Paragraf 3 Paragraf 4
Pemeriksaan Berkas Permohonan Pendaftaran Usaha Pariwisata Penerbitan Tanda Daftar Usaha Pariwisata
Pasal 22 Pasal 24
(1) Pejabat SKPD melaksanakan pemeriksaan kelengkapan,
(1) Pejabat SKPDberdasarkan daftar Usaha Pariwisata
kebenaran dan keabsahan berkas permohonan PUP.
menerbitkan TDUP untuk diserahkan kepada
(2) Apabila pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat
pengusaha paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah
(1) berkas permohonan belum memenuhi kelengkapan,
pencantuman ke dalam Daftar Usaha Pariwisata.
kebenaran, dan keabsahan,Pejabat SKPD
(2) Penerbitan TDUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memberitahukan secara tertulis kekurangan dimaksud
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
kepada Pengusaha Pariwisata.
(3) Pemberitahuan secara tertulis kepada Pengusaha
Pasal 25
Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak TDUP berlaku sebagai bukti bagi setiap Pengusaha
permohonan PUP diterima Pejabat SKPD. Pariwisata untuk dapat Menyelenggarakan Usaha
(4) Dalam hal Pejabat SKPD tidak memberitahukan secara Kepariwisataan.
tertulis dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), permohonan PUP dianggap lengkap,
benardan absah.
Paragraf 5 (3) Pemberitahuan secara tertulis terhadap kekurangan
Pemutakhiran Daftar Usaha Pariwisata dokumen penunjang kepada Pengusaha Pariwisata
Pasal 26 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diselesaikan paling
lambat 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan diterima.
(1) Dalam hal terjadi perubahan kondisi terhadap materi
(4) Apabila pejabat SKPD tidak memberitahukan secara
yang tercantum di dalam Daftar Usaha Pariwisata,
tertulis kekurangan dokumen penunjang sebagaimana
Pengusaha Pariwisata harus mengajukan permohanan
dimaksud pada ayat (3), maka permohonan
pemutakhiran Daftar Usaha Pariwisata secara tertulis
pemutakhiran Daftar Usaha Pariwisata dianggap
kepada Pejabat SKPD paling lambat 30 (tiga puluh) hari
lengkap, benar, dan absah.
kerja sejak perubahan terjadi.
(2) Permohonan pemutakhiran Daftar Usaha Pariwisata
terkait terjadinya perubahan kondisi sebagaimana
Pasal 29
dimaksud pada ayat (1) harus disertai dokumen
penunjang. (1) Pejabat SKPD mencantumkan pemutakhiran ke dalam
(3) Dokumen penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat Daftar Usaha Pariwisata paling lambat 1 (satu) hari
(2) yang berupa foto copy disampaikan dengan kerja setelah permohonan pemutakhiran Daftar Usaha
memperlihatkan dokumen aslinya. Pariwisata dinyatakan atau dianggap lengkap, benar,
dan absah.
Pasal 27
Pasal 30
Pengusaha wajib menjamin bahwa data dan dokumen yang
(1) Apabila pemutakhiran Daftar Usaha Pariwisata
disampaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
dinyatakan lengkap, benar, dan absah, maka Pejabat
merupakan absah, benar, dan sesuai dengan fakta.
SKPD mencantumkan pemutakhiran data ke dalam
Daftar Usaha Pariwisata paling lambat 1 (satu) hari
Pasal 28
kerja.
(2) Berdasarkan Daftar Usaha Pariwisata yang telah
(1) Pejabat SKPD melaksanakan pemeriksaan kelengkapan,
dimutakhirkan, Pejabat SKPD menerbitkan TDUP untuk
kebenaran, dan keabsahan dokumen penunjang
diserahkan kepada pengusaha paling lambat dalam 3
permohonan pemutakhiran Daftar Usaha Pariwisata.
(tiga) hari kerja setelah pencantuman pemutakhiran ke
(2) Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada
dalam Daftar Usaha Pariwisata.
ayat (1) belum memenuhi kelengkapan, kebenaran dan
keabsahan, Pejabat SKPD memberitahukan secara
tertulis kekurangan dimaksud kepada Pengusaha
Pariwisata.
Pasal 31 a. menjaga dan menghormati norma agama, adat istiadat,
budaya dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat
(1) Pejabat SKPD menerbitkan TDUP berdasarkan Daftar
setempat;
Usaha Pariwisata yang telah dimutakhirkan
b. memberikan informasi yang akurat dan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30untuk
bertanggungjawab;
diserahkan kepada pengusaha Pariwisata paling lambat
c. memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif;
3 (tiga) hari kerja setelah pencantuman pemutakhiran
d. memberikan kenyamanan, keramahan, perlindungan
ke dalam Daftar Usaha Pariwisata.
keamanan dan keselamatan wisatawan;
(2) Setelah Pengusaha Pariwisata menerima TDUP yang
e. memberikan perlindungan asuransi pada wisatawan
telah dimutakhirkan sebagaimana dimaksud pada ayat
dengan kegiatan pariwisata yang beresiko tinggi;
(1), TDUP terdahulu harus dikembalikan kepada Pejabat
f. mengembangkan kemitraan dengan usaha mikro, kecil
SKPD.
dan/atau koperasi setempat yang saling memerlukan,
memperkuat dan menguntungkan;
BAB IV
g. mengutamakan penggunaan produk masyarakat
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PENGUSAHA
setempat, produk dalam negeri, dan memberikan
kesempatan kepada tenaga kerja lokal;
Bagian Kesatu
h. meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui
Hak dan Kewajiban
pelatihan dan pendidikan;
Pasal 32 i. berperan aktif dalam upaya pengembangan prasarana
dan program pemberdayaan masyarakat;
Setiap Pengusaha pariwisata berhak : j. turut serta mencegah segala bentuk perbuatan yang
a. mendapatkan kesempatan yang sama dalam berusaha melanggar kesusilaan dan kegiatan yang melanggar
dibidang kepariwisataan; hukum dilingkungan tempat usahanya;
b. membentuk dan menjadi anggota asosiasi; k. memelihara lingkungan yang sehat, bersih dan asri;
c. mendapatkan perlindungan hukum dalam berusaha; l. memelihara kelestarian lingkungan alam dan budaya;
dan m. menjaga Citra Negara dan Bangsa Indonesia melalui
d. mendapatkan fasilitas sesuai dengan ketentuan kegiatan usaha kepariwisataan; dan
peraturan perundang-undangan. n. menerapkan standar usaha dan standar kompetensi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Pasal 33 undangan.
BAB IX
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 44
Pasal 27 Pasal 42
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 28 Pasal 43
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 29 Pasal 44
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 30 Pasal 45
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 31 Pasal 46
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 20.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.