Anda di halaman 1dari 121

METODA PELAKSANAAN

31
Deskripsi Proyek
2 Lingkup Pekerjaan

3 Metode Kerja
DESKRIPSI PROYEK

 PEMBANGUNAN GEDUNG GELANGGANG OLEH RAGA KOTA


NAMA PROYEK SUKABUMI

• KOMPLEK LAPANGAN GOR MERDEKA KOTA SUKABUMI


LOKASI PROYEK

 DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN


PEMBERI TUGAS KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KOTA SUKABUMI

PENDANAAN PROYEK • APBD KOTA SUKABUMI

JENIS KONTRAK. • UNIT PRICE

LINGKUP PROYEK • PEMBANGUNAN UNTUK GEDUNG OLAH RAGA (GOR) MERDEKA


KOTA SUKABUMI
WAKTU PELAKSANAAN • 180 HARI KALENDER
GAMBAR RENCANA (GEDUNG OLAH RAGA (GOR)
)
GAMBAR RENCANA (GEDUNG OLAH RAGA (GOR)
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) kota
Sukabumi ini melingkupi beberapa pekerjaan sebagai berikut :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

II. PEKERJAAN STRUKTUR

III. STRUKTUR BAWAH

IV. STRUKTUR ATAS

III. PEKERJAAN ARSITEKTUR

IV. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

V. PEKERJAAN LUAR GEDUNG


METODA PELAKSANAAN
l Pekerjaan Struktur
a
k Pekerjaan Arsitektur
s
a
S
1t n
2r a
a
a
n
3t
e
g
i

U
m
u
m

P
e
SITE MANAGEMENT
Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek, penentuan metoda kerja sangat penting, hal ini
dikarenakan metoda kerja yang tepat sesuai dengan pekerjaan dan kondisi proyek akan
menentukan hasil penyelesaian proyek tersebut, sehingga metoda kerja ini harus direncanakan
dan di evaluasi secara cermat sebelum pekerjaan berlangsung.

Pemilihan alat kerja yang sesuai, teknis pelaksanaan pekerjaan yang tepat serta mengelolaan
sumber daya manusia yang baik akan menunjang performance dan progress pekerjaan di
lapangan dengan baik.

Waktu penyelesaian Pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) Merdeka Kota Sukabumi
adalah selama 180 hari kalender, sehingga didalam pelaksanaan di lapangan tersebut harus di
dukung oleh unsur - unsur terkait yang handal, sehingga akan didapat kinerja proyek yang
maksimal.

Didalam proyek ini, PT PERMATA DWILESTARI untuk menunjang keberhasilan proyek sesuai
dengan biaya, waktu dan mutu yang telah ditetapkan antara lain :

a. Sumber Daya Manusia yang capable sesuai keahlian di bidangnya.


b. Alat / equipment yang digunakan baik kuantitas atau jenisnya
c. Rekanan dan Suplier yang dilibatkan
d. Pekerja / Labour yang trampil sesuai jumlah yang di perlukan.
SITE MANAGEMENT
kami berlakukan
dan
koordinasikan
dengan pihak PAPAN NAMA
Site management kontraktor diberlakukan di area sekitar PROYEK
Gedung agar memudahkan koordinasi dan pengawasan terkait.
PINTU
pelaksanaan. GERBANG

• Site Office dan Gudang : memakai beberapa POS JAGA


ruangan untuk memudahkan berkoordinasi
SITE OFFICE
dengan pihak owner maupun direksi/pengawas
pekerjaan. GUDANG
• Keamanan : Kontraktor akan berkoordinasi GENSET
dengan pihak keamanan sekitar untuk
MCK
pelaksanaan pekerjaan dan penyimpanan
peralatan yang digunakan selama masa T.
FABRIKASI /
pelaksanaan. MATERIAL
• Sistem Manajemen K-3 meliputi MCK bagi JALAN
pekerja, Jalan Kerja yang aman, dan Pagar KERJA
proyek yang harus dapat memproteksi pekerja PAGAR
juga tempat sampah proyek yang harus selalu ada PROYEK

selama masa pelaksanaan dan akan kami BATAS AREA


tempatkan pada scope-scope area yang telah TEMPAT
mendapatkan ijin pelaksanaan. SAMPAH PROYEK

Dalam pelaksanaan proyek ini terdapat pekerjaan yang


berhubungan langsung dengan aktifitas Lalu lintas
masyarakat, maka sistem manajemen lalu lintas akan
SITE MANAGEMENT
Acuan-acuan yang diatur dalam Metoda Pelaksanaan ini adalah :

Kontrak dan BQ/RAB


Kontrak adalah kesepakatan kedua belah pihak atas pelaksanaan pekerjaan dan menjadi
dasar hukum yang menjadi pegangan antara Pemberi Kerja dengan PT PERMATA
DWILESTARI sebagai kontraktor. Kedua belah pihak harus tunduk pada isi kontrak, begitu kontrak
ditandatangani.

Pekerjaan dilaksanakan harus sesuai dengan Kontrak maupun Bill of Quantity,


yaitu : sesuai dengan waktu pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan item pekerjaan
sesuai dengan volume pekerjaan
sesuai dengan spesifikasi
sesuai dengan gambar rencana dan gambar kerja

Pengendalian atas biaya pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara berjenjang dari


tingkat proyek sampai dengan tingkat pengambil keputusan di Kantor Pusat

Quality Plan (Rencana Mutu)


Pekerjaan yang dilaksanakan harus mengacu Quality Plan agar mutu pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan tidak terjadi pekerjaan
ulang yang mengakibatkan membengkaknya biaya pelaksanaan.

Safety Plan (Rencana K3)


Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan harus mengacu pada Safety Plan yang mengatur
identifikasi bahaya kerja serta cara penanggulangannya, penempatan alat pengaman, rambu-
rambu & alat-alat pemadam kebakaran serta rencana house keeping.
1 Strategi Umum Pelaksanaan

Konsep Dasar Pemikiran yang melandasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) Kota S Sukabumi ini
didasarkan pada :
a. Pengamatan yang diperoleh dari hasil peninjauan ke lokasi
b. Pengalaman pekerjaan
c. Standard-standard external
d. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
12 Pekerjaan Struktur

Tahap Persiapan
1. Pengurusan perijinan
2. Kantor proyek/direksi keet, gudang, barak pekerja, work shop & MCK
3. Mobilisasi peralatan kerja.
4. Pembersihan lapangan, survey lokasi, pengukuran & pemasangan bowplank
5. Review perhitungan dan shop drawing.
6. Penyusunan metoda kerja.
7. Pembuatan schedule pelaksanaan, penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
8. Penyusunan site instalasi dan management traffic di lapangan dan sebagainya.
9. Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah : 08.00 - 12.00 WIB.
13.00 - 17.00 WIB.
1. Pengadaan Tiang Pancang 20x20 cm

a. Pengangkutan tiang pancang yang sudah disetujui oleh Direksi dari pabrik ke lokasi pekerjaan dengan Trailer
b. Penurunan tiang pancang dari atas Trailer ke tempat penyimpanan (stock yard) dengan Service Crane
Alat yang diperlukan : Tahapan Pelaksanaan :
o Service Crane • Persiapan dengan jangka waktu kedatangan sesuai dengan jadwal pelaksanaan.
o Trailer • Menyiapkan lokasi penempatan tiang pancang dekat dengan lokasi
o Alat bantu pemancangan.
• Bagian bawah dan antar tiang pancang diberi alas / ganjal dari balok kayu.
Tenaga kerja yang diperlukan :
o Pekerja
o Mandor Tiang Pancang
Stock Tiang Pancang Service Crane Truck Trailer
o Operator

Pengadaan Alat Tiang Pancang


Prosedur Pelaksanaan :
1. Penentuan jenis dan alat pancang yang digunakan
- Mempunyai efisiensi dan tenaga yang memadai
- Pemilihan jenis hammer yang tepat untuk memperhitungkan panjang tiang pancang,
daya dukung tiang dan kondisi tanah
2. Perencanaan set tiang final untuk menentukan kedalaman berapa pemancangan tiang
pancang dapat dihentikan, berdasar pada data tanah dan data jumlah pukulan terakhir (final set)
3. Menentukan letak titik pancang dengan theodolit dan menandainya dengan patok.
2. Pemancangan Tiang Pancang 25x25 cm
Pemancangan
1. Instal alat pancang sehingga as hammer pada patok
titik pancang yang telah ditentukan
2. Tiang pancang diangkat dan didirikan disamping driving lead
dengan kepala tiang dipasang helmet yang telah dilapisi kayu
sebagai pelindung dan pegangan kepala tiang
3. Pemeriksaan ketegaklurusan tiang pancang, bagian bawah
diklem dengan center gate pada dasar driving lead agar
posisi tiang tidak bergeser selama pemancangan
4. Proses pemancangan dengan menjatuhkan hammer secara terus
menerus sampai ketitik tanah keras sesuai gambar rencana atau
atas persetujuan direksi dan bilamana belum mencapai tanah
keras tiang pancang disambung
5.·Pemancangan dihentikan bila ujung bawah tiang pancang
mencapai lapisan tanah keras (final set) yang telah ditentukan

Quality Control
Kondisi tiang pancang
· Seluruh permukaan tiang pancang tidak rusak atau retak
· Umur beton telah memenuhi syarat
· Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan

Toleransi
Posisi vertikal dan horisontal tiang diperiksa secara periodik selama proses pemancangan agar tidak menyimpang dari toleransi yang telah
ditentukan
Penetrasi
Sebelum dipancangkan tiang pancang diberi tanda setiap setengah meter sepanjang tiang untuk mendeteksi penetrasi persengah meter
dan dicatat jumlah pukulan untuk penetrasi setiap sengah meter
Final set
Pemancangan baru dapat dihentikan apabila telah dicapai final set sesuai perhitungan
Pekerjaan Tanah
Alat : Alat :
Alat ukur, meteran, dll, cangkul Alat ukur, meteran, dll, cangkul stamper

Metoda Pelaksanaan Galian : Metoda Pelaksanaan Urugan Kembali :

MULAI MULAI

Buat ijin Galian Pondasi Buat ijin Urugan Pondasi

Marking Posisi & Elevasi Marking Posisi & Elevasi


Sesuai gambar kerja Sesuai gambar kerja

Gali sesuai dimensi pondasi


+ tebal bekisting samping & bawah Lakukan urugan tanah pada sisi dinding pondasi
+ tebal urugan pasir
+ tebal lantai kerja
Padatkan dengan stamper

Buang tanah galian


Minimum sejauh dalamnya galian Cek elevasi & hasil

Bersihkan kotoran & sisa tanah SELESAI


SELESAI
PEKERJAAN STRUKTUR

Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton bertulang ini memiliki ruang lingkup pekerjaan yang terdiri dari :

Bekisting

Pembesian polos dan ulir

Beton Ready Mix
untuk
Prosedur Pelaksanaan : mencegah
1. Bekisting lekatnya beton
dan Kebutuhan
• Perancah dibuat pada cetakan.
perancah tenaga kerja :
sedemikian rupa
Pekerja sehingga kuat • Bentuk bekisting
Lingkup sesuai dengan
menahan beban
Pekerjaan Tukang kayu bekisting dan gambar beton
beban diatasnya gambar kerja
• Fabri Mandor
kasi selama
bekis pelaksanaan
sampai dengan
ting
pembongkaran.
• Pem
• Permukaan
asan
cetakan cukup
gan rata dan halus
bekis tidak boleh ada
ting lekukan atau
sudutan.
• Pemb
ongk • Sambungan
aran cetakan
bekis harus lurus
ting baik vertikal
dan maupun
peran horisontal
cah
• Permuka
Alat yang an
digunakan : cetakan
harus
Alat bantu bersih
PEKERJAAN STRUKTUR

2. Pekerjaan Baja Tulangan


Pembesian meliputi pembesian untuk abutment dan pilar. Yang termasuk dalam pekerjaan
pembesian adalah :
1.Pemotongan besi
2.Pembengkokan
3.Penyetelan besi beton sesuai dengan gambar
Alat : n -Alat ong Bengkok Besi di
lainnya Workshop
Dipakai
alat
Bahan : Penyimpana

bantu : Besi

Besi Beton U-39 1 23 4


Prosedur Pelaksanaan :
- Gunti
Kawat Beton 
ng Pembuatan daftar potong-bengkok
P
Poton 
Tenaga Kerja : r besi secara teliti. Pemisahan
g Baja o
Mandor =1 penempatan masing-masing
- s
orang diameter besi beton.
K e 
u Tukang =2 Pemotongan dan pembengkokan besi beton sesuai
s dengan urutan penggunaan konstruksi yang segera
n orang P dikerjakan/struktur dari bawah.
c Pekerja =2 o 
orang Pengelompokan masing-masing tipe potong
i t bengkok besi.
Produksi pembesian
P

per hari = 300 kg Penyetelan besi beton sesuai dengan aturan
e panjang lewatan yang ditentukan.
m 
b Pemasangan beton decking ± 2 bh/m2 bekisting
e atau 2 bh/m2 bidang balok/kolom atau spesifikasi
yang disyaratkan.
n
g

Ikatan-ikatan antar tulangan terikat dengan
k baik.
o
k

T
u
l
a
n
g
a
PEKERJAAN STRUKTUR

3. Pengecoran Perawatan, Pengetesan beton


Prosedur Pelaksanaan :
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih
dahulu harus membuat mix design di laboratorium yang Pembersihan permukaan bekisting dan besi beton dari
ditunjuk oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Dengan kotoran-kotoran yang bisa mengurangi mutu beton.
telah adanya mix design/job mix formula, maka bila Pengecekan kekuatan perancah
pengadukan ada yang dilaksanakan di lapangan (site
mix) sudah ada ketentuan komposisi adukan dari Pengecekan kerapatan bekisting yang bila berlobang
masing-masing material untuk pengecoran. bisa mengurangi mutu beton.
Bahan yang digunakan : Penempatan alat, tenaga dan lalu lintas pekerja
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
- Ready mix, atau kemudahan selama pelaksanaan pengecoran.
- Portland Cement , Pasir Cor dan Batu pecah
Pelaksanaan Pengecoran Pelaksanaan pengecoran
dilakukan dengan bantuan talang cor yang dibuat
Peralatan yang digunakan : dari seng talang yang dipasang miring.

- Batching Plant Penggetaran dilakukan dengan benar, beton vibrator


diposisikan tegak lurus terhadap permukaan beton/cor,
- Truck Mixer tapi dalam dalam keadaan khusus boleh miring 45o.
- Beton vibrator
Pengecoran dihentikan bila elevasi permukaan beton
- Alat bantu pada cetakan telah terpenuhi atau pada tempat-tempat
tertentu sesuai rencana.
Kebutuhan tenaga kerja :
Bila terjadi hujan, maka pengecoran harus
- Pekerja dilindungi secara memadai (misal : dengan terpal).
- Tukang
- Mandor
PEKERJAAN STRUKTUR
4. Pembongkaran bekisting
Setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan beton telah mencapai umur, bekisting tersebut segera dibongkar
dengan urutan kerja yang baik. Apabila digunakan campuran yang mempercepat pengerasan beton maka bekisting bisa
dibongkar setelah hasil tersebut menunjukkan kekuatan 75 % dari kekuatan beton umur 28 hari, kecuali ditentukan lain atau
secara perhitungan bisa dibuktikan bahwa beton kuat menahan beban sendiri dan selama pelaksanaan selanjutnya.

5. Curing/Perawatan Beton Perawatan dengan cara menyiram air. Perawatan dengan pembasahan ini dilakukan terus
menerus sampai umur betin minimal 14 hari.
6. Pengetesan Pengujian kekentalan adukan beton menggunakan pengujian slump beton (SK SNI M-12-1989-F/SKSNI-
03-1972-1990).

Pengujian kekuatan beton dengan menggunakan metode pengujian kuat tekan beton (SK SNI M-14-1989-F/SKSNI-
03-1974-1990).
Pekerjaan Pondasi & Tie Beam
Bahan :
 Beton ready mix
 Besi beton, diameter sesuai gambar kerja
 Kawat ikat besi beton
 Pasir urug, material lantai kerja (Semen, Pasir, Abu batu / setara B 0)

Material bekisting
Alat :

Lantai kerja: mesin molen, peralatan tukang batu

Bekisting: peralatan tukang batu dan tukang kayu

Pembesian: bar bender, bar cutter, peralatan tukang besi

Beton: baching plant, truk mixer, talang cor, concrete pump, mesin vibrator, peralatan bantu cor
Metode Pelaksanaan
r
U i
Ijin Pekerjaan k B
e u C
P a o
& t
MULAI B
L
a A
Pa n d
s t
Bagian atas
a
B i
K
e
r
B j
a

C
u
Curing dengan M
SELESAI ar
Karung basah 7 hari ki
n
g
P
o
si
si
Pe
mb
esia
n

I
k

P
e
Lakukan Pekerjaan
Galian Foot Plate dengan
Excavator pada titik yang
ditentukan

Pengukuran, Galian dan Pemadatan

Lantai Kerja, Bekisting dan Pembesian Pondasi Telapak

Pengecoran dan Pembesian Kolom Pedestal & Sloof

Pasang bekisting kolom, pengecoran kolom dan urug kembali


Pekerjaan Pondasi Batu Kali
Persiapan a). Persiapan
Rencanakan :
Urutan galian, Urutan Pasang batu, Tempat hasil galian
sementara Tempat batu sebelum dipasang

Buat Galian b). Buat Galian


• Siapkan alat-alat yang diperlukan.
• Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi
bagian bawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
• Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan
Urugan Pasir yang tepat.
• Buang tanah sisa galian ketempat yang telah ditentukan.
• Cek posisi, lebar, kedalaman dan kerapianya, sesuai dengan rencana.

Pasang Profil
Pasang Batukali
c). Urugan Pasir
1. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk
mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
2. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
3. Jika diperlukan ulangi langkah 1 dan 2 sehingga didapat tebal pasir
urug seperti yang direncanakan

d) Pasang Profil
1. Pasang patok bantu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil ).
2. Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
3. Pasang bilah bantu datar pada kedua patok, setinggi profil.
4. Pasang profil tegak lurus bidang atas profil datar. Usahakan titk tengah profil tepat pada tengah-tengah
galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
5. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan.
6. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil,
sehingga menjadi kuat dan kokoh.
7. Cek ketegakan/posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat, demikian juga peilnya
e) Pasangan Batu Kali
1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir.
3. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
4. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi 20 cm dan
isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian siram
pasangan batu kosong tersebut dengan air.
5. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.
6. Sediakan tempat untuk lubang-lubang stek kolom dan keperluan-keperluan lain.
7. Cor stek-stek kolom tersebut dan rapikan pondasinya.
8. Setelah pasangan mengeras, bagian pinggir/sisi pondasi diurug kembali.
a. Pekerjaan Kolom
Yang perlu diperhatikan :
 
Vertikalitas kolom Ditopang 4 arah
Ketepatan As terhadap kolom di bawah dan di atasnya. Surveyor handal
Metode Pelaksanaan :

Ijin kerja Bending list Marking Pasang Tulangan


Pembesian
Pasang Deking Ikat dg. bendrat Pasang sengkang
Ijin kerja Marking posisi bekisting pada lantai
Bekisting
samp ai dimensi &
ah Buat pasang
Pa
p
sa a
ng Pasang tanda stop cor (max.
Ijin kerja n 2m)
Su
Bersihkan e
pp l
lokasi cor
ort b
e
Pa Cor (tinggi jatuh
k
C Bers
ihka i Cek : decking,
sa n
are s vertikalitas,
ng a t pembesian,support &
kle Pad i klem, sparing ME,stop
atka
m n n cor
be max. 1m) g
kis s
tin e
g s
u

Cek
dg.
Untin
g

Bersi
hkan
b. Pekerjaan Balok

Bekisting Pembesian Cor Balok


Material : Alat :

Plywood t = 12 mm 
Scaffolding

Balok kayu 5/10, 6/12 
Steel support

Minyak bekisting 
Palu

Paku 
Gergaji

Meteran

Metoda Pelaksanaan :
1. Buat elevasi dasar balok pada kolom/dinding.
2. Pasang scaffolding sepanjang balok dengan jarak sesuai
dengan metode, lengkap dengan Jack base dan U-Head.
3. Pasang bekisting balok mulai dasar dengan acuan
level yang telah disediakan dengan bantuan benang
4. Buat lubang pembuangan sampah pada ujung balok.
5. Pasang
6. Periksa sambungan antar plywood dan balok/dinding.
7. Bersihkan permukaan bekisting dari sampah dan kotoran
8. Lapisi permukaan bekisting dengan minyak bekisting
9. Periksa seluruh bagian bekisting.
Pekerjaan Rangka Atap Baja

Las potong
Mat 
Alat drilling Metode
eria Erection :

Alat bantu Persiapan :
l:

Pasang Kuda-kuda utama pada kolom, baut dan

Buat mal kencangkan dan tahan dengan scaffolding sementara.
Baja angkur
Pro pada

Pasang kuda-kuda ke dua seperti di atas,
fil kolom kemudian pasang baja pengaku, gording dan
WF sebelum trekstang dilanjutkan ikatan angin.
Heat dicor 
Pasang kuda-kuda ke-3 lengkap dengan pengaku,
Insul gording,trekstang dan ikatan angin, kemudian lepas
ation

Pasang
angkur dan scaffolding sementara.
Atap base plate
span untuk

Setelah semua terpasang, lapis dengan zinc
dek dudukan cromate 2 lapis dan pengecatan pada
rangka, cor sambungan
kolom

Pabrikasi
Alat rangka kuda-
: kuda dan
kelengkapann
Mo ya di
bile workshop
cran 
Pelapisan zinc
e cromate 1
lapis dan
Weldi pengecatan
ng
mach 
Rakit rangka
ine menjadi
beberapa
Gene segmen di
rator workshop
set

Angkut ke
Comp lokasi proyek
resso
r
Pekerjaan Rangka Atap Baja

Pabrikasi rangka Baja


Instalasi Rangka Baja
3 Pekerjaan Arsitektur

1. Pekerjaan Pasangan Dinding

Pasangan Bata

Urutan Kerja :
1. Request pekerjaan dan pembuatan
gambar kerja
2. Pemasangan dengan memperhatikan :

Kelurusan dan siku dari pasangan
bata.

Nat tidak boleh berada dalam satu
garis lurus karena bisa
menyebabkan keretakan.
3. ……..
1. Pekerjaan Pasangan Dinding
Pasangan Bata

3. Pada pertemuan dengan kolom beton


harus diberi angkur besi 0.8 mm untuk
menghindari terpisahnya pasangan bata
dengan kolom yang bisa mengakibatkan
roboh.
4. Pekerjaan pasangan bata paling tinggi 1
m dalam sehari sebelum diikat dengan
kolom praktis setiap 3 m supaya tidak
roboh.
5. Untuk pasangan yang kedap air
menggunakan spesi 1pc : 2ps dan
pasangan yang tidak kedap air
menggunakan spesi 1pc : 3kp : 5ps .
1. Pekerjaan Pasangan Dinding

Pekerjaan Plesteran
Urutan Kerja
1. Request pekerjaan dan
pembuatan gambar kerja
2. Pasangan dinding beton yang akan
diplester disiram dengan air
sampai jenuh dan bersih dari debu
3. Adukan plesteran menggunakan
campuran sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan.
4. Pekerjaan plesteran dimulai
dengan membuat kepala plesteran
sebagai pedoman ketebalan.
5. …….
1. Pekerjaan Pasangan Dinding

Pekerjaan Plesteran

5. Setelah plesteran kering dilanjutkan


dengan pekerjaan acian hingga
permukaan halus dan rata.
6. Permukaan dinding yang sudah diaci
digosok dengan kertas semen agar
halus.
2. Pekerjaan Kusen Pintu & Jendela
Bahan yang digunakan : Digram alir pemasangan kusen almunium

K 
Sek
g posi A k
us ru
p M si e
e a
n 
Sea
al lan T Siapkan
u t u
m 
Vas Cek b Pasa
u eli P Cor posisi, r n
ni ne e
/is elevas a
u
m ola i, lot & c a
si

D ker waterp Pasang
k
a tas ass e d
u /pl
t
n as PER
tik d C
pi OK BAIK
nt Cek I a e
u A
/j
Al n
d
e at
n u P
d
ya d a
el ng TID u
AK S
a di k
(s a
et gu
el n
a na k
h ka P u
di
p n: E s
a

Baj R e
s i B n
ka
a ret AI
n /k KI
g ay
k u C
a 
Bor e
c TIDA k

Ob K
a) en la

Fi g s
sc b
h
er Te r
a
na c
TAHAPAN PEKERJAAN :

1. PASANG KUSEN PINTU / JENDELA ALUMINIUM PADA


LOKASI YANG DITENTUKAN (SESUAI TYPE), SESUAIKAN
LUBANG KUSEN DENGAN UKURAN KUSEN (SELISIH LUBANG
1 CM ).
2. MASUKKAN KUSEN YANG SIAP DIPASANG KE LUBANG
TEMBOK DENGAN BANTUAN BAJI KARET / KAYU.
3. ATURLAH KEDUDUKAN KUSEN DENGAN BAJI KARET /
KAYU.
4. STEL KELURUSAN/ KEDUDUKAN KUSEN TERHADAP
TEMBOK / DINDING.
5. LUBANGI TEMBOK/ DINDING MELALUI LUBANG KUSEN
DENGAN BOR, UNTUK TEMPAT SKRUP.
6. MASUKKAN FISCHER KEDALAM LUBANG BOR.
7. FISCHER DIKENCANGKAN DENGAN OBENG.
8. PASANG DAUN PINTU/ JENDELA KE DALAM KUSEN. STEL
PERLENGKAPAN SERTA ASESSORISNYA (RODA/ REL,
ENGSEL, KUNCI DLL ).
9. FINISH TEMBOK/ DINDING DENGAN MORTAR/SEMEN/
SEALANT (PENGISIAN PADA CELAH ANTARA KUSEN DAN
TEMBOK / DINDING ).
10. UNTUK MENGHINDARI CACAT PADA PROFIL PROFIL
ALUMINIUM YANG TELAH TERPASANG, BERI PELINDUNG
SEJENIS VASELINE/ ISOLASI KERTAS/ PLASTIK PADA
TEMPAT YANG RAWAN GORESAN.
11. SELESAI
JidarAluminium
Tahapan Pelaksanaan: 1
Bahan yang digunakan :

Keramik 60 x 60

Semen (PC). 3
Air. 1. Siapkan peralatan dan bahan-


Semen pengisi nat (Tile Grout). OK
bahan yang akan digunakan.
2. Pahami gambar kerja, pola OK

pemasangan dan lain-lain..


Alat yang digunakan :

Jidar alumunium 3. Sortir keramik/homogenous tile
agar menghasilkan keseragaman : 4

Bak air
OUT

Benang nylon
o Ukuran/dimensi. IN

Palu karet

Sendok spesi o Presisi.

Waterpass

Busa/spon o Warna.
Kain lap basah 4. Rendam keramik/homogenous

yang akan dipasang kedalam bak air


(ember) selama 1 jam. BAK AIR
Tenaga kerja yang digunakan : 5. Setelah proses perendaman,

Mandor

Tukang
keramik/homogenous dianginkan

Pekerja dengan cara diletakkan pada 5
tempat dudukan/tatakan.
6. Tentukan garis dasar pasangan
serta peil dari lantai. Penentuan
peil ini untuk seluruh kesatuan.
TEMPAT DUDUKAN / TATAKAN HOMOGENOUS
7. Pasang benang arah horisontal dan 7
vertikal pada lantai sesuai elevasi
pada shop drawing. Kedudukan BENANG HORIZONTAL
benang harus datar dan siku,
apabila dinding yang ada finish
keramik/homogenous maka BENANG
VERTIKAL
kedudukan nat lantai harus
disesuaikan dengan yang ada di
dinding.
Tahapan Pelaksanaan: 8
BENANG
HORIZONTAL
8. Pasang keramik/homogenous sebagai
pasangan kepalaan.
BENANG
9. Cek kesikuan keramik/homogenous VERTIKAL
dengan besi siku dan kerataan elevasi
dengan menggunakan Waterpass.
10. Isi bagian/daerah permukaan BENANG
lantai yang lainnya dengan mortar. 10
HORIZONTAL

11. Setelah itu pasang


keramik/homogenous berikutnya WATERPASS
sesuai dengan posisinya sampai 9BENANG
VERTIKAL
selesai. Usahakan supaya tidak
14
ada las-lasan.
KAIN /
12. Jika sudah terpasang semua, ketuk LAP
permukaan lantai dengan palu karet BASAH
untuk permukaan keramik supaya PASANGAN
HOMOGENOUS
nantinya tidak mudah rusak/cacat.
13. Setelah itu cek kerataan elevasi 15
menggunakan Waterpass.
14. Bersihkan permukaan pasangan DELATASI PER
AS KOLOM
keramik/ homogenous dengan
kain/lap basah sampai bersih.

3600 3600
A

7200
PAS.
15. Untuk menghindari naiknya A

HOMOGENOUS
lantai (menggelembung) maka LANTAI
dibuat dilatasi. 30 X 30 CM

DELATASI PER
AS KOLOM
3600 3600
7200
Tahapan Pelaksanaan:
POTONGAN A - A
NAD SEALANT ( 0,5 MM )

HOMOGENOUS 30 x 30 CM
16. Siapkan bahan isian nad pada ember DELATASI STYROFOAM
EXPANTION
dan aduk hingga rata. ( 10 MM ) JOINT
17. Setelah adukan rata, isi sela-sela nad SCREED

dengan tile grout menggunakan


16 PLAT BETON
sendok spesi.
18. Pengisian nad dilakukan apabila
kedudukan keramik/homogenous
telah kuat atau spesi telah kering.
19
19. Rapikan nad tersebut menggunakan NAD KERAMIK RATA
Kape. & LEBARNYA SAMA
20. Diamkan dan tunggu sampai nad
tersebut benar-benar kering. Setelah CAPE
kering bersihkan permukaan
pasangan dari isa-sisa bahan grouting
nad dengan menggunakan kain/lap PASANGAN
KERAMIK
NAD
basah sampai bersih. KERAMIK
20

TALI AIR LURUS

DAN RAPI

PASANGAN
KERAMIK

LAP BASAH
Bahan yang digunakan : Tahapan Pelaksanaan:

Keramik Tile. 1
Jidar alluminium

Semen (PC).

Air.

Semen pengisi nat (Tile Grout).
1. Sortir bahan keramik :
OK

o Dimensi (2 sisi – panjang &


Alat yang digunakan : lebar)
OK

Jidar alumunium o Cacat / tidak

Bak air

Benang nylon
o Keseragaman warna

Palu karet

Sendok spesi

Waterpass 2. Rendam keramik yang akan dipasang

Busa/spon ke dalam bak air selama 1 jam
Kain lap basah 2

IN
OUT
Tenaga kerja yang digunakan :

M aan
a

T
Tahap dan
u 3. Keramik dianginkanansetelah proses bena
perendaman ng

P
e Pelaks perio
anaan dik
baik
: keken
5. P canga
a n/
s eleva
a si
4. B n Benangan utk arah Horisontal
5
g
b
e
n Benangan
a utk arah
Vertikal
n
g
/
s 6. Pasan
e g
n perek
a at
r (acian
u /air +
n seme
t n)
u pada
k perm
k ukaan
e dindin
p g
a
l
8. T
9. A

10. C

Waterpass
6
11. Bersihkan permukaan keramik yang telah
terpasang dengan kain basah
12. Lakukan pengecoran nad dengan material grouting
nad dengan alat Cape dan setelah
mengering
12
pasangan keramik
tersebut.
busa
7. Beri acian pada seluruh
permukaan sisi belakang keramik
Bahan yang digunakan :

Wastafel
WASTAFEL

Assesories Langkah –langkah
pemasangan
Alat yang digunakan : 1. Persiapan gambar

Bor setting

Obeng

Alat bantu 2. Persiapan Titik Air
Bersih dan Air Kotor
Tenaga kerja yang digunakan : 3. Persiapan Pemasangan

Mandor

Tukang Spout

Pekerja 4. Pemasangan Set Pipa
5. Pemasangan Handle
6. Pemasangan Siphon
Waste Body
7. Pemasangan Hanger
8. Pemasangan Screw &
Suplly Valve
9. Pengetesan
Bahan yang digunakan :
CLOSET

Closet Langkah –langkah pemasangan
Assesories 1. Persiapan gambar setting

Langkah –langkah pemasangan

2. Persiapan Titik Air Bersih


1. Persiapan gambar setting

Alat yang digunakan : 2.


3.14
Persiapan22Titik Air Bersih dan37Air


Bor dan Air Kotor 4.5
Kotor Persiapan5Pemasangan
Flange0 Pemasangan Flange dan Inlet
5. Spud Pemasangan7 hanger

Obeng

Alat bantu
3. Persiapan Pemasangan 6.
7.
Pemasangan1 Seal Gasket 46
5
Seal Gasket
Pemasangan0 Body Urinoal Tes
8. Kebocoran
TX 214
SW
Tenaga kerja yang digunakan 4. Pemasangan Tank Krim TC 272
N 668
8 J
: 5. Pemasangan Handle Lever 1
0 3 CW 668

Mandor T 830 W 100
9 J

Tukang 6. Pemasangan Body Closet 1
9
4
0

Pekerja 2 12 0 T 53
7. Pemasangan Tanki 0
6 0 VUDS 100 / CLASS D

8. Pemasangan Seat Cover 0

9. Pengetesan
Instalasi Kabel Tray

Detail Pemasangan Kabel Tray

Sistem Pemasangan Kabel Tray


Instalasi Saklar dan Stopkontak
Material yang digunakan : Alat yang digunakan : Tenaga yang digunakan :
• Saklar • Mesin potong, Bor tangan • Mandor
• Stopkontak • Obeng, Tang • Tukang
• Waterpass • Pekerja
Tahapan Pekerjaan :

1 2 3

1. Marking jalur instalasi saklar dan 2. Cutter jalur marking yang 3. Bobok jalur instalasi saklar dan
stop kontak dengan level ketinggian yang telah dibuat dengan stop kontak
dari lantai 150 cm untuk saklar dan menggunakan mesin cutter.
30 cm untuk stop kontak.
4 5

4. Pa 5. Tutup
sa tembok jalur
ng instalasi
ko 6. Pasang
nd kawat pancing
uit dengan
da plester
n kembali,
in serta
bo bersihkan
w- lokasi
do kerja .
s
Instalasi Saklar dan Stopkontak

7 8 9
n n gan kan do
tah keb baik, s.
t ana utu pasa
7. Tari e n 8. P ha ngka 9. Sa
k s isol o n n mb
kab t asi t sakla ung
el kab o r dan kan
inst k el n stop inst
alasi o inst g kont alas
den n ala ak i
gan e si k 11
pada kab
kaw k yan a el
lokas
at t g b
i pad
pan i tel e
yang a
cing l
f ah telah tee-
i
i ter dised dos,
n
t pas s 11. S iakan kem
a ang t et saat udi
s . a el pros an
l a es tutu
10
s a h finish p
a s h ing sam
m i a telah bun
b s si seles gan
u e l ai. den
n s te gan
10. L g u s lasd
a a a di op,
k n i n lalu
u d y tutu
k d e at p
a a n a tee-
Instalasi Saklar dan Stopkontak

Detail Standar
Instalasi Saklar dan Stopkontak

ELECTRICAL TELEPHONE SWITCH


OUTLET OUTLET
Standar Ketinggian Pemasangan
Saklar & Stopkontak
Instalasi Penerangan

Bahan : Peralatan :
• NYA / NYM / NYFBGY Cable • Kawat
• Obeng ,Tang Spacing for each

Urutan kerja:
conduit pipe 10 cm

• Lakban kabel dan markers


Instalasi inbow
o Masukan kabel pengait ke pada konduit menurut group nya
o Tarik kabel dengan bantuan kawat pengait
o Tandai kabel dengan menggunakan lakban dan marker
o Sambungan kabel hanya diperbolehkan di sambuagan tee dos
o Tes sambungan kabel
Instalasi Penerangan
Instalasi Outbow

1 2 3

1. Marking plat lantai untuk 2. Bor plat lantai untuk 3. Pasang Pipa konduit sesuai dengan jalur
jalur konduit yang akan memasang klem pipa marking yang telah dibuat dengan
digunakan sebagai jalur konduit. menggunakan klem yang berwarna sesuai
instalasi Penerangan & Stop dengan jenis pekerjaannya.
Kontak system.

4 5 6

4. Masukkan kabel pancing 5. Sambung ujung kabel 6. Potong kabel listrik sesuai dengan kebutuhan
untuk menarik kabel dengan ujung kawat
pancing, kemudian tarik
kawat pancing untuk
menarik kabel instalasi
tersebut.
Instalasi Penerangan

7 8

STANDAR PEMASANGAN KONDUIT & KABEL


Instalas • Tukang
10 cm • Pekerja
7. Hubungkan jalur instalasi 8. Marger
10
i T
titk percabangan didalam Klemp e
tee-dos, lalu tutup
cm
Armatu n
10 re
sambungan dengan 60 cm 60 cm a
Klemp
menggunakan lasdop. g
10 cm Lampu
cm
Pipa konduit
Tee doos
a
10 cm
y:
10 cm Material yang digunakan

2. Pengaturan Jarak • Armature lampu a


n
Pipa Konduit • Penggantung g
9. Setelah Dibending Sock
instalsi selesai dipasang Pipa konduit d
Klemp
9 dan Kabel Tahapan i
1. Gambar Detail
diperolehPemasangan Konduit
Instalasi 60 cm 60 pekerjaan:
cm g
baik, rapikan u
Plat beton n
jalur instalasi dan tutup
semua tee-dos yang Klemp a
ada. Las dop k
3. Pemasangan a
Kabel Instalasi n
:
• M
a
n
d
o
r
1 2
3
4. B atu is n n de
o r la t g ng
r m u k an
l p n a ar
o u g n m
1. Pas k a at
2. Ma y 3. Me
tik a n i ur.
an
rki a mo
s ng n n
ins ton
i lok g ( s
tal g
t asi s t
asi di cell
e pe u a
list g ing
m ne p l
rik u ya
p mp o a
su n ng
a ata r s
da a tel
t t i
h n k ah
g )
ter ar a di
a y
pas ma n ma
n a a
an tur rki
t r n
g pa ng
u m g
de da
n a
ng cell
an
g t t
a ing 5 u e
bai ses
k. n r l
uai a
6
( de h
s ng
u an 5. P t
p sh a e
o op s r
4 r dra a s
t 6. S e
wi n
) a d
ng g
a m i
da b
r n g a
m u
jen a
Instalasi Armature Lampu
7 8
7. Pasang armatur pada lokasi yang 8. Rapikan posisi armatur dan
telah disiapkan pada celling kondisi celling.
dengan cara
menggantungkannya pada kawat
gantungan.
Pekerjaan Testing & Commissioning

A. Pengujian tes konektivitas terhadap jaringan yang disederhanakan (Parsial Test)


1. Sisi kabel pada terminal box seluruhnya diposisikan disconnect
2. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung instalasi. Bila terukur sebagai open-circuit maka pengetesan
dilanjutkan pada tahap selanjutnya. Bila terukur sebagai closed-circuit maka pengetesan dianggap gagal (terjadi
kontak ) dan dicari titik sambungan kontak dengan cara pengujian masing-masing titik dengan tahapan area atau
lantai perlantai.
3. Ujung kabel yang diuji diposisikan connect, tersambung.
4. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung tenant yang diuji. Bila terukur sebagai closed-circuit maka
pengetesan dianggap berhasil. Bila tetap terukur sebagai open-circuit maka dianggap kabel terputus dan harus
dilakukan pengujian masing-masing titik.

Pengujian terhadap ruas-ruas berpotensi terganggu (General Test)


1. Pengetesan wiring sound system ini dilakukan guna mengetahui kondisi kabel yang tersambung / terputus dan hasil
pengukuran diamati menggunakan Multi Tester.
2. Pada tiap-tiap pair kabel diberikan label / nomer disesuaikan dengan label / nomor zone atau group.
3. Sisi kabel pada terminal box seluruhnya diposisikan disconnect
4. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung tenant pertama. Bila terukur sebagai open-circuit maka pengetesan
dilanjutkan pada tahap (5). Bila terukur sebagai closed-circuit maka pengetesan dianggap gagal (terjadi kontak )
dan dicari titik sambungan kontak.
5. Ujung kabel yang diuji diposisikan connect, tersambung.
6. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung tenant yang diuji. Bila terukur sebagai closed-circuit maka
pengetesan dianggap berhasil. Bila tetap terukur sebagai open-circuit maka dianggap kabel terputus dan harus
dilakukan perbaikan.
7. Bila pengetesan pada satu lantai atau zone berhasil, pengetesan dilanjutkan pada lantai dan zone selanjutnya.
8. Bila semua instalasi dan peralatan telah terpasang dengan baik, maka dilakukan test general system telepon & data
dan system dinyatakan berfungsi dengan baik.
51
Material : Alat :
• Pipa GIP, PVC • Peralatan Plumbing Langkah-langkah Pemasangan
Instalasi
• Fitting Pipa Air Bersih.
• Valve Tenaga :
A. Pemasangan Instalasi Pipa Indoor.
• Mandor
1. Marking jalur pipa sesuai shop
• Tukang Pipa drawing dan koordinasikan dengan
• Pekerja jalur pekerjaan lain seperti jalur
Tray Cable, jalur pipa air bersih, dll.
2. Bor plat lantai untuk memasang
gantungan pipa air bersih.
3. Pasang gantungan pipa sesuai
dengan jalur marking yang telah
dibuat.
4. Potong pipa sesuai dengan
3 kebutuhan.
2 5. Pasang pipa Galvanized Steel Pipe
1
medium class pada gantungan
yang telah disediakan untuk posisi
4 5 5
horizontal dan menampel pada
dinding shap dengan diklem untuk
pipa pada posisi vertikal.
6. Sambung pipa yang telah
terpasang dengan fittings/sock
yang telah tergantung, Pastikan
posisi kedua ujung pipa yang akan
disambung telah lurus (segaris/satu
MENGUKUR
KELURUSAN PIPA
DG WATERPASS
B. Pemasangan Pipa Outdoor Air Bersih

1. Marking jalur pipa.


2. Gali jalur pipa dengan kedalaman
3 sesuai elevasinya.
1 2
3. Sambung pipa PPR dengan menggunakan
pemanas dan shock pipa PPR di atas
galian sepanjang jarak antar bak kontrol :
o Pastikan posisi kedua ujung pipa yang
akan disambung telah lurus
(segaris/satu sumbu).
o Panaskan kedua ujung pipa yang akan
disambung.
o Satukan kedua ujung pipa yang telah
dipanaskan tadi dengan Shock Pipa PPR.
4. Beri lapisan pasir pada dasar galian.
4 5 6 5. Turunkan pipa ke dalam galian.
6. Lapis kembali galian dengan pasir.
7. Urug kembali dengan lapisan tanah.
8. Kondisikan lokasi seperti semula.

7 8
1

PEMASANGAN VALVE
1. Check lokasi penempatan valve (apakah space/ukuran valve
cukup untuk dipasang )
2. Siapkan valve lengkap dengan flangenya (untuk valve dengan
diameter lebih dari 50 mm).
3. Untuk valve dengan diameter sampai dengan 50 mm,
dipasang pada pipa dengan cara sambungan ulir.
2 4. Untuk valve dengan diameter lebih dari 50 mm, dipasang
pada pipa dengan cara
5. sambungan flange. Penyatuan pipa dan valve adalah dengan
cara memasang baut yang terdapat pada flange ujung valve
dan flange ujung pipa.

URUTAN PEMASANGAN VALVE YANG BERDIAMETER SAMPAI


DENGAN 50 mm
1. Menyambungkan valve dengan pipa dengan menggunakan
drat/ulir yang terletak pada masing-masing ujung pipa dan
valve.
2. Mengencangkan putaran ulir atau drat sampai mencapai
batas maksimumnya.
3
URUTAN PEMASANGAN VALVE YANG BERDIAMETER DIATAS
50 mm
3. Sambungan untuk valve ukuran ini adalah dengan
menggunakan flange. Pertama-tama, persiapkan pipa lengkap
dengan flangenya, valve lengkap dengan flangenya, baut,
serta karet seallant.
4. Satukan flange valve, karet seallant, dan flange pipa dengan
4 baut. Kemudian setelah itu kencangkan baut sampai vlalve
dan pipa benar-benar telah tersambungkan dengan rapat,
kuat, dan aman (tidak bocor).
Urutan Pemasangan Pompa

1. Marking lokasi penempatan pompa.


2. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata
pondasi.
3. Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih
dahulu.
4. Pasang Pompa dan valve-valvenya.
5. Sambung instalasi daya ke unit pompa.
6. Lakukan running test pompa.

Urutan Pemasangan Pompa

1. Marking lokasi penempatan pompa booster .


2. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata
pondasi.
3. Setelah pondasi selesai, mulai pemasangan pompa booster.
4. Pasang instalasi pemipaan.
5. Pasang valve-valve dan Accerories.
6. Sambung instalasi daya ke unit pompa.
7. Lakukan running test pompa Secata Parsial.
55
PROSEDUR TESTING COMMISIONING AIR BERSIH

1. Prosedur testing pekerjaan plumbing dilakukan secara partial dan sistem (pipa, valve dan pompa).
2. Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi dan kebocoran pada pipa serta
membersihkan pipa dari sisa-sisa kotoran.
3. Prosedur testing dilakukan untuk menjaga pompa dan valve berfungsi dengan baik.
4. Testing Commissioning dilakukan secara Parsial dan General :
a. Parsial Test dilakukan testing secara pembagian area pengetesan pada bagian bangunan. Parsial test dilakukan
untuk mengetahui area tertentu instalasi telah terpasangn dengan baik.
b. Genelar test dilakukan setelah seluruh instalasi telah siap sistem nya dan seruluh area gedung telah dilakukan test
parsial. General test bertujuan untuk mengetahui bahwa sistem berfungsi dengan baik.

PENGETESAN TES TEKAN PADA INSTALASI PIPA AIR BERSIH


Tahapan Pengujian :
1. Persiapan .
1. Pemeriksaan ada tidaknya titik-titik pipa yang bocor pada instalasi pipa PPR air bersih.
2. Pemasangan dop pada tiap-tiap ujung-ujung pipa PPR dan penutupan pipa dari instalasi riser.
3. Pemasangan Pressure gauge pada salah-satu titik pada instalasi.
2. Pengisian air ke dalam instalasi mainline menggunakan pompa hingga tekanan terbaca pada pressure
gauge mencapai tekanan kerja minimal 10 kg/cm2.
3. Observasi Sumbatan Pipa, ujung pipa disambungkan kepada Pompa selama maksimal 1 menit dan air dipompakan.
Debit air diamati secara visual untuk adanya tanda-tanda penyumbatan selama proses penyambungan pipa PPR.
4. Observasi kebocoran, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap tekanan pada pressure gauge, setelah jangka
waktu minimal 1 x 24 Jam dari waktu pemberian tekanan pada instalasi. Bila tekanan tidak berkurang selama jangka
waktu tersebut, dapat dilanjutkan ke langkah selanjutnya.
5. Pemeriksaan Pressure Gauge. Pressure Gauge harus kembali ke angka nol setelah pembukaan tekanan. Bila
Pressure Gauge tidak bisa kembali ke titik nol setelah pembuangan tekanan air dianggap Pressure Gauge rusak
dan hasil tes dianulir.
6. Pengesahan hasil tes dengan cara pembuatan berita acara, bilamana hasil observasi telah sesuai dengan ketentuan
yang disebutkan dalam RKS dan dilakukan pemeriksaan kelayakan terhadap pressure gauge yang digunakan.
56
B. Instalasi Air Buangan (Air Kotor, Bekas dan Air Hujan)

1. Pekerjaan Pengolahan Limbah Air Kotor


Menurut sistem, jenis air buangan dapat diklasifikasikan menjadi :
- Sistem pembungan air kotor adalah pembuangan yang berasal dari kloset, urinal dalam gedung dikumpulkan dan dialirkan
keluar dan ditampung dan di olah dalam septictank kemudian disalurkan ke sumur resapan yang merupakan sistem
pengolahan limbah air kotor. Air yang masuk sumur resapan masih saring dan diendapkan dalam sumur resapan dan
buang ke saluran luar gedung.
- Sistem Pembuangan air bekas adalah pembuangan air bekas dalam gedung yang terdiri dari air bekas cuci tangan, dan air
bekas mandi di buang langsung ke saluran luar gedung.
- Sistem Pembuangan air hujan adalah pembuangan air yang sumbernya dari air hujan padan atap atau teras pada gedung
dibuang ke saluran luar melalui pipa-pipa riser dan instalasi horizontal.
- Sistem pembuangan air buangan khusus seperti limbah kimia (laboratorium), dibuang dan disalurkan ke peralatan
pengolahan limbah untuk di netralisasi sebelum dibuang kesaluran luar gedung.
- Sistem pembuangan air dari dapur adalah air bekas cuci pekasa masak dan sisa makanan yang mengandung lemak sebelum
dibuang disalurkan ke grease trap sebagai perangkap lemak dan sisa makanan. Dan kemudian air bekas tersebut baru dapat
dibuang ke saluran luar gedung.
57
2. Pekerjaan Air Buangan (Air Kotor, Bekas
dan Air Hujan).
3
2 A. Pemasangan Instalasi Pipa Indoor.
1
1. Marking jalur pipa sesuai shop
5 5 drawing dan koordinasikan dengan
4 jalur pekerjaan lain seperti jalur Tray
Cable, jalur pipa air bersih, dll.
2. Bor plat lantai untuk memasang
ganrtungan pipa air kotor dan air
bekas.
3. Pasang gantungan pipa sesuai
dengan jalur marking yang telah
dibuat.dan perhatihan level
kemiringan pemasangannya (1-2%).
4. Potong pipa sesuai dengan
kebutuhan.
6 7
5. Pasang pipa PVC pada gantungan
yang telah disediakan untuk posisi
MENGUKUR
KEMIRINGAN PIPA horizontal dan menampel pada
DG WATERPASS
8 dinding shap dengan diklem untuk
pipa pada posisi vertikal.
6. Sambung pipa yang telah terpasang
pada gantungan dengan
menggunakan lem.
7. Gunakan benang/water pass untuk
mengukur kelurusan dan elevasi
kemiringan pipa.
8. Lakukan test rendam pipa untuk
menguji kebocoran pipa.
58
B. Pemasangan Pipa Outdoor Air Buangan

1. Marking jalur pipa.


3 2. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai
1 2 elevasinya. Perhatikan Kemiringan Pipa.
3. Sambung pipa dengan menggunakan lem di
atas galian sepanjang jarak antar bak
kontrol.
4. Beri lapisan pasir pada dasar galian.
5. Turunkan pipa ke dalam galian dengan
kemiringan aliran air (Sloope)1%~5%.
6. Lapis kembali galian dengan pasir.
7. Urug kembali dengan lapisan tanah.
8. Kondisikan lokasi seperti sediakala

4 5 6

7 8

59
3. Pekerjaan Pipa Vent

3 Pemasangan Instalasi Pipa Vent.


1 2 1. Marking jalur pipa sesuai shop
drawing dan koordinasikan dengan
5 5 jalur pekerjaan lain seperti jalur Tray
4 Cable, jalur pipa air bersih, dll.
2. Bor plat lantai untuk memasang
ganrtungan pipa vent.
3. Pasang gantungan pipa sesuai
dengan jalur marking yang telah.
4. Potong pipa sesuai dengan
kebutuhan.
5. Pasang pipa PVC Class D pada
gantungan yang telah disediakan
untuk posisi horizontal dan menampel
6 7 pada dinding shap dengan diklem
untuk pipa pada posisi vertikal.
6. Sambung pipa yang telah terpasang
MENGUKUR
KEMIRINGAN PIPA pada gantungan dengan
DG WATERPASS
8 menggunakan lem.
7. Gunakan benang/water pass untuk
mengukur kelurusan pipa.
8. Lakukan test fungsi pipa untuk
menguji kelancatan pipa buangan.
Detail Pemasangan Floor Drain , Clean Out & Roof Drain Testing Commisioning Air Buangan.

1. Prosedur testing pekerjaan plumbing Air Buangan


dilakukan secara partial dan general.
2. Untuk pengetesan pipa Air Buangan dilakukan tes gontor
dan test rendam yang terdiri dari :
- Test glontor dilakukan dengan menyiram air kedalam
pipa, untuk mengetahui kemiringan pipa (sloope) dan
kelancaran arus air buang ke saluran luar.
- Test Rendam dilakukan untuk mengetahui adanya
Roof Drain kebocoran pada pipa air buangan. Dengan melakukan
pengisian air pada pipa dan didiamkan selama 24
Jam.
3. Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya
kesalahan dalam instalasi dan kebocoran pada pipa
serta membersihkan pipa dari sisa-sisa kotoran.
4. Testing Commissioning dilakukan secara Parsial dan
General :
a. Parsial Test dilakukan testing secara pembagian area
pengetesan pada bagian bangunan. Parsial test
dilakukan untuk mengetahui area tertentu instalasi
telah terpasang dengan baik.
b. General test dilakukan setelah seluruh instalasi telah
siap sistem nya dan seruluh area gedung telah
dilakukan test parsial. General test bertujuan untuk
mengetahui bahwa sistem berfungsi dengan baik.

Floor Drain Clean Out


61
Pengendalian mutu dan K3 dilakukan dengan berpedoman pada Quality Plan dan Safety Plan Proyek.

Pengendalian mutu dilakukan untuk menjamin bahwa setiap proses pekerjaan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat
spesifikasi yang telah ditentukan Pemberi Kerja.

Quality Plan mengatur hal-hal sebagai berikut :

• Kebijakaan Proyek, berisi tentang kebijakan perusahaan untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan rencana : mutu,
biaya, waktu dan K3
• Informasi Proyek, berisi tentang informasi proyek secara keseluruhan, mulai dari pemberi kerja, sumber dana,
cara pembayaran, nama dan alamat konsultan perencana & konsultan manajen konstruksi, nilai proyek, dll.
• Lokasi Proyek, berisi tentang lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan
• Struktur Organisasi, yaitu diagram struktur organisasi personil yang menjadi penanggung jawab proyek
• Tugas dan Tanggung Jawab personil yang menjadi penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan di lapangan
• Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan
• Jadual Pelaksanaan Pekerjaan, berisi tentang jadual penyelesaian tiap item pekerjaan yang dilaksanakan
• Daftar Peralatan yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
• Flow Chart Kerja, berisi tentang alur pekerjaan yang harus dilalui untuk menyelesaikan proyek
• Daftar Instruksi Kerja (Proses), berisi tentang bagaimana melaksanakan tiap item pekerjaan termasuk material dan alat-
alat yang akan digunakan untuk melaksanakan
• Daftar Instruksi Kerja (Pemeriksaan dan Pengujian), berisi tentang prosedur pemeriksaan dan pengujian pekerjaan
mulai dari material mentah, pekerjaan dalam proses maupun pekerjaan sudah jadi.
• Pemeriksaan dan pengujian untuk pengendalian mutu dilakukan terhadap :
• kuantitas, dimensi dan mutu dari material pekerjaan (material baku, material dalam proses dan
material jadi),
• kelayakan peralatan
• proses setiap item pekerjaan.

Pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) pelaksanaan, agar
didapat hasil dan mutu yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk mencegah ketidaksesuaian pekerjaan terhadap RKS, maka proses pengendalian mutu pekerjaan
dilakukan mulai dari awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan tersebut.

INCOMING INSPECTION INPROSESS INSPECTION FINAL INSPECTION


(Pengendalian pd awal pekerjaan (Pengendalian pada masa ( Pengendalian Pada akhir proses
dan kedatangan bahan) Pelaksanaan pekerjaan) Pekerjaan )
Adapun proses pelaksanaan pengendalian mutu pekerjaan pada setiap jenis
pekerjaan dapat di jelaskan sebagai berikut dalam bentuk flow chart :
Pengendalian K3

Pengendalian K3 dilakukan dengan tujuan akhir tidak terjadi kecelakaan kerja yang fatal (zero
accident ) pada setiap aktivitas pekerjaan dengan membuat job safety analysis.

Secara umum yang harus dilakukan untuk pengendalian kecelakaan adalah identifikasi bahaya kerja
serta cara penanggulangannya, penempatan alat pengaman, rambu-rambu & alat-alat pemadam
kebakaran serta rencana house keeping

Safety Plan mengatur hal-hal sebagai berikut :



Daftar Alat Pengaman Diri (APD), alat alat yang digunakan sebagai pengaman personil pada
saat melaksanakan pekerjaan, tiap personil memiliki alat pengaman yang berbeda, tergantung pada
pekerjaan yang dilaksanakan.

Perencanaan dan Penetapan Tujuan Pelaksanaan Kerja
Sebelum pekerjaan fisik dilaksanakan dilapangan, perlu perencanaan yang baik untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, Tujuan langkah ini adalah untuk menjamin pelaksanaan
program K3 tergantung pada fungsi pengawasan, fungsi evaluasi, dan terlaksananya langkah
koreksi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengandung aspek Metoda Evaluasi Resiko
dan Bahaya.
Potensi Bahaya & Nilai Resiko Pengendalian Sisa Control Status
No Uraian Kegiatan Program Monitoring
Bahaya F S NR ( Control ) Resiko Tambahan Sdh Blm

1Direksi keet - Terkena racun 2 1 2 - Setiap tenaga kerja diberikan pengarahan K3


a. Kantor proyek sementara serangga
*). Lokasi lahan penuh semak - Terganggu keamanan 2 2 4
*). Berinteraksi dengan masyarakat kerja - Koordinasi ke aparat setempat

2Mobilisasi Peralatan - Kecelakaan kerja 3 2 6 - Melakukan infeksi alat sebelum di operasikan


*). Kondisi alat tidak diketahui akibat alat tidak
layak operasi

3Pekerjaan Pengukuran - Terperosok 2 2 4 - Setiap tenaga kerja diberikan pengarahan K3


*). Kondisi area kerja penuh semak - Terkena racun 2 1 2
serangga

4Penyediaan Air Kerja - Diare - Air konsumsi harus disaring / dimasak


*). Kondisi air kotor tidak higienis - Gatal-gatal 2 1 2
- Sakit kulit - Menyupli air bersih
- Melakukan penyuluhan kesehatan kerja

5Pengendalian Lalu Lintas - Rawan kecelakaan - Pemasangan rambuperingatan mulai 1 km


( Traffic Management ) tertabrak mobil 2 3 6
*). Volume kendaraan sangat padat - Koordinasi dengan aparat terkait (PJR)
*). Kecepatan pengendaraan sangat
tinggi
Potensi Bahaya & Nilai Resiko Pengendalian Sisa Control Status
No Uraian Kegiatan Program Monitoring
Bahaya F S NR ( Control ) Resiko Tambahan Sdh Blm

6 Penggunaan Dump Truck & Trailler - Menabrak 3 2 6 - Pengecekan & perbaikan rutin rem, mesin
Truck. - Slip
*) Beroperasi di Jalan Raya (Jalan - Terguling - Penentuan Kualifikasi/Job spec. Supir pada sat rekruting
Umum) aspek kwalitas sopir di tetapkan

7 Penggunaan Alat Motor grader - Menabrak 3 1 3 - Dibuat batasan area kerja operasi alat / motor grader
*) Bekerja di lokasi terbuka, pekerjaan
penggusur tanah - Dipasang rambu-rambu peringatan : "hati - hati Jaga Jarak"
- Terguling 3 2 6 - Instruksi Kerja operasional Bulldozer
- Seleksi Operator pada saat penerimaan

8 Penggunaan Excavator - Terkena longsor / 1 1 1 - Diberikan penyuluhan K3 bagi pekerja


*). Lingkungan / lokasi pekerjaan terjebak di lokasi Identifikasi bahaya di radius operasi alat
umumnya tanah masih labil (longsor sewaktu cuaca hujan

9 Penggunaan Peralatan Stamper - Pekerja terbakar 2 1 2 - Instruksi Kerja


Loncat tertimpa kaki - Penyuluhan k3 pada pekerja
*) terbakar & meledak tertimpa kaki
pekerja

10 Penggunaan Peralatan Genset - Terbakar 2 3 5 - Instruksi Kerja.


*). Tersengat listrik saat Genset - Kesetrum - Pengarahan kepada pelaksana dan tenaga kerja
dihidupkan
SAFETY PROGRAMME
ACCIDENT SAFETY TOLL BOX MONTHLY SAFETY FOGGIN
SAFETY
INDUCTION MEETING MEETING INSPECTION G
PATROL
AND
GENERA
L
Every New Once a Week Once a Month Once aCLEANIN
month
Employe Every Monday Every Friday Every Day Every GMonday
To all
To All participant
Worker

Once a
week
Every
Saturday
ACCIDENT / KERUSUHAN / MASALAH

SAFETY OFFICER

DLLAJR KEPOLISIAN OWNER RING LUAR

Penyelesaian Masalah
• ACCIDENT
Target untuk kecelakaan yang ingin di capai oleh PT. ADICIPTA KARYA HERNANDA adalah tidak
ada fatality dalam setiap kegiatan proyeknya.

• SAFETY INDUCTION
Pemberian Pengenalan peraturan safety proyek kepada setiap karyawan dan sub kontraktor serta
mandor yang terlibat dalam peroyek ini untuk partisipasi dan tanggung jawab terhadap keselamatan
kerja oleh semua pihak.

• TOOL BOX MEETING.


Memberikan penjelasan mengenai pentingnya keselamatan kerja dalam bekerja pada bidang
konstruksi bangunan dan memberikan informasi – informasi lapangan kepada pekerja mengenai
daerah bahaya, penanggulangan dan hal lainnya yang berkaitan yang akan diadakan setiap kamis
pagi sebelum bekerja.

• SAFETY MONTHLY MEETING


Mempersentasikan hasil yang telah dicapai setiap bulannya kepada top management perusahaan
dan subkont dan untuk menarik dukungan terhadap keselamatan kerja dari semua top
management setiap 1 kali sebulan tiap hari kamis.

• SAFETY INSPECTION
Melakukan inspeksi pada setiap kegiatan, lingkungan dan peralatan yang memungkinkan untuk
terjadinya kecelakaan dan melakukan tindakan pencegahannya secara langsung serta membuat
sistem pelaporan.
• SAFETY PATROL.
Melakukan patrol tiap senin siang bersama semua top management ke lapangan untuk
mengetahui permasalahan keselamatan kerja di lapangan.

• FOGGING
Penyemprotan nyamuk di lapangan untuk mencegah penyakit yang dapat ditimbulkan oleh
serangga dan sejenisnya sebagai salah satu kepedulian kami terhadap kesehatan pekerja tiap
hari sabtu sore.

• GENERAL CLEANING AND HOUSE KEPPING.


Melakukan pembersihan secara masal yang melibatkan seluruh pekerja dan seluruh
subkontraktor di lapangan untuk menciptakan lapangan kerja yang selalu bersih dan rapih
setiap sabtu siang.
ACCIDENT

SAFETY DPT PROJECT MANAGER

MINOR FATAL
MAJOR

FIRST AID HOSPITAL HOSPITAL


At clinic on site
By
Safety officer
Or
Safety supervisor
INSURANCE INSURANCE

Jamsostek Jamsostek

FAMILY
Make report to owner
FIRE / KEBAKARAN

TINDAKAN
Pemadaman dengan
Alat pemadam api
Ringan atau Air

KEBAKARAN MEMBESAR kebakaran


FIRECONDITION
Dinas pemadam kebakaran

No Tlp 113
No
API
PADAM

Membuat laporandan Membuat laporanKepadada: :


Penyelidikan Penyebab Owner
Kepada :: Asuransi
Ownerr KantorDivisi PusatI
Asuransi
KantorDivisiPusatI

Upaya Pencegahan
• SAFETY AWARENESS
Untuk meningkatkan kepedulian dari pelaksana lapangan dan subkontraktor kami
memberikan pelatihan keselamatan kerja yang berkaitan dengan kegiatan lapangan yang
akan berlangsung.
• FIRE HANDLING
Memberikan pelatihan tentang basik fire safety, cara penanggulangan dan upaya
pencegahannya.
• FIRST AID
Memberikan pelatihan tentang pertolongan pertama pada korban kecelakaan untuk
kecelakaan kecelakaan kecil yang sifatnya umum dan tidak berat yang dapat di lakukan di
klinik proyek.

KEBERSIHAN
a. Untuk menjaga kebersihan lingkungan proyek
disediakan tenaga kebersihan yang jumlahnya
di sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

b. Untuk fasilitas sanitari disediakan sarana


MCK di lapangan

KESEHATAN
a. Jamsostek
b. Penyediaan fasilitas clinic on site
c. Foging/penyemprotan nyamuk setiap satu
minggu sekali untuk mencegah penyakit
yang dapat di timbulkannya.

Tenaga Kebersihan.
Untuk menunjang berjalannya aktifitas penggalian tanah dan buangan di siapkan tenaga harian siang dan
malam yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan untuk menjaga kebersihan Jalan Raya dan acces
jalan di dalam proyek.

Peralatan Penunjang Kebersihan.
Untuk menunjang tenaga kebersihan di sediakan pompa air di masing masing pintu keluar dan masuk,
kompresor/steam untuk membersihkan ban dari tanah, dan peralatan penunjang lainnya.
• RAMBU – RAMBU DAN SPANDUK
Pemasangan rambu dan spanduk di lapangan yang
berupa gambar dan tulisan yang mempunyai
makna larangan, perhatian dan anjuran sebagai
salah satu bentuk sosialisasi keselamatan kerja di
lapangan yang sifatnya pasif.
TABUNG APAR

Penempatan Tabung APAR.
Tabung apar di tempatkan di setiap lokasi yang
beresiko untuk timbulnya api / kebakaran agar
penanggulangan dapat segera tertangani,
Penempatanya di lokasi–lokasi yang mudah terlihat
serta terjangkau. Jenis tabung di sesuaikan dengan
jenis api yang mungkin timbul dan bahan bakar
penyebabnya.

KOTAK P3K
• Penempatan Kotak P3K
Kotak P3k di sediakan di Site Klinik, di setiap pos
jaga keamanan agar setiap terjadi kecelakaan yang
sifatnya kecil dapat segera di beri pertolongan dan
tercatat untuk mengetahui frekwensinya.
Metode pelaksanaan yang terurai merupakan konsep secara umum dari keseluruhan
semua item pekerjaan yang ada pada pekerjaan utama, untuk penjelasan secara lebih
terinci akan di paparkan pada saat Pre-Construction Meeting bila kami ditunjuk sebagai
pelaksana proyek tersebut.
Pada tahap pelaksanaan nantinya akan ditemui berbagai ide dan inovasi yang hanya
dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi tertentu sehingga mampu menunjang
serta memperlancar pekerjaan, akan tetapi tidak menyimpang dari spesifikasi &
dokumen kontrak.
Uraian diatas semoga mampu memberikan gambaran bahwa kami mampu untuk menyelesaikan proyek ini sesuai rencana.

Jakarta, 22 Juni 2017


PT. PERMATA DWILESTARI

Ir. Hamdani Kosen


Direktur

Anda mungkin juga menyukai