H. DADI DARTA
Direktur Utama
Nomor : 086/ Srt.PH - FUB/III/2011 Indramayu, 28 Maret 2011
Lampiran : 1 (Satu) Berkas
Kepada yth. :
Kelompok Kerja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Tim 10 ULP Provinsi Jawa Barat
Jln.Asia Afrika no.79 Bandung 40111 (Lt. 2)
di
Bandung
Perihal : Penawaran Pekerjaan Peningkatan Jalan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)
Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan nomor : 602.1/01/Pokja-
ULP/BPJ.III/2011 tanggal 1 Maret 2011 dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan [serta
adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan Peningkatan Jalan
Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km) sebesar Rp. 2.432.549.000,00 (DUA MILYAR EMPAT RATUS TIGA
PULUH DUA JUTA LIMA RATUS EMPAT PULUH SEMBILAN RIBU RUPIAH)
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 (Seratus
Delapan Puluh) hari kalender.
Penawaran ini berlaku selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:
1 Surat Perjanjian Kemitraan KSO/JO (bila ada);
2 Surat kuasa (bila diperlukan);
3 Scan Jaminan penawaran;
4 Daftar kuantitas dan harga;
5 Jadwal Waktu Pelaksanaan;
6 Analisa harga satuan pekerjaan utama;
7 Metode analisa pekerjaan utama;
8 Daftar Harga Satuan Dasar Upah, Bahan dan Peralatan;
9 Daftar Mata Pembayaran Utama;
10 Daftar usulan peralatan minimum;
11
12 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan;
13 Metode pelaksanaan;
14 Lampiran lain yang disyaratkan:
a. SPT PPh tahun terakhir (2010).
b. Memiliki laporan bulanan pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada
transaksi),PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPn (Bagi pengusaha kena
pajak) paling kurang 3 bulan terakhir dalam tahun berjalan.
c. Peserta dapat mengganti persyaratan a dan b dengan menyampaikan
Surat Keterangan Fiskal (SKF)
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
Penawar,
PT. FAJAR UTAMA BARU
H. DADI DARTA
Direktur Utama
2,432,549,000
REKAPITULASI
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Jumlah Harga
No. Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)
1 Umum
2 Drainase 61,989,076.67
3 Pekerjaan Tanah 28,420,960.96
4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 68,922,720.77
5 Pekerasan Berbutir 138,668,320.68
6 Perkerasan Aspal 1,149,835,754.46
7 Struktur 730,064,277.43
8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor 33,507,092.24
9 Pekerjaan Harian -
10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin -
(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) 2,211,408,203.22
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) = 10% x (A) 221,140,820.32
(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) 2,432,549,023.55
(C) DIBULATKAN 2,432,549,000.00
TERBILANG : DUA MILYAR EMPAT RATUS TIGA PULUH DUA JUTA LIMA RATUS EMPAT PULUH SEMBILAN
RIBU RUPIAH
H. DADI DARTA
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
DIVISI 1. UMUM
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) -
DIVISI 2. DRAINASE
2.1 Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air M3 207.78 23,370.94 4,856,012.94
2.2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 141.24 404,510.51 57,133,063.73
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 2 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 61,989,076.67
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 3 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 28,420,960.96
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 4 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 68,922,720.77
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 5 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 138,668,320.68
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 6 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 1,149,835,754.46
DIVISI 7. STRUKTUR
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 7 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 730,064,277.43
8.1 (1) Lapis Pondasi agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor M3 37.26 191,572.07 7,137,975.44
8.1 (5) Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor M3 8.28 1,719,468.97 14,237,203.05
8.4 (1) Marka Jalan Thermoplastic M2 82.50 147,053.50 12,131,913.75
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 8 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 33,507,092.24
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
D Jumlah ( A + B + C ) 21,246.30
E Keuntungan dan Overhaed 10% 2,124.63
F Harga Satuan ( D + E ) 23,370.94
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 367,736.82
E Keuntungan dan Overhaed 10% 36,773.68
F Harga Satuan ( D + E ) 404,510.51
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 20,022.24
E Keuntungan dan Overhaed 10% 2,002.22
F Harga Satuan ( D + E ) 22,024.47
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 109,927.71
E Keuntungan dan Overhaed 10% 10,992.77
F Harga Satuan ( D + E ) 120,920.48
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 42,557.56
E Keuntungan dan Overhaed 10% 4,255.76
F Harga Satuan ( D + E ) 46,813.32
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 61,149.24
E Keuntungan dan Overhaed 10% 6,114.92
F Harga Satuan ( D + E ) 67,264.16
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 160,659.02
E Keuntungan dan Overhaed 10% 16,065.90
F Harga Satuan ( D + E ) 176,724.93
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 174,156.43
E Keuntungan dan Overhaed 10% 17,415.64
F Harga Satuan ( D + E ) 191,572.07
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 174,462.70
E Keuntungan dan Overhaed 10% 17,446.27
F Harga Satuan ( D + E ) 191,908.97
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 65,785.90
E Keuntungan dan Overhaed 10% 6,578.59
F Harga Satuan ( D + E ) 72,364.49
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 1,578,878.33
E Keuntungan dan Overhaed 10% 157,887.83
F Harga Satuan ( D + E ) 1,736,766.17
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 688,521.08
E Keuntungan dan Overhaed 10% 68,852.11
F Harga Satuan ( D + E ) 757,373.19
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 374,740.30
E Keuntungan dan Overhaed 10% 37,474.03
F Harga Satuan ( D + E ) 412,214.33
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 767,615.27
E Keuntungan dan Overhaed 10% 76,761.53
F Harga Satuan ( D + E ) 844,376.80
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 174,156.43
E Keuntungan dan Overhaed 10% 17,415.64
F Harga Satuan ( D + E ) 191,572.07
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 1,563,153.61
E Keuntungan dan Overhaed 10% 156,315.36
F Harga Satuan ( D + E ) 1,719,468.97
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN
A Tenaga Kerja :
B Bahan-bahan :
C Peralatan :
D Jumlah ( A + B + C ) 133,685.00
E Keuntungan dan Overhaed 10% 13,368.50
F Harga Satuan ( D + E ) 147,053.50
Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.10 -
1. BAHAN
Tidak ada bahan yang diperlukan
2. ALAT
2.a. EXCAVATOR
Kapasitas Bucket V 0.50 M3
Faktor Bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
3. TENAGA
Produksi menentukan : EXCAVATOR Q1 20.37 M3/Jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 142.61 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 2.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0982 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0491 Jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima
seluruhnya di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
6 Perbandingan Pasir & Semen : - Volume Semen Sm 20 % Kuat Tekan min.
: - Volume Pasir Ps 80 % 50 kg/cm2
7 Perbandingan Batu & Mortar :
- Batu Bt 60 %
- Mortar (campuran semen & pasir) Mr 40 %
8 Berat Jenis Bahan :
- Pasangan Batu Dengan Mortar D1 2.40 ton/M3
- Batu D2 1.60 ton/M3
- Adukan (mortar) D3 1.80 ton/M3
- Pasir D4 1.67 ton/M3
- Semen Portland D5 1.44 ton/M3
9 Faktor kehilangan bahan : - Batu Fh1 1.20 -
- Pasir / Semen Fh2 1.05 -
1. BAHAN
1.a. Batu -----> {(Bt x D1 x 1 M3) : D2} x Fh1 1.1000 M3
1.b. Semen ----> Sm x {(Mr x D1 x 1 M3} : D3} x Fh2 0.1120 M3
x {D5 x (1000)} 161.0000 Kg
1.c. Pasir -----> Ps x {(Mr x D1 x 1 M3) : D4} x Fh2 0.4829 M3
2. ALAT
2.a. CONCRETE MIXER
Kapasitas Alat V 500.00 Liter
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.83 -
Waktu siklus : (T1 + T2 + T3 + T4)
- Memuat T1 3.00 menit
- Mengaduk T2 4.00 menit
- Menuang T3 1.00 menit
- Tunggu, dll. T4 2.00 menit
Ts1 10.00 menit
3. TENAGA
Produksi Pas. Batu yang menentukan ( Prod. C. Mixer ) Q1 2.49 M3/Jam
Produksi Pasangan Batu dalam 1 hari = Tk x Q1 Qt 17.43 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Tukang Batu Tb 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 3.2129 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 1.6064 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.4016 jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.10 -
1. BAHAN
Tidak ada bahan yang diperlukan
2. ALAT
2.a. EXCAVATOR
Kapasitas Bucket V 0.50 M3
Faktor Bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
3. TENAGA
Produksi menentukan : EXCAVATOR Q1 20.37 M3/Jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 142.61 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 2.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0982 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0491 Jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.20 -
1. BAHAN
Tidak ada bahan yang diperlukan
2. ALAT
2.a. JACK HAMMER & COMPRESSOR (E05/26/10/15)
Produksi per jam Q1 2.00 M3 / Jam
3. TENAGA
Produksi menentukan : JACK HAMMER Q1 2.00 M3/Jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 14.00 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 4.0000 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.5000 Jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara mekanis
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.20 -
6 Tebal hamparan padat t 0.15 M
2. ALAT
2.a. WHELL LOADER
Kapasitas Bucket V 1.50 M3
Faktor Bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.83 -
Waktu sklus Ts1 menit
- Muat T1 0.50 menit
- Lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 1.00 menit
3. TENAGA
Produksi menentukan : WHELL LOADER Q1 56.03 M3/Jam
Produksi Timbunan / hari = Tk x Q1 Qt 392.18 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0714 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0178 Jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara mekanis
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.20 -
6 Tebal hamparan padat t 0.20 M
2. ALAT
2.a. WHELL LOADER
Kapasitas Bucket V 1.50 M3
Faktor Bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.83 -
Waktu siklus Ts1 menit
- Muat T1 1.00 menit
- Lain-lain T2 1.00 menit
Ts1 2.00 menit
3. TENAGA
Produksi menentukan : WHELL LOADER Q1 28.01 M3/Jam
Produksi Timbunan / hari = Tk x Q1 Qt 196.09 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.1428 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0357 Jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 10.00 KM
5 Tebal lapis Agregat padat t 0.20 M
6 Faktor kembang material (Padat-Lepas) Fk 1.20 -
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
8 Lebar bahu jalan Lb 1.50 M
9 Proporsi Campuran : - Agregat Kasar Ak 40.00 % Gradasi harus
- Agregat Halus Ah 20.00 % memenuhi
- Sirtu St 40.00 % Spesifikasi
II. URUTAN KERJA
1 Wheel Loader mencampur & memuat Agregat ke
dalam Dump Truck di Base Camp
2 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
3 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank Truck
sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller & PTR
4 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu
2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.90 - Pemuatan ringan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu siklus Ts1
- Mencampur T1 1.50 menit
- Memuat dan lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 2.00 menit
ALAT BANTU
diperlukan :
- Kereta dorong = 2 buah
- Sekop = 3 buah
- Garpu = 2 buah
3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 28.01 M3/Jam
Produksi Agregat / hari = Tk x Q1 Qt 196.09 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.1428 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0357 Jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Tebal lapis agregat padat t 0.15 M
6 Faktor kembang material (Padat-Lepas) Fk 1.20 -
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
8 Proporsi Campuran : - Agregat Kasar Ak 60.00 % Gradasi harus
- Agregat Halus Ah 40.00 % memenuhi Spec.
II. URUTAN KERJA
1 Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke
dalam Dump Truck di Base Camp
2 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
3 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank
Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller dan Pneumatic Tire Roller
4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan Alat Bantu
III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA
1. BAHAN
- Agregat Kasar = Ak x 1 M3 x Fk 0.7200 M3
- Agregat Halus = Ah x 1 M3 x Fk 0.4800 M3
2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu Siklus : Ts1
- Mencampur T1 0.50 menit
- Memuat dan lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 1.00 menit
3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 56.03 M3/jam
Produksi agregat / hari = Tk x Q1 Qt 392.18 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0714 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0178 jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Tebal lapis agregat padat t 0.15 M
6 Faktor kembang material (Padat-Lepas) Fk 1.20 -
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
8 Proporsi Campuran : - Agregat Kasar Ak 85.00 % Gradasi harus
- Agregat Halus Ah 15.00 % memenuhi
Spesifikasi
II. URUTAN KERJA
1 Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke
dalam Dump Truck di Base Camp
2 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
3 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank
Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller dan Pneumatic Tire Roller
4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan Alat Bantu
III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA
1. BAHAN
- Agregat Kasar = Ak x 1 M3 x Fk 1.0200 M3
- Agregat Halus = Ah x 1 M3 x Fk 0.1800 M3
2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu Siklus : Ts1
- Mencampur T1 0.50 menit
- Memuat dan lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 1.00 menit
3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 56.03 M3/jam
Produksi agregat / hari = Tk x Q1 Qt 392.18 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0714 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0178 jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA MATA PEMBAYARAN UTAMA
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata AMP ke lokasi pekerjaan L 60.0 KM
5 Tebal Lapis (AC-WC) padat t 0.04 M
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Faktor kehilanganmaterial : - Agregat Fh1 1.10 -
- Aspal Fh2 1.05 -
8 Komposisi campuran AC-WC :
- Coarse Agregat CA 60.83 % Gradasi harus -
- Fine Agregat FA 26.50 % memenuhi -
- Fraksi Filler FF 4.74 % Spesifikasi
- Asphalt minimum 5 % As 5.87 %
9 Berat jenis bahan :
- AC-WC D1 2.30 ton / M3
- Coarse Agregat & Fine Agregat D2 1.80 ton / M3
- Fraksi Filler D3 2.00 ton / M3
- Asphalt D4 1.03 ton / M3
IV. ALAT
1 DUMP TRUCK (DT)
Kapasitas bak V 8.00 Ton
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 KM / Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 50.00 KM / Jam
Kapasitas AMP / batch Q2b 0.50 ton
Waktu menyiapkan 1 batch AC-WC Tb 5.00 menit
Waktu Siklus Ts2
- Mengisi Bak = (V : Q2b) x Tb T1 80.00 menit
- Angkut = (L : v1) x 60 menit T2 90.00 menit
- Tunggu + dump + Putar T3 30.00 menit
- Kembali = (L : v2) x 60 menit T4 72.00 menit
Ts2 272.00 menit
2 ASPHALT FINISHER
Kapasitas produksi V 40.00 ton / jam
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -
3 TANDEM ROLLER
Kecepatan rata-rata alat v 2.50 Km / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 12.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
5 ALAT BANTU
- Rambu = 2 buah Lump Sum
- Kereta dorong = 2 buah
- Sekop = 3 buah
- Garpu = 2 buah
- Tongkat Kontrol ketebalan hanparan
V. TENAGA
Produksi menentukan : ASPHALT FINISHER Q2 360.87 M2 / Jam
Produksi AC-WC / hari = Tk x Q2 Qt 2,526.09 M2
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 6.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien Tenaga / M2 :
- Pekerja = (Tk x P) / Qt 0.0166 Jam
- Mandor = (Tk x M) / Qt 0.0028 Jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA MATA PEMBAYARAN UTAMA
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 60.0 KM
5 Tebal Lapis (AC-BC) padat t 0.05 M
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Faktor kehilanganmaterial : - Agregat Fh1 1.20 -
- Aspal Fh2 1.05 -
8 Komposisi campuran AC-BC :
- Coarse Agregat CA 56.97 % Gradasi harus -
- Fine Agregat FA 24.75 % memenuhi -
- Fraksi Filler FF 4.45 % Spesifikasi
- Asphalt minimum 5 % As 5.73 %
9 Berat jenis bahan :
- AC-BC D1 2.30 ton / M3
- Coarse Agregat & Fine Agregat D2 1.80 ton / M3
- Fraksi Filler D3 1.40 ton / M3
- Asphalt D4 1.03 ton / M3
IV. ALAT
1 DUMP TRUCK (DT)
Kapasitas bak V 8.00 ton
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 Km / Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 50.00 Km / Jam
Kapasitas AMP / batch Q2b 0.50 ton
Waktu menyiapkan 1 batch AC-BC Tb 0.50 menit
Waktu Siklus Ts2
- Mengisi Bak = (V : Q2b) x Tb T1 8.00 menit
- Angkut = (L : v1) x 60 menit T2 90.00 menit
- Tunggu + dump + Putar T3 25.00 menit
- Kembali = (L : v2) x 60 menit T4 72.00 menit
Ts2 195.00 menit
2 ASPHALT FINISHER
Kapasitas produksi V 40.00 ton / Jam
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -
3 TANDEM ROLLER
Kecepatan rata-rata alat v 3.50 Km / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 12.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
5 ALAT BANTU
diperlukan : Lump Sum
- Kereta dorong = 2 buah
- Sekop = 3 buah
- Garpu = 2 buah
- Tongkat Kontrol ketebalan hanparan
V. TENAGA
Produksi menentukan : ASPHALT FINISHER Q2 14.43 M3/Jam
Produksi AC-BC / hari = Tk x Q2 Qt 101.04 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 6.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) / Qt 0.4157 Jam
- Mandor = (Tk x M) / Qt 0.0693 Jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA MATA PEMBAYARAN UTAMA
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 60.0 KM
5 Tebal Lapis (AC-BC) padat t 0.05 M
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Faktor kehilanganmaterial : - Agregat Fh1 1.10 -
- Aspal Fh2 1.05 -
8 Komposisi campuran AC-BC :
- Coarse Agregat CA 56.9700 % Gradasi harus -
- Fine Agregat FA 24.7500 % memenuhi -
- Fraksi Filler FF 4.4458 % Spesifikasi
- Asphalt minimum 5 % As 5.7273 %
9 Berat jenis bahan :
- AC-BC D1 2.30 ton / M3
- Coarse Agregat & Fine Agregat D2 1.80 ton / M3
- Fraksi Filler D3 1.40 ton / M3
- Asphalt D4 1.03 ton / M3
IV. ALAT
1 DUMP TRUCK (DT)
Kapasitas bak V 8.00 ton
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 Km / Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 50.00 Km / Jam
Kapasitas AMP / batch Q2b 0.50 ton
Waktu menyiapkan 1 batch AC-BC Tb 0.75 menit
Waktu Siklus Ts2
- Mengisi Bak = (V : Q2b) x Tb T1 12.00 menit
- Angkut = (L : v1) x 60 menit T2 90.00 menit
- Tunggu + dump + Putar T3 30.00 menit
- Kembali = (L : v2) x 60 menit T4 72.00 menit
Ts2 204.00 menit
2 ASPHALT FINISHER
Kapasitas produksi V 40.00 ton / Jam
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -
3 TANDEM ROLLER
Kecepatan rata-rata alat v 3.50 Km / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 12.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
5 ALAT BANTU
diperlukan : Lump Sum
- Kereta dorong = 2 buah
- Sekop = 3 buah
- Garpu = 2 buah
- Tongkat Kontrol ketebalan hanparan
V. TENAGA
Produksi menentukan : ASPHALT FINISHER Q2 14.43 Ton/Jam
Produksi AC-BC / hari = Tk x Q2 Qt 101.04 Ton
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 6.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) / Qt 0.4157 Jam
- Mandor = (Tk x M) / Qt 0.0693 Jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) dicampur
di tempat pencampur ( Batching Plant )
3 Jarak rata-rata Batching Plant ke lokasi pekerjaan L 40.0 KM
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
5 Ketebalan lapisan Beton t 0.15 m
1. BAHAN
1.a. Beton Ready Mix K. 250 1.0000 M3
1.b. Kayu Perancah 0.1000 M3
1.c. Paku 0.8000 Kg
2. ALAT
2.a. TRUCK MIXER
Kapasitas Ready Mix V 5.00 M3
Faktor Efesiensi Alat Fa 0.83
Kecepatan (isi) v1 40.00 Km/Jam
Kecepatan (kosong) v2 50.00 Km/Jam
Kapasitas Concrete Mixing Plant Q2b 4.00 M3
Waktu menyiapkan 1 Batch Concrete Mixer Tb 5.00 Menit
Waktu Siklus Ts
Waktu Muat = (V : Q2b) x Tb T1 6.2500 Menit
Waktu Angkut = (L : v1) x 60 T2 60.0000 Menit
- waktu angkut+dump+putar T3 15.0000 Menit
- waktu kembali = ( L : v2) x 60 T4 48.0000 Menit
Ts 129.2500 Menit
Kapasitas Produksi / Jam = = V x Fa x 60
t x Ts Q1 12.8433 M3/Jam
3. TENAGA
Produksi menentukan : READYMIX Q1 12.84 M3/Jam
Produksi Beton / hari = Tk x Q1 Qt 89.90 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Tukang Tb 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.6229 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 0.3114 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0779 jam
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) dicampur
di tempat pencampur ( Batching Plant )
3 Jarak rata-rata Batching Plant ke lokasi pekerjaan L 40.0 KM
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
5 Ketebalan lapisan Beton t 0.15 m
1. BAHAN
1.a. Beton Ready Mix K. 125 1.0000 M3
1.b. Kayu Perancah 0.0200 M3
1.c. Paku 0.4000 Kg
2. ALAT
2.a. TRUCK MIXER
Kapasitas Ready Mix V 5.00 M3
Faktor Efesiensi Alat Fa 0.83
Kecepatan (isi) v1 40.00 Km/Jam
Kecepatan (kosong) v2 50.00 Km/Jam
Kapasitas Concrete Mixing Plant Q2b 4.00 M3
Waktu menyiapkan 1 Batch Concrete Mixer Tb 5.00 Menit
Waktu Siklus Ts
Waktu Muat = (V : Q2b) x Tb T1 6.2500 Menit
Waktu Angkut = (L : v1) x 60 T2 60.0000 Menit
- waktu angkut+dump+putar T3 15.0000 Menit
- waktu kembali = ( L : v2) x 60 T4 48.0000 Menit
Ts 129.2500 Menit
Kapasitas Produksi / Jam = = V x Fa x 60
t x Ts Q1 12.8433 M3/Jam
3. TENAGA
Produksi menentukan : READYMIX Q1 12.84 M3/Jam
Produksi Beton / hari = Tk x Q1 Qt 89.90 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Tukang Tb 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.6229 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 0.3114 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0779 jam
I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya
di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
6 Faktor Kehilangan Besi Tulangan Fh 1.10 -
1. BAHAN
1.a. Baja Tulangan (Polos) U24 1.1000 Kg
1.b. Kawat beton 0.0200 Kg
2. ALAT
2.a. ALAT BANTU Ls
Diperlukan :
- Gunting Potong Baja = 2 buah
- Kunci Pembengkok Tulangan = 2 buah
- Alat lainnya
3. TENAGA
Produksi kerja satu hari Qt 200.00 Kg
dibutuhkan tenaga :
- Pekerja P 3.00 orang
- Tukang Tb 1.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien Tenaga / Kg :
- Pekerja = ( P x Tk ) : Qt 0.1050 jam
- Tukang = ( Tb x Tk ) : Qt 0.0350 jam
- Mandor = ( M x Tk ) : Qt 0.0350 jam
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima
seluruhnya di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
6 Perbandingan Pasir & Semen : - Volume Semen Sm 25 % Spec.
: - Volume Pasir Ps 75 % Spec.
7 Perbandingan Batu & Mortar :
- Batu Bt 65 %
- Mortar (campuran semen & pasir) Mr 35 %
8 Berat Jenis Bahan :
- Pasangan Batu Dengan Mortar D1 2.40 ton/M3
- Batu D2 1.60 ton/M3
- Adukan (mortar) D3 1.80 ton/M3
- Pasir D4 1.67 ton/M3
- Semen Portland D5 1.44 ton/M3
1. BAHAN
1.a. Batu -----> {(Bt x D1 x 1 M3) : D2} x 1.20 1.1700 M3 Lepas
1.b. Semen ----> Sm x {(Mr x D1 x 1 M3} : D3} x 1.05 0.1225 M3
x {D5 x (1000)} 176.00 Kg
1.c. Pasir -----> Ps x {(Mr x D1 x 1 M3) : D4} x 1.05 0.3961 M3
2. ALAT
2.a. CONCRETE MIXER
Kapasitas Alat V 500.00 liter
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.83 -
Waktu siklus : (T1 + T2 + T3 + T4) Ts
- Memuat T1 2.00 menit
- Mengaduk T2 3.00 menit
- Menuang T3 2.00 menit
- Tunggu, dll. T4 1.00 menit
Ts 8.00 menit
3. TENAGA
Produksi menetukan : Produksi Concrete Mxer Q1 3.11 M3/Jam
Produksi Pasangan Batu / hari = Tk x Q1 Qt 21.79 M3
Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.3213 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 1.2851 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 2.5703 jam
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) dicampur
di tempat pencampur ( Batching Plant )
3 Jarak rata-rata Batching Plant ke lokasi pekerjaan L 40.0 KM
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
5 Ketebalan lapisan Beton t 0.20 m
IV. ALAT
1 TRUCK MIXER
Kapasitas Ready Mix V 5.00 M3
Faktor Efesiensi Alat Fa 0.83
Kecepatan (isi) v1 40.00 Km/Jam
Kecepatan (kosong) v2 50.00 Km/Jam
Kapasitas Concrete Mixing Plant Q2b 4.00 M3
Waktu menyiapkan 1 Batch Concrete Mixer Tb 5.00 Menit
Waktu Siklus Ts
Waktu Muat = (V : Q2b) x Tb T1 6.2500 Menit
Waktu Angkut = (L : v1) x 60 T2 60.0000 Menit
- waktu angkut+dump+putar T3 15.0000 Menit
- waktu kembali = ( L : v2) x 60 T4 48.0000 Menit
Ts 129.2500 Menit
Kapasitas Produksi / Jam = = V x Fa x 60
t x Ts Q1 9.6325 M3/Jam
2 CONCRETE VIBRATOR
Kebutuhan Alat Penggetar Beton ini disesuaikan dengan
kapasitas produksi Ready Mix
3 ALAT BANTU
Diperlukan :
- Sekop = 2 buah
- Pacul = 2 buah
V. TENAGA
Produksi menentukan : READYMIX Q1 9.63 M3/Jam
Produksi Beton / hari = Tk x Q1 Qt 67.43 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Tukang Tb 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.6229 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 0.3114 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0779 jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA MATA PEMBAYARAN UTAMA
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) dicampur
di tempat pencampur ( Batching Plant )
3 Jarak rata-rata Batching Plant ke lokasi pekerjaan L 40.0 KM
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
5 Ketebalan lapisan Beton t 0.10 m
IV. ALAT
1 TRUCK MIXER
Kapasitas Ready Mix V 5.00 M3
Faktor Efesiensi Alat Fa 0.83
Kecepatan (isi) v1 40.00 Km/Jam
Kecepatan (kosong) v2 50.00 Km/Jam
Kapasitas Concrete Mixing Plant Q2b 4.00 M3
Waktu menyiapkan 1 Batch Concrete Mixer Tb 5.00 Menit
Waktu Siklus Ts
Waktu Muat = (V : Q2b) x Tb T1 6.2500 Menit
Waktu Angkut = (L : v1) x 60 T2 60.0000 Menit
- waktu angkut+dump+putar T3 15.0000 Menit
- waktu kembali = ( L : v2) x 60 T4 48.0000 Menit
Ts 129.2500 Menit
Kapasitas Produksi / Jam = = V x Fa x 60
t x Ts Q1 19.2650 M3/Jam
2 CONCRETE VIBRATOR
Kebutuhan Alat Penggetar Beton ini disesuaikan dengan
kapasitas produksi Ready Mix
3 ALAT BANTU
Diperlukan :
- Sekop = 2 buah
- Pacul = 2 buah
V. TENAGA
Produksi menentukan : READYMIX Q1 19.26 M3/Jam
Produksi Beton / hari = Tk x Q1 Qt 134.85 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Tukang Tb 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.6229 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 0.3114 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0779 jam
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Tebal lapis agregat padat t 0.15 M
6 Faktor kembang material (Padat-Lepas) Fk 1.20 -
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
8 Proporsi Campuran : - Agregat Kasar Ak 60.00 % Gradasi harus
- Agregat Halus Ah 40.00 % memenuhi Spec.
II. URUTAN KERJA
1 Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke
dalam Dump Truck di Base Camp
2 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
3 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank
Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller dan Pneumatic Tire Roller
4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan Alat Bantu
III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA
1. BAHAN
- Agregat Kasar = Ak x 1 M3 x Fk 0.7200 M3
- Agregat Halus = Ah x 1 M3 x Fk 0.4800 M3
2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu Siklus : Ts1
- Mencampur T1 0.50 menit
- Memuat dan lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 1.00 menit
3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 56.03 M3/jam
Produksi agregat / hari = Tk x Q1 Qt 392.18 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0714 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0178 jam
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Tebal lapis agregat padat t 0.15 M
6 Faktor kembang material (Padat-Lepas) Fk 1.20 -
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
8 Proporsi Campuran : - Agregat Kasar Ak 85.00 % Gradasi harus
- Agregat Halus Ah 15.00 % memenuhi
Spesifikasi
II. URUTAN KERJA
1 Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke
dalam Dump Truck di Base Camp
2 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
3 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank
Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller dan Pneumatic Tire Roller
4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan Alat Bantu
III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA
1. BAHAN
- Agregat Kasar = Ak x 1 M3 x Fk 1.0200 M3
- Agregat Halus = Ah x 1 M3 x Fk 0.1800 M3
2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu Siklus : Ts1
- Mencampur T1 0.50 menit
- Memuat dan lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 1.00 menit
3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 56.03 M3/jam
Produksi agregat / hari = Tk x Q1 Qt 392.18 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0714 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0178 jam
I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 60.00 KM
5 Tebal Lapis Hotmix padat untuk patching t 0.04 M Rata-rata
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Faktor kehilanganmaterial : - Agregat Fh1 1.10 -
- Aspal Fh2 1.05 -
8 Komposisi campuran ATB :
- Coarse Agregat CA 51.10 % Gradasi harus -
- Fine Agregat FA 37.50 % memenuhi -
- Fraksi Filler FF 4.90 % Spesifikasi
- Asphalt minimum 6 % As 6.50 %
9 Berat jenis bahan :
- ATB D1 2.30 ton / M3
- Coarse Agregat & Fine Agregat D2 1.80 ton / M3
- Fraksi Filler D3 2.00 ton / M3
- Asphalt D4 1.03 ton / M3
1. BAHAN
1.a. Agregat Kasar = (CA x (D1 x 1M3) x Fh1) : D2 0.7182 M3
1.b. Agregat Halus = (FA x (D1 x 1M3) x Fh1) : D2 0.5271 M3
1.c. Filler = (FF x (D1 x 1M3) x Fh1) x 1000 123.9700 Kg
1.d. Aspal = (AS x (D1 x 1M3) x Fh2) x 1000 156.9750 Kg
2. ALAT
3. TENAGA
Produksi menentukan : TANDEM ROLLER Q6 9.96 M3 / Jam
Produksi ATB / hari = Tk x Q6 Qt 69.72 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Mandor M 1.00 orang
Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) / Qt 0.8032 Jam
- Mandor = (Tk x M) / Qt 0.1004 Jam
I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya
di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
6 Faktor Kehilangan Material Fh 1.05 -
7 Tebal lapisan cat secara manual t 0.015 M Spec.10.4.3(2)(d)
8 Berat Jenis Bahan Cat BJ.Cat 1.00 Kg/Liter
9 Perbandingan pemakaian bahan : - Cat C 60.00 %
- Thinner T 40.00 %
II. URUTAN KERJA
1 Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran
2 Cat disemprotkan dengan Compressor di atas maal
tripleks yang dipasang di permukaan jalan
3 Glass Bit diberikan segera setelah cat marka selesai
disemprotkan
1. BAHAN
1.a. Cat Marka Thermoplastic = C x R x (BJ.Cat) 1.20 Kg
1.b. Minyak Pencair (Thinner) = TxR 0.80 Liter
1.c. Blass Bead 0.45 Kg
2. ALAT
2.a. COMPRESSOR
Kapasitas penyemprotan V 50.00 Ltr/Jam
Jumlah cat cair = (1 M x 1 M) x t x 1000 R 2.00 Ltr/M2
3. TENAGA
Produksi pekerjaan per hari = Q1 x Tk Qt 175.00 M2
dibutuhkan tenaga : - Mandor M 1.00 orang
- Tukang Cat Tb 2.00 orang
- Pekerja P 6.00 orang
Koefisien Tenaga / M2 :
- Mandor = ( M x Tk ) : Qt 0.0400 jam
- Tukang = ( Tb x Tk ) : Qt 0.0800 jam
- Pekerja = ( P x Tk ) : Qt 0.2400 jam
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00 = (X/100*2.25*0.04*1.1)/1.8 0.001012 0.555556 0.000562 0.0342 60.83004
73.00 = (X/100*2.25*0.04*1.1)/1.8 0.001012 0.555556 0.000562 0.0149 26.50198
73.00 = (X/100*2.25*0.04*1.1)*1000 0.001012 1000 1.012 4.8015 4.744565
73.00 = (X/100*2.25*0.04*1.05)*1000 0.000966 1000 0.966 5.67 5.8696
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00 0.8736 (x/100*2.3*1.2)/1.8
73.00 0.3795 (x/100*2.3*1.2)/1.8
73.00 ### (x/100*2.3*1.1)*1000
73.00 ###
73.00
73.00 2.53
73.00 2.76 x 0.555556
73.00 100
73.00 1.533333 27.6 25.3
73.00 0.015333
73.00 Ca 56.9739 51.6065
73.00 fa 24.75 34.3761
73.00 f 4.45 0.6417
73.00 as 5.73 5.2500
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
8.00 73.00
0.83 73.00
40.00 73.00
50.00 73.00
0.50 73.00
5.00 73.00
0.00 73.00
80.00 73.00
90.00 73.00
30.00 73.00
72.00 73.00
272.00 73.00
73.00
15.92 73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
LAMPIRAN 1 PENAWARAN
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
BULAN
Nilai 1 2 3 4 5 6
No. Divisi Uraian Pekerjaan MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU KET
(%)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
DIVISI 1. UMUM
DIVISI 2. DRAINASE
2.1 Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air 0.220 0.220
2.2 Pasangan Batu dengan Mortar 2.584 1.292 1.292
DIVISI 7. STRUKTUR
7.9 Pasangan Batu 1.363 1.363
7.16.(1) Perkerasan Jalan Beton 24.742 4.948 4.948 4.948 4.948 4.948
7.17 (1) Wet Lean Concrete 6.908 2.303 2.303 2.303
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 4 PENAWARAN
HARGA
NO. URAIAN SATUAN SATUAN KETERANGAN
( Rp.)
HARGA
NO. URAIAN SATUAN SATUAN KETERANGAN
( Rp.)
H. DADI DARTA
Direktur Utama
DAFTAR HARGA SATUAN DASAR BAHAN
``
TAR HARGA SATUAN DASAR BAHAN
KETERANGAN
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
PT. MAU
PT. MAU
PT. MAU
PT. MAU
PT. MAU
CV. KADIMIX
CV. KADIMIX
CV. KADIMIX
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan ASPHALT FINISHER
2. Tenaga Pw 47.0 HP
3. Kapasitas Cp 6.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 6.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 375,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 6.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 375,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan ASPHALT SPRAYER
2. Tenaga Pw 15.0 HP
3. Kapasitas Cp 800.0 Liter
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 120,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 120,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan COMPRESSOR 4000-6500 L\M
2. Tenaga Pw 80.0 HP
3. Kapasitas Cp 10.0 Bar
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 160,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 160,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3
2. Tenaga Pw 15.0 HP
3. Kapasitas Cp 500.0 Liter
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 16,500,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 16,500,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan EXCAVATOR 80-140 HP
2. Tenaga Pw 80.0 HP
3. Kapasitas Cp 0.50 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 560,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 560,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan GENERATOR SET
2. Tenaga Pw 175.0 HP
3. Kapasitas Cp 125.0 KVA
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 195,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 195,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan MOTOR GRADER >100 HP
2. Tenaga Pw 125.0 HP
3. Kapasitas Cp 1.5 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 550,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 550,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan WHEEL LOADER 1.0-1.6 M3
2. Tenaga Pw 105.0 HP
3. Kapasitas Cp 1.5 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 465,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 465,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan TANDEM ROLLER 6-8 T.
2. Tenaga Pw 50.0 HP
3. Kapasitas Cp 8.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 410,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 410,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan P. TIRE ROLLER 8-10 T.
2. Tenaga Pw 60.0 HP
3. Kapasitas Cp 10.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,800.0 Jam
c. Harga Alat B 420,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,800.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 420,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan VIBRATORY ROLLER 5-8 T.
2. Tenaga Pw 75.0 HP
3. Kapasitas Cp 7.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 435,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 435,000,000 Rupiah
B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA BIAYA PASTI PER JAM KERJA
1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 43,500,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan CONCRETE VIBRATOR
2. Tenaga Pw 10.0 HP
3. Kapasitas Cp - -
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,000.0 Jam
c. Harga Alat B 7,750,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 7,750,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan WATER TANKER 3000-4500 L.
2. Tenaga Pw 100.0 HP
3. Kapasitas Cp 4,000.0 Liter
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 125,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 125,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan PEDESTRIAN ROLLER
2. Tenaga Pw 11.0 HP
3. Kapasitas Cp 0.980 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,600.0 Jam
c. Harga Alat B 72,500,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,600.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 72,500,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan JACK HAMMER
2. Tenaga Pw 3.0 HP
3. Kapasitas Cp 10.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,000.0 Jam
c. Harga Alat B 36,500,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 36,500,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan TRUCK MIXERS
2. Tenaga Pw 704.0 HP
3. Kapasitas Cp 7.0 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,200.0 Jam
c. Harga Alat B 675,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,200.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 675,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan CONCRETE PAVER FINISHER
2. Tenaga Pw 24.0 HP
3. Kapasitas Cp 80.0 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 10.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,500.0 Jam
c. Harga Alat B 1,550,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 10.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,500.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 1,550,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan ASPHALT CUTTER
2. Tenaga Pw 11.0 HP
3. Kapasitas Cp 4,000.0 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 3,000.0 Jam
c. Harga Alat B 7,850,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 3,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 7,850,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan DUMP TRUCK 4-6 M3
2. Tenaga Pw 100.0 HP
3. Kapasitas Cp 4.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 210,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 210,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,000.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan DUMP TRUCK 8-10 M3
2. Tenaga Pw 125.0 HP
3. Kapasitas Cp 8.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 345,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 345,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,000.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan FLAT BED TRUCK 3-4 M3
2. Tenaga Pw 100.0 HP
3. Kapasitas Cp 4.0 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 175,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 175,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,000.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan TAMPER
2. Tenaga Pw 5.0 HP
3. Kapasitas Cp 0.170 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,000.0 Jam
c. Harga Alat B 27,000,000.0 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 27,000,000 Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,000.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
ANALISA HARGA LUMP SUM UNTUK MOBILISASI
A. SEWA TANAH
B. PERALATAN
C. FASILITAS KONTRAKTOR
D. FASILITAS LABORATORIUM
E. MOBILISASI LAINNYA
Catatan : Jumlah yang tercantum pada masing-masing item mobilisasi di atas sudah termasuk biaya umum
dan keuntungan serta seluruh pajak dan bea (kecuali PPn), dan pengeluaran lainnya.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
ITEM PEMBAYARAN NO. : 1.2
JENIS PEKERJAAN : MOBILISASI
Lembar 1.2-2
Harga Satuan Jumlah
No. Jenis Alat Satuan Vol.
(Rp.) (Rp.)
B. PERALATAN
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 7 PENAWARAN
DAFTAR USULAN PERSONIL
1 Penanggung Jawab Teknis Ir. Dede Syarifudin Indonesia 51 S1 Tek. Sipil 20 Tahun 15 Tahun
2 Pelaksana Teknis Ono Suharyono, ST. Indonesia 30 S1 Tek. Sipil 11 Tahun 5 Tahun
Pelaksana Teknis Riyan Rinaldi, ST. Indonesia 33 S1 Tek. Sipil 12 Tahun 5 Tahun
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 6 PENAWARAN
DAFTAR USULAN PERALATAN
H. DADI DARTA
Direktur Utama
G. Data Peralatan /Perlengkapan
H. DADI DARTA
Direktur Utama
METODE PELAKSANAAN
PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan pembangunan di lingkungan Dinas Bina Marga, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pelayanaan II yang pengadaannya
dilaksanakan oleh Pengguna Jasa dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PjPK) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi
di BPJ Wilayah Pelayanan II Tahun Anggaran 2010. Dipandang perlu Jasa/Kontraktor untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan Spesifikasi
dalam pekerja pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Peningkatan Jalan Jampang Tengah - Kiaradua (8,60 Km), Kab. Sukabumi baik dalam
penggunaan tenaga kerja, peralatan kerja, bahan, waktu pelaksanaan dan lain-lain. Pelaksana dapat mengunakan tenaga kerja setempat dan
dapat bekerja sama dengan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P-3A / GP3A) secara Konstruksi Partisipatif. Kualitas dari hasil pekerjaan
yang dilaksanakan harus baik dan memenuhi persyaratan yang ada dalam kontrak.
Adapun tahapan Metode Pelaksanaan adalah sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Program Pelaksanaan dan Lapangan
Program kerja / program pelaksanaan / rapat bersama
Sebelum pekerjaan dimulai, diadakan rapat persiapan atau pre construction meeting antara pengguna jasa berserta staf dengan
penyedia jasa/kontraktor beserta staf yang akan ditempatkan dilapangan. Dalam rapat ini dibahas rencana kerja kontraktor, metode
pelaksanaan, jadwal pelaksanaan, personil dan peralatan. Dibahas juga rencana mutu kontrak untuk mendapat persetujuan dari
pengguna jasa.
Pelaksana melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan syarat-syarat Kontrak dengan menggunakan program kerja/Bagan
waktu pelaksanaan. Program tersebut harus dibuat dalam bentuk barchart & daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan :
* Mulai tanggal paling awal.
* Mulai tanggal paling akhir
* Waktu yang diperlukan
* Jumlah tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Aktifitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang
diperlukan untuk persiapan dan persetujuan gambar, pengiriman peralatan dan bahan kelapangan. Apabila bekerjasama, dalam rangka
Program Pemberdayaan P3A atau konstruksi partisipatip petani dalam pelaksanaan pekerjaan bidang pengairan, maka Pelaksana
harus mengadakan suatu perjanjian kerja sama dengan P3A/GP3A setempat dengan Surat Perjanjian Kerja Sama (SPKS).
B. Sosialisasi
Selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat pengguna jasa dan aparat setempat (Desa, Kecamatan, Polsek dan Koramil).
Dalam rapat sosialisasi ini dijelaskan maksud dan tujuan serta sasaran pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam rapat ini komunikasi
dilakukan 2 arah dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari peserta rapat serta dibahas tata cara pengaturan air selama
pelaksanaan pekerjaan. produk kegiatan ini adalah berita acara sosialisasi yang ditandatangani bersama.
C. Membuat direksi keet dan mendatangkan bahan
Untuk kelancaran pelaksanaan dilapangan, maka selanjutnya akan membuat direksi keet serta mendatangkan bahan-bahan
yang dibutuhkan dengan persetujuan direksi. Pembuatan kegiatan ini hanya sementara untuk perlindungan pekerja dan bahan material
proyek serta alat-alat kegiatan dari cuaca demi kenyamanan bekerja. Serta khusus untuk konsultan pengawas dan instansi yang
terkait disiapkan ruangan yang represetatip serta fasilitas- fasilitas yang digunakan untuk berkoordinasi selama pelaksanaan pekerjaan.
D. Pembuatan Papan Proyek
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan butir (c). Papan proyek terbuat dari multiplek tebal 9 mm dengan
ukuran 90 x 120, tiang dari 3 batang kayu kaso (5/7) kelas II (borneo) dengan tinggi 250 mm, dicat dasar sesuai warna yang disetujui
dari pihak pengawas atau direksi lapangan dan diisi mengenai lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan yaitu :
1 Nama Kegiatan;
2 Pekerjaan yang harus dilaksanakan;
3 Biaya pekerjaan/Nilai Kontrak;
4 Sumber dana;
5 Jangka waktu;
6 Nama penyedia jasa;
Papan proyek ini dicor kedalam tanah supaya kuat dan dipasang sedemikian rupa ditempat yang strategis dan mudah dilihat oleh
masyarakat, tidak mengganggu lalu lintas kendaraan maupun orang.
E. Pengukuran/Mutual Check Survey
1. Pelaksanaan Mutual Check
Dalam pelaksanaan Kontrak Harga Satuan Pekerjaan (Unit Price) minimal dilaksanakan 2 (dua) kali Mutual Cheek yaitu :
* Pada awal (sebelum) pelaksanaan dilakukan Mutual Check Awal (MC. 0 %) diadakan berdasarkan gambar disain yang telah
disiapkan Pengguna Jasa dan hasil survey & pengukuran kembali.
* Pada akhir (sesudah) pelaksanaan dilakukan Mutual Check akhir (MC.100 %) diadakan berdasarkan gambar pelaksanaan.
Sebagai pelaksana untuk Mutual Check adalah suatu Tim Mutual Check yang terdiri dari pihak Pelaksana dan dari Pihak
Pengguna Jasa yang ditunjuk dan diangkat oleh Pengguna Jasa.
Uraian Pekerjaan Mutual Check yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
* Pengukuran kembali semua rencana pelaksanaan pekerjaan dengan mencocokan kembali pada titik ketelitian 10 VL mm.
* Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali, profil memanjang dan profil melintang dengan mengikuti standar
Penggambaran Gambar Konstruksi yang baik, (termasuk gambar-gambar detail), Standar Kriteria Pereneanaan.
* Membuat perhitungan hidrolis & stabilitas, apabila ada perubahan bentuk bangunan.
* Membuat perhitungan volume dan RAB dengan adanya perubahan volume tambah kurang.
Semua produk-produk Mutual Check (data-data ukur, gambar-gambar, daftar kuantitas dan harga, RAB pekerjaan tambah kurang)
disampaikan kepada Pengguna Jasa untuk selanjutnya diteliti/diperiksa kebenarannya. Setelah disetujui oleh kedua belah pihak
maka hasil MC. 0 % digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan pekerjaan dan pembuatan Addendum Kontrak, Nilai Kontrak
akan berubah atau tetap akibat pekerjaan tambah kurang.
2. Pelaksanaan Pengukuran Kembali (Uitzet)
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan butir (D). Sebelum pekerjaan galian dan pasangan batu serta pekerjaan yang
lainnya dimulai, dilakukan Uitzet dan pasang patok sesuai dengan gambar rencana yaitu untuk menentukan dilapangan atas luas
atau batas saluran/bangunan serta menentukan titik-titik elevasi ketinggian pada setiap patok profil untuk memudahkan dalam
menentukan 'dalam dan lebar' yang akan digali. seteleah dilakukan pengukuran kembali maka sebaiknya dilakukan perhitungan
ulang atas batas dari patok profil untuk menyelesaikan dengan volume yang tercantum dalam RAB.
Sedangkan untuk pekerjaan pembuatan pasangan batu, terlebih dahulu dibuat bauwplank dari papan dan kaso agar posisinya
benar – benar kokoh dan tidak goyang. Bouwplank yang telah bibuat harus mendapat persetujuan dari pihak pengawas atau
direksi lapangan, agar elevasi tinggi dan dalam yang sudah ditetapkan dalam bouwplank sudah sesuai dengan rencana yang
tercantum dalam gambar.
Kesimpulan pelaksanaan pekerjaan Uitzet dilaksankan sbb :
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai;
b. Pada saat sedang pelaksanaan pekerjaan; dan
c. Pada saat akan/setelah pekerjaan mencapai 100 %.
F. Foto dan Dokumentasi (Pelaporan)
Untuk memantau kemajuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka setiap tanggal awal bulan dan tengah bulan atau pada suatu
waktu yang ditentukan Direksi Pekerjaan, Pelaksana harus menyerahkan salinan laporan kemajuan bulanan / tengah bulanan dalam
bentuk yang bisa dimengerti oleh Direksi Pekerjaan, yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan / tengah
bulan terdahulu. Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
* Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan laporan dan prosentase rencana yang diprogram
pada bulan berikutnya.
* Rencana kegiatan bulan selanjutnya dengan ramalan tanggal permulaan dan tanggal akhir penyelesaian.
* Daftar perlengkapan kontruksi, peralatan, bahan di lapangan yang digunakan untuk pelaksanaan pekeerjaan termasuk yang sudah
datang dan dipindahkan dari lapangan.
* Daftar tenaga kerja setempat.
* Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilakukan selama masa laporan.
* Jumlah volume pekerjaan.
* Besarnya pembayaran terakhir yang diterima.
* Photo-photo pelaksanaan sesuai dengan kemajuan pekerjaan.'
Pelaksana harus menyerahkan laporan photo pelaksanaan pekerjaan setiap lokasi pekerjaan dan pada setiap lokasi diambil 3 photo
yang menggambarkan keadaan sebelum mulai pekerjaan, keadaan dalam tahap pelaksanaan dan keadaan dalam selesai pekerjaan
telah selesai dilaksanakan, disamping itu pada keadaan tertentu misalnya pada saat pemasangan pondasi atau bagian yang nantinya
terendam air harus dibuat photonya.
Pada akhir pekerjaan selesai (tanggal penyelesaian) atau saat penyerahan pertama pekerjaan, Pelaksana harus menyerahkan
album photo sebanyak 3 (tiga) cetaknya berikut klisenya.
G. Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan ini dilaksanakan bersamaan yaitu mencakup personil dan peralatan. Untuk mobilisasi peralatan sehari sebelum pelaksanaan
pekerjaan dimulai harus sudah siap ada di lokasi.
I. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet dari lapis perata, lapis pondasi atau lapis aus campuran aspal
yang terdiri dari agregat dan bahan aspal dicampur dipusat instalasi pencampuran (AMP), serta penghampar dan memadat
kat campuran tersebut diatas pondasi yang telah disiapkan sesuatu dengan Spesifikasi teknik dan memenuhi garis,
ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam gambar.
Semua campuran dirancang menggunakan prosedur khusus yang diberikan dalam spesifikasi teknik, untuk menjamin
bahwa asumsi rancanagn yang berkenaan dengan kadar aspal yang cocok, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan
keawetan ketebalan dapat terpenuhi.
Dalam hal ini penting diingat bahwa dalam merancang aspal beton konvensional, yang dimulai dari memperoleh kepadatan
agregat maksimum yang paling mungkin, tidak akan menghasilkan campuran yang memenuhi Spesifikasi ini.
2. Jenis Campuran Aspal
Jenis Campuran dan ketebalan lapisan harus seperti yang ditentukan pada Gambar dan Spesifikasi Teknik
a. Laston
Laston ( Lapis Aspal Beton) lebih peka terhadap variasi kadar aspal maupun variasi gradasi agregat daripada Lastaton
(HRS). Aspal Beton terdiri dari tiga macam campuran, Laston lapis Aus, Laston Lapis Pengikat dan Laston Lapis Pondasi
3. Tebal Lapisan dan Toleransi
Agar pelaksanaan sesuai yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi teknis maka dalam pelaksanaan mengacu kepada
Standar yang berlaku dalam paket pekerjaan ini , standard yang ditentukan adalah :
Standar Nasional Indonesia ( SNI )
SK SNI-M-02-1994-03 : Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No. 200
( AASHTO T11-90 ) (0,075 mm).
SNI-03-1968-1990 : Metode pengujian tentang Analisa saringan agregat halus dan kasar
( AASHTO T27-88 )
SNI-06-2456-199 : Metode pengujian Penetrasi bahan-bahan Bitumen.
( AASHTO T49-89)
SNI-06-2432-199 : Metode pengujian Daktilitas bahan-bahan Aspal.
( AASHTO T51-89)
SNI-03-2417-1991 : Metode pengujian Daktilitas bahan-bahan Aspal.
( AASHTO T96-87)
SNI-03-3407-1994 : Metode pengujian Sifat kekekalan bentuk batu terhadap larutan Natrium Sulfat dan
( AASHTO T104-86) Magnesium Sulfat.
Pd M-21-1995-03 : Metode Pengujian Pemulihan aspal Dengan Alat Penguap Putar.
( AASHTO T170-90)
Pd M-03-1996-03 : Metode Pengujian Agregat Halus atau pasir yang mengandung Bahan plastis dengan
( AASHTO T176-88 ) Cara setara Pasir.
SNI-06-2440-1991 : Metode pengujian Kehilangan Berat Minyak dan Aspal dengan Cara A.
( AASHTO T179-88)
SNI-03-2439-1991 : Metode pengujian Kelekatan agregat terhadap aspal.
( AASHTO T182-84)
SNI-06-2489-1991 : Metode pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall.
( AASHTO T245-90)
4. Pengajuan kesiapan Kerja
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan :
a. Pengajuan Contoh dari seluruh bahan yang disetujui untuk digunakan, yang disimpan oleh Direksi Pekerjaan selama
Periode pelaksanaan pekerjaan untuk keperluan rujukan ;
b. Pengajuan Setiap bahan aspal yang diusulkan untuk digunakan, berikut keterangan asal sumbernya bersama dengan
data pengujian sifat-sifatnya, baik sebelum maupun sesudah Pengujian Kehilangan Berat dan Aspal sesuai denagan
prosedur SNI 06-2440-1991. Atau sesuai spesifikasi teknik atau petunjuk dan perintah Direksi Pekerjaan.
c. Pelaporan tertulis yang menjelaskan sifat-sifat hasil pengujian dari bahan, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
d. Pelaporan tertulis setiaps setiap pemasokan aspal curah beserta sifat-sifat bahan seperti yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik.
e. Rumus Perbandingan Campuran dan data pengujian yang mendukungnya, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik, dalam bentuk paloran tertulis.
f. Pengukuran pengujian permukaan seperti disyaratkan dalam spesifikasi teknik dalam bentuk pelaporan tertulis.
g. Pelaporan tertulis mengenai kepadatan dari campuran yang dihampar, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
h. Data pengujian laboratorium dan lapanagan seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik untuk pengendalian
harian terhadap takaran campuran dan mutu campuran, dalam bentuk pelaporan tertulis.
I. Catatan harian dari seluruh muatan truk yang ditimbang dialat penimbang, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
j. Catatan tertulis mengenai pengukuran tebal lapisan dan dimensi perkerasan seperti yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik.
II. BAHAN
1. Agregat Umum
a. Agregat yang akan digunakan dalam pekerjaan, sedemikian rupa agar campuran aspal, yang proporsinya dibuat sesuai
dengan rumus perbandingan campuran, memenuhi semua ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
b. agregat tidak akan digunakan sebelum disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan Bahan ditumpuk sesuai dengan
ketentuan dalam persyaratan dari Spesifikasi teknik.
c. Sebelum memulai pekerjaan sudah menumpuk untuk setiap fraksi agregat pecah dan pasir dan untuk campuran aspal
paling sedikit untuk kebutuhan campuran.
d. Penyerapan air oleh agregat maksimum 3%.
e. Berat jenis (spesific gravity) agregat kasar dan halus tidak akan berbeda lebih dari 0,2.
2. Agregat Kasar
a. Fraksi agregat kasar untuk rancangan adalah yang tertahankan ayakan no.8 (2,36 mm) dan mutu bersih, keras, awet dan
bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya dan memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi teknik, atau atas petunjuk dan perintah Direksi Pekerjaan.
b. Fraksi agregat kasar terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah dan disiapkan dalam ukuran nominal tunggal. Ukuran
maksimum (maksimum size) agregat adalah satu ayakan yang lebih besar dari ukuran maksimum (nomonal maksimum
size). Ukuran nominal maksimum adalah satu ayakan yang lebih kecil dari ayakan pertama. Teratas dengan bahan tertahan
kurang dari 10%.
c. Agregat kasar mempunyai anguliritas seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik. Anguliritas agregat kasar didefinisi
kan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih besar dari 4,75 mm dengan muka bidang pecah satu atau lebih.
(Pennsylvania DoT's Test Method No.61).
d. Agregat kasar yang kotor dan berdebu, yang mempunyai partikel lolos ayakan No. 200 (0,07 mm) lebih besar dari 1.
3. Agregat Halus
a. Agregat halus dari sumber bahan manapun, harus terdiri dari pasir atau pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang
lolos ayakan no. 8 (3,36).
b. Fraksi agregat halus pecah mesin dan pasir ditempatkan terpisah dari agregat kasar.
c. Pasir dapat digunakan dalam campuran aspal. Presentasi maksimum yang disarankan untuk Laston (AC) adalah 15%.
d. Agregat halus harus merupakan bahan yan bersih, keras, bebas dari lempung, atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya.
Batu pecah halus diperoleh dari batu yang memenuhi ketentuan mutu dalam spesifikasi teknik. Agar dapat memenuhi
ketentuan spesifikasi teknik ini batu pecah halus diproduksi dari batu yang bersih. Bahan halus dari pemasok pemecah
batu (crusher feed) harus diayak dan ditempatkan tersendiri sebagai bahan yang terpakai (kulit batu) sebelum proses
pemecah kedua (secondary crushing). Dalam segala hal, pasir yang kotor dan berdebu serta mempunyai partikellolos
ayakan no. 200 (0,75 mm) lebih dari 8% atau pasir yang mempunyai nilai setara pasir (and equivalent) kurang dari 40 sesuai
dengan Pd M-03-1996-03, tidak akan digunakan dalam campuran.
e. Agregat pecah halus dan pasir ditumpuk terpisah dan dipasok ke instalasi pencampur aspal dengan mengunakan pemasok
penempung dingin (cold bin feeds) yang terpisah sedemikian rupa sehingga rasio agregat pecah halus dan pasir dapat
dikontrol dengan baik.
4. Bahan Pengisi (Filler) Untuk Campuran Aspal
a. Bahan pengisi yang ditambahkan harus terdiri dari debu batu kapur (Limestone dust), semen portland, abu terbang, abu
tanur semen atau bahan non plastis lainnya dari sumber yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bahan tersebut bebas dari
bahan yang tidak dikendaki.
b. Bahan pengisi yang ditambahkan kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan pengayakan secara
basah sesuai SK SNI M-02-1994-03 dan mengandung bahan yang lolos ayakan N0. 200 (75 micron) tidak kurang dari 75%
terhadap beratnya.
c. Bilamana kapur tidak terhidrasi atau terhidrasi sebagian, digunakan sebagai bahan pengisi yang ditambahkan maka
proporsi maksimum yang diijinkan adalah 1,0 % dari berat total campuran aspal atau atas petunjuk dan perintah Direksi
Pekerjaan.
5. Gradasi Agregat Gabungan.
a. Gradasi agregat gabungan untuk campuran aspal, sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi teknik, atau atas petunjuk
dan perintah Direksi Pekerjaan.
6. Bahan Aspal Untuk Campuran aspal.
a. Bahan aspal dari jenis aspal semen Pen.60/70 yang memenuhi AASHTO M20 dan mempunyai titik lembek minimum 48 C,
yang ditentukan SNI 06-2434-1991. (Spesifikasi Teknik)
b. Bahan aspal yang diperoleh kembali dari benda uji pada rumus perbandingan campuran yang mempunyai nilai penetrasi
kurang dari 55% penetrasi aspal sebelum pecampuran dan nilai daktilitasnya tidak kurang dari40 cm, dan diperiksa
masing-masing prosedur SNI 06-2456-1991 dan SNI-06-2432-1991 atau sesuai dengan spesifikasi teknik atas petunjuk
Direksi Pekerjaan.
c. Agregat kasar mempunyai anguliritas seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik Angularitas agregat kasar didefinisi
kan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih besar dari 4,7 mm dengan muka bidang pecah satu atau lebih.
d. Bahan Aspal diektrasi dari benda uji sesuai dengan cara SNI 03-3640-1994. Setelah konsentrasi larutan aspal yang
terektrasi mencapai 200 mm, partikel mineral yang terkandung dipindahkan kedalam sentrifugal.
7. Campuran.
a. Campuran aspal terdiri dari Agregat kasar, Agregat halus, Aspal dan Filler untuk menjamin sifat-sifat campuran untuk
memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan pada spesifikasi teknik.
b. Pengujian percobaan campuran laboratorium dilaksanakan dalam tiga langkah dasar :
1. Mempunyai Garadsi agregat yang cocok
Suatu gradasi agregat yang cocok diperoleh dari penentuan persentasi yang memadai dari setiap fraksi Agregat gradasi
akhir harus jauh dari kurva fuller dan spesifikasi teknik.
Campuran Aspal beton (AC) dibuat gardasi halus dan bila petunjuk direksi pekerjaan digunakan aspal beton bergradasi
kasar.
2. Membuat Rumus Campuran Rancanagan (Design Mix Formula)
Campuran yang cocok untuk memenuhi semua kriteria dalam spesifikasi teknik dengan suatu rentang kadar aspal praktis
Kriteria rancangan mendekati satu persen yang dimaksud untuk mengakomodir fliktuasi yang sesungguhnya dalam
produksi campuran aspal.
3. Persetujuan Rumus Campuran Rancanagan (Design Mix Formula/DMF) sebagai rumus perbandingan campuran (JMF)
Campuran yang cocok untuk memenuhi semua kriteria dalam spesifikasi teknik dengan suatu rentang kadar aspal praktis
kriteria rancangan mendekati satu persen yang dimaksudkan untuk mengakomodir fluktuasi yang sesungguhnya dalam
produksi campuran aspal yang dapat memenuhi spesifikasi teknik atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan.
c. Unit instalasi pencampur aspal (AMP) berupa pusat pecampuran dengan memiliki kapasitas yan cukup untuk memasok
mesin penghampar secara terus menerus dan dioperasikan sedemikian hingga dapat menghasilkan campuran dalam
rentang toleransi perbandingan. Cara dan teknis pelaksanaan Pencampuraan Aspal (AC- BC atau AC-WC ) akan memenuhi
dengan ketentuan dalam spesifikasi teknis atau atas perintah dan petunjuk direksi pekerjaan.
Unit Instalasi pencampur aspal (AMP) dipasang lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk dan disetujui Direksi
pekerjaan.
Unit Instalasi pencampur aspal (AMP) dilengkapi dengan alat pengupul debu yang lengkap dan pusaran basah sehingga
tidak menimbulkan pencemaran debu ke Atmosfir.
IV. PERALATAN
1. Aspahalt Mixing Plant (Base Camp)
2. Wheel Loader (Base Camp)
3. Genset (Base Camp)
4. Dump Truck
5. Aspahalt Finisher
6. Tandem Roller
7. P. Tyred Roller
8. Alat Bantu
JENIS PEKERJAAN : LASTON - LAPIS ANTARA (AC - BC) LEVELLING
SATUAN PENGKURAN : TON
I. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet dari lapis perata, lapis pondasi atau lapis aus campuran aspal
yang terdiri dari agregat dan bahan aspal dicampur dipusat instalasi pencampuran (AMP), serta penghampar dan memadat
kat campuran tersebut diatas pondasi yang telah disiapkan sesuatu dengan Spesifikasi teknik dan memenuhi garis,
ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam gambar.
Semua campuran dirancang menggunakan prosedur khusus yang diberikan dalam spesifikasi teknik, untuk menjamin
bahwa asumsi rancanagn yang berkenaan dengan kadar aspal yang cocok, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan
keawetan ketebalan dapat terpenuhi.
Dalam hal ini penting diingat bahwa dalam merancang aspal beton konvensional, yang dimulai dari memperoleh kepadatan
agregat maksimum yang paling mungkin, tidak akan menghasilkan campuran yang memenuhi Spesifikasi ini.
2. Jenis Campuran Aspal
Jenis Campuran dan ketebalan lapisan harus seperti yang ditentukan pada Gambar dan Spesifikasi Teknik
a. Laston
Laston ( Lapis Aspal Beton) lebih peka terhadap variasi kadar aspal maupun variasi gradasi agregat daripada Lastaton
(HRS). Aspal Beton terdiri dari tiga macam campuran, Laston lapis Aus, Laston Lapis Pengikat dan Laston Lapis Pondasi
3. Tebal Lapisan dan Toleransi
Agar pelaksanaan sesuai yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi teknis maka dalam pelaksanaan mengacu kepada
Standar yang berlaku dalam paket pekerjaan ini , standard yang ditentukan adalah :
Standar Nasional Indonesia ( SNI )
SK SNI-M-02-1994-03 : Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No. 200
( AASHTO T11-90 ) (0,075 mm).
SNI-03-1968-1990 : Metode pengujian tentang Analisa saringan agregat halus dan kasar
( AASHTO T27-88 )
SNI-06-2456-199 : Metode pengujian Penetrasi bahan-bahan Bitumen.
( AASHTO T49-89)
SNI-06-2432-199 : Metode pengujian Daktilitas bahan-bahan Aspal.
( AASHTO T51-89)
SNI-03-2417-1991 : Metode pengujian Daktilitas bahan-bahan Aspal.
( AASHTO T96-87)
SNI-03-3407-1994 : Metode pengujian Sifat kekekalan bentuk batu terhadap larutan Natrium Sulfat dan
( AASHTO T104-86) Magnesium Sulfat.
Pd M-21-1995-03 : Metode Pengujian Pemulihan aspal Dengan Alat Penguap Putar.
( AASHTO T170-90)
Pd M-03-1996-03 : Metode Pengujian Agregat Halus atau pasir yang mengandung Bahan plastis dengan
( AASHTO T176-88 ) Cara setara Pasir.
SNI-06-2440-1991 : Metode pengujian Kehilangan Berat Minyak dan Aspal dengan Cara A.
( AASHTO T179-88)
SNI-03-2439-1991 : Metode pengujian Kelekatan agregat terhadap aspal.
( AASHTO T182-84)
SNI-06-2489-1991 : Metode pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall.
( AASHTO T245-90)
4. Pengajuan kesiapan Kerja
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan :
a. Pengajuan Contoh dari seluruh bahan yang disetujui untuk digunakan, yang disimpan oleh Direksi Pekerjaan selama
Periode pelaksanaan pekerjaan untuk keperluan rujukan ;
b. Pengajuan Setiap bahan aspal yang diusulkan untuk digunakan, berikut keterangan asal sumbernya bersama dengan
data pengujian sifat-sifatnya, baik sebelum maupun sesudah Pengujian Kehilangan Berat dan Aspal sesuai denagan
prosedur SNI 06-2440-1991. Atau sesuai spesifikasi teknik atau petunjuk dan perintah Direksi Pekerjaan.
c. Pelaporan tertulis yang menjelaskan sifat-sifat hasil pengujian dari bahan, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
d. Pelaporan tertulis setiaps setiap pemasokan aspal curah beserta sifat-sifat bahan seperti yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik.
e. Rumus Perbandingan Campuran dan data pengujian yang mendukungnya, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik, dalam bentuk paloran tertulis.
f. Pengukuran pengujian permukaan seperti disyaratkan dalam spesifikasi teknik dalam bentuk pelaporan tertulis.
g. Pelaporan tertulis mengenai kepadatan dari campuran yang dihampar, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
h. Data pengujian laboratorium dan lapanagan seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik untuk pengendalian
harian terhadap takaran campuran dan mutu campuran, dalam bentuk pelaporan tertulis.
I. Catatan harian dari seluruh muatan truk yang ditimbang dialat penimbang, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
j. Catatan tertulis mengenai pengukuran tebal lapisan dan dimensi perkerasan seperti yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik.
II. BAHAN
1. Agregat Umum
a. Agregat yang akan digunakan dalam pekerjaan, sedemikian rupa agar campuran aspal, yang proporsinya dibuat sesuai
dengan rumus perbandingan campuran, memenuhi semua ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
b. agregat tidak akan digunakan sebelum disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan Bahan ditumpuk sesuai dengan
ketentuan dalam persyaratan dari Spesifikasi teknik.
c. Sebelum memulai pekerjaan sudah menumpuk untuk setiap fraksi agregat pecah dan pasir dan untuk campuran aspal
paling sedikit untuk kebutuhan campuran.
d. Penyerapan air oleh agregat maksimum 3%.
e. Berat jenis (spesific gravity) agregat kasar dan halus tidak akan berbeda lebih dari 0,2.
2. Agregat Kasar
a. Fraksi agregat kasar untuk rancangan adalah yang tertahankan ayakan no.8 (2,36 mm) dan mutu bersih, keras, awet dan
bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya dan memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi teknik, atau atas petunjuk dan perintah Direksi Pekerjaan.
b. Fraksi agregat kasar terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah dan disiapkan dalam ukuran nominal tunggal. Ukuran
maksimum (maksimum size) agregat adalah satu ayakan yang lebih besar dari ukuran maksimum (nomonal maksimum
size). Ukuran nominal maksimum adalah satu ayakan yang lebih kecil dari ayakan pertama. Teratas dengan bahan tertahan
kurang dari 10%.
c. Agregat kasar mempunyai anguliritas seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik. Anguliritas agregat kasar didefinisi
kan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih besar dari 4,75 mm dengan muka bidang pecah satu atau lebih.
(Pennsylvania DoT's Test Method No.61).
d. Agregat kasar yang kotor dan berdebu, yang mempunyai partikel lolos ayakan No. 200 (0,07 mm) lebih besar dari 1.
3. Agregat Halus
a. Agregat halus dari sumber bahan manapun, harus terdiri dari pasir atau pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang
lolos ayakan no. 8 (3,36).
b. Fraksi agregat halus pecah mesin dan pasir ditempatkan terpisah dari agregat kasar.
c. Pasir dapat digunakan dalam campuran aspal. Presentasi maksimum yang disarankan untuk Laston (AC) adalah 15%.
d. Agregat halus harus merupakan bahan yan bersih, keras, bebas dari lempung, atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya.
Batu pecah halus diperoleh dari batu yang memenuhi ketentuan mutu dalam spesifikasi teknik. Agar dapat memenuhi
ketentuan spesifikasi teknik ini batu pecah halus diproduksi dari batu yang bersih. Bahan halus dari pemasok pemecah
batu (crusher feed) harus diayak dan ditempatkan tersendiri sebagai bahan yang terpakai (kulit batu) sebelum proses
pemecah kedua (secondary crushing). Dalam segala hal, pasir yang kotor dan berdebu serta mempunyai partikellolos
ayakan no. 200 (0,75 mm) lebih dari 8% atau pasir yang mempunyai nilai setara pasir (and equivalent) kurang dari 40 sesuai
dengan Pd M-03-1996-03, tidak akan digunakan dalam campuran.
e. Agregat pecah halus dan pasir ditumpuk terpisah dan dipasok ke instalasi pencampur aspal dengan mengunakan pemasok
penempung dingin (cold bin feeds) yang terpisah sedemikian rupa sehingga rasio agregat pecah halus dan pasir dapat
dikontrol dengan baik.
4. Bahan Pengisi (Filler) Untuk Campuran Aspal
a. Bahan pengisi yang ditambahkan harus terdiri dari debu batu kapur (Limestone dust), semen portland, abu terbang, abu
tanur semen atau bahan non plastis lainnya dari sumber yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bahan tersebut bebas dari
bahan yang tidak dikendaki.
b. Bahan pengisi yang ditambahkan kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan pengayakan secara
basah sesuai SK SNI M-02-1994-03 dan mengandung bahan yang lolos ayakan N0. 200 (75 micron) tidak kurang dari 75%
terhadap beratnya.
c. Bilamana kapur tidak terhidrasi atau terhidrasi sebagian, digunakan sebagai bahan pengisi yang ditambahkan maka
proporsi maksimum yang diijinkan adalah 1,0 % dari berat total campuran aspal atau atas petunjuk dan perintah Direksi
Pekerjaan.
5. Gradasi Agregat Gabungan.
a. Gradasi agregat gabungan untuk campuran aspal, sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi teknik, atau atas petunjuk
dan perintah Direksi Pekerjaan.
6. Bahan Aspal Untuk Campuran aspal.
a. Bahan aspal dari jenis aspal semen Pen.60/70 yang memenuhi AASHTO M20 dan mempunyai titik lembek minimum 48 C,
yang ditentukan SNI 06-2434-1991. (Spesifikasi Teknik)
b. Bahan aspal yang diperoleh kembali dari benda uji pada rumus perbandingan campuran yang mempunyai nilai penetrasi
kurang dari 55% penetrasi aspal sebelum pecampuran dan nilai daktilitasnya tidak kurang dari40 cm, dan diperiksa
masing-masing prosedur SNI 06-2456-1991 dan SNI-06-2432-1991 atau sesuai dengan spesifikasi teknik atas petunjuk
Direksi Pekerjaan.
c. Agregat kasar mempunyai anguliritas seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik Angularitas agregat kasar didefinisi
kan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih besar dari 4,7 mm dengan muka bidang pecah satu atau lebih.
d. Bahan Aspal diektrasi dari benda uji sesuai dengan cara SNI 03-3640-1994. Setelah konsentrasi larutan aspal yang
terektrasi mencapai 200 mm, partikel mineral yang terkandung dipindahkan kedalam sentrifugal.
7. Campuran.
a. Campuran aspal terdiri dari Agregat kasar, Agregat halus, Aspal dan Filler untuk menjamin sifat-sifat campuran untuk
memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan pada spesifikasi teknik.
b. Pengujian percobaan campuran laboratorium dilaksanakan dalam tiga langkah dasar :
1. Mempunyai Garadsi agregat yang cocok
Suatu gradasi agregat yang cocok diperoleh dari penentuan persentasi yang memadai dari setiap fraksi Agregat gradasi
akhir harus jauh dari kurva fuller dan spesifikasi teknik.
Campuran Aspal beton (AC) dibuat gardasi halus dan bila petunjuk direksi pekerjaan digunakan aspal beton bergradasi
kasar.
2. Membuat Rumus Campuran Rancanagan (Design Mix Formula)
Campuran yang cocok untuk memenuhi semua kriteria dalam spesifikasi teknik dengan suatu rentang kadar aspal praktis
Kriteria rancangan mendekati satu persen yang dimaksud untuk mengakomodir fliktuasi yang sesungguhnya dalam
produksi campuran aspal.
3. Persetujuan Rumus Campuran Rancanagan (Design Mix Formula/DMF) sebagai rumus perbandingan campuran (JMF)
Campuran yang cocok untuk memenuhi semua kriteria dalam spesifikasi teknik dengan suatu rentang kadar aspal praktis
kriteria rancangan mendekati satu persen yang dimaksudkan untuk mengakomodir fluktuasi yang sesungguhnya dalam
produksi campuran aspal yang dapat memenuhi spesifikasi teknik atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan.
c. Unit instalasi pencampur aspal (AMP) berupa pusat pecampuran dengan memiliki kapasitas yan cukup untuk memasok
mesin penghampar secara terus menerus dan dioperasikan sedemikian hingga dapat menghasilkan campuran dalam
rentang toleransi perbandingan. Cara dan teknis pelaksanaan Pencampuraan Aspal (AC- BC atau AC-WC ) akan memenuhi
dengan ketentuan dalam spesifikasi teknis atau atas perintah dan petunjuk direksi pekerjaan.
Unit Instalasi pencampur aspal (AMP) dipasang lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk dan disetujui Direksi
pekerjaan.
Unit Instalasi pencampur aspal (AMP) dilengkapi dengan alat pengupul debu yang lengkap dan pusaran basah sehingga
tidak menimbulkan pencemaran debu ke Atmosfir.
IV. PERALATAN
1. Aspahalt Mixing Plant (Base Camp)
2. Wheel Loader (Base Camp)
3. Genset (Base Camp)
4. Dump Truck
5. Aspahalt Finisher
6. Tandem Roller
7. P. Tyred Roller
8. Alat Bantu
I. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat
diatas permukaan yang telah disiapakan dan telah diterima sesuai dengan detail yang ditunjukan dalam gambar atau sesuai
dengan perintah Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agregat yang telah selesai sesuai dengan yang disyaratkan.
Pemrosesan harus meliputi, bila perlu, pemecahan, pengayakan, pemisahan, pencampuran dan operasi lainya yang perlu untuk
menghasilkan sesuatu bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi .
2 Toleransi Ketebalan
a. Permukaan lapis akhir sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
b. Pada permukaan semua Lapis Pondasi Agregat tidak boleh terdapat ketidakrataan yang dapat menampung air dan
semua punggung (camber) permukaan itu harus sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar.
c. Tebal total minimum Lapis Pondasi Agregat Kelas B tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal yang disyaratkan
d. Tebal total minimum Lapis Pondasi Agregat Kelas A tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal yang disyaratkan
e. Pada permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang disiapkan untuk lapisan resap pengikat atau pelaburan permu-
kaan, bilamana semua bahan yang terlepas harus dibuang dengan sikat yang keras, maka penyimpangan maksimum pada
kerataan permukaan yang diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m, diletakan sejajar atau melintang sumbu jalan,
maksimum satu sentimeter.
3 Ketentuan atau Rujukan yang dipakai:
Untuk mengontrol pekerjaan dengan baik dan akurat mengacu kepada spesifikasi teknis maka acuan yang dipakai meliputi:
SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Cassagrade
( AASHTO T 89-90 )
SNI 03-1966-1990 : Metode Pengujian Batas Plastis
( AASHTO T 90-87 )
SNI 03- 2417 - 1991 : Metode Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles
( AASHTO T 96-87 )
SNI 03- 2417 - 1994-03 : Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-butir Mudah pecah
( AASHTO T 112-87 ) Dalam Agregat
SNI 03- 1743 - 1989 : Metoda Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah.
( AASHTO T 180-90 )
SNI 03- 2827 - 1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan cara Alat Konus Pasir
( AASHTO T 191-86 )
SNI 03- 1744 - 1989 : Metode Pengujian CBR Laboratorium
( AASHTO T 193-81 )
4. Pengajuan Kesiapan Kerja
a. Sebagai Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan berikut dibawah ini paling sedikit 21 hari
sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunaan setiap bahan untuk pertama kalinya sebagai Lapis
Pondasi Agregat :
I. ) Dua contoh masing-masing 50 Kg bahan, satu disimpan oleh Direksi Pekerjaan sebagai
rujukan selama Periode Pelaksanaan/Kontrak.
ii ) Pernyataan perihal asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk Lapis Pondasi
Agregat, bersama dengan hasil pengujian laboratorium yang membuktikan bahwa sifat-
sifat bahan yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis.
b. Sebagai Kontraktor harus mengirim sebagai berikut di bawah ini dalam bentuk tertulis kepada Direksi
Pekerjaan dan sebelum persetujuan diberikan untuk penghamparan bahan lain di atas Lapis Pondasi Agregat:
I. ) Hasil Pengujian kepadatan dan kadar air seperti disyaratkan dalam spesifikasi teknis.
ii ) Hasil Pengujian pengukuran permukaan dan data hasil survei pemeriksaan yang
menyatakan bahwa toleransi yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis.
c. Faktor Cuaca
Lapisan Pondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu turun hujan dan
pemadatan tidak boleh dilakukan setelah turun hujan atau bila kadar air bahan jadi tidak berada rentang
yang ditentukan dalam spesifikasi teknis.
II. BAHAN
1. Sumber Material
Bahan Lapis Pondasi Agregat harus dipilih dari sumber yang telah disetujui Direksi Pekerjaan yang sesuai
dengan ketentuan dalam spesifikasi teknis.
2. Kelas Lapis Pondasi Agregat
Terdapat dua kelas yang berbeda dari Lapis Pondasi Agregat yaitu Kelas A dan Kelas B. Pada umumnya
Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis Pondasi Atas untuk suatu lapisan dibawah Lapisan
beraspal, dal Lapis Pondasi Agregat Kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah. Lapis Pondasi Agregat Kelas
B boleh digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup aspal berdasarkan ketentuan dalam spesifikasi teknis.
3. Fraksi Agregat Kasar
Agregat Kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus dari partikel atau pemecahan batu atau kerikil yang
keras dan awaet . Bahan yang pecah bila berulang-ulang dibasahi dan dikeringkan tidak boleh digunakan.
Bilamana digunakan untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A maka untuk agregat kasar yang berasal dari krikil
tidak kurang dari 100 % berat agregat kasr ini harus mempunyai paling sedikit tiga bidang pecah.
4. Fraksi Agregat Halus
Agregat Halus yang lolos ayakan 4,75 mm harus dari partikel pasir alami atau batu pecah halus dan partikel halus
lainya, Fraksi agregat yang lolos ayakan No. 200 tidak boleh lebih besar dua pertiga dari fraksi agregar lolos
ayakan No.40.
5. Sifat-sifat Bahan yang di Syaratkan
Seluruh Lapis Pondasi Agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung atau bahan - bahan lain
yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan harus memenuhi ketentuan gradasi ( Menggunanakan pengayakan
secara basah ) yang ditentukan sesuai dalam spesifikasi teknis.
6. Pencampuran Bahan Untuk Lapis Pondasi Agregat
Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instansi pemecah batu
atau pencampuran yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis yang telah dikalibrasi untuk mempero-
leh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar sesuai Spesifikasi Teknis
Dalam kondisi apapun tidak boleh dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan.
IV. PERALATAN
Peralatan yang dibutuhkan dibagi kedalam peralatan ditempat penyimpanan bahan (stock pile) dan peralatan dilapangan
yang dilaksanakan secara mekanik atau manual.
1.1 Peralatan ditempat penyimpanan/penimbunan bahan.
a. Cara mekanik
- Dump Truck
- Wheel Loader
- Motor Grader
- Tandem Roller
- Water Tanker
b. Cara Manual
- Sekop
- Truck
- Sekop
- Garpu
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan ini harus meliputi penyiapan bahancampuran yaitu agregat, semen dan air yang cukup di suatu tempat, penghamparan
beton semen di atas pondasi yang sudah siap sesuai dengan Spesifikasi untuk pembuatan seluruh perkerasan beton semen,
termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai dengan persyaratan, garis elevasi, ketebalan, kelandaian, penampang melintang
dan dimensi yang ditunjukan dalam gambar rencana sebagaimana diperlukan oleh Direksi Teknis.
2. Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja dimana pekerjaan perkerasan beton semen akan ditempatkan, termasuk
bagian yang harus dibongkar, galian pondasi bawah, penyiapan dan pemeliharaan pondasi, pengadaan penutup beton, pemompaan
atau tindakan lain agar pondasi tetap kering, dan urugan kembali disekeliling struktur perkerasan beton semen dengan urugan
tanah yang dipadatkan.
3. Kelas dari beton semen yang akan digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan dalam kontrak haruslah seperti yang
diminta dalam gambar sepesifikasi teknis atau sebagaimana yang diperhitungkan oleh
Direksi Teknis, kekuatan tanah dasar dinyatakan dengan parameter berikut
Modulus reaksi tanah (k) dalam satuan kilogram/cm3 dan dibatasi minimum 2 kg/cm3.
Kekuatan beton yang dinyatakan dengan kuat lentur (Modulus of Rufture, MR) dengan satuan kg/cm2 dan dibatasi untuk
umur 21 hari minimum 30 kg/cm2 atau dianjurkan minimum 40 kg/cm2.
4. Ketentuan atau Rujukan yang dipakai:
Untuk mengontrol pekerjaan dengan baik dan akurat mengacu kepada spesifikasi teknis maka acuan yang dipakai meliputi:
PBI 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI - 2;
SNI - 1972 - 1990 - F : Metoda Pengujian Slump Beton;
SK SNI M - 105 - 1990 - 03 : Metoda Pengujian Kehalusan Semen Portland;
SK SNI M - 106 - 1990 - 03 : Metoda Pengujian berat jenis Semen Portland;
SK SNI M - 111 - 1990 - 03 : Metoda Pengujian Kekuatan Mortar Semen Portland untuk Pekerjaan Sipil;
SK SNI M - 111 - 1990 - 03 : Metoda Pengujian Konsistensi Normal Semen Portland dengan Alat Vicat untuk
Pekerjaan Sipil;
SK SNI M - 60 - 1990 - 03 : Metoda Pengujian Kuat Tarik Belah Beton;
AASHTO M 85 - 70 : Semen Portland;
AASHTO M 173 - 60 : Pengedap sambungan beton jenis elastis yang dituang panas;
AASHTO M 213 - 74 : Pengisi sambungan yang dibentuk untuk lapisan beton dan konstruksi struktur;
AASHTO M 11 - 78 : Jumlah meterial yang lebih halus dari saringan 0,075 mm dalam agregat;
SK SNI - 01 - 1991 - 03 : Metoda Pengujian Kotoran Organik dalam Pasir untuk Campuran Mortar dan Beton;
SNI 1974 - 1990 - F : Kuat tekan dari contoh beton Silindris;
AASHTO T 23 - 76 : Pembuatan dan perawatan contoh untuk pengujian kuat tekan dan kuat lentur
di lapangan;
AASHTO T 26 - 72 : Mutu air yang akan digunakan dalam beton;
SNI 03 - 2417 - 1991 : Abrasi dari agregat kasar dengan menggunakan mesin Los Angeles;
AASHTO T 104 - 77 : Penentuan mutu agregat dengan menggunakan sodium sulfat;
AASHTO T 112 - 78 : Gumpalan lempung dan pertikel yang dapat pecah dalam agregat;
SNI 03 - 2493 - 1991 : Pembuatan dan perawatan contoh untuk pengujian beton di laboratorium;
SNI T 141 - 74 : Pengambilan contoh beton segar.
5. Pelaporan
a. Kami sebagai Kontraktor akan mengirimkan contoh yang diambil dari seluruh meterial yang hendak digunakan dengan data
pengujian yang memenuhi seluruh sifat meterial yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis
b. Kami sebagai Kontraktor akan mengirimkan rancangan campurannya untuk masing-masing jenis beton yang diusulkan
untuk digunakan, pada saat 30 hari sebelum awal pekerjaan pengecoran beton.
c. Kami sebagai Kontraktor akan mengirimkan gambar teperinci dari seluruh perancah yang akan digunakan, dan harus
memperoleh persetujuan Direksi Teknis sebelum memulai setiap pekerjaan perancah.
d. Kami sebagai Kontraktor akan akan memberi tahu Direksi Teknis secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum memulai
melakukan pencampuran atau pengecoran beton, sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi Teknis
6. Penyimpanan dan Perlindungan Material
Untuk penyimpanan semen, kami akan menyediakan tempat yang tahan cuaca, kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang
cukup tinggi dan ditutup denga lembar polyehylenen (Plastik), sepanjang waktu penyimpanan, tumpukan kantung semen akan
ditutup dengan lapis selubung plastik.
II. BAHAN
Bahan untuk perkerasan kaku beton semen terdiri dari agregat berupa batu pecah atau kerikil pecah, pasir atau batu-batu, semen
dan air. Untuk keperluan khusus maka campuran bahan-bahan tersebut akan ditambah dengan bahan lainnya yang terbukti dapat
meningkatkan kekuatan, dan keawetan serta kemudahan dalam pelaksanaan berdasarkan hasil pengujian laboratorium serta
dapat diterima baik oleh Direksi Teknis.
Semua bahan berasal dari sumber yang telah diketahui serta dipersiapkan jumlahnya dan terbukti sudah memenuhi syarat-syarat
uji mutu. Bahan yang digunakan akan mengikuti persyaratan yang diuraikan di dalam spesifikasi ini, kecuali apabila kondisi tempat
tidak memungkinkan, maka akan dilakukan perubahan/penyesuaian terhadap persyaratan tersebut tanpa mengurangi mutu hasil
pekerjaan.
1. Semen
a. Semen yang digunakan harus memenuhi persyaratan SII 0013 - 18;
b. Jenis semen, penggunaan dan komposisi kehalusannya sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis
c. Cara penyimpanan semen akan dilakukan sesuai dengan cara penyimpanan yang benar;
d. Terkecuali diijinkan oleh Direksi Teknis, maka hanya satu produk merk yang akan digunakan di dalam proyek.
2. Air
Air yang digunakan untuk campuran atau perawatan adalah air bersi dan bebas dari minyak, garam, asam, gula, bahan organik,
bahan nabati, lanau, lumpur atau bahan-bahan lain yang dalam tertentu dapat membahayakan dan memenuhi kriteria
AASHTO T 26
Air akan diambil dari sumber yang telah terbukti baik dan memenuhi persyaratan sesuai dalam persyaratan spesifikasi teknis
Air bening dapat terbukti diketahui dapat diminum, dapat digunakan tanpa pengujian.
3. Agregat
a. Agregat untuk pekerjaan beton terdiri dari pertikel yang bersih, keras, kuat yang diperoleh dengan pemecahan padas atau batu,
atau dari pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir.
b. Agregat harus bebas dari material organik dan memenuhi persyaratan mutu yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis
c. Persyarata Gradasi Agregat Halus dan Agregat Kasar
d. Persyaratan Fraksi Agregat Kasar
Agregat Kasar terdiri kerikil atau batu pecah dengan ketentua sebagai berikut :
Fraksi 10 mm : Fraksi 20 mm = 1 : 2
Fraksi 10 mm : Fraksi 20 mm : Fraksi 40 mm = 1 : 1,5 : 3
e. Persyaratan Ukuran maksimum Agregat
Ukuran maksimum Agregat harus lebih kecil atau sama dengan 1/3 tebal pelat dan lebih kecil atau sama dengan 3/4 jarak
bersih minimum antara tulangan.
4. Bahan Tambah (Admixtures)
Penggunaan bahan tambahan bisa dilakukan, apabila pekerjaan tertentu memerlukan perubahan sifat beton yang lebih cocok
seperti :
* Kemudahan pengerjaan yang lebih tinggi, atau;
* Pengikatan beton yang lebih cepat, sehingga penyelesaian akhir, pembukaan acuan dan pembukaan jalur lalu lintas dapat
dipercepat, atau;
* Pengikatan yang lebih lambat, misal pada pembetonan masal.
Berhubung bahan tambah sangat peka terhadap komponen beton lainnya dan lingkungan, maka sebelum bahan tersebut
gunakan harus dilakukan percobaan/pengujian agar dapat diperoleh agar dapat diperoleh proporsi campuran yang tepat.
beberapa manfaat bahan tambah dapat dilihat pada Tabel 6.2.2.(6).
Setiap bahan tambah yang digunakan telah memenuhi Spesifikasi sebagai berikut :
1. ASTM C-260/AASHTO M 154 - 79 Spesifikasi bahan tambah air entraining.
2. ASTM C-168 Spesifikasi untuk Fly Ash atau Calcined Natural Pozzolan yang digunakan dalam Beton Semen Portland.
3. ASTM D-98/AASHTO M 144 - 78 Spesifikasi untuk Calcium Chlorida.
4. ASTM C-49/AASHTO M 194 - 82 Spesifikasi untuk tambah kimia.
5. Bahan Perekat
Bahan perawat harus memenuhi persyaratan di bawah ini
1. Lembar Penutup
a. Lembar penutup yang terbuat dari goni, pada waktu digunakan harus dalam keadaan baik, tidak berlubang, tidak kotor, tidak
berlumpur atau tidak mengandung bahan lain yang menggunakan daya serapnya.
b. Lembar penutup tersebut juga harus tidak mengandung bahan-bahan yang dapat mengganggu / merusak beton.
c. Lembar penutup yang tidak segera menyerap air (bila disemprotkan atau direndam) dan beratnya kerang dari 240 gram/m2
dalam keadaan bersih dan kering tidak boleh digunakan.
d. Lembar penutup yang berbentuk jaringan kasar harus digunakan secara hati-hati untuk menghindari cacat pada permukaan.
2. Kertas atau Lembar yang kedap air
Kertas atau lembar kedap air harus dapat mencegah penguapan air dalam beton, sesua dengan ketentuan
ASTM C-171 - 79/AASHTO M 171 - 79
3. Selaput Air (liguid membrance - forming compounds)
Selaput air harus sesuai dengan persyaratan ASTM C-309/AASHTO M 171 - 79, JENIS 2, berwarna putih umumnya
digunakan untuk perkerasan kaku. Jenis 1, bening atau tembus cahaya, dan jenis 3, warna abu-abu muda juga dapat digunakan.
6. Bahan Pengisi Sambungan Pemuaian (Exspantion Joint Filler)
Tergantung pada keperluannya bahan pengisi sambungan pemuaian harus dari jenis yang ditetapkan dan memenuhi salah
satu spesifikasi di bawah ini :
1. ASTM D-175/AASHTO M 213-81, spesifikasi untuk bahan pengisi sambungan pemuaian yang siap pakai.
2. ASTM D-1752, spesifikasi untuk bahan pengisi sambungan pemuaian yang berbentuk tirus dan karet berongga yang siap
pakai (Performed Sponge Rubber and Cork).
3. ASTM D-994/AASHTO M 33-88, spesifikasi untuk bahan pengisi sambungan pemuaian yang siap pakai (dari jenis aspal).
7. Bahan Penutup Sambungan
Spesifikasi bahan penutup sambungan yang berlaku dewasa ini diantaranya :
1. ASTM D-1850, spesifikasi untuk bahan penutup sambungan pelaksanaan dingin (Cold Application Type).
2. ASTM D-1190/AASHTO M 173-60, spesifikasi untuk bahan pengisi sambungan pelaksanaan panas (Hot Poured Elastic
Type)
3. ASTM D-2628, spesifikasi untuk bahan penutup sambungan Polychloroprence Elastomeric dan ASTM D 2835, spesifikasi
untuk pelumas dalam pemasangan bahan penutup jadi yang ditekan (Lubricant for Installation of Performed Compression
Seal in Concrete Pavement).
8. Pita Polyethylene
Pengendalian retak pada sambungan memanjang atau sambungan lainnya dapat dilakukan dengan memasang pipa Polyethlene
yang mempunyai tebal cukup. Pita ditanam dengan menggunakan mesin, ke dalam beton yang masih plastis sampai kedalaman
tertentu.
9. Baja Tulangan dan Perlengkapannya (Reinforcing Steel and Accessories)
Jenis Baja tulangan dan perlengkapannya harus ditetapkan sesuai persyaratan pada spefisikasi sebagai berikut:
1. Baja Tulangan berbentuk anyaman dari kawat (Steel wirw fabric reinforcement)
ASTM A-185/AASHTO M 35-81, spesifikasi untuk tulangan dari kawat baja dilas berbentuk anyaman atau ASTM A-497/
AASHTO M 221-81, spesifikasi tulangan untuk tulangan sari kawat baja diprofilkan dilas berbentuk anyaman.
2. Anyaman Batang Baja (Bar Mats)
ASTM A-184/AASHTO M 54-81, spesifikasi untuk anyaman batang baja. Ukuran serta jarak batang harus ditunjukan dalam
gambar rencana. Setiap pertemuan batang memanjang dan melintang hendaknya diikat dengan kawat, dijepit atau dilas di
tempat pembuatan.
3. Batang Tulangan (reinforcing Bars)
Batang tulangan harus memenuhi persyaratan SII 0136-80 dan SII 1292-80 sebagaiman tercantum pada lampiran II-5 atau
ASTM A615/AASHTO M 31-82, spesifikasi untuk batang baja bilet yang diprifilkan dan polos Grade 40 atau Grade 60.
ASTM A616/AASHTO M 42, spesifikasi untuk batang rel yang diprofilkan dan polos Grade 50 dan Grade 60.
ASTM A617/AASHTO M 53-81, spesifikasi untuk batang as yang diprofilkan dan polos Grade 40 dan Grade 60.
4. Kondisi Permukaan Baja (Surface Condition)
Baja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, lemak atau bahan-bahan organik lainnya yang bisa mengurangi lekatan
dengan beton atau yang dapat menimbulkan kerugian yang lainnya. Pengaruh karat, kerak atau gabungan dari keduannya
terhadap ukuran, berat minimum, serta sipat-sipat fisik yang dihasilkan melalui pemeriksaan benda uji dengan sikat kawat,
tidak memberikan nilai yang lebih kecil dari yang diisyaratkan dalam ASTM.
5. Batang Pengikat (Tie Bars)
Batang pengikat harus terbuat dari batang baja yang diprofilkan yang memenuhi spesifikasi untuk batang tulangan.
Apabila digunakan batang pengikat dari jenis baja lain, maka baja tersebut harus dapat dibengkokka dan diluruskan kembali
tanpa mengalami kerusakan.
Baja pengikat dapat terdiri dari berbagai bentuk sesuai dengan metoda pemasangan :
* Lurus untuk pemasangan dari permukaan.
* Bengkok, untuk membentuk pegangan pada waktu pra pemasangan pada daerah landai.
* Berbentuk gelombang, untuk mendapatkan lekatan bila dimasukkan kedalam bagian tepi beton yang masih plastic
(yang dihampar dengan metoda acuan gelincir/sliform).
6. Ruji (dowels)
Ruji harus terbuat dari batang baja polos bulat (plain round bars) dan memenuhi untuk batang polos bulat, sesuai dengan
SII 0136-80, SII 0209-80 ATAU ASTM A615/AASHTO M31-81, ASTM A616/AASHTO M42-81, ASTM A-61/
AASHTO M 53-81.
Ruji harus bulat dan tidak kasar sehingga tidak mengurangi kebebasan bergerak ruji dalam beton.
Apabila digunakan topi pelindung pemuaian dari logam, (metal expansion cap) pelindung tersebut harus menutupi bagian
ujung ruji tidak kurang dari 50 mm dan tidak lebih dari 75 mm. Pelidung harus memberikan ruang pemuaian yang cukup, dan
harus cukup kaku sehingga pada waktu pelaksanaan tidak rusak.
7. Dudukan (Chairs)
Dudukan untuk penyangga tulangan, ruji atau batang pengikat yang diletakkan pada pondasi bawah granular, harus cukup
kuat untuk penahan pergeseran atau deformasi sebelum dan pelaksanaan.
8. Batang Penahan (Stake)
Batang penahan yang digunakan untuk menahan bahan pengisi sambungan muai harus dari logam yang cukup panjang dan
kaku untuk menjaga agar bahan pengisi selama pelaksanaan tidak berubah kedudukannya.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Apabila pekerjaan galian sudah benar – benar siap dan mendapatkan persetujuan direksi, maka pekerjaan pasang batu pada pondasi bagian
bawah dipasang. Pemasangan batu harus dilakukan pada bagian luar pasangan batu. Pekerjaan pasangan batu ini dibuat sesuai dengan
ketinggian yang tercantum pada gambar rencana. Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
Bahan-bahan yang digunakan untuk pasangan batu adalah batu belah, pasir pasang, Semen Portlan/PC dan air.
Sedangkan syarat-syarat bahan adalah sebagai berikut :
a. Batu Belah
Batu belah yang digunakan
* Harus merupakan batu belah yang keras/tidak rapuh, tidak keropos, tidak berpori, tidak berongga, bersih dari benda asing dan tidak
boleh memiliki cacat lainnya.
* Harus merupakan batu belah, tidak boleh batu bulat dan berkulit.
* Mempunyai ukurn berkisar antara lebar tidak kurang dari 20 cm & tebal minimum 15 cm
* Batu yang dipasang dibersihkan dengan air dan dibuat ukuran yang seragam.
b. Pasir Pasang
Pasir pasang yang boleh digunakan
* Harus diambil dari sungai/tambang pasir atau pasir yang dihasilkan dari pemecah batu/stone crusher.
* Harus bersih dari benda asing (sampah, lumpur, akar) bersih dari bahan organik yang dapat merusak/menurunkan kualitas pasangan.
* Harus mempunyai kekerasan yang cukup keras dan tajam.
* Mempunyai kadar lumpur maksimum 10 % volume atau 5 % berat kering.
* Mempunyai gradasi/butiran beraneka ragam & mempunyai modulus kehalusan butir antara 2-3 mm
c. Semen Portland/PC
Semen Portland yang boleh digunakan
* Semen pabrikan yang memenuhi persyaratan SII
Yang masih dalam keadaan baik (lama & membantu tidak boleh digunakan)
Air yang digunakan untuk pasangan batu tidak boleh mengandung minyak, garam, bahan-bahan organik, lumpurnya terlalu banyak.
Sebaiknya air yang digunakan adalah air yang dapat diminum orang banyak.
Adukan / Perekat
Adukan pasangan batu dibuat dalam kotak pengadukan, diaduk dengan cangkul (untuk pekerjaan volume kecil) atau dengan mesin
pengaduk/molen. Perbandingan volume semen dan pasir pasang adalah 1 : 4 atau sesuai dengan mix disain atau yang tertera dalam kontrak.
Semen dan pasir ditakar dengan kotak-kotak dari kayu yang berukuran sama. Pengadukan harus benar-benar homogen. Dalam waktu paling lama
30 (tiga puluh) menit setelah pengadukan, adukan harus sudah dipasang.
Prosedur Penempatan Pasangan Batu
Sebelum batu dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang melekat serta dibasahi dengan air agar ikatannya dengan adukan
menjadi kuat. Rongga diantara batu-batu diisi adukan sampai penuh/mampat (dirojok dengan sendok adukan).
Dalam pemasangan pasangan batu-batu tersebut tidak boleh saling bersentuhan satu sama lain, harus ada adukan setebal 5 cm, sesuai gambar
disain/gambar pelaksanaan/ sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai desain/gambar (misal pada dinding penahan, sayap bendung dan sebagainya), suling dari pipa
paralon yang dibungkus ijuk pipa bagian dalam dipasang bersamaann dengan pasangan batu.
Letak suling-suling resapan merupakan barisan dalam arah hizontal dengan jarak tertentu sesuai gambar desain/gambar atau petunjuk
Direksi Pekerjaan. Pipa suling berikutnya (diatasanya) dipasang berselang-seling atau pada arah vertikal dipasang tidak tepat diatas pipa
dibarisan sebelumnya.
Pada permukaan bagian depan atau yang akan tampak, dipasang batu muka agar permukaan pasangan batu terlihat rata. Batu muka dipilih dari
batu belah atau batu kali yang dibelah yang memiliki permukaan rata serta berukuran luas permukaan yang sama/hampir sama berkisar 15 - 20 cm
dan mempunyai ketebalan minimum 15 cm. Untuk bagian dalam (daerah yang akan ditimbun) harus diratakan dengan adukan yang sama diberi
setebal berkisar 2 cm, sedangkan timbunan dilaksanakan secara lapis demi lapis setebal 20 cm dan dipadatkan sampai didapatkan tingkat
kepadatan sesuai dengan kontrak atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Apabila hujan atau setelah pekerjaan selesai, pasangan ditutup plastik agar pasangan yang masih baru tersebut tidak rusak terkena hujan.
Pengukuran volume dalam meter kubik (m3) untuk pembayaran yang diperhitungkan sesuai dengan gambar disain/gambar pelaksanaan atau
yang disetujui Direksi Pekerjaan. Harga satuan sudah termasuk semua pekerjaan yang dijelaskan diatas sampai dengan perapihan medan
(bekas pengadukan dan lain-lain) setelah pekerjaan selesai.
PENUTUP
Agar hasil pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan sesuai dengan fungsi utama maka dalam pelaksanaan pekerjaan dilakukan
pengawasan secara bersama – sama baik itu konsultan pengawas, Dinas terkait dan masyarakat yang mempunyai kepentingan dengan
adanya pembangunan ini, agar hasil pekerjaan tepat guna dan mempunyai fungsi yang sesuai dengan harapan masyarakat pengguna.
Demikian metode pelaksanaan yang diuraikan, untuk dijadikan acuan pelaksanaan dilapangan dan rincian tersebut perlu didukung kerjasama
agar dalam pelaksanaan tidak ada hambatan dan pekerjaan berjalan dengan baik.
H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 8 PENAWARAN
Persentase Persentase
No. Mata Dari Harga Dari Harga
Jenis Pekerjaan Keterangan
Pembayaran Total Harga Penawaran
Pembayaran
TOTAL % 0.549
H. DADI DARTA
Direktur Utama