Anda di halaman 1dari 78

IDENTIAS Buku

Judul : Buku Pedoman Studi Lapangan Lasem


Penyusun : Luluk Wulandari dkk
Jumlah Hal. : 78 halaman
Kertas : HVS Putih 80 grm
Semarang, 2024
TIM PENYUSUN

Luluk Wulandari, S. Pd., M. Pd,


Fendy Dwi Hardiyanto, M. Pd,
Ibrahim Yazdi, S. Pd., M. Si,
Endah Septiani, M. Pd,
Malik Ridwan Fauzi, M. Pd, dan
Widi Hidayati, S. Sos
Cettra Shandilya LA, S. Pd,
Rita Indrawati, S. Sos., M. Si
Suhadi, S. Pd., M. Pd,
KATA SAMBUTAN

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat dan
Karunia-NYA, sehingga dapat tersusun Buku Pedoman Optimalisasi
Komunitas Belajar Sosiologi Jawa Tengah Melalui Studi Lapangan
Lasem.

Buku Pedoman ini disusun sebagai bahan permohonan izin kepada


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Selanjutnya digunakan untuk pedoman bagi para Peserta, Narasumber
dan Panitia penyelenggara agar pelaksanaan studi lapangan ini dapat
berjalan sesuai dengan rencana dan sekaligus dapat memberi informasi
tentang program pelaksanaan, sehingga maksud dan tujuannya dapat
tercapai.

Kami menyadari bahwa Buku Panduan ini belum sempurna. Segala


saran dan masukan dari pihak terkait sangat kami harapkan. Semoga
Buku Panduan ini menjadi pedoman penyelenggaraan kegiatan ini
dapat berjalan dengan baik serta hasil yang dapat dicapai dapat
bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan Guru Sosiologi SMA se -
Jawa Tengah.

Semarang, 02 Februari 2024


Ketua MGMP Provinsi Jawa Tengah

Luluk Wulandari, S.Pd., M.Pd


DAFTAR ISI

COVER
IDENTITAS BUKU
TIM PENYUSUN
KATA SAMBUTAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Kegiatan
C. Nama Kegiatan
D. Tujuan Kegiatan
E. Hasil yang Diharapkan
F. Metode dan Media
G. Sasaran Peserta
H. Waktu dan Tempat
I. Penyaji/ Narasumber
J. Sertifikasi
K. Anggaran
L. Jadwal Kegiatan
M. Panitia Kegiatan
BAB II. PELAKSANAAN STUDI LAPANGAN LASEM
A. Pembekalan Studi Lapangan Lasem
B. Gambaran Lokasi Studi Lapangan Lasem
1. Museum Nyah Lasem
2. Rumah Oei Lasem
3. Batik Loyang Lasem
4. Ponpes Al Hidayat Lasem
5. Situs Galangan Kapal Dasun
6. Situs Umpak Bea Cukai Pelabuhan Lasem
7. Tambak Dasun
8. Pemberdayaan Komunitas Desa Dasun
- Komunitas Pusaka Dasun
- Pokdarwis Pesona Bahari
- Karang Taruna Budhi Luhur
- Komunitas Petani Garam Dasun
- Komunitas Kuliner Emak-emak
BAB III. METODE STUDI LAPANGAN LASEM
A. Pendekatan Penelitian
B. Waktu Penelitian
C. Lokasi Penelitian
D. Fokus/ Subjek Penelitian
E. Tahapan Studi Lapangan
1. Tahap Pra Riset
2. Tahap Riset
3. Tahap Pasca RIset
F. Pedoman Pengamatan dan Pedoman Wawancara
BAB IV. PESERTA STUDI LAPANGAN LASEM
BAB V. PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keragaman bangsa Indonesia dari sisi etnis, suku, budaya dan


lainnya sejatinya menunjukkan adanya karakteristik dari setiap suku
bangsa di Indonesia. Pada saat yang sama, kekhasan itu pada
umumnya memiliki kearifan yang pada masa-masa lalu menjadi salah
satu sumber nilai dan inspirasi dalam kehidupan mereka. Sejarah
mencatat bahwa setiap daerah memiliki keunikan sendiri. Kearifan
lokal itu tentu tidak muncul serta merta, tetapi berproses panjang
sehingga akhirnya terbukti, hal itu mengandung kebaikan bagi
kehidupan mereka.

Sartini (2004) menjelaskan bahwa bentuk-bentuk kearifan lokal yang


ada dalam masyarakat dapat berupa nilai, norma, kepercayaan, dan
aturan-aturan khusus. Lewat program kerjanya, MGMP Sosiologi
Provinsi Jawa Tengah mengajak guru-guru untuk mengenal
keberagaman kearifan lokal dua tempat di Jawa Tengah yang
memiliki keunikan dan kekayaan filosofi hidup. Kegiatan ini akan
menjadi role model yang nantinya dapat diterapkan bapak ibu guru
di sekolah masing-masing. Selain dapat menerapkan di satuan
pendidikan, kegiatan penelitian sosial budaya diharapkan
menghasilkan karya tulis dalam bentuk tulisan yang dapat diterbitkan
dalam bentuk buku bunga rampai ataupun artikel untuk kemudian
dikirim ke jurnal bereputasi nasional.

Komunitas Belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan,


dan pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang
sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara
rutin dalam wadah di mana mereka berpartisipasi aktif.
Pada implementasi Kurikulum Merdeka, Komunitas Belajar
mendukung guru, tenaga kependidikan dan pendidik lainnya untuk
dapat mendiskusikan dan menyelesaikan berbagai masalah
pembelajaran yang dihadapi saat implementasi Kurikulum Merdeka.

Dalam membangun sebuah Komunitas Belajar, terdapat beberapa


tujuan utama yang harus diterapkan. Di antaranya seperti
mengedukasi anggota komunitas dengan mengumpulkan dan
berbagi informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik,
memfasilitasi anggota komunitas untuk terus belajar, mendorong
peningkatan kompetensi anggota lewat diskusi dan sharing, serta
mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas
dalam pekerjaan sehari -hari.

Begitu pula dengan Komunitas Belajar Sosiologi Jateng yang


menyelenggarakan kegiatan Studi Lapangan Lasem guna
memfasilitasi anggota komunitas agar terus belajar melalui praktik
secara langsung.

B. Dasar Kegiatan

Dasar Kegiatan Studi Lapangan Lasem adalah sebagai berikut;


1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-undang nomor 23 Tahun tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan
PP 74 tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
8. Perdirjen GTK Kemendikbud Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya;
10. MoA dalam join activity antara MGMP Sosiologi SMA Jawa
Tengah dan Jurusan Sosiologi/ Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial,
UNNES tahun 2024;
11. Program Kerja MGMP Sosiologi SMA Provinsi Jawa Tengah tahun
2024;
12. Surat Izin Kegiatan Nomor 400.3.8/450 Tahun 2024 Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Perihal
Izin Kegiatan Studi Lapangan Lasem.

C. Nama Kegiatan

Nama kegiatan ini adalah Studi Lapangan Lasem. Maksud dari


Studi Lapangan Lasem merupakan kegiatan penelitian sosial disiplin
ilmu sosiologi yang dilakukan di Lasem. Adapun kajian penelitian
sosiologi dalam Studi Lapangan Lasem ini memuat lima tema yaitu;
kearifan lokal masyarakat Lasem, interaksi sosial masyarakat Lasem,
kelompok sosial masyarakat Lasem, pemberdayaan komunitas desa
Dasun, serta gerakan komunitas di Lasem dan perubahan sosialnya.
Melalui tema inilah nantinya akan digunakan untuk menyusun skema
kelompok peserta dan isu kajiannya.

D. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari pelaksanaan Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi


Jawa Tengah Melalui Studi Lapangan Lasem ini antara lain:
1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang
berkaitan dengan studi penelitian masyarakat;
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru Sosiologi SMA
sebagai agen pembelajar;
3. Meningkatkan profesionalisme guru Sosiologi SMA dalam rangka
mewujudkan hasil pendidikan yang berkualitas;
4. Meningkatkan kemampuan guru Sosiologi SMA dalam
melaksanakan penelitian sosial budaya di masyarakat;
5. Meningkatkan kemampuan guru Sosiologi SMA dalam menuliskan
hasil penelitian dalam bentuk artikel yang dapat dimuat di jurnal
ber- ISSN.

E. Hasil yang Diharapkan

Setelah pelaksanaan kegiatan ini hasil yang diharapkan adalah:


1. Terfasilitasinya pengembangan profesionalitas guru Sosiologi SMA
sebagai agen pembelajaran;
2. Menumbuhkan minat untuk meneliti bagi guru sosiologi SMA
sebagai bentuk pengembangan profesi;
3. Meningkatkan wawasan pengetahuan tentang meneliti dan
menuliskannya dalam bentuk hasil penelitian berupa artikel jurnal
yang baik dan benar.

F. Metode dan Media

Pelatihan penelitian guru SMA diselenggarakan dengan metode:


1. Ceramah bervariasi;
2. Tanya Jawab;
3. FGD dengan tokoh masyarakat.
4. Tugas Mandiri/ Praktik Kerja Kelompok penelitian;
5. Presentasi.
Media yang digunakan dalam pelaksanaan adalah LCD, Laptop, dan
White board.
G. Sasaran Peserta

Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi Jawa Tengah Melalui Studi


Lapangan Lasem menargetkan peserta sejumlah 100 guru Sosiologi
SMA/MA Provinsi Jawa Tengah.

H. Waktu dan Tempat

Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi Jawa Tengah Melalui Studi


Lapangan Lasem, dilaksanakan pada:
Tanggal : 23 s.d 24 Februari 2024
Tempat : The Little Tiongkok of Java Heritage dan Desa Pemajuan
Kebudayaan Dasun Lasem

I. Penyaji/ Narasumber

1. Pegiat Budaya Lasem;


2. Tokoh Masyarakat Desa Dasun.

J. Sertifikasi

Peserta Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi Jawa Tengah


Melalui Studi Lapangan Lasem akan mendapatkan penghargaan
berupa sertifikat kepesertaan studi lapangan.

K. Anggaran

Kegiatan Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi Jawa Tengah


Melalui Studi Lapangan Lasem ini dibiayai secara mandiri oleh, dari,
dan untuk guru sosiologi SMA Provinsi Jawa Tengah.
L. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi Jawa


Tengah Melalui Studi Lapangan Lasem ini adalah sebagai berikut.

Hari Jam Kegiatan Penanggung Jawab

Jumat, 13.00 Check in Sie Perlengkapan


23 – Penginapan
Februari 15.00
2024
15.00 Registrasi dan Bendahara
– Pembukaan
16.00

16.00 Materi Narasumber



18.00

18.00 Ishoma Sie Konsumsi



19.00
Hari Jam Kegiatan Penanggung Jawab

19.00 Museum Nyah Sie Acara


– Lasem
21.00
Kelompok 1:

19.00 - 19.30
Museum Nyah
Lasem

19.35 - 20.05
Batik Loyang

20.10 - 20.40
Rumah Oei

20.50 - 21.50
Ponpes Al
Hidayat

Kelompok 2 :

19.00 - 19.30
Batik Loyang

19.35 - 20.05
Rumah Oei
Hari Jam Kegiatan Penanggung Jawab

20.10 - 20.40
Museum Nyah
Lasem

20.50 - 21.50
Ponpes Al
Hidayat

Kelompok 3 :

19.00 - 19.30
Rumah Oei

19.35 - 20.05
museum Nyah
Lasem

20.10 - 20.40
Batik Loyang

20.50 - 21.50
Ponpes Al
Hidayat

20.40 Mobil
Hari Jam Kegiatan Penanggung Jawab

peserta
menyisir
museum Nyah
Lasem - Batik
Loyang -
Rumah Oei
untuk
membawa
peserta ke
Ponpes Al
Hidayat

Sabtu, 05.00 Olahraga Pagi Sie Acara


24 –
Februari 07.00
2024
07.00 Makan Pagi Sie Konsumsi

08.00

08.00 - Situs galangan Sie Acara


09.00 Kapal & umpak

Kunjungan ke
tambak
09.00 -
Hari Jam Kegiatan Penanggung Jawab

09.30 Diskusi
Program
pemberdayaan
Komunitas
10.00-
12.00 -komunitas
Pusaka dasun

- komunitas
emak-emak
kuliner

- komunitas
petani garam

12.00 Ishoma Sie Konsumsi



13.00

13.00 Penutup Sie Acara

14.00 Perjalanan -
Pulang

M. Panitia Kegiatan

Berikut ini merupakan Panitia kegiatan Studi Lapangan Lasem.


Penanggung jawab : Luluk Wulandari, S. Pd., M. Pd
Ketua : Fendy Dwi Hardiyanto, M. Pd
Wakil Ketua : Ibrahim Yazdi, S. Pd., M. Si
Sekretaris : Endah Septiani, M. Pd
Bendahara : Cettra Shandilya LA, S. Pd
Sie Acara : Suhadi, S. Pd., M. Pd
: Rita Indrawati, S. Sos., M. Si
: Ahmad Syaifudin, S. Pd
Sie Pendaftaran : Danang Budi Pratama, S. Pd
Sie Perlengkapan : Malik Ridwan Fauzi, M. Pd
: Exsan Ali Setyonugroho, S. Pd
: Darsulan, S. Pd
Humas & Publikasi : Widi Hidayati, S. Sos
: Elin Marlina, S. Pd
BAB II
PELAKSANAAN STUDI LAPANGAN LASEM

Pelaksanaan Studi Lapangan Lasem ini dilakukan dengan beberapa


kegiatan. Pertama, Pembekalan Studi Lapangan Lasem. Kedua, Studi
Lapangan Lasem. Ketiga, Tindak Lanjut Studi Lapangan Lasem. Pra
Kegiatan Studi Lapangan Lasem meliputi dua kegiatan yaitu kegiatan
Webinar Penyusunan Karya Ilmiah dan Penelitian Sosiologi dan kegiatan
Gladi Resik Studi Lapangan Lasem. Selanjutnya Studi Lapangan Lasem
meliputi kegiatan penelitian Kawasan Cagar Budaya Lasem dan
penelitian di Situs Bahari dan Ketahanan Pangan serta program
Pemberdayaan Komunitas Desa Dasun. Adapun tindak lanjut kegiatan
Studi Lapangan Lasem selanjutnya adalah kegiatan diseminasi studi
lapangan di MGMP Sosiologi Kabupaten dan Kota Jawa Tengah, serta
penyusunan laporan penelitian Studi Lapangan Lasem yang akan
diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah MGMP Sosiologi Jawa Tengah. Untuk
lebih jelasnya, paket dari kegiatan Studi Lapangan Lasem ini adalah
sebagai berikut.

A. Pembekalan Studi Lapangan Lasem

Pembekalan Studi Lapangan Lasem merupakan kegiatan membekali


peserta dalam memahami dan menguasai metode penelitian
sosiologi di Lasem. Selain itu, peserta juga dibekali gambaran lokasi
penelitian agar para peserta dapat merancang proses pengumpulan
data dengan baik. Dalam kegiatan pembekalan studi lapangan Lasem
ini memuat dua kegiatan, yaitu webinar penyusunan karya limiah
dan penelitian sosiologi.

1. Webinar Penyusunan Karya Ilmiah dan Penelitian


Sosiologi

Webinar penyusunan karya ilmiah dan penelitian sosiologi yaitu


kegiatan seminar melalui media zoom internet yang didalamnya
mengupas tentang metode penelitian etnografi dan model
pembelajaran studi lapangan.

2. Gladi Resik Studi Lapangan Lasem

Gladi resik studi lapangan Lasem yaitu orientasi teknis untuk


peserta dalam mempersiapkan mengikuti studi lapangan Lasem.

B. Gambaran Lokasi Studi Lapangan Lasem

Gambaran lokasi kunjungan merupakan tempat berlangsungnya studi


lapangan Lasem. Gambaran lokasi kunjungan ini merupakan bagian
dari pra riset yang didapatkan hasil kerjasama penjajakan awal
antara peserta dengan informan awal beserta komunitas lokal.
Dengan adanya gambaran lokasi kunjungan ini, diharapkan dapat
membantu peserta dalam menajamkan fokus dan subjek dalam studi
lapangan Lasem.

1. Museum Nyah Lasem

Museum Nyah Lasem yang terletak di Jalan Karangturi V No.2,


Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah. Museum ini merupakan museum keluarga besar A.
Soesantio sejak dulu. Museum berada di bawah kepemilikan
Afnan Soesantio dan dikelola oleh Yayasan Lasem Heritage.
Museum ini menyajikan informasi mengenai perjuangan
perempuan di Lasem beserta ragam peralatan batik tulis yang
menjadi identitas Lasem hingga saat ini. Museum Nyah Lasem
menjelaskan tentang bagaimana perempuan Lasem berperan
untuk perjuangan kemerdekaan tahun 1947. Kaum perempuan di
awal kemerdekaan membentuk dapur umum untuk menyediakan
nasi bungkus bagi tentara Indonesia. Dalam keterangan 28
November 2023 yang diterima National Geographic Indonesia,
Yayasan Lasem Heritage bersama Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan Kabupaten hendak mengajukan arsip-arsip tersebut
dalam kegiatan Memori Kolektif Bangsa (MKB) yang
diselenggarakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Keterangan: Museum Nyah Lasem (Pop, 2024)

Koleksi yang berada di museum ini cukup beragam, seperti kain


batik tulis khas lasem, foto-foto kuno, buku-buku kuno, peralatan
membuat batik, arsip-arsip, serta peralatan rumah tangga yang
digunakan di Lasem pada masa lalu. Koleksi ditampilkan rapi dan
dilengkapi keterangan pada setiap koleksinya, dan museum ini
tidak membatasi siapapun yang ingin menyumbangkan koleksi.
Koleksi unggulan yang dipamerkan di dalam museum berupa
foto-foto Nyonya yang pernah tinggal di Lasem serta arsip surat
perdagangan Batik Lasem. Kompleks museum Nyah Lasem terdiri
atas Rumah Kuno Tradisional Tionghoa dan bangunan samping
yang digunakan sebagai guesthouse, selain itu terdapat juga
bangunan di belakang yang akan digunakan sebagai community
center.

2. Rumah Oei Lasem

Keterangan: Rumah Oei Lasem (Pop, 2024 )

Rumah Oei Lasem terletak di Jalan Jatigoro, Karangturi, Lasem,


Jawa Tengah. Rumah itu berdiri sejak 1818 atau juga telah
berusia 200-an tahun. Konstruksi rumah ini masih asli. Kayu-
kayunya tak ada yang diubah. Lantainya terakota berlapis semen.
Bangunannya sederhana tapi terkesan megah khas Cina kuno
abad 17-18-an. Di dalam Rumah Oei terdapat koleksi foto-foto
keturunan keluarga Oei. Lemari kuno dan etalase kaca masa lalu
ikut mejeng. Di situlah dipajang kaset-kaset era 1950-an sampai
1990-an karya musikus Cina, Jawa, Amerika, Inggris, Australia,
dan Indonesia.

3. Batik Loyang Lasem

Keterangan: Batik Loyang Lasem (Pop, 2024 )

Batik Loyang Lasem terletak di Jl. Karangturi Gg. 4 No.13 A,


Mahbong, Karangturi, Kec. Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah. Rumah batik ini melayani jual kain, sarung, dan
selendang batik tulis lasem. Adapun pakaian jadi pria maupun
wanita juga tersedia di Batik Loyang Lasem.

4. Ponpes Al Hidayat Lasem


Keterangan: Ponpes Al Hidayat Lasem (Internet, 2024)

Pondok Pesantren Al - Hidayat didirikan oleh Almaghfurlah


Simbah KH. Ma'shoem Ahmad pada tahun 1916 Masehi di desa
Soditan Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Keberadaan
Pondok Pesantren Al-Hidayat terletak kurang lebih 370 m dari
pantai laut jawa.

KH. Ma'shoem Ahmad pada mulanya berguru (nyantri) di Pondok


Pesantren Jamsaren-Solo. Kemudian dilanjutkan di Pondok
Pesantren Bangkalan Madura di bawah asuhan KH. Cholil, selain
itu beliau juga berguru pada kiyai - kiyai besar lain. setelah
menikah dengan Nyai Hj. Nuriyyah beliau berdagang topi di
Jombang namun tidak berlangsung lama karena beliau
mempunyai tekad yang kuat untuk terus mengadakan dakwah
dan melawan penjajahan Belanda, sehingga pada tahun 1916 M
beliau mendirikan Pondok Pesantren Al-Hidayat dengan maksud
untuk meningkatkan kegiatan dakwah, belajar mengajar, ibadah
dan mengumpulkan massa untuk bersama-sama melawan
penjajahan.

Pesantren yang dirintisnya tersebut pada awal mulanya hanya


terdapat empat santri, kemudian pada masa - masa selanjutnya
banyak sekali santri - santri yang berdatangan, terutama mereka
yang mempunyai semangat, visi, misi dan keinginan yang sama
dengan beliau.

Sistem Pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Al-Hidayat dari


mulai berdiri dan semasa hidup KH. Ma'shoem dan KH. Ahmad
Syakir menganut pendidikan salafy, yaitu khusus mengkaji ilmu -
ilmu agama yang bersumber dari kitab kuning (klasik) baru pada
periode Nyai Hj. Azizah Ma'shoem dan KH. Zaenuddin Maftuchin
sistem pendidikan berubah memadukan salafi dan sekolah formal
yang kurikulumnya selain mengacu pada kitab kuning juga
menggunakan kurikulum Departemen Agama.

5. Situs Galangan Kapal Dasun

Galangan Kapal Dasun merupakan tempat yang berfungsi sebagai


galangan kapal sekaligus bengkel kapal. Situs Galangan Kapal
atau Dok Kapal Dasun dibagi menjadi 3 periode yaitu periode pra
kolonial, masa Kolonial Belanda dan masa Pendudukan Jepang.
Selain memiliki nilai sejarah yang besar dalam penyuplai alat
transportasi maritim tempo dulu, Situs Dok Kapal memiliki
sumber ilmu pengetahuan dan teknologi kuno dalam ilmu
perkapalan.
Keterangan: Situs Galangan Kapal Dasun (Angga Hermansah, 2024 )

Sungai Dasun Lasem menjadi salah satu titik jalur rempah di


nusantara yang mengakibatkan terjalinnya silang budaya yang
berlangsung selama berabad-abad. Kekuatan maritim nusantara
pada masa jayanya yakni zaman Sriwijaya dan Majapahit, saat itu
Lasem sudah sangat eksis menjadi salah satu penyumbang
infrastruktur maritim yakni keberadaan galangan kapal dengan
produknya yang melegenda adalah Jung Jawa. Keberadaan teluk
Rembang dan bahan baku kayu jati membuat Dasun-Lasem
menjadi lokasi yang sangat logis dan aman dalam pembuatan
kapal.

6. Situs Umpak Bea Cukai Pelabuhan Lasem

Situs Umpak Kantor Bea Cukai Pelabuhan Lasem dibangun saat


Belanda menguasai Lasem pada abad ke 18. Tujuannya sebagai
tangsi militer juga untuk kepentingan penguasaan ekonomi jalur
Sungai Lasem yang menjadi pelabuhan dan galangan kapal.
Keluar masuknya kapal di Sungai Dasun Lasem harus atas restu
tempat ini. Sungai Dasun Lasem menjadi salah satu titik jalur
rempah di nusantara yang mengakibatkan terjalinnya silang
budaya yang berlangsung selama berabad-abad. Kekuatan
maritim nusantara pada masa jayanya yakni zaman Sriwijaya dan
Majapahit, saat itu Lasem sudah sangat eksis menjadi salah satu
penyumbang infrastruktur maritim yakni keberadaan galangan
kapal dengan produknya yang melegenda adalah Jung Jawa.
Keberadaan teluk Rembang dan bahan baku kayu jati membuat
Dasun-Lasem menjadi lokasi yang sangat logis dan aman dalam
pembuatan kapal.

Keterangan: Situs Umpak Bea Cukai Dasun (Angga Hermansah, 2024 )

7. Tambak Dasun

Keberadaan Tambak Dasun sudah ada sejak jaman kolonial


bahkan jauh di zaman sebelumnya. Budidaya Bandeng lebih
dahulu ada daripada pembuatan garam setidaknya bisa dilihat
dalam foto tentara sekutu saat melakukan pengintaian di Lasem
dengan memotret Galangan Kapal Dasun pada tahun 1947 saat
terjadi agresi militer Belanda pertama. Dalam foto udara tersebut
terlihat jelas bahwa petak-petak ladang garam di tengah tambak
belum ada. Foto tambak Dasun pada saat itu masih polosan
tanpa terlihat petak ladang garam. Meskipun jika foto tersebut
diambil pada saat musim penghujan, petak ladang garam di tiap
tambak seharusnya masih bisa dilihat, karena tambak garam
biasanya tidak terlalu dalam dan cenderung dangkal petak ladang
garamnya, atau orang Dasun sering menyebutnya menyebutnya
layapan.

Garam dan bandeng bagi masyarakat Desa Dasun bukan hanya


dimaknai sebagai komoditas atau barang dagangan saja. Garam
dan bandeng adalah sebuah warisan kebudayaan yang selama
beratus tahun bisa menghidupi masyarakat Desa Dasun. Bukan
sekedar komoditas yang hanya dimaknai barang dagang dan
hasrat ekonomi saja, garam dan bandeng dasun adalah sebuah
identitas. Garam dan bandeng dasun merupakan entitas
kebudayaan Desa Dasun yang menghasilkan turunan
kebudayaan.

Keterangan: Situs Tambak Garam Dasun (Angga Hermansah, 2024 )

Bandeng dan Garam Dasun tidak bisa dipisahkan dari tambak


Dasun. Kondisi musim juga sangat berpengaruh terhadap hasil
tambak Dasun. Jika musim penghujan atau rendengan pemilik
tambak mulai menebar bibit bandeng atau nener ke dalam
tambak. Jika musim kemarau, tambak Dasun digunakan untuk
memproduksi garam.
Keterangan: Tradisi Ngirup di Tambak Bandeng Dasun (Angga
Hermansah, 2024)

8. Pemberdayaan Komunitas Desa Dasun

Pemerintah Desa, dalam posisi ini sebagai insider yang memiliki


kedekatan personal dengan masyarakat. Melakukan pendekatan
awal dengan masyarakat melalui Komunitas Pusaka Dasun
dengan membuat Pemetaan sederhana tentang potensi desa
yang dimiliki. Selanjutnya mulai mengaktivasi warga yang dimulai
dari kerabat atau teman terdekat untuk bergerak berkegiatan.
Dialog-dialog untuk memproduksi pengetahuan mulai
diselenggarakan di berbagai kalangan untuk menggali
pengetahuan dan membangun model pemajuan desa, yang
selanjutnya akan dikembangkan menjadi program pemberdayaan
sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat desa.

Desa dasun memiliki beberapa komunitas penggerak


pemberdayaan, yang sekaligus juga menjadi komunitas
penggerak desa pemajuan kebudayaan. Beberapa komunitas
lokal tersebut diantaranya; Komunitas Pusaka Dasun, Pokdarwis
Pesona Bahari, Karang Taruna Budhi Luhur, Komunitas Petani
Garam Dasun, dan Komunitas Emak-emak Kuliner.

- Komunitas Pusaka Dasun

Keterangan: Komunitas Pusaka Dasun (DHS, 2016)

Komunitas Pusaka Dasun merupakan komunitas pelestari yang


beranggotakan anak-anak muda Desa Dasun. Komunitas ini
dikukuhkan pada 30 september 2016 oleh Sujarwo selaku Kepala
Desa Dasun. Komunitas ini berperan dalam proses pengkajian
dan pengembangan objek kebudayaan desa.
- Pokdarwis Pesona Bahari

Keterangan: Pokdarwis Pesona Bahari (DHS, 2016)

Pokdarwis "Pesona Bahari" Desa Dasun merupakan kelompok


Sadar Wisata yang didirikan pada tahun 2016 di bawah
kepemimpinan Joko Supeno. Dengan anggota sebanyak 20
orang, pokdarwis ini bertujuan untuk mengembangkan sektor
pariwisata di Desa Dasun melalui perencanaan dan pelaksanaan
berbagai program dan kegiatan yang mendukung pengembangan
potensi wisata di daerah tersebut. Ketua Pokdarwis "Pesona
Bahari" Joko Supeno, memimpin kelompok ini dengan semangat
dan visi untuk menjadikan Desa Dasun sebagai destinasi wisata
yang menarik dan berdaya saing. Salah satu fokus utama
pokdarwis adalah melestarikan dan mengembangkan kekayaan
kuliner lokal Desa Dasun. Di antara inisiatifnya adalah pelestarian
dan promosi hidangan tradisional seperti urap latoh, berbagai
olahan bandeng, dan kreasi-kreasi kuliner khas desa.

- Karang Taruna Budhi Luhur

Keterangan: Tradisi bersih sungai (DHS, 2024 )

Karang Taruna “Budhi Luhur” Desa Dasun telah memainkan


peran yang signifikan dalam pelestarian permainan tradisional
anak-anak sejak awal pembentukannya. Sejak awal, mereka telah
berkomitmen untuk mempertahankan warisan budaya yang kaya
dan memberikan anak-anak pengalaman bermain permainan
tradisional yang kini mulai tergeser oleh tren modern.Selain itu
kegiatan yang sering dilakukan oleh Karang Taruna Desa Dasun
bersama pemuda dan pemerintah Desa Dasun adalah
membersihkan sampah yang berada di aliran Sungai Lasem, hal
ini dilakukan karena pemuda Desa Dasun menyadari bahwa
banyaknya sejarah yang berada di Sungai Lasem sehingga
pembersihan ini dilakukan agar ketika peneliti ataupun wisatawan
yang hadir di daerah aliran Sungai Lasem termasuk Desa Dasun
merasa nyaman saat berkunjung.
- Komunitas Petani Garam Dasun

Kelompok Petani Garam Desa Dasun telah menjadi kekuatan


yang tak terpisahkan dari kehidupan dan budaya lokal Desa
Dasun. Kelompok ini memiliki tujuan utama untuk
mengkoordinasikan para petani garam di Desa Dasun. Aktivitas
petani garam bukan hanya menjadi mata pencaharian, tetapi juga
merupakan bagian dari kebudayaan lokal. Pembuatan garam dan
penggunaan alat-alat tradisional masih tetap lestari di Desa
Dasun, menciptakan ikatan kuat antara petani garam dan
kearifan lokal desa.
- Komunitas Kuliner Emak-emak

Emak-emak kuliner Dasun, sekelompok perempuan tangguh dari


Desa Dasun, telah menjadi sosok sentral dalam kegiatan Festival
Bandeng Mrico yang diadakan oleh Daya Warga, sebuah inisiatif
dari kader PKK Desa Dasun. Dalam festival ini, emak-emak
kuliner Dasun menampilkan keahlian kuliner mereka dengan
memasak masakan lokal khas Desa Dasun, yang menjadi daya
tarik utama bagi pengunjung festival. Koordinator dari kelompok
emak-emak kuliner ini adalah Ibu Suparmi dan Ibu Harnanik, dua
tokoh yang memiliki peran kunci dalam memastikan kelancaran
dan kesuksesan kegiatan tersebut. Sejak awal persiapan hingga
penyajian akhir, kader PKK Desa Dasun yang dikenal dengan
julukan "emak-emak kuliner Dasun" ini telah bekerja keras untuk
menyajikan hidangan lezat dan autentik kepada pengunjung.
Tidak hanya terlibat dalam Festival Bandeng Mrico, emak-emak
kuliner Dasun juga turut ambil bagian dalam acara Learning Tour
SMA, Gemar Makan Ikan dan Grebeg Tumpeng Pesisiran.
BAB III
METODE STUDI LAPANGAN LASEM

A. Pendekatan Penelitian

Studi Lapangan Lasem ini menggunakan pendekatan etnografi.


Etnografi, dalam pengertian umum adalah tulisan, diskripsi,
penggambaran, tentang sukubangsa tertentu. Deskripsi tersebut
berisi tentang berbagai hal menyangkut kehidupan manusia, baik
aspek fisik (ciri-ciri biologis) maupun non fisik misalnya nilai,
adat istiadat, dan cara hidup. Etnografi konvensional umumnya
berupa deskripsi tertulis. Kalaupun disertai dengan sajian visual
umumnya berupa ilustrasi tentang sesuatu yang bersifat fisik.

Etnografi Sebagai Kerja lapangan:


● Perilaku masyarakat dipelajari dalam konteks sehari-hari
● Data dikumpulkan dengan berbagai teknik, terutama
melalui observasi dan percakapan.
● Pengumpulan data bersifat fleksibel dan tidak terstruktur
untuk menghindari pengaturan yang telah ditetapkan
sebelumnya yang memaksakan kategori pada apa yang
dikatakan dan dilakukan orang.
● Fokusnya biasanya pada satu latar atau kelompok dan
berskala kecil.
● Analisis data melibatkan interpretasi makna dari tindakan
manusia yang digambarkan dan dijelaskan
(Atkinson dan Hammersley 1998: 110-11, dalam Gunawan,
2024)

B. Waktu Penelitian
Studi Lapangan Lasem ini dilakukan selama tiga bulan. Dari
durasi waktu tersebut dimulai dari kegiatan pra riset, riset, dan
pasca riset. Untuk detailnya dapat dilihat pada bagian Tahapan
Riset. Adapun waktu efektif studi lapangan Lasem dilakukan
selama dua hari, tepatnya pada tanggal 23 s.d 24 Februari 2024.
Proses penelitian tetap berlangsung hingga menghasilkan produk
laporan penelitian dalam bentuk artikel penelitian yang
diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah MGMP Sosiologi Jawa Tengah.

C. Lokasi Penelitian

Studi Lapangan Lasem ini dilakukan di kawasan Lasem tepatnya


di desa Karangturi dan Desa Dasun. Adapun lokasi penelitian
pada studi lapangan Lasem diantaranya: Museum Nyah Lasem,
Batik Loyang, Rumah Oei, Situs Galangan Kapal Dasun, Situs
Umpak Dasun, dan Situs Tambak Dasun.

D. Fokus/ Subjek Penelitian

Berdasarkan hasil kesepakatan bersama saat pembekalan materi


studi lapangan Lasem, berikut ini merupakan fokus penelitian
yang hendak dikaji;
● Kearifan lokal masyarakat lasem
● Interaksi sosial masyarakat lasem
● Pemberdayaan komunitas di desa dasun
● Gerakan komunitas di Lasem dan perubahan sosialnya

Untuk mendukung fokus penelitian tersebut, studi lapanan


Lasem ini juga melibatkan beberapa komunitas di Lasem dan
Dasun diantaranya;
● Yayasan Lasem Heritage
● Discover Lasem
● Komunitas Pusaka Dasun
● Komunitas Emak-emak Kuliner Dasun
● Komunitas Petani Garam

Diantaranya lokasi penelitian dan fokus penelitian inilah, terdapat


subjek penelitian. Adapun subjek penelitian dalam studi
lapangan Lasem kali ini adalah sebagai berikut;
● Pegiat Museum Nyah Lasem
● Pemilik Batik Loyang dan pembatiknya
● Pemilik Rumah Oei
● Pemilik Situs Galangan Kapal Dasun
● Pemilik Situs Umpak Dasun
● Pemilik Situs Tambak Dasun
● Pengurus Yayasan Lasem Heritage
● Guide Discover Lasem
● Anggota Komunitas Pusaka Dasun
● Emak-emak Desa Dasun
● Petani Garam Dasun
● Kepala Desa Dasun
● Perangkat Desa Dasun
● Guide Wisata Bahari Dasun
● Pengelola Warung Apung Dasun

E. Tahapan Studi Lapangan


1. Tahap Pra Riset
Tahap Pra Riset yaitu tahap persiapan untuk melakukan riset.
Sebelum melakukan studi lapangan, para peserta
mendapatkan bekal penelitian diantaranya;
● Punya pertanyaan.
● Memungkinkan untuk diteliti.
● Menentukan cara mendapatkan data.
● Mempersiapkan kelengkapan perangkat pencarian data.
● Seperangkat pedoman konseptual (dalam pikiran).

2. Tahap Riset
Tahap selanjutnya adalah tahap riset. Tahap memuat
kegiatan pengumpulan data. Pada saat pengumpulan data,
para peserta kegiatan ini diharapkan telah menjalin kerja
sama dengan sekelompok orang dalam jangka waktu tertentu
dalam latar alamiah mereka. Selain menjalin kerjasama,
peserta dalam studi lasem ini juga diharapkan telah
menentukan informan. Adapun batasan dalam menentukan
informan adalah sebagai berikut;
● Menyeleksi siapa yang kita tolak karena semua orang itu
punya informasi.
● Memilih siapa yang akan diteliti. Informan yang dianggap
dapat membantu memahami kehidupan suatu komunitas
yang diteliti.

Sumber: Gunawan, 2024

3. Tahap Pasca Riset

Tahap selanjutnya adalah pasca riset. Pada tahap ini peserta


melakukan kegiatan analisis data, prosedur, dan outcome.
Sumber: Gunawan, 2024

F. Pedoman Pengamatan & Pedoman Wawancara

Untuk membantu peserta dalam melakukan studi lapangan


Lasem, berikut ini merupakan gambaran pedoman pengamatan
dan wawancaranya. Pada bagian ini para peserta studi lapangan
Lasem dapat mengembangkan sendiri secara detail dengan cara
menurunkan pertanyaan ke jenjang yang lebih dalam (probing).

1. Pedoman Pertanyaan dan Wawancara Lokasi Penelitian


Lasem
● Ada berapa museum di lasem, apa saja?
● Apa bedanya museum nyah lasem dengan museum
lainnya?
● Tahun berapa didirikan museum nyah lasem?
● Apa yang menjadi motif pendirian museum nyah lasem?
● Siapa saja pengurus museum nyah lasem?
● Apa saja koleksi museum nyah lasem?
● Siapa saja yang pernah mengunjungi museum nyah
lasem?
● Apa kekurangan dari museum nyah lasem?
● Siapa yang memiliki museum nyah lasem?
● Apakah ada penerus kepemilikan museum nyah lasem?
● Mengapa namanya rumah oei?
● Apa saja yang ditawarkan saat berkunjung di rumah oei?
● Bagaimana sejarah pendirian rumah oei?
● Mengapa rumah oei bisa lestari sampai sekarang?
● Apa saja tantangan untuk melestarikan rumah oei?
● Apa langgam arsitektur rumah oei?
● Mengapa rumah oei banyak dikunjungi?
● Siapa saja yang pernah mengunjungi rumah oei?
● Apa pengaruh rumah oei bagi interaksi sosial di lasem?
● Bagaimana suka duka melestarikan rumah oei?
● Siapa saja yang tidak boleh masuk ke rumah oei?
● Bagaimana sejarah ponpes alhidayat?
● Siapa yang mendirikan ponpes alhidayat?
● Apa pengaruh ponpes alhidayat terhadap interaksi sosial
di lasem?
● Apa saja kontribusi ponpes alhidayat bagi kehidupan
masyarakat di lasem?
● Apa saja nilai nilai yang diajarkan di ponpes al hidayat?
● Mengapa nilai nilai itu diajarkan?
● Siapa saja yang pernah mondok di ponpes alhidayat?
● Apa hubungan ponpes alhidayat dengan interaksi antar
etnis di lasem?
● Apakah pernah ada konflik antar ponpes di lasem?
● Ada berapa ponpes selain alhidayat di lasem?
● Mengapa lasem juga disebut sebagai kota santri?
● Bagaimana santri lasem berinteraksi dengan masyarakat
lasem?
● Apakah penah ada kunjungan dari komunitas thionghoa
lasem di ponpes alhidayat?
● Apakah ponpes alhidayat pernah mengunjungi komunitas
tionghoa di lasem?
● Apakah ponpes alhidayat ikut membantu prosesi
keagamaan atau perayaan komunitas tionghoa di lasem?
● bagaimana kondisi santri ponpes alhidayat sekarang?
● Apa yang disebut batik loyang?
● Siapa pemilik batik loyang?
● Dimana diproduksinya batik loyang?
● Apa ciri khas batik loyang?
● Mengapa batik loyang didirikan?
● Bagaimana sejarah batik loyang?
● Apakah ada hubungan batik loyang dengan lasem kota
pusaka?
● Apakah batik loyang punya kompetitor?
● Berapa saja karyawan di batik loyang?
● Siapa saja karyawan di batik loyang?
● Apa hubungan batik loyang terhadap interaksi sosial di
lasem?
● Bagaimana strategi batik loyang terhadap kunjungan
wisatawan?
● Apa tantangan batik loyang kendepan?
● Apa pendapat pemilik batik loyang terhadap printing motif
batik?
● DLL

2. Pedoman Pertanyaan dan Wawancara Lokasi Penelitian


Dasun

● Bagaimana Sejarah Galangan Kapal di Dasun?


● Apa yang melatarbelakangi pembuatan kapal jaman
dahulu berlokasi di Dasun Lasem?
● Mengapa Lasem begitu penting dalam perdagangan
tempo dulu?
● Bagaimana peran sungai lasem dalam interaksi sosial
budaya ?
● Apa hubungannya antara galangan kapal dasun dengan
proses interaksi budaya di Lasem?
● Nilai penting apa yang terkandung di dalam situs
galangan kapal dasun?
● Mengapa dulu kantor bea cukai pelabuhan lasem
ditempatkan di Desa Dasun?
● Bagaimana sejarah perkembangan pelabuhan lasem?
● Apakah pelabuhan lasem mempengaruhi interaksi sosial
budaya di lasem?
● Bagaimana sejarah tambak di Dasun?
● Mengapa tambak dasun masih eksis sampai sekarang?
● Apa saja yang dihasilkan dari tambak dasun?
● Apa peran tambak Dasun bagi kondisi sosial budaya
masyarakat Dasun?
● Bagaimana agar tambak Dasun agar terus lestari?
● Apa istimewanya bandeng Dasun?
● Apa istimewanya garam Dasun?
● Garam dan Bandeng lebih dahulu mana diproduksi di
Desa Dasun?
● Bagaimana cara budidaya ikan bandeng menurut warga
dasun?
● Bagaimana cara produksi garam menurut warga dasun?
● Apa yang mempengaruhi produksi bandeng di tambak
dasun?
● Apakah bandeng dasun menggunakan pakan ?
● Bagus mana produksi bandeng tanpa pakan dan dengan
pakan?
● Dimasak apa saja olahan bandeng dasun?
● Apakah ritual tradisi di dasun menggunakan bandeng?
● Apa saja yang mempengaruhi pembuatan garam dasun?
● Berapa tambak garam di dasun?
● Berapa tambak bandeng di Dasun?
● Apakah ada anak dasun yang bercita cita menjadi
petambak dasun?
● Apa tantangan dan hambatan budiaya ikan bandeng?
● Apa tantangan dan hambatan memproduksi garam di
tambak dasun?
● Apa saja prosesi atau tradisi di tambak dasun?
● Siapa saja yang ikut prosesi tradisi di tambak dasun?
● Bagaimana respon warga lasem soal bandeng dasun?
● Bagaimana respon warga lasem soal garam dasun?
● DLL

BAB IV
PESERTA KEGIATAN

Peserta kegiatan Studi Lapangan Lasem ini adalah para Guru


Sosiologi se Jawa Tengah yang memiliki latar belakang kecintaan
dalam melakukan penelitian sosial. Berikut ini merupakan sekilas
peserta kegiatan sebagai instrumen saling mengenal satu sama yang
lain.

No. Foto Deskripsi

1 Adi Abasaki, S.Pd


Pidodo Kulon RT 05 RW 01
Patebon Kendal
SMA Negeri 1 Kendal
Kegiatan bisa berjalan lancar,
panitia bisa menyediakan
akses transportasi sehingga
explore untuk studi lapangan
bisa berjalan dengan lancar.
Dalam pelaksanaan study
lapangan semoga bisa
fleksibel.
No. Foto Deskripsi

2 ALFARIANI RAHMAWATY,
S.Pd.
JL. Sultan Agung No. 60A RT
03 RW 05 Kelurahan Brebes
Kec. Brebes Kab. Brebes
SMA NEGERI 1 JATIBARANG
BREBES
DAPAT BERJALAN DENGAN
BAIK DAN LANCAR. Semoga
kegiatan study lapangan dan
diskusi tentang berbagi materi
dan perangkat modul ajar
tetap dilaksanakan oleh MGMP
Provinsi untuk membantu
kelancaran pembelajaran guru
sosiologi Provinsi Jawa
Tengah
3 Aminudin, S.Pd.I
Jl. Raya Barat Banjaranyar no.
23 Balapulang Tegal
SMA Al Muawanah Balapulang

Bisa mengimplementasi dlm


kehidupan. Tingkatkan dan
lanjutkan
No. Foto Deskripsi
4 Asterika Dwiana, S.Pd
Sraten RT.03 RW.13
Pucangan Kartasura,
Sukoharjo, Jawa Tengah
MAN 1 Surakarta
Mendapatkan ilmu baru
tentang penelitian sosial yang
berkaitan dengan
pemberdayaan masyarakat
5 Cettra Shandilia Latunusa
Ambawani, S.Pd.
Bukit Permai Regency Blok B
11, Mojosongo, Surakarta
SMA Negeri 6 Surakarta
Kegiatan yang terjadwal
sehingga dapat digunakan
untuk bukti kinerja guru.
Selalu semangat apapun
rintangannya
No. Foto Deskripsi
6 DRA. Hj. Kirkis Retno
Wulandari,M.M
Jln Rumpun Diponegoro gang
VIII/154 Banyumanik
Semarang
SMA Kesatrian1 Semarang
Dapat meningkatkan
kemampuan siswa dlm
mempelajari materi ttg
pemberdayaan komunitas
berbasis kearifan lokal
masyarakat di desa Dasun.
Utk kegiatan mgmp Sosiologi
perlu ditingkatkan

7 Eka Fitriyani, S.Pd.


Pakujati 03/05, Paguyangan,
Brebes, Jawa Tengah
SMA Negeri 1 Bantarkawung

Dapat berjalan baik dan


lancar. Semoga kegiatan
study lapangan dan diskusi
tentang berbagi materi dan
perangkat modul ajar tetap
dilaksanakan oleh MGMP
untuk membantu kelancaran
pembelajaran sosiologi
No. Foto Deskripsi

Provinsi Jateng
8 ENDAH SEPTIANI, S. Pd., M.
Pd.
Perumahan Pondok Modern
Selamat No. 5 Kendal
SMAN 1 Gringsing
Kegiatan memberikan
manfaat luas. Semangat
dalam mengajak kebaikan
9 Erinda Larasati, S.Pd
Kebalen 005/001, Kutoharjo,
Kecamatan Rembang,
Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah
SMA Negeri 1 Rembang
Semoga kegiatan berjalan
dengan lancar, mendapatkan
banyak ilmu, pengalaman,
dan menambah banyak
lingkup pertemanan.
Sudah cukup baik, dan
semoga lebih banyak
partisipasi dari sekolah-
sekolah lainnya untuk
meramaikan acara MGMP
Sosiologi Provinsi.
No. Foto Deskripsi

ESTER RENI SAWITRI,S.Pd

PERUM DEPKES A7/ 2


MAGELANG
SMA NEGERI 1 GRABAG
Lancar dan sukses. Acara
dilaksanakan sesuai rundown
yang sudah dibuat

10 Fendy Dwi Hardiyanto, S.Pd

Wirosari, Patean, Kendal


SMA N 1 KENDAL
1. Ketemu teman-teman guru
sosiologi Jawa Tengah
2. Mempelajari kehidupan
masyarakat Lasem dan Dasun
dr perspektif sosiologi
3. Menghasilkan tulisan
tentang kehidupan
masyarakat Lasem/Dasun.
Waktu kegiatan ditambah lagi
jadi 2 hari
No. Foto Deskripsi

11 Ibrahim Yazdi, S.Pd.,M.Si


Perum Bumi Elok Sejahtera
Blok A26 Pengabean Kec.
Dukuhturi Kab. Tegal Jawa
Tengah
SMA Negeri 1 Kramat
Semoga menambah
pengetahuan dan memperluas
fungsi kita selaku pendidik
khususnya Guru Sosiologi

12 Ika Rostika Damayanti, S.IP

Perum. Griya adi karya, Jln.


Anggrek G113, Gandasuli-
Brebes
SMA N 3 Brebes
Dapat berjalan dengan baik
dan lancar. Semoga kegiatan
studi lapangan dan diskusi
tentang berbagi materi dan
perangkat modul ajar tetap
dilaksanakan oleh MGMP
Provinsi untuk membantu
kelancaran pembelajaran guru
No. Foto Deskripsi

sosiologi provinsi jawa tengah

13 JOHANES BAMBANG
NUGROHO, S.Sos
Perum. Ngasem baru RT 01
RW 11 Ngasem colomadu
Karanganyar
SMA Negeri 1 Kemusu Boyolali
Mendapatkan ilmu
pengetahuan dan pengalaman
Lanjutkan

14 LYLY SURYANTO, S.Sos


Kedunggudel RT 01 RW 01
Kenep Sukoharjo
SMA NEGERI 1 SUKOHARJO

tambah pengalaman
ada subsidi kegiatan
No. Foto Deskripsi

15 M. Ghufroni, S.Pd.
Alamat sesuai KTP: Janggalan
RT 07 RW 02 Kec. Kota Kudus
Kab. Kudus 59316
Alamat domisili : Kompleks
SMA Taruna Nusantara No.
P34 Jl. Raya Purworejo KM 5,
Mertoyudan, Magelang,
56172, Jawa Tengah
SMA Taruna Nusantara
Magelang
Lancar, sehat, bahagia
semua, pulang bawa ilmu dan
pengalaman.
Para suhu sudah sangat
keren 🙏

16 Malik Ridwan Fauzi, S. Pd


Perum. Purwokerto Asri. Desa
Purwokerto, Kec. Patebon,
Kendal
SMA Negeri 1 Kendal
Sesuai jadwal dan efektif.
Perlu di adakan berikutnya
No. Foto Deskripsi

17 MARIA SRI RAHAYU, M.Si


DESA MRANGGEN KEC.
SRUMBUNG KAB. MAGELANG

SMA NEGERI 1 NGLUWAR


MAGELANG
MAMPU MEMAHAMI DAN
MENGHARGAI BUDAYA
MASYARAKAT YANG ADA DI
SETIAP DAERAH. SEMOGA
KEGIATAN INI BISA
BERLANJUT.

18 Martyas Yustiani, S.Pd


Penusupan RT 002/004
Kecamatan Pangkah
Kabupaten Tegal
SMAN 1 Slawi
Berjalan lancar dan
menambah wawasan
Semoga dapat
dirutinkan kegiatan study
lapangan
No. Foto Deskripsi

19 MASFIYAH, S. Sos.
Margasari SMAN 1
Margasari
Mendapatkan pencerahan
kearifan lokal dan
pemberdayaannya. Barangkali
bisa di TL mgmp kabupaten
diadakan juga studi lapangan
kearifan lokal

20 Muflikh Busthomy, S.Pd


Tegal
SMAN 1 Kramat
Lancar
No. Foto Deskripsi

21 NAILINA FARAH, S.Pd.


Desa Talok RT.09/02
Kecamatan Pangkah
Kabupaten Tegal, 52471
SMA Negeri 1 Pangkah
Kegiatan berjalan lancar dan
maksimal. diusahakan tepat
waktu

22 Nelly Yunita Utami,S.Pd


Ujungrusi RT 3/ RW 1
Adiwerna – Tegal
SMA N I Warureja
Menambah pengetahuan

23 RETNO PURWANTI
Desa Cidora RT 02 RW 01
Kecamatan Lumbir Kabupaten
Banyumas
SMA N 1 Jeruklegi
Semoga kegiatan ini dapat
menambah wawasan dan
pengetahuan serta mengenal
kebudayaan masyarakat
No. Foto Deskripsi

Lasem secara langsung.


Semoga acara dpt berjalan
lncar dan sukses spt yg
diharapkan.

24 Rijalul Kowam Bilhakiki, S.Pd

Babakan, Rt06 Rw04,


Cibeunying, Majenang, Kab.
Cilacap
SMA NEGERI 1 SALEM
Bisa menjada bahan contoh
nyata untuk peserta didik
terkait pemberdayaan
komunitas. Harapan di
lokasi bisa saling membaur
tanpa ada pandangan paling
senior atau paling pintar.

25 Siti Mifthikhatul Jannah, S. Pd.


RT 02/ RW 05 Dusun Bakalan,
Desa Wonokerso, Kecamatan
Tembarak, Kabupaten
Temanggung
SMA Negeri 1 Temanggung

Kegiatan berjalan dengan


lancar sesuai dengan rencana
No. Foto Deskripsi

kalau misalnya peserta


diwajibkan untuk membuat
tulisan mengenai acara
kunjungan, mohon
pengumpulannya tidak pada
hari pelaksanaan, mungkin
diberi waktu tambahan karena
padatnya acara dan
keterbatasan waktu. Terima
kasih. semoga panitia, peserta
dan pihak lain yang
membantu selalu sehat dan
acaranya berjalan dengan
lancar dan menyenangkan.

26 Sri Mulyati, S.Pd


Jln. Cempaka V no 01
RT03/RW 02 Desa Dukuhjati
Kidul Pangkah Tegal
SMA Negeri 1 Pangkah
Menambah wawasan dan
pengalaman. Sering sering
diadakan kegiatan seperti ini
untuk masukan belum bisa
karena belum terlaksana.
No. Foto Deskripsi

27 SRI SUNARTI, S.Pd


DESA KABONGAN KIDUL RT
01 RW 04 KEC. REMBANG
KAB. REMBANG SMA
NEGERI 1 REMBANG
TAMBAH ILMU
TENTANG RISET,
MENYENANGKAN DAN
MENARIK, SERTA
BERMANFAAT KE DEPANNYA
PERLU DIADAKAN KEGIATAN-
KEGIATAN YANG
BERMANFAAT BAGI
PENGEMBANGAN DIRI GURU

28 Sri Untari, S.Pd


Dukuh Tarub Desa Subah Kec.
Subah Kab. Batang
SMA Negeri 1 Subah
Mendapatkan Realita Sosial
secara langsung bagi
masyarakat yang telah
mendapatkan Program
Pemberdayaan Mohon
pelaksanaan. Studi lapangan
kami mendapatkan tabloid
atau poster
No. Foto Deskripsi

29 Twenty Ages Twijayanti


Desa BANJARANYAR RT 01/04
KEC.BALAPULANG KAB.TEGAL
SMA NEGERI 1 BALAPULANG

Belajar sambil jalan jalan yang


seru dan menyenangkan
Ada kegiatan lain yang
serupa.

30 Widhi Wijayandaru, S.Pd


Jl. Cucut Rt.01 Rw.01Kalisapu
Slawi Kabupaten Tegal
SMA Negeri 3 Slawi
Berjalan lancar belajar
bersama - sama
No. Foto Deskripsi

31 WIDI HIDAYATI, S.Sos.


GEMURUH SIREOK RT 001
RW 001, KEC. BAWANG, KAB.
BANJARNEGARA
SMAN 1 Bawang
Paham tentang pembelajaran
berbasis observasi. Waktunya
kurang.

32 Widya Pusparingga, S.Pd.


Jalan Raya Baturetno RT 002
RW 002, Watuagung
Baturetno Wonogiri
SMA Negeri 1 Baturetno
Saya berharap bisa berbelanja
pengetahuan dan merefresh
ilmu. Dari beberapa aktivitas
nampak banyak hal yang
menyenangkan yg bisa digali.
Semoga saya bisa membawa
oleh2 eksperience yang
berbeda ke rekan sejawat dan
anak murid saya nanti. Saran
dan masukan semoga ada
buku panduan, jepretan
momen ataupun video
dokumenter sederhana yang
bisa dibagikan untuk dijadikan
No. Foto Deskripsi

memory.

33 YUNI PRAPTININGSIH,S.Sos

Jl.Kyai Rais, Desa Pejagan RT


03 RW 04, Kecamatan
Tanjung Kabupaten Brebes
52254
SMA N 1 TANJUNG
Bisa Mengikuti Kegiatan
dengan Baik Tanpa halangan,
nyambung silaturahmi pulang
bawa ilmu dan oleh2 khas
Lasem. Para peserta kegiatan
di bekali Buku Panduan untuk
penunjang penelitian dan kalo
bisa jangan buku digital tapi
berbentuk printout.

34 Imanawati, S.Pd.
Banyudono, Boyolali, Jateng

SMA Negeri 1 Klego


Dengan ikut Kegiatan ini
dapat menambah
pengalaman, wawasan dan
ilmu Smoga kedepan ada
kegiatan2 positif seperti ini
No. Foto Deskripsi

35 KUSMA SETYANINGRUM,
S.Pd, Gr
JALAN KEMBANG NUSA NO. 5,
CILACAP
SMA NEGERI 1 CILACAP
Semoga kegiatan ini
membawa saya untuk
mengeksplorasi pengetahuan
baru terkait kearifan lokal
serta pemberdayaan
komunitas di Lasem. Belajar
tentang metode-metode
penggalian potensi lokal yang
sudah pasti berbeda dengan
daerah lain, agar
pengetahuan tersebut bisa
saya teruskan pada anak
didik. Gencarkan promosi
kebudayaan Lasem secara
masif di media sosial, agar
Lasem segera menjadi
destinasi belajar dan wisata
nomor satu di Indonesia.
No. Foto Deskripsi

36 Yuniyatul Fitriyani, S. Sos, M.


Pd
Perum Citra Garden D 11
Mudal Temanggung Jawa
Tengah
SMA Negeri 2 Temanggung

Dapat melakukan research


tentang pemberdayaan
masyarakat hingga membuat
laporannya. Ada tindak lanjut
ke publikasi laporan hasil
research.

37 Erinda Larasati, S.Pd


Kebalen 005/001, Kutoharjo,
Kecamatan Rembang,
Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah
SMA Negeri 1 Rembang
Semoga kegiatan akan
berjalan dengan lancar,
menambah ilmu pengetahuan,
menambah relasi dan
menambah keberkahan bagi
seluruh peserta. Sudah
cukup baik dan semoga
kegiatan selanjutnya dapat
No. Foto Deskripsi

diikuti oleh banyak sekolah di


penjuru Jawa Tengah.

38 Eny Sulistyowati, S. Sos.


Wonorejo Lor RT 03/06
Tuban, Gondangrejo,
Karanganyar MAN 1 Surakarta

Menambah wawasan literasi


tentang realitas perubahan
sosial dalam masyarakat. Ada
kelanjutan dari penelitian ini
yang berupa penelitian
lanjutan atau pemberdayaan
komunitas lokal.

39 Rita Indawatik, S.Sos.,M.Si.


Bangun Asri RT 16
Plumbungan, Karangmalang,
Sragen 57222
SMAN 2 SRAGEN
Sukses dan memberikan
manfaat pada peserta dalam
meningkatkan keilmuan
tentang kajian masyarakat
Okeee saja
No. Foto Deskripsi

BAB V
PENUTUP

Buku Pedoman Studi Lapangan Lasem ini digunakan untuk pintu masuk
dalam melakukan penelitian sosiologi di Lasem. Semoga buku pedoman
ini dapat membantu peserta dalam kegiatan Studi Lapangan Lasem.
Penyelenggara Studi Lapangan Lasem mengucapkan terimakasih
kepada Pemerintah Desa Dasun, Yayasan Lasem Heritage, Dicover
Lasem, Guide Lasem, Guide Dasun, dan Anggota Grup WA Tim Lasem,
yang telah mensupport dalam penyusunan Buku Pedoman Studi
Lapangan Lasem ini. Kepada para peserta Studi Lapangan Lasem, kami
ucapkan selamat mengikuti kegiatan Studi Lapangan Lasem. Semoga
Sukses Selalu.
DAFTAR PUSTAKA

Afkar Aristoteles Mukhaer. Menjadikan Arsip Museum Nyah Lasem


Sebagai Memori Kolektif Bangsa. Dalam
https://nationalgeographic.grid.id/read/133957465/menjadikan-
arsip-museum-nyah-lasem-sebagai-memori-kolektif-bangsa?
page=all
Angga Hermansah. 2021. Kemajuan Kebudayaan Desa Dasun.
Bantul : Lintas Nalar.
Anonim. Nyah Lasem | Museum, Guest House & Community Center.
Dalam https://museum.co.id/directory-museum/listing/nyah-
lasem-museum-guest-house-community-center/
Anonim. Loyang Batik Tulis Lasem.
https://maps.app.goo.gl/VvwD2WeYEYY6NuXp9.
Anonim. Pesantren Al Hidayat Lasem. Dalam
https://www.laduni.id/post/read/68579/pesantren-al-hidayat-
lasem.html
Endah Septiani, Resume Peserta Webinar Praktik Pembelajaran
Sosiologi. Dalam
https://sosiologismanja.blogspot.com/2024/02/resume-peserta-
webinar-praktik.html
Exsan Ali Setyonugroho. 2020. Dasun: Jejak Langkah dan Visi.
Kemajuannya. Bantul : Lintas Nalar.
Francisca Christy Rosana. Rumah Oei, Bangunan Cina Kuno
Berusia 200 Tahun di Lasem. Dalam
https://travel.tempo.co/read/1112025/rumah-oei-bangunan-cina-
kuno-berusia-200-tahun-di-lasem
Gunawan. 2024. Metode Penelitian Etnografi. Dalam Webinar MGMP
Sosiologi Jawa Tengah. Studi Lapangan Lasem. Semarang, 07
Februari 2024.
Suhadi. 2024. Praktik Pembelajaran Sosiologi & Gambaran Studi
Lapangan di Lasem. Dalam Webinar MGMP Sosiologi Jawa
Tengah. Studi Lapangan Lasem. Semarang, 07 Februari 2024.
Lampiran Ijin Kegiatan
Lampiran Pembagian Kelompok Studi Lapangan Lasem
Lampiran Room List
STUDI LAPANGAN LASEM
23 s.d 24 Februari 2024

Anda mungkin juga menyukai