Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENGUNAAN BUKU TANPA KATA SEBAGAI BAHAN AJAR GUNA


MENINGKATKAN MINAT ANAK SEKOLAH MINGGU
(STUDI KASUS : ANAK SEKOLAH MINGGU GKII FILIPI TANJUNG
BERINGIN)

Oleh:

NAMA NIDN/NIM
Dr. Yuli Kristyowati, M.Th 2300307703
Sabda Budiman, S.Th 1901269
Roland Holy Saputra 1901269

STT IMMANUEL SINTANG


SINTANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : PENGUNAAN BUKU TANPA KATA SEBAGAI


BAHAN AJAR GUNA MENINGKATKAN MINAT ANAK SEKOLAH MINGGU
2. Bidang Kegiatan : Pengabdian Kepada Masyarakat
3. Bidang Ilmu : Humaniora/Filsafat
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Sabda Budiman, S.Th
b. NIDN/NIM : 2300307703
c. Jurusan : Teologi
d. Alamat Rumah :
e. No.Tel/HP :
f. Alamat e-mail : Sabda@gmail.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
6. Nama Anggota : Roland Holy Saputra
NIM : 1901269
7. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap & Gelar : Dr. Ir. Tati Budiarti, MS
b. NIP : 19610720.198403.2002
c. Alamat Rumah :
d. No.Tel/HP :
8. Biaya Kegiatan Total : Rp. 405.000
9. Sumber Pendanaan : a. Ketua dan Anggota Rp. 200.000
b. Gereja Rp. 2.000.000
c. Sponsor Rp. 2.000.000
10. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan

Sintang, 4 Juni 2023


Menyetujui

Ketua Program Studi Ketua Pelaksana

( ) ( )
NIDN. NIM.

Akademik Dosen Pendamping

( ) ( )
NIDN. NIM.
ABSTRAK

GKII Filipi Tanjung Beringin memiliki banyak anak sekolah minggu, yang
berpotensi untuk dapat mengembangkan pelayanan generasi muda kedapan,
namun antusiasme mereka dalam mengikuti kegiatan sekolah minggu masih
terlihat kurant. Hal ini dapat dilihat pada presentasi kehadiran mereka yang hanya
mencapai 40% dari total 70 anak-anak. Karena itu kami berinisiatif untuk
menerapkan metode mengajar sekolah minggu menggunakan buku tanpa kata, dari
penerapan metode tersebut kami mendapatkan peningkatan jumlah anak yang
hadir meningkat secara singnifikan menjadi 60% (42 orang) pada minggu kedua
dan 80% (56 orang) pada minggu ketiga, hal ini didukung oleh semangat anak-
anak untuk berkreasi dan mengekspresikan diri mereka lewat buku tanpa kata.

Kata kunci (key words): Tanjung Beringin, buku tanpa kata, sekolah minggu,
kreasi, ekspresi.
KATA PENGANTAR

Puji atas kasih karunia Tuhan Yesus Kristus yang telah memberi kekuatan dan
sehingga penulisan laporan akhir program kreativitas mahasiswa pengabdian
kepada masyarakat ini dapat diselesaikan dengan baik. Pengunaan Buku Tanpa
Kata Sebagai Bahan Ajar Guna Meningkatkan Minat Anak Sekolah Minggu
Program yang telah dilakukan bertujuan untuk meningkatkan antusiasme anak
dalam mengikuti kegiatan sekolah minggu di GKII Filipi Tanjung Beringin
sehingga dapat menjadi generasi muda yang terasuh didalam Tuhan.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Dr. Yuli Kristyowati, M.Th
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama berlangsungnya
program ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para guru Sekolah
Minggu, Gembala Sidang maupun BPJ yang turut serta dalam mendukung
program ini sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan sekolah
minggu di GKII Filipi Tanjung Beringin.

Sintang, 16 April 2023

Penulis
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Tanjung Beringin memiliki jumlah
anak sekolah minggu mencapai 70 orang, dengan jenjang pendidikan pada
usia paud hingga kelas 1 SMP.
Sekolah Minggu merupakan kegiatan mingguan yang dilaksanakan dengan
mengumpulkan anak-anak kemudian mengajak mereka berdoa, bernyanyi dan
mendengar cerita firman Tuhan, kecendrungan komunikasi satu arah dan gaya
bercerita yang monoton cenderung membuat mereka bosan dan kurang
menyukai kegiatan tersebut.
Melalui program ini kami berinisiatif menggunakan Buku tanpa kata
sebagai metode mengajar guru sekolah minggu yang ada di gereja tersebut
sehingga antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan sekolah minggu
meningkat dan menjadi lebih menarik.

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah program ini adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya antusiasme anak dalam mengikuti sekolah minggu
2. Diperlukannya metode baru yang dapat digunakan untuk menambah
antusiasme anak dalam beribadah

1.3 Tujuan Program


Pelaksanaan program ini bertujuan:
1. Meningkatkan antusiasme anak dalam mengikuti sekolah minggu
2. Mengedukasi guru SM untuk menggunakan buku tanpa kata sebagai metode
mengajar anak.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah:
1. Adanya anak-anak Sekolah Minggu yang terasuh secara rohani
2. Mengupayakan guru sekolah minggu untuk berani berinovasi dan berkreasi
dalam mengajar anak sekolah minggu

1.5 Kegunaan Program


Kegunaan pelaksanaan program ini adalah:
1. Mahasiswa
Sebagai bahan pelayanan anak dilapangan
2. Perguruan Tinggi
Menambah khazanah ilmu pengetahuan, teknologi, kewirausahaan, dan
citra positif perguruan tinggi sebagai perwujudan tridharma.
3. Lingkungan dan Masyarakat Desa
Mengembangkan generasi muda yang takut akan Tuhan sehingga mengurangi
bentuk penyimpangan social pada generasi muda.
2

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

2.1 Kondisi Geografis


Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Tanjung beringin, berada di Desa
Tanjung Beringin, Dsn. ……Kecamatan Ella Hilir Melawi Kalimantan Barat.
Lingukan sekita gereja didominasi oleh lahan sawit dan karet. Untuk sampai
ketempat tersebut dapat menggunakan jalan darat dan menyeberangi wilayah
sungai.

2.2 Sumber Daya Manusia


Jumlah jemaat ditempat tersebut mencapai 234 Jiwa dengang presentasi
usia 0-12 tahun (70 orang), 13-25 tahun (80 orang), 26-58 (40 orang) dan 59 -100
(12 orang) sehingga jumlah kseluruhan total jiwa yang ada digereja tersebut
adalah …….jiwa,
Selain itu komposisi jemaat ditempat tersebut terdiri dari ……laki-laki,
dan ……perempuan, sedangkanh jika ditinjau dari jenjang pendidikan maka
jumlah lulusa SMA sederajat ……..jiwa, S1 ……..jiwa, tidak berpendidikan
…….jiwa dan menempuh pendidikan sampai SMP …….jiwa.’

2.3 Potensi Sekolah Minggu GKII Filipi Tanjung Beringin


Adanya PAUD dan sekolah Dasar di desa tanjung beringin memberikan
kontribusi pada kondisi pendidikan Anak-anak, yang secara tidak langsung
mempengaruhi Anak sekolah minggu sehingga anak-anak sekolah minggu dapat
difahami sebagai anak-anak yang juga memperoleh pendidikan formal. Dilain hal
mereka juga orang tua dari anak-anak tersebut memiliki mata pencaharian sawit
sehingga memberikan dampak yang cukup baik bagi pendanaan program-program
sekolah minggu.
Kesadaran orangtua dalam membimbing anak-anak mereka mengikuti
kegiatan sekolah minggu tentu mendorong anak-anak mereka secara tertib
mengikuti sekolah minggu.

2.4 Permasalahan Umum dan Permasalahan Khusus


Jika dilihat dari jenjang usia, maka anak memiliki kebutuhan untuk dapat
mengekpresikan diri mereka sehingga mereka dapat menyukai suatu topik dan

BAB III METODE PENDEKATAN

Pelaksanaan kegiatan ini pertama-tama dilakukan dengan melakukan


komunikasi untuk menemukan gambaran permasalahan secara konkrit, kemudian
menawarkan program sebagai solusi pelaksanaan.
Kemudian setelah kegiatan tersebut terlaksana kami meminta umpan balik
berupa tanggapan atas program yang dilakukan tersebut, sehingga dapat menyusun
kelanjutan program bagi pelayanana anak sekolah minggu.
adapun jadwal/logbook kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut
Berikut adalah logbook dari kegiatan yang telah kami laksanakan
3

Tabel 1. LogBook Kegiatan PKMM (2010)


Tanda Tangan Dosen
Tanggal Kegiatan
Pembimbing
22 Mei 2023 Konsultasi dengan dosen pembimbing

27 Mei 2023 Diskusi, penyebaran angket dan penyuluhan


bersama guru Sekolah Minggu, dan Gembala
Sidang.
28 Mei 2023 Survei kegiatan Sekolah Minggu (hari minggu)
dan pengambilan data
28 Mei 2023 Menyusun Kegiatan Minggu selanjutnya

29 Mei 2023 Persiapan bahan ajar sekolah minggu (membuat


buku tanpa kata)
4 Juni 2023 Pelaksanaan Kegiatan dan mengajar sekolah
Minggu
5 Juni 2023 Evaluasi oleh Jurusan Teologi

6 Juni 2023 Pembuatan kuisioner pasca kegiatan


7 Juni 2023 Diskusi bersama Guru sekolah Minggu dan
Gembala Sidang

8 Juni 2023 Pengisian kuisioner oleh Guru SM dan Gembala


Sidang
9 Juni 2023 Penyuluhan bersama Jemaat, Guru SM dan
Gembala Sidang

Indikator Keberhasilan Jangka Pendek (IKJP) pelaksanaan program adalah


adanya dukungan dari tokoh masyarakat Gereja, yaitu Gembala Sidang, Guru
Sekolah Minggu dan Juga Jemaat dalam pelaksanaan PKM ini. Selain daripada itu
indicator keberhasilan berupa pula tingkat kehadiran anak sekolah minggu yang
meningkat disertai dengan keaktifan anak-anak sekolah minggu dalam menjawab
cerita yang disampaikan melalui metode buku tanpa kata.

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM


4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan di GKII Filipi Tanjung Beringin, Desa tanjung
beringin, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat

4.2 Tahapan Pelaksanaan


Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Pendekatan kepada Toko Gereja
4

Pendekatan tokoh Gereja dilakukan dengan melakukan diskusi dengan tokog


Gereja yaitu Gembala Sidang, Badan Pengurus Jemaat, dan Guru Sekolah
minggu
2. Survei lokasi dan Kegiatan. Tahap ini dilakukan dengan meninjau lokasi
kegiatan bersama Guru Sekolah Minggu dan Gembala Sidang, dengan hasil
survei ditemukan bahwa Anak-anak sekolah minggu kurang antusias dalam
mengikuti sekolah minggu dibuktikan dengan banyaknya anak-anak sekolah
minggu yang bermain dan berdiskusi mengenai topik lain selama cerita sekolah
minggu disampaikan, selain itu ada beberapa anak yang saling berkelahi dan
tidak memahami cerita yang disampaikan saat diberikan pertanyaan mengenai
cerita yang sudah disampaikan.
3. Penyuluhan, diskusi bersama petani, dan penyebaran kuesioner pra
kegiatan.
Diskusi dilakukan pada 27 Mei 2023, bersama dengan Gembala Sidang dan
Guru Sekolah Minggu. Dari diskusi tersebut ditemukan permasalahan terhadap
minat anak untuk mendengarkan cerita sekolah minggu, diantaranya
a) Belum adanya metode yang baru dalam menceritakan cerita sekolah
minggu,
b) Anak-anak yang merasa tidak tertarik saat cerita sekolah minggu
disampaikan
c) Anak-anak tidak memahami alur cerita dan makna yang telah disampaikan.
4. Penyusunan Kegiatan Minggu Selanjutnya
Menyiapkan bahan-bahan yang perlukan untuk pembuatan buku tanpa kata,
menyiapkan alur cerita, gambar dan media yang dipakai. Kemudian
menyiapkan kuisioner mengenai makna cerita untuk disampaikan kepada anak-
anak sekolah minggu.
5. Diskusi Pasca Kegiatan
Diskusi dilakukan pada 8 juni 2023, dengan jumlah peserta 12 orang, 1
Gembala siding beserta istri, Guru sekolah Minggu 3 orang dan 8 orang Badan
Pengurus Jemaat. Dari hasil diskusi ditemukan adanya peningkatan jumlah
peserta sekolah minggu, dengan antusiasme Anak terhadap cerita sekolah
minggu. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuisioner yang dititipkan kepada orang
tua Anak seusai anak-anak mendengarkan cerita sekolah minggu ditemukan
bahwa ada peningkatan kehadiran anak 33,3% dan kemampuan anak menjawab
makna cerita sekolah minggu sebesar 60%. Selanjutnya dilakukan upaya
menyusun kurikulum carita sekolah minggu menggunakan media buku tanpa
kata selama 2 bulan (delapan kali pertemuan) agar dapat dipakai oleh guru
sekolah minggu.
6. Evaluasi Kegiatan
Hasil evaluasi menunjukan bahwa terdapat peningkatan pada antusiasme dan
kehadiran anak-anak dalam kegiatan sekolah minggu, selain daripada itu
dukungan dari tokoh gereja bersama orang tua anak dalam kegiatan ini sangat
baik sehingga mereka meminta metode disusun kedalam kurikulum sekolah
minggu untuk dapat diteruskan oleh guru sekolah minggu
4.3 Instrumen Pelaksanaan
Peralatan dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan, kertas wana 5 lembar,
gambar cerita, teks alkitab yang telah dicetak, gunting, lem dan staples.
5

4.4 Rancangan dan Realisasi Biaya


Rancangan dan realisasi biaya adalah sebagai berikut
1. Bahan Habis Pakai (Tabel 2)
Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan Total
Gunting 1 Unit 10.000 10.000
Double Tape 1 Unit 5.000 5.000
Kertas warna 5 lembar 2.000 10.000
Gambar Cetak 10 lembar 2.000 10.000
Tulisan Cetak 2 lembar 2.000 4.000
Total Biaya 39.000

2. Peralatan Penunjang PKM (Tabel 3)


Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan Total
Bingkisan 1 Unit 50.000 50.000
terimakasih
Total Biaya 50.000

3. Perjalanan (Tabel 4)
Uraian Lokasi Tujuan Volume Biaya Satuan Biaya
Perizinan Pengurus Daerah 1x2 orang 20 000 40.000

Survei lokasi GKII Filipi TB 1x3 orang 30 000 90.000

Penyuluhan Dusun Pondok 1x4 orang 30 000 120 000


dan diskusi Bitung
pra kegiatan
Pelaksanaan 1x4 orang 30 000 120 000
Kegiatan

Total Biaya 370.000

4. Lain-Lain (Tabel 5)
Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan Total
Konsumsi penyuluhan 50.000
dan diskusi pra
kegiatan
Konsumsi penyuluhan
dan diskusi pasca
50.000
kegiatan

Pulsa dan Paket 4 budget 25.000 100 000

Rencana anggaran 1x3 meter 35.000 105.000


pembuatan baliho
6

Pembuatan Proposal 100 000


dan Laporan
Total Biaya 405.000

Biaya Total Rp. 405.000


Pemasukan Rp. 4.200.000
Biaya Total – Pemasukan = Saldo Rp. 4.200.000

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari Kegiatan ini menunjukan adanya peningkatan antsiasme dan minat
anak terhadap cerita sekolah minggu, hal ini dibuktikan dengan jumlah kehadrian
anak yang meningkat sebanyak 33,3 % (40 orang) dari yang sebelumnya hanya
berjumlah 30 orang, selain itu rata-rata kemampuan anak menjawab benar sebagai
indicator keberhasilan yang diberikan dalam bentuk kuisioner mengalami
peningkatan dari 40 % menjadi 60 %, Hal ini dapat dilihat pada table dibawah ini.

(Tabel 7) Kehadiran anak Sekolah Minggu


Kehadiran Tanggal Kehadiran Tanggal
28 Mei 2023 4 Juni 2023
30 Orang 40 Orang
=(40-10)/30*100
=33,3 %

(Tabel 8) Kemampuan anak memahami cerita sekolah minggu berdasarkan empat


indicator ; Nama tokoh, tempat latar belakang cerita, tema cerita dan makna
dibalik cerita yang disampaikan. (28 Mei 2023)
Pertanyaan
pertanyaan I Perrtanyaan
Pertanyaan II IV
NAMA TOKOH III
NO NAMA TEMPAT MAKNA
YANG TEMA YANG
DICERITAKAN DARI
DICERITAKAN DICERITAKAN
CERITA
1 dodot Benar Salah Benar Salah
2 dino Salah Salah Salah Salah
3 kilu Benar Salah Benar Benar
4 jensen Benar Salah Salah Salah
5 fran Salah Salah Salah Salah
6 sugiman Benar Benar Benar Benar
7 eno Salah Salah Salah Salah
8 juwita Benar Salah Salah Salah
9 rendi Salah Salah Benar Salah
10 lisa Benar Salah Benar Salah
11 lida Salah Salah Benar Salah
12 patra Salah Benar Benar Benar
7

13 gidot Salah Salah Salah Salah


14 saul Benar Benar Benar Benar
15 jansen Benar Salah Benar Salah
16 fernando Salah Benar Salah Salah
17 lusiana Salah Salah Salah Benar
18 rio Salah Salah Salah Benar
19 dedang Salah Salah Benar Benar
20 aprian Salah Benar Salah Salah
21 lusiana Benar Salah Benar Salah
22 fransiska Salah Benar Salah Salah
23 dewi Salah Benar Benar Salah
24 maria Benar Benar Salah Benar
25 maria jeni Salah Benar Salah Salah
26 eka Salah Benar Salah Salah
27 mona Salah Benar Salah Benar
28 mardius Salah Benar Salah Salah
29 mira Benar Benar Benar Salah
30 mela Salah Benar Benar Salah
Jumlah jawaban Benar 11 14 14 9
Jumlah Jawaban Salah 59 56 56 61
TOTAL JAWABAN
48
BENAR
TOTAL JAWABAN
232
SALAH
TOTAL JAWABAN
40
BENAR (%)
TOTAL JAWABAN
193,3333333
SALAH (%)

(Tabel 9) Kemampuan anak memahami cerita sekolah minggu berdasarkan empat


indicator ; Nama tokoh, tempat latar belakang cerita, tema cerita dan makna
dibalik cerita yang disampaikan. (4 Juni 2023)

pertanyaan I
NAMA Perrtanyaan
Pertanyaan II Pertanyaan IV
N TOKOH III
NAMA TEMPAT MAKNA DARI
O YANG TEMA YANG
DICERITAKAN CERITA
DICERITAKA DICERITAKAN
N
1 dodot Benar Salah Benar Salah
2 dino Salah Salah Salah Salah
3 kilu Benar Salah Benar Benar
4 jensen Benar Salah Salah Benar
5 fran Salah Salah Salah Salah
8

6 sugiman Benar Benar Benar Benar


7 eno Salah Salah Benar Salah
8 juwita Benar Benar Salah Salah
9 rendi Salah Benar Benar Salah
10 lisa Benar Salah Benar Salah
11 lida Benar Salah Benar Benar
12 patra Benar Benar Benar Benar
13 gidot Benar Benar Salah Salah
14 saul Benar Benar Benar Benar
15 jansen Benar Benar Benar Salah
16 fernando Salah Benar Salah Salah
17 lusiana Salah Benar Salah Benar
18 rio Benar Benar Benar Benar
19 dedang Salah Benar Benar Benar
20 aprian Salah Benar Benar Salah
21 lusiana Benar Salah Benar Salah
22 fransiska Salah Benar Salah Benar
23 dewi Salah Benar Benar Salah
24 maria Benar Benar Benar Benar
25 maria jeni Benar Benar Salah Salah
26 eka Salah Benar Salah Salah
27 mona Salah Benar Salah Benar
28 mardius Salah Benar Salah Salah
29 mira Benar Benar Benar Salah
30 mela Salah Benar Benar Salah
31 mikara Benar Benar Salah Salah
32 mulan Benar Benar Salah Benar
33 mesola Benar Benar Salah Salah
34 yohanes Benar Benar Salah Benar
35 sinta Benar Benar Benar Benar
36 matius Benar Benar Benar Salah
37 dodi Benar Salah Benar Benar
38 ronal Benar Salah Benar Benar
39 risma Benar Benar Salah Benar
40 edison Benar Benar Salah Benar
Jumlah jawaban
26 29 22 19
Benar
Jumlah Jawaban
44 41 48 51
Salah
TOTAL JAWABAN
96
BENAR
TOTAL JAWABAN
184
SALAH
TOTAL JAWABAN
60
BENAR (%)
9

TOTAL JAWABAN
115
SALAH (%)
Dari table dapat dilihat peningkatan secara signifikat melalui metode buku tanpa
kata, hal ini didorong oleh minat anak terhadap media yang dipakai. Dimana anak-
anak cendrung menyukai gambar yang disampaikan lewat metode tersebut, pada
beberapa beberapa kesempatan anak-anak menanyakan dan memberikan respon
positif terhadap gambar-gambar yang disajikan, selain itu beberapa anak merasa
penasaran dengan lembaran yang ada pada beberapa bagian buku. Selain daripada
hal tersebut bila dibandingkan dengan metode cerita biasa yang menggunakan satu
indra (pendengaran), metode ini lebih efisien karena mengandalkan dua indra
(penglihatan dan pendengaran).
Selain itu pihak tokoh-tokoh gereja memberikan dukungan yang positif
lewat keiikutsertaan mereka dalam memberikan ruang Pengabdian Kepada
Masyarakat bahkan juga menginisiasi program ini untuk dapat diteruskan oleh
Guru Sekolah Minggu, sehingga program ini dapat menjadi program berkelanjutan
sehingga anak-anak dapat menerima pembinaan iman dan karakter.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan yang dapat diperoleh metode dalam mengajar atau bercerita
dalam sekolah minggu sangat perlu diterapkan, untuk itu diperlukan kreativitas
dan inovasi dalam mengembangkan pelayanan anak, semakin banyak indera anak
yang digunakan untuk mengikuti aktivitas sekolah minggu menyebabkan
peningkatan focus anak.
Oleh sebab itu kami menyarankan guru sekolah minggu untuk
menggunakan media ajar sebagai sarana belajar anak, guru sekolah minggu juga
sebaiknya membuat kurikulum anak sehingga cerita maupun persiapan dalam
melayani anak sekolah minggu akan menjadi lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai