Anda di halaman 1dari 181

LAMPIRAN 5 PENAWARAN

DAFTAR MATA PEMBAYARAN UTAMA

Nama Paket : Peningkatan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)


Nama Peserta Lelang : PT. FAJAR UTAMA BARU

NO. NO. MATA PEMBAYARAN URAIAN JENIS PEKERJAAN

1 6.3 (5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)

2 6.3 (6a) Laston - Lapis Antara (AC - BC)

3 6.3 (6c) Laston - Lapis Antara (AC - BC) Levelling

4 7.16.(1) Perkerasan Jalan Beton

5 7.17 (1) Wet Lean Concrete

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
Nomor : 086/ Srt.PH - FUB/III/2011 Indramayu, 28 Maret 2011
Lampiran : 1 (Satu) Berkas

Kepada yth. :
Kelompok Kerja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Tim 10 ULP Provinsi Jawa Barat
Jln.Asia Afrika no.79 Bandung 40111 (Lt. 2)
di
Bandung

Perihal : Penawaran Pekerjaan Peningkatan Jalan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)

Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan nomor : 602.1/01/Pokja-
ULP/BPJ.III/2011 tanggal 1 Maret 2011 dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan [serta
adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan Peningkatan Jalan
Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km) sebesar Rp. 2.432.549.000,00 (DUA MILYAR EMPAT RATUS TIGA
PULUH DUA JUTA LIMA RATUS EMPAT PULUH SEMBILAN RIBU RUPIAH)

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 (Seratus
Delapan Puluh) hari kalender.

Penawaran ini berlaku selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:
1 Surat Perjanjian Kemitraan KSO/JO (bila ada);
2 Surat kuasa (bila diperlukan);
3 Scan Jaminan penawaran;
4 Daftar kuantitas dan harga;
5 Jadwal Waktu Pelaksanaan;
6 Analisa harga satuan pekerjaan utama;
7 Metode analisa pekerjaan utama;
8 Daftar Harga Satuan Dasar Upah, Bahan dan Peralatan;
9 Daftar Mata Pembayaran Utama;
10 Daftar usulan peralatan minimum;
11
12 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan;
13 Metode pelaksanaan;
14 Lampiran lain yang disyaratkan:
a. SPT PPh tahun terakhir (2010).
b. Memiliki laporan bulanan pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada
transaksi),PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPn (Bagi pengusaha kena
pajak) paling kurang 3 bulan terakhir dalam tahun berjalan.
c. Peserta dapat mengganti persyaratan a dan b dengan menyampaikan
Surat Keterangan Fiskal (SKF)

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

Penawar,
PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
2,432,549,000
REKAPITULASI
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Nama Paket : Peningkatan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)


Lokasi : KM.JKT. 178+300 - KM.JKT. 178+850
KM.JKT. 181+900 - KM.JKT. 182+200
KM.JKT. 184+100 - KM.JKT. 184+450
KM.JKT. 186+400 - KM.JKT. 186+500
Target : 1,300 KM
Prop / Kab / Kodya : Kabupaten Subang
Tahun Anggaran : 2011

Jumlah Harga
No. Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)

1 Umum
2 Drainase 61,989,076.67
3 Pekerjaan Tanah 28,420,960.96
4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 68,922,720.77
5 Pekerasan Berbutir 138,668,320.68
6 Perkerasan Aspal 1,149,835,754.46
7 Struktur 730,064,277.43
8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor 33,507,092.24
9 Pekerjaan Harian -
10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin -

(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) 2,211,408,203.22
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) = 10% x (A) 221,140,820.32
(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) 2,432,549,023.55
(C) DIBULATKAN 2,432,549,000.00

TERBILANG : DUA MILYAR EMPAT RATUS TIGA PULUH DUA JUTA LIMA RATUS EMPAT PULUH SEMBILAN
RIBU RUPIAH

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Nama Paket : Peningkatan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)


Lokasi : KM.JKT. 178+300 - KM.JKT. 178+850
KM.JKT. 181+900 - KM.JKT. 182+200
KM.JKT. 184+100 - KM.JKT. 184+450
KM.JKT. 186+400 - KM.JKT. 186+500
Target : 1,300 KM
Prop / Kab / Kodya : Kabupaten Subang
Tahun Anggaran : 2011

No. Mata Perkiraan Harga Jumlah


Uraian Satuan
Pembayaran Kuantitas Satuan Harga-Harga
(Rupiah) (Rupiah)
a b c d e f = (d x e)

DIVISI 1. UMUM

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) -

DIVISI 2. DRAINASE

2.1 Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air M3 207.78 23,370.94 4,856,012.94
2.2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 141.24 404,510.51 57,133,063.73

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 2 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 61,989,076.67

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

3.1 (1) Galian Biasa M3 113.40 22,024.47 2,497,574.46


3.1 (8) Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine M3 12.96 120,920.48 1,567,129.45
3.2 (1) Timbunan Biasa dari Selain Galian Sumber Bahan M3 37.50 46,813.32 1,755,499.50
3.2 (2) Timbunan Pilihan M3 336.00 67,264.16 22,600,757.56

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 3 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 28,420,960.96

DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN

4.2 (2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 390.00 176,724.93 68,922,720.77

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 4 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 68,922,720.77

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR

5.1 (1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 243.00 191,572.07 46,552,013.77


5.1 (2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 480.00 191,908.97 92,116,306.91

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 5 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 138,668,320.68
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Nama Paket : Peningkatan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)


Lokasi : KM.JKT. 178+300 - KM.JKT. 178+850
KM.JKT. 181+900 - KM.JKT. 182+200
KM.JKT. 184+100 - KM.JKT. 184+450
KM.JKT. 186+400 - KM.JKT. 186+500
Target : 1,300 KM
Prop / Kab / Kodya : Kabupaten Subang
Tahun Anggaran : 2011

No. Mata Perkiraan Harga Jumlah


Uraian Satuan
Pembayaran Kuantitas Satuan Harga-Harga
(Rupiah) (Rupiah)
a b c d e f = (d x e)

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

6.1 (1) Lapis Resap Pengikat Liter 1,620.00 10,748.61 17,412,748.20


6.1 (2) Lapis Perekat Liter 3,546.00 11,327.66 40,167,882.36
6.3 (5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) M2 5,520.00 72,364.49 399,452,006.75
6.3 (6a) Laston - Lapis Antara (AC - BC) M3 81.00 1,736,766.17 140,678,059.63
6.3 (6c) Laston - Lapis Antara (AC - BC) Levelling Ton 729.00 757,373.19 552,125,057.53

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 6 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 1,149,835,754.46

DIVISI 7. STRUKTUR

7.9 Pasangan Batu M3 73.13 412,214.33 30,145,233.67


7.16.(1) Perkerasan Jalan Beton M3 648.00 844,376.80 547,156,167.38
7.17 (1) Wet Lean Concrete M2 2,400.00 63,651.20 152,762,876.39

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 7 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 730,064,277.43

DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

8.1 (1) Lapis Pondasi agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor M3 37.26 191,572.07 7,137,975.44
8.1 (5) Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor M3 8.28 1,719,468.97 14,237,203.05
8.4 (1) Marka Jalan Thermoplastic M2 82.50 147,053.50 12,131,913.75

Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 8 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 33,507,092.24
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 2.1
JENIS PEKERJAAN : Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 207.78 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 142.61 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.0982 4,500.00 441.77


2 Mandor Jam 0.0491 7,000.00 343.60

B Bahan-bahan :

1 Excavator Jam 0.0491 188,000.00 9,228.02


2 Dump Truck 4 - 6 m3 Jam 0.0807 133,000.00 10,732.92
3 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 21,246.30
E Keuntungan dan Overhaed 10% 2,124.63
F Harga Satuan ( D + E ) 23,370.94

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 2.2
JENIS PEKERJAAN : Pasangan Batu dengan Mortar
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 141.24 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 17.43 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 3.2129 4,500.00 14,457.83


2 Tukang Jam 1.6064 5,500.00 8,835.34
3 Mandor Jam 0.4016 7,000.00 2,811.24

B Bahan-bahan :

1 Batu Kali M3 1.10 95,000.00 104,500.00


2 Semen PC (50 kg) Kg 161.00 1,100.00 177,100.00
3 Pasir Pasang Jam 0.48 100,000.00 48,287.43

C Peralatan :

1 Concrete Mixer Jam 0.4016 28,000.00 11,244.98


2 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 367,736.82
E Keuntungan dan Overhaed 10% 36,773.68
F Harga Satuan ( D + E ) 404,510.51

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 3.1 (1)
JENIS PEKERJAAN : Galian Biasa
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 113.40 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 142.61 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.0982 4,500.00 441.77


2 Mandor Jam 0.0491 7,000.00 343.60

B Bahan-bahan :

C Peralatan :

1 Excavator Jam 0.0491 188,000.00 9,228.02


2 Dump Truck 4 - 6 m3 Jam 0.0715 133,000.00 9,508.86
3 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 20,022.24
E Keuntungan dan Overhaed 10% 2,002.22
F Harga Satuan ( D + E ) 22,024.47

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 3.1 (8)
JENIS PEKERJAAN : Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 12.96 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 14.00 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 4.0000 4,500.00 18,000.00


2 Mandor Jam 0.5000 7,000.00 3,500.00

B Bahan-bahan :

C Peralatan :

1 Jack Hammer Jam 0.5000 31,000.00 15,500.00


2 Air Compressor Jam 0.5000 108,000.00 54,000.00
3 Dump Truck 4 - 6 m3 Jam 0.1386 133,000.00 18,427.71
4 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 109,927.71
E Keuntungan dan Overhaed 10% 10,992.77
F Harga Satuan ( D + E ) 120,920.48

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 3.2 (1)
JENIS PEKERJAAN : Timbunan Biasa dari Selain Galian Sumber Bahan
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 37.50 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 392.18 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.0714 4,500.00 321.29


2 Mandor Jam 0.0178 7,000.00 124.94

B Bahan-bahan :

1 Material Timbunan M3 1.2000 15,000.00 18,000.00

C Peralatan :

1 Whell Loader Jam 0.0178 189,000.00 3,373.49


2 Dump Truck 4 - 6 m3 Jam 0.1084 133,000.00 14,421.69
3 Motor Grader Jam 0.0098 221,000.00 2,169.57
4 Vibrator Roller Jam 0.0161 169,000.00 2,714.86
5 Water Tank Truck Jam 0.0080 116,000.00 931.73
6 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 42,557.56
E Keuntungan dan Overhaed 10% 4,255.76
F Harga Satuan ( D + E ) 46,813.32

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 3.2 (2)
JENIS PEKERJAAN : Timbunan Pilihan
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 336.00 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 196.09 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.1428 4,500.00 642.57


2 Mandor Jam 0.0357 7,000.00 249.89

B Bahan-bahan :

1 Material Pilihan M3 1.2000 27,500.00 33,000.00

C Peralatan :

1 Whell Loader Jam 0.0357 189,000.00 6,746.99


2 Dump Truck 4 - 6 m3 Jam 0.1084 133,000.00 14,421.69
3 Motor Grader Jam 0.0088 221,000.00 1,941.52
4 Vibrator Roller Jam 0.0161 169,000.00 2,714.86
5 Water Tank Truck Jam 0.0080 116,000.00 931.73
6 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 61,149.24
E Keuntungan dan Overhaed 10% 6,114.92
F Harga Satuan ( D + E ) 67,264.16

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 4.2 (2)
JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kelas B
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 390.00 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 196.09 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.1428 4,500.00 642.57


2 Mandor Jam 0.0357 7,000.00 249.89

B Bahan-bahan :

1 Agregat Kasar M3 0.4800 120,000.00 57,600.00


2 Agregat Halus M3 0.2400 130,000.00 31,200.00
3 Sirtu M3 0.4800 75,000.00 36,000.00

C Peralatan :

1 Whell Loader Jam 0.0357 189,000.00 6,746.99


2 Dump Truck 4 - 6 m3 Jam 0.1600 133,000.00 21,286.09
3 Motor Grader Jam 0.0088 221,000.00 1,941.52
4 Vibrator Roller Jam 0.0100 169,000.00 1,696.79
5 Water Tank Truck Jam 0.0241 116,000.00 2,795.18
6 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 160,659.02
E Keuntungan dan Overhaed 10% 16,065.90
F Harga Satuan ( D + E ) 176,724.93

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 5.1 (1)
JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kelas A
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 243.00 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 392.18 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.0714 4,500.00 321.29


2 Mandor Jam 0.0178 7,000.00 124.94

B Bahan-bahan :

1 Agregat Kasar M3 0.7200 120,000.00 86,400.00


2 Agregat Halus M3 0.4800 130,000.00 62,400.00

C Peralatan :

1 Whell Loader Jam 0.0178 189,000.00 3,373.49


2 Dump Truck 4 - 6 m3 Jam 0.1342 133,000.00 17,853.89
3 Motor Grader Jam 0.0117 221,000.00 2,588.69
4 Vibrator Roller Jam 0.0018 169,000.00 308.51
5 P. Tyre Roller Jam 0.0006 154,000.00 89.96
6 Water Tank Truck Jam 0.0017 116,000.00 195.66
7 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 174,156.43
E Keuntungan dan Overhaed 10% 17,415.64
F Harga Satuan ( D + E ) 191,572.07

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 5.1 (2)
JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kelas B
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 480.00 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 392.18 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.0714 4,500.00 321.29


2 Mandor Jam 0.0178 7,000.00 124.94

B Bahan-bahan :

1 Agregat Kasar M3 1.0200 120,000.00 122,400.00


2 Agregat Halus M3 0.1800 130,000.00 23,400.00

C Peralatan :

1 Whell Loader Jam 0.0178 189,000.00 3,373.49


2 Dump Truck 4 - 6 m3 Jam 0.1342 133,000.00 17,853.89
3 Motor Grader Jam 0.0117 221,000.00 2,588.69
4 Vibrator Roller Jam 0.0134 169,000.00 2,262.38
5 P. Tyre Roller Jam 0.0043 154,000.00 659.71
6 Water Tank Truck Jam 0.0084 116,000.00 978.31
7 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 174,462.70
E Keuntungan dan Overhaed 10% 17,446.27
F Harga Satuan ( D + E ) 191,908.97

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN UTAMA

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 6.3 (5a)
JENIS PEKERJAAN : Laston Lapis Aus (AC-WC)
SATUAN PENGUKURAN : M2
PERKIRAAN KUANTITAS : 5,520.00 M2
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 2,526.09 M2/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.0166 4,500.00 74.82


2 Mandor Jam 0.0028 7,000.00 19.40

B Bahan-bahan :

1 Material Hotmix AC - WC Ton 0.0920 640,000.00 58,880.00

C Peralatan :

1 Dump Truck 8 - 10 m3 Jam 0.0628 180,000.00 11,306.02


2 Asphalt Finisher Jam 0.0028 119,000.00 329.76
3 Tandem Roller Jam 0.0048 134,000.00 645.78
4 P. Tyre Roller Jam 0.0034 154,000.00 530.12
5 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 65,785.90
E Keuntungan dan Overhaed 10% 6,578.59
F Harga Satuan ( D + E ) 72,364.49

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN UTAMA

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 6.3 (6a)
JENIS PEKERJAAN : Laston - Lapis Antara (AC - BC)
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 81.00 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 101.04 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.4157 4,500.00 1,870.48


2 Mandor Jam 0.0693 7,000.00 484.94

B Bahan-bahan :

1 Material Hotmix AC - BC Ton 2.3000 670,000.00 1,541,000.00

C Peralatan :

1 Dump Truck 8 - 10 m3 Jam 0.0563 180,000.00 10,131.78


2 Asphalt Finisher Jam 0.0693 119,000.00 8,243.98
3 Tandem Roller Jam 0.0688 134,000.00 9,225.47
4 P. Tyre Roller Jam 0.0482 154,000.00 7,421.69
5 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 1,578,878.33
E Keuntungan dan Overhaed 10% 157,887.83
F Harga Satuan ( D + E ) 1,736,766.17

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN UTAMA

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 6.3 (6c)
JENIS PEKERJAAN : Laston - Lapis Antara (AC - BC) Levelling
SATUAN PENGUKURAN : Ton
PERKIRAAN KUANTITAS : 729.00 Ton
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 101.04 Ton/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.4157 4,500.00 1,870.48


2 Mandor Jam 0.0693 7,000.00 484.94

B Bahan-bahan :

1 Material Hotmix AC - BC Ton 1.0000 670,000.00 670,000.00

C Peralatan :

1 Dump Truck 8 - 10 m3 Jam 0.0589 180,000.00 10,599.40


2 Asphalt Finisher Jam 0.0693 119,000.00 8,243.98
3 Tandem Roller Jam 0.0688 134,000.00 9,225.47
4 P. Tyre Roller Jam 0.0482 154,000.00 7,421.69
5 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 688,521.08
E Keuntungan dan Overhaed 10% 68,852.11
F Harga Satuan ( D + E ) 757,373.19

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 7.9
JENIS PEKERJAAN : Pasangan Batu
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 73.13 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 21.79 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 2.5703 4,500.00 11,566.27


2 Tukang Jam 1.2851 5,500.00 7,068.27
3 Mandor Jam 0.3213 7,000.00 2,249.00

B Bahan-bahan :

1 Batu Belah M3 1.1700 95,000.00 111,150.00


2 Semen PC (50 kg) Kg 176.0000 1,100.00 193,600.00
2 Pasir Pasang M3 0.3961 100,000.00 39,610.78

C Peralatan :

1 Concrete Mixer Jam 0.3213 28,000.00 8,995.98


2 Alat Bantu Jam 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 374,740.30
E Keuntungan dan Overhaed 10% 37,474.03
F Harga Satuan ( D + E ) 412,214.33

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN UTAMA

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 7.16.(1)
JENIS PEKERJAAN : Perkerasan Jalan Beton
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 648.00 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 67.43 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.6229 4,500.00 2,803.01


2 Tukang Jam 0.3114 5,500.00 1,712.95
3 Mandor Jam 0.0779 7,000.00 545.03

B Bahan-bahan :

1 Beton K-350 M3 1.0000 730,000.00 730,000.00


2 Multiplek M3 0.0245 1,500,000.00 36,750.00
3 Paku Kg 0.6400 9,500.00 6,080.00
4 Dudukan, Dowel, Tiebar Kg 22.5000 5,000.00 112,500.00
5 Plastik Kg 0.4167 10,500.00 4,375.35
6 Asphalt Sealent Kg 0.2083 8,000.00 1,666.40

C Peralatan :

1 Truck Mixer Jam 0.1038 168,000.00 17,440.96


2 Concrete Vibrator Jam 0.1038 24,000.00 2,491.57
3 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 767,615.27
E Keuntungan dan Overhaed 10% 76,761.53
F Harga Satuan ( D + E ) 844,376.80

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN UTAMA

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 7.17 (1)
JENIS PEKERJAAN : Wet Lean Concrete
SATUAN PENGUKURAN : M2
PERKIRAAN KUANTITAS : 2,400.00 M2
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 134.85 M2/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.6229 4,500.00 2,803.01


2 Tukang Jam 0.3114 5,500.00 1,712.95
3 Mandor Jam 0.0779 7,000.00 545.03

B Bahan-bahan :

1 Beton K-125 M3 1.0000 545,000.00 545,000.00


2 Multiplek M3 0.0098 1,500,000.00 14,700.00
3 Paku Kg 0.3600 9,500.00 3,420.00

C Peralatan :

1 Truck Mixer Jam 0.0519 168,000.00 8,720.48


2 Concrete Vibrator Jam 0.0519 24,000.00 1,245.78
3 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) Per 1 M3 578,647.26


TOTAL UNIT PRICE per m2 (D/1)*0,1 57,864.73
E Keuntungan dan Overhaed 10% 5,786.47
F Harga Satuan ( D + E ) 63,651.20

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 8.1 (1)
JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 37.26 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 392.18 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.0714 4,500.00 321.29


2 Mandor Jam 0.0178 7,000.00 124.94

B Bahan-bahan :

1 Agregat Kasar M3 0.7200 120,000.00 86,400.00


2 Agregat Halus M3 0.4800 130,000.00 62,400.00

C Peralatan :

1 Whell Loader Jam 0.0178 189,000.00 3,373.49


2 Dump Truck 4 - 6 m3 Jam 0.1342 133,000.00 17,853.89
3 Motor Grader Jam 0.0117 221,000.00 2,588.69
4 Vibrator Roller Jam 0.0018 169,000.00 308.51
5 P. Tyre Roller Jam 0.0006 154,000.00 89.96
6 Water Tank Truck Jam 0.0017 116,000.00 195.66
7 Alat Bantu Jam 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 174,156.43
E Keuntungan dan Overhaed 10% 17,415.64
F Harga Satuan ( D + E ) 191,572.07

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 8.1 (5)
JENIS PEKERJAAN : Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor
SATUAN PENGUKURAN : M3
PERKIRAAN KUANTITAS : 8.28 M3
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 69.72 M3/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.8032 4,500.00 3,614.46


2 Mandor Jam 0.1004 7,000.00 702.81

B Bahan-bahan :

1 Agregat Kasar M3 0.7182 120,000.00 86,188.67


2 Agregat Halus M3 0.5271 130,000.00 68,520.83
3 Filler Kg 123.9700 1,500.00 185,955.00
4 Aspal Kg 156.9750 6,500.00 1,020,337.50

C Peralatan :

1 Dump Truck 8 - 10 m3 Jam 0.9872 180,000.00 177,695.78


2 Tandem Roller Jam 0.1004 134,000.00 13,453.82
3 P. Tyre Roller Jam 0.0402 154,000.00 6,184.74
4 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 1,563,153.61
E Keuntungan dan Overhaed 10% 156,315.36
F Harga Satuan ( D + E ) 1,719,468.97

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 2 PENAWARAN

ANALISA HARGA SATUAN

NAMA PESERTA LELANG : PT. FAJAR UTAMA BARU


NO. MATA PEMBAYARAN : 8.4 (1)
JENIS PEKERJAAN : Marka Jalan Thermoplastic
SATUAN PENGUKURAN : M2
PERKIRAAN KUANTITAS : 82.50 M2
PEKERJAAN
PRODUKSI HARIAN/JAM : 175.00 M2/Hari

Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Satuan Kuantitas
( Rp ) ( Rp )

A Tenaga Kerja :

1 Pekerja Jam 0.2400 4,500.00 1,080.00


2 Tukang Jam 0.0800 5,500.00 440.00
3 Mandor Jam 0.0400 7,000.00 280.00

B Bahan-bahan :

1 Cat Marka (Thermoplastic) Kg 1.2000 85,000.00 102,000.00


2 Thinner Ltr 0.8000 13,500.00 10,800.00
3 Glass Bead Kg 0.4500 20,500.00 9,225.00

C Peralatan :

1 Air Compressor Jam 0.0400 108,000.00 4,320.00


2 Flat Bed Truck Jam 0.0400 126,000.00 5,040.00
3 Alat Bantu Ls 1.0000 500.00 500.00

D Jumlah ( A + B + C ) 133,685.00
E Keuntungan dan Overhaed 10% 13,368.50
F Harga Satuan ( D + E ) 147,053.50

Catatan :
* Harga Satuan yang diajukan harus sudah termasuk biaya umum dan keuntungan
* Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan / atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
* Kuantitas satuan adalah kuantitas perkiraan dari setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
* Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis terpakai dan operator.
* Harga satuan yang diajukan Peserta Lelang harus mencakup seluruh tambahan tenaga kerja, bahan, peralatan
atau kerugian yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 2.1


JENIS PEKERJAAN : Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air
SATUAN PENGUKURAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.10 -

II. URUTAN KERJA


1 Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
2 Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil
galian kedalam Dump Truck
3 Dump Truck membuang material hasil galian keluar
lokasi jalan sejauh L 1.50 Km
4 Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
Tidak ada bahan yang diperlukan

2. ALAT
2.a. EXCAVATOR
Kapasitas Bucket V 0.50 M3
Faktor Bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Waktu siklus Ts1 menit


- Menggali / memuat T1 0.500 menit
- Lain-lain T2 0.500 menit
Ts1 1.000 menit

Kap. Prod. / jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 20.37 M3 / jam


Ts1 x Fh

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 - 0.0491 Jam

2.b. DUMP TRUCK


Kapasitas bak V 6.00 M3
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 Km/Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60.00 Km/Jam
Waktu siklus : Ts2
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 T1 2.25 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 T2 1.50 menit
- Muat = (V : Q1) x 60 T3 17.67 menit
- Lain-lain T4 0.50 menit
Ts2 21.92 menit
Berlanjut ke halaman berikut
NO. MATA PEMBAYARAN : 2.1
JENIS PEKERJAAN : Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air
SATUAN PENGUKURAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

Kapasitas Produksi / Jam = V x Fa x 60 Q2 12.39 M3 / Jam


Fk x Ts2

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q2 - 0.0807 Jam

2.d. ALAT BANTU


Diperlukan alat-alat bantu kecil Lump Sump
- Sekop
- Keranjang + Sapu

3. TENAGA
Produksi menentukan : EXCAVATOR Q1 20.37 M3/Jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 142.61 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 2.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0982 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0491 Jam

4. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 1 Hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 207.78 M3

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 2.2


JENIS PEKERJAAN : Pasangan Batu Dengan Mortar
SATUAN PENGUKURAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima
seluruhnya di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
6 Perbandingan Pasir & Semen : - Volume Semen Sm 20 % Kuat Tekan min.
: - Volume Pasir Ps 80 % 50 kg/cm2
7 Perbandingan Batu & Mortar :
- Batu Bt 60 %
- Mortar (campuran semen & pasir) Mr 40 %
8 Berat Jenis Bahan :
- Pasangan Batu Dengan Mortar D1 2.40 ton/M3
- Batu D2 1.60 ton/M3
- Adukan (mortar) D3 1.80 ton/M3
- Pasir D4 1.67 ton/M3
- Semen Portland D5 1.44 ton/M3
9 Faktor kehilangan bahan : - Batu Fh1 1.20 -
- Pasir / Semen Fh2 1.05 -

II. URUTAN KERJA


1 Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi
mortar dengan menggunakan alat bantu
2 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya
sebelum dipasang
3 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
1.a. Batu -----> {(Bt x D1 x 1 M3) : D2} x Fh1 1.1000 M3
1.b. Semen ----> Sm x {(Mr x D1 x 1 M3} : D3} x Fh2 0.1120 M3
x {D5 x (1000)} 161.0000 Kg
1.c. Pasir -----> Ps x {(Mr x D1 x 1 M3) : D4} x Fh2 0.4829 M3

2. ALAT
2.a. CONCRETE MIXER
Kapasitas Alat V 500.00 Liter
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.83 -
Waktu siklus : (T1 + T2 + T3 + T4)
- Memuat T1 3.00 menit
- Mengaduk T2 4.00 menit
- Menuang T3 1.00 menit
- Tunggu, dll. T4 2.00 menit
Ts1 10.00 menit

Kap. Prod. / jam = V x Fa x 60 Q1 2.490 M3


1000 x Ts1

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 0.4016 jam

Berlanjut ke halaman berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 2.2
JENIS PEKERJAAN : Pasangan Batu Dengan Mortar
SATUAN PENGUKURAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2.a. ALAT BANTU Lump Sum


Diperlukan :
- Sekop = 4 buah
- Pacul = 4 buah
- Sendok Semen = 4 buah
- Ember Cor = 8 buah
- Gerobak Dorong = 3 buah

3. TENAGA
Produksi Pas. Batu yang menentukan ( Prod. C. Mixer ) Q1 2.49 M3/Jam
Produksi Pasangan Batu dalam 1 hari = Tk x Q1 Qt 17.43 M3

Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Tukang Batu Tb 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 3.2129 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 1.6064 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.4016 jam

4. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 8 Hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 141.24 M3

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 3.1 (1)


JENIS PEKERJAAN : Galian Biasa
SATUAN PENGUKURAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.10 -

II. URUTAN KERJA


1 Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan
2 Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
3 Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil
galian kedalam Dump Truck
4 Dump Truck membuang material hasil galian keluar
lokasi jalan sejauh L 0.50 Km

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
Tidak ada bahan yang diperlukan

2. ALAT
2.a. EXCAVATOR
Kapasitas Bucket V 0.50 M3
Faktor Bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Waktu siklus Ts1 menit


- Menggali / memuat T1 0.50 menit
- Lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 1.00 menit

Kap. Prod. / jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 20.37 M3/Jam


Ts1 x Fh

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 0.0491 Jam

2.b. DUMP TRUCK


Kapasitas bak V 6.00 M3
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 KM/Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60.00 KM/Jam
Waktu siklus Ts2 menit
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 T1 0.75 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 T2 0.50 menit
- Muat = (V : Q1) x 60 T3 17.67 menit
- Lain-lain T4 0.50 menit
Ts2 19.42 menit
Berlanjut ke halaman berikut
NO. MATA PEMBAYARAN : 3.1 (1)
JENIS PEKERJAAN : Galian Biasa
SATUAN PENGUKURAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

Kapasitas Produksi / Jam = V x Fa x 60 Q2 13.99 M3/Jam


Fk x Ts2

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q2 0.0715 Jam

2.d. ALAT BANTU


Diperlukan alat-alat bantu kecil Lump Sump
- Sekop
- Keranjang

3. TENAGA
Produksi menentukan : EXCAVATOR Q1 20.37 M3/Jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 142.61 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 2.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0982 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0491 Jam

4. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 2 hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 113.40 M3

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 3.1 (8)


JENIS PEKERJAAN : Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine
SATUAN PENGUKURAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.20 -

II. URUTAN KERJA


1 Batu yg dipotong umumnya berada disisi jalan
2 Penggalian dilakukan dengan Excavator, Compresor
dan Jack Hammer, dimuat ke dlm Truk dengan Loader.
3 Dump Truck membuang material hasil galian keluar
lokasi jalan sejauh : L 5.00 Km

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
Tidak ada bahan yang diperlukan

2. ALAT
2.a. JACK HAMMER & COMPRESSOR (E05/26/10/15)
Produksi per jam Q1 2.00 M3 / Jam

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q1 0.5000 Jam

2.b. DUMP TRUCK


Kapasitas bak V 6.00 M3
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 KM/Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60.00 KM/Jam
Waktu siklus Ts1 menit
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 T1 7.50 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 T2 5.00 menit
- Muat diambil T3 20.00 menit
- Lain-lain T4 2.00 menit
Ts1 34.50 menit

Kapasitas Produksi / Jam = V x Fa x 60 Q2 7.22 M3 / Jam


Fk x Ts1

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q2 0.1386 Jam

Berlanjut ke halaman berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 3.1 (8)
JENIS PEKERJAAN : Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine
SATUAN PENGUKURAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2.d. ALAT BANTU


Diperlukan alat-alat bantu kecil Lump Sump
- Pahat / Tatah = 2 buah
- Palu Besar = 2 buah

3. TENAGA
Produksi menentukan : JACK HAMMER Q1 2.00 M3/Jam
Produksi Galian / hari = Tk x Q1 Qt 14.00 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 4.0000 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.5000 Jam

4. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 2 hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 12.96 M3

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 3.2 (1)


JENIS PEKERJAAN : Timbunan Biasa dari Selain Galian Sumber Bahan
SATUAN PENGUKURAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara mekanis
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.20 -
6 Tebal hamparan padat t 0.15 M

II. URUTAN KERJA


1 Whell Loader memuat ke dalam Dump Truck
2 Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak
quari ke lapangan L 10.00 Km
3 Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader
4 Hamparan material disiram air dengan Watertank Truck
(sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan
dengan menggunakan Vibro Roller
5 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA


1. BAHAN
1.a. Bahan timbunan = 1 x Fk 1.20 M3 Borrow Pit

2. ALAT
2.a. WHELL LOADER
Kapasitas Bucket V 1.50 M3
Faktor Bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.83 -
Waktu sklus Ts1 menit
- Muat T1 0.50 menit
- Lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 1.00 menit

Kapasitas Produksi / Jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 56.03 M3


Fk x Ts1

Koefisienalat / M3 = 1 : Q1 0.0178 Jam

2.b. DUMP TRUCK


Kapasitas bak V 6.00 M3
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 KM/Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60.00 KM/Jam
Waktusiklus : Ts2
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 T1 15.00 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 T2 10.00 menit
- Lain-lain T3 2.00 menit
Ts2 27.00 menit

Berlanjut ke halaman berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 3.2 (1)
JENIS PEKERJAAN : Timbunan Biasa dari Selain Galian Sumber Bahan
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

Kapasitas Produksi / Jam = V x Fa x 60 Q2 9.22 M3


Fk x Ts2

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q2 0.1084 Jam

2.c. MOTOR GRADER


Panjang hamparan Lh 50.00 M
Lebar Efektif kerja Blade b 2.40 M
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata alat v 5.00 Km / Jam
Jumlah lintasan n 8 lintasan
Waktu siklus Ts3
- Perataan 1 kali lintasan = Lh : (v x 1000) x 60 T1 0.60 menit
- Lain-lain T2 0.50 menit
Ts3 1.10 menit

Kapasitas Produksi / Jam = Lh x b x t x Fa x 60 Q3 101.86 M3


n x Ts3

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.0098 Jam

2.d. VIBRATOR ROLLER


Kecepatan rata-rata alat v 2.50 Km / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -

Kapasitas Prod./Jam (v x 1000) x b x t x Fa Q4 62.25 M3


n

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q4 0.0161 Jam

2.e. WATER TANK TRUCK


Volume tangki air V 3.50 M3
Kebutuhan air / M3 material padat Wc 0.07 M3
Pengisian Tangki / jam n 3.00 kali
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 - Baik

Kapasitas Produksi / Jam = V x n x Fa Q5 124.50 M3


Wc

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q5 0.0080 Jam

2.f. ALAT BANTU


Diperlukan alat-alat bantu kecil Lump Sump
- Sekop = 3 buah

Berlanjut ke halaman berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 3.2 (1)
JENIS PEKERJAAN : Timbunan Biasa dari Selain Galian Sumber Bahan
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

3. TENAGA
Produksi menentukan : WHELL LOADER Q1 56.03 M3/Jam
Produksi Timbunan / hari = Tk x Q1 Qt 392.18 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0714 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0178 Jam

6. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 1 hari

7. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 37.50 M3

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 3.2 (2)


JENIS PEKERJAAN : Timbunan Pilihan
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara mekanis
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi Jalan : sedang / baik
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
5 Faktor pengembangan bahan Fk 1.20 -
6 Tebal hamparan padat t 0.20 M

II. URUTAN KERJA


1 Whell Loader memuat ke dalam Dump Truck
2 Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak
quari ke lapangan L 10.00 Km
3 Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader
4 Hamparan material disiram air dengan Watertank Truck
(sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan
dengan menggunakan Vibro Roller
5 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA


1. BAHAN
1.a. Bahan pilihan = 1 x Fk 1.20 M3

2. ALAT
2.a. WHELL LOADER
Kapasitas Bucket V 1.50 M3
Faktor Bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.83 -
Waktu siklus Ts1 menit
- Muat T1 1.00 menit
- Lain-lain T2 1.00 menit
Ts1 2.00 menit

Kapasitas Produksi / Jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 28.01 M3


Fk x Ts1

Koefisienalat / M3 = = 1 : Q1 0.0357 Jam

2.b. DUMP TRUCK


Kapasitas bak V 6.00 M3
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 Km / Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60.00 Km / Jam
Waktusiklus : Ts2
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 T1 15.00 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 T2 10.00 menit
- Lain-lain T3 2.00 menit
Ts2 27.00 menit

Berlanjut ke halaman berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 3.2 (2)
JENIS PEKERJAAN : Timbunan Pilihan
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

Kapasitas Produksi / Jam = V x Fa x 60 Q2 9.22 M3


Fk x Ts2

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q2 0.1084 Jam

2.c. MOTOR GRADER


Panjang hamparan Lh 50.00 m
Lebar Efektif kerja Blade b 2.40 m
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata alat v 4.00 Km / Jam
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan
Waktu siklus Ts3
- Perataan 1 kali lintasan = Lh : (v x 1000) x 60 T1 0.75 menit
- Lain-lain T2 1.00 menit
Ts3 1.75 menit

Kapasitas Produksi / Jam = Lh x b x t x Fa x 60 Q3 113.83 M3 / Jam


n x Ts3

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q3 0.0088 Jam

2.d. VIBRATOR ROLLER


Kecepatan rata-rata alat v 2.50 Km / jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 8.00 lintasan
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -

Kapasitas Prod./Jam (v x 1000) x b x t x Fa Q4 62.25 M3


n

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q4 0.0161 Jam

2.e. WATER TANK TRUCK


Volume tangki air V 3.50 M3
Kebutuhan air / M3 material padat Wc 0.07 M3
Pengisian Tangki / jam n 3.00 kali
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -

Kapasitas Produksi / Jam = V x n x Fa Q5 124.50 M3


Wc

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q5 0.0080 Jam

2.f. ALAT BANTU


Diperlukan alat-alat bantu kecil Lump Sump
- Sekop = 3 buah

Berlanjut ke halaman berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 3.2 (2)
JENIS PEKERJAAN : Timbunan Pilihan
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

3. TENAGA
Produksi menentukan : WHELL LOADER Q1 28.01 M3/Jam
Produksi Timbunan / hari = Tk x Q1 Qt 196.09 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.1428 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0357 Jam

4. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 2 hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 336.00 M3

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 4.2 (2)


JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kls. B
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 10.00 KM
5 Tebal lapis Agregat padat t 0.20 M
6 Faktor kembang material (Padat-Lepas) Fk 1.20 -
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
8 Lebar bahu jalan Lb 1.50 M
9 Proporsi Campuran : - Agregat Kasar Ak 40.00 % Gradasi harus
- Agregat Halus Ah 20.00 % memenuhi
- Sirtu St 40.00 % Spesifikasi
II. URUTAN KERJA
1 Wheel Loader mencampur & memuat Agregat ke
dalam Dump Truck di Base Camp
2 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
3 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank Truck
sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller & PTR
4 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA


1. BAHAN
- Agregat Kasar = Ak x 1 M3 x Fk 0.4800 M3
- Agregat Halus = Ah x 1 M3 x Fk 0.2400 M3
- Sirtu = St x 1 M3 x Fk 0.4800 M3

2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.90 - Pemuatan ringan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu siklus Ts1
- Mencampur T1 1.50 menit
- Memuat dan lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 2.00 menit

Kap. Prod. / jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 28.01 M3


Fk x Ts1
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 0.0357 Jam

2.b. DUMP TRUCK


Kapasitas bak V 6.00 M3
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 KM / Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60.00 KM / Jam
Waktu Siklus : - Waktu memuat = V : Q1 x 60 T1 12.85 menit
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 menit T2 15.00 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 menit T3 10.00 menit
- Lain-lain termasuk menurunkan Agregat T4 2.00 menit
Ts2 39.85 menit
Berlanjut ke halaman berikut
NO. MATA PEMBAYARAN : 4.2 (2)
JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kls. B
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

Kap. Prod. / Jam = V x Fa x 60 Q2 6.25 M3


Fk x Ts2
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q2 0.1600 Jam

2.c. MOTOR GRADER


Panjang hamparaan Lh 50.00 M
Lebar efektif kerja blade b 2.40 M
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata alat v 4.00 KM / Jam
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan 3 x pp
Waktu Siklus Ts3
- Perataan 1 lintasan = (Lh x 60) : (v x 1000) T1 0.75 menit
- Lain-lain T2 1.00 menit
Ts3 1.75 menit

Kap.Prod. / jam = Lh x b x t x Fa x 60 Q3 113.83 M3


n x Ts3
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.0088 Jam

2.d. VIBRATORY ROLLER


Kecepatan rata-rata v 3.00 KM / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap.Prod./jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q4 99.60 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q4 0.0100 Jam

2.e. WATER TANKER


Volume Tangki air V 3.50 M3 Lump Sum
Kebutuhan air / M3 agregat padat Wc 0.07 M3
Pengisian tangki / Jam n 1.00 kali
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / Jam = V x n Fa Q5 41.50 M3


Wc

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q5 0.0241 Jam

ALAT BANTU
diperlukan :
- Kereta dorong = 2 buah
- Sekop = 3 buah
- Garpu = 2 buah

Berlanjut ke halaman berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 4.2 (2)
JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kls. B
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 28.01 M3/Jam
Produksi Agregat / hari = Tk x Q1 Qt 196.09 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.1428 Jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0357 Jam

4. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Waktu pelaksanaan 2 hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 390.00 M3

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 5.1 (1)


JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kelas A
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Tebal lapis agregat padat t 0.15 M
6 Faktor kembang material (Padat-Lepas) Fk 1.20 -
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
8 Proporsi Campuran : - Agregat Kasar Ak 60.00 % Gradasi harus
- Agregat Halus Ah 40.00 % memenuhi Spec.
II. URUTAN KERJA
1 Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke
dalam Dump Truck di Base Camp
2 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
3 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank
Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller dan Pneumatic Tire Roller
4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan Alat Bantu
III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
- Agregat Kasar = Ak x 1 M3 x Fk 0.7200 M3
- Agregat Halus = Ah x 1 M3 x Fk 0.4800 M3

2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu Siklus : Ts1
- Mencampur T1 0.50 menit
- Memuat dan lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 1.00 menit

Kap. Prod. / jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 56.03 M3


Fk x Ts1
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 0.0178 jam

2.b. DUMP TRUCK


Kapasitas bak V 6.00 M3
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 KM/jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60.00 KM/jam
Waktu Siklus : - Waktu memuat = V : Q1 x 60 T1 6.43 menit
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 menit T2 15.00 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 menit T3 10.00 menit
- Dump dan lain-lain T4 2.00 menit
Ts2 33.43 menit

Berlanjut ke hal. berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 5.1 (1)
JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kelas A
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

Kap. Prod. / jam = V x Fa x 60 Q2 7.45 M3


Fk x Ts2
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q2 0.1342 jam

2.c. MOTOR GRADER


Panjang hamparan Lh 50.00 M
Lebar efektif kerja blade b 2.40 M
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata alat v 4.00 KM/jam
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan 3 x pp
Waktu Siklus : Ts3
- Perataan 1 lintasan = Lh : (v x 1000) x 60 T1 0.75 menit
- Lain-lain T2 1.00 menit
Ts3 1.75 menit

Kap. Prod. / jam = Lh x b x t x Fa x 60 Q3 85.37 M3


n x Ts3
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.0117 jam

2.d. VIBRATORY ROLLER


Kecepatan rata-rata alat v 3.00 KM/jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q4 547.80 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q4 0.0018 jam

2.e. PNEUMATIC TIRE ROLLER


Kecepatan rata-rata alat v 5.00 KM/jam
Lebar efektif pemadatan b 1.50 M
Jumlah lintasan n 4.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q5 1,711.88 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q5 0.0006 jam

2.f. WATER TANK TRUCK


Volume tanki air V 10.00 M3
Kebutuhan air / M3 agregat padat Wc 0.07 M3
Pengisian tanki / jam n 5.00 kali
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = V x n x Fa Q6 592.86 M3


Wc
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q6 0.0017 jam

Berlanjut ke hal. berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 5.1 (1)
JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kelas A
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2.g. ALAT BANTU Lump Sum


Diperlukan :
- Kereta dorong = 2 buah.
- Sekop = 3 buah.
- Garpu = 2 buah.

3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 56.03 M3/jam
Produksi agregat / hari = Tk x Q1 Qt 392.18 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0714 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0178 jam

4. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 1 hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 243.00 M3

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 5.1 (2)


JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kelas B
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Tebal lapis agregat padat t 0.15 M
6 Faktor kembang material (Padat-Lepas) Fk 1.20 -
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
8 Proporsi Campuran : - Agregat Kasar Ak 85.00 % Gradasi harus
- Agregat Halus Ah 15.00 % memenuhi
Spesifikasi
II. URUTAN KERJA
1 Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke
dalam Dump Truck di Base Camp
2 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
3 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank
Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller dan Pneumatic Tire Roller
4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan Alat Bantu
III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
- Agregat Kasar = Ak x 1 M3 x Fk 1.0200 M3
- Agregat Halus = Ah x 1 M3 x Fk 0.1800 M3

2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu Siklus : Ts1
- Mencampur T1 0.50 menit
- Memuat dan lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 1.00 menit

Kap. Prod. / jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 56.03 M3


Fk x Ts1
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 0.0178 jam

2.b. DUMP TRUCK


Kapasitas bak V 6.00 M3
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 KM/jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60.00 KM/jam
Waktu Siklus : - Waktu memuat = V : Q1 x 60 T1 6.43 menit
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 menit T2 15.00 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 menit T3 10.00 menit
- Dump dan lain-lain T4 2.00 menit
Ts2 33.43 menit

Berlanjut ke hal. berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 5.1 (2)
JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kelas B
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

Kap. Prod. / jam = V x Fa x 60 Q2 7.45 M3


Fk x Ts2
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q2 0.1342 jam

2.c. MOTOR GRADER


Panjang hamparan Lh 50.00 M
Lebar efektif kerja blade b 2.40 M
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata alat v 4.00 KM/jam
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan 3 x pp
Waktu Siklus : Ts3
- Perataan 1 lintasan = Lh : (v x 1000) x 60 T1 0.75 menit
- Lain-lain T2 1.00 menit
Ts3 1.75 menit

Kap. Prod. / jam = Lh x b x t x Fa x 60 Q3 85.37 M3


n x Ts3
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.0117 jam

2.d. VIBRATORY ROLLER


Kecepatan rata-rata alat v 3.00 KM/jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q4 74.70 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q4 0.0134 jam

2.e. PNEUMATIC TIRE ROLLER


Kecepatan rata-rata alat v 5.00 KM/jam
Lebar efektif pemadatan b 1.50 M
Jumlah lintasan n 4.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q5 233.44 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q5 0.0043 jam

2.f. WATER TANK TRUCK


Volume tanki air V 10.00 M3
Kebutuhan air / M3 agregat padat Wc 0.07 M3
Pengisian tanki / jam n 1.00 kali
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = V x n x Fa Q6 118.57 M3


Wc
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q6 0.0084 jam

Berlanjut ke hal. berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 5.1 (2)
JENIS PEKERJAAN : Lapis Pondasi Agregat Kelas B
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2.g. ALAT BANTU Lump Sum


Diperlukan :
- Kereta dorong = 2 buah.
- Sekop = 3 buah.
- Garpu = 2 buah.

3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 56.03 M3/jam
Produksi agregat / hari = Tk x Q1 Qt 392.18 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0714 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0178 jam

4. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 1 hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 480.00 M3

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA MATA PEMBAYARAN UTAMA

NO. MATA PEMBAYARAN : 6.3 (5a)


JENIS PEKERJAAN : Laston - Lapis Aus Aspal (AC - WC)
SATUAN PEMBAYARAN : M2

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata AMP ke lokasi pekerjaan L 60.0 KM
5 Tebal Lapis (AC-WC) padat t 0.04 M
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Faktor kehilanganmaterial : - Agregat Fh1 1.10 -
- Aspal Fh2 1.05 -
8 Komposisi campuran AC-WC :
- Coarse Agregat CA 60.83 % Gradasi harus -
- Fine Agregat FA 26.50 % memenuhi -
- Fraksi Filler FF 4.74 % Spesifikasi
- Asphalt minimum 5 % As 5.87 %
9 Berat jenis bahan :
- AC-WC D1 2.30 ton / M3
- Coarse Agregat & Fine Agregat D2 1.80 ton / M3
- Fraksi Filler D3 2.00 ton / M3
- Asphalt D4 1.03 ton / M3

II. URUTAN KERJA


1 Wheel Loader memuat Agregat dan Ashal ke dalam
Cold Bin AMP.
2 Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan
AMP untuk dimuat langsung kedalam Dump Truck
dan diangkut ke lokasi pekerjaan.
3 Campuran panas AC dihampar dengan Finisher dan
dipadatkan dengan Tandem & Pneumatic Tire Roller.
4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparaan dengan menggunakan Alat Bantu.

III. PEMAKAIAN BAHAN


1 - Material Hotmix AC - WC = D1 x t/1 0.0920 Ton

IV. ALAT
1 DUMP TRUCK (DT)
Kapasitas bak V 8.00 Ton
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 KM / Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 50.00 KM / Jam
Kapasitas AMP / batch Q2b 0.50 ton
Waktu menyiapkan 1 batch AC-WC Tb 5.00 menit
Waktu Siklus Ts2
- Mengisi Bak = (V : Q2b) x Tb T1 80.00 menit
- Angkut = (L : v1) x 60 menit T2 90.00 menit
- Tunggu + dump + Putar T3 30.00 menit
- Kembali = (L : v2) x 60 menit T4 72.00 menit
Ts2 272.00 menit

Kap.Prod. / jam = V x Fa x 60 Q1 15.92 M2/Jam


D1 x Ts2 x t

Koefisien Alat/M2 = 1 : Q1 0.0628 Jam

Berlanjut ke hal. berikut.


NO. MATA PEMBAYARAN : 6.3 (5a)
JENIS PEKERJAAN : Laston - Lapis Aus Aspal (AC - WC)
SATUAN PEMBAYARAN : M2
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2 ASPHALT FINISHER
Kapasitas produksi V 40.00 ton / jam
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap.Prod. / jam = V x Fa Q2 360.87 M2


D1 x t
Koefisien Alat/M2 = 1 : Q2 0.0028 Jam

3 TANDEM ROLLER
Kecepatan rata-rata alat v 2.50 Km / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 12.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q3 207.50 M2


nxt
Koefisien Alat/M2 = 1 : Q3 0.0048 Jam

4 PNEUMATIC TIRE ROLLER


Kecepatan rata-rata v 3.50 KM / jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 12.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap.Prod./jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q4 290.50 M2


nxt
Koefisien Alat/M2 = 1 : Q4 0.0034 Jam

5 ALAT BANTU
- Rambu = 2 buah Lump Sum
- Kereta dorong = 2 buah
- Sekop = 3 buah
- Garpu = 2 buah
- Tongkat Kontrol ketebalan hanparan

V. TENAGA
Produksi menentukan : ASPHALT FINISHER Q2 360.87 M2 / Jam
Produksi AC-WC / hari = Tk x Q2 Qt 2,526.09 M2
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 6.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien Tenaga / M2 :
- Pekerja = (Tk x P) / Qt 0.0166 Jam
- Mandor = (Tk x M) / Qt 0.0028 Jam

VI. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 5,520.00 M2

VII. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 2 hari

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA MATA PEMBAYARAN UTAMA

NO. MATA PEMBAYARAN : 6.3 (6a)


JENIS PEKERJAAN : Laston - Lapis Antara (AC - BC)
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 60.0 KM
5 Tebal Lapis (AC-BC) padat t 0.05 M
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Faktor kehilanganmaterial : - Agregat Fh1 1.20 -
- Aspal Fh2 1.05 -
8 Komposisi campuran AC-BC :
- Coarse Agregat CA 56.97 % Gradasi harus -
- Fine Agregat FA 24.75 % memenuhi -
- Fraksi Filler FF 4.45 % Spesifikasi
- Asphalt minimum 5 % As 5.73 %
9 Berat jenis bahan :
- AC-BC D1 2.30 ton / M3
- Coarse Agregat & Fine Agregat D2 1.80 ton / M3
- Fraksi Filler D3 1.40 ton / M3
- Asphalt D4 1.03 ton / M3

II. URUTAN KERJA


1 Wheel Loader memuat Agregat dan Asphalt ke dalam
Cold Bin AMP
2 Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan
dengan AMP untuk dimuat langsung ke dalam
Dump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
3 Campuran panas AC-BC dihampar dengan Finisher
dan dipadatkan dengan Tandem & Pneumatic Tire Roller
4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparaan dengan menggunakan Alat Bantu

III. PEMAKAIAN BAHAN


1 - Material Hotmix AC - BC 2.3000 Ton

IV. ALAT
1 DUMP TRUCK (DT)
Kapasitas bak V 8.00 ton
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 Km / Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 50.00 Km / Jam
Kapasitas AMP / batch Q2b 0.50 ton
Waktu menyiapkan 1 batch AC-BC Tb 0.50 menit
Waktu Siklus Ts2
- Mengisi Bak = (V : Q2b) x Tb T1 8.00 menit
- Angkut = (L : v1) x 60 menit T2 90.00 menit
- Tunggu + dump + Putar T3 25.00 menit
- Kembali = (L : v2) x 60 menit T4 72.00 menit
Ts2 195.00 menit

Kap.Prod. / jam = V x Fa x 60 Q1 17.77 M3


D1 x Ts2 x t

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 0.0563 Jam

Berlanjut ke hal. berikut.


NO. MATA PEMBAYARAN : 6.3 (6a)
JENIS PEKERJAAN : Laston - Lapis Antara (AC - BC)
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2 ASPHALT FINISHER
Kapasitas produksi V 40.00 ton / Jam
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap.Prod. / jam = V x Fa Q2 14.43 M3


D1
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q2 0.0693 Jam

3 TANDEM ROLLER
Kecepatan rata-rata alat v 3.50 Km / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 12.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod./jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q3 14.53 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.0688 Jam

4 PNEUMATIC TIRE ROLLER


Kecepatan rata-rata v 5.00 KM / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 12.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap.Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q4 20.75 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q4 0.0482 Jam

5 ALAT BANTU
diperlukan : Lump Sum
- Kereta dorong = 2 buah
- Sekop = 3 buah
- Garpu = 2 buah
- Tongkat Kontrol ketebalan hanparan

V. TENAGA
Produksi menentukan : ASPHALT FINISHER Q2 14.43 M3/Jam
Produksi AC-BC / hari = Tk x Q2 Qt 101.04 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 6.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) / Qt 0.4157 Jam
- Mandor = (Tk x M) / Qt 0.0693 Jam

VI. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 81.00 M3

VII. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 1 hari

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA MATA PEMBAYARAN UTAMA

NO. MATA PEMBAYARAN : 6.3 (6c)


JENIS PEKERJAAN : Laston - Lapis Antara (AC - BC) Levelling
SATUAN PEMBAYARAN : Ton

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 60.0 KM
5 Tebal Lapis (AC-BC) padat t 0.05 M
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Faktor kehilanganmaterial : - Agregat Fh1 1.10 -
- Aspal Fh2 1.05 -
8 Komposisi campuran AC-BC :
- Coarse Agregat CA 56.9700 % Gradasi harus -
- Fine Agregat FA 24.7500 % memenuhi -
- Fraksi Filler FF 4.4458 % Spesifikasi
- Asphalt minimum 5 % As 5.7273 %
9 Berat jenis bahan :
- AC-BC D1 2.30 ton / M3
- Coarse Agregat & Fine Agregat D2 1.80 ton / M3
- Fraksi Filler D3 1.40 ton / M3
- Asphalt D4 1.03 ton / M3

II. URUTAN KERJA


1 Wheel Loader memuat Agregat dan Asphalt ke dalam
Cold Bin AMP
2 Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan
dengan AMP untuk dimuat langsung ke dalam
Dump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
3 Campuran panas AC-BC dihampar dengan Finisher
dan dipadatkan dengan Tandem & Pneumatic Tire Roller
4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparaan dengan menggunakan Alat Bantu

III. PEMAKAIAN BAHAN


1 - Material Hotmix AC - BC 1.0000 Ton

IV. ALAT
1 DUMP TRUCK (DT)
Kapasitas bak V 8.00 ton
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 Km / Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 50.00 Km / Jam
Kapasitas AMP / batch Q2b 0.50 ton
Waktu menyiapkan 1 batch AC-BC Tb 0.75 menit
Waktu Siklus Ts2
- Mengisi Bak = (V : Q2b) x Tb T1 12.00 menit
- Angkut = (L : v1) x 60 menit T2 90.00 menit
- Tunggu + dump + Putar T3 30.00 menit
- Kembali = (L : v2) x 60 menit T4 72.00 menit
Ts2 204.00 menit

Kap.Prod. / jam = V x Fa x 60 Q1 16.98 M3


D1 x Ts2 x t

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 0.0589 Jam

Berlanjut ke hal. berikut.


NO. MATA PEMBAYARAN : 6.3 (6c)
JENIS PEKERJAAN : Laston - Lapis Antara (AC - BC) Levelling
SATUAN PEMBAYARAN : Ton
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2 ASPHALT FINISHER
Kapasitas produksi V 40.00 ton / Jam
Faktor efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap.Prod. / jam = V x Fa Q2 14.43 M3


D1
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q2 0.0693 Jam

3 TANDEM ROLLER
Kecepatan rata-rata alat v 3.50 Km / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 12.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod./jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q3 14.53 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.0688 Jam

4 PNEUMATIC TIRE ROLLER


Kecepatan rata-rata v 5.00 KM / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 12.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap.Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q4 20.75 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q4 0.0482 Jam

5 ALAT BANTU
diperlukan : Lump Sum
- Kereta dorong = 2 buah
- Sekop = 3 buah
- Garpu = 2 buah
- Tongkat Kontrol ketebalan hanparan

V. TENAGA
Produksi menentukan : ASPHALT FINISHER Q2 14.43 Ton/Jam
Produksi AC-BC / hari = Tk x Q2 Qt 101.04 Ton
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 6.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) / Qt 0.4157 Jam
- Mandor = (Tk x M) / Qt 0.0693 Jam

VI. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 729.00 Ton

VII. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 7 hari

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 7.1 (5)


JENIS PEKERJAAN : Beton K-250
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) dicampur
di tempat pencampur ( Batching Plant )
3 Jarak rata-rata Batching Plant ke lokasi pekerjaan L 40.0 KM
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
5 Ketebalan lapisan Beton t 0.15 m

II. URUTAN KERJA


1 Semen, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk
menjadi beton di lokasi Bachting Plant sesuai dengan
spesifikasi dan dikirim ke lokais pekerjaan.
2 Pembesian sudah terpasang dgn benar,
dan sesuai dgn gambar (baik ukuran dan jaraknya)
3 Beton di-cor kedalam acuan / perancah yang sudah disiapkan
4 Pengecoran dipadatkan dengan Concrete Vibrator
5 Penyelesaian dan perapihan setelah pengecoran

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
1.a. Beton Ready Mix K. 250 1.0000 M3
1.b. Kayu Perancah 0.1000 M3
1.c. Paku 0.8000 Kg

2. ALAT
2.a. TRUCK MIXER
Kapasitas Ready Mix V 5.00 M3
Faktor Efesiensi Alat Fa 0.83
Kecepatan (isi) v1 40.00 Km/Jam
Kecepatan (kosong) v2 50.00 Km/Jam
Kapasitas Concrete Mixing Plant Q2b 4.00 M3
Waktu menyiapkan 1 Batch Concrete Mixer Tb 5.00 Menit

Waktu Siklus Ts
Waktu Muat = (V : Q2b) x Tb T1 6.2500 Menit
Waktu Angkut = (L : v1) x 60 T2 60.0000 Menit
- waktu angkut+dump+putar T3 15.0000 Menit
- waktu kembali = ( L : v2) x 60 T4 48.0000 Menit
Ts 129.2500 Menit
Kapasitas Produksi / Jam = = V x Fa x 60
t x Ts Q1 12.8433 M3/Jam

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q1 0.0779 Jam

Berlanjut ke hal. berikut.


NO. MATA PEMBAYARAN : 7.1 (5)
JENIS PEKERJAAN : Beton K-250
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2.b. CONCRETE VIBRATOR


Kebutuhan Alat Penggetar Beton ini disesuaikan dengan
kapasitas produksi Ready Mix

Kap. Prod. / jam = Kap. Prod./jam Alat Concrete Mixer Q2 12.843 M3

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.0779 jam

2.c. ALAT BANTU


Diperlukan :
- Sekop = 2 buah
- Pacul = 2 buah

3. TENAGA
Produksi menentukan : READYMIX Q1 12.84 M3/Jam
Produksi Beton / hari = Tk x Q1 Qt 89.90 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Tukang Tb 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.6229 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 0.3114 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0779 jam

4. MASA PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : #REF! hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : #REF! M3
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 7.1 (8)


JENIS PEKERJAAN : Beton K-125
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) dicampur
di tempat pencampur ( Batching Plant )
3 Jarak rata-rata Batching Plant ke lokasi pekerjaan L 40.0 KM
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
5 Ketebalan lapisan Beton t 0.15 m

II. URUTAN KERJA


1 Semen, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk
menjadi beton di lokasi Bachting Plant sesuai dengan
spesifikasi dan dikirim ke lokais pekerjaan.
2 Pembesian sudah terpasang dgn benar,
dan sesuai dgn gambar (baik ukuran dan jaraknya)
3 Beton di-cor kedalam acuan / perancah yang sudah disiapkan
4 Pengecoran dipadatkan dengan Concrete Vibrator
5 Penyelesaian dan perapihan setelah pengecoran

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
1.a. Beton Ready Mix K. 125 1.0000 M3
1.b. Kayu Perancah 0.0200 M3
1.c. Paku 0.4000 Kg

2. ALAT
2.a. TRUCK MIXER
Kapasitas Ready Mix V 5.00 M3
Faktor Efesiensi Alat Fa 0.83
Kecepatan (isi) v1 40.00 Km/Jam
Kecepatan (kosong) v2 50.00 Km/Jam
Kapasitas Concrete Mixing Plant Q2b 4.00 M3
Waktu menyiapkan 1 Batch Concrete Mixer Tb 5.00 Menit

Waktu Siklus Ts
Waktu Muat = (V : Q2b) x Tb T1 6.2500 Menit
Waktu Angkut = (L : v1) x 60 T2 60.0000 Menit
- waktu angkut+dump+putar T3 15.0000 Menit
- waktu kembali = ( L : v2) x 60 T4 48.0000 Menit
Ts 129.2500 Menit
Kapasitas Produksi / Jam = = V x Fa x 60
t x Ts Q1 12.8433 M3/Jam

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q1 0.0779 Jam

Berlanjut ke hal. berikut.


NO. MATA PEMBAYARAN : 7.1 (8)
JENIS PEKERJAAN : Beton K-125
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2.b. CONCRETE VIBRATOR


Kebutuhan Alat Penggetar Beton ini disesuaikan dengan
kapasitas produksi Ready Mix

Kap. Prod. / jam = Kap. Prod./jam Alat Concrete Mixer Q2 12.843 M3

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.0779 jam

2.c. ALAT BANTU


Diperlukan :
- Sekop = 2 buah
- Pacul = 2 buah

3. TENAGA
Produksi menentukan : READYMIX Q1 12.84 M3/Jam
Produksi Beton / hari = Tk x Q1 Qt 89.90 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Tukang Tb 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.6229 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 0.3114 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0779 jam

4. MASA PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : #REF! hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : #REF! M3
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 7.3 (1)


JENIS PEKERJAAN : Baja Tulangan (Polos) U24
SATUAN PEMBAYARAN : Kg

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya
di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
6 Faktor Kehilangan Besi Tulangan Fh 1.10 -

II. URUTAN KERJA


1 Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai
dengan yang diperlukan
2 Batang tulangan dipasang / disusun sesuai dengan
Gambar Pelaksanaan dan persilangannya diikat kawat

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
1.a. Baja Tulangan (Polos) U24 1.1000 Kg
1.b. Kawat beton 0.0200 Kg

2. ALAT
2.a. ALAT BANTU Ls
Diperlukan :
- Gunting Potong Baja = 2 buah
- Kunci Pembengkok Tulangan = 2 buah
- Alat lainnya

3. TENAGA
Produksi kerja satu hari Qt 200.00 Kg
dibutuhkan tenaga :
- Pekerja P 3.00 orang
- Tukang Tb 1.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien Tenaga / Kg :
- Pekerja = ( P x Tk ) : Qt 0.1050 jam
- Tukang = ( Tb x Tk ) : Qt 0.0350 jam
- Mandor = ( M x Tk ) : Qt 0.0350 jam

4. MASA PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : #REF! hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : #REF! Kg.
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 7.9


JENIS PEKERJAAN : Pasangan Batu
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima
seluruhnya di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
6 Perbandingan Pasir & Semen : - Volume Semen Sm 25 % Spec.
: - Volume Pasir Ps 75 % Spec.
7 Perbandingan Batu & Mortar :
- Batu Bt 65 %
- Mortar (campuran semen & pasir) Mr 35 %
8 Berat Jenis Bahan :
- Pasangan Batu Dengan Mortar D1 2.40 ton/M3
- Batu D2 1.60 ton/M3
- Adukan (mortar) D3 1.80 ton/M3
- Pasir D4 1.67 ton/M3
- Semen Portland D5 1.44 ton/M3

II. URUTAN KERJA


1 Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi
mortar dengan menggunakan Concrete Mixer
2 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya
sebelum dipasang
3 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
1.a. Batu -----> {(Bt x D1 x 1 M3) : D2} x 1.20 1.1700 M3 Lepas
1.b. Semen ----> Sm x {(Mr x D1 x 1 M3} : D3} x 1.05 0.1225 M3
x {D5 x (1000)} 176.00 Kg
1.c. Pasir -----> Ps x {(Mr x D1 x 1 M3) : D4} x 1.05 0.3961 M3

2. ALAT
2.a. CONCRETE MIXER
Kapasitas Alat V 500.00 liter
Faktor Efisiensi Alat Fa 0.83 -
Waktu siklus : (T1 + T2 + T3 + T4) Ts
- Memuat T1 2.00 menit
- Mengaduk T2 3.00 menit
- Menuang T3 2.00 menit
- Tunggu, dll. T4 1.00 menit
Ts 8.00 menit

Kap. Prod. / jam = V x Fa x 60 Q1 3.113 M3


1000 x Ts

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 0.3213 jam

Berlanjut ke hal. berikut.


NO. MATA PEMBAYARAN : 7.9
JENIS PEKERJAAN : Pasangan Batu
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2.b. ALAT BANTU


Diperlukan :
- Sekop = 2 buah
- Pacul = 2 buah
- Sendok Semen = 2 buah
- Ember Cor = 2 buah
- Gerobak Dorong = 1 buah

3. TENAGA
Produksi menetukan : Produksi Concrete Mxer Q1 3.11 M3/Jam
Produksi Pasangan Batu / hari = Tk x Q1 Qt 21.79 M3

Kebutuhan tenaga : - Mandor M 1.00 orang


- Tukang Batu Tb 4.00 orang
- Pekerja P 8.00 orang

Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.3213 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 1.2851 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 2.5703 jam

4. MASA PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 3 hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 73.13 M3
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA MATA PEMBAYARAN UTAMA

NO. MATA PEMBAYARAN : 7.16. (1)


JENIS PEKERJAAN : Perkerasan Jalan Beton
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) dicampur
di tempat pencampur ( Batching Plant )
3 Jarak rata-rata Batching Plant ke lokasi pekerjaan L 40.0 KM
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
5 Ketebalan lapisan Beton t 0.20 m

II. URUTAN KERJA


1 Semen, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk
menjadi beton di lokasi Bachting Plant sesuai dengan
spesifikasi dan dikirim ke lokais pekerjaan.
2 Pembesian sudah terpasang dgn benar,
dan sesuai dgn gambar (baik ukuran dan jaraknya)
3 Beton di-cor kedalam acuan / perancah yang sudah disiapkan
4 Pengecoran dipadatkan dengan Concrete Vibrator
5 Penyelesaian dan perapihan setelah pengecoran

III. PEMAKAIAN BAHAN


1 Beton ready Mix K. 350 1.000 M3
2 Multipleks 0.0245 Lbr
3 Paku 0.6400 Kg
4 Dudukan, Dowel, Tiebar 22.5000 Kg
5 Plastik 0.4167 Kg
6 Asphalt Sealent 0.2083 Kg

IV. ALAT
1 TRUCK MIXER
Kapasitas Ready Mix V 5.00 M3
Faktor Efesiensi Alat Fa 0.83
Kecepatan (isi) v1 40.00 Km/Jam
Kecepatan (kosong) v2 50.00 Km/Jam
Kapasitas Concrete Mixing Plant Q2b 4.00 M3
Waktu menyiapkan 1 Batch Concrete Mixer Tb 5.00 Menit

Waktu Siklus Ts
Waktu Muat = (V : Q2b) x Tb T1 6.2500 Menit
Waktu Angkut = (L : v1) x 60 T2 60.0000 Menit
- waktu angkut+dump+putar T3 15.0000 Menit
- waktu kembali = ( L : v2) x 60 T4 48.0000 Menit
Ts 129.2500 Menit
Kapasitas Produksi / Jam = = V x Fa x 60
t x Ts Q1 9.6325 M3/Jam

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q1 0.1038 Jam

Berlanjut ke hal. berikut.


NO. MATA PEMBAYARAN : 7.16. (1)
JENIS PEKERJAAN : Perkerasan Jalan Beton
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2 CONCRETE VIBRATOR
Kebutuhan Alat Penggetar Beton ini disesuaikan dengan
kapasitas produksi Ready Mix

Kap. Prod. / jam = Kap. Prod./jam Alat Concrete Mixer Q2 9.632 M3

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.1038 jam

3 ALAT BANTU
Diperlukan :
- Sekop = 2 buah
- Pacul = 2 buah

V. TENAGA
Produksi menentukan : READYMIX Q1 9.63 M3/Jam
Produksi Beton / hari = Tk x Q1 Qt 67.43 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Tukang Tb 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.6229 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 0.3114 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0779 jam

VI. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 648.00 M3

VII. MASA PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 10 hari
Perancah 7 hari
Dudukan dll 7 hari
24

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA MATA PEMBAYARAN UTAMA

NO. MATA PEMBAYARAN : 7.17 (1)


JENIS PEKERJAAN : Wet Lean Concrete
SATUAN PEMBAYARAN : M2

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat (cara mekanik)
2 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) dicampur
di tempat pencampur ( Batching Plant )
3 Jarak rata-rata Batching Plant ke lokasi pekerjaan L 40.0 KM
4 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
5 Ketebalan lapisan Beton t 0.10 m

II. URUTAN KERJA


1 Semen, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk
menjadi beton di lokasi Bachting Plant sesuai dengan
spesifikasi dan dikirim ke lokais pekerjaan.
2 Pembesian sudah terpasang dgn benar,
dan sesuai dgn gambar (baik ukuran dan jaraknya)
3 Beton di-cor kedalam acuan / perancah yang sudah disiapkan
4 Pengecoran dipadatkan dengan Concrete Vibrator
5 Penyelesaian dan perapihan setelah pengecoran

III. PEMAKAIAN BAHAN


1 Beton ready Mix K. 125 1.0000 M3
2 Multipleks 0.0098 Lbr
3 Paku 0.3600 Kg

IV. ALAT
1 TRUCK MIXER
Kapasitas Ready Mix V 5.00 M3
Faktor Efesiensi Alat Fa 0.83
Kecepatan (isi) v1 40.00 Km/Jam
Kecepatan (kosong) v2 50.00 Km/Jam
Kapasitas Concrete Mixing Plant Q2b 4.00 M3
Waktu menyiapkan 1 Batch Concrete Mixer Tb 5.00 Menit

Waktu Siklus Ts
Waktu Muat = (V : Q2b) x Tb T1 6.2500 Menit
Waktu Angkut = (L : v1) x 60 T2 60.0000 Menit
- waktu angkut+dump+putar T3 15.0000 Menit
- waktu kembali = ( L : v2) x 60 T4 48.0000 Menit
Ts 129.2500 Menit
Kapasitas Produksi / Jam = = V x Fa x 60
t x Ts Q1 19.2650 M3/Jam

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q1 0.0519 Jam

Berlanjut ke hal. berikut.


NO. MATA PEMBAYARAN : 7.17 (1)
JENIS PEKERJAAN : Wet Lean Concrete
SATUAN PEMBAYARAN : M2
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2 CONCRETE VIBRATOR
Kebutuhan Alat Penggetar Beton ini disesuaikan dengan
kapasitas produksi Ready Mix

Kap. Prod. / jam = Kap. Prod./jam Alat Concrete Mixer Q2 19.265 M3

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.0519 jam

3 ALAT BANTU
Diperlukan :
- Sekop = 2 buah
- Pacul = 2 buah

V. TENAGA
Produksi menentukan : READYMIX Q1 19.26 M3/Jam
Produksi Beton / hari = Tk x Q1 Qt 134.85 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Tukang Tb 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.6229 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt 0.3114 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0779 jam

VI. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 2,400.00 M2

VII. MASA PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 18 hari

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 8.1 (1)


JENIS PEKERJAAN : Pondasi Agregat Kls. A Untuk Pek. Minor
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Tebal lapis agregat padat t 0.15 M
6 Faktor kembang material (Padat-Lepas) Fk 1.20 -
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
8 Proporsi Campuran : - Agregat Kasar Ak 60.00 % Gradasi harus
- Agregat Halus Ah 40.00 % memenuhi Spec.
II. URUTAN KERJA
1 Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke
dalam Dump Truck di Base Camp
2 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
3 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank
Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller dan Pneumatic Tire Roller
4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan Alat Bantu
III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
- Agregat Kasar = Ak x 1 M3 x Fk 0.7200 M3
- Agregat Halus = Ah x 1 M3 x Fk 0.4800 M3

2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu Siklus : Ts1
- Mencampur T1 0.50 menit
- Memuat dan lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 1.00 menit

Kap. Prod. / jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 56.03 M3


Fk x Ts1
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 0.0178 jam

2.b. DUMP TRUCK


Kapasitas bak V 6.00 M3
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 KM/jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60.00 KM/jam
Waktu Siklus : - Waktu memuat = V : Q1 x 60 T1 6.43 menit
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 menit T2 15.00 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 menit T3 10.00 menit
- Dump dan lain-lain T4 2.00 menit
Ts2 33.43 menit

Berlanjut ke hal. berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 8.1 (1)
JENIS PEKERJAAN : Pondasi Agregat Kls. A Untuk Pek. Minor
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

Kap. Prod. / jam = V x Fa x 60 Q2 7.45 M3


Fk x Ts2
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q2 0.1342 jam

2.c. MOTOR GRADER


Panjang hamparan Lh 50.00 M
Lebar efektif kerja blade b 2.40 M
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata alat v 4.00 KM/jam
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan 3 x pp
Waktu Siklus : Ts3
- Perataan 1 lintasan = Lh : (v x 1000) x 60 T1 0.75 menit
- Lain-lain T2 1.00 menit
Ts3 1.75 menit

Kap. Prod. / jam = Lh x b x t x Fa x 60 Q3 85.37 M3


n x Ts3
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.0117 jam

2.d. VIBRATORY ROLLER


Kecepatan rata-rata alat v 3.00 KM/jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q4 547.80 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q4 0.0018 jam

2.e. PNEUMATIC TIRE ROLLER


Kecepatan rata-rata alat v 5.00 KM/jam
Lebar efektif pemadatan b 1.50 M
Jumlah lintasan n 4.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q5 1,711.88 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q5 0.0006 jam

2.f. WATER TANK TRUCK


Volume tanki air V 10.00 M3
Kebutuhan air / M3 agregat padat Wc 0.07 M3
Pengisian tanki / jam n 5.00 kali
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = V x n x Fa Q6 592.86 M3


Wc
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q6 0.0017 jam

Berlanjut ke hal. berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 8.1 (1)
JENIS PEKERJAAN : Pondasi Agregat Kls. A Untuk Pek. Minor
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2.g. ALAT BANTU Lump Sum


Diperlukan :
- Kereta dorong = 2 buah.
- Sekop = 3 buah.
- Garpu = 2 buah.

3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 56.03 M3/jam
Produksi agregat / hari = Tk x Q1 Qt 392.18 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0714 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0178 jam

4. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 1 hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 37.26 M3
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 8.1 (2)


JENIS PEKERJAAN : Pondasi Agregat Kls. B Untuk Pek. Minor
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Tebal lapis agregat padat t 0.15 M
6 Faktor kembang material (Padat-Lepas) Fk 1.20 -
7 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
8 Proporsi Campuran : - Agregat Kasar Ak 85.00 % Gradasi harus
- Agregat Halus Ah 15.00 % memenuhi
Spesifikasi
II. URUTAN KERJA
1 Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke
dalam Dump Truck di Base Camp
2 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
3 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank
Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller dan Pneumatic Tire Roller
4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan Alat Bantu
III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
- Agregat Kasar = Ak x 1 M3 x Fk 1.0200 M3
- Agregat Halus = Ah x 1 M3 x Fk 0.1800 M3

2. ALAT
2.a. WHEEL LOADER
Kapasitas bucket V 1.50 M3
Faktor bucket Fb 0.90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Waktu Siklus : Ts1
- Mencampur T1 0.50 menit
- Memuat dan lain-lain T2 0.50 menit
Ts1 1.00 menit

Kap. Prod. / jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 56.03 M3


Fk x Ts1
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q1 0.0178 jam

2.b. DUMP TRUCK


Kapasitas bak V 6.00 M3
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 KM/jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60.00 KM/jam
Waktu Siklus : - Waktu memuat = V : Q1 x 60 T1 6.43 menit
- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 menit T2 15.00 menit
- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 menit T3 10.00 menit
- Dump dan lain-lain T4 2.00 menit
Ts2 33.43 menit

Berlanjut ke hal. berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 8.1 (2)
JENIS PEKERJAAN : Pondasi Agregat Kls. B Untuk Pek. Minor
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

Kap. Prod. / jam = V x Fa x 60 Q2 7.45 M3


Fk x Ts2
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q2 0.1342 jam

2.c. MOTOR GRADER


Panjang hamparan Lh 50.00 M
Lebar efektif kerja blade b 2.40 M
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata alat v 4.00 KM/jam
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan 3 x pp
Waktu Siklus : Ts3
- Perataan 1 lintasan = Lh : (v x 1000) x 60 T1 0.75 menit
- Lain-lain T2 1.00 menit
Ts3 1.75 menit

Kap. Prod. / jam = Lh x b x t x Fa x 60 Q3 85.37 M3


n x Ts3
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 0.0117 jam

2.d. VIBRATORY ROLLER


Kecepatan rata-rata alat v 3.00 KM/jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 6.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q4 74.70 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q4 0.0134 jam

2.e. PNEUMATIC TIRE ROLLER


Kecepatan rata-rata alat v 5.00 KM/jam
Lebar efektif pemadatan b 1.50 M
Jumlah lintasan n 4.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q5 233.44 M3


n
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q5 0.0043 jam

2.f. WATER TANK TRUCK


Volume tanki air V 10.00 M3
Kebutuhan air / M3 agregat padat Wc 0.07 M3
Pengisian tanki / jam n 1.00 kali
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = V x n x Fa Q6 118.57 M3


Wc
Koefisien Alat / M3 = 1 : Q6 0.0084 jam

Berlanjut ke hal. berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 8.1 (2)
JENIS PEKERJAAN : Pondasi Agregat Kls. B Untuk Pek. Minor
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2.g. ALAT BANTU Lump Sum


Diperlukan :
- Kereta dorong = 2 buah.
- Sekop = 3 buah.
- Garpu = 2 buah.

3. TENAGA
Produksi menentukan : WHEEL LOADER Q1 56.03 M3/jam
Produksi agregat / hari = Tk x Q1 Qt 392.18 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 4.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt 0.0714 jam
- Mandor = (Tk x M) : Qt 0.0178 jam

4. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : #REF! hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : #REF! M3
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 8.1 (5)


JENIS PEKERJAAN : Camp. Aspal Panas Utk.Pek.Minor
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi existing jalan : sedang
4 Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L 60.00 KM
5 Tebal Lapis Hotmix padat untuk patching t 0.04 M Rata-rata
6 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 Jam
7 Faktor kehilanganmaterial : - Agregat Fh1 1.10 -
- Aspal Fh2 1.05 -
8 Komposisi campuran ATB :
- Coarse Agregat CA 51.10 % Gradasi harus -
- Fine Agregat FA 37.50 % memenuhi -
- Fraksi Filler FF 4.90 % Spesifikasi
- Asphalt minimum 6 % As 6.50 %
9 Berat jenis bahan :
- ATB D1 2.30 ton / M3
- Coarse Agregat & Fine Agregat D2 1.80 ton / M3
- Fraksi Filler D3 2.00 ton / M3
- Asphalt D4 1.03 ton / M3

II. URUTAN KERJA


1 Wheel Loader memuat Agregat dan Aspal ke dalam
Cold Bin AMP
2 Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan
dengan AMP untuk dimuat langsung kedalam
Dump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
3 Campuran panas ATB dihampar dengan Finisher
dan dipadatkan dengan Tandem Roller
4 Sekelompok pekerja membuat galian lubang/patching,
merapikan tepi hamparaan dengan menggunakan
Alat Bantu

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
1.a. Agregat Kasar = (CA x (D1 x 1M3) x Fh1) : D2 0.7182 M3
1.b. Agregat Halus = (FA x (D1 x 1M3) x Fh1) : D2 0.5271 M3
1.c. Filler = (FF x (D1 x 1M3) x Fh1) x 1000 123.9700 Kg
1.d. Aspal = (AS x (D1 x 1M3) x Fh2) x 1000 156.9750 Kg

2. ALAT

2.a. DUMP TRUCK (DT)


Kapasitas bak V 8.00 M3
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 KM / Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 60.00 KM / Jam
Kapasitas AMP / batch Q2b 0.50 Ton
Waktu menyiapkan 1 batch AC Tb 1.00 menit
Waktu Siklus Ts2
- Mengisi Bak = (V : Q2b) x Tb T1 16.00 menit
- Angkut = (L : v1) x 60 menit T2 90.00 menit
- Tunggu + dump (setempat2) + Putar T3 5.00 menit
- Kembali = (L : v2) x 60 menit T4 60.00 menit
Ts2 171.00 menit

Kap.Prod. / jam = V x Fa x 60 Q4 1.01 M3


D1 x Ts2

Koefisien Alat/M3 = 1 : Q4 0.9872 Jam

Berlanjut ke halaman berikut


NO. MATA PEMBAYARAN : 8.1 (5)
JENIS PEKERJAAN : Camp. Aspal Panas Utk.Pek.Minor
SATUAN PEMBAYARAN : M3
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

2.b. TANDEM ROLLER


Kecepatan rata-rata alat v 2.00 Km / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 8.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q6 9.96 M3


n
Koefisien Alat/M3 = 1 : Q6 0.1004 Jam

2.c. PNEUMATIC TIRE ROLLER


Kecepatan rata-rata v 5.00 KM / jam Tidak digunakan
Lebar efektif pemadatan b 1.20 M
Jumlah lintasan n 8.00 lintasan
Faktor Efisiensi alat Fa 0.83 -

Kap.Prod./jam = (v x 1000) x b x t x Fa Q7 24.90 M3


n
Koefisien Alat/M3 = 1 : Q7 0.0402 Jam

2.f. ALAT BANTU


diperlukan : Lump Sum
- Kereta dorong = 2 buah
- Sekop, Garpu = 5 buah
- Pacul, Linggis = 4 buah
- Tongkat Kontrol ketebalan hanparan

3. TENAGA
Produksi menentukan : TANDEM ROLLER Q6 9.96 M3 / Jam
Produksi ATB / hari = Tk x Q6 Qt 69.72 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 8.00 orang
- Mandor M 1.00 orang

Koefisien Tenaga / M3 :
- Pekerja = (Tk x P) / Qt 0.8032 Jam
- Mandor = (Tk x M) / Qt 0.1004 Jam

4. MASA PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 1 hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 8.28 M3
LAMPIRAN 3 PENAWARAN
URAIAN METODE ANALISA HARGA SATUAN

NO. MATA PEMBAYARAN : 8.4 (1)


JENIS PEKERJAAN : Marka Jalan (Thermoplastic)
SATUAN PEMBAYARAN : M2

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

I. ASUMSI
1 Pekerjaan dilakukan secara manual
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya
di lokasi pekerjaan
4 Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan L 10.0 KM
5 Jam kerja efektif per-hari Tk 7.00 jam
6 Faktor Kehilangan Material Fh 1.05 -
7 Tebal lapisan cat secara manual t 0.015 M Spec.10.4.3(2)(d)
8 Berat Jenis Bahan Cat BJ.Cat 1.00 Kg/Liter
9 Perbandingan pemakaian bahan : - Cat C 60.00 %
- Thinner T 40.00 %
II. URUTAN KERJA
1 Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran
2 Cat disemprotkan dengan Compressor di atas maal
tripleks yang dipasang di permukaan jalan
3 Glass Bit diberikan segera setelah cat marka selesai
disemprotkan

III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA

1. BAHAN
1.a. Cat Marka Thermoplastic = C x R x (BJ.Cat) 1.20 Kg
1.b. Minyak Pencair (Thinner) = TxR 0.80 Liter
1.c. Blass Bead 0.45 Kg

2. ALAT
2.a. COMPRESSOR
Kapasitas penyemprotan V 50.00 Ltr/Jam
Jumlah cat cair = (1 M x 1 M) x t x 1000 R 2.00 Ltr/M2

Kap. Prod. / Jam = V:R Q1 25.00 M2/Jam

Koef. Alat / M2 = 1 : Q1 0.0400 Jam

2.b. FLAT BED TRUCK


Pada dasarnya alat ini digunakan bersama-sama
dengan Compressor Q3 25.00 M2/Jam
Koef. Alat / M2 = 1 : Q3 0.0400 Jam

2.c. ALAT BANTU Ls


Diperlukan :
- Sapu Lidi = 3 buah
- Sikat Ijuk = 3 buah
- Rambu-rambu pengaman = 2 buah
- Maal Tripleks = 4 lembar

Berlanjut ke hal. berikut.


NO. MATA PEMBAYARAN : 8.4 (1)
JENIS PEKERJAAN : Marka Jalan (Thermoplastic)
SATUAN PEMBAYARAN : M2
Lanjutan

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KETERANGAN

3. TENAGA
Produksi pekerjaan per hari = Q1 x Tk Qt 175.00 M2
dibutuhkan tenaga : - Mandor M 1.00 orang
- Tukang Cat Tb 2.00 orang
- Pekerja P 6.00 orang

Koefisien Tenaga / M2 :
- Mandor = ( M x Tk ) : Qt 0.0400 jam
- Tukang = ( Tb x Tk ) : Qt 0.0800 jam
- Pekerja = ( P x Tk ) : Qt 0.2400 jam

4. MASA PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan : 1 hari

5. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume pekerjaan : 82.50 M2
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00

73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00

73.00
73.00
73.00
73.00

73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00

73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00

73.00
73.00
73.00
73.00

73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00

73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00

73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00

73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00 = (X/100*2.25*0.04*1.1)/1.8 0.001012 0.555556 0.000562 0.0342 60.83004
73.00 = (X/100*2.25*0.04*1.1)/1.8 0.001012 0.555556 0.000562 0.0149 26.50198
73.00 = (X/100*2.25*0.04*1.1)*1000 0.001012 1000 1.012 4.8015 4.744565
73.00 = (X/100*2.25*0.04*1.05)*1000 0.000966 1000 0.966 5.67 5.8696
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00

73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00 0.8736 (x/100*2.3*1.2)/1.8
73.00 0.3795 (x/100*2.3*1.2)/1.8
73.00 ### (x/100*2.3*1.1)*1000
73.00 ###
73.00
73.00 2.53
73.00 2.76 x 0.555556
73.00 100
73.00 1.533333 27.6 25.3
73.00 0.015333
73.00 Ca 56.9739 51.6065
73.00 fa 24.75 34.3761
73.00 f 4.45 0.6417
73.00 as 5.73 5.2500
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
8.00 73.00
0.83 73.00
40.00 73.00
50.00 73.00
0.50 73.00
5.00 73.00
0.00 73.00
80.00 73.00
90.00 73.00
30.00 73.00
72.00 73.00
272.00 73.00
73.00
15.92 73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00

73.00
73.00
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!

#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!

#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!

#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!

#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!

#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!

#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!

#REF!
#REF!

#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!

#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!

#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
LAMPIRAN 1 PENAWARAN
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Paket : Peningkatan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)


Nama Peserta Lelang : PT. FAJAR UTAMA BARU

BULAN
Nilai 1 2 3 4 5 6
No. Divisi Uraian Pekerjaan MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU KET
(%)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

DIVISI 1. UMUM

DIVISI 2. DRAINASE
2.1 Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air 0.220 0.220
2.2 Pasangan Batu dengan Mortar 2.584 1.292 1.292

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN 180 HARI KALENDER


DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1 (1) Galian Biasa 0.113 0.113
3.1 (8) Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine 0.071 0.071
3.2 (1) Timbunan Biasa dari Selain Galian Sumber Bahan 0.079 0.079
3.2 (2) Timbunan Pilihan 1.022 1.022

DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN


4.2 (2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B 3.117 1.558 1.558

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


5.1 (1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A 2.105 2.105
5.1 (2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B 4.166 4.166

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


6.1 (1) Lapis Resap Pengikat 0.787 0.262 0.262 0.262
6.1 (2) Lapis Perekat 1.816 0.908 0.908
6.3 (5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) 18.063 9.032 9.032
6.3 (6a) Laston - Lapis Antara (AC - BC) 6.361 6.361
6.3 (6c) Laston - Lapis Antara (AC - BC) Levelling 24.967 12.484 12.484

DIVISI 7. STRUKTUR
7.9 Pasangan Batu 1.363 1.363
7.16.(1) Perkerasan Jalan Beton 24.742 4.948 4.948 4.948 4.948 4.948
7.17 (1) Wet Lean Concrete 6.908 2.303 2.303 2.303

DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


8.1 (1) Lapis Pondasi agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor 0.323 0.323
8.1 (5) Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor 0.644 0.644
8.4 (1) Marka Jalan Thermoplastic 0.549 0.274 0.274

JUMLAH NILAI PEKERJAAN 100.000


KEMAJUAN PEKERJAAN BULANAN - 0.22 1.48 1.29 1.56 1.56 2.30 2.30 2.30 4.95 4.95 4.95 4.95 4.95 4.49 9.37 12.75 12.75 9.94 9.94 1.36 1.10 0.27 0.27
KEMAJUAN PEKERJAAN KOMULATIF - 0.22 1.70 2.99 4.55 6.10 8.41 10.71 13.01 17.96 22.91 27.86 32.81 37.75 42.24 51.62 64.36 77.11 87.05 96.99 98.35 99.45 99.73 100.00

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 4 PENAWARAN

DAFTAR HARGA SATUAN DASAR UPAH

Nama Paket : Peningkatan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)


Nama Peserta Lelang : PT. FAJAR UTAMA BARU

HARGA
NO. URAIAN SATUAN SATUAN KETERANGAN
( Rp.)

1 Pekerja Jam 4,500.00

2 Tukang Jam 5,500.00

3 Kepala Tukang Jam 6,000.00

4 Mandor Jam 7,000.00

5 Operator Jam 7,500.00

6 Pembantu Operator Jam 5,500.00

7 Sopir / Driver Jam 7,000.00

8 Pembantu Sopir / Driver Jam 5,500.00

9 Mekanik Jam 7,000.00

10 Pembantu Mekanik Jam 5,500.00


DAFTAR HARGA SATUAN DASAR PERALATAN

HARGA
NO. URAIAN SATUAN SATUAN KETERANGAN
( Rp.)

1 Asphalt Finisher Jam 119,000.00


2 Asphalt Sprayer Jam 48,000.00
3 P. Tyre Roller Jam 154,000.00
4 Tandem Roller Jam 134,000.00
5 Excavator Jam 188,000.00
6 Dump Truck 4 - 6 m3 Jam 133,000.00
7 Dump Truck 8 - 10 m3 Jam 180,000.00
8 Truck Mixer Jam 168,000.00
9 Flat Bed Truck Jam 126,000.00
10 Concrete Paver Finisher Jam 355,000.00
11 Concrete Vibrator Jam 24,000.00
12 Concrete Mixer Jam 28,000.00
13 Water Tank Truck Jam 116,000.00
14 Pedestarian Roller Jam 39,000.00
15 Whell Loader Jam 189,000.00
16 Motor Grader Jam 221,000.00
17 Vibrator Roller Jam 169,000.00
18 Generator Set Jam 189,000.00
19 Air Compressor Jam 108,000.00
20 Jack Hammer Jam 31,000.00
21 Aspal Cutter Jam 13,000.00
22 Tamper Jam 21,000.00

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
DAFTAR HARGA SATUAN DASAR BAHAN

HARGA LOCO ( Rp.) LOKASI ASAL JARAK


NO. URAIAN SATUAN
Termasuk keuntungan dan lain-lain BAHAN/QUARY (Km)

1 Pasir Beton M3 110,000.00 Subang 10 Km


2 Pasir Pasang M3 100,000.00 Subang 10 Km
3 Batu Kali M3 95,000.00 Subang 10 Km
4 Agregat Kasar M3 120,000.00 Subang 10 Km
5 Agregat Halus M3 130,000.00 Subang 10 Km
6 Filler Kg 1,500.00 Subang 10 Km
7 Batu Belah M3 95,000.00 Subang 10 Km
8 Material Timbunan M3 15,000.00 Subang 10 Km
9 Material Pilihan M3 27,500.00 Subang 10 Km
10 Aspal Kg 6,500.00 Subang 10 Km
11 Kerosene Ltr 8,500.00 Subang 10 Km
12 Semen PC (50 kg) Zak 55,000.00 Subang 10 Km
13 Baja Tulangan (Polos) U24 Kg 7,250.00 Subang 10 Km
14 Baja Tulangan (Ulir) D32 Kg 10,150.00 Subang 10 Km
15 Kawat Beton Kg 13,500.00 Subang 10 Km
16 Kawat Bronjong Kg 21,500.00 Subang 10 Km
17 Sirtu M3 75,000.00 Subang 10 Km
18 Cat Marka (Thermoplastic) Kg 85,000.00 Subang 10 Km
19 Paku Kg 9,500.00 Subang 10 Km
20 Kayu Perancah M3 950,000.00 Subang 10 Km
21 Multiplek M3 1,500,000.00 Subang 10 Km
22 Bensin Ltr 4,500.00 Subang 10 Km
23 Solar Ltr 4,500.00 Subang 10 Km
24 Minyak Pelumas / Olie Ltr 22,500.00 Subang 10 Km
25 Plastik M2 10,500.00 Subang 10 Km
26 Aspal Emulsi Kg 7,250.00 Subang 10 Km
27 Thinner Ltr 13,500.00 Subang 10 Km
28 Glass Bead Kg 20,500.00 Subang 10 Km
29 Pelat Rambu (Eng. Grade) Bh 495,600.00 Subang 10 Km
30 Pelat Rambu (High I. Grade) Bh 250,000.00 Subang 10 Km
31 Lampu Merkuri Bh 1,557,000.00 Subang 10 Km
32 Rel Pengaman M' 190,000.00 Subang 10 Km
33 Asphalt Sealent Kg 8,000.00 Subang 10 Km
34 Beton K-125 M3 545,000.00 Majalengka 40 Km
35 Beton K-175 M3 645,000.00 Majalengka 40 Km
36 Beton K-250 M3 660,000.00 Majalengka 40 Km
37 Beton K-300 M3 705,000.00 Majalengka 40 Km
38 Beton K-350 M3 730,000.00 Majalengka 40 Km
39 Material Hotmix AC - WC Ton 640,000.00 Subang 60 Km
40 Material Hotmix AC - BC Ton 670,000.00 Subang 60 Km
41 Material Hotmix AC - Base Ton 569,500.00 Subang 60 Km

``
TAR HARGA SATUAN DASAR BAHAN

KETERANGAN

Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
Setempat
PT. MAU
PT. MAU
PT. MAU
PT. MAU
PT. MAU
CV. KADIMIX
CV. KADIMIX
CV. KADIMIX
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan ASPHALT FINISHER
2. Tenaga Pw 47.0 HP
3. Kapasitas Cp 6.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 6.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 375,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 6.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 375,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 37,500,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.27139 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 45,797.04 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 375.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 46,172.04 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 26,437.50 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 10,575.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 23,437.50 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 73,450.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 119,622.04 Rupiah


DIBULATKAN S 119,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan ASPHALT SPRAYER
2. Tenaga Pw 15.0 HP
3. Kapasitas Cp 800.0 Liter
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 120,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 120,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 12,000,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 16,492.11 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 120.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 16,612.11 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 8,437.50 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 3,375.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 7,500.00 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 32,312.50 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 48,924.61 Rupiah


DIBULATKAN S 48,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan COMPRESSOR 4000-6500 L\M
2. Tenaga Pw 80.0 HP
3. Kapasitas Cp 10.0 Bar
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 160,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 160,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 16,000,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 21,989.48 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 160.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 22,149.48 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 45,000.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 18,000.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 10,000.00 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 86,000.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 108,149.48 Rupiah


DIBULATKAN S 108,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3
2. Tenaga Pw 15.0 HP
3. Kapasitas Cp 500.0 Liter
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 16,500,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 16,500,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 1,650,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.35738 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 2,653.51 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 16.50 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 2,670.01 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 8,437.50 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 3,375.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 1,031.25 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 25,843.75 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 28,513.76 Rupiah


DIBULATKAN S 28,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan EXCAVATOR 80-140 HP
2. Tenaga Pw 80.0 HP
3. Kapasitas Cp 0.50 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 560,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 560,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 56,000,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 76,963.16 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 560.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 77,523.16 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 45,000.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 18,000.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 35,000.00 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 111,000.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 188,523.16 Rupiah


DIBULATKAN S 188,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan GENERATOR SET
2. Tenaga Pw 175.0 HP
3. Kapasitas Cp 125.0 KVA
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 195,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 195,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 19,500,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 26,799.67 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 195.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 26,994.67 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 98,437.50 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 39,375.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 12,187.50 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 163,000.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 189,994.67 Rupiah


DIBULATKAN S 189,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan MOTOR GRADER >100 HP
2. Tenaga Pw 125.0 HP
3. Kapasitas Cp 1.5 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 550,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 550,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 55,000,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 75,588.82 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 550.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 76,138.82 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 70,312.50 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 28,125.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 34,375.00 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 145,812.50 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 221,951.32 Rupiah


DIBULATKAN S 221,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan WHEEL LOADER 1.0-1.6 M3
2. Tenaga Pw 105.0 HP
3. Kapasitas Cp 1.5 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 465,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 465,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 46,500,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 63,906.91 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 465.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 64,371.91 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 59,062.50 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 23,625.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 29,062.50 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 124,750.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 189,121.91 Rupiah


DIBULATKAN S 189,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan TANDEM ROLLER 6-8 T.
2. Tenaga Pw 50.0 HP
3. Kapasitas Cp 8.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 410,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 410,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 41,000,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 56,348.03 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 410.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 56,758.03 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 28,125.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 11,250.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 25,625.00 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 78,000.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 134,758.03 Rupiah


DIBULATKAN S 134,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan P. TIRE ROLLER 8-10 T.
2. Tenaga Pw 60.0 HP
3. Kapasitas Cp 10.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,800.0 Jam
c. Harga Alat B 420,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,800.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 420,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 42,000,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 64,135.97 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 466.67 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 64,602.64 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 33,750.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 13,500.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 29,166.67 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 89,416.67 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 154,019.30 Rupiah


DIBULATKAN S 154,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan VIBRATORY ROLLER 5-8 T.
2. Tenaga Pw 75.0 HP
3. Kapasitas Cp 7.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 435,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 435,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA BIAYA PASTI PER JAM KERJA
1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 43,500,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.35738 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 69,956.17 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 435.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 70,391.17 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 42,187.50 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 16,875.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 27,187.50 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 99,250.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 169,641.17 Rupiah


DIBULATKAN S 169,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan CONCRETE VIBRATOR
2. Tenaga Pw 10.0 HP
3. Kapasitas Cp - -
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,000.0 Jam
c. Harga Alat B 7,750,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 7,750,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 775,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.35738 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 2,492.69 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 15.50 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 2,508.19 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 5,625.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 2,250.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 968.75 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 21,843.75 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 24,351.94 Rupiah


DIBULATKAN S 24,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan WATER TANKER 3000-4500 L.
2. Tenaga Pw 100.0 HP
3. Kapasitas Cp 4,000.0 Liter
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 125,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 125,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 12,500,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 17,179.28 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 125.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 17,304.28 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 56,250.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 22,500.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 7,812.50 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 99,562.50 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 116,866.78 Rupiah


DIBULATKAN S 116,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan PEDESTRIAN ROLLER
2. Tenaga Pw 11.0 HP
3. Kapasitas Cp 0.980 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,600.0 Jam
c. Harga Alat B 72,500,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,600.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 72,500,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 7,250,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 12,454.98 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 90.63 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 12,545.60 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 6,187.50 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 2,475.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 5,664.06 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 27,326.56 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 39,872.16 Rupiah


DIBULATKAN S 39,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan JACK HAMMER
2. Tenaga Pw 3.0 HP
3. Kapasitas Cp 10.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,000.0 Jam
c. Harga Alat B 36,500,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 36,500,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 3,650,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.35738 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 11,739.77 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 73.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 11,812.77 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 1,687.50 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 675.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 4,562.50 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 19,925.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 31,737.77 Rupiah


DIBULATKAN S 31,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan TRUCK MIXERS
2. Tenaga Pw 704.0 HP
3. Kapasitas Cp 7.0 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,200.0 Jam
c. Harga Alat B 675,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,200.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 675,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 67,500,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 154,613.50 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 1,125.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 155,738.50 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 0.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 0.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 0.00 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 13,000.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 168,738.50 Rupiah


DIBULATKAN S 168,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan CONCRETE PAVER FINISHER
2. Tenaga Pw 24.0 HP
3. Kapasitas Cp 80.0 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 10.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,500.0 Jam
c. Harga Alat B 1,550,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 10.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,500.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 1,550,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 155,000,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.20690 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 192,418.01 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 2,066.67 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 194,484.67 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 13,500.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 5,400.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 129,166.67 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 161,066.67 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 355,551.34 Rupiah


DIBULATKAN S 355,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan ASPHALT CUTTER
2. Tenaga Pw 11.0 HP
3. Kapasitas Cp 4,000.0 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 3,000.0 Jam
c. Harga Alat B 7,850,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 3,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 7,850,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 785,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 719.24 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 5.23 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 724.47 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 0.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 0.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 0.00 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,500.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 13,000.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 13,724.47 Rupiah


DIBULATKAN S 13,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,500.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan DUMP TRUCK 4-6 M3
2. Tenaga Pw 100.0 HP
3. Kapasitas Cp 4.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 210,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 210,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 21,000,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 28,861.19 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 210.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 29,071.19 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 56,250.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 22,500.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 13,125.00 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,000.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 104,375.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 133,446.19 Rupiah


DIBULATKAN S 133,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,000.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan DUMP TRUCK 8-10 M3
2. Tenaga Pw 125.0 HP
3. Kapasitas Cp 8.0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 345,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 345,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 34,500,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 47,414.81 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 345.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 47,759.81 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 70,312.50 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 28,125.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 21,562.50 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,000.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 132,500.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 180,259.81 Rupiah


DIBULATKAN S 180,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,000.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan FLAT BED TRUCK 3-4 M3
2. Tenaga Pw 100.0 HP
3. Kapasitas Cp 4.0 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam
c. Harga Alat B 175,000,000 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 5.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 175,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 17,500,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.30541 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 24,050.99 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 175.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 24,225.99 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 56,250.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 22,500.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 10,937.50 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,000.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 102,187.50 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 126,413.49 Rupiah


DIBULATKAN S 126,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 7,000.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
URAIAN ANALISA ALAT

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan TAMPER
2. Tenaga Pw 5.0 HP
3. Kapasitas Cp 0.170 M3
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1,000.0 Jam
c. Harga Alat B 27,000,000.0 Rupiah
5. Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' 4.0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 1,000.0 Jam
c. Harga Alat (*) B' 27,000,000 Rupiah

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 2,700,000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.35738 -


(1 + i)^A' - 1
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 8,684.21 Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 54.00 Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam = (E+F) G 8,738.21 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 0.00 Rupiah

2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 0.00 Rupiah

3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 0.00 Rupiah


perbaikan = W'

4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 7,000.00 Rupiah


5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 5,500.00 Rupiah

Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 12,500.00 Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 21,238.21 Rupiah


DIBULATKAN S 21,000.00 Rupiah

E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 16.00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 7,000.00 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 5,500.00 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb 4,500.00 Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms 4,500.00 Liter
6. Minyak Pelumas Mp 22,500.00 Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
ANALISA HARGA LUMP SUM UNTUK MOBILISASI

ITEM PEMBAYARAN NO. : 1.2


JENIS PEKERJAAN : MOBILISASI
Lembar 1.2-1
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Uraian Satuan Vol.
(Rp.) (Rp.)

A. SEWA TANAH

B. PERALATAN

Periksa lembar 1.2-2 Ls 1.00 21,500,000.00 21,500,000.00

C. FASILITAS KONTRAKTOR

1 Kantor Ls 1.00 8,500,000.00 8,500,000.00

2 Gudang, dan lain-lain Ls 1.00 5,750,000.00 5,750,000.00

D. FASILITAS LABORATORIUM

E. MOBILISASI LAINNYA

1 Papan Nama Proyek Bh 2.00 500,000.00 1,000,000.00

Total Biaya Mobilisasi 36,750,000.00

Catatan : Jumlah yang tercantum pada masing-masing item mobilisasi di atas sudah termasuk biaya umum
dan keuntungan serta seluruh pajak dan bea (kecuali PPn), dan pengeluaran lainnya.

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
ITEM PEMBAYARAN NO. : 1.2
JENIS PEKERJAAN : MOBILISASI
Lembar 1.2-2
Harga Satuan Jumlah
No. Jenis Alat Satuan Vol.
(Rp.) (Rp.)

B. PERALATAN

1 AMP, Kap. 50 Ton Unit 1.00 3,500,000 3,500,000


2 Asphalt Finisher, Kap. 6 Ton Unit 1.00 1,500,000 1,500,000
3 Asphalt Sprayer, Kap. 800 Liter Unit 1.00 1,000,000 1,000,000
4 P. Tyre Roller, Kap. 10 ton Unit 1.00 1,000,000 1,000,000
5 Tandem Roller, Kap. 8 ton Unit 1.00 1,000,000 1,000,000
6 Excavator, Kap. 8 m3 Unit 1.00 1,500,000 1,500,000
7 Dump Truck, Kap. 4 m3 Unit 1.00 750,000 750,000
8 Dump Truck, Kap. 8 m3 Unit 5.00 1,000,000 5,000,000
9 Motor Grader, Kap. 1,5 m3 Unit 1.00 1,000,000 1,000,000
10 Vibrator Roller, Kap. 7 ton Unit 1.00 1,000,000 1,000,000
11 Truck Mixer, Kap. 5 m3 Unit 2.00 750,000 1,500,000
12 Concrete Vibrator, Kap. Dia. 2" Unit 2.00 500,000 1,000,000
13 Concrete Mixer, Kap. 0,3 - 0,6 m3 Unit 2.00 500,000 1,000,000
14 Water Tank Truck, Kap. 4000 Ltr Unit 1.00 750,000 750,000

Total untuk Item B pada Lembar 1 21,500,000

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 7 PENAWARAN
DAFTAR USULAN PERSONIL

Nama Paket : Peningkatan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)


Nama Peserta Lelang : PT. FAJAR UTAMA BARU

Masa Kerja Pengalaman pada


No. Jabatan / Posisi Nama Kebangsaan Umur Pendidikan *) di Perusahaan Pelaksanaan Jalan Raya
(Tahun) (Tahun)

1 Penanggung Jawab Teknis Ir. Dede Syarifudin Indonesia 51 S1 Tek. Sipil 20 Tahun 15 Tahun

2 Pelaksana Teknis Ono Suharyono, ST. Indonesia 30 S1 Tek. Sipil 11 Tahun 5 Tahun

Pelaksana Teknis Riyan Rinaldi, ST. Indonesia 33 S1 Tek. Sipil 12 Tahun 5 Tahun

3 Penanggung Jawab Administrasi Caridah Indonesia 47 SMA 12 Tahun 5 Tahun

4 Pelaksana Administrasi Karna Kristanto Indonesia 37 STM 12 Tahun 10 Tahun

5 Penanggung Jawab Keuangan Indonesia

6 Pelaksana Keuangan Suwanta Indonesia 36 SMK 7 Tahun 5 Tahun

Indramayu, 28 Maret 2011

PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 6 PENAWARAN
DAFTAR USULAN PERALATAN

Nama Paket : Peningkatan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)


Nama Peserta Lelang : PT. FAJAR UTAMA BARU

Tahun Keadaan Kondisi Lokasi Pemilikan


No Jenis/Macam Jumlah Merk dan Type Kapasitas
Pembuatan Baik/Rusak sekarang (Milik sendiri/Sewa
1 Vibrator Roller 1 Unit Bomax 8 - 10 T 2003 Baik Bandung Milik Sendiri
2 Motor Grader 1 Unit Komatsu 100 Hp 2002 Baik Bandung Milik Sendiri
3 Wheel Loader 1 Unit Sakai 1,6 m3 / 105 Hp 1999 Baik Bandung Milik Sendiri
4 Compressor 1 Unit Airman / PDS 125 125 CFM / 6500 L/M 1998 Baik Bandung Milik Sendiri
5 Water Tank Truck 1 Unit Mitsubishi 5000 Ltr 1999 Baik Bandung Milik Sendiri
6 Water Pump 2 Unit Yanmar Dia. 4" 2002 Baik Bandung Milik Sendiri
7 Concrette Mixer 2 Unit Goliath/Yanmar 7 Hp 0,3-0,6 M3 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
8 Concrette Vibrator 2 Unit Yanmar Dia 3" 1997 Baik Bandung Milik Sendiri
9 Jack Hammer + Comp. 1 Unit DVP 175 5 Hp 1998 Baik Bandung Milik Sendiri
10 Excavator 2 Unit Komatsu 80 - 140 Hp 2002 Baik Bandung Milik Sendiri
11 Stamper 2 Unit Mikasa 1,75 ton 1998 Baik Bandung Milik Sendiri
12 Generator set 1 Unit Sianghai 5000 VA 1998 Baik Bandung Milik Sendiri
13 Pompa Air 2 Unit Kubota/Honda WBK 4" 30 Ltr 1998 Baik Bandung Milik Sendiri
14 Flat Bed Truck 1 Unit Mitsubishi 1 Ton 2003 Baik Bandung Milik Sendiri
15 Taft 4 x 4 1 Unit Toyota 2000 CC 1990 Baik Bandung Milik Sendiri
16 Sepeda Motor 2 Unit Honda - Yamaha 125 CC 1997 Baik Bandung Milik Sendiri
17 Survey Equipment 1 Set - - 1997 Baik Bandung Milik Sendiri
18 Theodolite 1 Unit Wild tm - 12 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
19 Dump Truck 2 Unit Mitsubishi 3 - 4 Ton 2002 Baik Bandung Milik Sendiri
20 Dump Truck 6 Unit Mitsubishi/Hino FM 260 JD 8 - 10 Ton 2002 Baik Sukabumi Sewa
21 Asphalt Finisher 1 Unit Vogele, Super 1800/Deutz BF 6 Ton 1997 Baik Sukabumi Sewa
22 Asphalt Sprayer 1 Unit Izusu ELF PS 120 2,5 Ton 1997 Baik Sukabumi Sewa
23 Tandem Roller 1 Unit Sakai / WM 7708 8 - 10 Ton 1998 Baik Sukabumi Sewa
24 Pneumatic Tire Roller 1 Unit Sakai / TS 7409 10 - 12 ton 1994 Baik Sukabumi Sewa
25 Truck Mixer 2 Unit Mitsubishi 5 M3 2000 Baik Sukabumi Sewa

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
G. Data Peralatan /Perlengkapan

Tahun Keadaan Kondisi Lokasi Pemilikan


No Jenis/Macam Jumlah Merk dan Type Kapasitas
Pembuatan Baik/Rusak sekarang (Milik sendiri/Sewa
1 Komputer 1 Unit Intel PC - ACT P4 2,6 Mhz 2007 Baik Bandung Milik Sendiri
2 Vibrator Roller 1 Unit Bomax 8 - 10 T 2003 Baik Bandung Milik Sendiri
3 Motor Grader 1 Unit Komatsu 100 Hp 2002 Baik Bandung Milik Sendiri
4 Wheel Loader 1 Unit Sakai 1,6 m3 / 105 Hp 1999 Baik Bandung Milik Sendiri
5 Compressor 1 Unit Airman / PDS 125 125 CFM / 6500 L/M 1998 Baik Bandung Milik Sendiri
6 Water Tank Truck 1 Unit Mitsubishi 5000 Ltr 1999 Baik Bandung Milik Sendiri
7 Water Pump 2 Unit Yanmar Dia. 4" 2002 Baik Bandung Milik Sendiri
8 Concrette Mixer 2 Unit Goliath/Yanmar 7 Hp 0,3-0,6 M3 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
9 Concrette Vibrator 2 Unit Yanmar Dia 3" 1997 Baik Bandung Milik Sendiri
10 Jack Hammer + Comp. 1 Unit DVP 175 5 Hp 1998 Baik Bandung Milik Sendiri
11 Excavator 2 Unit Komatsu 80 - 140 Hp 2002 Baik Bandung Milik Sendiri
12 Stamper 2 Unit Mikasa 1,75 ton 1998 Baik Bandung Milik Sendiri
13 Generator set 1 Unit Sianghai 5000 VA 1998 Baik Bandung Milik Sendiri
14 Pompa Air 2 Unit Kubota/Honda WBK 4" 30 Ltr 1998 Baik Bandung Milik Sendiri
15 Flat Bed Truck 1 Unit Mitsubishi 1 Ton 2003 Baik Bandung Milik Sendiri
16 Taft 4 x 4 1 Unit Toyota 2000 CC 1990 Baik Bandung Milik Sendiri
17 Sepeda Motor 2 Unit Honda - Yamaha 125 CC 1997 Baik Bandung Milik Sendiri
18 Survey Equipment 1 Set - - 1997 Baik Bandung Milik Sendiri
19 Theodolite 1 Unit Wild tm - 12 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
20 Dump Truck 2 Unit Mitsubishi 3 - 4 Ton 2002 Baik Bandung Milik Sendiri
21 Dump Truck 6 Unit Mitsubishi/Hino FM 260 JD 8 - 10 Ton 2002 Baik Sukabumi Sewa
22 Asphalt Finisher 1 Unit Vogele, Super 1800/Deutz BF 6 Ton 1997 Baik Sukabumi Sewa
23 Asphalt Sprayer 1 Unit Izusu ELF PS 120 2,5 Ton 1997 Baik Sukabumi Sewa
24 Tandem Roller 1 Unit Sakai / WM 7708 8 - 10 Ton 1998 Baik Sukabumi Sewa
25 Pneumatic Tire Roller 1 Unit Sakai / TS 7409 10 - 12 ton 1994 Baik Sukabumi Sewa
26 Truck Mixer 2 Unit Mitsubishi 5 M3 2000 Baik Sukabumi Sewa

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
METODE PELAKSANAAN

Nama Paket : Peningkatan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)


### : #REF!
### : #REF!
### : #REF!

PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan pembangunan di lingkungan Dinas Bina Marga, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pelayanaan II yang pengadaannya
dilaksanakan oleh Pengguna Jasa dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PjPK) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi
di BPJ Wilayah Pelayanan II Tahun Anggaran 2010. Dipandang perlu Jasa/Kontraktor untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan Spesifikasi
dalam pekerja pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Peningkatan Jalan Jampang Tengah - Kiaradua (8,60 Km), Kab. Sukabumi baik dalam
penggunaan tenaga kerja, peralatan kerja, bahan, waktu pelaksanaan dan lain-lain. Pelaksana dapat mengunakan tenaga kerja setempat dan
dapat bekerja sama dengan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P-3A / GP3A) secara Konstruksi Partisipatif. Kualitas dari hasil pekerjaan
yang dilaksanakan harus baik dan memenuhi persyaratan yang ada dalam kontrak.
Adapun tahapan Metode Pelaksanaan adalah sebagai berikut :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Program Pelaksanaan dan Lapangan
Program kerja / program pelaksanaan / rapat bersama
Sebelum pekerjaan dimulai, diadakan rapat persiapan atau pre construction meeting antara pengguna jasa berserta staf dengan
penyedia jasa/kontraktor beserta staf yang akan ditempatkan dilapangan. Dalam rapat ini dibahas rencana kerja kontraktor, metode
pelaksanaan, jadwal pelaksanaan, personil dan peralatan. Dibahas juga rencana mutu kontrak untuk mendapat persetujuan dari
pengguna jasa.
Pelaksana melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan syarat-­syarat Kontrak dengan menggunakan program kerja/Bagan
waktu pelaksanaan. Program tersebut harus dibuat dalam bentuk barchart & daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan :
* Mulai tanggal paling awal.
* Mulai tanggal paling akhir
* Waktu yang diperlukan
* Jumlah tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Aktifitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang
diperlukan untuk persiapan dan persetujuan gambar, pengiriman peralatan dan bahan kelapangan. Apabila bekerjasama, dalam rangka
Program Pemberdayaan P3A atau konstruksi partisipatip petani dalam pelaksanaan pekerjaan bidang pengairan, maka Pelaksana
harus mengadakan suatu perjanjian kerja sama dengan P3A/GP3A setempat dengan Surat Perjanjian Kerja Sama (SPKS).
B. Sosialisasi
Selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat pengguna jasa dan aparat setempat (Desa, Kecamatan, Polsek dan Koramil).
Dalam rapat sosialisasi ini dijelaskan maksud dan tujuan serta sasaran pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam rapat ini komunikasi
dilakukan 2 arah dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari peserta rapat serta dibahas tata cara pengaturan air selama
pelaksanaan pekerjaan. produk kegiatan ini adalah berita acara sosialisasi yang ditandatangani bersama.
C. Membuat direksi keet dan mendatangkan bahan
Untuk kelancaran pelaksanaan dilapangan, maka selanjutnya akan membuat direksi keet serta mendatangkan bahan-bahan
yang dibutuhkan dengan persetujuan direksi. Pembuatan kegiatan ini hanya sementara untuk perlindungan pekerja dan bahan material
proyek serta alat-alat kegiatan dari cuaca demi kenyamanan bekerja. Serta khusus untuk konsultan pengawas dan instansi yang
terkait disiapkan ruangan yang represetatip serta fasilitas- fasilitas yang digunakan untuk berkoordinasi selama pelaksanaan pekerjaan.
D. Pembuatan Papan Proyek
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan butir (c). Papan proyek terbuat dari multiplek tebal 9 mm dengan
ukuran 90 x 120, tiang dari 3 batang kayu kaso (5/7) kelas II (borneo) dengan tinggi 250 mm, dicat dasar sesuai warna yang disetujui
dari pihak pengawas atau direksi lapangan dan diisi mengenai lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan yaitu :
1 Nama Kegiatan;
2 Pekerjaan yang harus dilaksanakan;
3 Biaya pekerjaan/Nilai Kontrak;
4 Sumber dana;
5 Jangka waktu;
6 Nama penyedia jasa;
Papan proyek ini dicor kedalam tanah supaya kuat dan dipasang sedemikian rupa ditempat yang strategis dan mudah dilihat oleh
masyarakat, tidak mengganggu lalu lintas kendaraan maupun orang.
E. Pengukuran/Mutual Check Survey
1. Pelaksanaan Mutual Check
Dalam pelaksanaan Kontrak Harga Satuan Pekerjaan (Unit Price) minimal dilaksanakan 2 (dua) kali Mutual Cheek yaitu :
* Pada awal (sebelum) pelaksanaan dilakukan Mutual Check Awal (MC. 0 %) diadakan berdasarkan gambar disain yang telah
disiapkan Pengguna Jasa dan hasil survey & pengukuran kembali.
* Pada akhir (sesudah) pelaksanaan dilakukan Mutual Check akhir (MC.100 %) diadakan berdasarkan gambar pelaksanaan.
Sebagai pelaksana untuk Mutual Check adalah suatu Tim Mutual Check yang terdiri dari pihak Pelaksana dan dari Pihak
Pengguna Jasa yang ditunjuk dan diangkat oleh Pengguna Jasa.
Uraian Pekerjaan Mutual Check yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
* Pengukuran kembali semua rencana pelaksanaan pekerjaan dengan mencocokan kembali pada titik ketelitian 10 VL mm.
* Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali, profil memanjang dan profil melintang dengan mengikuti standar
Penggambaran Gambar Konstruksi yang baik, (termasuk gambar-gambar detail), Standar Kriteria Pereneanaan.
* Membuat perhitungan hidrolis & stabilitas, apabila ada perubahan bentuk bangunan.
* Membuat perhitungan volume dan RAB dengan adanya perubahan volume tambah kurang.
Semua produk-produk Mutual Check (data-data ukur, gambar-gambar, daftar kuantitas dan harga, RAB pekerjaan tambah kurang)
disampaikan kepada Pengguna Jasa untuk selanjutnya diteliti/diperiksa kebenarannya. Setelah disetujui oleh kedua belah pihak
maka hasil MC. 0 % digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan pekerjaan dan pembuatan Addendum Kontrak, Nilai Kontrak
akan berubah atau tetap akibat pekerjaan tambah kurang.
2. Pelaksanaan Pengukuran Kembali (Uitzet)
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan butir (D). Sebelum pekerjaan galian dan pasangan batu serta pekerjaan yang
lainnya dimulai, dilakukan Uitzet dan pasang patok sesuai dengan gambar rencana yaitu untuk menentukan dilapangan atas luas
atau batas saluran/bangunan serta menentukan titik-titik elevasi ketinggian pada setiap patok profil untuk memudahkan dalam
menentukan 'dalam dan lebar' yang akan digali. seteleah dilakukan pengukuran kembali maka sebaiknya dilakukan perhitungan
ulang atas batas dari patok profil untuk menyelesaikan dengan volume yang tercantum dalam RAB.
Sedangkan untuk pekerjaan pembuatan pasangan batu, terlebih dahulu dibuat bauwplank dari papan dan kaso agar posisinya
benar – benar kokoh dan tidak goyang. Bouwplank yang telah bibuat harus mendapat persetujuan dari pihak pengawas atau
direksi lapangan, agar elevasi tinggi dan dalam yang sudah ditetapkan dalam bouwplank sudah sesuai dengan rencana yang
tercantum dalam gambar.
Kesimpulan pelaksanaan pekerjaan Uitzet dilaksankan sbb :
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai;
b. Pada saat sedang pelaksanaan pekerjaan; dan
c. Pada saat akan/setelah pekerjaan mencapai 100 %.
F. Foto dan Dokumentasi (Pelaporan)
Untuk memantau kemajuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka setiap tanggal awal bulan dan tengah bulan atau pada suatu
waktu yang ditentukan Direksi Pekerjaan, Pelaksana harus menyerahkan salinan laporan kemajuan bulanan / tengah bulanan dalam
bentuk yang bisa dimengerti oleh Direksi Pekerjaan, yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan / tengah
bulan terdahulu. Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
* Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan laporan dan prosentase rencana yang diprogram
pada bulan berikutnya.
* Rencana kegiatan bulan selanjutnya dengan ramalan tanggal permulaan dan tanggal akhir penyelesaian.
* Daftar perlengkapan kontruksi, peralatan, bahan di lapangan yang digunakan untuk pelaksanaan pekeerjaan termasuk yang sudah
datang dan dipindahkan dari lapangan.
* Daftar tenaga kerja setempat.
* Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilakukan selama masa laporan.
* Jumlah volume pekerjaan.
* Besarnya pembayaran terakhir yang diterima.
* Photo-photo pelaksanaan sesuai dengan kemajuan pekerjaan.'
Pelaksana harus menyerahkan laporan photo pelaksanaan pekerjaan setiap lokasi pekerjaan dan pada setiap lokasi diambil 3 photo
yang menggambarkan keadaan sebelum mulai pekerjaan, keadaan dalam tahap pelaksanaan dan keadaan dalam selesai pekerjaan
telah selesai dilaksanakan, disamping itu pada keadaan tertentu misalnya pada saat pemasangan pondasi atau bagian yang nantinya
terendam air harus dibuat photonya.
Pada akhir pekerjaan selesai (tanggal penyelesaian) atau saat penyerahan pertama pekerjaan, Pelaksana harus menyerahkan
album photo sebanyak 3 (tiga) cetaknya berikut klisenya.
G. Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan ini dilaksanakan bersamaan yaitu mencakup personil dan peralatan. Untuk mobilisasi peralatan sehari sebelum pelaksanaan
pekerjaan dimulai harus sudah siap ada di lokasi.

II. PEKERJAAN POKOK / UTAMA

JENIS PEKERJAAN : LASTON - LAPIS AUS (AC - WC)


SATUAN PENGKURAN : M2

URAIAN RENCANA KERJA

I. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet dari lapis perata, lapis pondasi atau lapis aus campuran aspal
yang terdiri dari agregat dan bahan aspal dicampur dipusat instalasi pencampuran (AMP), serta penghampar dan memadat
kat campuran tersebut diatas pondasi yang telah disiapkan sesuatu dengan Spesifikasi teknik dan memenuhi garis,
ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam gambar.
Semua campuran dirancang menggunakan prosedur khusus yang diberikan dalam spesifikasi teknik, untuk menjamin
bahwa asumsi rancanagn yang berkenaan dengan kadar aspal yang cocok, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan
keawetan ketebalan dapat terpenuhi.
Dalam hal ini penting diingat bahwa dalam merancang aspal beton konvensional, yang dimulai dari memperoleh kepadatan
agregat maksimum yang paling mungkin, tidak akan menghasilkan campuran yang memenuhi Spesifikasi ini.
2. Jenis Campuran Aspal
Jenis Campuran dan ketebalan lapisan harus seperti yang ditentukan pada Gambar dan Spesifikasi Teknik
a. Laston
Laston ( Lapis Aspal Beton) lebih peka terhadap variasi kadar aspal maupun variasi gradasi agregat daripada Lastaton
(HRS). Aspal Beton terdiri dari tiga macam campuran, Laston lapis Aus, Laston Lapis Pengikat dan Laston Lapis Pondasi
3. Tebal Lapisan dan Toleransi
Agar pelaksanaan sesuai yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi teknis maka dalam pelaksanaan mengacu kepada
Standar yang berlaku dalam paket pekerjaan ini , standard yang ditentukan adalah :
Standar Nasional Indonesia ( SNI )
SK SNI-M-02-1994-03 : Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No. 200
( AASHTO T11-90 ) (0,075 mm).
SNI-03-1968-1990 : Metode pengujian tentang Analisa saringan agregat halus dan kasar
( AASHTO T27-88 )
SNI-06-2456-199 : Metode pengujian Penetrasi bahan-bahan Bitumen.
( AASHTO T49-89)
SNI-06-2432-199 : Metode pengujian Daktilitas bahan-bahan Aspal.
( AASHTO T51-89)
SNI-03-2417-1991 : Metode pengujian Daktilitas bahan-bahan Aspal.
( AASHTO T96-87)
SNI-03-3407-1994 : Metode pengujian Sifat kekekalan bentuk batu terhadap larutan Natrium Sulfat dan
( AASHTO T104-86) Magnesium Sulfat.
Pd M-21-1995-03 : Metode Pengujian Pemulihan aspal Dengan Alat Penguap Putar.
( AASHTO T170-90)
Pd M-03-1996-03 : Metode Pengujian Agregat Halus atau pasir yang mengandung Bahan plastis dengan
( AASHTO T176-88 ) Cara setara Pasir.
SNI-06-2440-1991 : Metode pengujian Kehilangan Berat Minyak dan Aspal dengan Cara A.
( AASHTO T179-88)
SNI-03-2439-1991 : Metode pengujian Kelekatan agregat terhadap aspal.
( AASHTO T182-84)
SNI-06-2489-1991 : Metode pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall.
( AASHTO T245-90)
4. Pengajuan kesiapan Kerja
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan :
a. Pengajuan Contoh dari seluruh bahan yang disetujui untuk digunakan, yang disimpan oleh Direksi Pekerjaan selama
Periode pelaksanaan pekerjaan untuk keperluan rujukan ;
b. Pengajuan Setiap bahan aspal yang diusulkan untuk digunakan, berikut keterangan asal sumbernya bersama dengan
data pengujian sifat-sifatnya, baik sebelum maupun sesudah Pengujian Kehilangan Berat dan Aspal sesuai denagan
prosedur SNI 06-2440-1991. Atau sesuai spesifikasi teknik atau petunjuk dan perintah Direksi Pekerjaan.
c. Pelaporan tertulis yang menjelaskan sifat-sifat hasil pengujian dari bahan, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
d. Pelaporan tertulis setiaps setiap pemasokan aspal curah beserta sifat-sifat bahan seperti yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik.
e. Rumus Perbandingan Campuran dan data pengujian yang mendukungnya, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik, dalam bentuk paloran tertulis.
f. Pengukuran pengujian permukaan seperti disyaratkan dalam spesifikasi teknik dalam bentuk pelaporan tertulis.
g. Pelaporan tertulis mengenai kepadatan dari campuran yang dihampar, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
h. Data pengujian laboratorium dan lapanagan seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik untuk pengendalian
harian terhadap takaran campuran dan mutu campuran, dalam bentuk pelaporan tertulis.
I. Catatan harian dari seluruh muatan truk yang ditimbang dialat penimbang, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
j. Catatan tertulis mengenai pengukuran tebal lapisan dan dimensi perkerasan seperti yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik.

II. BAHAN
1. Agregat Umum
a. Agregat yang akan digunakan dalam pekerjaan, sedemikian rupa agar campuran aspal, yang proporsinya dibuat sesuai
dengan rumus perbandingan campuran, memenuhi semua ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
b. agregat tidak akan digunakan sebelum disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan Bahan ditumpuk sesuai dengan
ketentuan dalam persyaratan dari Spesifikasi teknik.
c. Sebelum memulai pekerjaan sudah menumpuk untuk setiap fraksi agregat pecah dan pasir dan untuk campuran aspal
paling sedikit untuk kebutuhan campuran.
d. Penyerapan air oleh agregat maksimum 3%.
e. Berat jenis (spesific gravity) agregat kasar dan halus tidak akan berbeda lebih dari 0,2.
2. Agregat Kasar
a. Fraksi agregat kasar untuk rancangan adalah yang tertahankan ayakan no.8 (2,36 mm) dan mutu bersih, keras, awet dan
bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya dan memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi teknik, atau atas petunjuk dan perintah Direksi Pekerjaan.
b. Fraksi agregat kasar terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah dan disiapkan dalam ukuran nominal tunggal. Ukuran
maksimum (maksimum size) agregat adalah satu ayakan yang lebih besar dari ukuran maksimum (nomonal maksimum
size). Ukuran nominal maksimum adalah satu ayakan yang lebih kecil dari ayakan pertama. Teratas dengan bahan tertahan
kurang dari 10%.
c. Agregat kasar mempunyai anguliritas seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik. Anguliritas agregat kasar didefinisi
kan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih besar dari 4,75 mm dengan muka bidang pecah satu atau lebih.
(Pennsylvania DoT's Test Method No.61).
d. Agregat kasar yang kotor dan berdebu, yang mempunyai partikel lolos ayakan No. 200 (0,07 mm) lebih besar dari 1.
3. Agregat Halus
a. Agregat halus dari sumber bahan manapun, harus terdiri dari pasir atau pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang
lolos ayakan no. 8 (3,36).
b. Fraksi agregat halus pecah mesin dan pasir ditempatkan terpisah dari agregat kasar.
c. Pasir dapat digunakan dalam campuran aspal. Presentasi maksimum yang disarankan untuk Laston (AC) adalah 15%.
d. Agregat halus harus merupakan bahan yan bersih, keras, bebas dari lempung, atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya.
Batu pecah halus diperoleh dari batu yang memenuhi ketentuan mutu dalam spesifikasi teknik. Agar dapat memenuhi
ketentuan spesifikasi teknik ini batu pecah halus diproduksi dari batu yang bersih. Bahan halus dari pemasok pemecah
batu (crusher feed) harus diayak dan ditempatkan tersendiri sebagai bahan yang terpakai (kulit batu) sebelum proses
pemecah kedua (secondary crushing). Dalam segala hal, pasir yang kotor dan berdebu serta mempunyai partikellolos
ayakan no. 200 (0,75 mm) lebih dari 8% atau pasir yang mempunyai nilai setara pasir (and equivalent) kurang dari 40 sesuai
dengan Pd M-03-1996-03, tidak akan digunakan dalam campuran.
e. Agregat pecah halus dan pasir ditumpuk terpisah dan dipasok ke instalasi pencampur aspal dengan mengunakan pemasok
penempung dingin (cold bin feeds) yang terpisah sedemikian rupa sehingga rasio agregat pecah halus dan pasir dapat
dikontrol dengan baik.
4. Bahan Pengisi (Filler) Untuk Campuran Aspal
a. Bahan pengisi yang ditambahkan harus terdiri dari debu batu kapur (Limestone dust), semen portland, abu terbang, abu
tanur semen atau bahan non plastis lainnya dari sumber yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bahan tersebut bebas dari
bahan yang tidak dikendaki.
b. Bahan pengisi yang ditambahkan kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan pengayakan secara
basah sesuai SK SNI M-02-1994-03 dan mengandung bahan yang lolos ayakan N0. 200 (75 micron) tidak kurang dari 75%
terhadap beratnya.
c. Bilamana kapur tidak terhidrasi atau terhidrasi sebagian, digunakan sebagai bahan pengisi yang ditambahkan maka
proporsi maksimum yang diijinkan adalah 1,0 % dari berat total campuran aspal atau atas petunjuk dan perintah Direksi
Pekerjaan.
5. Gradasi Agregat Gabungan.
a. Gradasi agregat gabungan untuk campuran aspal, sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi teknik, atau atas petunjuk
dan perintah Direksi Pekerjaan.
6. Bahan Aspal Untuk Campuran aspal.
a. Bahan aspal dari jenis aspal semen Pen.60/70 yang memenuhi AASHTO M20 dan mempunyai titik lembek minimum 48 C,
yang ditentukan SNI 06-2434-1991. (Spesifikasi Teknik)
b. Bahan aspal yang diperoleh kembali dari benda uji pada rumus perbandingan campuran yang mempunyai nilai penetrasi
kurang dari 55% penetrasi aspal sebelum pecampuran dan nilai daktilitasnya tidak kurang dari40 cm, dan diperiksa
masing-masing prosedur SNI 06-2456-1991 dan SNI-06-2432-1991 atau sesuai dengan spesifikasi teknik atas petunjuk
Direksi Pekerjaan.
c. Agregat kasar mempunyai anguliritas seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik Angularitas agregat kasar didefinisi
kan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih besar dari 4,7 mm dengan muka bidang pecah satu atau lebih.
d. Bahan Aspal diektrasi dari benda uji sesuai dengan cara SNI 03-3640-1994. Setelah konsentrasi larutan aspal yang
terektrasi mencapai 200 mm, partikel mineral yang terkandung dipindahkan kedalam sentrifugal.
7. Campuran.
a. Campuran aspal terdiri dari Agregat kasar, Agregat halus, Aspal dan Filler untuk menjamin sifat-sifat campuran untuk
memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan pada spesifikasi teknik.
b. Pengujian percobaan campuran laboratorium dilaksanakan dalam tiga langkah dasar :
1. Mempunyai Garadsi agregat yang cocok
Suatu gradasi agregat yang cocok diperoleh dari penentuan persentasi yang memadai dari setiap fraksi Agregat gradasi
akhir harus jauh dari kurva fuller dan spesifikasi teknik.
Campuran Aspal beton (AC) dibuat gardasi halus dan bila petunjuk direksi pekerjaan digunakan aspal beton bergradasi
kasar.
2. Membuat Rumus Campuran Rancanagan (Design Mix Formula)
Campuran yang cocok untuk memenuhi semua kriteria dalam spesifikasi teknik dengan suatu rentang kadar aspal praktis
Kriteria rancangan mendekati satu persen yang dimaksud untuk mengakomodir fliktuasi yang sesungguhnya dalam
produksi campuran aspal.
3. Persetujuan Rumus Campuran Rancanagan (Design Mix Formula/DMF) sebagai rumus perbandingan campuran (JMF)
Campuran yang cocok untuk memenuhi semua kriteria dalam spesifikasi teknik dengan suatu rentang kadar aspal praktis
kriteria rancangan mendekati satu persen yang dimaksudkan untuk mengakomodir fluktuasi yang sesungguhnya dalam
produksi campuran aspal yang dapat memenuhi spesifikasi teknik atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan.
c. Unit instalasi pencampur aspal (AMP) berupa pusat pecampuran dengan memiliki kapasitas yan cukup untuk memasok
mesin penghampar secara terus menerus dan dioperasikan sedemikian hingga dapat menghasilkan campuran dalam
rentang toleransi perbandingan. Cara dan teknis pelaksanaan Pencampuraan Aspal (AC- BC atau AC-WC ) akan memenuhi
dengan ketentuan dalam spesifikasi teknis atau atas perintah dan petunjuk direksi pekerjaan.
Unit Instalasi pencampur aspal (AMP) dipasang lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk dan disetujui Direksi
pekerjaan.
Unit Instalasi pencampur aspal (AMP) dilengkapi dengan alat pengupul debu yang lengkap dan pusaran basah sehingga
tidak menimbulkan pencemaran debu ke Atmosfir.

III PELAKSANAAAN PEKERJAAN


1. Pengangkutan Campuran aspal (AC - WC)
Campuran Aspal (AC - WC) diangkut dengan Dump Truck dari lokasi Instalasi Pencampuran Aspal (AMP)
kelokasi pekerjaan yang telah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan
Truck untuk mengangkut Campuran Aspal, mempunyai bak terbuat dari logam yang rapat, bersih dan rata yang telah
disemprotkan dengan sedikit air sabun, minyak tanah yang tipis atau larutan kapur untuk mencegah melekatnya Campuran
Aspal pada bak truck. Dan dianggap perlu, bak truk diisolasi dan ditutup dengan penutup dan diikat kencang agar
campuran aspal tiba dilokasi pekerjaan pada temperatur yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknik.
2. Penghamparan Campuran Aspal (AC - WC)
1. Sesaat sebelum penghamparan permukaan yang akan dihampar, dibersihkan dari bahan yang lepas yang tidak
dikehendaki dengan alat sapu mekanis (Compressor) yang dibantu dengan manual bila diperlukan dan selanjutnya
disemprotkan Aspal perekat (Tack Coat) dengan menggunakan alat Aspal Sprayer samapai merata diatas permukaan
atau atas petunjuk dan Direksi pekerjaan.
2. Sebelu memulai penghamparan, sepatu alat penghampar aspal (Asphalt Finisher) akan dipanaskan, campuran Aspal
dihampar dan diratakan dengan kelandaian , elevasi, serta bentuk penampang melintang yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi teknik.
3. Penghamparan dimulai dari lajur yang lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi bilamana pekerjaan akan dilaksanakan
lebih dari satu jalur.
4. Selama penghamparan dan pembentukan Mesin Pemadat dijalankan mengikuti hamparan Campuran Aspal, sesuai
dengan garis dan serta ketinggian (Tebal) pada gambar rencana.
3. Pemadatan Campuran Aspal (AC - WC)
1. Segera setelah campuran aspal (AC - WC) dihamparkan dan diratakan permukaan tersebut selalu diperiksa dan
setiap ketidaksempurnaan yang terjadi akan diperbaiki serta temperatur campuran aspal dipantau terus dan dimulai dalam
rentang viskositas aspal yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
2. Segera setelah campuran aspal (AC - WC) dihamparkan dan diratakan permukaan tersebut selalu diperiksa dan
setiap ketidak sempurnaan yang akan terjadi akan diperbaiki serta temperatur campuran aspal dipantau terus dan dimulai
dalam rentang viskositas aspal yang sesuai dengan spesifikasi teknik.
3. Penggilasan Campuran aspal (AC - WC) terdiri dari tiga Operasi penggilasan
1. Penggilasan Awal atau Break Down ( 0 - 10 Menit ) Waktu penghamparan
2. Penggilasan kedua atau Utama ( 5 - 15 Menit ) waktu penghamparan.
3. Penggilasan Akhir / Penyelesaian ( < 45 Menit ) waktu penghamparan
4. Penggilasan awal dilaksanakan dengan paemadatan Roda Baja ( Tandem Roller ), dioperasikan dengan roda pengerak
berada didekat alat penghampar ( Asphalt Sprayer ) dengan pengilasan dua lintasan penggilasan awal.
5. Penggilasan kedua /Utama dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet (P.Tyred Roller), dioperasikan denagan sedekat
mungkin dibelakang penggilasan awal dan penggilasan akhir dilaksanakan dengan alat pemadat baja tanpa penggetar
(Vibrasi).
6. Penggilasan dilakukan pada sambungan melintang yang terpasang kasau dengan ketebalan yang diperlukan untuk
menahan pergerakan campuran aspal akibat penggilasan, sambungan melintang dibuat untuk menyambung lajur
yang dikerjakan sebelumnya maka lintasan awal dilakukan sepanjang sambungan memanjang untuk suatu jarak yang
pendek.
7. Penggilasan dimulai dari temapat sambungan memanjang dan kemudian ketepi luar, selanjutnya penggilasan dilakukan
sejajar dengan sumbu jalan berurutan menuju kearah sumbu jalann dan untuk superelevasi pada tikungan dimulai dari
tempat yang terendah dan bergerak kearah yang tinggi. Lintasan yang berurutan akan saling tumpang tindih (0verlap)
minimum setengah lebar roda dan lintasan-lintasan tersebut tidak boleh berakhir pada titik yang kurang dari satu meter
dari lintasan sebelumnya.
8. Kecepatan alat pemadat lebih kurang 3 Km/jam untuk roda baja dan 10Km/jam untuk roda karet dan selalu dijaga rendah
sehingga tidak akan mengakibatkan bergesernya campuran aspal AC - WC.
9. Semua jenis operasi penggilasan dilaksanakan secara terus menerus untuk memperoleh pemadatan yang merata saat
campuran saat kondisi aspal masih dalam kondisi mudah dikerjakan sehingga seluruh bekas jejak roda dan ketidak rataan
dapat dihilangkan.
10.Roda alat pemadat dibasahi secara terus menerus untuk mencegah pelekatan campuran aspal pada roda alat pemadat
dan pengunaan lainnya tidak akan berlebihan.
11.Permukan yang telah dipadatkan secara padat, merata dan halus sesuai dengan lereng melintang dan kelandaian yang
dipersyaratkan. Setiap campuran aspal padat yang menjadi lepas atau rusak , tercampur dengan kotoran akan dibongkar
dan diganti dengan campuran aspal panas yang baru serta dipadatkan kembali secepatnya agar sama denga lokasi
sekitarnya.
12.Sewaktu sedang dipadatkan dan diselesaikan sebagian pekerja akan memangkas tepi perkerasan agar bergaris rapi .
setiap bahan yang berlebihan akan dipotong tegak lurus setelah penggilasan berakhir, dan dibuang diluar daerah luar
daerah milik jalan sehingga tidak kelihatan dari jalan .
13.Pelaporan selesainya pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan dan bilamana dipandang kurang
dalam penyelesaian pelaporan kan dilakukan perbaikan pekerjan kembali sampai diterimanya hasil pekerjaan oleh
Direksi Pekerjaaan.

IV. PERALATAN
1. Aspahalt Mixing Plant (Base Camp)
2. Wheel Loader (Base Camp)
3. Genset (Base Camp)
4. Dump Truck
5. Aspahalt Finisher
6. Tandem Roller
7. P. Tyred Roller
8. Alat Bantu
JENIS PEKERJAAN : LASTON - LAPIS ANTARA (AC - BC) LEVELLING
SATUAN PENGKURAN : TON

URAIAN RENCANA KERJA

I. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet dari lapis perata, lapis pondasi atau lapis aus campuran aspal
yang terdiri dari agregat dan bahan aspal dicampur dipusat instalasi pencampuran (AMP), serta penghampar dan memadat
kat campuran tersebut diatas pondasi yang telah disiapkan sesuatu dengan Spesifikasi teknik dan memenuhi garis,
ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam gambar.
Semua campuran dirancang menggunakan prosedur khusus yang diberikan dalam spesifikasi teknik, untuk menjamin
bahwa asumsi rancanagn yang berkenaan dengan kadar aspal yang cocok, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan
keawetan ketebalan dapat terpenuhi.
Dalam hal ini penting diingat bahwa dalam merancang aspal beton konvensional, yang dimulai dari memperoleh kepadatan
agregat maksimum yang paling mungkin, tidak akan menghasilkan campuran yang memenuhi Spesifikasi ini.
2. Jenis Campuran Aspal
Jenis Campuran dan ketebalan lapisan harus seperti yang ditentukan pada Gambar dan Spesifikasi Teknik
a. Laston
Laston ( Lapis Aspal Beton) lebih peka terhadap variasi kadar aspal maupun variasi gradasi agregat daripada Lastaton
(HRS). Aspal Beton terdiri dari tiga macam campuran, Laston lapis Aus, Laston Lapis Pengikat dan Laston Lapis Pondasi
3. Tebal Lapisan dan Toleransi
Agar pelaksanaan sesuai yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi teknis maka dalam pelaksanaan mengacu kepada
Standar yang berlaku dalam paket pekerjaan ini , standard yang ditentukan adalah :
Standar Nasional Indonesia ( SNI )
SK SNI-M-02-1994-03 : Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No. 200
( AASHTO T11-90 ) (0,075 mm).
SNI-03-1968-1990 : Metode pengujian tentang Analisa saringan agregat halus dan kasar
( AASHTO T27-88 )
SNI-06-2456-199 : Metode pengujian Penetrasi bahan-bahan Bitumen.
( AASHTO T49-89)
SNI-06-2432-199 : Metode pengujian Daktilitas bahan-bahan Aspal.
( AASHTO T51-89)
SNI-03-2417-1991 : Metode pengujian Daktilitas bahan-bahan Aspal.
( AASHTO T96-87)
SNI-03-3407-1994 : Metode pengujian Sifat kekekalan bentuk batu terhadap larutan Natrium Sulfat dan
( AASHTO T104-86) Magnesium Sulfat.
Pd M-21-1995-03 : Metode Pengujian Pemulihan aspal Dengan Alat Penguap Putar.
( AASHTO T170-90)
Pd M-03-1996-03 : Metode Pengujian Agregat Halus atau pasir yang mengandung Bahan plastis dengan
( AASHTO T176-88 ) Cara setara Pasir.
SNI-06-2440-1991 : Metode pengujian Kehilangan Berat Minyak dan Aspal dengan Cara A.
( AASHTO T179-88)
SNI-03-2439-1991 : Metode pengujian Kelekatan agregat terhadap aspal.
( AASHTO T182-84)
SNI-06-2489-1991 : Metode pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall.
( AASHTO T245-90)
4. Pengajuan kesiapan Kerja
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan :
a. Pengajuan Contoh dari seluruh bahan yang disetujui untuk digunakan, yang disimpan oleh Direksi Pekerjaan selama
Periode pelaksanaan pekerjaan untuk keperluan rujukan ;
b. Pengajuan Setiap bahan aspal yang diusulkan untuk digunakan, berikut keterangan asal sumbernya bersama dengan
data pengujian sifat-sifatnya, baik sebelum maupun sesudah Pengujian Kehilangan Berat dan Aspal sesuai denagan
prosedur SNI 06-2440-1991. Atau sesuai spesifikasi teknik atau petunjuk dan perintah Direksi Pekerjaan.
c. Pelaporan tertulis yang menjelaskan sifat-sifat hasil pengujian dari bahan, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
d. Pelaporan tertulis setiaps setiap pemasokan aspal curah beserta sifat-sifat bahan seperti yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik.
e. Rumus Perbandingan Campuran dan data pengujian yang mendukungnya, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik, dalam bentuk paloran tertulis.
f. Pengukuran pengujian permukaan seperti disyaratkan dalam spesifikasi teknik dalam bentuk pelaporan tertulis.
g. Pelaporan tertulis mengenai kepadatan dari campuran yang dihampar, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
h. Data pengujian laboratorium dan lapanagan seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik untuk pengendalian
harian terhadap takaran campuran dan mutu campuran, dalam bentuk pelaporan tertulis.
I. Catatan harian dari seluruh muatan truk yang ditimbang dialat penimbang, seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
j. Catatan tertulis mengenai pengukuran tebal lapisan dan dimensi perkerasan seperti yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknik.

II. BAHAN
1. Agregat Umum
a. Agregat yang akan digunakan dalam pekerjaan, sedemikian rupa agar campuran aspal, yang proporsinya dibuat sesuai
dengan rumus perbandingan campuran, memenuhi semua ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
b. agregat tidak akan digunakan sebelum disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan Bahan ditumpuk sesuai dengan
ketentuan dalam persyaratan dari Spesifikasi teknik.
c. Sebelum memulai pekerjaan sudah menumpuk untuk setiap fraksi agregat pecah dan pasir dan untuk campuran aspal
paling sedikit untuk kebutuhan campuran.
d. Penyerapan air oleh agregat maksimum 3%.
e. Berat jenis (spesific gravity) agregat kasar dan halus tidak akan berbeda lebih dari 0,2.
2. Agregat Kasar
a. Fraksi agregat kasar untuk rancangan adalah yang tertahankan ayakan no.8 (2,36 mm) dan mutu bersih, keras, awet dan
bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya dan memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi teknik, atau atas petunjuk dan perintah Direksi Pekerjaan.
b. Fraksi agregat kasar terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah dan disiapkan dalam ukuran nominal tunggal. Ukuran
maksimum (maksimum size) agregat adalah satu ayakan yang lebih besar dari ukuran maksimum (nomonal maksimum
size). Ukuran nominal maksimum adalah satu ayakan yang lebih kecil dari ayakan pertama. Teratas dengan bahan tertahan
kurang dari 10%.
c. Agregat kasar mempunyai anguliritas seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik. Anguliritas agregat kasar didefinisi
kan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih besar dari 4,75 mm dengan muka bidang pecah satu atau lebih.
(Pennsylvania DoT's Test Method No.61).
d. Agregat kasar yang kotor dan berdebu, yang mempunyai partikel lolos ayakan No. 200 (0,07 mm) lebih besar dari 1.
3. Agregat Halus
a. Agregat halus dari sumber bahan manapun, harus terdiri dari pasir atau pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang
lolos ayakan no. 8 (3,36).
b. Fraksi agregat halus pecah mesin dan pasir ditempatkan terpisah dari agregat kasar.
c. Pasir dapat digunakan dalam campuran aspal. Presentasi maksimum yang disarankan untuk Laston (AC) adalah 15%.
d. Agregat halus harus merupakan bahan yan bersih, keras, bebas dari lempung, atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya.
Batu pecah halus diperoleh dari batu yang memenuhi ketentuan mutu dalam spesifikasi teknik. Agar dapat memenuhi
ketentuan spesifikasi teknik ini batu pecah halus diproduksi dari batu yang bersih. Bahan halus dari pemasok pemecah
batu (crusher feed) harus diayak dan ditempatkan tersendiri sebagai bahan yang terpakai (kulit batu) sebelum proses
pemecah kedua (secondary crushing). Dalam segala hal, pasir yang kotor dan berdebu serta mempunyai partikellolos
ayakan no. 200 (0,75 mm) lebih dari 8% atau pasir yang mempunyai nilai setara pasir (and equivalent) kurang dari 40 sesuai
dengan Pd M-03-1996-03, tidak akan digunakan dalam campuran.
e. Agregat pecah halus dan pasir ditumpuk terpisah dan dipasok ke instalasi pencampur aspal dengan mengunakan pemasok
penempung dingin (cold bin feeds) yang terpisah sedemikian rupa sehingga rasio agregat pecah halus dan pasir dapat
dikontrol dengan baik.
4. Bahan Pengisi (Filler) Untuk Campuran Aspal
a. Bahan pengisi yang ditambahkan harus terdiri dari debu batu kapur (Limestone dust), semen portland, abu terbang, abu
tanur semen atau bahan non plastis lainnya dari sumber yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bahan tersebut bebas dari
bahan yang tidak dikendaki.
b. Bahan pengisi yang ditambahkan kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan pengayakan secara
basah sesuai SK SNI M-02-1994-03 dan mengandung bahan yang lolos ayakan N0. 200 (75 micron) tidak kurang dari 75%
terhadap beratnya.
c. Bilamana kapur tidak terhidrasi atau terhidrasi sebagian, digunakan sebagai bahan pengisi yang ditambahkan maka
proporsi maksimum yang diijinkan adalah 1,0 % dari berat total campuran aspal atau atas petunjuk dan perintah Direksi
Pekerjaan.
5. Gradasi Agregat Gabungan.
a. Gradasi agregat gabungan untuk campuran aspal, sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi teknik, atau atas petunjuk
dan perintah Direksi Pekerjaan.
6. Bahan Aspal Untuk Campuran aspal.
a. Bahan aspal dari jenis aspal semen Pen.60/70 yang memenuhi AASHTO M20 dan mempunyai titik lembek minimum 48 C,
yang ditentukan SNI 06-2434-1991. (Spesifikasi Teknik)
b. Bahan aspal yang diperoleh kembali dari benda uji pada rumus perbandingan campuran yang mempunyai nilai penetrasi
kurang dari 55% penetrasi aspal sebelum pecampuran dan nilai daktilitasnya tidak kurang dari40 cm, dan diperiksa
masing-masing prosedur SNI 06-2456-1991 dan SNI-06-2432-1991 atau sesuai dengan spesifikasi teknik atas petunjuk
Direksi Pekerjaan.
c. Agregat kasar mempunyai anguliritas seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik Angularitas agregat kasar didefinisi
kan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih besar dari 4,7 mm dengan muka bidang pecah satu atau lebih.
d. Bahan Aspal diektrasi dari benda uji sesuai dengan cara SNI 03-3640-1994. Setelah konsentrasi larutan aspal yang
terektrasi mencapai 200 mm, partikel mineral yang terkandung dipindahkan kedalam sentrifugal.
7. Campuran.
a. Campuran aspal terdiri dari Agregat kasar, Agregat halus, Aspal dan Filler untuk menjamin sifat-sifat campuran untuk
memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan pada spesifikasi teknik.
b. Pengujian percobaan campuran laboratorium dilaksanakan dalam tiga langkah dasar :
1. Mempunyai Garadsi agregat yang cocok
Suatu gradasi agregat yang cocok diperoleh dari penentuan persentasi yang memadai dari setiap fraksi Agregat gradasi
akhir harus jauh dari kurva fuller dan spesifikasi teknik.
Campuran Aspal beton (AC) dibuat gardasi halus dan bila petunjuk direksi pekerjaan digunakan aspal beton bergradasi
kasar.
2. Membuat Rumus Campuran Rancanagan (Design Mix Formula)
Campuran yang cocok untuk memenuhi semua kriteria dalam spesifikasi teknik dengan suatu rentang kadar aspal praktis
Kriteria rancangan mendekati satu persen yang dimaksud untuk mengakomodir fliktuasi yang sesungguhnya dalam
produksi campuran aspal.
3. Persetujuan Rumus Campuran Rancanagan (Design Mix Formula/DMF) sebagai rumus perbandingan campuran (JMF)
Campuran yang cocok untuk memenuhi semua kriteria dalam spesifikasi teknik dengan suatu rentang kadar aspal praktis
kriteria rancangan mendekati satu persen yang dimaksudkan untuk mengakomodir fluktuasi yang sesungguhnya dalam
produksi campuran aspal yang dapat memenuhi spesifikasi teknik atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan.
c. Unit instalasi pencampur aspal (AMP) berupa pusat pecampuran dengan memiliki kapasitas yan cukup untuk memasok
mesin penghampar secara terus menerus dan dioperasikan sedemikian hingga dapat menghasilkan campuran dalam
rentang toleransi perbandingan. Cara dan teknis pelaksanaan Pencampuraan Aspal (AC- BC atau AC-WC ) akan memenuhi
dengan ketentuan dalam spesifikasi teknis atau atas perintah dan petunjuk direksi pekerjaan.
Unit Instalasi pencampur aspal (AMP) dipasang lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk dan disetujui Direksi
pekerjaan.
Unit Instalasi pencampur aspal (AMP) dilengkapi dengan alat pengupul debu yang lengkap dan pusaran basah sehingga
tidak menimbulkan pencemaran debu ke Atmosfir.

III PELAKSANAAAN PEKERJAAN


1. Pengangkutan Campuran aspal (AC - BC)
Campuran Aspal (AC - BC) diangkut dengan Dump Truck dari lokasi Instalasi Pencampuran Aspal (AMP)
kelokasi pekerjaan yang telah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan
Truck untuk mengangkut Campuran Aspal, mempunyai bak terbuat dari logam yang rapat, bersih dan rata yang telah
disemprotkan dengan sedikit air sabun, minyak tanah yang tipis atau larutan kapur untuk mencegah melekatnya Campuran
Aspal pada bak truck. Dan dianggap perlu, bak truk diisolasi dan ditutup dengan penutup dan diikat kencang agar
campuran aspal tiba dilokasi pekerjaan pada temperatur yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknik.
2. Penghamparan Campuran Aspal (AC - BC)
1. Sesaat sebelum penghamparan permukaan yang akan dihampar, dibersihkan dari bahan yang lepas yang tidak
dikehendaki dengan alat sapu mekanis (Compressor) yang dibantu dengan manual bila diperlukan dan selanjutnya
disemprotkan Aspal perekat (Tack Coat) dengan menggunakan alat Aspal Sprayer samapai merata diatas permukaan
atau atas petunjuk dan Direksi pekerjaan.
2. Sebelu memulai penghamparan, sepatu alat penghampar aspal (Asphalt Finisher) akan dipanaskan, campuran Aspal
dihampar dan diratakan dengan kelandaian , elevasi, serta bentuk penampang melintang yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi teknik.
3. Penghamparan dimulai dari lajur yang lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi bilamana pekerjaan akan dilaksanakan
lebih dari satu jalur.
4. Selama penghamparan dan pembentukan Mesin Pemadat dijalankan mengikuti hamparan Campuran Aspal, sesuai
dengan garis dan serta ketinggian (Tebal) pada gambar rencana.
3. Pemadatan Campuran Aspal (AC - BC)
1. Segera setelah campuran aspal (AC - BC) dihamparkan dan diratakan permukaan tersebut selalu diperiksa dan
setiap ketidaksempurnaan yang terjadi akan diperbaiki serta temperatur campuran aspal dipantau terus dan dimulai dalam
rentang viskositas aspal yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
2. Segera setelah campuran aspal (AC - BC) dihamparkan dan diratakan permukaan tersebut selalu diperiksa dan
setiap ketidak sempurnaan yang akan terjadi akan diperbaiki serta temperatur campuran aspal dipantau terus dan dimulai
dalam rentang viskositas aspal yang sesuai dengan spesifikasi teknik.
3. Penggilasan Campuran aspal (AC - BC) terdiri dari tiga Operasi penggilasan
1. Penggilasan Awal atau Break Down ( 0 - 10 Menit ) Waktu penghamparan
2. Penggilasan kedua atau Utama ( 5 - 15 Menit ) waktu penghamparan.
3. Penggilasan Akhir / Penyelesaian ( < 45 Menit ) waktu penghamparan
4. Penggilasan awal dilaksanakan dengan paemadatan Roda Baja ( Tandem Roller ), dioperasikan dengan roda pengerak
berada didekat alat penghampar ( Asphalt Sprayer ) dengan pengilasan dua lintasan penggilasan awal.
5. Penggilasan kedua /Utama dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet (P.Tyred Roller), dioperasikan denagan sedekat
mungkin dibelakang penggilasan awal dan penggilasan akhir dilaksanakan dengan alat pemadat baja tanpa penggetar
(Vibrasi).
6. Penggilasan dilakukan pada sambungan melintang yang terpasang kasau dengan ketebalan yang diperlukan untuk
menahan pergerakan campuran aspal akibat penggilasan, sambungan melintang dibuat untuk menyambung lajur
yang dikerjakan sebelumnya maka lintasan awal dilakukan sepanjang sambungan memanjang untuk suatu jarak yang
pendek.
7. Penggilasan dimulai dari temapat sambungan memanjang dan kemudian ketepi luar, selanjutnya penggilasan dilakukan
sejajar dengan sumbu jalan berurutan menuju kearah sumbu jalann dan untuk superelevasi pada tikungan dimulai dari
tempat yang terendah dan bergerak kearah yang tinggi. Lintasan yang berurutan akan saling tumpang tindih (0verlap)
minimum setengah lebar roda dan lintasan-lintasan tersebut tidak boleh berakhir pada titik yang kurang dari satu meter
dari lintasan sebelumnya.
8. Kecepatan alat pemadat lebih kurang 3 Km/jam untuk roda baja dan 10Km/jam untuk roda karet dan selalu dijaga rendah
sehingga tidak akan mengakibatkan bergesernya campuran aspal AC - BC.
9. Semua jenis operasi penggilasan dilaksanakan secara terus menerus untuk memperoleh pemadatan yang merata saat
campuran saat kondisi aspal masih dalam kondisi mudah dikerjakan sehingga seluruh bekas jejak roda dan ketidak rataan
dapat dihilangkan.
10.Roda alat pemadat dibasahi secara terus menerus untuk mencegah pelekatan campuran aspal pada roda alat pemadat
dan pengunaan lainnya tidak akan berlebihan.
11.Permukan yang telah dipadatkan secara padat, merata dan halus sesuai dengan lereng melintang dan kelandaian yang
dipersyaratkan. Setiap campuran aspal padat yang menjadi lepas atau rusak , tercampur dengan kotoran akan dibongkar
dan diganti dengan campuran aspal panas yang baru serta dipadatkan kembali secepatnya agar sama denga lokasi
sekitarnya.
12.Sewaktu sedang dipadatkan dan diselesaikan sebagian pekerja akan memangkas tepi perkerasan agar bergaris rapi .
setiap bahan yang berlebihan akan dipotong tegak lurus setelah penggilasan berakhir, dan dibuang diluar daerah luar
daerah milik jalan sehingga tidak kelihatan dari jalan .
13.Pelaporan selesainya pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan dan bilamana dipandang kurang
dalam penyelesaian pelaporan kan dilakukan perbaikan pekerjan kembali sampai diterimanya hasil pekerjaan oleh
Direksi Pekerjaaan.

IV. PERALATAN
1. Aspahalt Mixing Plant (Base Camp)
2. Wheel Loader (Base Camp)
3. Genset (Base Camp)
4. Dump Truck
5. Aspahalt Finisher
6. Tandem Roller
7. P. Tyred Roller
8. Alat Bantu

JENIS PEKERJAAN : LAPIS PONDASI AGREGAT KLAS B DAN KELAS A


SATUAN PENGKURAN : M3

URAIAN RENCANA KERJA

I. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat
diatas permukaan yang telah disiapakan dan telah diterima sesuai dengan detail yang ditunjukan dalam gambar atau sesuai
dengan perintah Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agregat yang telah selesai sesuai dengan yang disyaratkan.
Pemrosesan harus meliputi, bila perlu, pemecahan, pengayakan, pemisahan, pencampuran dan operasi lainya yang perlu untuk
menghasilkan sesuatu bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi .
2 Toleransi Ketebalan
a. Permukaan lapis akhir sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
b. Pada permukaan semua Lapis Pondasi Agregat tidak boleh terdapat ketidakrataan yang dapat menampung air dan
semua punggung (camber) permukaan itu harus sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar.
c. Tebal total minimum Lapis Pondasi Agregat Kelas B tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal yang disyaratkan
d. Tebal total minimum Lapis Pondasi Agregat Kelas A tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal yang disyaratkan
e. Pada permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang disiapkan untuk lapisan resap pengikat atau pelaburan permu-
kaan, bilamana semua bahan yang terlepas harus dibuang dengan sikat yang keras, maka penyimpangan maksimum pada
kerataan permukaan yang diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m, diletakan sejajar atau melintang sumbu jalan,
maksimum satu sentimeter.
3 Ketentuan atau Rujukan yang dipakai:
Untuk mengontrol pekerjaan dengan baik dan akurat mengacu kepada spesifikasi teknis maka acuan yang dipakai meliputi:
SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Cassagrade
( AASHTO T 89-90 )
SNI 03-1966-1990 : Metode Pengujian Batas Plastis
( AASHTO T 90-87 )
SNI 03- 2417 - 1991 : Metode Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles
( AASHTO T 96-87 )
SNI 03- 2417 - 1994-03 : Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-butir Mudah pecah
( AASHTO T 112-87 ) Dalam Agregat
SNI 03- 1743 - 1989 : Metoda Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah.
( AASHTO T 180-90 )
SNI 03- 2827 - 1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan cara Alat Konus Pasir
( AASHTO T 191-86 )
SNI 03- 1744 - 1989 : Metode Pengujian CBR Laboratorium
( AASHTO T 193-81 )
4. Pengajuan Kesiapan Kerja
a. Sebagai Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan berikut dibawah ini paling sedikit 21 hari
sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunaan setiap bahan untuk pertama kalinya sebagai Lapis
Pondasi Agregat :
I. ) Dua contoh masing-masing 50 Kg bahan, satu disimpan oleh Direksi Pekerjaan sebagai
rujukan selama Periode Pelaksanaan/Kontrak.
ii ) Pernyataan perihal asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk Lapis Pondasi
Agregat, bersama dengan hasil pengujian laboratorium yang membuktikan bahwa sifat-
sifat bahan yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis.
b. Sebagai Kontraktor harus mengirim sebagai berikut di bawah ini dalam bentuk tertulis kepada Direksi
Pekerjaan dan sebelum persetujuan diberikan untuk penghamparan bahan lain di atas Lapis Pondasi Agregat:
I. ) Hasil Pengujian kepadatan dan kadar air seperti disyaratkan dalam spesifikasi teknis.
ii ) Hasil Pengujian pengukuran permukaan dan data hasil survei pemeriksaan yang
menyatakan bahwa toleransi yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis.
c. Faktor Cuaca
Lapisan Pondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu turun hujan dan
pemadatan tidak boleh dilakukan setelah turun hujan atau bila kadar air bahan jadi tidak berada rentang
yang ditentukan dalam spesifikasi teknis.

II. BAHAN
1. Sumber Material
Bahan Lapis Pondasi Agregat harus dipilih dari sumber yang telah disetujui Direksi Pekerjaan yang sesuai
dengan ketentuan dalam spesifikasi teknis.
2. Kelas Lapis Pondasi Agregat
Terdapat dua kelas yang berbeda dari Lapis Pondasi Agregat yaitu Kelas A dan Kelas B. Pada umumnya
Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis Pondasi Atas untuk suatu lapisan dibawah Lapisan
beraspal, dal Lapis Pondasi Agregat Kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah. Lapis Pondasi Agregat Kelas
B boleh digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup aspal berdasarkan ketentuan dalam spesifikasi teknis.
3. Fraksi Agregat Kasar
Agregat Kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus dari partikel atau pemecahan batu atau kerikil yang
keras dan awaet . Bahan yang pecah bila berulang-ulang dibasahi dan dikeringkan tidak boleh digunakan.
Bilamana digunakan untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A maka untuk agregat kasar yang berasal dari krikil
tidak kurang dari 100 % berat agregat kasr ini harus mempunyai paling sedikit tiga bidang pecah.
4. Fraksi Agregat Halus
Agregat Halus yang lolos ayakan 4,75 mm harus dari partikel pasir alami atau batu pecah halus dan partikel halus
lainya, Fraksi agregat yang lolos ayakan No. 200 tidak boleh lebih besar dua pertiga dari fraksi agregar lolos
ayakan No.40.
5. Sifat-sifat Bahan yang di Syaratkan
Seluruh Lapis Pondasi Agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung atau bahan - bahan lain
yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan harus memenuhi ketentuan gradasi ( Menggunanakan pengayakan
secara basah ) yang ditentukan sesuai dalam spesifikasi teknis.
6. Pencampuran Bahan Untuk Lapis Pondasi Agregat
Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instansi pemecah batu
atau pencampuran yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis yang telah dikalibrasi untuk mempero-
leh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar sesuai Spesifikasi Teknis
Dalam kondisi apapun tidak boleh dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan.

III PELAKSANAAAN PEKERJAAN


1. Pekerjaan Persiapan
a. Bilamana Lapisan Pondasi Agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan lama, semua kerusakan
yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama harus diperbaiki terlebih dahulu sesui dengan ketentuan
dalam spesifikasi teknis.
b. Bilamana Lapisan Pondasi Agregat akan dihampar pada perkerasan atau tanah dasar baru yang disiapkan
atau lapis pondasi yang disiapkan, maka lapisan ini harus diselesaikan sepenuhnya, sesuai dengan spesifikasi
teknis, sesuai pada lokasi dan jenis lapisan yang terdahulu.
c. Lokasi yang telah disediakan untuk pekerjaan Lapis Pondasi Agregat, sesuai dengan butir (a ) dan (b) diatas,
harus disiapkan dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan paling sedikit 100 meter
ke depan dari rencana akhir lokasi penghamparan Lapis Pondasi pada setiap saat. Untuk perbaikan tempat-
tempat yang kurang dari 100 meter panjangnya, seluruh formasi itu harus disiapkan dan disetujui sebelum
lapis pondasi agregat dihampar.
d. Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar langsung diatas permukaan perkerasan aspal lama, yang
menurut pendapat Direksi Pekerjaan dalam kondisi tidak rusak, maka harus diperlukan penggarukan atau
pengaluran pada permukaan perkerasan aspal lama agar diperoleh tahanan geser yang lebih baik.
2. Penghamparan
a. Lapis Pondasi Agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan harus dihampar pada
kadar air dalam rentang yang sisyaratkan dalam spesifikasi teknis. Kadar air dalam bahan harus tersebar
secara merata.
b. Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan tebal padat
yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka
lapisan-lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya.
c. Lapis Pondasi Agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yang disetujui yang tidak
menyebabkan segregasi pada pertikel agregat kasar dan halus. Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki
atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergaradasi baik.
d. Tebal padat minimum untuk peleksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar agregat lapis pondasi,
Tebal padat minimum tidak boleh melebihi 20 cm, kecuali perintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
3. Pemadatan
a. Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh dengan alat
pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit
100 % dari kepadatan kering maksimum modifikasi seperti yang ditentukan dalam spesifikasi teknis.
b. Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas beroda karet digunakan untuk pemadatan
akhir, bila mesin gilas statis beroda baja dianggap mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebih dari
Lapis Pondasi Agregat
c. Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air 1 %
diatas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering
maksimum yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis.
d. Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit kearah sumbu jalan,
dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber " superelevasi" penggilasan harus dimulai dari bagian yang
rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan
samapai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata. Pada bagian
pinggiran kerb atau tembok atau tempat-tempat yang tak terjangkau maka pemadatan dilakukan dengan
timbris atau alat alainnya yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
4 Pengujian
a. Pengujian bahan diperlukan untuk persetujuan awal berdasarkan yang di perintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
namun harus mencakup seluruh jenis pengujian yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.
b. Setelah persetujuan mutu Lapis Pondasi Agregat yang diusulkan, seluruh jenis pengujian bahan akan di ulangi
lagi sesuai atau belum berdasarkan ketentuan dalam spesifikasi teknis.
c. Pengujian Rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan setiap 1000 meter kubiik untuk menjaga kualiatas
keseragaman mutu bahan, paling sedikit pengujian 5 pengujian index Plastis, 5 Pengujian Partikel gardasi dan
satu penentuan kepadatan dan pengujian CBR, pengujian dilakukan atas perintah Direksi Pekerjaan.
d. Kepadatan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin dan pengetesan mengacu kepada spesifikasi
teknis dan persetujuan Direksi Pekerjaan.

IV. PERALATAN
Peralatan yang dibutuhkan dibagi kedalam peralatan ditempat penyimpanan bahan (stock pile) dan peralatan dilapangan
yang dilaksanakan secara mekanik atau manual.
1.1 Peralatan ditempat penyimpanan/penimbunan bahan.
a. Cara mekanik
- Dump Truck
- Wheel Loader
- Motor Grader
- Tandem Roller
- Water Tanker
b. Cara Manual
- Sekop
- Truck
- Sekop
- Garpu

JENIS PEKERJAAN : BETON K - 250


SATUAN PENGKURAN : M3

URAIAN RENCANA KERJA

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan ini harus meliputi penyiapan bahancampuran yaitu agregat, semen dan air yang cukup di suatu tempat, penghamparan
beton semen di atas pondasi yang sudah siap sesuai dengan Spesifikasi untuk pembuatan seluruh perkerasan beton semen,
termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai dengan persyaratan, garis elevasi, ketebalan, kelandaian, penampang melintang
dan dimensi yang ditunjukan dalam gambar rencana sebagaimana diperlukan oleh Direksi Teknis.
2. Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja dimana pekerjaan perkerasan beton semen akan ditempatkan, termasuk
bagian yang harus dibongkar, galian pondasi bawah, penyiapan dan pemeliharaan pondasi, pengadaan penutup beton, pemompaan
atau tindakan lain agar pondasi tetap kering, dan urugan kembali disekeliling struktur perkerasan beton semen dengan urugan
tanah yang dipadatkan.
3. Kelas dari beton semen yang akan digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan dalam kontrak haruslah seperti yang
diminta dalam gambar sepesifikasi teknis atau sebagaimana yang diperhitungkan oleh
Direksi Teknis, kekuatan tanah dasar dinyatakan dengan parameter berikut
Modulus reaksi tanah (k) dalam satuan kilogram/cm3 dan dibatasi minimum 2 kg/cm3.
Kekuatan beton yang dinyatakan dengan kuat lentur (Modulus of Rufture, MR) dengan satuan kg/cm2 dan dibatasi untuk
umur 21 hari minimum 30 kg/cm2 atau dianjurkan minimum 40 kg/cm2.
4. Ketentuan atau Rujukan yang dipakai:
Untuk mengontrol pekerjaan dengan baik dan akurat mengacu kepada spesifikasi teknis maka acuan yang dipakai meliputi:
PBI 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI - 2;
SNI - 1972 - 1990 - F : Metoda Pengujian Slump Beton;
SK SNI M - 105 - 1990 - 03 : Metoda Pengujian Kehalusan Semen Portland;
SK SNI M - 106 - 1990 - 03 : Metoda Pengujian berat jenis Semen Portland;
SK SNI M - 111 - 1990 - 03 : Metoda Pengujian Kekuatan Mortar Semen Portland untuk Pekerjaan Sipil;
SK SNI M - 111 - 1990 - 03 : Metoda Pengujian Konsistensi Normal Semen Portland dengan Alat Vicat untuk
Pekerjaan Sipil;
SK SNI M - 60 - 1990 - 03 : Metoda Pengujian Kuat Tarik Belah Beton;
AASHTO M 85 - 70 : Semen Portland;
AASHTO M 173 - 60 : Pengedap sambungan beton jenis elastis yang dituang panas;
AASHTO M 213 - 74 : Pengisi sambungan yang dibentuk untuk lapisan beton dan konstruksi struktur;
AASHTO M 11 - 78 : Jumlah meterial yang lebih halus dari saringan 0,075 mm dalam agregat;
SK SNI - 01 - 1991 - 03 : Metoda Pengujian Kotoran Organik dalam Pasir untuk Campuran Mortar dan Beton;
SNI 1974 - 1990 - F : Kuat tekan dari contoh beton Silindris;
AASHTO T 23 - 76 : Pembuatan dan perawatan contoh untuk pengujian kuat tekan dan kuat lentur
di lapangan;
AASHTO T 26 - 72 : Mutu air yang akan digunakan dalam beton;
SNI 03 - 2417 - 1991 : Abrasi dari agregat kasar dengan menggunakan mesin Los Angeles;
AASHTO T 104 - 77 : Penentuan mutu agregat dengan menggunakan sodium sulfat;
AASHTO T 112 - 78 : Gumpalan lempung dan pertikel yang dapat pecah dalam agregat;
SNI 03 - 2493 - 1991 : Pembuatan dan perawatan contoh untuk pengujian beton di laboratorium;
SNI T 141 - 74 : Pengambilan contoh beton segar.
5. Pelaporan
a. Kami sebagai Kontraktor akan mengirimkan contoh yang diambil dari seluruh meterial yang hendak digunakan dengan data
pengujian yang memenuhi seluruh sifat meterial yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis
b. Kami sebagai Kontraktor akan mengirimkan rancangan campurannya untuk masing-masing jenis beton yang diusulkan
untuk digunakan, pada saat 30 hari sebelum awal pekerjaan pengecoran beton.
c. Kami sebagai Kontraktor akan mengirimkan gambar teperinci dari seluruh perancah yang akan digunakan, dan harus
memperoleh persetujuan Direksi Teknis sebelum memulai setiap pekerjaan perancah.
d. Kami sebagai Kontraktor akan akan memberi tahu Direksi Teknis secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum memulai
melakukan pencampuran atau pengecoran beton, sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi Teknis
6. Penyimpanan dan Perlindungan Material
Untuk penyimpanan semen, kami akan menyediakan tempat yang tahan cuaca, kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang
cukup tinggi dan ditutup denga lembar polyehylenen (Plastik), sepanjang waktu penyimpanan, tumpukan kantung semen akan
ditutup dengan lapis selubung plastik.

II. BAHAN
Bahan untuk perkerasan kaku beton semen terdiri dari agregat berupa batu pecah atau kerikil pecah, pasir atau batu-batu, semen
dan air. Untuk keperluan khusus maka campuran bahan-bahan tersebut akan ditambah dengan bahan lainnya yang terbukti dapat
meningkatkan kekuatan, dan keawetan serta kemudahan dalam pelaksanaan berdasarkan hasil pengujian laboratorium serta
dapat diterima baik oleh Direksi Teknis.
Semua bahan berasal dari sumber yang telah diketahui serta dipersiapkan jumlahnya dan terbukti sudah memenuhi syarat-syarat
uji mutu. Bahan yang digunakan akan mengikuti persyaratan yang diuraikan di dalam spesifikasi ini, kecuali apabila kondisi tempat
tidak memungkinkan, maka akan dilakukan perubahan/penyesuaian terhadap persyaratan tersebut tanpa mengurangi mutu hasil
pekerjaan.
1. Semen
a. Semen yang digunakan harus memenuhi persyaratan SII 0013 - 18;
b. Jenis semen, penggunaan dan komposisi kehalusannya sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis
c. Cara penyimpanan semen akan dilakukan sesuai dengan cara penyimpanan yang benar;
d. Terkecuali diijinkan oleh Direksi Teknis, maka hanya satu produk merk yang akan digunakan di dalam proyek.
2. Air
Air yang digunakan untuk campuran atau perawatan adalah air bersi dan bebas dari minyak, garam, asam, gula, bahan organik,
bahan nabati, lanau, lumpur atau bahan-bahan lain yang dalam tertentu dapat membahayakan dan memenuhi kriteria
AASHTO T 26
Air akan diambil dari sumber yang telah terbukti baik dan memenuhi persyaratan sesuai dalam persyaratan spesifikasi teknis
Air bening dapat terbukti diketahui dapat diminum, dapat digunakan tanpa pengujian.
3. Agregat
a. Agregat untuk pekerjaan beton terdiri dari pertikel yang bersih, keras, kuat yang diperoleh dengan pemecahan padas atau batu,
atau dari pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir.
b. Agregat harus bebas dari material organik dan memenuhi persyaratan mutu yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis
c. Persyarata Gradasi Agregat Halus dan Agregat Kasar
d. Persyaratan Fraksi Agregat Kasar
Agregat Kasar terdiri kerikil atau batu pecah dengan ketentua sebagai berikut :
Fraksi 10 mm : Fraksi 20 mm = 1 : 2
Fraksi 10 mm : Fraksi 20 mm : Fraksi 40 mm = 1 : 1,5 : 3
e. Persyaratan Ukuran maksimum Agregat
Ukuran maksimum Agregat harus lebih kecil atau sama dengan 1/3 tebal pelat dan lebih kecil atau sama dengan 3/4 jarak
bersih minimum antara tulangan.
4. Bahan Tambah (Admixtures)
Penggunaan bahan tambahan bisa dilakukan, apabila pekerjaan tertentu memerlukan perubahan sifat beton yang lebih cocok
seperti :
* Kemudahan pengerjaan yang lebih tinggi, atau;
* Pengikatan beton yang lebih cepat, sehingga penyelesaian akhir, pembukaan acuan dan pembukaan jalur lalu lintas dapat
dipercepat, atau;
* Pengikatan yang lebih lambat, misal pada pembetonan masal.
Berhubung bahan tambah sangat peka terhadap komponen beton lainnya dan lingkungan, maka sebelum bahan tersebut
gunakan harus dilakukan percobaan/pengujian agar dapat diperoleh agar dapat diperoleh proporsi campuran yang tepat.
beberapa manfaat bahan tambah dapat dilihat pada Tabel 6.2.2.(6).
Setiap bahan tambah yang digunakan telah memenuhi Spesifikasi sebagai berikut :
1. ASTM C-260/AASHTO M 154 - 79 Spesifikasi bahan tambah air entraining.
2. ASTM C-168 Spesifikasi untuk Fly Ash atau Calcined Natural Pozzolan yang digunakan dalam Beton Semen Portland.
3. ASTM D-98/AASHTO M 144 - 78 Spesifikasi untuk Calcium Chlorida.
4. ASTM C-49/AASHTO M 194 - 82 Spesifikasi untuk tambah kimia.
5. Bahan Perekat
Bahan perawat harus memenuhi persyaratan di bawah ini
1. Lembar Penutup
a. Lembar penutup yang terbuat dari goni, pada waktu digunakan harus dalam keadaan baik, tidak berlubang, tidak kotor, tidak
berlumpur atau tidak mengandung bahan lain yang menggunakan daya serapnya.
b. Lembar penutup tersebut juga harus tidak mengandung bahan-bahan yang dapat mengganggu / merusak beton.
c. Lembar penutup yang tidak segera menyerap air (bila disemprotkan atau direndam) dan beratnya kerang dari 240 gram/m2
dalam keadaan bersih dan kering tidak boleh digunakan.
d. Lembar penutup yang berbentuk jaringan kasar harus digunakan secara hati-hati untuk menghindari cacat pada permukaan.
2. Kertas atau Lembar yang kedap air
Kertas atau lembar kedap air harus dapat mencegah penguapan air dalam beton, sesua dengan ketentuan
ASTM C-171 - 79/AASHTO M 171 - 79
3. Selaput Air (liguid membrance - forming compounds)
Selaput air harus sesuai dengan persyaratan ASTM C-309/AASHTO M 171 - 79, JENIS 2, berwarna putih umumnya
digunakan untuk perkerasan kaku. Jenis 1, bening atau tembus cahaya, dan jenis 3, warna abu-abu muda juga dapat digunakan.
6. Bahan Pengisi Sambungan Pemuaian (Exspantion Joint Filler)
Tergantung pada keperluannya bahan pengisi sambungan pemuaian harus dari jenis yang ditetapkan dan memenuhi salah
satu spesifikasi di bawah ini :
1. ASTM D-175/AASHTO M 213-81, spesifikasi untuk bahan pengisi sambungan pemuaian yang siap pakai.
2. ASTM D-1752, spesifikasi untuk bahan pengisi sambungan pemuaian yang berbentuk tirus dan karet berongga yang siap
pakai (Performed Sponge Rubber and Cork).
3. ASTM D-994/AASHTO M 33-88, spesifikasi untuk bahan pengisi sambungan pemuaian yang siap pakai (dari jenis aspal).
7. Bahan Penutup Sambungan
Spesifikasi bahan penutup sambungan yang berlaku dewasa ini diantaranya :
1. ASTM D-1850, spesifikasi untuk bahan penutup sambungan pelaksanaan dingin (Cold Application Type).
2. ASTM D-1190/AASHTO M 173-60, spesifikasi untuk bahan pengisi sambungan pelaksanaan panas (Hot Poured Elastic
Type)
3. ASTM D-2628, spesifikasi untuk bahan penutup sambungan Polychloroprence Elastomeric dan ASTM D 2835, spesifikasi
untuk pelumas dalam pemasangan bahan penutup jadi yang ditekan (Lubricant for Installation of Performed Compression
Seal in Concrete Pavement).
8. Pita Polyethylene
Pengendalian retak pada sambungan memanjang atau sambungan lainnya dapat dilakukan dengan memasang pipa Polyethlene
yang mempunyai tebal cukup. Pita ditanam dengan menggunakan mesin, ke dalam beton yang masih plastis sampai kedalaman
tertentu.
9. Baja Tulangan dan Perlengkapannya (Reinforcing Steel and Accessories)
Jenis Baja tulangan dan perlengkapannya harus ditetapkan sesuai persyaratan pada spefisikasi sebagai berikut:
1. Baja Tulangan berbentuk anyaman dari kawat (Steel wirw fabric reinforcement)
ASTM A-185/AASHTO M 35-81, spesifikasi untuk tulangan dari kawat baja dilas berbentuk anyaman atau ASTM A-497/
AASHTO M 221-81, spesifikasi tulangan untuk tulangan sari kawat baja diprofilkan dilas berbentuk anyaman.
2. Anyaman Batang Baja (Bar Mats)
ASTM A-184/AASHTO M 54-81, spesifikasi untuk anyaman batang baja. Ukuran serta jarak batang harus ditunjukan dalam
gambar rencana. Setiap pertemuan batang memanjang dan melintang hendaknya diikat dengan kawat, dijepit atau dilas di
tempat pembuatan.
3. Batang Tulangan (reinforcing Bars)
Batang tulangan harus memenuhi persyaratan SII 0136-80 dan SII 1292-80 sebagaiman tercantum pada lampiran II-5 atau
ASTM A615/AASHTO M 31-82, spesifikasi untuk batang baja bilet yang diprifilkan dan polos Grade 40 atau Grade 60.
ASTM A616/AASHTO M 42, spesifikasi untuk batang rel yang diprofilkan dan polos Grade 50 dan Grade 60.
ASTM A617/AASHTO M 53-81, spesifikasi untuk batang as yang diprofilkan dan polos Grade 40 dan Grade 60.
4. Kondisi Permukaan Baja (Surface Condition)
Baja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, lemak atau bahan-bahan organik lainnya yang bisa mengurangi lekatan
dengan beton atau yang dapat menimbulkan kerugian yang lainnya. Pengaruh karat, kerak atau gabungan dari keduannya
terhadap ukuran, berat minimum, serta sipat-sipat fisik yang dihasilkan melalui pemeriksaan benda uji dengan sikat kawat,
tidak memberikan nilai yang lebih kecil dari yang diisyaratkan dalam ASTM.
5. Batang Pengikat (Tie Bars)
Batang pengikat harus terbuat dari batang baja yang diprofilkan yang memenuhi spesifikasi untuk batang tulangan.
Apabila digunakan batang pengikat dari jenis baja lain, maka baja tersebut harus dapat dibengkokka dan diluruskan kembali
tanpa mengalami kerusakan.
Baja pengikat dapat terdiri dari berbagai bentuk sesuai dengan metoda pemasangan :
* Lurus untuk pemasangan dari permukaan.
* Bengkok, untuk membentuk pegangan pada waktu pra pemasangan pada daerah landai.
* Berbentuk gelombang, untuk mendapatkan lekatan bila dimasukkan kedalam bagian tepi beton yang masih plastic
(yang dihampar dengan metoda acuan gelincir/sliform).
6. Ruji (dowels)
Ruji harus terbuat dari batang baja polos bulat (plain round bars) dan memenuhi untuk batang polos bulat, sesuai dengan
SII 0136-80, SII 0209-80 ATAU ASTM A615/AASHTO M31-81, ASTM A616/AASHTO M42-81, ASTM A-61/
AASHTO M 53-81.
Ruji harus bulat dan tidak kasar sehingga tidak mengurangi kebebasan bergerak ruji dalam beton.
Apabila digunakan topi pelindung pemuaian dari logam, (metal expansion cap) pelindung tersebut harus menutupi bagian
ujung ruji tidak kurang dari 50 mm dan tidak lebih dari 75 mm. Pelidung harus memberikan ruang pemuaian yang cukup, dan
harus cukup kaku sehingga pada waktu pelaksanaan tidak rusak.
7. Dudukan (Chairs)
Dudukan untuk penyangga tulangan, ruji atau batang pengikat yang diletakkan pada pondasi bawah granular, harus cukup
kuat untuk penahan pergeseran atau deformasi sebelum dan pelaksanaan.
8. Batang Penahan (Stake)
Batang penahan yang digunakan untuk menahan bahan pengisi sambungan muai harus dari logam yang cukup panjang dan
kaku untuk menjaga agar bahan pengisi selama pelaksanaan tidak berubah kedudukannya.

III. PENCAMPURAN DAN PENAKARAN


1. Umum
Perkerasan beton, termasuk lapis pondasi beton, memerlukan perlakuan yang sangat teliti. Disamping tumbukan akibat lalu-lintas,
banyak faktor lain yang cenderung merusak perkerasan jenis tersebut. Faktor-faktor lain tersebut antara lain perubahan suhu
secara menyolok, pengausan, adanya garam ataupun ketidakseragaman daya dukung tanah dasar.
Dengan demikian, dan sudah barang tentu untuk pertimbangan ekonomi, diperlukan perhatian khusus dalam penentuan
perbandingan bahan.
Metoda apapun yang diterapkan dalam penentuan perbandingan, beton yang dihasilkan harus memenuhi nilai kekuatan yang
sesuai dengan yang digunakan dalam perencanaan. Kandungan udara harus masih dalam batas yang dianjurkan sesuai dengan
ukuran agregat dan daerah dimana beton akan digunakan. Beton harus mempunyai faktor air semen yang tidak lebih besar dari
yang dianjurkan untuk mengatasi kondisi lingkungan yang mungkin terjadi.
2. Sifat-sifat Perkerasan dan Lapis Pondasi
1. Kadar Air dan Kandungan Udara (Water dan Air Content).
Untuk mendapatkan beton yang padat dan awet dengan rongga udara sesuai dengan persyaratan, kadar air harus dijaga
serendah mungkin (dalam batas kemudahan kerja).
2. Mutu Agregat
Bila mutu agregat tidak menentu, maka pengamatan terhadap beton yang sudah ada disekitar lokasi pekerjaan yang
menggunakan agregat yang sama akan sangat membantu dalam penilaian agregat tersebut.
3. Bahan Tambahan (Admixtures)
Dalam banyak hal-hal, satu atau jenis bahan tambah dapat membantu, tapi menggunakan bahan tambahan apapun baru
boleh dilakukan hanya apabila sudah dilakukan penilaian yang teliti. Penilaian sebaiknya dilakukan dengan percobaan
penakaran skala penuh.
4. Keksatan (Skid Sesistance)
Faktor air semen yang rendah sangat membantu dalam mempertahankan kekesatan permukaan perkerasan beton.
Beberapa jenis agregat lebih mudah aus (menjadi licin) dibandingkan dengan agregat lain. Pengalaman setempat pada
daerah-daerah dengan lalu-lintas tinggi dapat dijadikan dasar penilaian agregat tersebut.
5. Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kuat tekan dan slump yang dibutuhkan seperti diisyaratkan
dalam spesifikasi teknis, atau yang disetujui oleh Direksi Teknis, bila pengambilan contoh, perawatan dan pengujian sesuai
dengan SNI 03-2458-1991, AASHTO T-23, AASHTO T-126 dan SNI 1974-1990-F.
6. Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump umumnya tidak boleh ditempatkan pada pekerjaan, kecuali Direksi Teknis
dalam beberapa hal menyetujui penggunaan secara terbatas dari sedikit jumlah beton tersebut pada bagian tertentu yang
sedikit dibebani. Sifat mudah dikerjakan serta tekstur dari campuran harus sedemikian rupa sehingga beton dapat dicor pada
pekerjaan tanpa membentuk rongga atau menahan rongga atau buih air sedemikian rupa sehingga pada pembongkaran
acuan menghasilkan permukaan yang merata, halus dan padat.
7. Bila dari pengujian 7 hari menghasilkan kuat beton di bawah nilai yang dusyaratkan dalam spesifikasi teknis, Kontraktor tidak
diperbolehkan mencor beton lebih lanjut sampai penyebab dari hasil yang rendah tersebut dapat dipastikan dan sampai
diambil tindakan-tindakan yang akan menjamin produksi beton memenuhi syarat secara memuaskan. Beton yang tidak
memenuhi kuat tekan 28 hari yang disyaratkan harus dipandang tidak memuaskan dan pekerjaan harus diperbaiki sebagaimana
disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Kekuatan beton akan cenderung lebih kecil dari persyaratan kekuatan bilamana
setiap contoh benda uji dari bagian pekerjaan yang dipertanyakan adalah lebih kecil dari keperluan yang diberikan dalam spesifikasi
teknis atau selain disetujui lain oleh Direksi Teknis yang karena kebijaksanaannyahasil perhitungan statistik dipertimbangkan
atau karena adanya kesalahan pengambilan contoh atau persiapan benda uji yang kurang baik atau faktor-faktor lainnya.
8. Direksi Teknis dapat pula menghentikan pekerjaan dan/atau memerintahkan kontraktor mengambil tindakan perbaikan untuk
meningkatkan mutu campuran atas dasar hasil uji kuat tekan tiga hari. Dalam keadaan demikian kontraktor harus segera
menghentikan pengecoran beton yang dipertanyakan tetapi dapat memilih menunggu sampai hasil pengujian 7 hari diperoleh,
sebelum menerapkan tindakan perbaikan, pada waktu tersebut Direksi Teknis akan menelaah kedua hasil pengujian 3 hari
dan 7 hari, dan dapat segera memerintahkan penerapan dari tindakan perbaikan apapun yang dipandang perlu.
9. Perbaikan dari pekerjaan beton yang tak mungkin yang melibatkan pembongkaran menyeluruh dan penggantian beton tidak
boleh didasarkan pada hasi pengujian kuat tekan 3 hari saja, kecuali kantor dan Direksi Teknis keduanya sepakat pada
perbaikan tersebut.
3. Rancangan Campuran dan Proporsi Bahan
1. Rancangan Campuran
Spesifikasi harus dapat memberikan batas-batas faktor-faktor dasar dalam menentukan perbandingan campuran, seperti
faktor air semen maksimum atau kekuatan minimum atau kadar semen minimum. Disamping itu persyaratan kandungan
udara minimum dan maksimum, slump maksimum, dan ukuran butir maksimum dari agregat, harus ditetapkan.
Perkiraan perbandingan dapat diperoleh berdasarkan pengalaman, tabel-tabel atau percobaan penakaran skala kecil. Terlepas
dari bagaimana perbandingan awal ditentukan, perbandingan akhir harus didasarkan pada penakaran secara penuh awal
pekerjaan.
Apabila kadar semen minimum ditetapkan sebagai kriteria mutu perkerasan beton, maka disarankan untuk menggunakan
semen minimum 335 Kg / M3, kecuali bila pengalaman setempat menunjukan bahwa nilai tersebut dapat diturunkan.
Apabila dipilih salah satu faktor penentuan perbandingan campuran, seperti kekuatan yang disyaratkan, sesuai dengan kan-
dungan udara dan slump yang telah ditetapkan, maka kemungkinan dapat digunakan semen lebih sedikit, terutama apabila
bahan tambah dan atau bahan pencampur semen tertentu (POZZOLAN. FLY ASH, DLL) digunakan dalam pekerjaan.
Disarankan kekuatan beton yang telah ditentukan untuk tujuan perencanaan dan keawetan pada umur 28 hari tidak boleh
mempunyai kuat lentur lebih kecil 45 Kg / cm2 (untuk keadaan terpaksa).
Spesifikasi batasan statistik untuk pengendalian mutu dapat dilihat pada PERATURAN BETON INDONESIA.
Bila dalam perencaaan campuran beton yang disarankan tidak praktis, misalnya dalam hal volume pekerjaan kecil, maka
perbandingan campuran dapat ditentukan berdasarkan spesifikasi teknis sebagai berikut :
Catatan :
I. Campuran dengan 335 kg/m3 semen dengan slump 38 - 76 mm, cocok untuk mesin penghampar biasa. Bila digunakan
alat getar maka slump dapat menjadi 13 - 50 mm dan takaran diatur dan disesuaikan untuk mendapatkan dan faktor semen
yang sama.
II. Kandungan udara dianggap 1 % untuk campuran beton biasa dan 5,5 % untuk campuran beton mengandung udara.
III. Berat agregat didasarkan pada anggapan berat jenis bilk jenis kering permukaan, untuk pasir, kerikil, batu pecah = 2,65;
terak = 2,25. Untuk agregat yang mempunyai berat jenis yang tidak sama dengan anggapan ini, maka beratnya harus disesu-
aikan dengan perbandingan berat jenisnya.
IV. Dianggap bahwa agregat halus adalah pasir bergradasi baik dengan modulus kehalusannya (fineness modulus) 2,6-2,9.
Dalam beberapa hal maka proporsi material akan berat penakaran harus ditentukan dengan menggunakan metode yang
disyaratkan dalam PBI dan sesuai dengan batasan yang diberikan dalam spesifikasi teknis
4. Campuran Percoban
Kontraktor akan menentukan proporsi campuran serta material yang diusulkan dengan membuat dan menguji campuran
percobaan dengan disaksikan oleh Direksi Teknik, yang menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan jenis yang sama
seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan.
Campuran percobaan untuk dapat diterima asalkan memenuhi sifat campuran yang dibutuhkan seperti yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknis
5. Penyesuaian Campuran
1. Penyesuaian sifat mudah dikerjakan
Bila dijumpai tak mungkin memperoleh beton dengan sifat mudah dikerjakan dan dicor pada proporsi yang semula
direncanakan oleh Direksi Teknik, maka akan dibuat perubahan-perubahan pada agregat sebagaimana diperlukan, asal dalam
hal apapunkadar semen yang semula direncanakan tidak diubah, juga tidak menambah besar faktor air / semen yang telah
ditetapkan berdasarkan pengujian kuat tekan yang telah menghasilkan kuat tekan yang memadai.
Pengaduan kembali beton yang sudah dicampur dengan cara menambahkan air atau cara lain yang diperkenankan. Zat
tambahan untuk meningkatkan sifat mudah dikerjakan hanya diizinkan bila secara khusus telah disetujui oleh Direksi Teknik.
2. Penyesuaian kekuatan
Bila beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan atau disetujui, kadar semen harus ditingkatkan sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi Teknik.
3. Penyesuaian untuk Material Baru
tidak boleh ada perubahan dalam sumber atau sifat dari meterial yang disyaratkan tanpa pemberitahuan tertulis kepada
Direksi Teknik dan tidak boleh ada material baru yang boleh digunakan sampai Direksi Teknik menerima material tersebut
secara tertulis dan menetapkan proporsi baru yang didasarkan atau hasil pengujian campuran percobaan baru yang yang
dilakukan oleh Kontraktor.
6. Penakaran Agregat
1. Seluruh beton harus ditakar menurut beratnya. Bila digunakan semen kantongan, Kuantitas penakaran harus sedemikian rupa
sehingga kuantitas semen yang digunakan adalah sama dengan satu atau kebulatan dari jumlah kantung semen. Agregat
harus diukur secara terpisah beratnya. Ukuran masing-masing takaran boleh melebihi kapasitas dari pengaduk.
2. Sebelum penakaran, agregat harus dibuat jenuh air dan dipertahankan dalam kondisi lembab, pada kadar air yang mendekati
kering permukaan jenuh. Dengan secara berkala menyiram timbunan agregat dengan air, pada saat-saat penakaran, penyira-
man terakhir dari agregat haruslah paling sedikit 12 jam sebelumnya untuk menjamin pengaliran yang memadai dari timbunan
agregat.
7. Pencampuran
1. Beton harus dicampur dalam mesin yang dioperasikan secara mekanis dari jenis ukuran yang disetujui dan akan menjamin
distribusi yang merata dari bahan.
2. Pencampuran harus dilengkapi dengan penampung air yang cukup dan peralatan untuk mengukur dan mengendalikan jumlah
air yang digunakan secara teliti dalam masing-masing penakaran.
3. Alat pencampuran pertama-tama harus diisi denga agregat dan semen yang ditakar, dan selanjutnya pencampuran dimulai
sebelum air ditambahkan.
4. Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukan ke dalam campuran meterial kering, seluruh air pencampuran
harus dimasukan sebelum seperempat waktu pencampuran telah berlalu. Waktu pencampuran untuk mesin dengan kapasitas
3/4 m3 atau kurang haruslah 1.5 menit. Untuk mesin yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk setiap tambahan
0.5 m3 dalam ukuran.
5. Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi Teknik dapat menyetujui pencampuran beton dengan tenaga
manusia sedekat mungkin dengan tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran dengan tenaga manusia harus dibatasi
pada beton non struktural.

IV. BETON DENGAN KUAT AWAL TINGGI (HIGH EARLY-STRENGTH CONCRETE)


Metoda Produksi (Methods of Production) pada bagian perkerasan tertentu yang harus segera dapat berfungsi atau karena pertim-
bangan-pertimbangan lainnya, mungkin diperlukan penggunaan beton dengan kuat awal tinggi.
Beton dengan kuat awal tinggi dapat diproduksi dengan cara :
1. Menggunakan semen portland kuat awal tinggi jenis III dan II A, dengan cara penentuan proporsi campuran khusus,
sebagai pengganti semen portland biasa ( jenis I atau I A atau jenis II atau II A ) atau.
2. Menggunaka faktor air semen dengan menaikan jumlah semen biasa.
3. Menggunakan CALCIUM CHLORIDA sebagai salah satu bahan dasar dalam jumlah antara 0,40 - 0,80 Kg
( untuk CALCIUM CHLORIDA jenis I ) atau 0,32 - 0,64 Kg ( untuk CALCIUM CHLORIDA jenis II dalam I liter air.
CALCIUM CHLORIDA harus ditambahkan dalm bentuk larutan. Larutan ini dapat dibuat dengan cara melarutkan 0,47 Kg
CALCIUM CHLORIDA jenis I atau 3.38 Kg CALCIUM CHLORIDA jenis II dalam I liter air.
Perlu diketahui bahwa penggunaan CALCIUM CHLORIDA cendrung untuk mengurangi kemampuan beton dalam
melindungi baja tulangan, batang pengikat atau ruji terhadap korosi.
4. Menggunakan bahan tambahan kimia yang memenuhi ASTM C - 494.

V PENGDUKAN BETON ( MIXING CONCRETE )


1. unit penakaran ( Batching Plant )
Unit penakaran terdiri dari bak - bak ruang - ruang terpisah untuk setiap praksi agregat dan semen curah. Alat ini harus
dilengkapi dengan bak penimbang ( Weigting Hoppers ), timbangan ( scales ) dan pengontrol takaran ( batching controls ).
Semen curah harus ditimbang pada bak penimbang yang terpisah, dan tidak boleh ditimbang kumulatif dengan agregat.
Timbangan harus cukup mampu menimbang bahan satu adukan dengan sekali menimbang.
Alat penimbang harus dapat menimbang semua bahan secara teliti dan seragam.
Ketelitian timbangan harus diperiksa sebelum digunakan dan secara berkala selama pelaksanaan.
2. Pengukuran dan Penanganan Bahan ( Measurement and Handling of Materials ).
( 1 ) Baik semen curah ataupun semen kemasan dapat digunakan, tapi kedua jenis semen tersebut tidak boleh digunakan
secara besamaan dengan penakaran yang berada. Semen harus ditimbang dengan penyimpanan maksimum 1 %.
Apabila digunakan semen kemasan, maka jumlah semen
dalam satu adukan beton harus merupakan bilangan bulat dalam zak.
( 2 ) Agregat ditimbang dengan penyimpanan maksimum 2 %
( 3 ) Air pencampuran dapat ditakar dalam volume atau berat dengan penyimpanan maksimum 1 %. Penggunaan air
bekas mencuci sebagai bagian dari pencampuran, tidak boleh digunakan sebagai air pencampur.
( 4 ) Bahan tambahan, selain FLY ASH dan POZZOLAND, harus digunakan dalam bentuk cairan yang dapat ditakar
dalam berat atau volume dengan batas ketelitian sebesar 3 %. Untuk menakar dan menyemprot cairan bahan tambah
diperlukan peralatan yang teliti. Bila digunakan bahan tambahan udara ( air entraining admixture ) bersamaan dengan
bahan tambahan kimia maka masing - masing bahan tambah harus ditakar dan ditambah kedalam adukan secara terpisah,
untuk menghindari kontak satu sama lainnya sebelum bahan - bahan tersebut sampai di campur beton. FLY ASH dan
POZZOLAND lainnya harus ditakar dalam berat dengan batas ketelitian 3 %.
3. Beton yang diaduk Secara Terpusat ( Central Mixed Concrete )
1. Unit pengadukan terpusat harus memenuhi setandard tertentu. Tanpa melihat ukuran pengadukan, dalam pengadukan. Minimum
untuk setiap unit pengadukan ditetapkan berdasarkan percobaan pengadukan. Lama pengadukan tidak boleh kurang dari 50 detik.
Bila percobaan pengadukan tidak dilakukan, maka lama pengadukan minmum 75 detik asalkan bentuk cmpuran pada waktu
dituangkan dapat disetujui oleh pengawas ahli. Untuk mendapatkan adukan yang sergam dalam jumlah besar dan lama
pengadukan yang singkat, maka perlu dillakukan pengadukan awal ( PREBLENDING )
Pengadukan beton harus berlangsung secara menerus selama masa pengadukan, sejak seluruh bahan, termasuk air ( dan bahan
tambahan bila bahan tambahan tersebut ditambahkan bersama air ) berada dalam ruang pengadukan, sampai saat adukan
dituangkan. Bila digunakan drum pengaduk ganda, maka waktu yang digunkan untuk memindahkan adukan dari satu drum ke
drum lainnya. Harus diperhitungka sebagai bagian dari lama pengadukan.
Lama pengadukan maksimum yang diizinkan tidak boleh lebih dari lama pengadukan minimum yang telah ditetapkn ditambah
60 detik.
2. Pengadukan Adukan Beton
Bila pengangkutan adukan beton ke lokasi penghamparan dilaksanakan dengan alat angkut tanpa pengaduk ( NO AGITATING
HAULING EQIPMENT ), maka penuangan adukan harus sudah selesai dalam waktu 45 menit sesudah pengadukan. Dalam
keadaan darurat, lama pengankutan dapat diperpanjang asalkan nilai slump tidak turun. Pada keadaan dimana beton akan
mengeras lebih cepat atau bila suhu beton pada saat penuangan dilapangan 30 C atau lebih, maka selisih waktu antara pengadu-
kan dan penghamparan tidak boleh lebih dari 30 menit.
4 Pengadukan di Lapangan ( Mixing at site )
1. Pengadukan dari tempat penakaran ketempat pengaduakan
Kendaraan angkutan dari tempat penakaran ketempat pengadukan harus mempunyai hak yang terdiri ruang -ruang yang mempu-
nyai kapasitas yang cukup untuk mengangkut setiap takaran ( satu kali pengadukan ) ke alat pengadukan secara terpisah utuh.
Sekat pemisah antara ruang - ruang untuk tiap takaran harus cukup kuat untuk mencegah tercampurnya bahan antara ruangan.
Bila semen diangkut bercampur dengan agregat, maka pengadukan harus sudah dimulai dalam waktu 1.5 jam setelah semen
ditambahkan pada agregat.
2. Mesin Pengadukan ( Paving Mixers )
Mesin pengadukan beton yang digunakan dilapangan harus memenuhi persyaratan yang telah diakui, Pengadukan harus dileng-
kapi wadah (hopper) , penampung air, pengukur air, penyemprotan cairan bahan tambah. Mesin pengaduk harus dilengkapi dg
pengatur dan pengendali otomatis, sehingga air hanya mengalir, pada waktu pengadukan sedang diisi dan kemudian ditutup
secara otomatis sampai selesai pengadukan. Cairan bahan tambah harus dimasukan kedalam air yang sedang mengalir kedalam
pengadukan. Pengadukan harus dilengkapi dengan papan petunjuk dari pabrik yang menyatakan kapasitas dan jumlah putaran
per menit yang dianjurkan.
Selama pengadukan berlangsung, pengaduk harus diputar dengan kecepatan putran sesuai dengan petunjuk pabrik.
Volume bahan untuk kali pengadukan tidak boleh lebih 10 % lebih besar dari kapasitas yang disarankan oleh pabrik.
Mesin pengaduk harus mengaduk secara merata dalam waktu yang telah ditentukan dan dapat menuangkan adukan
tanpa mengalami pemisahan berbutir setiapkali pengadukan harus berlangsung selama 1 menit atau lebih,
setelah seluruh bahan padat berada dalam drum pengaduk.
Bahan - bahan harus dimasukan kedalam pengaduk dengan urutan tertentu sehingga sebagian air akan masuk sebelum
agregatdan semen. Seluruh air harus sudah berada dalam drum pengaduk sebelum seperempat masa pengadukan selesai.
Seluruh adukan dalam drum harus dituangkan setelah pegadukan selesai. Penuangan beton kepermukaan tanah dasar
atau lapis pondasi bawah harus dilakukan dengan talang dan wadah ( Bucket ).
beton hanya boleh diaduk dalam jumlh yang diperlukan untuk penghamparan yang segera. Beton yang sudah mulai
mengeras sehingga tidak dapat dinghampar secara sempurna tidak boleh digunakan. Pelunakan beton
yang sudah mulai mengeras, dengan menambah dan mengduk kembali, tidak diizinkan.
suhu pengaduk yang lepas atau mengalami keausan 1,9 cm atau lebih harus diperbaiki atau diganti.
5. Beton Siap Hampar ( Ready - mixed Concrete )
Beton siap hampar harus diaduk, ditangani dan diangkut ke lapangan sesuai dengan sepesifikasi beton siap hampar ( ASTM C - 94 )
Truk pengaduk harus memenuhi pesyaratan yang berlaku, untuk menyalurkan beton dari kendaraan pengangkut dan
untuk menuangkannya secara seragam ke permukaan yang telah dibentuk tanpa mengalami pemisah berbutir,
harus disediakan peralatan yang cocok.

VI PENGECORAN DAN PENGHAMPARAN


1. Penyiapan Tempat Kerja
1. Kontraktor harus membongkar struktur yang ada akan diganti dengan pekerjaan beton baru atau yang harus dibongkar untuk
dapat memungkinkan dapat pelaksanaan pekerjaan beton baru. Pembongkaran tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan
dengan sayarat yang dipersyaratkan.
2. Kontraktor harus menggali atau mengurung pondasi atau formasi untuk pekerjaan beton hingga garis yang ditunjuk dalam gam-
bar atau seperti yang ditetapkan oleh Direksi Teknik sesuai dengan syarat -sayarat dalam pasal - pasal 3.1. Dan 3.2. Spesifikasi
Volume 3, DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA, dan harus membersihkan dan menggaru tempat yang cukup sekeliling
dari pekerjaan beton tersebut untuk menjamin dapat dicapai seluruh sudut pekerjaan. Mudah dan aman. Jalan kerja yang kokoh
juga harus disediakan jika perlu untuk menjamin bahwa seluruh sudut pekerjaan dapat diamati.
3. Seluruh landasan pondasi dan galian untuk pekerjaan beton harus dipertahankan kering dan beton tidak boleh dicor diatas tanah
yang berlumpur atau bersampah atau dalam air.
4. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang harus dimasukan kedalam beton (seperti pipa
atau saluran) harus sudah ditempatkan dan diikat kuat sehingga tidak bergeser sewaktu pengecoran.
5. Bila disayaratkan atau diperlukan oleh Direksi teknik, matrial landasan untuk pekerjaan beton harus dihampar sesuai dengan
sarat dari seksi 2.4 Spesifikasi Volume 3 Bina marga.
6. Direksi Teknik akan memeriksa seluruh galian dan pondasi yang disiapkan sebelum menyetujui pemasangan acuan atau baja
tulangan atau beton dan dapat meminta kontraktor untuk melaksanakan pengujian pemantekan dalam, pengujian kepdatan atau
penyelidikan lainya untuk memastikan cukupnya daya dukng dari tanah di bawah pondasi. Dalam hal dijumpai kondisi tidak memu-
askan, dari pondasi dan atau menggali dan mengganti daerah yang lunak, mendapatkannya atau melakukan tindakan yang stabili-
sasi lainnya sebagai mana diperintahkan oleh Direksi Teknik.
2. Pengecoran
1. Kontraktor harus memberitahu Direksi Teknik secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum mulai pengecoran beton atau
meneruskan pengecoran beton bila operasi telah ditunda untuk lebih dari 24 jam. Pemberitahuan harus meliputi lokasi pekerjaan,
macam pekerjaan, kelas dari beton dan tanggal serta waktu pencampuran.
Direksi Teknik akan memberi tanda terima dari pemberitahuan tersebut dan akan memeriksa cetakan dan tulangan dan dapat
mengeluarkan persetujuan secara tertulis untuk pelaksanaan pekerjaan seperti yang direncanakan. Kontraktor tidak boleh melak-
sanakan pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis Direksi Teknik untuk memulai.
2. Tidak bertentangan dengan pengeluaran suatu persetujuan untuk memulai, tidak ada beton yang boleh dicor bila Direksi Teknik
atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran dan pengecoran secara keseluruhan.
3. Sesaat sebelum beton dicor, cetakan harus dibasahi dengan air atau di bagian dalamnya dilapisi dengan minyak mineral yang tak
akan membekas.
4. Tidak ada beton yang boleh digunakan bila tidak dicor pada posisi akhirnya dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencam-
puran, atau dalam waktu secepatnya sesuai petunjuk Direksi Teknik atas dasar pengamatan sifat-sifat mengeras semen yang
digunakan.
5. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau
sampai pekerjaan selesai.
6. Beton harus dicor sedemikian rupa agar terhindar dari segredasi (pemisah) partikel kasar dan halus dari campuran. Beton harus
dicor dalam cetakan sedekat mungkin ke tempat akhirnya untuk mencegah pengaliran dan harus tidak boleh mengalir lebih dari
1 meter dari tempat awal pengecoran.
7. Bila dicor kedalaman setruktur yang memiliki cetakan yang sulit dan tulang yang rapat, beton harus dicor dalam lapis - lapis hori-
zontal yang tak lebih dari 15 cm tebalnya.
8. Beton tidak boleh jauh bebas kedalam cetakan dari ketinggian lebih dari 150 cm.
9. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa sehingga beton yang telah berada di tempat masih plastis sehingga
dapat menyatu dengan beton segar.
10.Air tidak boleh dialirkan ke atas atau dinaikkan ke permuakaan pekerjaan beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.
11.Peralatan pengecoran harus mampu mengalirkan adukan beton dari mesin pengaduk atau alat pengangkut dan menuangkannya
pada setiap tempat tanpa pemisahan butir ( segregasi ) dan tanpa merusak kepermukaan yang dicor. Pada pekerjaan besar,
pengecoran sering kali menuntut penggunaan ulir ( screw ), ban berjalan ( belt ) atau wadah ( hopper ) sebagai alat penghampar
adukan. Peralatan ini biasanya beroprasi dari bahu dan menuangkan adukan keseluruhan lebar permukaan yang telah dibentuk.
Apabila dalam pengecoran digunakan mesin pengaduk di tempat, penuangan adukan beton kemesin penghampar, dapat dilaku-
kan dengan menggunakan wadah ( bucket ) dan talangan ( wadah ).
Apabila pengecoran digunakan mesin pengaduk berjalan ( Transit Mixer ) dan untuk menuangkan adukan hanya tersedia tang
( chute ), maka disarankan dilakukan penghamparan jalur sesat ( lane at a time ). Apabila beton tanpa tulangan tidak dilaksanakan
dengan mesin penghampar acuan gelincir, maka biasanya adukan dituangkan ( diatas permukaan ) didepan mesin penghampar
dengan menggunakan truk pelimpah ( dump truc ).
12.Situasi Khusus ( Special Situations )
Apabila lebar penghamparan tidak sama ( misalnya pada jalan masuk/ ramp persimpangan ), maka metoda pengecoran yang
biasa tidak selalu dapat diterapkan. Meskipun demikian, perlu diperhatikan agar untuk mencapai kedudukan akhir, adukan jangan
dituang sedorongan / perataan secara manual perlu dilakukan, untuk menghindari pemisahan butir.
3. Penghamparan, Pemadatan dan Pemeliharaan
1. Peralatan yang digunakan untuk penghamparan digunakan jenis dayung atau ban berjalan maupun jenis wadah, pada pekerjaan
penghamparan ini mengingat volume cukup besar maka digunakan dengan mesin penghampar yang sesuai disyaratkan dalam
spesifikasi teknis atau persetuajuan Direksi Pekerjaan.
2 Pemadatan dilakukan pada waktu penghamparan beton digunakan dengan mesin getar sehingga terjamin kepadatan beton ter-
sebut, dalam pemadatan ini mengikuti prosedur yang disyaratkan dalam spesifikasi atau sesuai dengan petunjuk
Direksi Pekerjaan.
3 Pekerjaan pemeliharan ini dilakukan agar kondisi beton dapat terjaga dengan baik, seperti perawatan ( curing ) diantaranya pera-
watan dengan. selaput ( membrane curing), perawatan dengan lembar karung goni atau perawatan dengan kertas kedap air .
Perawatan ini dijaga agar dalam masa usia beton belum mencukupi maka harus terlindung dari lalulintas umum dan lalu lintas
peleksanaan pekerjaan, selain hal tersebut harus terlindung juga dari faktor cuaca diantaranya hujan.
4 Pekerjaan Akhir
Pekerjaan akhir ini adalah untuk merapihkan seluruh pekerjaan beton sehingga hasil yang dicapai dari hasil pekerjan sesuai yang
diharapkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis atau sesuai dengan petunjuk
Direksi Pekerjaan.

JENIS PEKERJAAN : PASANGAN BATU DENGAN MORTAL


SATUAN PENGKURAN : M3

URAIAN RENCANA KERJA

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Apabila pekerjaan galian sudah benar – benar siap dan mendapatkan persetujuan direksi, maka pekerjaan pasang batu pada pondasi bagian
bawah dipasang. Pemasangan batu harus dilakukan pada bagian luar pasangan batu. Pekerjaan pasangan batu ini dibuat sesuai dengan
ketinggian yang tercantum pada gambar rencana. Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
Bahan-bahan yang digunakan untuk pasangan batu adalah batu belah, pasir pasang, Semen Portlan/PC dan air.
Sedangkan syarat-syarat bahan adalah sebagai berikut :
a. Batu Belah
Batu belah yang digunakan
* Harus merupakan batu belah yang keras/tidak rapuh, tidak keropos, tidak berpori, tidak berongga, bersih dari benda asing dan tidak
boleh memiliki cacat lainnya.
* Harus merupakan batu belah, tidak boleh batu bulat dan berkulit.
* Mempunyai ukurn berkisar antara lebar tidak kurang dari 20 cm & tebal minimum 15 cm
* Batu yang dipasang dibersihkan dengan air dan dibuat ukuran yang seragam.
b. Pasir Pasang
Pasir pasang yang boleh digunakan
* Harus diambil dari sungai/tambang pasir atau pasir yang dihasilkan dari pemecah batu/stone crusher.
* Harus bersih dari benda asing (sampah, lumpur, akar) bersih dari bahan organik yang dapat merusak/menurunkan kualitas pasangan.
* Harus mempunyai kekerasan yang cukup keras dan tajam.
* Mempunyai kadar lumpur maksimum 10 % volume atau 5 % berat kering.
* Mempunyai gradasi/butiran beraneka ragam & mempunyai modulus kehalusan butir antara 2-3 mm
c. Semen Portland/PC
Semen Portland yang boleh digunakan
* Semen pabrikan yang memenuhi persyaratan SII
Yang masih dalam keadaan baik (lama & membantu tidak boleh digunakan)
Air yang digunakan untuk pasangan batu tidak boleh mengandung minyak, garam, bahan-bahan organik, lumpurnya terlalu banyak.
Sebaiknya air yang digunakan adalah air yang dapat diminum orang banyak.

Adukan / Perekat
Adukan pasangan batu dibuat dalam kotak pengadukan, diaduk dengan cangkul (untuk pekerjaan volume kecil) atau dengan mesin
pengaduk/molen. Perbandingan volume semen dan pasir pasang adalah 1 : 4 atau sesuai dengan mix disain atau yang tertera dalam kontrak.
Semen dan pasir ditakar dengan kotak-kotak dari kayu yang berukuran sama. Pengadukan harus benar-benar homogen. Dalam waktu paling lama
30 (tiga puluh) menit setelah pengadukan, adukan harus sudah dipasang.
Prosedur Penempatan Pasangan Batu
Sebelum batu dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang melekat serta dibasahi dengan air agar ikatannya dengan adukan
menjadi kuat. Rongga diantara batu-batu diisi adukan sampai penuh/mampat (dirojok dengan sendok adukan).
Dalam pemasangan pasangan batu-batu tersebut tidak boleh saling bersentuhan satu sama lain, harus ada adukan setebal 5 cm, sesuai gambar
disain/gambar pelaksanaan/ sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai desain/gambar (misal pada dinding penahan, sayap bendung dan sebagainya), suling dari pipa
paralon yang dibungkus ijuk pipa bagian dalam dipasang bersamaann dengan pasangan batu.
Letak suling-suling resapan merupakan barisan dalam arah hizontal dengan jarak tertentu sesuai gambar desain/gambar atau petunjuk
Direksi Pekerjaan. Pipa suling berikutnya (diatasanya) dipasang berselang-seling atau pada arah vertikal dipasang tidak tepat diatas pipa
dibarisan sebelumnya.
Pada permukaan bagian depan atau yang akan tampak, dipasang batu muka agar permukaan pasangan batu terlihat rata. Batu muka dipilih dari
batu belah atau batu kali yang dibelah yang memiliki permukaan rata serta berukuran luas permukaan yang sama/hampir sama berkisar 15 - 20 cm
dan mempunyai ketebalan minimum 15 cm. Untuk bagian dalam (daerah yang akan ditimbun) harus diratakan dengan adukan yang sama diberi
setebal berkisar 2 cm, sedangkan timbunan dilaksanakan secara lapis demi lapis setebal 20 cm dan dipadatkan sampai didapatkan tingkat
kepadatan sesuai dengan kontrak atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Apabila hujan atau setelah pekerjaan selesai, pasangan ditutup plastik agar pasangan yang masih baru tersebut tidak rusak terkena hujan.
Pengukuran volume dalam meter kubik (m3) untuk pembayaran yang diperhitungkan sesuai dengan gambar disain/gambar pelaksanaan atau
yang disetujui Direksi Pekerjaan. Harga satuan sudah termasuk semua pekerjaan yang dijelaskan diatas sampai dengan perapihan medan
(bekas pengadukan dan lain-lain) setelah pekerjaan selesai.

PENUTUP
Agar hasil pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan sesuai dengan fungsi utama maka dalam pelaksanaan pekerjaan dilakukan
pengawasan secara bersama – sama baik itu konsultan pengawas, Dinas terkait dan masyarakat yang mempunyai kepentingan dengan
adanya pembangunan ini, agar hasil pekerjaan tepat guna dan mempunyai fungsi yang sesuai dengan harapan masyarakat pengguna.

Demikian metode pelaksanaan yang diuraikan, untuk dijadikan acuan pelaksanaan dilapangan dan rincian tersebut perlu didukung kerjasama
agar dalam pelaksanaan tidak ada hambatan dan pekerjaan berjalan dengan baik.

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama
LAMPIRAN 8 PENAWARAN

DAFTAR USULAN PEKERJAAN YANG DI SUBKONTRAKAN

Nama Paket : Peningkatan Ruas Jalan Subang - Bantarwaru (1,3 Km)


Nama Peserta Lelang : PT. FAJAR UTAMA BARU

Persentase Persentase
No. Mata Dari Harga Dari Harga
Jenis Pekerjaan Keterangan
Pembayaran Total Harga Penawaran
Pembayaran

8.4 (1) Marka Jalan Thermoplastic 100% 0.549

TOTAL % 0.549

Indramayu, 28 Maret 2011


PT. FAJAR UTAMA BARU

H. DADI DARTA
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai