SEVIMA.COM – Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekditki) mengeluarkan kebijakan
baru tentang penomoran ijazah nasional (PIN). Penomoran ijazah berbeda dengan nomor induk
mahasiswa (NIM). PIN akan diberikan pada tahap akhir ketika mahasiswa menyelesaikan proses
perkuliahan.
PIN merupakan proses penomoran ijazah dengan menggunakan sistem untuk menghasilkan nomor
ijazah yang diterbitkan oleh Kemenristekdikti dan berlaku secara nasional. PIN juga langsung terdaftar di
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT), untuk mekanismenya, begitu mahasiswa selesai kuliah
langsung dikasih PIN. Jadi begitu PIN dibuka, secara otomatis nomor ijazah masuk pada PDPT.
Nomor yang diterbitkan tersebut disebut dengan Nomor Ijazah Nasional yang terdiri dari 15 digit angka
berupa kode program studi, tahun lulus, dan nomor urut ijazah yang dikeluarkan oleh aplikasi PIN.
2. Memastikan ijazah diterbitkan oleh PT yang memiliki izin penyelenggaraan PT dan terakreditasi
3. Memastikan perolehan ijazah telah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI)
4. Memastikan data mahasiswa dan proses pembelajaran dilaporkan pada pangkalan data Pendidikan
Tinggi (PDDIKTI).
1. Penomoran Ijazah Nasional (PIN) adalah sebuah proses penomoran ijazah, yang menggunakan aplikasi
bernama PIN;
2. Proses penomoran ijazah terdiri dari 2 (dua) tahapan utama, yakni: a. Reservasi atau Booking nomor
ijazah untuk calon lulusan; dan b. Pemasangan Nomor Ijazah dengan NIM calon lulusan
5. NINA akan dinyatakan berlaku apabila dapat diverifikasi melalui sistemverifikasi ijazah elektronik
(SIVIL).
6. Validasi PDDikti
Semoga tutorial ini dapat membantu anda untuk menggunakan Penomoran Ijazah Nasional (PIN) dan
semoga dengan progam PIN ini dapat menghilangkan maraknya kasus pemalsuan ijazah Perguruan
Tinggi yang tidak memiliki i