Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN :
PENYELENGGARA JALAN KABUPATEN/KOTA

PAKET KEGIATAN :
PENINGKATAN JALAN KENANGA

LOKASI :
KOTA TARAKAN

TAHUN
2023
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENINGKATAN JALAN KENANGA

I. TAHAPAN METODE KERJA ITEM PEKERJAAN


A. PEKERJAAN PELAKSANAAN :
1. DIVISI 1. UMUM
 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan yang meliputi :
 Mobilisasi
 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

 Metode Pelaksanaan
 Mobilisasi
Semua peralatan yang dibutuhkan dalam lingkup pekerjaan ini
berada dikota Tarakan. Mobilisasi peralatan akan segera mulai
dikerjakan pada saat dokumen Perjanjian/Kontrak sudah
ditandatangani. Jadwal mobilisasi peralatan akan disesuaikan
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan/time schdule yang telah
disusun. Semua peralatan yang telah digunakan akan dimobilisasi
ke luar area pekerjaan setelah pekerjaan fisik selesi dilaksanakan
dan atau pekerjaan fisik telah diterima dengan baik oleh Tim
Direksi Pekerjaan.

 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


Penyedia Jasa akan menyediakan perlengkapan jalan sementara
dan tenaga manajemen keselamatan lalu lintas untuk
mengendalikan dan melindungi pekerja dan pengguna jalan yang
melalui daerah konstruksi, termasuk lokasi sumber bahan dan
rute pengangkutan, sesuai dengan spesifikasi. Tahapan
pelaksanaan adalah sebagai berikut :
 Menyerahkan Program keselamatan lalu lintas
 Menyediakan, memasang dan memelihara perlengkapan
jalan sementara dan menyediakan petugas bendera
(flagmen) dan/atau alat pemberi isyarat lalu lintas lainnya
sepanjang zona kerja saat diperlukan selama periode
kontrak.
 Menerapkan metode buka tutup jalan sehingga diharapkan
pekerjaan bisa terus berjalan dan pengguna lalu lintas juga
bisa lewat.
 Penyedia jasa menyiapkan perlengkapan keselamatan
jalan selama periode konstruksi sesuai dengan ketentuan
di dalam kontrak
 Bilamana jembatan lama tidak dapat difungsikan
sebagaimana jembatan sementara atau yang disebutkan
lain dalam gambar, maka dilakukan penyediaan dan
pemasangan jembatan sementara.
 Penyedia jasa akan meminta Direksi Pekerjaan untuk
mengkaji semua pengaturan lalu lintas sebagaimana
mestinya sesuai dengan kondisi kerja yang khusus.

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Untuk melakukan pekerjaan ini, perlu dilakukan tindakan
pencegahan kecelakaan kerja. Faktor penyebab yang
berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja adalah
keadaan yang berbahaya (Unsafe Condition, Perbuatan
Berbahaya (Unsafe Acts), Takdir (Acts of God). Dengan
memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka dibuat suatu
program secara terpadu dengan harapan kecelakan kerja terjadi
seminim mungkin. Untuk memperbaiki lingkungan kerja pada
awal proyek akan dilakukan/dibuat rencana kerja K3 (Safety
Plan). Yang harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Tata ruang harus memenuhi persyaratan keselamatan,
kecelakaan dan kesehatan kerja.
 Penempatan peralatan dan alat kerja dengan
memperhatikan lalu lintas dan para pekerja, sehingga
berjalan dengan baik terkendali.
 Lalu lintas keluar masuk kendaraan maupun tenaga kerja
yang akan didata, sehingga tidak terjadi kemacetan dan
keributan.

2. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Ini terdiri dari item pekerjaan yaitu :
 Timbunan Tanah

 Metode Pelaksanaan
 Timbunan Tanah Biasa
a. Sistem Kerja
Item pekerjaan ini dikerjakan secara mekanis dan
dirapikan secara manual

b. Peralatan Yang Digunakan


Peralatan yang dugunakan dalam pekerjaan ini meliputi :
 Excavator
 Dump Truck
 Peralatan bantu lainnya

c. Material yang digunakan


Tidak ada material yang digunakan dalam pekerjaan ini

d. Metode Kerja
 Mengajukan Request For Work (RFW) kepada direksi
pekerjaan. RFW diajukan minimal 1-2 hari sebelum
pekerjaan fisik dimulai.
 Mengadakan koordinasi kepada pihak-pihak terkait
yang mungkin akan terdampak oleh pelaksanaan
item pekerjaan ini.
 Pengukuran dan pemasangan patok-patok/bouwplank
 Peralatan dan atau kendaraan ynag dibutuhkan
dalam lingkup pekerjaan ini akan
dimobilisasi/didatangkan kelokasi pekerjaan minimal
1 (satu) hari sebelum pekerjaan dimulai.
 Peralatan yang akan digunakan dipastikan dalam
kondisi baik/prima.
 Pekerjaan galian dikerjakan dengan sangat hati-hati
dari kemungkinan adanya utilitas/jaringan bawah
tanah (Telkom, PDAM, PLN atau pipa minyak/gas).
 Dimensi galian (panjang, lebar dan kedalaman)
mengikuti gambar kerja/Shop Drawing dan atau
petunjuk Tim Direksi Pekerjaan.
 Material hasil galian dimuat kedalam Dump Truck dan
kemudian diangkut keluar lokasi kegiatan sesuai
dengan arahan Tim Direksi Pekerjaan.
 Untuk menjamin aspek K3, maka seluruh personil
yang terlibat secara langsung/tidak langsung dalam
item pekerjaan ini akan dilengkapi dengan alat
pelindung diri (APD) yang cukup.
 Mengecek secara bersama-sama (dengan pihak
Direksi Pekerjaan) terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
 Bila mungkin ada kesalahan/kurang sempurnanya
pekerjaan, maka pekerjaan akan
diperbaiki/disempurnakan.
3. DIVISI 7. STRUKTUR
 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini terdiri dari item pekerjaan yang meliputi :
 Beton struktur, fc’25 Mpa
 Baja Tulangan Polos BjTP 280

 Metode Pelaksanaan
 Baja Tulangan Polos BjTP 280
a. Sistem Kerja
Item pekerjaan ini dikerjakan secara manual

b. Peralatan Yang Digunakan


Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini meliputi :
 Peralatan bantu.

c. Material Yang Digunakan


Material yang digunakan dalam pekerjaan ini meliputi :
 Besi Beton Polos
 Kawat Bendrat

d. Metode Kerja
 Mengajukan Request For Work (RFW) kepada Pihak
Direksi Pekerjaan. RFW diajukan minimal 1-2 hari
sebelum sebelum pekerjaan fisik dimulai.
 Mengadakan koordinasi kepada pihak-pihak terkait
yang mungkin akan terdampak oleh pelaksanaan
item pekerjaan ini.
 Akan dilakukannya koordinasi teknis secara periodik
dan intensif antara beberapa pihak yang terkait
dalam pekerjaan ini (pihak owner, konsultan
supervisi/pengawas dan kontraktor pelaksana) hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kemacetan
pelaksanaan pekerjaan karena kendala teknis yang
terjadi di lapangan.
 Material besi yang digunakan, harus sesuai dengan
ukuran besi yang disyaratkan.
 Pengerjaan pembesian harus rapi
 Diusahakan agar penempatan pembesian tepat
ditengah bidang cor agar fungsi tulangan sebagai
penahan gaya tarik dapat bekerja secara maksimal.
 Jarak dan diameter pembesian harus disesuaikan
dengan spesifikasi yang ada.
 Pekerjaan ini menggunakan truck mixer dan
peralatan bantu lainnya.
 Untuk menjamin aspek K3, maka seluruh personil
yang terlibat secara langsung/tidak langsung dalam
item pekerjaan ini akan dilengkapi dengan alat
pelindung diri (APD) yang cukup.
 Mengecek secara bersama-sama (dengan pihak
direksi) terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
 Bila mungkin ada kesalahan/kurang sempurnanya
pekerjaan, maka pekerjaan
akan diperbaiki/disempurnakan.

 Beton Struktur fc’25Mpa


a. Sistem Kerja
Item pekerjaan ini dikerjakan secara mekanis

b. Peralatan Yang Digunakan


Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini meliputi :
 Concrete Batching Plant
 Wheel Loader
 Truck Mixer
 Water Tank Truck
 Peralatan Bantu Lainnya

c. Material Yang Digunakan


Material yang digunakan dalam pekerjaan ini meliputi :
 Semen
 Agregat Kasar
 Pasir
 Kayu Perancah
 Paku
 Material lain yang diperlukan
d. Metode Kerja
 Mengajukan Request For Work (RFW) kepada Pihak
Direksi Pekerjaan. RFW diajukan minimal 1-2 hari
sebelum sebelum pekerjaan fisik dimulai.
 Mengadakan koordinasi kepada pihak-pihak terkait
yang mungkin akan terdampak oleh pelaksanaan
item pekerjaan ini.
 Akan dilakukannya koordinasi teknis secara periodik
dan intensif antara beberapa pihak yang terkait
dalam pekerjaan ini (pihak owner, konsultan
supervisi/pengawas dan kontraktor pelaksana) hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kemacetan
pelaksanaan pekerjaan karena kendala teknis yang
terjadi di lapangan.
 Pekerjaan beton stuktur fc’30Mpa harus
memperhatikan aspek kualitas, kerapian dan
dimensi yang ditentukan.
 Sebelum dimulai pengecoran maka kondisi lapangan
harus dipersiapkan sedemikian rupa.
 Pengecoran segera dimulai apabila semua pekerjaan
pendahuluan/persiapan telah betul-betul siap
termasuk kesiapan peralatan dan tenaga.
 Pekerjaan ini menggunakan truck mixer dan
peralatan bantu lainnya.
 Pekerjaan ini dilaksanakan pada saat cuaca
cerah/tidak hujan sehingga kulitas beton bisa terjaga
dengan baik.
 Untuk menjamin aspek K3, maka seluruh personil
yang terlibat secara langsung/tidak langsung dalam
item pekerjaan ini akan dilengkapi dengan alat
pelindung diri (APD) yang cukup.
 Mengecek secara bersama-sama (dengan pihak
direksi) terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
 Bila mungkin ada kesalahan/kurang sempurnanya
pekerjaan, maka pekerjaan
akan diperbaiki/disempurnakan.

konsultan supervisi/pengawas dan kontraktor


pelaksana) hal ini dimaksudkan untuk menghindari
kemacetan pelaksanaan pekerjaan karena kendala
teknis yang terjadi di lapangan.
 Bidang pengecatan dibersihkan dari debu
menggunakan compressor dan alat bantu
 Bidang pengecatan yang akan dicat kemudian diberi
marking/tanda/pola pengecatan menggunakan
kapur tulis.
 Proporsi/perbandingan campuran cat harus sesuai
dengan spesifikasi yang ditentukan.
 Bidang yang telah dicat kemudian ditaburi glass bead
dengan volume taburan sesuai dengan spesifikasi
 Pekerjaan pengecatan dikerjakan sedemikian
sehingga hasil pengecatan rapi.
 Untuk menjamin aspek K3, maka seluruh personil
yang terlibat secara langsung/tidak langsung dalam
item pekerjaan ini akan dilengkapi dengan alat
pelindung diri (APD) yang cukup.
 Mengecek secara bersama-sama (dengan pihak
direksi) terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
 Bila mungkin ada kesalahan/kurang sempurnanya
pekerjaan, maka pekerjaan
akan diperbaiki/disempurnakan.

- metode pelaksanaan perkerasan jalan beton dengan besi


dowel, antara lain :

1. Besi dowel polos U-24 menggunakan besi berdiameter 19


mm untuk tiap jarak 40 cm. Selanjutnya batang dowel
harus ditempatkan di tengah tebal plat dan posisi dowel
pada arah vertikal dan horizontal harus sejajar pada
sumbu jalan dengan menggunakan mesin yang sudah
teruji, sehingga bisa berfungsi dengan sempurna.
2. Pelapis batang dowel yang dapat begerak bebas perlu
dilapisi dengan menggunakan bahan karat (korosi).
Setelah bahan pencegah karat sudah kering, proses
selanjutnya melapisi dowel menggunakan lapisan tipis
pelumas dengan penyapuan sebelum dowel tersebut
dipasang.
3. Pelapis batang dowel yang menggunakan plastik yang
sudah teruji bisa digunakan sebagai pengganti pelumas.
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah rekatan pada beton.
4. Batang dowel apabila menggunakan alat transfer beban
sebaiknya harus dipasang sejajar dengan permukaan dan
garis sumbu pada perkerasan beton dengan
menggunakan penahan logam yang dibiarkan terpendam
dalam perkerasan tersebut.
5. Ujung besi dowel sebaiknya harus rata, selain itu ukuran
dowel sebaiknya dilapisi dengan pelumas, aspal dan
pelapis lainnya supaya pada bagian besi dowel tak ada
ikatan dengan beton, dengan demikian bisa memperkuat
dowel tersebut.
6. Metode selanjutnya ialah pemasangan perlengkapan besi
dowel berupa rangkaian dudukan dan perlu ditempatkan
di bagian lapis pondasi bawah atau tanah dasar yang telah
dipersiapkan. Sementara itu, pemasangan perlengkapan
besi dowel dilakukan dengan arah melintang dan
ditempatkan tegak lurus dengan sumbu jalan yang
berguna untuk pergerakan yang lebih leluasa pada
pemasangan tersebut agar lebih kuat posisinya.

4. PEKERJAAN PREVENTIF
 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Ini terdiri dari item pekerjaan yaitu :
- Penutup / Joint Sealant (Aspal Instan)

 Metode Pelaksanaan
MARKING
Yaitu memberi tanda pada dengan menggunakan catpada lokasi pekerjaan dengan
lebar sesuai yang disyaratkan

CUTTING
Yaitu memotong hasil Marking dengan Cutter, Kedalaman Biasanya sekitar 5 s/d 7
cm
Setalah dipotong dengan Cutter, lakukan pembongkaran pada lokasi tersebut
dengan Jack Hammer atau alat bantu lain.
BOIL & POURING
Panaskan aspal sealant dalam boiler berpengaruh hingga temperatur 170 s/d
180 derajat celcius. Hindari pemanasan diatas 180 derajat celcius selama 8 jam
berulang-ulang karena dapat menurunkan kualitas produk.
Jaga temperatur aspal sealant stabil pada 170 s/d 180 selama pemasangan.

APLIKASI
 Aplikasi aspal sealant dapat menggunakan canting. Canting yang digunakan dapat
berupa kaleng atau bahan tahan panas lain
 Dengan menggunakan canting, alirkan aspal sealant cair ke dalam retakan atau
celah sambungan hingga penuh, sambil terus bergeser. Pastikan bahwa sealant
cair yang dituang telah mengisi rongga hingga penuh sebelum canting digeser
untuk mengisi rongga berikutnya
 memasukkan canting dalam kaleng pemanas
 Pada saat penuangan, diusahakan untuk melebihkan volume sealant cair yang
dituang saat penggunaan, kurang lebih 1 cm lebih cembung dari penampang
jalan.
 Ketika sealant mengeras, akan terjadi penyusutan volume, sehingga hal ini dapat
menyiasati agar pada hasil aplikasi tidak terjadi kekurangan volume sealant
Aspal sealant yang telah dingin di dalam canting dapat dipanaskan dengan cara

Setelah semua item–item pekerjaan selesai dilaksanakan sesuai jadwal, maka selanjutnya
membuat surat untuk serah terima pekerjaan untuk pertama kalinya (PHO). Semua
perlengkapan seperti laporan harian, mingguan, bulanan, as bulit drawing, final quantity,
dokumentasi sudah dilengkapi serta telah ditanda tangani oleh pihak direksi.

Demikianlah metode ini dibuat agar pelaksanaan pekerjaan sesuai yang direncanakan serta
tetap mengacu kepada Spesifikasi Teknis

Anda mungkin juga menyukai