Rincian :
I. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan paket ini yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Divisi I. UMUM
1.2 Mobilisasi
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1
II. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Metode Pelaksanaan adalah sebuah metode kerja yang menjadi pedoman untuk
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan di lapangan sesuai dengan target waktu yang telah
ditentukan. Untuk menyusun metode pelaksanaan ini kami juga mengacu pada syarat-syarat
teknis pada dokumen lelang yang diberikan Pokja. Untuk rencana setiap item pekerjaan secara
detail kami mengacu pada jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang kami buat terlampir, hal
tersebut agar pelaksanaan pekerjaan nantinya dapat diselesaikan dengan tepat waktu, tepat
mutu, dan tepat biaya sesuai dengan yang telah disyaratkan. Untuk pekerjaan utama akan
dijelaskan secara rinci dalam uraian metode pelaksanaan di bawah ini serta untuk pekerjaan
penunjang atau pekerjaan sementara yang juga ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan kami jelaskan sebagai berikut :
Divisi 1. UMUM
1.2. Mobilisasi
Tata Cara Pengukuran : Ls
Tata Cara Pembayaran : Ls
Urutan Kerja : Sesuai dalam jadwal waktu pelaksanaan
Metode Kerja : Setelah kami diberikan Surat Perintah Kerja maka kami selaku
Kontraktor segera menyiapkan segala macam administrasi dan
menandatangani kontrak, Kami bersama Pihak Direksi dan
Konsultan melakukan survey bersama untuk menentukan lokasi dan
jenis pekerjaan yang akan dikerjakan, dan mencari base camp,
quarry dan hal-hal lain yang diperlukan. Kami akan segera
memobilisasi peralatan dan tenaga ahli (General Superintendent
dan Staff) ke lapangan. Setelah pekerjaan selesai maka kami dapat
melakukan pekerjaan demobilisasi sesuai dengan jadwal waktu
pelaksanaan yang kami buat.
2
1.8 Manajemen dan Keselamatan lalu Lintas
Tata Cara Pengukuran : Ls
Tata Cara Pembayaran : Ls
Urutan Kerja : Sesuai dalam jadwal waktu pelaksanaan
Metode Kerja : Melakukan Manajemen Lalu Lintas berupa :
Membuat Jalan Alih Sementara dan Pengendalian Lalu Lintas,
Semua jalan alih sementara dan pemasangan pengendali lalu lintas
yang disiapkan oleh kami selama pelaksanaan pekerjaan dipelihara
agar tetap aman dan dalam kondisi pelayanan yang memenuhi
ketentuan dan dapat diterima Direksi Pekerjaan sehingga
menjamin keselamatan lalu lintas bagi pemakai jalan umum.
Melakukan Keselamatan Lalu Lintas berupa :
Membuat dan memasang Rambu dan Penghalang (Barrier),
Agar dapat melindungi Pekerjaan dan menjaga keselamatan umum
dan kelancaran arus lalu lintas yang melalui atau di sekitar
pekerjaan, maka Kami memakai, memasang, memelihara rambu-
rambu lalu lintas, penghalang, dan fasilitas lainnya yang sejenis
pada tempat dimana kegiatan pelaksanaan akan mengganggu lalu
lintas umum. Semua rambu lalu lintas dan penghalang kami beri
garis-garis (strips) yang reflektif dan atau terlihat dengan jelas
juga pada malam hari yang ditempatkan pada tempat & jarak yang
aman, agar dapat dilihat oleh para pemakai jalan agar tidak
terjadi kecelakaan lalu lintas.
Kami menyediakan dan menempatkan petugas bendera (dilengkapi
pesawat HT & bendera) di semua tempat kegiatan pelaksanaan
yang mengganggu arus lalu lintas, terutama pada pengaturan lalu
lintas yang menyebabkan lalu lintas menjadi satu arah karena
memakai system lalu lintas zig-zag (sebagian) Tugas utama petugas
bendera adalah mengarahkan dan mengatur arus lalu lintas yang
melalui dan di sekitar Pekerjaan tersebut.
4
Divisi 5. PERKERASAN BERBUTIR dan PERKERASAN BETON SEMEN
5.1.3 Lapis Pondasi Agregat Kelas S
Tata Cara Pengukuran : M³
Tata Cara Pembayaran : M³
Syarat Bahan : Bahan dari agregat kasar, agregat halus yang disetujui Direksi
Pekerjaan (sesuai spesifikasi teknis).
Penggunaan T.Kerja : Pekerja, Mandor.
Alat yang diperlukan : Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Vibratory Roller,
P.Tyre Roller, Water Tanker, dan Alat Bantu.
Urutan Kerja : Sesuai dalam jadwal waktu pelaksanaan
Metode Kerja : pemotongan dan pengurugan digunakan motor grader. Sehingga
didapat permukaan sebagai staking-out yang telah dilaksanakan.
Pemadatan dilaksanakan menggunakan vibrator roller (berat 8-12
ton), pemadatan dihentikan jika sudah didapatkan kepadatan yang
telah ditentukan oleh direksi.
5
5.3.(2) Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal
Tata Cara Pengukuran : M³
Tata Cara Pembayaran : M³
Syarat Bahan : Bahan perkerasan beton terdiri dari semen, agregat kasar,
agregat halus, pasir beton yang disetujui Direksi Pekerjaan (sesuai
spesifikasi teknis), curring compound, joint sealent, crack inducer,
plastik, wire mesh dan baja tulangan yang sesuai spesifikasi teknis.
Penggunaan T.Kerja : Pekerja, Tukang, Mandor.
Alat yang diperlukan : Batching plant dengan Pan Mixer, Truk Mixer, Bekisting Pelat,
Vibratory Screed, Concrete Vibrator, Concrete Cutter, Bending
Cutter, Jidar Alumunium, Jembatan Kerja, Foam Pelembap,
Grooving Texture, Water Tanker dan Alat Bantu.
Urutan Kerja : Sesuai dalam jadwal waktu pelaksanaan.
Metode Kerja : material di tuang ke dalam coldbin batching plant menggunakan
wheel loader, kemudian ditimbang sesuai dengan spesifikasi yang
telah di tentukan. Setelah berat meterial sudah sesuai maka
material tersebut akan di aduk menggunakan Pan Mixer dengan
waktu yang telah disetujui. Ketika material tersebut sudah teraduk
secara merata maka akan di masukkan ke dalam truk mixer dan di
bawa ke lokasi pekerjaan. Dimana lokasi pekerjaan sudah
terpasang bekisting pelat dengan baik sesuai dengan elevasi dan
kerataan permukaan yang dikehendaki, Lahan dan permukaan yang
telah terpasang bekisting pelat tersebut harus sudah terpasang
plastik hitam atau plastik cor untuk menjaga kadar air dalam beton
pada saat penghamparan berlangsung agar mutu beton yang di
inginkan dapat tercapai. Tulangan dan crack inducer yang harus
dimasukkan ke dalam beton harus sudah dipasang dan terikat kuat
sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Wiremesh
diletakkan/dipasang menggunakan tahu beton/kaki wiremesh agar
wiremesh bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Beton dihampar
dengan menggunakan vibratory screed dan dipadatkan dengan
concrete vibrator yang kemudian dihaluskan dengan menggunakan
jidar alumunium dan permukaannya dibentuk menggunakan
grooving texture. Setelah itu permukaan beton disemprot secara
merata dengan curring compound dan dihindari dari sinar matahari
langsung. Maksimal delapan jam setelah pengecoran wajib
dilakukan pemotongan beton untuk delatasi menggunakan concrete
cutter yang nantinya diisi dengan joint sealent. Perawatan beton
wajib dilakukan minimal selama tujuh hari setelah waktu
pengecoran dengan menutupnya dengan foam pelembap yang
dibasahi dengan air. Kami memberitahukan kepada Direksi
Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum memulai
pengecoran beton. Lalu Direksi akan memeriksa dan membuat
persetujuan tertulis dan pengecoran disaksikan Direksi Pekerjaan.
Jadwal pengecoran beton yang berkaitan disiapkan untuk setiap
segmen yang diusulkan kepada Direksi Pekerjaan yang akan
menyetujui atau mengalihkan lokasi segmen pada jadwal tersebut.
6
5.3.(3) Lapis Pondasi bawah Beton Kurus
Tata Cara Pengukuran : M³
Tata Cara Pembayaran : M³
Syarat Bahan : Bahan perkerasan beton terdiri dari semen, agregat kasar,
agregat halus, pasir beton yang disetujui Direksi Pekerjaan (sesuai
spesifikasi teknis).
Penggunaan T.Kerja : Pekerja, Tukang, Mandor.
Alat yang diperlukan : Batching plant dengan Pan Mixer, Truk Mixer, Bekisting Pelat,
Vibratory Screed, Concrete Vibrator, Jidar Alumunium, Jembatan
Kerja, Foam Pelembap, Water Tanker dan Alat Bantu.
Urutan Kerja : Sesuai dalam jadwal waktu pelaksanaan.
Metode Kerja : material di tuang ke dalam coldbin batching plant menggunakan
wheel loader, kemudian ditimbang sesuai dengan spesifikasi yang
telah di tentukan. Setelah berat meterial sudah sesuai maka
material tersebut akan di aduk menggunakan Pan Mixer dengan
waktu yang telah disetujui. Ketika material tersebut sudah teraduk
secara merata maka akan di masukkan ke dalam truk mixer dan di
bawa ke lokasi pekerjaan.
Sebelum pengecoran lantai kerja (lapis pondasi bawah beton
kurus) dimulai seluruh bekisting harus sudah terpasang dengan baik
sesuai dengan elevasi dan kerataan permukaan yang dikehendaki.
Beton dihampar dengan menggunakan vibratory screed dan
dipadatkan dengan concrete vibrator yang kemudian dihaluskan
dengan menggunakan jidar alumunium dan dihindari dari sinar
matahari langsung. Perawatan beton wajib dilakukan minimal
selama tujuh hari setelah waktu pengecoran dengan menutupnya
dengan foam pelembap yang dibasahi dengan air. Kami
memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan secara tertulis paling
sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton. Lalu Direksi
akan memeriksa dan membuat persetujuan tertulis dan
pengecoran disaksikan Direksi Pekerjaan. Jadwal pengecoran beton
yang berkaitan disiapkan untuk setiap segmen yang diusulkan
kepada Direksi Pekerjaan yang akan menyetujui atau mengalihkan
lokasi segmen pada jadwal tersebut.
RAMANTA SEMBIRING
Direktur Utama