bahwa kejadian
tersebut disebabkan adanya tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh santri senior kepada
korban. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh dugaan mereka terhadap korban yang diduga
menghilangkan beberapa barang milik lembaga. Kejadian ini sontak membuat publik di
Indonesia terkejut, karena hal itu terjadi di dalam lembaga Pondok Pesantren yang cukup
populer di Indonesia. Tidak lama dari kejadian tersebut, terdapat kasus lain yang juga terjadi di
lingkungan lembaga Pendidikan yang berasrama yaitu di Sekolah Insan Cendekia Mandiri
Maros pada tanggal 12 September 2022. Kejadian tersebut dilatarbelakangi oleh tindakan yang
dilakukan oleh siswa senior terhadap juniornya yang dituduh mengambil barang miliknya.
Fakta-fakta terjadinya kekerasan di lingkungan lembaga pendidikan ini sebenarnya
tidak terjadi hanya kali ini saja, namun hal tersebut juga pernah terjadi pada peristiwa-
peristiwa sebelumnya, seperti kejadian di Pondok Pesantren Darul Qolam Lantaburo Tangerang
yang menewaskan salah seorang santri akibat dianiya oleh 12 santri senior pada tanggal 27
Agustus 2022. Rentetan kasus kekerasan terhadap santri di lingkungan Lembaga Pendidikan
Pondok Pesantren mendesak Kementerian Agama mengeluarkan Aturan Cegah Kekerasan di
Pesantren yang segera akan disahkan.
Terlepas dari fenomena-fenomena kekerasan yang terjadi di lingkungan Pondok
Pesantren tersebut, maka akan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pola pengasuhan
terhadap santri di lingkungan pondok pesantren. Memang benar bahwa kejadian tersebut
bersifat kasuistis dan tidak dapat digeneralisir. Bagi pemerhati pendidikan, tentunya kejadian-
kejadian tersebut sebenarnya dapat saja dicegah jika dapat ditelusuri tentang bagaimana pola
pengasuhan santri di Pondok Pesantren. Dengan demikian akan dapat dirumuskan tentang
bagaimana pola pengasuhan terhadap santri dapat berjalan secara baik.
Terdapat beberapa jenis lembaga pendidikan pondok pesantren di Maluku Utara. Ada di
antaranya bermodel salafiyah, khalafiyah dan juga kombinasi. Pondok Pesantren Daarussalam
Bacan, merupakan salah satu pondok pesantren yang menampung santri-santri yang tidak
mampu secara finansial, di antaranya adalah anak-anak yatim piatu dan dhu’afa. Model pondok
pesantren ini merupakan model pendidikan pondok pesantren kombinasi antara pondok
pesantren salafiyah dan khalafiyah. Di kabupaten Halmahera Selatan terutama di Pulau Bacan
terdapat dua pondok pesantren, yaitu Pondok Pesantren Alkhairaat Labuha dan Pondok
Pesantren Daarussalam. Salah satu alasan dipilihnya Pondok Pesantren Daarussalam adalah
bahwa pondok pesantren ini, memiliki sejumlah santri yang terdiri dari anak anak yatim dan
kaum dhu’afa. Fenomena ini menarik peneliti untuk mengetahui sejauh mana pola pengasuhan
yang diterapkan oleh pimpinan pesantren dalam membina santrinya.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pengasuhan santri pada Pondok Pesantren Daarussalaam Labuha
Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan
2. Bagaimana pola pengasuhan santri pada Pondok Pesantren Daarussalaam Labuha
Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan
3. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pengasuhan santri pada
Pondok Pesantren Daarussalaam Labuha Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera
Selatan
4. Apa upaya pengasuh dalam meningkatkan kualitas pengasuhan santri Pondok
Pesantren Daarussalaam Labuha Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan
3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui proses pengasuhan santri pada Pondok Pesantren Daarussalaam
Labuha Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan
2. Untuk mengetahui pola pengasuhan santri pada Pondok Pesantren Daarussalaam
Labuha Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan
3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pengasuhan
santri pada Pondok Pesantren Daarussalaam Labuha Kecamatan Bacan Kabupaten
Halmahera Selatan
4. Untuk mengetahui upaya pengasuh dalam meningkatkan kualitas pengasuhan santri
Pondok Pesantren Daarussalaam Labuha Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera
Selatan
4. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menghasilkan pemahaman tentang pola pengasuhan santri
yang dapat menjadi rujukan bagi para praktisi pendidikan khususnya pendidikan
Pondok Pesantren sehingga model pola pengasuhan pada lembaga semisal dapat
berkembang dan bervariasi. Selain itu akan dapat ditemukan karakteristik pola
pengasuhan yang memiliki latar belakang sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi.
2) Manfaat Praktis
a. Bagi praktisi Pondok Pesantren, diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam
mengembangkan pola pengasuhan yang sesuai dengan kebutuhan.
b. Bagi pendidik, hasil penelitian ini diharapkan memberi wawasan dalam pola
pendidikan khususnya di lingkungan pondok pesantren.
c. Bagi pemangku kebijakan, diharapkan dapat mempertimbangkan faktor-faktor
terkait dalam pengambilan keputusan, terutama berkaitan dengan kepentingan
terhadap Pondok Pesantren.
d. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan temuan-
temuan terbaru dalam hal pola pengasuhan santri pada Pondok Pesantren dan
lembaga-lembaga sejenis.
5. Penelitian Terdahulu
1) Penelitian Kemas Mas’ud Ali, Aida Imtihana, Fajri Ismail dengan judul Penerapan
Pola Asuh terhadap Santri di Pondok Pesantren Al-Amalul Khair Palembang.
Dalam penelitian ini bertujuan mengetahui tentang bagaimana pola asuh yang
diterapkan terhadap santri pada Pondok Pesantren Al Amalul Khair Palembang.
Mengetahui gaya pengasuhan yang diterapkan pada Pondok Pesantren Al Amalul
Khair Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan
(field research), sementara hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pesantren
Al Amalul Khair menerapkan pola Kyai centris, artinya pola pengasuhan diletakkan
pada kharisma Kyai. Kesamaan dengan penelitian ini adalah mengetahui pola asuh
yang biasa digunakan dalam lingkungan pondok pesantren. Adapun perbedaannya
antara lain; lokasi penelitian, sistem pendidikan yang ada pada pondok pesantren Al
Amalul Khair yang bersifat modern.
2) Eka Kurnia Susanti, dengan judul Pola Pengasuhan Anak dalam Pembentukan
Kepribadian di Rumah Kreasi Edukasi Way Halim Bandar Lampung tahun 2018.
Penelitian ini bertujuan; mengetahui bagaimana pelaksanaan pola pengasuhan orang
tua terhadap pembentukan kepribadian anak di Rumah Kreasi Edukasi Way Halim
Bandar Lampung; Mengetahui metode pelaksanaan pola asuh orang tua dalam
pembentukan kepribadian anak di Rumah Kreasi Edukasi Way Halim Bandar
Lampung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan teknik analisa deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya data
bahwa setiap anak harus memilih hak-haknya. Unsur kesamaan dengan penelitian
ini adalah adanya pola pengasuhan terhadap anak didik. Adapun perbedaannya
adalah lokasi dan latarbelakang lembaga yang ada, di mana lembaga ini merupakan
lembaga Sosial yang bersifat non keagamaan, sementara lembaga yang diteliti oleh
peneliti adalah lembaga Pondok Pesantren.
3) Sumantri, Peran Mudabbir dalam Memotivasi Akhlak yang Baik Kepada Santriwan
di Pondok Pesantren Darrul Huffaz, Kecamatan Negeri Sakti Kabupaten
Pesawaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksanaan motivasi yang ada di
Pondok Pesantren Darrul Huffaz. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pelaksanan pemberian motivasi akhlak pada santri di Pondok
Pesantren Darrul Huffaz meliputi pembukaan tahap perahilan, tahap kegiatan dan
tahap pengakhiran. Dalam pelaksanaannya menggunakan pemberian informasi,
pencapaian yang dilakukan mudabbir menunjukkan bahwa perubahan sikap dan
perilaku santri sebelum dan setelah mengikuti pelaksanaan pemberian motivasi
mendapatkan hasil ayng sesuai yang dirahapkan. Unsur kesamaan dengan penelitian
ini adalah pola pengasuhan santri yang berlaku pada pondok pesantren Darrul
Huffaz yang memiliki nuansa keagamaan. Sementara hal yang membedakan adalah
lokasi dan model pondok pesantrennya, di mana lembaga pondok pesantren Darrul
Huffaz merupakan lembaga pondok pesantren yang mengunggulkan dalam
penghafalan al Qur’an, sementara lembaga pondok pesantren yang menjadi objek
dalam penelitian ini adalah lembaga pondok pesantren salafiyah.

Tabel 1 Rencana Target Capaian Tahunan


Jenis Indikator Capaian
No Luaran
Tamba
Kategori Sub Wajib han TS TS+1 TS+2 TS+3
Internasional
1 Artikel ilmiah bereputasi
Nasional √
dimuat di jurnal Terakreditasi
Hak Kekayaan √
2 Intelektual (HKI) Hak Cipta
3 Laporan Penelitian √
4 Laporan Keuangan √
5 Draft Artikel √
6 Dummy buku √
Bukti Korespondensi √
7 penerimaan
artikel ke Mora Base
TS = Tahun sekarang (tahun pertama penelitian)

B. KERANGKA TEORI
1. Pola Pengasuhan
Secara bahasa pola memiliki arti corak, model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur)
yang tepat. Sementara pengasuhan berakar kata dari asuh yang berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil, membimbing (membantu, melatih) dan memimpin (mengepalai dan
menyelenggarakan) satu badan atau lembaga. Dengan demikian dapat dipahami bahwa yang
dimaksud dengan pola pengasuhan adalah cara atau model dalam merawat, mendidik dan
melatih anak.
Sementara terdapat 3 klasifikasi tentang pola asuh terhadap anak didik;
a. Pola Asuh Otoriter, yaitu pola asuh yang dilakukan secara sewenang-wenang. Pada pola
asuh ini memiliki cirikhas keras, kaku dan bersifat memaksa. Pola asuh ini tidak
mempertimbangkan terhadap anak didik, apakah mereka menyukai pola asuh semacam
ini atau tidak. Akan tetapi pertimbangan pada pola asuh semacam ini adalah
penegakkan aturan yang diharapkan dapat memudahkan dalam pencapaian tujuan. Pola
asuh semacam ini di satu sisi memiliki kelebihan dan juga kekurangan di sisi yang lain.
Kelebihan yang dimiliki pola asuh semacam ini antara lain; anak akan lebih mudah
patuh terhadap peraturan yang berlaku, anak didik menjadi disiplin, bersikap konsisten
dan konsisten. Namun di sisi lain pola ini memiliki kekurangan seperti anak cenderung
penakut, tidak kreatif, minder, tidak percaya diri serta jiwanya terkekang karena mereka
dipaksa untuk mengikuti aturan meskipun mereka tidak suka.
b. Pola Demokratis; pola ini memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mampu
memberi gagasan, pandangan dan mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Anak
didik memiliki kesempatan untuk dapat memberi andil dalam pengambilan keputusan
yang akan mereka jalani. Keterbukaan dalam komunikasi antara anak didik dengan
pendidik terbangun atas dasar kepentingan bersama. Ada beberapa ciri dalam pola
pengasuhan demokratis;
1) Mengarahkan hal yang perlu dipertahankan dari hal yang baik dan meninggalkan
hal-hal yang buruk.
2) Mempertimbangkan hal-hal yang dapat diterima dan dipahami oleh anak didik
sehingga mereka menyadari konsekuensinya.
3) Menciptakan dinamika harmonis antara anak didik dan pendidiknya
4) Proses pembimbingan berjalan dengan penuh pengertian.
c. Pola Asuh Permisif; yaitu pola asuh yang bersifat cuek/tidak peduli terhadap anak. Pola
asuh ini cenderung memberikan kebebasan terhadap anak tanpa batas, tidak teratur dan
berjalan semau dan sekehendak masing-masing. Pola asuh semacam ini terjadi karena
tidak adanya pengasuhan yang teratur dan terjaga dengan baik. Hal ini terjadi
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, pendidik yang tidak konsisten dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, pendidik tidak dapat mengontrol dengan baik dalam
pengasuhan, sibuk dengan hal-hal yang lain yang tidak prinsip sehingga tidak ada
batasan aturan dalam pengasuhan anak didik.
d. Pola Asuh Kharismatik; yaitu pola asuh yang mengandalkan adanya kewibawaan yang
kuat. Kewibawaan ini muncul bukan karena kekuasaan atau adanya ketakutan dari anak
asuh, tapi karena adanya relasi kejiwaan antara pendidik dan anak didiknya. Pola asuh
semacam ini biasanya terjadi dalam hubungan antara anak dengan orang tuanya,
pemimpin dengan pengikut setianya dan guru dengan anak didiknya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh
a. Faktor Internal
Faktor ini berasal dari dalam diri anak asuh itu sendiri. Hal ini dapat terjadi karena
faktor genetis atau bawaan dari orang tuanya. Faktor ini muncul dari sejak lahir dan
merupakan bawaan atau keturunan yang dimiliki oleh salah satu diantara kedua orang
tuanya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang muncul disebabkan oleh pengaruh dari luar diri anak
asuh. Faktor ini dipengaruhi oleh lingkungan terdekat dari anak asuh, seperti keluarga,
teman terdekat, masyarakat, bahkan media sosial. Kecenderungan anak yang paling
dominan di antara hal tersebut menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap
mereka. Hal ini dapat terjadi seiring dengan perkembangan tumbuh kembang mereka.
Pada masa kecil, pengaruh orangtua atau keluarga sangat dominan, terkadang ketika
mereka beranjak remaja, lingkungan keluarga tidak menjadi faktor utama, karena
mereka memiliki lingkungan yang lebih luas, seperti lingkungan tempat bermain dan
bergaul baik itu di sekolah atau di tengah-tengah masyarakat. Demikian juga media
sosial elektronik juga turut memberi pengaruh terhadap pola asuh mereka. Terkadang di
antara lingkungan tersebut memiliki daya pengaruh kuat dibandingkan dengan yang
lain.
c. Pengaruh Pola Asuh
Orangtua memiliki peranan penting dalam mendidik anak, karena mereka bertanggung
jawab terhadap pendidikan anak-anak mereka. Penanaman nilai-nilai akhlak mulia
dimulai dari lingkungan terdekat yaitu keluarga yang mana orang tua adalah orang yang
bertanggung jawab di dalam lingkungan keluarga. Pola asuh yang diterapkan oleh orang
tua terhadap anak memberi dampak yang signifikan dalam pembentukan kepribadian
anak mereka. Kesalahan dalam pola asuh keluarga berdampak pada pengasuhan mereka
di lingkungan yang lainnya seperti sekolah dan masyarakat.
3. Santri
a. Deskripsi Santri
Istilah santri menurut para ahli berbeda-beda mendefinisikannya. C.C Berg
mengatakan bahwa santri berasal dari bahasa India yaitu shastri, yang berarti orang
memiliki pengetahuan tentang buku-buku suci agama Hindu. Menurut A.H. John
mengatakan bahwa istilah santri pada hakikatnya merupakan serapan dari bahasa
Tamil yang berarti guru mengaji. Sementara Nurcholis Madjid menjelaskan bahwa
kata santri berasal dari bahasa sansekerta yang berarti melek huruf. Pendapat
berikutnya adalah mengatakan bahwa santri merupakan bahasa Jawa yang berasal
dari kata cantrik yang berarti orang yang selalu mengikuti guru untuk kemana guru
pergi dan menetap.
b. Jenis-jenis Santri
1) Santri Mukim
Santri ini adalah mereka yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap di pesantren.
Santri mukim biasanya ditempatkan di asrama santri yang terdapat di pondok pesantren
tersebut. Asrama santri laki-laki menempati lokasi terpisah dari asrama santri
perempuan. Kegiatan pengawasan terhadap santri biasanya diserahkan kepada lurah
santri, yaitu mereka yang ditunjuk oleh Kyai sebagai pengawas santri lainnya dalam
menerapkan penegakkan disiplin di kalangan santri. Lurah santri biasanya adalah santri-
santri senior yang dipercaya oleh Kyai mampu menjadi teladan sekaligus membimbing
adik adiknya yang junior. Sementara pada pondok pesantren modern tidak terdapat
istilah lurah santri, tapi mereka lazim menggunakan istilah mudabbir.
2) Santri Kalong
Istilah santri kalong sebenarnya merupakan serapan dari bahasa Jawa, dimana kalong
itu berarti binatang sejenis kelelawar yang senantiasa mencari makanan berupa buah-
buahan pada malam hari. Sementara dalam hubungannya dengan santri kalong ialah
bahwa santri kalong adalah santri yang berasal dari lingkungan terdekat pesantren yang
mana mereka ikut belajar di pesantren sementara mereka tidak ikut tinggal menetap di
asrama pesantren selayaknya santri-santri yang dari jauh. Mengingat rumah mereka
dekat, maka mereka bisa pergi pulang untuk belajar di Pesantren.
4. Pondok Pesantren
a. Pengertian
Istilah pondok pesantren merupakan dua istilah yang saling berkaitan, yaitu Pondok dan
Pesantren. Pondok dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Arab yaitu
funduuq yang berarti hotel atau asrama. Sementara pesantren memiliki akar kata santri
dengan awalan pe- dan akhiran –en, sehingga disebut pe-santr-en yang berarti tempat
tinggal santri. Pondok pesantren sendiri merupakan salah satu model pendidikan yang
bersifat indegious dalam sistem pendidikan di Indonesia. Secara kultural pendidikan ini
sudah ada sejak sebelum kemerdekaan. Literasi tentang pondok pesantren dari sejak
awal kemunculannya hingga sekarang senantiasa berkembang seiring dengan kemajuan
zaman.
b. Jenis-jenis pondok pesantren.
Haidar Putra Daulay membagi tipologi pondok pesantren pada beberapa tipe, yaitu;
- Pondok Pesantren Tradisional
Pondok pesantren ini merupakan pondok pesantren yang mengajarkan hanya
ilmu agama yang bersumber dari kitab-kitab klasik. Metode pembelajarannya
menggunakan metode bandongan, wetonan dan sorogan.
- Pondok Pesantren Modern
Sesuai dengan istilahnya, pondok pesantren modern merupakan pengembangan
pondok pesantren tradisional yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan zaman, sehingga pada pondok pesantren ini mengajarkan ilmu
pengetahuan keagamaan dan juga ilmu pengetahuan umum yang
memberlakukan kurikulum dari Kementerian Agama. Pada pondok pesantren
modern terdapat madrasah di dalamnya.
- Pondok Pesantren Komprehensif
Pondok pesantren ini mengadopsi semua unsur baik unsur pondok pesantren
tradisional maupun modern. Di sela-sela waktu jam sekolah, santri juga
diajarkan materi-materi pelajaran pada pondok pesantren salafiyah/tradisional,
seperti kitab-kitab klasik.
C. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, di mana dalam metode ini
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang yang diamati.
Penelitian ini melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan suatu
pengamatan, harus diketahui apa yang menjadi ciri sesuatu tersebut. Di samping itu
penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan dan
menginterprestasikan objek dengan apa adanya. Dengan metode ini peneliti dapat
menghubungkan antara variabel, mengembangkan generalisasi, dan mengembangan teori.
Secara umum penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis
fakta dan karateristik objek atau subyek yang diteliti secara tepat.
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research)
yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan atau berinteraksi dengan
responden. Dengan metode ini peneliti dapat secara langsung mengetahui fenomena yang
ada secara faktual.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Pondok Pesantren Daarussalam yang terletak di Desa
Labuha, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan. Secara geografis, Pondok
Pesantren ini terletak di ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan yaitu Labuha.
3. Sumber data
a. Sumber Primer.
Sumber data primer adalah data yang diperoleh di lapangan baik berupa kata-kata,
sikap atau tindakan dari obyek yang diteliti melalui pengamatan, observasi dan wawancara.
Responden dari sumber data primer terdiri dari pimpinan pondok pesantren, pengasuh
santri, ustadz yang mengajar di pondok pesantren dan santri dari pondok pesantren
Daarusalaam Labuha Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan. Data yang
diperoleh kemudian dikumpulkan dan dianalisa oleh peneliti untuk selanjutnya
dideskripsikan dan digeneralisir, lalu disimpulkan.
b. Sumber Data Sekunder.
Sumber data sekuder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi. Data data
tersebut kemudian dikumpulkan dan diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya. Data-data
berupa dokumen dapat terdiri dari hasil laporan-laporan, perpustakaan, daftar-daftar,
gambar dan lain sebagainya. Sumber data sekunder merupakan data pelengkap yang
diperlukan oleh peneliti guna memperkuat data-data primer.
4. Pengumpulan Data
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini diperoleh melalui;
a. Observasi.
Observasi dalam penelitian ini diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistemik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan melalui
pengamatan langsung kepada objek yang diteliti dengan hadirnya peneliti di lokasi
penelitian. Selain itu, observasi dapat juga dilakukan melalui pengamatan secara tidak
langsung dengan mengamati objek penelitian melalui media elektronik berupa film, video
atau gambar.
Dalam penelitian ini, peneliti mengamati secara langsung terhadap objek penelitian
maupun secara tidak langsung dengan mengamati rekam jejak objek penelitian melalui
media elektronik berupa berita, video dan lainnya.
b. Metode Wawancara.
Metode wawancara yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah percakapan yang
dilakukan oleh peneliti dengan objek penelitian. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti
dengan bertanya secara langsung secara lisan yang dijawab juga secara lisan oleh
responden.
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini berupa wawancara terstruktur, yaitu
dengan menggunakan pedoman wawancara. Meski demikian, jika ternyata didapati
fenomena baru yang belum termaktub dalam pedoman wawancara, maka peneliti akan
mengembangkan wawancara sesuai dengan kebutuhan yang ada.
c. Dokumentasi
Metode ini digunakan peneliti dalam mencari data berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, notulen, surat-surat, daftar tebel dan lain-lainnya. Dalam metode
dokumentasi penetliti memegang check list untuk mencari variabel-variabel yang suda
ditentukan. Apabila terdapat variabel yang dicari, maka peneliti memberi tanda check list.
Untuk hal-hal yang bebas atau belum ditentukan dalam data variabel peneliti, dapat
mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
5. Analisa Data
Sebelum menganalisa data, maka peneliti mengambil beberapa langkah;
a. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data ini adalah mencari, mencatat dan mengumpulkan semua data secaara
objektif dan apa adanya sesaui dengan hasil observasi dan wawancara.
Dari hasil pengumpulan data maka selanjutnya dilakukan reduksi data.
b. Reduksi Data
Data yang terkumpul dikelompokkan sesau dengan data yang diperlukan. Data data
tersebut kemudian disusun dengan pertimbangan sebagai berikut;
- Hanya memasukkan data yang penting dan benar-benar dibutuhkan
- Hanya memasukkan data yang objektif
- Memasukkan data outentik
- Membedakan antara data informasi dengan pesan pribadi responden.
c. Penyajian Data.
d. Setelah dikelompkkan, data-data tersebut disajikan dalam uraian-uraian naratif
disertai dengan bagan atau tabel untuk memperjelas penyajian data.
e. Penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Setelah data disajikan selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Data-
data yang telah diverifikasi kemudian dipilah mana data yang bersifat penting dan mana
yang tidak. Jika memang tidak diperlukan, maka data data yang tidak terpakai dapat
ditinggalkan.
D. Rencana Penelitian
Dalam penelitian ini akan dirancang penelitian yang meliputi beberapa bab;
Bab I. Pendaluluan; dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian. Di
mana akan digambarkan mengapa penelitian ini layak untuk diteliti dan akan
memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan Islam. Selanjutnya akan dijabarkan
rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
Bab II. Kajian Teori; dalam bab ini akan dijabarkan tentang hal-hal yang menjadi tolak
ukur dalam penelitian ini. Beberapa faktor yang akan dijadikan acuan adalah tentang
model-model pengasuhan santri, karakteristik pondok pesantren, model kepemimpinan
pondok pesantren.
Bab III. Metode Penelitian; pada bab ini digambarkan tentang jenis penelitian yang akan
digunakan, metode penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data.
Bab IV. Pembahasan; dalam bab ini akan digambarkan tentang hasil penelitian yang
meliputi, Profil Pondok Pesantren Darussalam, kondisi faktual lembaga, model dan pola
pengasuhan santri, fasilitas dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam
pengasuhan santri. Hasil yang didapatkan dari data-data tersebut kemudian dianalisa
dengan pendekatan deskriptif analistik.
Bab V. Penutup; pada bab ini akan disimpulkan beberapa hal yang menjadi hasil
penelitian, kemudian disampaikan rekomendasi dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan.
E. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
1. Biaya
Estimasi biaya penelitian ini adalah sebesar Rp. 14.550.000,- (-Empat Belas Juta Lima
Ratus Ribu Lima Puluh Rupiah) dengan rincian penggunaan anggaran terlampir.
2. Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan Bulan Lokasi


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pelaksanaan Persiapan Penelitian
a. Observasi awal Bacan
b. Analisa masalah Bacan
c. Identifikasi masalah Bacan
d. Penyusunan draf Ternate
proposal
2. Sosialisasi dan pembentukan tim
a. Sosialisasi Ternate
b. Pembentukan tim Ternate
c. Perumusan program Ternate
kerja
d. Pembagian kerja Ternate
3. Pelaksanaan Penelitian
a. Observasi lapangan Bacan
b. Dokumentasi Bacan
c. Wawancara Bacan
narasumber
d. Analisa data Bacan
e. Penyusunan laporan Bacan
4. Penyusunan Laporan Penelitian
a. Pengumpulan data Ternate
b. Penyusunan Ternate
ananlisa data
c. Penyusunan laporan Ternate
penelitian
5. Publikasi Ternate
Daftar Pustaka

Ali Hasan Az-Zhecolany, Kesalahan-kesalahan Orangtua Menyebabkan Anak tidak Sholeh,


(Jakarta; Pustaka, 2011)
Babun Suharto, Dari Pesantren untuk Umat: Reiventing Eksistensi Pesantren di Era
Globalisasi, (Surabaya: Imtiyaz, 2011)
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988)
H.M. Hadi Purnomo, Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren, Bildung Pustaka Utama,
Yogyakarta, 2017
Haidar Putra Daulay, Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2009), cet. I
Harun Nasution, al., Ensiklopedia Islam (Jakarta; Depag RI., 1993)
Imam Syafe’i, Pondok Pesantren Lembaga Pendidikan Karakter, Al Tadzkiyah, Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 8, 2017, (Universitas Islam Negeri Radin Intan Lampung),
Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2002)
M. Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian dan Pengaplikasiannya, (Jakarta, Ghalia Indonesia,
2002)
Maman Rachman, Strategi dan Langkah-langkah Penelitian, (Semarang; IKIP Press)
Moh. Nawafil, Hafifuddin Nur, Pendidikan Indigenuos Ala Pesantren Untuk Memperkokoh
Karakter Generasi Milenial, Junral Edupedia, (Vol. 5 No. 1, Juli 2020)
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta; Asdi Mahasatya, 2010)
Suwardi, Model Pendidikan Tanggung Jawab dan Kejujuran, Jurnal Al-Falah, (Vol. IX, No.
15, 2009)
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga, Upaya
Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak, (jakarta: Rineka Cipta, 2014),
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga Upaya
Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak, (Jakarta; Rineka Cipta, 2014)
Yasmadi, Modernasi Pesantren: Kritik Nurcholish Madjid terhadap Pendidikan Islam
Tradisional, (Jakarta: Ciputat Press, 2005),
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi Pandangan Hidupn Kyai dan Visinya Mengenai
Masa Depan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 2011)

Website;
https://bidiknasional.com/2022/09/20/siswa-sekolah-insan-cendekia-mandiri-meninggal-dunia-
diduga-dianiaya-teman-sendiri/
https://kabar6.com/santri-ponpes-darul-quran-lantaburo-tewas-polisi-beberkan-hasil-outopsi/
https://regional.kompas.com/read/2022/09/12/202842878/polisi-ungkap-kronologi-
meninggalnya-santri-gontor-dada-korban-ditendang?page=all
https://www.merdeka.com/peristiwa/catatan-kekerasan-di-pondok-pesantren-kln.html
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata pengusul


Biodata Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Arif Rahman Fitrianto, MA
gelar)
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas lainnya
197410222011011001
5 NIDN/ID Litapdimas 20202429130922
6 Tempat dan Tanggal Lahir
Semarang, 22 Oktober 1974
7 E-mail arifrahmanf@yahoo.com
8 Alamat Kantor Jl. Lumba Lumba Kelurahan Dufa-Dufa
TERNATE
1. Ilmu Pendidikan Islam
9 Matakuliah Yang Diampu 2. Media Pembelajaran PAI
3. Materi dan Perencanaan
Pembelajaran PAI
Dst.
B. Riwayat Pendidikan
Uraia S-1 S-2 S-3
n
Nama Perguruan Tinggi STAIN Ternate UIN Syarif
Hidayatullah
Bidang Ilmu PAI PAI
Tahun Masuk-Lulus 1997 – 2003 2007-2009
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Peranan ROHIS Majelis
dalam Taklim Pada
Pendidikan Masa Orde
Akhlak Siswa Baru (Kajian
MAN Ternate Politik
Pendidikan)
Nama Pembimbing/Promotor Asep Hedi Prof. Abuddin
Turmudi, S.Ag. Nata, MA

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Sumber* Jml (Juta Rp)
1
2
3
Dst.
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian BOPTN
maupun dari sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Judul Pendanaan
No. Tahun Pengabdian Sumber* Jml (Juta Rp)
kepada
Masyarakat
1 2022 Pembinaan Badan Syara DIPA IAIN Rp.
dan Manajemen Masjid Ternate 7.200.000.-
di Kelurahan Mareku
Tidore Utara Kota
Tidore Kepulauan
2
3
Dst.
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat

BOPTN maupun dari sumber lainnya.


E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor/Tahu
n
1
2
Dst.

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


Nama Temu Judul Artikel Waktu
No. ilmiah / Ilmiah dan
Seminar Tempat

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir


No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial


Lainnya 10 Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis
Tempat Respon
No. Rekayasa Tahun Penerapa Masyarak
Sosial Lainnya yang
Telah n at
Diterapkan

J. Penghargaan 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi
No. Jenis Penghargaan Pemberi Tahun
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untukmemenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan penelitian.

Ternate, 15 Oktober 2022


Pengusul

Arif Rahman Fitrianto, MA


NIP. 197410222011011001
*Disesuaikan dengan jabatan dalam tim pelaksana

Nama / Instans Bidang Alokasi Uraian


No.
NIDN/ ID i Asal Ilmu Waktu Tugas
Litapdimas (jam/minggu)
1 Arif Rahman IAIN Ternate Pendidikan 23 hari Melaksanaan
Fitrianto, MA Agama Islam penelitian
pada
tahapan
perencanaan,
pelaksanaan,
seminar,
pelaporan
membuat
output dan
outcomes
penelitian

Ternate, 15 Oktober 2022


Pengusul

Arif Rahman Fitrianto, MA


NIP. 197410222011011001
Lampiran 3. Rencana Anggaran Biaya

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Jenis Belanja Item Satuan Biaya Total


Belanja bahan ATK 1 950.000 950.000
Fotocopy 1 50.000 50.000
FGD Penyempurnaan 1 3.500.000 3.500.000
Proposal
Biaya olah data 1 2.500.000 2.500.000
Cetak laporan 1 250.000 250.000
Publikasi Sinta 5 1 500.000 500.000
HAKI 1 1.500.000 1.500.000
Akomodasi Pengambilan data 1 1.200.000 2.400.000
awal penelitian
Penginapan 5 150.000 750.000
Uang Harian 5 430.000 2.150.000
Transportasi Transportasi Pergi 1 2.000.000 2.000.000
Pulang
Total Rp. 14.550.000
Lampiran 4. Surat pernyataan peneliti

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN
PENGUSUL

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Arif Rahman Fitrianto, MA
ID Litapdimas : 20202429130922
NIP/NIDN/NIM : 197410222011011001
Pangkat/Golongan : III/b
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Dengan ini menyatakan bahwa proposal saya dengan judul:
Pola Pengasuhan Santri Pondok Pesantren Darussalam Labuha Kecamatan
Bacan Kabupaten Halmahera Selatan

yang diusulkan dalam skema penelitian untuk tahun anggaran 2023


bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber
dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penugasan yang sudah diterima
ke Kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan
sebenar- benarnya.

Mengetahui, Ternate, 15 Oktober 2022


Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan Yang Menyatakan

Andi, M.Pd Arif Rahman Fitrianto, MA


NIP. 19850520 200312 2 005 NIP. 197410222011011001

Anda mungkin juga menyukai